Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BENCANA FAKTOR ALAM

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA

DOSEN PENGAMPU
Ns. Suwandy Luneto.S.Kep.,M.Kes
Ns. Vanny Mokalu, S.Kep.,M.Pd

Kelompok 4
Muh.Syahrul Basrah 18170058
Fitria Uno 18170034
Indira Kanalung 18170038
Natalia Johanis 18170060
Detalia Claudia Rellam 18170085
Shinta Winarto 18170073

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK III MANADO

2019/2020
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................. i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 2
C. Tujuan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 3
A. Definisi Bencana.............................................................. 3
B. Bencana Faktoa Alam...................................................... 3
C. Jenis-Jenis Bencana Alam............................................... 4
BAB III KESIMPULA DAN SARAN............................................. 12
A. Kesimpulan...................................................................... 12
B. Saran................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
oleh faktor alam dan/ faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. (Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007).
Menurut Nurjanah (2012) terdapat tiga faktor penyebab terjadinya
bencana, yaitu faktor alam (natural disaster) karena fenomena alam dan tanpa ada
campur tangan manusia, faktor non-alam (non-natural disaster) yaitu bukan
karena fenomena alam dan juga bukan akibat perbuatan manusia, faktor social
/manusia (man-made disaster) yang murni akibat perbuatan manusia, misalnya
konflik horizontal, konflik vertikal, dan terorisme.
Indonesia adalah wilayah yang sangat rawan terjadi bencana alam. Selain
wilayahnya yang dilintasi Jajaran pegunungan berapi, letak di antara 2 samudera
besar memberikan kemungkinan Indonesia akan sering dilibas bencana badai laut
yang hebat. BPPT memberikan peringatan bahwa Indonesia akan menjadi sasaran
Tsunami setelah Amerika Selatan dan Jepang. Iklim Indonesia pun menentukan
terjadinya bencana. Banjir mudah terjadi ketika musim hujan dan kekeringan akan
menyengsarakan pada saat kemarau. Faktor perubahan kondisi alam memang
memberi andil bagi membesamya bencana banjir dan kekeringan, tetapi bukankah
penyebab utamanya adalah perilaku manusia yang terlewat serakah. Berbagai
tempat di Indonesia pemah mengalami bencana alam yang amat dahsyat. Gunung
Galunggung di Jawa Barat pemah meletus dengan menelan korban harta, benda,
dan nyawa yang tidak sedikit. Hampir tiap tahun Gunung Merapi di Jogjayakarta
memiliki potensi menyemburkan wedus gembel. Bencana ini juga·
mengakibatkan korban yang lumayan besar. Bukan hanya bencana vulkanik,
tetapi bencana tektonik acapkali terjadi di Indonesia. Misalnya pada tahun 2002

1
terjadi bencana tektonik yang menyebabkan Lampung porak poranda. Banyak
rumah-rumah roboh. Nyawa manusia melayang sia-sia (Didik, 2005).
Menurut catatan The Global Seismic Hazard Assesment Program
disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang dilintasi secara sinambung
jaring kerja geothermal sehingga tidak aneh jika Indonesia rentan terjadi letusan
gunung berapi, gempa bumi, retakan lapisan tanah dan semburan gas bumi.
Indonesia juga termasuk . kawasan kemungkinan gempa berskala tinggi.
Indonesia merupakan negara yang dikurung oleh lempeng tektonik dengan
potensi gempa besar. Potensi gempa bawah laut sepanjang pantai barat Sumatera,
pantai selatan Jawa, laut Sulawesi dan sepanjang pantai kepulauan Papua rawan
gempa yang memiliki potensi terjadinya tsunami.

B. RUMUSAN MASALAH
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian materi, maupun korban
manusia.Oleh karena itu dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas
mengenai bencana yang diakibatkan karena faktor alam

C. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bencana
yang terjadi karena faktor alam seperti tsunami,gempa bumi , gunung meletus,
banjir, kebakaran hutan mapun angin putting beliung,

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis.
Kepmen Nomor 17/kep/Menko/Kesra/x/95 adalah sebagai berikut :
Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam, manusia, dan atau keduanya yang mengakibatkan korban dan
penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan
sarana prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap
tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Bencana (disaster) menurut WHO (2002) adalah setiap kejadian yang
menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa 21 manusia,
atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala
tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang
terkena.
Menurut Asian Disaster Reduction Center (2003) yang dikutip Wijayanto
(2012), Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang
menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat,
berbagai material dan lingkungan (alam) dimana dampak yang ditimbulkan
melebihi kemampuan manusia guna mengatasinya dengan sumber daya yang
ada.

