Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Psikologi Sosial DOI: 10.7454/jps.2020.

15
2020, Vol. 18, No. 02: Special Issue, 145-156

Menggunakan metode historis komparatif dalam penelitian psikologi


Nugraha Arif Karyanta1*, Suryanto 2, & Wiwin Hendriani 2
1Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
2Program Doktor Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga Surabaya

Abstrak
Metode historis komparatif merupakan salah satu bagian dari pendekatan penelitian kualitatif yang
masih jarang dilakukan dalam dunia psikologi di Indonesia. Tulisan berikut mencoba memaparkan
nature dari pendekatan historis komparatif, mulai dari sudut pandang hingga tahap-tahap pelaksanaan
penelitian dengan menggunakan metode tersebut. Tulisan ini membahas beberapa bidang psikologi yang
telah menggunakan pendekatan historis komparatif dan menyuguhkan beberapa contoh penelitian dari
hasil literatur review yang menggunakan pendekatan tersebut. Selain itu, artikel juga mendiskusikan
secara mendalam kelemahan dan kelebihan dari pendekatan historis komparatif dalam penelitian
psikologi di Indonesia.

Kata kunci: metode, kualitatif, historis komparatif, psikologi

Abstract
The comparative-historical method, as a qualitative research approach, remains rarely adopted in the
field of psychological research in Indonesia. The following article will outline the nature of the
comparative-historical approach in psychology, as a general perspective and as a step-by-step method
for conducting research. It will also discuss various areas of psychological research characterized by a
comparative-historical approach, and present a literature review of research examples that highlight its
uses. The article further evaluates the weaknesses and strengths of the comparative-historical method as
used in Indonesian psychological research.

Keywords: method, qualitative, historical-comparative, psychology

Pendahuluan juga bahwa pendekatan kuantitatif lebih menekan-


kan pada hasil dari perhitungan statistik yang
Penelitian kuantitatif seringkali dianggap dalam dilakukan, sedangkan proses suatu peristiwa atau
dunia psikologi sebagai lebih “ilmiah”, obyektif, dan kejadian tertentu lebih banyak terjawab dengan
teliti daripada penelitian kualitatif (Simonton, 2003), pendekatan kualitatif.
hal ini mengakibatkan penelitian kualitatif pernah Penelitian kualitatif memiliki beberapa
dipandang sebelah mata. Abidin (2006), misalnya, pendekatan untuk menjawab pertanyaan penelitian
menyebutkan bahwa penelitian kualitatif bidang yang ada, dengan masing-masing karakteristik yang
psikologi di Indonesia baru bermunculan setelah berbeda untuk berbagai pendekatan yang ada dalam
tahun 1990-an, itupun dengan jumlah yang masih metode penelitian kualitatif tersebut. Tulisan ini
jauh lebih sedikit dibandingkan penelitian kuan- akan memberikan ulasan terhadap salah satu
titatif. Hasil penelitiannya terhadap metode peneli- pendekatan dalam penelitian kualitatif, yakni pene-
tian yang digunakan oleh mahasiswa S-1 dalam litian historis komparatif. Penelitian historis kom-
mengerjakan skripsi memperlihatkan bahwa maha- paratif merupakan salah satu pendekatan dalam
siswa yang menggunakan metode kualitatif di genre penelitian kualitatif, termasuk yang jarang
sebuah Fakultas Psikologi di Semarang berkisar digunakan dan jarang mendapatkan perhatian dalam
pada 10 persen. bidang psikologi bila dibandingkan dengan pene-
Meskipun demikian, perkembangan dunia litian fenomenologi, studi kasus, grounded, analisis
psikologi ilmiah di Indonesia memperlihatkan tren wacana, maupun etnografi. Jarangnya penggunaan
yang positif dan semakin mengakui penelitian penelitian ini terlihat misalnya terlihat dari artikel
kualitatif sebagai metode yang dapat seiring sejalan Somantri (2005) yang menyebutkan lima jenis
dengan penelitian kuantitatif. Afiatin (1997) meng- penelitian kualitatif yang banyak dipergunakan: (1)
ungkapkan bahwa kedua pendekatan tersebut observasi terlibat; (2) analisa percakapan; (3)
memiliki kelemahan dan kelebihannya masing- analisa wacana; (4) analisa isi; dan (5) pengambilan
masing, di mana pendekatan kuantitatif lebih menje- data etnografis, dan sama sekali tidak menyebutkan
laskan kepada apa dan berapa tetapi kurang mem- metode historis komparatif dalam artikelnya
berikan informasi tentang mengapa yang lebih tersebut.
menjadi domain bagi penelitian kualitatif, demikian
145

Naskah masuk: 10 November 2019 *Fakultas Psikologi, Universitas Sebelas Maret


Naskah diterima: 27 April 2020 Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Surakarta, Jawa Tengah 57126
E-mail: nugrahaarif@staff.uns.ac.id
145
146
Metode historis komparatif dalam penelitian psikologi

