Anda di halaman 1dari 7

Analisis Semantik Dalam Lirik Musik Simfoni No.

9 Karya
Ludwig Van Beethoven
Mata Kuliah: Pengembangan Penulisan Tugas Akhir

Dosen Pengampu: Muhammad Ashar Nur Asnur, S.Pd., M.Hum

Disusun oleh:

M Rizki Ardiansyah – 1203618023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI - UNJ

April 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Jamalus (1988 : 1) musik adalah suatu yang membuahkan hasil karya seni,
berupa bunyi berbentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan fikiran serta perasaan
penciptanya lewat unsur-unsur pokok musik, yakni irama, melodi, harmoni, serta bentuk atau
susunan lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.Musik merupakan suara yang disusun
dengan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan sebuah nada, irama, lagu dan
keharmonisan terutama dari bunyi yang dihasilkan dari alat-alat yang menghasilkan irama.

Lirik lagu adalah rangkaian atau susunan kata yang bernada. Menurut Jan Van
Luxemburg (1989) Definisi lirik atau syair lagu sanggup dianggap sebagai puisi begitu pula
sebaliknya dan sesuai, ibarat definisi teks-teks puisi tidak hanya mencukup jenis-jenis sastra
melainkan juga ungkapan yang bersifat iklan, pepatah, semboyan, doa-doa dan syair lagu
pop.

Menurut (Banoe : 2003 : 311) orkestra adalah gabungan sejumlah besar pemain
musik. Orkestra yang memiliki sekitar 100 pemain merupakan orkestra simfoni, sedangkan
orchestra yang kecil hanya memiliki 30 atau 40 pemain. Instrumen yang digunakan oleh
musisi dalam pertunjukan orkestra simfoni biasanya adalah alat musik gesek, tiup, dan pukul.
Dalam alat musik gesek dibagi menjadi 4 alat musik, yaitu biola atau violin, cello, biola alto
atau viola, dan double bass.

"Etwas klingt zusammen": Der Ursprung des Namens Sinfonie (oder Symphonie)
verrät nur etwas Grundsätzliches – nämlich, dass es sich um Musik handelt. (Alexander Dick,
2010)

Simfoni adalah potongan musik klasik yang berasal dari orkestra, Sebagian besar
simfoni dibagi dalam Gerakan yaitu bagian individual yang berurutan sehingga terciptalah
sebuah simfoni. Biasanya terdapat 4 gerakan, Gerakan luar yang saling berimbang sehingga
sebuah simfoni dapat dimulai dan di akhiri dengan suasana yang serupa. Beberapa komponis
yang menulis simfoni, mereka menulisnya dengan urutan gerakan yang diselang seling.

Ludwig van Beethoven adalah salah satu seorang komponis yang berasal dari Jerman.
Dia memiliki karya yang terkenal yaitu simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu  Für
Elise. Ia adalah salah satu komponis yang besar yang merupakan tokoh penting pada masa
peralihan antara zaman Klasik dan zaman Romantik. Sewaktu masih muda ia adalah seorang
pianis berbakat dan populer di tempatnya tinggal di Wina, Austria. Dia diantara kalangan
orang – orang penting dan kaya. Namun, pada tahun 1801, ia mulai kehilangan
pendengarannya

Simfoni Nomor 9 dalam tangga nada D minor adalah simfoni terakhir yang dibuat
Beethoven pada saat dirinya sidah tuli, Simfoni ini selesai digubah pada tahun 1824. Pada
Simfoni ini berisi bagian dari puisi karya Johann Christoph Friedrich von Schiller yaitu “An
die Freude“ . Beethoven mengubah An die Freude menjadi penutup dari simfoninya atau
yang dikenal dengan nama Ode to Joy. Setelah penggubahan puisi An die Freude oleh
Beethoven dalam penutup simfoninya, kepopulerannya ini pun semakin meluas sehingga
penutup simfoni ini menjadi lagu “Kebangsaan Eropa“. Sampai saat ini Simfoni No 9 sering
dimainkan di orkestra – orkestra di seluruh dunia.

Alasan peneliti memilih Simfoni tersebut adalah peneliti tertarik dengan Simfoni yang
sesuai dengan judulnya berisi tema tentang kebahagaiaan, persaudaraan sesama manusia dan
kebebasan pribadi tersebut karena sering dijadikan sebagai lagu di latar belakang film.
Peneliti mendengar lagu ini pertama kali dalam film animasi berjudul “Evangelion 3.33: You
can (Not) Redo” yang menambah ketertarikan penulis terhadap Simfoni tersebut karena
dijadikan sebagai lagu di latar belakang film tersebut. Kajian mengenai Semantik dalam lirik
Simfoni ini belum banyak dilakukan, terutama penelitian yang dilihat melalui aspek makna
kata pada lirik Simfoni ini.

Pada kesempatan kali ini peneliti ingin meneliti tentang makna Semantik dalam
Simfoni No .9 Beethoven. Dalam Ensiklopedia britanika (Encyclopedia Britanica, vol.20,
1996: 313) Semantik adalah studi tentang hubungan antara suatu pembeda linguistik dengan
hubungan proses mental atau simbol dalam aktifitas bicara. Jadi Semantik adalah salah satu
cabang linguistik yang mempelajari tentang makna atau arti yang terkandung di dalam kode,
bahasa, atau jenis lainnya dari representasi. Jenis Semantik yang ingin dibahas peneliti adalah
Semantik makna kata. Menurut Abdul Chaer (1994:295) dalam bukunya yang berjudul
“Linguistik Umum“. Setiap kata atau leksem memiliki makna. Pada awalnya, makna yang
dimiliki sebuah kata adalah makna leksikal, makna denotatif, atau makna konseptual. Namun,
dalam penggunaanya itu baru menjadi jelas kalau kata itu sudah berada di dalam konteks
kalimatnya atau konteks situasinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah pada penelitian
ini adalah Apa makna kata Semantik yang ada dalam lirik musik Simfoni No.9 karya Ludwig
Van Beethoven.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Semantik makna kata yang ada dalam lirik
musik Simfoni No.9 karya Ludwig Van Beethoven.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca baik dari
dalam maupun dari luar Prodi Pendidikan Bahasa Jerman tentang makna Semantik dalam
lirik musik Simfoni No.9 karya Ludwig Van Beethoven.
2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan informasi mengenai
makna Semantik dalam lirik musik Simfoni No.9 karya Ludwig Van Beethoven.

