Anda di halaman 1dari 22

PENELITIAN KEGIATAN WIRAUSAHA

USAHA TOKO SEMBAKO BAMBU KUNING

SUMBEREJO TANGGAMUS

Dosen Pengampu : Drs. YUNIZAR, M.Kom.I.

Disusun oleh :

DEPRIYANTO
18130010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK

INDONESIA

BANDAR LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karna dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian mengenai
Usaha Toko Sembako di Bambu Kuning Tanggamus dengan baik.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih
banyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan sumbangan
pikiran dan demi menyempurnakan laporan hasil peneliatian ini.
Dengan selesainya makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada bapak Drs.YUNIZAR, M.Kom.I. selaku dosen pembimbing
dalam penulisan laporan hasil penelitian ini.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan untuk
menyelesaikan tugas ini mendapat balasan dari Allah SWT, akhirnya kami
berharap, semoga makalah ini bermanfaat untuk perkembangan
pendidikan, khusus nya bagi para mahasiswa.

Tanggamus, 21 MARET 2021

DEPRIYANTO

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1


1.2 Rumusan masalah....................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................3

2.1 Pengertian wiraswasta..............................................................3


2.2 Pengertian wirausaha...............................................................4
2.3 Tipe wirausaha..........................................................................5

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................7

3.1 Profil toko sembako Bambu Kuning..........................................7


3.2 Sejarah toko sembako Bambu Kuning.....................................7
3.3 Pembukuan usaha....................................................................9
3.4 Cara pemasaran toko sembako Bambu Kuning.......................9
3.5 Kelebihan dan Kelemahan........................................................9

BAB IV PENUTUP................................................................................12

4.1 Kesimpulan...............................................................................12
4.2 Saran.........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................14

LAMPIRAN.............................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

1,1 Latar Belakang Masalah


Dizaman dalam keadaan perekonomian yang sudah semakin sulit ini
banyak sekali persaingan usaha diberbagai bidang perekonomian didalam
kehidupan masyarakat, termasuk didalamnya adalah persaingan dalam
dunia wirausaha. Banyak wirausahawan yang saling berlomba untung
mendapatkan mangsa pasar, sehingga hal ini memicu para wirausahawan
untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki usahanya.
Supaya usahanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam
mengikuti perkebangan zaman, maka wirausahawan tersebut harus dapat
mengantisipasi perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan
melakukan strategi yang tepat agar tidak tersisih dalam persingan. Selain
itu wirausaha juga harus dapat mengantisipasi kecenderungan ekonomi
dimasa mendatang dan harus dapat bersaing dengan wirausaha lain yang
bergerak dibidang yang sama. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan kemajuan usahanya.
Salah satu usaha dagang yang berkembang saat ini adalah usaha
sembako. Usaha sembako ini tidak hanya berada di pasar, melainkan juga
berada dikedai rumahan. Usaha sembako baik itu sebagai usaha pokok
maupun usaha kecil-kecilan untuk menambah perekonomian keluarga,
usaha ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh ibu rumah
tangga yang bergerak di perdagangan. Usaha ini dapat membantu
meningkatkan kebutuhan keluarga. Usaha toko sembako merupakan
bentuk usaha yang paling dicari oleh para konsumen khususnya para ibu
rumah tangga karena di dalam toko tersebut menyediakan barang-barang
keperluan sehari-hari baik berupa makanan pokok dan perlengkapan yang
diperlukan tiap harinya misalkan beras, minyak goreng,telor,sikat gigi,
pasta gigi, sabun, dll diantara barang itu semua pasti setiap orang
memerlukannya. Dalam Islam sendiri

