Anda di halaman 1dari 17

PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH, PEMASANGAN

DESFERAL, DAN PEMBERIAN DESFERAL ORAL

RIZKY PRATIWI
BAGIAN KEPERAWATAN ANAK
STIK GIA MAKASSAR
2019
Transfusi Darah
adalah suatu pemberian darah lengkap atau komponen darah seperti
plasma, sel darah merah kemasan atau trombosit dengan cara
memasukkan darah melalui vena menggunakan alat set transfusi,
untuk memenuhi kebutuhan darah dan memperbaiki perfusi jaringan
(Hidayat, 2007)
Tujuan
 Memelihara dan mempertahankan kesehatan pendonor darah
 Memelihara keadaan biologis darah atau komponen –
komponennya agar tetap bermanfaat.
 Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal
pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah).
 Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi
pengganti (misal : faktor pembekuan plasma untuk membantu
mengontrol perdarahan pada klien yang menderita hemofilia)
 Meningkatkan oksigenasi jaringan.
 Memperbaiki fungsi Hemostatis.
Golongan dan Tipe Darah

Golongan darah yang paling


penting untuk transfusi darah
ialah sistem ABO, yang meliputi
golongan berikut: A, B, O, AB.

Tipe Rh merupakan kelompok antigen sel darah merah dengan


kepentingan klinis besar. Antibody Rh tidak terbentuk tanpa
stimulasi imunisasi. Individu dengan antibodi D disebut Rh positif,
sedangkan yang tidak memiliki antibodi D disebut Rh negatif.
Antibody D dapat menyebabkan destruksi sel darah merah, seperti
dalam kasus reaksi transfusi hemolitik lambat.
Indikasi

 Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang


dan perdarahan masih terus terjadi.
 Anemia berat
 Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan
sirkulasi darah dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
 Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor
pembekuan, karena komponen darah spesifik yang lain tidak ada
 Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.
Macam-macam Komponen Darah

› Darah lengkap (whole blood)


Transfusi darah lengkap hanya untuk mengatasi perdarahan akut
dan masif, meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan.
Infuskan selama 2 sampai 3 jam, maksimum 4 jam/unit. Dosis pada
pediatrik rata-rata 20 ml/kg, diikuti dengan volume yang diperlukan
untuk stabilisasi. Bisanya tersedia dalam volume 400-500 ml
dengan masa hidup 21 hari.
 Packed Red Blood cells (RBCs)
mengandung sel darah merah, SDP, dan trombosit
Tersedia volume 250 ml. Diberikan selama 2 sampai 4 jam, dengan
golongan darah ABO dan Rh yang diketahui.

 White Blood Cells (WBC atau leukosit)


terdiri dari darah lengkap dengan isi seperti RBCs, plasma
dihilangkan 80 % , biasanya tersedia dalam volume 150 ml. Dalam
pemberian perlu diketahui golongan darah ABO dan sistem Rh.
 Leukosit –poor RBCs
Komponen ini sama dengan RBCs, tapi leukosit dihilangkan sampai
95 %. Komponen ini tersedia dalam volume 200 ml, waktu
pemberian 1 ½ sampai 4 jam.

 Platelet/trombosit
Komponen ini biasanya digunakan untuk mengobati kelainan
perdarahan atau jumlah trombosit yang rendah. Volume bervariasi
biasanya 35-50 ml/unit, untuk pemberian biasanya memerlukan
beberapa kantong. Komponen ini diberikan secara cepat. Hindari
pemberian trombosit jika klien sedang demam. Periksa hitung
trombosit pada 1 dan 24 jam setelah pemberian.
 Fresh Frozen Plasma (FFP)
Komponen ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga volume
akibat kehilangan darah akut. Komponen ini mengandung semua
faktor pembekuan darah (factor V, VIII, dan IX). Pemberian
dilakukan secara cepat.

 Albumin 5 % dan albumin 25 %


Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai
ekspander darah dan pengganti protein. Komponen ini dapat
diberikan melalui piggybag. Volume yang diberikan bervariasi
tergantung kebutuhan pasien.
Efek samping transfusi
1. Alergi
Alergen di dalam darah yang didonorkan, Darah hipersensitif
terhadap obat tertentu
2. Anafilaksis
Pemberian protein IgA ke resipien penderita defisiensi IgA yang
telah membentuk antibodi IgA
3. Sepsis
Komponen darah yang terkontaminasi oleh bakteri atau endotoksin.
4. Urtikaria
Alergi terhadap produk yang dapat larut dalam plasma donor
Pedoman untuk mengatasi reaksi transfusi (American
Assotiation of Blood Banks)

1. Hentikan transfusi untuk membatasi jumlah darah yang


diinfuskan
2. Beritahu dokter
3. Pertahankan jalur IV tetap terbuka dengan infus normal saline
4. Periksa semua label, formulir, dan identifikasi pasien untuk
menentukan apakah pasien menerima darah atau komponen darah
yang benar
5. Segera laporkan reaksi transfusi yang dicurigai pada petugas
bank darah
6. Kirimkan sample darah yang diperlukan ke bank darah sesegera
mungkin, bersama-sama dengan kantong darah yang telah
dihentikan, set pemberian, larutan IV yang diberikan, dan semua
formulir dan label yang berhubungan.
7. Kirim sampel lainnya (misal urin)
8. Lengkapi laporan institusi atau formulir “reaksi transfusi yang
dicurigai”
9. Peralatan yang harus disiapkan (obat-obatan seperti: aminophilin,
difenhidramin, hidroklorida, dopamine, epinefrin, heparin,
hidrokortison, furosemid, asetaminofen, aspirin; set oksigenasi; kit
kateter foley; botol kultur darah; cairan IV; selang IV).
Konsep Desferal
 Disperal Desferoxamine
Memberikan obat secara sub cutan
yang diberikan melalui alat disperal
pump dalam waktu 8-12jam.
Mencegah atau menurunkan
penumpukan Fe dalam tubuh
baik itu hemocromatis (penumpukan Fe dibawah kulit) ataupun
hemosiderosis (penumpukan Fe dalam organ).
Indikasi dan Kontra Indikasi
 Indikasi
1. Dilakukan pada klien dengan
thalasemia yang mendapatkan transfusi
darah secara rutin atau berulang.
2. Kadar Fe lebih atau sama dengan
1000 mg/ml.
3. Dilakukan 4-7 kali seminggu post transfusi.

 Kontra indikasi
Tidak dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal.
Desferal Oral

Deferipron yang merupakan satu-satunya kelasi besi oral yang


telah disetujui pemakaiannya. Terapi standar biasanya memakai
dosis 75 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis.
Efek samping yang mungkin terjadi antara lain : atropati,
neutropenia/agranulositosis, gangguan pencernaan, kelainan
imunologis, defisiensi seng, dan fibrosis hati.
Komplikasi Pemberian Darah yang
Sering dan Berulang
Hemosiderosis, yaitu
penumpukan Fe dalam
organ baik itu didalam
hepar, splen, jantung,
pancreas atau kelenjar
hipofise.
Hemocromatosis, yaitu
penumpukan Fe dibawah
kulit sehingga warna kulit lebih hitam.

Penumpukan Fe tersebut dapat dikurangi atau dicegah dengan pemberian


chelating agent yaitu dengan pemasangan desferal, dimana kelebihan Fe ini
akan dapat terbuang melalui urin dan faeces.
Thankyou ♥

Anda mungkin juga menyukai