BAB II

Landasan Teori

1. Deskripsi Teori

A. Semantik
1. Pengertian Semantik.
Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani ‘sema’ (kata benda)
yang berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah ‘semaino’ yang berarti
‘menandai’atau ‘melambangkan’. Yang dimaksud tanda atau lambang disini
adalah tanda-tanda linguistik
2. Jenis-Jenis Semantik
- Semantik Generatif
Teori semantic generatif muncul tahun 1968 karena ketidak puasan linguis
terhadap pendapat Chomsky. Menurut pendapat mereka struktur semantik dan
struktur sintaksis bersifat homogen. Struktur dalam tidak sama dengan struktur
semantik .Untuk menghubungkannya digambarkan dengan satu kaidah, yaitu
transformasi. Teori ini tiba pada kesimpulan bahwa tata bahasa terdiri dari
struktur dalam yang berisi tidak lain dari struktur semantik dan struktur luar
yang merupakan perwujudan ujaran kedua struktur ini dihubungkan dengan
suatu proses yang disebut transformasi.
- Semantik Gramatikal
Semantik gramatikal adalah studi simentik yang khususnya mengkaji makna
yang terdapat dalam satuan kalimat. Verhaar mengatakan Semantik gramatikal
jauh lebih sulit dianalisis. Untuk menganalisis kalimat masih duduk, kakak
sudah tidur tidak hanya ditafsirkan dari kata-kata yang menyusunnya. Orang
harus menafsirkan keseluruhan isi kalimat itu serta sesuatu yang ada dibalik
kalimat itu. Sebuah kata akan bergesr maknanya apabila diletakkan atau
digabungkan dengan kata lain.
- Semantik Struktural
Semantik struktural bermula dari pandangan linguis struktural yang dipelopori
oleh Saussure. Penganut strukturalisme berpendapat bahwa setiap bahasa
adalah sebuah sistem, sebuah hubungan struktur yang unik yang terdiri dari
satuan-satuan yang disebut struktur. Struktur itu terjelma dalam unsure berupa
fonem, morfem, kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana yang membaginya
menjadi kajian fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana.
- Semantik Behavioris
Para penganut aliran behavioris memiliki sikap umum: (1) penganut
pandangan behavioris tidak terlalu yakin dengan istilah-istilah yang bersifat
mentalistik berupa mind, concept, dan idea: (2) tidak ada perbedaan esensial
antara tingkah laku manusia dan hewan: (3) mementingkan factor belajar dan
kurang yakin terhadap faktor-faktor bawaan: dan (4) mekanismenya atau
determinasinya.
- Semantik Deskriptif
Semantik deskriptif adalah kajian semantik yang khusus memperlihatkan
makna yang sekarang berlaku. Makna kata ketika kata itu untuk pertama kali
muncul. Tidak diperhatikan. Misalnya dalam bahasa Indonesia ada kata juara
yaitu ornag yang mendapat peringkat teratasa dalam pertandingan tanpa
memperhatikan makna sebelumnya yaitu pengatur atau pelerai dalam
persabungan ayam. Jadi, Semantik deskriptif hanya memperhatikan makna
sekarang.
- Semantik leksikal
Semantik leksikal adalah kajian simentik yang lebih memuaskan pada
pembahasan sistem makna ayang terdapat dalam kata. Semantik leksikal tidak
terlalu sulit. Sebuah kamus merupakan contoh yang tepat untuk Semantik
leksikal: makna setiap kata diuraikan disitu. Jadi, Semantik leksikal
memperhatikan makna yang terdapat didalam kalimat kata sebagai satuan
mandiri.
- Semantik historis
Semantik historis adalah studi semantik yang mengkaji sistem makna dalam
rangkaian waktu. Studi semantik historis ini menekankan studi makna dalam
rentangan waktu, bukan perubahan bentuk kata. Perubahan bentuk kata lebih
banyak dikaji dalam linguistic hoistoris.
- Semantik logika
Sematik logika adalah cabang logika modern yang berkaitan dengan konsep-
konsep dan notasi simbolik dalam analisis bahasa semantik logika mengkaji
sistem makna yang dilihat dari logika seperti yang berlaku dalam matematika
yang mangacu kepada kata pengkajian makna atau penafsiran ajaran, terutama
yang dibentuk dalam sistem logika yang oleh Carnap disebut semantik.

B. Simfoni
1. Pengertian Simfoni
Pengertian simfoni menurut Lerue (dalam Sadie, : 1980: 438) adalah sebuah
istilah yang sekarang dipakai untuk untuk mengartikan sebuah karya music yang
diperluas untuk orchestra. Simfoni berasal dari Bahasa Yunani Sym (Bersama)
dan Phone (berbunyi). Istilah ini digunakan selama abad pertengahan dan
Renaissance. Pada abad ke-17 simfoni digunakan untuk menyebut karya dalam
pembukaan gerakan gerakan sebuah opera, oratorio, cantata ke pembukaan musik
instrumental, dan karya-karya ansambel, baik sonata maupun concerto. Pengertian
simfoni terkadang bercampur aduk dengan orkes simfoni. Akan tetapi, pengertian
keduanya dapat dibatasi dengan lebih jelas, yaitu Simfoni merupakan sebuah
bentuk atau struktur dari komposisi musik. Sementara itu, orkes simfoni
merupakan kesatuan organ musik dengan berbagai alat msik berbeda yang
dimainkan.
2. Bentuk Musik Simfoni
Karya musik simfoni disusun dari struktur sonata atau sonata form. Sonata
menurut Prier (1996: 82) merupakan suatu karya musik untuk dimainkan, berbeda
dengan cantata, yaitu suatu karya musik untuk dinyanyikan. Pada zaman klasik,
sebuah karya sonata memiliki empat bagian atau gerakan, misalnya allegro –
adagio – Scherzo – Allegro. Bagian pertama dalam bentuk sonata, bagian kedua
biasanya lambat dalam bentuk lagu (bentuk dasar) yang liris, kemudian disusul
dengan tema dan variasi, atau bentuk yang lain; bagian ketiga umumya ialah
minuet pada karya simfoni Haydn dan Mozart atau scherzo pada karya
Beethoven. Bagian terakhir atau finale, bisa dalam bentuk-bentuk sonata, rondo,
atau tema dan variasi.