B. Bencana Faktor Alam


Bencana faktor alam (natural disaster) disebabkan karena fenomena alam
dan tanpa ada campur tangan manusia. Bencana alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh

3
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. (UU no 24 Tahun 2007)

C. Jenis-jenis Bencana Faktor Alam


Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya yaitu
bencana geologis, klimatologis dan ekstra-terestrial
Jenis Penyebab Definisi Beberapa Contoh
Bencana Alam Kejadian
Bencana alam geologis Bencana alam geologis Gempa bumi,
adalah bencana alam yang tsunami, letusan
disebabkan oleh gaya-gaya gunung berapi,
dari dalam bum longsor/gerakan
tanah, amblesan atau
abrasi
Bencana alam klimatologis bencana alam yang Banjir, banjir
disebabkan oleh perubahan bandang, angin puting
iklim, suhu atau cuaca. beliung, kekeringan,
hutan (bukan oleh
manusia)
Bencana alam ekstra- bencana alam yang Impact atau hantaman
terestrial disebabkan oleh gaya atau atau benda dari
energi dari luar bumi, angkasa luar
bencana alam geologis dan
klimatologis lebih sering
berdampak terhadap manusia

Sumber : Kamadhis UGM, 2007

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2012), jenis-jenis


bencana alam antara lain:
1. Gempa Bumi
a. Definisi
Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang
menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara
tiba-tiba. Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa
dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi, getaran
tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan
sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat
memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan

4
tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi
juga menyebabkan bencana ikutan berupa , kecelakaan industri dan
transportasi serta banjir akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul
penahan lainnya.
b. Penyebab
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi
yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan
terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan
lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi
di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi
fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer
yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih
dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena
pergerakan magma di dalam gunung berapi.
c. Peroses kejadiannya
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang
disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecah
yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau
memilin) yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini
disebabkan oleh pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi. Gempa
bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat di daerah batuan
sampai pada tingkat tertentu  sehingga terjadi pergerakan mendadak.
Pergerakan mendadak ini dapat menciptakan patahan baru ketika
batuan pecah pada titik terlemah, atau pergerakan menyebabkan
batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi,
sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya
tekanan. Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya

5
bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana batuan
menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga
menyebabkan gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi
yang berada tepat di atas fokus disebut episentrum.(Haifani,2008)

2. Tsunami
a. Definisi
Tsunami diartikan sebagai gelombang laut dengan periode
panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut.
Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi
vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan
(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian
air. Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan
akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di
laut, angin ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya
karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala
isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami yang besar bisa membunuh
banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
b. Penyebab
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa
bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
c. Proses Teradinya
Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu
hentakan kuat.
2) Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800
Km/jam
3) Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.

6
4) Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun
di belakang pantai.
d. Dampak
Berikut ini adalah beberapa dampak-dampak negatif dari tsunami,
yaitu:
1) kota menjadi porak-poran
2)  banyak orang yang meninggal(menelan banyak korban)
3)  timbulnya berbagai macam penyakit
4) pohon-pohon dan lingkungan rusak
5) banyaknya uang negara atau biaya yang harus dikeluarkan
pemerintah untuk mengganti kerugian yang diakibatkan dari
tsunami

3. Gunung Meletus
a. Definisi
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi
dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan,
lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung
meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan
harta benda bisa diminimalisir.
b. Penyebab
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam
di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam
interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi
sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan
ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan
magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga
160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada
kedalaman 24 hingga 48 km.
c. Peroses kejadiannya

7
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar
10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi,
termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat meletus. Terjadinya Gunung meletus akibat endapan magma di
dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan
tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi
terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur
dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan
kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di
bumi ini.
d. Dampak
1) Merusak pemukiman warga sekitar bencana
2) Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
3) Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak
yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan
ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi
4) Menyebabkan gagal panen
5) Matinya infrastruktur
6) Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana
7) Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk
memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
8) Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan
Candi Borobudur (Bencana Merapi)

8
e. Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan
penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan
Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati
f. Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan
aktifitas masyarakat lumpuh

4. Banjir
a. Definisi
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga
merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang
yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran
air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman
banjir
b. Penyebab
Secara alamiah teradi karena curah hujan yang tinggi
c. Proses Terjadinya
Banjir adalah peristiwa terjadinya air yang mengenai daratan dan
dapat menyebabkan kerusakan fisik pada daratan tersebut dan dapat
membuat kerugian sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar yang
terkena banjir. Secara alamiah banjir disebabkan oleh terjadinya hujan
lokal dan propagasi limpasan dari daerah hulu pada satu daerah
tangkapan. Proses terjadinya banjir secara alamiah itu
seperti,turunnya hujan jatuh kepermukaan bumi dan tertahan oleh
tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk kepermukaan tanah mengalir
ketempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar
kepermukaan daratan
d. Dampak/akibat
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
1) Rusaknya areal pemukiman penduduk

9
2) Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
3) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
4) Rusaknya areal pertanian
5) Timbulnya penyakit-penyakit
6) Menghambat transportasi darat

