Anda di halaman 1dari 2

M Rizki Ardiansyah

Analisis Semantik Dalam Simfoni No. 9 Karya Ludwig Van


Beethoven
Menurut Jamalus (1988 : 1) musik adalah suatu yang membuahkan hasil karya seni, berupa
bunyi berbentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan fikiran serta perasaan
penciptanya lewat unsur-unsur pokok musik, yakni irama, melodi, harmoni, serta bentuk atau
susunan lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.Musik merupakan suara yang disusun
dengan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan sebuah nada, irama, lagu dan
keharmonisan terutama dari bunyi yang dihasilkan dari alat-alat yang menghasilkan irama.

Menurut (Banoe : 2003 : 311) orkestra adalah gabungan sejumlah besar pemain musik.
Orkestra yang memiliki sekitar 100 pemain merupakan orkestra simfoni, sedangkan orchestra
yang kecil hanya memiliki 30 atau 40 pemain. Instrumen yang digunakan oleh musisi dalam
pertunjukan orkestra simfoni biasanya adalah alat musik gesek, tiup, dan pukul. Dalam alat
musik gesek dibagi menjadi 4 alat musik, yaitu biola atau violin, cello, biola alto atau viola,
dan double bass.

"Etwas klingt zusammen": Der Ursprung des Namens Sinfonie (oder Symphonie) verrät nur
etwas Grundsätzliches – nämlich, dass es sich um Musik handelt. (Alexander Dick, 2010)
Simfoni adalah potongan musik klasik yang berasal dari orkestra, Sebagian besar simfoni
dibagi dalam Gerakan yaitu bagian individual yang berurutan sehingga terciptalah sebuah
simfoni. Biasanya terdapat 4 gerakan, Gerakan luar yang saling berimbang sehingga sebuah
simfoni dapat dimulai dan di akhiri dengan suasana yang serupa. Beberapa komponis yang
menulis simfoni, mereka menulisnya dengan urutan gerakan yang diselang seling.
Ludwig van Beethoven adalah salah satu seorang komponis yang berasal dari Jerman. Dia
memiliki karya yang terkenal yaitu simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu  Für Elise.
Ia adalah salah satu komponis yang besar yang merupakan tokoh penting pada masa
peralihan antara zaman Klasik dan zaman Romantik.
Simfoni No 9 dalam tangga nada D minor adalah simfoni terakhir yang dibuat Beethoven dan
selesai digubah pada tahun 1824. Pada Simfoni ini berisi bagian dari puisi karya Johann
Christoph Friedrich von Schiller yaitu “An die Freude“ . Beethoven mengubah An die
Freude menjadi penutup dari simfoninya atau yang dikenal dengan nama Ode to Joy. Setelah
penggubahan puisi An die Freude oleh Beethoven dalam penutup simfoninya,
kepopulerannya ini pun semakin meluas sehingga penutup simfoni ini menjadi lagu
“Kebangsaan Eropa“. Sampai saat ini Simfoni No 9 sering dimainkan di orkestra – orkestra
di seluruh dunia.
Alasan peneliti memilih Simfoni tersebut adalah peneliti tertarik dengan Simfoni tersebut
karena sering dijadikan sebagai lagu di latar belakang film. Peneliti mendengar lagu ini
pertama kali dalam film animasi berjudul “Evangelion 3.33: You can (Not) Redo” yang
menambah ketertarikan penulis terhadap Simfoni tersebut karena dijadikan sebagai lagu di
latar belakang film tersebut.
Pada kesempatan kali ini peneliti ingin meneliti tentang makna Semantik dalam Simfoni No .
9 Beethoven. Dalam Ensiklopedia britanika (Encyclopedia Britanica, vol.20, 1996: 313)
Semantik adalah studi tentang hubungan antara suatu pembeda linguistik dengan hubungan
proses mental atau simbol dalam aktifitas bicara. Jadi Semantik adalah salah satu cabang
linguistik yang mempelajari tentang makna atau arti yang terkandung di dalam kode, bahasa,
atau jenis lainnya dari representasi.

Anda mungkin juga menyukai