Disiplin ilmu yang banyak menggunakan memiliki budaya baca; (2) studi atas negara-negara
penelitian historis komparatif di Indonesia adalah modern; dan (3) studi historis. Pada studi pertama,
linguistik dengan kajian linguistik historis komparatif, McClelland membandingkan motivasi berprestasi
lalu disiplin sosiologi dan antropologi. Penelusuran pada berbagai kultur yang belum memiliki budaya
pada situs pencari Portal Garuda Indonesian baca. Dalam studi ini estimasi atas motivasi ber-
Publication Index (IPI) pada 15 September 2019 prestasi dilakukan dengan menggunakan cerita
dengan kata kunci “historis komparatif” misalnya rakyat, sedangkan estimasi perkembangan ekonomi
menemukan 19 artikel di mana 15 berasal dari didapatkan dari presentase warga dewasa yang
disiplin ilmu linguistik dan tidak ada yang berasal terlibat dalam aktivitas kewirausahaan penuh waktu.
dari disiplin psikologi. Penelusuran pada situs Studi pertama ini memberikan kesimpulan perkem-
Indonesia One Search (IOS) dari Perpustakaan bangan ekonomi yang lebih maju pada budaya
Nasional menemukan 91 hasil untuk kata kunci dengan motivasi berprestasi lebih tinggi.
“historis komparatif” dengan hasil yang lebih Studi kedua mencakup perbandingan ber-
bervariasi, dengan lebih dari 80% merupakan kajian bagai negara modern pada seputaran tahun 1925
linguistik, dan tidak satupun merupakan kajian dan 1950, menggunakan cerita anak pada bacaan di
psikologi. Hal ini menunjukkan bahwa metode sekolah dasar untuk estimasi motivasi berprestasi,
historis komparatif merupakan metode yang masih serta jumlah energi listrik yang diproduksi sebagai
asing dan jarang digunakan dalam riset psikologi di indeks pertumbuhan ekonomi. Perbandingan data
Indonesia. pada dua periode tersebut memperlihatkan bahwa
motivasi berprestasi yang tinggi mendahului per-
Sudut Pandang Penelitian Historis tumbuhan ekonomi, juga motivasi berprestasi
Komparatif merupakan faktor penyebab pertumbuhan ekonomi
tersebut.
Definisi dan paradigma Studi ketiga sebagai studi historis memper-
lihatkan perbandingan antara Yunani Kuno, Spanyol
Neuman (2007) menyebutkan historis di akhir Abad Pertengahan, Inggris dari masa Tudor
komparatif sebagai metode yang menempatkan hingga Revolusi Industri, dan Amerika dari Revolusi
waktu kesejarahan dan variasi antar budaya sebagai Industri hingga saat ini. Studi ini memberikan hasil
pusat pertanyaan penelitian, pengumpulan data, dan bahwa tingkat motivasi berprestasi maksimum men-
analisis data. Penggunaan metode ini memerlukan dahului tingkat ekonomi maksimum. Secara umum
pengetahuan yang menyeluruh mengenai sejarah dapat disimpulkan bahwa studi McClelland (1961)
dan konteks budaya yang melingkupi seputar ini merupakan studi historis komparatif, yang mampu
pertanyaan penelitian. Sementara itu, Babbie (2008) meneropong dan membangun argumentasi atas
menyebutkan bahwa penelitian komparatif dan pengaruh motivasi berprestasi secara lintas budaya,
historis sebagai penyelidikan atas masyarakat (atau lintas bangsa dan lintas waktu, hal yang akan sangat
unit sosial lain) selama periode waktu tertentu dan sulit dilakukan oleh metode penelitian lain.
dalam perbandingan satu sama lain. Metode ini
berbeda secara substansial dengan metode-metode Kapan menggunakan metode historis kompa-
yang ada meskipun saling tumpang tindih dengan ratif
penelitian lapangan maupun penelitian lain yang
bersifat unobstrusive seperti analisis isi maupun Neuman (2007) menyebutkan beberapa
analisis atas data statistik yang ada. kondisi yang paling sesuai untuk dijawab mengguna-
Analisis komparatif historis berusaha kan metode historis komparatif. Kondisi pertama
menemukan pola umum yang muncul kembali dan adalah ketika peneliti ingin mencari tahu mengapa
bertahan di berbagai waktu dan tempat yang hasil sosial tertentu terjadi, misalnya mengapa peng-
berbeda (Babbie, 2008). Lebih jauh dijelaskan bahwa aturan sosial tertentu terjadi dalam satu masyarakat
analisis komparatif historis digunakan ketika fokus dan tidak pada masyarakat yang lain dan mengapa
penelitian tidak terpaku dalam satu titik waktu suatu kebijakan tertentu muncul bukan kebijakan
tertentu, dan ketika perbandingan periode waktu yang lain. Contoh dari bidang psikologi terkait
diperlukan untuk lebih memahami perkembangan kondisi ini dapat dilihat pada disertasi DellaMattera
dan pengaruhnya pada bentuk-bentuk sosial. (2006) yang berjudul “A Historical Comparative
Salah satu contoh yang terkenal atas Analysis of Preschool Policy Framework”. Dalam
penggunaan metode historis komparatif dalam penelitian ini, DellaMattera melakukan kajian atas
penelitian psikologi adalah McClelland (1961) kebijakan untuk pra-sekolah sebelum dan setelah
dengan penelitian mengenai achieving society, yang gerakan No Child Left Behind (NCLB) dan Good Start
menguji dan mengembangkan teori mengenai Grow Smart (GSGS) di Amerika.
pengaruh Need for Achievement atau motivasi ber- Situasi kedua ketika peneliti ingin memban-
prestasi terhadap perkembangan ekonomi suatu dingkan sebuah topik proses dan konsep sosial yang
masyarakat. McClelland (1961) melakukan serang- sama pada beberapa konteks budaya atau historis
kaian studi, yaitu: (1) studi atas budaya yang belum yang berbeda. Contoh situasi ini dapat dilihat pada
disertasi Davis (2003) yang menggunakan metode

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


147 Karyanta, Suryanto, & Hendriani

historis komparatif dengan judul “Al-Qaeda and The dan Amerika, membaginya ke dalam pengaruh filsuf
Phinehas Priesthood Terrorist Groups with A Common kuno dari tahun 500 sebelum Masehi hingga pada
Enemy and Similar Justifications for Terror Tactics”. abad pertengahan, lalu abad pertengahan hingga
Penelitian ini membandingkan dua grup teror dari masa post-renaissance, dan abad modern. Bagian
kelompok agama yang berbeda, yakni Al Qaeda dari akhir dari penelitian tersebut, sebagai konklusi,
Islam dan Phinehas Priesthood dari Kristen, untuk kemudian membandingkan filosofi Cina dengan barat;
mencari persamaan dan perbedaan dari kedua dan psikologi pendidikan Cina dengan psikologi
kelompok tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan pendidikan dari Amerika.
beberapa persamaan yang kuat antara dua kelompok Mahoney dan Rueschemeyer (2003) menye-
dalam berbagai hal, misalnya keyakinan bahwa butkan tiga karakteristik dari studi historis kom-
mereka merupakan pilihan Tuhan, memiliki tujuan paratif. Pertama, penjelasan dan identifikasi konfi-
umum untuk memurnikan masyarakat pada titik gurasi kausal merupakan bagian krusial dalam studi
tertentu, dan mereka cenderung terisolasi dari historis komparatif. Argumen kausal merupakan
masyarakat pada umumnya. bagian penting bagi analisis, sehingga proposisi
Ketiga, makanala peneliti ingin menentukan kausal dipilih dan diuji secara hati-hati, karena itu
apakah penjelasan “lama” atas fenomena sosial analisis historis komparatif tidak memasukkan ber-
tertentu masih valid sejalan dengan perubahan dari bagai karya yang menolak atau menjauhkan diri dari
waktu ke waktu. Penelitian dari Castillo (2011) analisis kausal. Sebagai contoh, penelitian yang
menjadi contoh mengenai pertanyaan dalam skema menghindari analisis kausal karena lebih memilih
ini, yaitu penelitian berjudul “A Comparative pendekatan “interpretif” yang bertujuan untuk makna
Historical Analysis of Post-War Moral Panics and the kultural dari perilaku manusia tidak termasuk dalam
Construction of Youth From 1938 to 2011”. Tujuan studi historis komparatif. Kedua, peneliti historis
dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komparatif secara eksplisit menganalisis rangkaian
munculnya dan perkembangan kepanikan moral historis dan memberi perhatian terhadap proses
terkait dengan hiburan yang menarik bagi kaum yang belum terungkap. Karena itu, analisis historis
muda—seperti buku komik, lirik musik, internet, komparatif akan memasukkan struktur temporal
film, dan televisi—sejak 1938 hingga 2010 untuk dalam penjelasan mereka. Ketiga, penelitian historis
lebih memahami cara kita mengonstruksi pandang- komparatif adalah khas karena para praktisi terlibat
an mengenai remaja dalam konteks kepanikan moral. dalam perbandingan yang sistematis dan konteks-
Model Cohen tahun 1972 tentang perkembangan tual dari kasus-kasus yang serupa dan kontras.
kepanikan moral digunakan untuk membandingkan Pembandingan sistematis, tentu saja, sangat di-
reaksi terhadap hiburan yang menarik bagi kaum perlukan mengingat minat analitik dalam analisis
muda selama periode 50 tahun untuk menentukan kausal.
apakah mereka mengikuti pola yang sama. Selain beberapa karakteristik tersebut, Lange
(2013) menyebutkan kriteria mengenai unit analisis
Karakteristik penelitian komparatif historis sebagai elemen penting bagi penelitian historis
komparatif. Penelitian historis komparatif secara
Metode historis komparatif dapat memper- tradisional mengambil sudut pandang struktural dan
kuat dan mengonseptualisasikan pembangunan teori, menjelajahi proses pada tingkat meso dan makro,
karena penggunaan konsep cenderung tidak ter- yaitu proses yang melibatkan beberapa individu dan
batas pada satu waktu historis atau budaya. Karena memproduksi pola-pola relasi sosial. Tilly (1984)
itu, metode ini dapat didasarkan pada pengalaman mendeskripsikan historis komparatif digunakan
orang-orang yang hidup dalam konteks budaya dan untuk menganalisa struktur dan proses besar, dan
sejarah tertentu. Sebagai akibatnya, adalah tepat melakukan perbandingan yang sangat besar. Meski-
untuk membandingkan seluruh sistem sosial untuk pun demikian, Lange (2013) mengungkapkan bahwa
melihat apa yang umum di masyarakat, apa yang hal ini tidak menghalangi peneliti historis komparatif
unik, dan mempelajari perubahan sosial jangka mengenali pentingnya dinamika individu, akan tetapi
panjang karena membawa keluar atau mengungkap- tetap mengaitkan dinamika tersebut dengan realitas
kan hubungan antara faktor sosial yang berbeda. struktural yang membentuk tin-dakan individu.
Disertasi Cervenka (1997) merupakan salah Dalam hal ini, bahkan ketika menganalisis proses
satu contoh menarik dari bidang psikologi yang dalam level individual, peneliti historis komparatif
melakukan perbandingan dalam perkembangan tetap mempertahankan fokus struktural dan mem-
psikologi pendidikan pada dua kultur berbeda yang pertimbangkan hubungan antara individu dengan
mewakili timur dan barat, yakni antara Cina dengan struktur. Poin ini menjadi penting dalam kancah
Amerika Serikat. Penelitian tersebut menggunakan penelitian psikologi karena ketertarikan alamiah
metode komparatif dan historis untuk menyelidiki dari psikologi terhadap mekanisme psikis individual,
perbedaan dan kesamaan psikologi pendidikan yang yang dalam penelitian historis komparatif akan
berkembang di Cina dan di Amerika, serta tingkat membandingkan pengaruh sosial secara temporal
saling mempengaruhi antara psikologi pendidikan dari waktu ke waktu.
dalam dua negara tersebut. Cervenka melakukan
penelusuran kesejarahan psikologi pendidikan di Cina

