Anda di halaman 1dari 2

KONSEP DASAR PAUD DAN PNF SEBAGAI ASESOR PAUD/LKP/PKBM

oleh: Hj. Syamsiah, S.Pd., M.Si.

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal merupakan dua dari sekian bidang pendidikan
yang vital. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berfokus pada proses pembelajaran untuk usia anak-anak dan
Pendidikan Non Formal berfokus pada pendidikan anak di luar konteks formal. Meski demikian, kedua bidang
pendidikan tersebut dapat dilaksanakan secara integratif, terstruktur dan berkesinambungan.

Proses Pendidikan dan Pembelajaran pada Anak Usia Dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep
yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata. Hal tersebut memungkinkan anak dapat menstimulus
potensi aktivitas dan rasa ingin tahu yang dimiliki. Selain itu, PAUD menempatkan posisi pendidik sebagai
pendamping, pembimbing, serta fasiliator bagi anak.

Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana
anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Pada masa ini, anak sedang dalam masa
perkembangan, baik perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan bahasa (Suryana & Mahyuddin,
2016:37). Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan
anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap
merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk
mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan
kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak.
Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini, seperti : Kelompok
Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan Padu Sejenis maupun Taman Kanak-kanak sangat tergantung pada
sistem dan proses pendidikan yang dijalankan (Asmawaty, et al, 2016).

Selain PAUD, model pendidikan yang memberi kontribusi besar adalah Pendidikan Non Formal (PNF).
Pendidikan Non Formal (PNF) merupakan kegiatan pendidikan yang diorganisasikan di luar sistem
persekolahan yang mapan baik dilakukan secara terpisah atau sebagai bagian penting dari kegiatan yang lebih
besar, dilakukan secara sengaja untuk melayani peserta didik tertentu guna mencapai tujuan belajarnya. Lebih
luas, Faisal(1992:80) mengemukakan bahwa Pendidikan Non Formal adalah setiap kesempatan dimana terdapat
komunikasi yang terarah di luar sekolah dalam memperoleh informasi, pengetahuan, latihan, maupun bimbingan
sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan hidup, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap,
dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan
keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya

PNF berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendudukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan ini mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim,
serta satuan pendidikan yang sejenis.

Selama berkecimpung dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal selama 31
tahun, saya telah mengabdi di berbagai Taman Kanak-Kanak di berbagai daerah, yakni: TK Katun Makateks
Makassar (1987), TK Aisyah Parang Tambung Makassar (1988), TK Pertiwi IV Takalala Soppeng (1989), TK
Mariopulanae Soppeng (1993), TK Negeri Mario Takalala (2008), dan TK Aba Hubbul Watan (2017), Selama
masa pengabdian tersebut, saya menerima banyak pengalaman untuk pengembangan institusi terkait, pendidikan
secara umum, begitupun terhadap diri sendiri sebagai praktisi pendidikan, khususnya di bidang PAUD dan PNF.

Pengalaman tersebut sangat membantu saya dalam pengabdian sebagai Asesor PAUD dan PNF. Bagi
saya, berposisi sebagai asesor memberikan pembelajaran dan pengabdian terhadap bangsa dan negara, serta rasa
cinta tanah air, karena terkadang ditugaskan di wilayah terpencil. Meski terkadang dalam melaksanakan
kegiatan asesor harus melewati akses yang cukup sulit, hal itu tidak menjadi halangan bagi saya untuk
melaksanakan tugas. Hal tersebut dilakukan demi kemajuan pengembangan kualitas pendidikan, khususnya di
bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal.

DAFTAR RUJUKAN

Asmawaty, et.al. 2016. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Tangerang: Penerbit Universitas
Terbuka.

Faisal, Sanapiah. 1981. Pendidikan Non Formal di dalam Sistem Pendidikan dan Pengembangan Nasional.
Surabaya: Usaha Offset Printing.

Suryana, Dadan & Mahyuddin, Nenny. 2016. Dasar-Dasar Pendidikan TK. Tangerang: Penerbit Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai