OAT Kategori 1
Regimen Dosis
Tn. JR
(58 kg)
Pemeriksaan Ulang Plan
Dahak atau Sputum BTA Pemeriksaan spesimen
dilakukan sebanyak
dua kali
(sewaktu dan pagi)
26 Hasil pemeriksaan
Desember dinyatakan negatif bila
2020 ke 2 spesimen tersebut
negatif. Bila salah satu
spesimen positif atau
keduanya positif, hasil
pemeriksaan ulang
dahak tersebut
dinyatakan positif
Plan
Monitoring
Efek
Samping
Terapi Obat
Plan
Pemantauan Terapi Lainnya
• Pemeriksaan Laboratorium
• BUN & Serum Creatinine
• AST, ALT, & Bilirubin Total
• Hematologi (complete blood count)
• Pemeriksaan Penglihatan
• Snellen visual acuity charts
• Ishihara color discrimination plates
Carvedilol Albuterol Beta bloker dapat Beta bloker kardioselektif biasanya lebih disukai
mengantagonis efek Status respiratori pasien harus dipantau dengan
bronkhodilator beta-2 baik
adrenergic sehingga (kardioselektivitas tidak mutlak dan dosis yang
dapat menyebabkan lebih besar dari beta-1 selektif dapat
bronkospasmus menimbulkan beberapa risiko yang sama dengan
beta bloker non-selektif)
Asesmen
Bronkospasme
yang berkaitan
dengan penyakit
paru obstruksi
Terapi:
Metformin 500 mg PO dua kali sehari
Tingkatkan dosis
metformin hingga
dosis maksimal
yang dapat
ditoleransi
Metformin:
3 x 500 mg setelah
sarapan, makan
siang, dan makan
malam
O • HbA1C (7,2%)
• BP (140/88 mmHg)
• Kondisi Diabetes Melitus tipe 2 pasien tidak terkontrol, sebagai salah satu
A pemicu dekomposisi gagal jantung
• Tekanan darah pasien belum optimal
alfi.nurul.islamiyah@gmail.com
+62852 2129 9207