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


148
Metode historis komparatif dalam penelitian psikologi

Tabel 1
Beberapa Contoh Penelitian Historis Komparatif

No Peneliti & Judul Pertanyaan Penelitian Sumber Data dan Analisis Data
1 DellaMattera, J. N. M. 1. Apa pandangan dominan perkembangan 6 kerangka kebijakan prasekolah di Amerika
(2006). A Historical kognitif anak prasekolah yang tertanan sebelum (2 kebijakan) dan sesudah (4
Comparative Analysis Of dalam kebijakan prasekolah sebelum kebijakan) NCLB dan GSGS. Multilevel
Preschool Policy NCLB dan GSGS? deductive coding process, mulai dengan
Frameworks. Disertasi. 2. Apa pandangan dominan perkembangan preliminary sort, lalu melakukan analisis
Maine: The University of kognitif anak prasekolah yang tertanan dengan membaca dan membaca ulang data,
Maine. dalam kebijakan prasekolah setelah NCLB melakukan kategorisasi dan koding, menca-
dan GSGS? tat pola, kesenjangan, divergensi, baik pem-
3. Apa hasil membandingkan dan buatan makna eksplisit maupun implisit, dan
mengontraskan kerangka kebijakan menyimpan asumsi-asumsi.
prasekolah yang menunjukkan tentang
pandangan yang mendasari
perkembangan kognitif anak prasekolah?
2 Castillo, J. L. (2011). A 1. Apa pola kepanikan moral pasca perang Untuk data komik menggunakan sumber
Comparative Historical seputar buku komik (1950-an), lirik data primer termasuk majalah wanita
Analysis of Post-War Moral dalam musik yang menarik bagi remaja seperti Ladies Home Journal, McCall's, dan
Panics and the Construction (1980), teknologi Internet awal (1990- Collier's, surat kabar termasuk New York
of Youth From 1938 to an), dan film dan televisi kontemporer Times dan berbagai koran lokal, laporan
2011. Disertasi. Florida: (2000-an)? dewan kepresidenan, pidato pengukuhan,
University of South Florida. 2. Karakteristik apa yang menjadi perhatian dan dokumen Kongres. Yang terkait dengan
modern tentang tabu yang ditemukan lirik musik tahun 1980-an, peneliti meme-
dalam film dan televisi yang menarik bagi riksa dokumen regulasi FCC, dokumen
kaum muda dengan kepanikan moral dengar pendapat Kongres, dan berbagai
yang terjadi antara tahun 1938 dan 2010 surat kabar harian. Untuk cyberporn tahun
yang berfokus pada buku-buku komik, 1990-an peneliti memeriksa berbagai surat
lirik musik dalam musik yang menarik kabar harian, majalah nasional seperti Time,
bagi remaja, dan teknologi Internet awal? undang-undang yang mencakup Undang-
3. Bagaimana kepanikan moral di atas Undang Telekomunikasi tahun 1996, COPA,
memengaruhi konstruksi modern remaja? dan CIPA, dokumen kongres, dan situs web
advokasi orang tua seperti cyberangels.org
dan missingkids.com. Analisis menggunakan
kerangka kepanikan moral dari buku Cohen
(1972) Fold Devils and Moral Panics.

3 Davis, D. W. (2003). Al- 1. Bagaimana menggunakan teori HRD Menggunakan dokumen terkait sejumlah
Qaeda and The Phinehas untuk mempelajari kelompok teroris, 284 dokumen. Melakukan analisis persama-
Priesthood Terrorist membantu badan counterterrorist an (similarities) dan perbedaan (differences)
Groups with A Common maupun anti-teroris mengalahkah terhadap 2 organisasi teror dari Islam (Al
Enemy and Similar ancaraman terorisme? Qaeda) dan Kristen (Phineas Priesthood).
Justifications for Terror 2. Apa elemen ideologis, historis dan Proses diawali dengan melakukan review
Tactics. Disertasi. Texas organisasional yang datang dari sisi singkat atas terorisme di abad 20 dan
A&M University. berseberangan dengan spektrum politik permulaan abad 21, kemudian melacak
dan kultural? sejarah, budaya dan keyakinan dan fundam-
entalis Islam dan Kristen. Fokus kemudian
dipersempit pada Al Qaeda dan Phineas
Priesthood. Konteks HRD dari perilaku
organisasi digunakan untuk memotret kesa-
maan dan perbedaan antara kedua kelom-
pok teroris ini.

