Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Salim Mas’adi/190322623664/AM

Resume Materi 9
1. Konsep Entropi
Entropi suatu sistem merupakan fungsi koordinat termodinamik yang
perubahannya sama dengan integral đ Q R /T antara keadaan awal dan akhir,
diintegrasi sepanjang lintasan terbalikkan sekehendak yang menghubungkan kedua
keadaan itu.

∮ đTQ =0
R

Persamaan ini dikenal sebagai teorema Clausius. Clausius membuktikan


adanya fungsi entropi dengan mula-mula menurunkan teoremanya, kemudian
menerapkannya ke suatu siklus yang terdiri atas suatu lintasan terbalikkan R1, antara
dua keadaan seimbang i dan f , yang diikuti dengan lintasan terbalikkan lain R2,
sehingga mengembalikan sistem ke i. Untuk siklus ini

tak tergantung pada lintasan. Jadi, ada fungsi S yang perubahannya yaitu

2. Entropi Gas Ideal


Jika suatu sistem menyerap sejumlah infinitesimal kalorđ Q R, selama proses
terbalikkan, perubahan entropi sistem sama dengan
đ QR
dS=
T

Jika đ Q Rdinyatakan sebagai jumlah diferensial yang menyangkut koordinat


termodinamika, maka setelah membaginya dengan T, ungkapan itu dapat diintegrasi
dan entropi sistem diperoleh. Sebagai contoh dalam melaksanakan prosedur itu,
ditinjau dari ungkapan đ Q R untuk gas ideal,
đ Q R=C P dT−V dP

đ QR dT V
=C P − dP
T T T
dT dP
dS=C P −nR
T P
Perubahan entropi gas ∆ S antara dua keadaan acuan yang dipilih dengan
koordinat T R , T Pyang lainnya dengan koordinat T , P. Pengintegrasian antara kedua
keadaan ini menghasilkan
T
dT P
∆ S=∫ C P −nR ln
Tr T Pr

Misalkan keadaan acuannya berentropi Sr dan boleh mengambil harga numerik


sekehendak kita untuk kuantitas ini. Maka entropi ini dapai dipautkan dengan entropi
keadaan lain dengan hubungan S−S r=∆ S . Dengan C Ptetap.
T P
S−S r=C P ln −nR ln
Tr Pr

S=C P lnT −nR ln P+( Sr −C P ln T r + nR ln Pr )

Persamaan diferensial
dT dP
dS=C P −nR
T P
disederhanakan dengan menganggap Cp tetap, dapat dilakukan dengan integral
taktertentu
S=C P lnT −nR ln P+ S 0

Dengan S0 menyatakan tetapan integrasi.

Jadi untuk gas ideal,


dT
S=∫ C P −nR ln P+S 0
T
Untuk menghitung gas entropi ideal sebagai fungsi T dan V, menggunakan ungkapan
đ Q R yang lain untuk gas ideal.

đ QR dT P
=CV + dV
T T T
dT dV
dS=C V +nR
T V
Dengan cara yang sama, diperoleh entropi yang dirujuk sebagai keadaan acuan
takterspesifikasi
dT
S=∫ C P −nR ln P+S 0
T
S=CV ln T + nR ln V +S 0

3. Diagram TS
Untuk setiap jumlah kalor infinitesimal yang memasuki sistem dalam bagian
infinitesimal suatu proses terbalikkan, persamaannya adalah
đ Q R=Y dS

Jumlah total kalor yang dipindahkan dalam proses terbalikkan yaitu


f
Q R=∫ T dS
i

Integral ini dapat ditafsirkan sebagai grafis luas di bawah kurva pada diagram T yang
dirajah sepanjang sumbu Y dan S sepanjang sumbu X. Sifat kurva pada diagram TS
ditentukan oleh jenis proses terbalikkan yang dilaksanakan oleh sistem itu. Jelaslah
bahwa proses isoterm digambarkan sebagai garis horisontal.
Dalam kasus proses adiabat terbalikkan, didapatkan
đ QR
dS=
T
đ Q R=0

Sehingga jika T tidak nol


dS=0

dan S adalah tetapan. Jadi, selama proses adiabat terbalikkan berlangsung, sistem
entropi tetap, atau dengan perkataan sistem lain mengalami proses isentrop. Jelaslah
bahwa proses isotropdalam diagram TS digambarkan secara vertikal. Jika dua
keadaan setimbang berdekatan infinitesimal, maka
đ Q R=T dS

