Anda di halaman 1dari 11

TELAAHAN STAFF

TENTANG

PENGARUH DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP TINGKAT KINERJA

PADA SMK NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

A. Persoalan

Era baru penyelenggaraan pemerintahan daerah telah dimulai dengan

diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah. Format baru tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang

sangat kuat terhadap demokrasi pemerintah dan pelaksanaan desentralisasi,

sehingga kewenangan mengurus, mengatur dan memenej rumah tangga

daerah diserahkan kepada masyarakat daerah dan  Peraturan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pengalihan

Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan

Pemerintahan Kabupaten/Kota Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah

Provinsi. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara tersebut merupakan

pedoman bagi pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi

Dengan semakin bersarnya peran masayarakat dalam pembangunan,

maka peran aparatur negara perlu difokuskan sebagai agen pembaharuan

melalui pengembangan sistem manajemen kebijaksanaan publik, sehingga

aparatur negara akan berfungsi sebagai motivator dan fasilitator guna

tercapainya swakarsa dan swadaya masyarakat dan dunia usaha.

Menghadapi masyarakat yang sangat beragam dan dinamis dengan

berbagai permasalahan yang kompleks, sistem birokrasi pemerintahan tidak


lagi dapat mempertahankan karakteristiknya yang birokratis, kaku, lamban,

kurang responsive, berorientasi kepada status quo, serta korup. Aparatur

pemerintah saat ini harus mampu mengakomodasi perkembangan aspirasi dan

partisipasi masyarakat modern yang dinamis, kompleks dan beragam. Oleh

karena itu sumber daya manusia dengan meningkatkan disiplin kerja bagi

setiap aparatur negara sangat penting untuk dilaksanakan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa disiplin diri sebagai pegawai sangat

diperlukan dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan agar

dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Oleh karena itu

pemerintahan pun telah mencanangkan Gerakan Disiplin Nasional yang

dimulai dari individu pegawai, yang kemudian pemerintah menjadikannya

Peraturan Pemerintah mengenai disiplin pegawai yang memuat tentang

kewajiban, larangan dan sanksi bagi pegawai yang melanggar.

Mengingat peranan disiplin diri sebagai Pegawai Negeri Sipil begitu

besar, maka perlu pembinaan terus menerus agar disiplin dapat ditegakkan

mulai dari bagian yang terbawah sampai dengan pimpinan tertinggi dari suatu

badan, kantor atau lembaga. Namun, untuk membangun disiplin diri pada

setiap pegawai tidaklah mudah sehingga perlu strategi yang tepat untuk

membangun disiplin pada diri pegawai

B. Pra Anggapan

Dari uraian persoalan penulis diatas, maka yang menjadi pra anggapan

dalam penulisan telaah staf ini adalah :


1. Pengaruh disiplin terhadap pegawai untuk meningkatkan kinerja

pegawai

2. Hambatan yang dialami oleh pegawai dalam meningkatkan disiplin

kerja

3. Upaya membangun disiplin dengan peningkatan prestasi kerja pegawai.

Adapun yang menjadi dasar dari menentukan pra anggapan adalah :

1. Lemahnya disiplin kerja dari seorang pegawai yang berakibat buruk

kepada pegawai lainnya.

2. Penempatan pegawai terkadang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang

dimilikinya.

3. Lemahnya dorongan, motivasi dan pengawasan dari atasan langsung

yang menyebabkan pegawai malas untuk mengerjakan tugas yang

dibebankan kepadanya.

4. Tidak sesuainya pendapatan dengan beban kerja. Terkadang pegawai

yang bekerja maksimal mendapat pendapatan yang sama dengan

pegawai lain yang tidak ada kerja sama sekali.

5. Tidak adanya reward bagi pegawai yang berprestasi. Kurangnya

penghargaan dari atasan kepada bawahan yang telah melaksanakan

tugas dengan baik.

C. Fakta Yang Mempengaruhi

Kondisi-kondisi tersebut diatas pasti dirasa kurang nyaman dalam

konteks pengaruh kedisiplinan dengan kinerja. Ada beberapa hal yang perlu

diciptakan dalam rangka untuk meningkatkan disiplin sehingga menimbulkan

kinerja yang baik.


Sedikit gambaran analisis yang harus dilakukan dalam rangka

meningkatkan kinerja dengan upaya meningkatkan kedisiplinan pegawai di

SMKN 1 Boyolangu. Perlu langkah strategis dimana kita harus kembali

kepada Tugas Pokok dan Fungsi masing – masing pegawai / perangkat

organisasi di SMK Negeri 1 Boyolangu.

Harus ada upaya dari pimpinan tertinggi dan pimpinan tiap-tiap bidang

untuk memberikan motivasi yang lebih kepada pegawai tentang kedisiplinan

agar kinerja dapat terangkat. adapun cara yang seharusnya dilakukan adalah

dengan memberikan contoh, artinya harus dari level tertinggi dulu karena

dalam organisasi kepegawaian ada unsur hirarki, tugas dan wewenang yang

melekat pada setiap jabatan.