4 Bound, M. G. (2014). 1. Apakah sebuah bangsa memiliki Data yang akan dianalisis berupa sinopsi
Nation-State Personality karakteristik seperti kepribadian, yang ringkas dari: periode dan pelaku dalam
Theory: A Qualitative diidentifikasi dengan asosiasi konsisten timeline, biografi historis yang berfokus
Comparative Historical yang ditampilkan selama periode waktu pada pemimpin wilayah, struktur pemerin-
Analysis of Russian tertentu? tahan, detail sejarah dan diskripsi transisi,
Behavior, during Social/ 2. Apakah komponen seperti kepribadian sejarah dan diskripsi konflik domestik,
Political Transition. yang diajukan bebas dari mekanisme konflik internasional, pemeriksaan detail
Disertasi. Nova sosial/politik? bagaimana pemimpin dan pemerintah ter-
Southeastern University. 3. Apakah kepribadian tersebut libat konflik, bagan yang mengidentifikasi
sebagaimana komponen menentukan ciri sifat kepribadian atau perilaku dari
parameter di mana negara-bangsa pemimpin dan pemerintah (secondary
berperilaku? element). Menerapkan analisis historis
4. Apakah komponen kepribadian dan kualitatif. Memeriksa menggunakan periode
perilaku yang berhubungan bebas dari historis tertentu dimana Rusia mengalami
konflik transisi politik/sosial? konflik. Analisis akan mencakup penjelasan
5. Dapatkah metode penggalian yang terperinci tentang transisi sosial / politik,
biasanya digunakan untuk mempelajari pemeriksaan biografi singkat tentang kepe-
mimpinan periode saat ini, dan riwayat

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


149 Karyanta, Suryanto, & Hendriani

manusia, sahih digunakan untuk menggali singkat tentang konflik terpilih yang diha-
bangsa tertentu. dapi negara, baik internasional maupun
6. Apakah profiling perilaku nation-state domestik. Kemudian akan dilakukan profil-
valid dari sisi metode? ing dari data yang didapatkan.
7. Dapatkah identifikasi homogoni perilaku
ini berkontribusi pada model yang lebih
mendetail untuk memprediksi tindakan
Rusia di masa mendatang?
8. Dapatkah identifikasi perilaku ini
berkontribusi pada model yang lebih
mendetail untuk memprediksi tindakan
Rusia di masa mendatang?
5 Rollins, M. (2017). Menyediakan referensi komparatif psikologis untuk Sumber data adalah artikel terpilih dari
Psychopathy And mengerti patologi yang mempengaruhi perilaku jurnal: Journal of Abnormal Psychology,
Narcoterrorism: A kriminal psikopati. Memeriksa konteks historis dan Journal of Forensic Psychiatry and Psych-
Comparative Historical psikologis narco-culture. ology, The Journal of Personality Disorder,
Analysis of Pablo Escobar The American Journal of Psychiatry. Data
and “El Chapo” Guzman. untuk Pablo Escobar dan El Chapo tidak
Thesis. California: California dijelaskan, tampaknya didapatkan dari data
Baptist University. sekunder. Melakukan analisis atas Pablo
Escobar dan El Chapo dengan data sekunder,
tidak menyebutkan data primer dalam
metode meskipun mungkin ada. Melakukan
profiling.

6 Cervenka, H. L. (1997). A Tujuan perbandingan ini untuk menemukan apakah Tidak menyebutkan sumber data secara
Comparative Study of the psikologi barat dan psikologi Asia khususnya khusus. Data yang dianalisis adalah data
Development of psikologi pendidikan Cina dan Amerika secara sekunder yang ditata secara historis dari
Educational Psychology in fundamental berbeda dan tidak bisa bersatu, atau tahun 500 sebelum Masehi hingga pada abad
China and America. ada hal yang umum diantara kedua psikologi pertengahan, lalu abad pertengahan hingga
Disertasi. Virginia: West pendidikan tersebut. masa post-renaissance, dan abad modern,
Virginia University. mengenai psikologi pendidikan baik di
Amerika maupun Cina. Menggunakan pen-
dekatan personalistik dan naturalistik dalam
analisis. Personalistik karena adanya
capaian dan kontribusi masif dari beberapa
individu. Tidak ada bagian khusus mengenai
proses penelitian, meskipun disebutkan
menggunakan perbandingan persamaan dan
perbedaan (similarities and difference).

Metodologi Penelitian Historis Komparatif mendukung teori, tipe ini menggunakan historis
komparatif untuk melihat keunikan fitur tiap kasus
Tipe-tipe penelitian historis komparatif yang didiskusikan untuk menunjukkan bagaimana
gambaran unik ini mempengaruhi proses sosial yang
Skocpol dan Somers (1980) menggambar- terjadi secara umum. Kemp dan Strongman (1995)
kan tiga tipe penelitian historis komparatif. Pertama misalnya melakukan analisis atas pandangan zaman
adalah “parallel comparative” yang mencoba mem- kuno dan zaman pertengahan atas kemarahan
validasi hipotesis atau teori dengan lintasan ke- (anger)-kemenjadian, sebab-sebab, dan kontrol atas
sejarahan. Dalam psikologi sosial, salah satu aplikasi kemarahan tersebut, dan mengomparasikan dengan
klasik terkait tipe paralel komparatif ini adalah pandangan modern atas kemarahan dan praktek
penelitian Janis (1982) mengenai groupthink, di mana manajemen kemarahan.
Janis memperlihatkan fenomena groupthink mem- Ketiga adalah “makro causal analysis” yang
pengaruhi proses pengambilan keputusan yang menggunakan analisis makro-kausal, menyerupai
dilakukan dalam konteks krisis internasional yang analisis statistik, yang memanipulasi kelompok kasus
penting. Dalam bukunya tersebut, Janis menunjuk- dalam mengendalikan sumber variasi untuk mem-
kan berbagai bencana yang terjadi sebagai akibat buat kesimpulan kausal ketika data kuantitatif
dari proses groupthink dalam pengambilan keputusan tersedia tentang sejumlah besar kasus. Contoh dalam
pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan lapang psikologi adalah penelitian dari McGuire
menggunakan beberapa peristiwa sejarah untuk (1976) yang mengumpulkan sejumlah besar data
memvalidasi konsep tersebut, seperti kegagalan terkait human related area files (HRAF) dan
dalam antisipasi penyerangan Jepang terhadap Pearl melakukan berbagai analisis korelasional atas
Harbor (1941), penyerangan Teluk Babi (1961), dan proporsi pesohor, pimpinan atau orang-orang
prosekusi atas Perang Vietnam (1964-1967). terkenal dari beberapa periode waktu, wilayah, dan
Kedua, “contrast-oriented comparative history” bidang yang berbeda.
menggambarkan kontras dan menjaga integritas Meskipun memiliki logika dan tujuan yang
historis pada tiap kasus yang dibidik. Berbeda lebih dekat dengan penelitian kualitatif, peneliti
dengan tipe pertama yangmenggunakan kasus untuk dapat menggunakan data-data kuantitatif untuk