1
Toko Sembako Bambu kuning merupakan toko serba ada yang
menjual berbagai keperluan yang dibutuhkan, mulai dari sembako, alat-
alat elektronik hingga obat-obatan pertanian, transaksi hingga pembuatan
laporan nya masih menggunakan cara manual. Dengan semakin
banyaknya barang yang dijual, maka semakin banyak pula pelanggan
yang datang ketoko. Hal ini tentu berpengaruh terhadap jumlah pelanggan
yang tidak tetap setiap tahunya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan usaha toko sembako Bambu Kuning dalam
memenuhi kebutuhan rumah tangga?
2. Sejauh mana omset penjualan dan jumlah pembeli di toko sembako
Bambu Kuning per harinya?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui peranan usaha toko sembako Bambu Kuning dalam
memenuhi kebutuhan rumah tangga.
2. mengetahui sejauh mana omset penjualan dan jumlah pembeli di
toko sembako Bambu Kuning per harinya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Wiraswasta


Istilah wiraswasta sering di pakai tumpang tindih dengan istilah
wirausaha, di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian
wiraswasta sama dengan wirausaha. Demikian pula penggunaan istilah
wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
Istilah wiraswastawan ada yang menghubungkannya dengan istilah
saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa sansekerta tetapi
maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas 3 kata yaitu wira adalah
manusia unggul, teladan, berbudi luhur,berjiwa besar, berani, pahlawan
dan memiliki keagungan watak, swa artinya sendiri dan sta artinya berdiri.
Sedangkan saaudagar terdiri dari dua suku kata yaitu sau berarti seribu,
dagar artinya akal. Jadi saudagar berarti seribu akal. (Taufik Rashid,
1981;4).
Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi
sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju ke depan di luar
kemanapun rata-rata, adakalanya wiraswastawan tidak berpendidikan
tinggi.
DR. Daoed Yoesoef ( 1981;78) menyatakan bahwa seorang wiraswasta
adalah :
1. Memimpin usaha, baik secara teknis atau ekonomis, dengan
berbagai aspek fungsionil seperti berikut :
a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara
penuh atau secara bagian.
b. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau
manager.
c. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya
menanggung resiko ekonomi yang sulit di ukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
d. Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi
baru, jadi disini wiraswasta sebagai pionir, tokoh yang
dinamis,organisator, koordinator.
e. Penemu (inovator), peniru ( imitator), dan yang
berhubungan dengan ini penyalur memindahkan teknologi.
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
3. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan,
melalui jalan kepemimpinan ekonomi,demi :
a. Kenaikan prestise
b. Kebebasaan, kekuasaan, kehormatan
c. Kontinuitas usaha
Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam
keadaan bagaimanpun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan
sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya,
termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi pemerintah atau
instansi sosial. Dan dalam keadaan yang biasa ( tidak darurat) manusia-
manusia wiraswsta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya,
berhasil lahir dan batin.

2.2 Pengertian Wirausaha


Istilah wirausaha ini berasal dari enterpreneur ( bahasa prancis ) yang
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-
between.
Perkembangan teori dan istilah enterpreneur adalah sebagai berikut :
 Abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung
jawab dalam proyek produksi bersakala besar.
 Abad 17 diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung
rugi dalam mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah
dengan menggunakan fixed price.
 Tahun 1725, Richard Cantillo menyatakan enterpreneur sebagai
orang yang menanggung resiko yang berbeda dengan orang
memberi modal.
 Tahun 1797, Bedeau menyatakan wirausaha sebagai orang yang
menanggung resiko, yang merencanakan, supervisi,
mengorganisasi dan memiliki.
 Tahun 1803, Jean Baptist Say menyatakan adanya pemisahan
antara keuntungan untuk enterpreneur dan keuntungan untuk
pemilik modal.
 Tahun 1876, Francis Walker, membedakan antara orang yang
menyediakan modal dan menerima bunga, dengan orang yang
menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
 Tahun 1934, Joseph Schumpeter, seorang enterpreneur adalah
seorang inovator dan mengembangkan teknologi.
 Tahun 1961, David McLelland, enterpreneur adalah seorang yang
energik dan membatasi resiko.
 Tahun 1975, Albert Shapero, seorang yang memiliki inisiatif,
mengorganisasi mekanis sosial dan ekonomi dan menerima resiko
kegagalan.
 Tahun 1980, Karl Vesper, seorang enterpreneur berbeda dengan
seorang ahli ekonomi, psychologist, busines persones,politicians.
 Tahun 1983, Gifford Pinchot, enterpreneur adalah seorang
enterpreneur dari dalam organisasi yang sudah ada atau organisasi
yang sedang berjalan.
 Tahun 1983, Robert Hisric, enterpreneur adalah merupakan proses
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh
waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko
keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk
uang dan kepuasan pribadinya.

