Anda di halaman 1dari 16

ENTROPI DAN

HUKUM II
TERMODINAMIKA
Kelompok 1
Your Picture Here Your Picture Here

Dewi m gultom Elva s. r tarigan Eva r harianja Hery s.a panjaitan Ruth r pasaribu
TOPIK YANG DIBAHAS

1. Pengertian entropi
2. PERUBAHAN ENTROPI DALAM
PROSES REVERSIBEL
3. PERUBAHAN ENTROPI DALAM
PROSES IREVERSIBEL
4. AZAS ENTROPI
5. CONTOH SOAL
6. HUKUM 2 termodinamika
ENTROPI
Entropi
  (S) adalah ukuran keacakan atau selang ketidakteraturan dalam suatu sistem.
Dengan kata lain entropi adalah fungsi keadaan, nilainya pada suatu keadaan seimbang dapat
dinyatakan dalam variabel-variabel yg menentukan keadaan sistem.

Perubahan Entropi Sistem


Didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diserap oleh sistem sepanjang lintasan yang
menghubungkan dua keadaan itu dan berlangsung secara reversible. Secara matematis,
rumusan perubahan entropi pada suhu tetap adalah
∆S =
dengan ∆S menyatakan perubahan entropi sistem menyatakan kalor yang ditransfer di
antara dua keadaan termodinamika pada proses reversible, dan T adalah suhu mutlak
selama proses berlangsung.
Besaran S disebut entropi yg adalah Jika suatu siklus kecil
fungsi keadaan. Dirumuskan dengan : beroperasi antara suhu T2 dan T1
dS 
d' Q r
T

 dS  0 dg arus panas yg bersankutan
∆Q2 dan ∆Q1, maka berlaku
 Satuan s  J.K-1 (SI, MKS)
persamaan :
Q1 Q 2
Entropi jenis (s) adalah besaran  0
T1 T2
ekstensif yang bila dibagi dengan
jumlah massa m atau jumlah mol n . Jika dijumlahkan semua siklus
S
s s
S berlaku persamaan :
m n Q
atau  r 0
T
 Satuan s  J.kg-1. K-1 atau J.mol-
Indeks r  proses reversibel
K (SI)
1 -1
Perubahan entropi dalam proses reversibel

• Untuk melaksanakan proses semacam ini, maka sistem dihubungkan dengan sebuah
reservoir yg suhunya berbeda

• Jika arus panas mengalir masuk ke dalam sistem, maka Qr positif, dan entropi sistem
naik, demikian sebaliknya

• Contoh proses isotermal reversibel perubahan fase pada tekanan tetap

• Arus panas yg masuk ke dalam sistem per satuan massa atau per mol = panas
transformasi l, sehingga perubahan entropi jenisnya menjadi

1
s 2  s1 
T
• Dalam kebanyakan proses suatu arus panas yg masuk ke dalam sistem secara
reversibel umumnya disertai oleh perubahan suhu.

• sehingga perhitungan perubahan entropi dari persamaan (6-4) suhu T tidak


boleh dikeluarkan dari tanda integral

• Jika proses terjadi pada volume tetap, maka d’q (aliran panas per unit massa,
atau per mol) = cv.dT

T2
dT
(s 2  s1 ) v   c v
T1
T
MENGHITUNG Perubahan entropi dalam proses ireversibel

• Pada umumnya cv dan cp berubah dg suhu shg tdk boleh dikeluarkan dari tanda
integral.

• Untuk menghitung integral tsb harus diketahui cv dan cp sebagai fungsi suhu.
Jika cv dan cp boleh dianggap tetap, maka hasil integral itu menjadi

T2 T2
(s 2  s1 ) v  c v ln (s 2  s1 ) P  c P ln
T1 dan T1
Diagram t-s
• Dalam sistem pVT, entropi dapat • Siklus Carnot mempunyai bentuk yg
dinyatakan sebagai fungsi p dan V, Your Picture Here lebih sederhana vila dilukiskan dalam
atau p dan T. Seperti halnya tenaga diagram T-S
dakhil U, maka entropi S dapat pula
dianggap sebagai salah satu • Hal ini disebabkan karena siklus
variabel yg menentukan keadaan Carnot dibatasi oleh dua isoterm
tersebut berupa garis lurus yg tegak lurus pada
sumbu T Dan dua isentrop atau dua
• Jika suhu T dipilih sebagai variabel adiabat reversibel berupa garis lurus
lain  tiap keadaan sistem yg tegak lurus pada sumbu S
berkaitan dg sebuah titik dalam
diagram T-S, dan tiap proses
reversibel bersangkutan dg sebuah
kurva pada diagram

 T dS   d' Q r  Qr
Perubahan entropi dalam proses ireversibel

• Entropi S adalah variabel keadaan  keadaan ditentukan


keadaan awal dan akhir proses
• Maka pada proses ireversibel dapat digunakan rumus
proses reversibel dg syarat keadaan awal & akhir kedua
proses itu sama.
• Merujuk pada gb.6-1(a), T1 berubah  T2 > T1  arus panas masuk ke
menjadi T2, meski proses Your Picture Here
dalam benda, dan ln T2/T1 nilainya
ireversibel, asalkan keadaan awal = (+),
keadaan akhir, dapat digunakan
rumus proses reversibel  Jadi Entropi benda naik.
• Jika proses pada tekanan tetap dan
Cp juga tetap.
T2
S benda  S 2 - S1  C P ln
T1
• Dalam proses yg terlukis pada Gb.6-1(b), tidak ada arus panas yg mengalir
dalam sistem dan tidak ada usaha disipatif

• Karena entropi adalah fungsi keadaan, maka perubahan nentropi dalam proses
ireversibel = perubahan entropi proses reversibel (syaratnya  keadaan awal
dan akhirnya sama)

• Keadaan akhir proses ireversibel dapat dicapai dg ekspansi reversibel, dg


syarat usaha luar harus diberikan.

• Karena tenaga dakhil sistem tetap, harus ada arus panas yg mengalir ke dalam
sistem yang sama besarnya dg usaha luar

• Entropi gas dalam proses reversibel naik dan kenaikan ini = kenaikan dalam
proses sebenarnya yg ireversibel, yaitu ekspansi bebas
AZAS KENAIKAN ENTROPI
• Dari pembahasan proses ireversibel, kita ketahui bahwa entropi
dunia (universe) selalu naik
• Hal tersebut dikenal sebagai asas kenaikan entropi dan dianggap
sebagai bagian dari hukum kedua termodinamika.
• Asas ini dapat dirumuskan  Entropi dunia selau naik pada tiap
proses ireversibel
• Jika semua sistem yg berinteraksi di dalam suatu peoses dilingkungi
dg bidang adiabatik yg tegar, maka semua itu membentuk sistem yg
terisolasi sempurna dan membentuk dunianya sendiri.
• Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari suatu sistem yang
terisolasi sempurna selalu naik dalam tiap proses ireversibel yg terjadi
dalam sistem
• Sementara itu entropi tetap tidak berubah dalam sistem yang
terisolasi jika sistem itu menjalani proses reversibel, maka hukum
kedua termodinamika dapat dirumuskan :
• Pada setiap proses yg terjadi di dalam sistem yg
terisolasi, entropi sistem tsb selalu naik atau tetap tidak
berubah
Thank you

Anda mungkin juga menyukai