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


150
Metode historis komparatif dalam penelitian psikologi

menjadi suplemen atas data dan analisis kualitatif Konseptualisasi topik dan kondisi penelitian
dalam penelitian historis komparatif ini, meskipun
hal tersebut tidak menjadi tuntutan mutlak Peneliti memulai dengan mengenali secara
(Yuginovich, 2000). Tujuan penelitian historis dekat dengan seting dan melakukan konseptualisasi
komparatif bukanlah untuk mengembangkan atas obyek penelitian. Peneliti dapat mulai dengan
jawaban semata, tetapi memberikan jawaban yang model atau konsep awal dan menerapkannya dalam
spesifik terkait orang, tempat dan waktu tertentu konteks tertentu. Konsep yang dimiliki memang
(Neuman, 2007). akan memiliki asumsi atau organisasi kategoris
tertentu yang akan memandu pencarian bukti-bukti.
Sumber data penelitian historis komparatif Hal ini dilandasi oleh keyakinan Neuman bahwa
sebuah penelitian yang serius tidak dapat dilakukan
Neuman (2007) mengungkapkan beberapa tanpa kerangka asumsi, konsep atau teori. Jika
sumber data dalam penelitian historis komparatif, peneliti belum cukup akrab dengan era sejarah atau
meliputi data primer, data sekunder, catatan yang seting komparatifnya, peneliti dapat melakukan
masih berlangsung (running records), dan rekoleksi. orientation reading, yaitu membaca beberapa karya
umum yang terkait.
1. Data primer dapat berupa surat, diari, koran,
majalah, novel, artikel tentang berbagai macam Memetakan bukti
hal terkait, foto-foto, dan berbagai macam hal
lain dari masa lalu yang sekarang masih ter- Langkah selanjutnya adalah memetakan
tinggal. Data-data ini dapat ditemukan di arsip dan mengumpulkan data melalui kerja bibliografis
tertentu, koleksi pribadi, museum, kloset ekstensif. Pertanyaannya adalah, di mana
keluarga, dan lain sebagainya. Dokumen dan menemukan informasi atas topik bersangkutan?
obyek yang ada hari ini akan menjadi sumber Sumber-sumber pustaka, literatur ilmiah, koran,
data bagi penelitian historis komparatif masa museum, catatan organisasi dan berbagai sumber
depan. Dokumen tertulis baik yang dipubli- informasi lain dapat menjadi sumber data yang
kasikan maupun tidak dipublikasikan biasanya diperlukan. Dalam langkah ini, peneliti biasanya
merupakan tipe data primer yang paling menghabiskan berminggu-minggu waktu di perpus-
penting. takaan, mengunjungi beberapa perpustakaan khusus,
2. Data sekunder dalam penelitian historis dan membaca puluhan atau ratusan buku dan artikel.
komparatif adalah tulisan dari sejarahwan yang Peneliti kemudian akan menyesuaikan konsep awal,
meneliti tentang suatu bidang tertentu sebagai pertanyaan atau fokus berdasarkan apa yang dia
data primernya. Hal ini seringkali harus temukan, dan mempertimbangkan beberapa laporan
dilakukan sebagai bagian awal untuk mengerti penelitian pada beberapa level analisis.
permasalahan tertentu, atau karena keterba-
tasan praktis yang didapati oleh peneliti. Mengevaluasi kualitas bukti
3. Catatan yang masih berlangsung (running
records) terdiri dari file atau dokumen statistik Peneliti perlu mengumpulkan bukti dengan
yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh dari tipe pertanyaan: bagaimana relevansi bukti ini dengan
data ini adalah file dari Kantor Urusan Agama pertanyaan penelitian yang timbul? Seberapa akurat
yang mencatat pernikahan dari sejak jaman dan kuat bukti yang didapatkan? Apakah ada bagian
dahulu kala hingga sekarang. informasi atau orang yang hilang atau tidak terwakili
4. Rekoleksi (recollections) merupakan catatan dalam bukti-bukti tersebut? Peneliti historis kom-
atau kata-kata dari individu mengenai kehidu- paratif membaca bukti untuk tiga hal: kerangka
pan mereka sebelumnya atau pengalaman yang konseptual implisit, detail-detail tertentu, dan
mereka miliki yang didasarkan dari ingatan. Hal generalisasi empiris.
ini dapat dalam bentuk riwayat hidup, otobio-
grafi, atau wawancara. Perlu menjadi catatan Mengorganisasi bukti
bahwa ingatan sangat mudah terdistorsi, ber-
beda dengan sumber data primer misalnya. Dalam mengorganisasi data, peneliti menggu-
nakan insight teoritis untuk menstimulasi cara baru
mengorganisasi data dan mendapatkan pertanyaan
Tahap Penelitian Historis Komparatif baru terhadap bukti-bukti. Apakah terdapat pola
yang nampak ketika me-review materi-materi di atas?
Neuman (2007) mengungkapkan bahwa penelitian Peneliti mulai analisis awal dengan memperhatikan
historis komparatif tidak memiliki serangkaian generalisasi atau tema sederhana yang mungkin
tahapan yang kaku, dan biasanya tidak mengguna- nampak. Dalam tahap ini, perlu diperhatikan interaksi
kan teknik kompleks yang khusus. Berikut beberapa antara data dan teori, yang berarti bahwa peneliti
tahap yang dianjurkan oleh Neuman untuk melaku- mencoba memeriksa permukaan dari bukti-bukti
kan penelitian tersebut. yang ada untuk mengembangkan konsep baru dengan
melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti-