Selain itu reward dan punishment sangat diperlukan dalam penegakan

disiplin kepegawaian yang nantinya akan menjawab pula pertanyaan yang

menyebutkan bahwa gaji tidak sebanding dengan beban kerja.

D. Analisis

1. Gambaran Umum

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Boyolangu  Kabupaten

Tulungagung dipimpin oleh satu orang Kepala Sekolah yang secara umum

bertugas dalam penyelenggaraan administrasi dan Keuangan serta

pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi lainnya sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, menyusun perencanaan, mengolah dan

mengkoordinasikan perumusan kebijakan di sekolah.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Boyolangu  Kabupaten

Tulungagung terdiri dari emapat Wakil kepala Sekolah, sepuluh Kepala


Kejurusan dan satu Koordinator Tata Usaha yaitu Wakil Kepala Sekolah

Urusan Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas, Wakil Kepala

Sekolah Urusuan Sarana dan Prasarana, Wakil Kepala Sekolah Urusan

Kesiswaaan, Koordinator Tata Usaha dan Kepala Kejuruan ( Administrasi

Perkantoran, Keuangan, Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata,

Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komunikasi Jaringan,

Animasi, Desain Komunikasi Visual, dan Kimia Industri )

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kuriklum Bertugas membantu dan

bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam menyusun dan

mengatur program pengajaran dan administrasi kelengkapan pembelajaran.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas bertugas membantu dan

bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam mengatur,

menyelenggarakan dan membina hubungan sekolah dengan masyarakat.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana bertugas

membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam

menyusun, mengelola, dan memelihara sarana dan prasarana.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan bertugas membantu dan

bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam menyusun, dan

melaksanakan program yang berhubungan dengan kesiswaan.

Koordinator Tata Usaha bertugas membantu dan bertanggung jawab

kepada Kepala Sekolah dalam menyusun, mengelola dan membina

pengembangan karier Staf Tata Usaha.

Kepala Kejurusan bertugas membantu dan bertanggung jawab kepada

Kepala Sekolah mengkoordinir guru-guru sesuai dengan jurusan mata


pelajaran dalam menyusun, mengelola dan mengembangkan demi

kemajauan kegiatan belajar mengajar.

Tabel  1

Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung


Tabel 2

Rekapitulasi Jumlah Guru SMK Negeri 1 Boyolangu Kabupaten

Tulungagung berdasarkan pangkat/Golongan

No Pangkat/ Jumlah
Jumlah
. Gol. Ruang L P
1 Pembina Utama Muda, IV/c 1 1
2 Pembina Tk. I, IV/b 6 9 15
3 Pembina, IV/a 1 1
4 Penata Tk. I, III/d 5 5
5 Penata, III/c 11 29 40
6 Penata Muda Tk.I, III/b 8 15 23
7 Penata Muda Tk. I, III/b 1 1
Jumlah 25 61 86

Tabel 3

Rekapitulasi Jumlah staf Tata Usaha SMK Negeri 1 Boyolangu

Kabupaten Tulungagung berdasarkan pangkat/Golongan

No Pangkat/ Jumlah
Jumlah
. Gol. Ruang L P
1 Pengatur, II/c 2 4 6
2 JuruTk.I, I/d 1 1
3 Juru, I/c 1 1
Jumlah 4 4 8

2. Peran Disiplin Terhadap Kinerja

Kemajuan sebuah institusi dapat diukur dari tingkat pencapaian

prestasi sekolah . Dengan demikian pegawai sangat diharapkan dapat

bekerja seoptimal mungkin agar prestasi sekolah dalam suatu instansi

dapat terwujud dengan nyata. Optimalisasi kerja secara umum dapat

dibedakan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu: kuantitas dan kualitas.

Optimalisasi pekerjaan secara kuantitas teraplikasikan antara lain dengan


keaktifan seorang pegawai didalam pekerjaannya. Artinya seorang

pegawai mesti mengisi seluruh jam kerjanya secara disiplin untuk

melayani kebutuhan instansi sebanyak-banyaknya dengan tidak

meninggalkan tugas begitu saja sewaktu jam dinas.

Sewaktu mengerjakan tugas sebagian besar berada di kantor dan

sebagian kecil meninggalkan jam kerja, Mereka beralasan bahwa mereka

sering meninggalkan tugas kantor dikarenakan mereka harus menjemput

anak-anak mereka pulang sekolah dan ada urusan lain.

