Anda di halaman 1dari 1

Devinisi soal benar salah

Soal Benar-Salah (True False) Bentuk soal benar-salah adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa
pernyataan benar atau salah. Pada umumnya bentuk soal benar-salah dapat dipakai untuk
mengukur kemampuan mahasiswa tentang fakta, definisi dan prinsip. Contoh: B – S Orang berhak
menerima zakat disebut dengan muzakki.

Selanjutnya Arikunto (2009:165) mengemukakan beberapa jenis tes objektif. Jenis-


jenis tes objektif adalah sebagai berikut:

1. Tes Benar Salah (True-False)


Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan. Pernyataan tersebut ada yang benar
ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing
pernyataan tersebut dengan melingkari (B) untuk pernyataan yang betul menurutnya
dan (S) untuk pernyataan yang salah.

Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam membedakan antara fakta dan pendapat. Agar soal dapat
berfungsi dengan baik, maka materi yang ditanyakan hendaknya homogen dari segi
isi. Bentuk soal seperti ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan
mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana (Arifin,
2009:137).
Contoh:
B – S : Novel Siti Nurbaya ditulis oleh Marah Rusli
B – S : Datuk Maringgih adalah salah satu tokoh dalam novel Siti Nurbaya

https://www.rijalakbar.id/2019/10/tes-objektif-pengertian-jenis-contoh.html

A.    KARAKTERISTIK SOAL BENAR-SALAH

·    Terdiri atas dua kelompok pernyataan (Pilihan (B-S) & Respons)
·    Jumlah huruf B-S sama banyak dengan jumlah pernyataan/pertanyaan
·    Hal yang ditanyakan homogen dari segi isi
·    Terbatas mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi sederhana (menghubungkan dua
hal yang homogen)
·    Dapat menggunakan gambar, tabel/diagram
·    Bentuk soal yang berupa pernyataan
·    Untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi kebenaran pernyataan fakta, konsep, prinsip,
definisi

https://sarahganbatte.wordpress.com/2010/09/13/karakteristik-soal/

Anda mungkin juga menyukai