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


151 Karyanta, Suryanto, & Hendriani

bukti atas dasar teori yang ada. Misalnya, Neuman memiliki makna yang berbeda sepanjang berbagai
(2008) mencontohkan ketika peneliti membaca waktu tertentu; (6) Generalisasi yang terbatas.
banyak bukti tentang aksi protes. Analisis awal Generalisasi berlebihan selalu merupakan masalah
mengorganisasikan bukti atas tema yang ada: orang- potensial dalam penelitian historis komparatif.
orang yang aktif dalam aksi protes berinteraksi satu Beberapa peneliti mencari penjelasan yang kaku
sama lain dan mengembangkan makna kultural dalam menjelaskan historis komparatif. Sebaliknya
bersama. Dia kemudian meneliti teori mengenai mereka memenuhi syarat pernyataan dan meng-
kultur dan aksi, kemudian membangun konsep baru: hindari penentuan yang ketat; (7) Asosiasi. Konsep
“subkultur aksi oposisional”. Peneliti kemudian dari asosiasi digunakan dalam semua bentuk
memeriksa bukti-bukti dengan konsep ini. penelitian sosial. Sebagaimana dalam area lain,
peneliti historis komparatif akan mengidentifikasi
Sintesa faktor yang muncul bersaman dalam tempat dan
waktu tertentu; (8) Sebagian dan keseluruhan (part
Langkah selanjutnya adalah mensintesakan and whole). Penting untuk menempatkan kejadian
bukti. Peneliti akan ketika semua bukti-bukti sudah dalam konteks secara tepat. Penulis historis
berhasil dikumpulkan, peneliti memperhalus konsep komparatif akan memberikan kaitan antara bagian,
yang dimiliki, dan mencari model eksplanatoris proses, organisasi atau kejadian dan konteks lebih
umum. Peneliti melihat pola selama rentang waktu besar di mana mereka didapatkan; (9) Analogi.
atau antar unit, dan mencari persamaan (similarities) Penggunaan analogi dapat berguna. Meskipun
dengan perbedaan (differences) melalui analogi. demikian, penggunaan secara berlebihan atau analogi
Peneliti mengorganisasi peristiwa yang berbeda yang tidak tepat akan berbahaya; dan (10) Sintesis.
dalam sekuen-sekuen dan mengelompokkan untuk Peneliti historis komparatif seringkali mensintesa-
menciptakan gambaran besar. Kemudian dikem- kan berbagai kejadian dan detail untuk memberikan
bangkan penjelasan untuk menyatukan konsep dan gambaran yang menyeluruh. Sintesis berasal dari
bukti dalam satu kesatuan. Peneliti lalu membaca merajut bersamaan berbagai generalisasi dan
ulang catatan yang ada dan menyortirnya untuk interpretasi ke dalam tema utama yang koheren.
mengorganisasikan skema.
Penelitian Historis Komparatif dalam
Menulis laporan Psikologi
Bagian ini adalah upaya menuliskan laporan Pendekatan berbasis kesejarahan merupakan
yang ada, metode yang digunakan dan temuan dalam pendekatan yang jarang digunakan dalam bidang
penelitian. Penulisan laporan merupakan kunci, psikologi di Indonesia, meskipun cukup lama
merangkaikan bukti-bukti yang didapatkan dengan dilakukan dalam bidang psikologi. Simonton (2003),
penjelasan yang sesuai akan membuat penelitian misalnya, menunjukkan bahwa psikolog dalam
historis komparatif menjadi bernilai tinggi atau tidak. berbagai kesempatan telah menggunakan referensi
Yuginovich (2000) mengemukakan 10 hal informal dari peristiwa sejarah dan kepribadian
yang perlu diperhatikan ketika menulis laporan untuk memberikan ilustrasi dari prinsip tertentu
historis komparatif, yakni: (1) Sekuen. Peneliti historis atau untuk membangun argumen, seperti misalnya
komparatif harus peka dengan urutan waktu atas yang dilakukan oleh William James (1880) salah satu
peristiwa atau kejadian, dan menempatkan serang- tokoh sentral dalam psikologi modern. Elms (1998)
kaian peristiwa untuk menggambarkan proses mengungkapkan bahwa Freud telah menggunakan
tersebut; (2) Komparasi. Pembandingan persamaan peristiwa masa lalu yaitu interpretasi psikoanalitik
(similiraties) dan perbedaan merupakan inti dalam atas hidup dan karya dari Leonardo da Vinci. McGuire
penelitian historis komparatif. Perbandingan harus (1976) memberikan contoh mengenai beberapa
secara implisit dilakukan, dan mencakup persamaan pionir dalam penelitian psikologi yang mengguna-
dan perbedaan; (3) Kontingensi. Peneliti akan sering- kan metode historis komparatif, diantaranya Sorokin
kali mendapati bahwa suatu kejadian atau tindakan yang mencoba untuk menguji dinamika kultural
tertentu tergantung atau dikondisikan oleh orang dengan menggunakan data historis lebih dari dua
lain. Menggarisbawahi bagaimana suatu perilaku ribu tahun untuk memperlihatkan bahwa budaya
dipengaruhi oleh orang lain atau peristiwa tertentu dari waktu ke waktu merefleksikan pandangan
merupakan bagian kritis untuk memberikan makna hidup dominan.
secara tepat; (4) Asal (origin) dan konsekuensi. Meskipun demikian, tidak serta merta
Peneliti historis komparatif akan melacak kejadian, seluruh pendekatan berbasis kesejarahan akan
tindakan, pengaturan atau keanggotaan dalam digolongkan dalam metode historis komparatif.
organisasi sosial tertentu sesuai dengan waktu pada Sebagai contoh, Simonton (1998) menyebutkan
saat itu atau konsekuensinya sesuai dengan periode metode psychobiography dan psychohistory yang
waktu tertentu; (5) Kepekaan atas makna yang tidak menggunakan data kesejarahan meskipun meru-
kompatibel. Makna berbeda dan berubah setiap pakan aktivitas keilmuan yang mulai dengan data
waktu dan bervariasi dalam budaya yang berbeda. historis, namun mengaplikasikan analisis kualitatif
Peneliti historis komparatif harus bertanya kepada untuk mengonfirmasi pertanyaan idiografis tentang
diri sendiri apakah kata atau kategori sosial tertentu

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


152
Metode historis komparatif dalam penelitian psikologi

individu atau kejadian tertentu (Elms, 1998). tif dari penelitian ini adalah estimasi Terman (1917)
Simonton (1998) memberikan contoh karya klasik dari skor IQ untuk Francis Galton, perhitungan yang
dari Erik Erikson yang menulis tentang Mahatma didasarkan pada prestasi masa kecil Galton. Bidang
Gandhi dan Martin Luther. Erikson secara jelas psikologi abnormal diungkapkan oleh Simonton
menunjukkan bahwa tujuan dari tulisan tersebut (2003) sering diramaikan oleh kontroversi seputar
adalah untuk melihat dasar idiosinkrasis dari tiap capaian prestasi tinggi dari individu berprestasi
pemimpin tersebut, dan tidak untuk mempelajari tinggi tetapi tidak sehat mental atau kontroversi
bagaimana bentuk kepemimpinan tertentu bekerja mengenai “mad genius”.
secara umum. Hal ini tentu berbeda dengan karak- Bidang psikologi yang paling berpotensi dan
teristik metode historis komparatif sebagaimana paling banyak menggunakan metode historis kom-
diungkapkan oleh Lange (2013), di mana secara paratif barangkali adalah psikologi sosial. Beberapa
umum metode historis komparatif lebih berminat contoh berikut memperlihatkan bagaimana metode
terhadap pertanyaan nomotetik daripada pertanyaan historis komparatif berfungsi memecahkan berbagai
idiografik. permasalahan dalam bidang psikologi sosial yang
Metode yang paling dekat dengan historis akan sulit diteliti menggunakan metode lain. Studi
komparatif yang banyak digunakan dalam disiplin mengenai dampak peristiwa historis terhadap
psikologi barangkali adalah historiometri yang di- kondisi mental dan perilaku individu merupakan
definisikan oleh Simonton (1998) sebagai: serangkai- tema yang tepat untuk dipecahkan menggunakan
an metode di mana arsip data historis atas individu metode historis komparatif. Hal ini karena hampir
dan peristiwa menjadi subjek bagi analisis kuanti- tidak mungkin untuk menciptakan replikasi atas
tatif untuk menguji hipotesis nomotetik atas pikiran, kondisi historis yang telah terjadi baik di dunia nyata
perasaan dan tindakan manusia. Baik historis kom- maupun di laboratorium, baik atas alasan praksis
paratif maupun historiometri sama-sama mengguna- maupun etis. Sebagai contoh adalah penelitian dari
kan data kesejarahan, biasanya menguji hipotesis Boor (1981) dan Boor dan Fleeming (1984) yang
nomotetik, maupun menggunakan beberapa kasus melihat pengaruh pemilihan presiden terhadap
secara bersamaan (multiple cases). Meskipun tindakan bunuh diri dan tindakan fatal lain. Contoh
demikian, pendekatan historiometri adalah pada lain adalah penelitian dari Janis (1982) sebagaimana
analisis kuantitatif, berbeda dengan historis kompa- telah diungkap di atas mengenai proses groupthink
ratif yang lebih memberikan penekanan pada studi yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
kualitatif, walaupun historis komparatif juga dapat yang digunakan para pemimpinan pada beberapa
menggunakan data kuantitatif sebagai suplemen krisis internasional penting.
atas data kualitatif. Tidak mengherankan apabila Simonton (1998; 2003) mengungkapkan
beberapa penelitian bidang psikologi seperti studi beberapa cakupan lain atas metode historis dalam
McClelland The Achieving Society dapat dianggap bidang psikologi. Riset dalam bidang sikap dan
sebagai penelitian historis komparatif (McGuire, perubahan sikap misalnya menggunakan metode ini
1976) maupun penelitian historiometri (Simonton, untuk menganalisis repeated exposure effect dalam
1998; 2003). pemilihan presiden Amerika (Grush, 1980). Demi-
Simonton (2003) mengungkapkan berbagai kian juga dengan penelitian pada bidang kepribadian
bidang psikologi menggunakan pendekatan berba- otoritarian (Doty, dkk. 1991; McCann 1999) yang
siskan kesejarahan untuk mendapatkan kesimpulan menggunakan data historis untuk memperlihatkan
maupun mendukung argumen dan hipotesis yang bagaimana otoritarianisme muncul sebagai respon
dibangun. Dalam bidang psikologi kognitif, salah satu terhadap ancaman dari luar (external threat).
tokoh yang disebut oleh Simonton (2003) adalah Cakupan lain misal dalam isu agresi memperlihatkan
Neiser (1981), yang membandingkan percakapan penelitian dari Phillips (1986) yang melihat apakah
terekam dalam skandal “Watergate” Gedung Putih bunuh diri sebagiannya mendapatkan pengaruh dari
dengan kesaksian Senator John Dean mengenai kekerasan yang ditampilkan di media massa. Di
percakapan tersebut, untuk mempelajari bagaimana bidang lain Simonton (2003) juga mencatat peng-
fungsi memori dalam setting alamiah. Dalam bidang gunaan statistik olahraga untuk meneliti efek
psikologi perkembangan, McGuire (1976) dan fasilitasi sosial (Triplett, 1898).
Simonton (2003) menyebut Quetlet (1968; dalam
Simonton, 2003) yang memiliki ketertarikan relasi Hasil literature review
antara usia dan kinerja. Sejak saat itu telah banyak
peneliti lain yang menggunakan topik penelitian Pencarian terhadap karya ilmiah dalam
yang sama (Raskin, 1936; Lehman, 1953; Dennis, bidang psikologi di Indonesia yang menggunakan
1966, Schulz & Curnow 1988, Ohlsson, 1992; dalam pendekatan historis komparatif dilakukan dengan
Simonton, 2003). Dalam bidang psikologi diferensial melakukan pencarian di Indonesia One Search (IOS)
Simonton (2003) menyebutkan bahwa sejak peneli- dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan
tian klasik Galton (1869), para psikolog sering di Indonesia Publication Index (IPI). Hasil penelusur-
menganalisis data historis untuk menguji perbedaan an tidak mendapatkan penelitian yang menggunakan
individual dalam kemampuan intelektual (Woods metode tersebut dalam disiplin psikologi.
1906, Thorndike 1936). Di antara yang paling inova- Penelusuran dilanjutkan dengan melakukan