Akan halnya optimalisasi pekerjaan secara kualitas adalah

meningkatkan  kemampuan kerja, baik kemampuan intelektual maupun

spiritual. Kemampuan ini dapat diasah melalui jenjang pendidikan, kursus,

pelatihan, penataran serta pengarahan dari atasan sehingga seorang

pegawai mempunyai jiwa profesionalisme yang tinggi, sehingga mampu

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya

Kedisiplinan pegawai adalah kebutuhan mutlak setiap lembaga baik

swasta atau negara. Apabila hal tersebut kurang diperhatikan, maka dapat

dipastikan lembaga tersebut tidak bisa mencapai tujuan dengan baik

sebagaimana yang telah ditentukan

Sikap disiplin seorang pegawai bisa diukur dengan standar tertentu,

misalnya kedisiplinan dari segi waktu dapat dilihat dan dinilai berdasarkan

ukuran waktu yang tegas. Seorang pegawai dipandang disiplin jika ia

datang dan memulai pekerjaan tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah

ditentukan. Seorang pimpinan perlu memberikan tindakan tegas dan

pengarahan kepada pegawai yang sering datang terlambat.


Dari sisi lain kedisiplinan juga dapat diukur dari segi penyelesaian

tugas sesorang sesuai target yang dibebankan kepadanya. Apabila seorang

pegawai ditugaskan menyelesaikan suatu pekerjaan dan pekerjaan tersebut

dapat diselesaikan dengan baik sesuai target, maka pegawai tersebut dapat

disebut pegawai yang disiplin. Ini menunjukan kemampuan sumber daya

pegawai yang masih kurang. Disini perlu adanya pendidikan dan

pelatihan-pelatihan yang harus diberikan kepada pegawai-pegawai tersebut

sesuai dengan tugasnya masing-masing  agar lebih memahami tupoksinya

sehingga bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Salah satu hal penting yang perlu dicamkan oleh setiap pegawai

adalah bahwa ia bekerja didalam sebuah sistem. Ia tidak bekerja sendiri,

melainkan ada atasan dan ada bawahan. Seringkali seorang pegawai

diberikan kepercayaan dan wewenang untuk melaksanakan suatu

pekerjaan oleh atasannya. Pendelegasian wewenang tersebut tidak berarti

seorang pegawai bisa bekerja sesuka hatinya. Setiap orang mempunyai

ikatan-ikatan tertentu dengan sistem yang mengitarinya.

3. Upaya Peningkatan Disiplin

Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya perbaikan kinerja dalam

instansi pemerintahan akan dapat terlaksana bila didalamnya terjadi

penegakan disiplin para pegawainya. Demikian pula halnya yang terjadi

pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Boyolangu  Kabupaten

Tulungagung

Berdasarkan apa yang telah dikatakan oleh Kepala Sekolah bahwa

upaya-upaya yang dilakukan untuk peningkatan disiplin antara lain,


dengan mencontohkan disiplin kerja pada dirinya sendiri sebagai atasan

sehingga pegawai bisa meneladaninya. Hal lain yang diungkapkan untuk

meningkatakan disiplin adalah dengan membangkitkan semangat kerja

para pegawai, sesederhana apapun yang mereka kerjakan dan hasil yang

mereka dapatkan selalu diberikan pujian sehingga mereka tetap semangat

dalam bekerja.

Bentuk lain yang diupayakan untuk meningkatkan disiplin,

menurut Kepala Sekolah di SMK Negrei 1 Boyolangu Kabupaten

Tulungagung  yaitu dengan mengadakan rapat-rapat dinas guna membahas

berbagai permasalahan yang dihadapi dalam hal peningkatan kinerja, serta

mengevaluasi kinerja pegawai-pegawai agar bekerja lebih maksimal.

E. Simpulan

Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan :

 Upaya untuk membangun disiplin dengan peningkatan prestasi kerja

pegawai bisa dimulai dengan memberi contoh langsung lewat

pekerjaan atasan, misalnya hadir tepat/sebelum jam kantor,

memberikan sedikit penghargaan walaupun berupa pujian bagi

pegawai yang datang tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan sesuai

target dan walaupun pekerjaan tersebut sangat sederhana.

 Untuk melakukan disiplin hendaknya dilakukan pembinaan yang terus

menerus agar disiplin dapat ditegakkan mulai dari bagian yang

terbawah sampai dengan pimpinan tertinggi dari suatu badan, kantor

atau lembaga.
F. Saran Tindakan

Adapun saran tindakan yang dapat kami berikan adalah :

1. Kepala Sekolah dalam hal ini pimpinan tertinggi harus memberikan

contoh kedisiplinan pada pribadinya agar dapat memotivasi

kaaryawanya.

2. Penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlianya sehingga mampu

melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi dengan baik dan benar.

3. Harus ada reward bagi pegawai yang berprestasi. Reward diharaapkan

berupa tunjangan atau insentif agar beban kerja akan semakin ringan

dan antar pegawai berkompitisi untuk menjadi yang terbaik.

Tulungagung, 5 Maret 2018

ENDANG BATASARI

Anda mungkin juga menyukai