5. Angin Putting Beliung


a. Definisi
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang
berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang
ada di permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai,
tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan benda-benda serta
merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi
manusia.
b. Penyebab
1) Udara panas,
2)  badai,
3) tornado
c. Peroses kejadiannya
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim
pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam
mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara
vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus
udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara
yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan
bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
d. dampak/akibat
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung dapat
menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting
beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang

10
diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena
terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran
angin

6. Kebakaran Hutan
a. Definisi
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam
seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan,
leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan
dampak yang luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak
daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa sampai ke
pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-
bangunan yang ada (Notohadinegoro, 2006)
b. Penyebab
1) Sambaran  petir  pada  hutan  yang kering karena musim
kemarau yang panjang
2) Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas
dari letusan gunung berapi.
c. Peroses kejadiannya
Dasar dari proses terjadinya kebakaran adalah proses pembakaran
secara kimia dan fisika. Energi yang tersimpan dalam biomassa
dilepaskan pada saat bahan-bahan seperti daun, rumput, atau kayu
berkombinasi dengan oksigen membentuk karbondioksida (CO), air,
dan sejumlah substansi lain. Dalam kata lain,reaksi inimerupakan
reaksikebalikan darifotosintesis, dimana CO, air, dan energi matahari
berkombinasi memproduksi suatu energi kimia simpanan dan oksigen
d. Dampak
Dampak paling utama ketika terjadi kebakaran hutan yaitu
peningkatan polusi udara yang juga berdampak pada kesehatan
manusia

11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis. Contoh bencana alam antara lain antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah
langsor. Sedangkan bencana non alam contohnya adalah konflik social, epidemi
dan wabah penyakit.

B. Saran
1. Pemerintah
Perintah dalam hal ini BNBP harus mempersiapkan mitigasi bencana secara
matang karena bencana alam tidak akan pernah diprediksi kapan akan terjadi
dan yang jelas memeprsiapkan anggaran yang besar dalam penanggulangan
bencana namun tidak hanya fokus dalam penanggulangan setelah bencana tapi
fokus dalam pencegahan bencana seperti memberikan edukasi ke masyarakat
2. Masyarakat
Untuk masyarakat sebaiknya ikut berperan dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana dalam hal ini masyarakat lebih menjaga kehidupan
alam dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga ekosistem
sungai dan laut serta tidak menebang hutan sembarangan dan lain-lain
3. Tenaga Medis
Pernan tenaga medis dalam penanggulangan bencana yaitu membantu dalam
penanganan korban.Oleh karena itu saran untuk tenaga medis agar bisa
meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi bekal ketika terjadi bencana.

12
4. Polisi Hutan
Untuk polisi hutan sebaiknya lebih ketat dalam penjagaan hutan serta
memebrikan sanksi yang tegas jika terjadi penebangan hutan secara liar serta
memberikan edukasi kemasyarakat agar tidak menebang hutan secara liar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Asian Disaster Reduction. 2003. Definisi bencana. Asian Disaster Reduction

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Potensi ancaman bencana (online).


http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/potensi-ancaman-bencana.
Diakses 11 April 2020 pukul 11.30 WITA

Bakornas Penanggulangan Bencana. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan


Upaya Mitigasinya di Indonesia. Direktorat Mitigasi Lahar BAKORNAS PB:
Jakarta

Buletin KAMADHIS UGM. Bencana Alam. Yogyakarta. 2007.

Didik, 2005, Bencana Alam,Bencana teknologi,Racun dan Polusi Udara:Sebuah


Tinjauan Psikologi Lingkungan,Buletin Psikologi,vol 13 no 1 Juni 2005,ISSN
0854-7108 diakses tanggal 11 April 2020 Pukul 12.00 WITA

Haifani, A.M. 2008. Manajemen Risiko Bencana Gempa Bumi (Studi Kasus Gempa
Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006. Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Keselamatan, Instalasi dan Bahan Nuklir, Bapeten. ISSN 1978-0176 dikses 29
April 2020 Pukul 13.00 WITA.

Kepmen Nomor 17/kep/Menko/Kesra/x/95 tentang penanggulangan bencana

Maarif, S. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor


02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta. 67 hlm

Notohadinegoro T. 2006. Pembakaran dan kebakaran lahan. Prosiding Simposium


dampak kebakaran hutan terhadap SDA dan lingkungan, Yogyakarta. 16 – 17
Desember 1997. Pusat studi energi, Pusat studi bencana alam, pusat studi
sumberdaya lahan dan pusat penelitian lingkungan hidup UGM, Ilmu tanah
UGM

UU RI No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Dengan Rahmat Tuhan


Yang Maha Esa. Presiden Republik Indonesia.2007.Jakarta

14
15

Anda mungkin juga menyukai