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


153 Karyanta, Suryanto, & Hendriani

pencarian pada web journal ProQuest pada 21 Juli Kelemahan dan Kelebihan Penelitian
2018. Hasil penelusuran mendapatkan enam judul Historis Komparatif dalam Psikologi
yang memenuhi kriteria penulis, yakni menggu-
nakan pendekatan historiskomparatif dan berasal Pendekatan historis komparatif masih belum men-
dari disiplin ilmu psikologi. Tabel 1 memperlihatkan dapatkan tempat dalam penelitian psikologi di
hasil review dari penelitian tersebut. Indonesia. Bagian berikut ini akan mengulas bebe-
Literature review yang dilakukan menghasilkan rapa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh
beberapa kesimpulan. Pertama, penulisan hasil metode penelitian ini, untuk melihat kemungkinan-
penelitian yang menggunakan pendekatan historis kemungkinan penggunaan metode ini di Indonesia,
komparatif tidak menggunakan standar tertentu yang serta masa depan pendekatan historis komparatif
seragam. Hal ini mungkin terkait dengan nature dari dalam pengembangan keilmuan psikologi di
penelitian kualitatif yang memerlukan fleksibilitas Indonesia.
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Meskipun
demikian, beberapa penelitian tidak menunjukkan Kelemahan
langkah yang jelas dalam proses yang dilakukan,
baik dari sisi sumber data maupun dari sisi proses Penelitian historis komparatif sebagai
pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Artikel 1 dan pendekatan yang lebih bersifat kualitatif (Neuman,
2 merupakan artikel yang cukup jelas menunjukkan 2007; Babbie, 2008) tampaknya masih dipertanya-
sumber data yang digunakan dalam penelitian kan kesahihannya untuk memeriksa beberapa
tersebut pada bagian metode penelitian. Selebihnya fenomena dalam bidang psikologi. Selain kesangsian
tidak mendedikasikan diri untuk menjelaskan terhadap metode kualitatif secara umum, dasar dan
karakteristik dari sumber data yang digunakan. tahap penggunaan metode historis komparatif masih
Kedua, erdapat berbagai ragam yang cukup luas menyisakan berbagai pertanyaan sehingga menyulit-
ketika seorang peneliti mengungkapkan diri meng- kan dalam penatalaksanaan metode ini. Masalah
gunakan penelitian historis komparatif. Artikel 1 dan selanjutnya terkait dengan karakteristik data yang
2 secara jelas mengungkapkan menggunakan sumber disediakan oleh pendekatan historis komparatif ini.
data primer, termasuk kriteria yang diberikan Simonton (2003) misalnya mengungkapkan bahwa
terhadap sumber data tersebut. Artikel 3 hanya data historis seringkali tidak sesahih data yang
menuliskan sejumlah sekian dokumen yang dianalisis didapatkan dari penelitian konvensional. Seringkali
tapi tidak menunjukkan apa saja dokumen tersebut. catatan yang ada mengandung gap informasi atau
Artikel 4 mengungkapkan menganalisis sinopsis atau eror yang dapat mengontaminasi analisis.
deskripsi ringkas mengenai suatu tema, tetapi tidak Hal lain yang menjadi concern dan bagian
dijelaskan secara detail. Artikel 5 menyebutkan dari keraguan barangkali adalah posisi historis
sumber sekunder tertentu tapi tidak cukup spesifik. komparatif dalam perbincangan antara penelitian
Artikel 6 sama sekali tidak menyinggung mengenai kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian historis
sumber data dari penelitian tersebut dalam bagian komparatif meskipun sebagian besar ahli (Neuman,
metode penelitian. Hal ini mungkin terkait perspektif 2007; Babbie, 2008) meletakkannya sebagai bagian
yang diterakan atas penelitian historis komparatif, dari penelitian kualitatif, tetapi penggunaan aspek
mungkin ada penelitian yang secara ketat meng- kuantitatif juga diperbolehkan baik sebagai unsur
gunakan metode tertentu dari awal sampai akhir, untuk mendukung penelitian maupun sebagai aspek
tetapi ada yang menggunakan istilah historis kompa- utama untuk mendiskusikan permasalahan yang
ratif sebagai cara analisis atau cara kepenulisan saja. dibahas. Berbagai pendekatan kualitatif dalam kancah
Ketiga, dari berbagai keragaman yang ada di psikologi yang banyak digunakan biasanya memiliki
antara artikel yang berhasil di-review, terdapat sudut pandang “interpretif” yang sangat subyektif
kesamaan dalam melakukan analisis, yaitu menggu- dari sisi partisipan penelitian, berupaya untuk
nakan analisis persamaan dan perbedaan, atau memahami sudut pandang dari sisi partisipan, dan
melacak persamaan dan perbedaan di antara subjek karena itu tidak memiliki keinginan untuk melihat
yang sedang dianalisis, atau melacak pola-pola unsur kausalitas antar variabelnya. Sedangkan
tertentu yang ada. beberapa ahli dalam bidang historis komparatif,
Keempat, dalam artikel yang didapatkan, tidak seperti Mahoney dan Rueschemeyer (2003) misal-
dijumpai ada penelitian historis komparatif yang nya, memasukkan proposisi kausalitas sebagai
menggunakan pendekatan kuantitatif baik sebagai karakteristik inti dari pendekatan historis
unsur utama maupun sebagai pendukung. Dari komparatif.
keenam studi historis komparatif ini semuanya
berbasiskan kualitatif, tidak ada yang menggunakan Kelebihan
model kuantitatif seperti yang ditunjukkan oleh
McGuire (1976). Mengutip Babbie, DellaMattera (2006)
mengungkapkan keuntungan dari penggunaan
metode historis komparatif ini, diantaranya adalah
sifat unobstrusive dari pengukuran historis kompara-
tif, yang memberikan kesempatan untuk meneliti