2.3 Tipe Wirausaha


Ada 3 tipe wirausaha yaitu :
1. Wirausaha yang memiliki inisiatif
2. Wirausaha yang mengorganisasi mekanis, sosial, dan ekonomi
untuk menghasilkan sesuatu.
3. Yang menerima resiko
Ada 3 tipe utama dari wirausaha yaitu :
1. Wirausaha ahli (craftman)
Wirausaha ahli memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan
proses produksi, sistem produksi. Dia cenderung bergerak dalam
bidang penelitian membuat model percobaan laboratorium.
2. The promoter
Seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang
pekerjaan sebagai marketing yang kemudian mengembangkan
perusahaannya sendiri. Keterampilan yang sudah ia miliki biasanya
merupakan faktor pendorong untuk mengembangkan perusahaan
yang baru.
3. General manager
Adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja
sukses, bekerja pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai
keahlian bidang produksi, pemasaran, permodalan, pengawasan.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Profil Toko Sembako Bambu Kuning


3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di toko sembako Bambu Kuning di desa Bambu
Kuning kecamatan Sumberejo kabupaten Tanggamus.

3.1.2 Kondisi Fisik


Toko sembako Bambu Kuning memiliki bangunan berupa toko yang
menghadap ke selatan. Toko tersebut merupakan bangunan yang cukup
besar karena tidak hanya memperdagangkan kebutuhan sehari-hari dan
alat eletronik akan tetapi toko tersebut memperdagangkan obat-obatan
pertanian.

3.2 Sejarah Toko sembako Bambu kuning


Toko sembako Bambu Kuning adalah suatu usaha toko grosir
keluarga yang bergerak dibidang ritel dengan menjual kebutuhan
sembilan bahan pokok (sembako). Usaha ini mulanya didirikan oleh
sepasang suami istri yaitu bapak Supriyatin dan ibu Menik serta memiliki
2 orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan yaitu anak pertama Billy dan
anak ke 2 syakira. Toko tersebut didirikan pada tahun 2011 kurang lebih
sudah 10 tahun toko sembako tersebut sudah beroperasi. Nama toko
sembako Bambu kuning di ambil dari nama desa toko tersebut berdiri
yaitu desa Bambu Kuning.
Bapak Supriyantin lahir dari keluarga seorang wirausaha juga. Bapak
dan ibunya juga membuka toko sembako. Supriyatin merupakan anak
pertama dari empat bersaudara. Kecakapan serta kemampuan yang
dimiliki oleh bapak Supriyatin telah terjun membantu kedua orangtuanya
sejak masih duduk di bangku sekolah, beliau sangat memperhatikan
bagaimana cara melayani konsumen, dimana dan bagaimana cara
memperlakukan dan lain sebagainya. Setelah bapak Supriyantin menikah,
beliau mencoba untuk membuka usaha toko sembako sendiri dengan
istrinya yaitu ibu menik.
Toko sembako Bambu kuning tersebut menghabisakan modal kurang
lebih Rp 50.000.000, untuk membangun toko dan membeli kebutuhan isi
toko tersebut seperti beras, minyak goreng, gula, susu, teh dan lain-lain.
Toko sembako Bambu Kuning biasanya buka pada pukul 06.30 WIB dan
tutup pada pukul 18.00 WIB. Selain itu setelah beberapa tahun beroperasi
toko tersebut sudah banyak pelanggan, belau mempunyai ide untuk
menambah barang dagangannya yaitu seperti barang-barang
perlengkapan rumah serta barang-barang elektonik seperti kulkas, alat
untuk memasak nasi, blender, setrika dan lain-lain. Karena toko sembako
Bambu kuning mulai banyak pelanggan bpk Supriyatin pun kualahan
dalam melayani pelanggan maka dari itu beliau mempunyai 2 orang
karyawan. Dari penjualan tersebut bapak supriyatin bisa mendapatkan
omset lebih dari Rp 1.500.000 per hari.
Mengingat kondisi lingkugan desa Bambu kuning yang merupakan
area pertanian dan perkebunan. Sehingga mengenai ragam mata
pencaharian utama penduduk di desa Bambu kuning adalah petani. Padi
merupakan tanaman pokok yang ditanam oleh masyarakat sebagai bahan
konsumsi utama dan beberapa komoditi perkebunan yang ada pada
umumnya ditanami masyarakat untuk menunjang perekonomian keluarga
seperti karet, pepaya. Oleh karena itu, pendapatan penduduk sangat
dipengaruhi oleh hasil produksi perkebunan. Disamping bekerja sebagai
petani, penduduk desa bambu kuning ada juga yang berkerja diluar sektor
pertanian seperti PNS, Bidan, Guru. Karena di desa bambu kuning belum
ada toko yang menjual obat-obatan pertanian maka dari itu beliau
mempunyai ide untuk menambah barang dagangan dengan berbagai
macam obat-obatan pertanian. Contoh obat-obat pertanian pupuk organik,
NPK Hidro, NPK Prima, NPK, SP 36, URREA, ZA dan lain-lain.
3.3 Pembukuan Usaha
Bapak Supriyatin melakukan pembukuan atas hasil usahanya setiap
akhir bulan dan menotakan pengeluaran atau pemasukan setiap harinya.
Bapak Supriyatin tidak pernah mengambil uang dari modal untuk
kepentingan pribadi. Namun apabila ada laba dari modal yang beliau
kelola barulah beliau mengambilnya untuk memperbaiki peralatan dan
kebutuhan hidup lainnya.