đ QR dS
=T
dT dT
Pada volume tetap

( đdTQ ) =C =T ( ∂∂ TS )
V
V
V

Dan pada tekanan tetap

( đdTQ ) =C =T ( ∂∂TS )
P
P
P

Jika temperatur C V diketahui, perubahan entropi selama proses isovolum berlangsung


dapat dihitung dari persamaan
f
CV
Sf −Si=∫ dT ( isovolum)
i T
f
CP
Sf −Si=∫ dT (isobar )
i T

Kemiringan kurva pada diagram TS yang menggambarkan proses isovolum


terbalikkan yaitu

( đdTQ ) = CT
V V

Kemiringan isobar takterbalikkan yaitu

( ∂∂TS ) = CT
P P

Kurva yang menggambarkan berbagai jenis proses sistem-hidrostatik diperlihakan


pada diagram TS dibawah ini.

4. Siklus Karnot
Sebuah mesin Carnot yang menyerap kalor Q H dari reservoir panas pada
temperatur T H dan membuang kalor Q C ke reservoir yang lebih dingin pada
temperatur T C memiliki efisiensi η yang sama dengan 1−|QC|/|Q H|. Karena
berlangsung antara dua garis isotrop yang sama, maka

|QC| T C
=
|Q H| T H
TC
η ( Carnot ) =1−
TH

Agar sebuah mesin Carnot efisien 100 persen, T C harus nol. Karena alam tidak
menyediakan reservoir bertemperatur mutlak nol, maka mesin kalor yang efisiensinya
100 persen mustahil ada.
Diagram temperature-entropi sangat cocok untuk memperlihatkan karakteristik siklus
Carnot. Kedua proses adiabat reversibel digambarkan oleh dua garis vertical, sehingga
siklus Carnot digambarkan oleh sebuah segi empat seperti gambar tersebut.

5. Entropi dan Keterbalikkan (reversibilitas)


Misalnya perubahan entropi semesta yang dibawa oleh kinerja proses
reversibel. Proses tersebut, pada umumnya disertai oleh aliran kalor antara sistem dan
set reservoir dengan rang temperature dari T i sampai T f . Selama bagian manapun dari
proses, jumlah kalor đ Q R ditransfer antara sistem dan salah satu reservoir pada
temperatur T . Jika đ Q R diserap sistem, maka
+đ Q R
dS sistem= ,
T
−đ Q R
dS reservoir= ,
T
dan perubahan entropi semesta, yang mana adalah jumlah dari dua perubahan tersebut
adalah nol. Jika đ Q R di keluarkan oleh sistem, maka
−đ Q R
dS sistem= ,
T
+ đ QR
dS reservoir= ,
T
dan perubahan emtropi semesta adalah nol. Jika tidak ada kalor yang ditransfer, maka
đ Q R adalah nol. Sistem dan reservoir tidak memiliki perubahan entropi, dan
perubahan entropi semesta tetap nol. Karena tidak ada perubahan infinitesimal entropi
dari semesta untuk bagian infinitesimal apapun dari proses reversible, maka tidak ada
perubahan entropi untuk semua bagian. Dalam arti lain, saat proses reversible terjadi,
entropi dari semesta tetap tidak berubah. Bagaimanapun, semua proses natural adalah
ireversibel dan hanya proses ideal yang reversibel.

6. Entropi dan ketakterbalikan


Selama proses ireversibel, terdapat situasi yang berbeda untuk perubahan
entropi semesta. Saat sistem mengalami proses ireversibel antara keadaan
kesetimbangan awal dan keadaan kesetimbangan akhir, proses ireversibel tersebut
digantikan dengan proses reversibel. Penggantian ini diijinkan jika keadaan awal dan
akhir sistem pada keadaan setimbang. Tidak ada integrasi yang terjadi pada lintasan
ireversibel yang asli, karena lintasannya tidak diketahui. Perubahan entropi sistem
sama dengan
f
đQ
Δ S ( sistem )=S f −Si= ¿¿ ∫ ,¿
R i T

di mana R menunjukkan proses reversibel sembarang yang dibawa sistem dari


keadaan awal ke keadaan akhir dari proses ireversibel. Saat keadaan awal dan
akhirnya tidak pada keadaan setimbang, maka akan digunakan metode khusus.

Apakah masih mungkin untuk membuat reservoir bertemperatur mutlak nol?

Anda mungkin juga menyukai