2. Penelitian Yang Relevan


Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti menemukan beberapa penelitian yang
berhubungan dengan penelitian analisis Semantik dalam lirik music Simfoni karya
Ludwig van Beethoven. Penelitian yang relevan tersebut antara lain:
1. Analisa semantic pada lagu Avril Lavigne. Skripsi ini ditulis Siti Romlah Puji
Rahayu Srudji (2014) dalam penelitiannya ia mengambil lima lagu dari album
yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena
peneliti akan analisis dan menginterpretasikan obyek penelitia Avril Lavigne
Lagu. Langkah untuk mendapatkan data dengan mengumpulkan sumber data dari
Avril Lavigne Lagu dan dari internet. Setelah itu dia memilih lagu-lagu yang
berisi dari semantik, membaca dan mendengarkan lirik memahami isi dari lagu
perilaku dan menganalisis data yang dikumpulkan dan membuat kesimpulan
2. Analisis Lirik Lagu Sebelum Cahaya Dalam Kajian Semantik. Skripsi ini ditulis
Hidayatul Ilmiah (2012) dalam Penelitian ini dilakukan dengan dasar pemikiran
bahwa lagu merupakan karya sastra yang indah. Selain dengan tujuan untuk
menghibur, lagu juga terkadang menyampaikan makna tersirat kepada
masyarakat. Hal itu yang menjadi nilai estetika, bahwa makna suatu lagu akan
semakin indah apabila bahasa yang digunakan mengandung unsur-unsur asosiatif
atau konotatif. Tak berbeda dengan puisi, lirik lagu menggunakan bahasa kias
yang memiliki makna tersirat atau tidak sebenarnya. Bahkan terkadang
mengandung gaya bahasa, citraan ataupun yang lain. Objek analisis ini adalah
lirik lagu Sebelum Cahaya, yang dinyanyikan oleh grup band Letto dengan
penciptanya yaitu sang vokalis Noe yang tak lain putra dari budayawan Emha
Ainun Najib.

3. Kerangka Berpikir
Peneliti memilih sebuah lagu Simfoni No. 9 karya Ludwig van Beethoven ini
untuk dijadikan sebagian objek penelitian kali ini karena Simfoni ini merupakan salah satu
Simfoni terkenal yang menceritakan tentang tentang kebahagaiaan, persaudaraan sesama
manusia dan kebebasan pribadi. Selain itu, Simfoni ini mengingatkan pada kehidupan nyata
bahwa Semua manusia itu bersaudara dan memiliki kebebasan pribadi. Menurut penelitian
ini, peneliti ingin menunjukkan arti semantik dari lirik Simfoni No.9 Karya Ludwig van
Beethoven.

http://www.alfiforever.com/2014/10/sekilas-dengan-musik-simpofoni.html

https://kuliahmultimedia.isbi.ac.id/16123014/?p=111

https://notepam.com/pengertian-seni-musik/

https://www.badische-zeitung.de/was-ist-eine-sinfonie--33016117.html

https://www.gurupendidikan.co.id/semantik-adalah/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-lirik-lagu/

Anda mungkin juga menyukai