3.4 Cara Pemasaran Toko Sembako Bambu kuning


Pemasaran Toko Sembako Bambu kuning ini melalui berbagai cara
yang di antaranya adalah :
1. Dekat dengan target market
Target utama pemasaran dekat dengan konsumen. Sehingga dengan
mudah kita mempromosikan produk yang kita miliki mudah di akses.

2. Tempat yang mudah di akses


Dengan tempat yang mudah di akses masyarakat akan membuka usaha
kita lebih maju, sehingga memudahkan pelanggan untuk mengunjungi
toko kita. Maka dari itu Toko Sembako Bambu kuning di tempat yang
strategis seperti di pinggir jalan raya.

3. Melalui internet
Internet adalah salah satu tempat kita untuk memasarkan produk kita.
Sehinga para pelanggan bisa melihat produk baru yang kita miliki melalui
internet.

3.5 Kelebihan dan Kelemahan usaha toko sembako

3.5.1 kelebihan dari usaha toko sembako


Bisnis sembako memiliki kelebihan karena segmentasi pasarnya
yang hampir menyeluruh. Bisnis ini membidik bukan hanya kalangan atas
namun juga kalangan bawah, hampir semua manusia terkhusus yang
hidup di Indonesia sangat membutuhkan apa yang dijual di warung
sembako sehingga terlepas dari ketatnya persaingan. Usaha bisnis
warung sembako bisa jadi peluang usaha yang sangat menggiurkan
dengan keuntungan yang sangat lumayan.
1. Usaha sembako selalu dibutuhkan masyarakat
2. Modal usaha sangat fleksibel
3. Stok barang mudah didapat
4. Lokasi usaha sangat mudah asalkan banyak perumahan atau lalu
lalang yang cukup ramai.
5. Perhitungan keuntungan jelas
6. Usaha yang bisa terus dikembangkan bahkan hingga mejadi usaha
grosir sembako
7. Bukan usaha musiman, karena terus jalan sepanjang tahun
8. Bisa dijadikan usaha sampingan pada awalnya.

3.5.2 Kelemahan dari usaha toko sembako


1. Persainganya sangat ketat
Kita tahu bahwa usaha toko sembako ini sangat ketat persainganya
sehingga tidak sedikit yang berminat namun enggan memulai usaha ini.
Padahal sudah menjadi hukum pasar ketika sebuah usaha memiliki
potensi keberhasilan yang telah terbukti maka ketatnya persaingan sudah
sangat lazim.

2. Rawan bangkrut karena rawan beban hutang dari pelanggan


Terutama pada usaha warung sembako di pedesaan dan dikomplek
perumahan mereka sering menderita beban karena banyaknya pelanggan
yang berhutang. Inilah kenapa usaha sembako ini menjadi rawan bangkrut
lantaran banyaknya orang yang berhutang melebihi keuntungan yang
berhasil dikumpulkan dan terus berlanjut hingga berbulan-bulan
sementara banyak dari pelanggan tidak memberikan waktu pasti kapan
mereka akan membayar hutang-hutangnya.
3. Presentasi keuntungan relatif kecil
Memang jika dibandingkan dengan usaha kuliner siap saji maka
keuntungan usaha toko sembako tergolong kecil.

4. Sulit mendapat pelanggan pada awal-awal usaha


Sulitnya mendapat pelanggan pada awal-awal usaha sebenarnya tidak
hanya berlaku pada usaha warung sembako sehingga hal ini bukan
sesuatu yang terlalu menakutkan dan tetap dapat menjalani usaha ini
dengan memulai upaya promosi kecil-kecilan sesuai besaran target
konsumen.
BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat di
simpulkan bahwa Istilah wiraswasta sering di pakai tumpang tindih dengan
istilah wirausaha, di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa
pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha. Demikian pula
penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi
sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju ke depan di luar
kemanapun rata-rata, adakalanya wiraswastawan tidak berpendidikan
tinggi.
DR. Daoed Yoesoef ( 1981;78) menyatakan bahwa seorang wiraswasta
adalah :
1. Memimpin usaha, baik secara teknis atau ekonomis, dengan
berbagai aspek fungsioni
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
3. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan,
melalui jalan kepemimpinan ekonomi,demi :
a. Kenaikan prestise
b. Kebebasaan, kekuasaan, kehormatan
c. Kontinuitas usaha
Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan
bagaimanpun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri
untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk
mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi
sosial. Dan dalam keadaan yang biasa ( tidak darurat) manusia-manusia
wiraswsta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil
lahir dan batin.
3.2 SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis uraikan diantaranya sebagai
berikut:
1. Untuk toko sembako bambu kuning haruslah dapat memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan
yang diterima, baik faktor modal, perilaku kewirausahaan dan
persaingan yang dimiliki guna untuk mempertahankan
kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.
2. Untk meningkatkan pendapatan maka harus meningkatkan
modalnya dan persediaan barang dagangan yang habis dalam satu
kali putaran produksi atau kurang dari satu tahun.
3. Sebagai upaya untuk menghadapi persaingan antar pedagang
yang semakin ketat, maka para pedagang harus lebih memotivasi
diri sendiri untuk terus terpacu lagi untuk lebih unggul dari
pedagang lain dalam segala hal. Pedagang haruslah menerapkan
strategi persaingan yang tepat agar dapat bertahan dalam
menghadapi persaingan dan memperoleh pendapatan yang lebih
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R dan T.Rafida.2016. Pengaruh Kewirausahaan.Perdana


Publishing, Medan.

Hidayat,otong dkk.2021.Kewirausahaan,Bandar Lampung.

https://www.kompasiana.com/agusriyanto2946/5e398974097f36551023f6
22/kelebihan-dan-kekurangan-usaha-warung-sembako-usaha-
idola-umkm
LAMPIRAN

 Pada saat wawancara


 Foto bersama pemilik toko
 Foto bersama pemilik toko dan karyawan

 Toko tampak dari depan


 Berbagai Obat-obatan pertanian

 Berbagai barang sembako

Anda mungkin juga menyukai