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


154
Metode historis komparatif dalam penelitian psikologi

perilaku sosial tanpa mempengaruhi prosesnya. metode ini telah cukup lama digunakan dalam dunia
Demikian pula Simonton (2003) mengungkapkan psikologi dan memberikan kontribusi penting
sifat unobstrusive dan non-reactive dari data ke- (Simonton, 2003; McGuire, 1976). Pendekatan
sejarahan. Selain tidak memengaruhi proses kualitatif, meskipun masih tertinggal dibandingkan
penelitian, data yang digunakan dalam penelitian pendekatan kuantitatif, memiliki percepatan yang
historis komparatis berasal dari dunia nyata tinggi dipandang dari mulai cukup banyak penelitian
(dibandingkan dengan data dari laboratorium), dari bidang psikologi yang menggunakan pende-
sehingga tidak diragukan aplikasi dari data tersebut. katan tersebut, atau juga posisi mata kuliah metode
Keuntungan lain dari data kesejarahan penelitian kualitatif pada berbagai perguruan tinggi
adalah kemampuannya untuk membantu peneliti yang dulunya hanya mata kuliah pilihan, sekarang
menelusur perkembangan bentuk sosial tertentu menjadi mata kuliah wajib, sejajar dengan metode
dalam berbagai rentang waktu (DellaMattera, 2006). penelitian kuantitatif. Meskipun penulis belum
DellaMattera (2006) juga menunjukkan bagaimana berhasil menemukan penelitian dalam disiplin ilmu
data kesejarahan dapat digunakan untuk memban- psikologi di Indonesia yang menggunakan metode
dingkan proses perkembangan dan menemukan historis komparatif, perkembangan dalam metode
pola dari waktu ke waktu; beberapa memiliki sifat penelitian kualitatif secara keseluruhan tersebut
evolusioner yang linier, sedangkan beberapa yang tampaknya akan mendorong penggunaan metode-
lain bersifat siklikal. Hal ini merupakan karakteristik metode penelitian lain yang belum umum digunakan
khas dari data kesejarahan dibandingkan dengan seperti penelitian historis komparatif ini.
data konvensional yang kebanyakan hanya mampu Meskipun demikian, masih terdapat berba-
menangkap sebuah fenomena dalam satu konteks gai kendala untuk melaksanakan penelitian dengan
waktu. Simonton (2003) mengungkapkan bahwa menggunakan metode ini di Indonesia. Hal ini karena
data sejarah memiliki informasi penting yang masih banyak perbedaan di antara para ahli tentang
memiliki makna praktis sangat besar untuk peneliti penggunaan metode ini dalam kancah psikologi. Di
berhubungan dengan isu dan problem penting dalam luar berbagai kendala yang ada, pendekatan ke-
dunia nyata. Salah satu bagian paling penting sejarahan ini menawarkan berbagai peluang untuk
misalnya data mengenai kekerasan, di mana selain pengembangan ilmu psikologi, maupun untuk me-
mempelajari faktor yang melatarbelakangi bunuh mecahkan berbagai masalah yang tidak bisa
diri dan berbagai bentuk agresi personal lain dilakukan oleh metode penelitian konvensional
(Anderson & Anderson, 1984; Phillips & Hensley, (McGuire, 1976; Babbie, 2008). Berbagai bidang
1984, Miller, dkk., 1991), psikolog memiliki andil dalam psikologi sebagaimana telah ditunjukkan
besar dalam memahami akar psikologis dari perang Simonton (2003) memiliki berbagai penelitian yang
dan berbagai bentuk kekerasan kolektif lain (Winter, telah menggunakan metode ini dan menghasilkan
1993; Suedfeld & Bluck, 1998). Metode penelitian karya besar.
lain akan kesulitan dalam memberi luasan data
seperti yang dimiliki oleh pendekatan historis Daftar Pustaka
komparatif, belum lagi kaitan dengan etika penelitian
yang akan menentang tindak kekerasan nyata Abidin, Z. (2006). Pendekatan Kualitatif Pada Skripsi
terhadap partisipan penelitian. Mahasiswa Psikologi Undip Tahun 2006.
Keuntungan berikutnya dari penggunaan Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3
pendekatan historis komparatif adalah aspirasi (2).
psikologi yang menginginkan pengetahuan ilmiah https://doi.org/10.14710/jpu.3.2.26%20-
yang betul-betul universal. Dengan kata lain, teori
%2036
dan temuan dari ilmu psikologi harus dapat diguna-
kan untuk semua umat manusia, bukan hanya pada Afiatin, T. (1997). Kontroversi Pendekatan
subset homo sapiens yang kebetulan hidup dalam Kuantitatif Vs Pendekatan Kualitatif Dalam
waktu yang sama dengan peneliti (Simonton, 2003). Penelitian Psikologi. Buletin Psikologi, 5 (1).
Sebaliknya, catatan kesejarahan memiliki informasi 10.22146/bpsi.13536
mengenai perilaku manusia dalam ragam yang Anderson, C.A. & Anderson, D.C. (1984). Ambient
teramat kaya atas budaya dan periode historis. Hal temperature and violent crime: Tests of the
ini membuat peneliti mampu menentukan apakah linear and curvilinear hypotheses. J. Pers.
satu temuan bisa melakukan klaim atas status cross- Soc. Psychol. 46:91–97. 10.1037//0022-
cultural atau bahkan transhistorical. 3514.46.1.91
Babbie, E. (2008). The Basics of Social Research.
Kesimpulan: Masa Depan Penelitian California: Thomson Wadsworth.
Historis Komparatif Psikologi Indonesia Boor, M. (1981). Effects of United States presidential
elections on suicide and other causes of
Meskipun penelitian historis komparatif belum death. American Sociological Review, 46,
setenar berbagai pendekatan lain di Indonesia,
61618. https://doi.org/10.2307/2094942
beberapa argumentasi di atas menunjukkan bahwa

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


155 Karyanta, Suryanto, & Hendriani

Boor, M., & Fleming, J. A. (1984). Presidential election 3 (Autumn, 1995), pp. 397-417.
effects on suicide and mortality levels are https://doi.org/10.2307/1422897
independent of unemployment rates. Lange, M. (2013). Comparative-historical methods.
American Sociological Review, 49, 706-7. London, : SAGE Publications Ltd.
https://doi.org/10.2307/2095427 https://doi.org/10.4135/9781473914223
Bound, M. G. (2014). Nation-State Personality Mahoney, J. & Rueschemeyer, D. (2003).
Theory: A Qualitative Comparative Comparative-historical analysis:
Historical Analysis of Russian Behavior, achievements and agendas. Dalam
during Social/ Political Transition. Disertasi. Mahoney, J. & Rueschemeyer, D. (ed).
Nova Southeastern University Comparative Historical Analysis in the Social
Castillo, J. L. (2011). A Comparative Historical Sciences. Cambridge: Cambridge University
Analysis of Post-War Moral Panics and the
Press.
Construction of Youth From 1938 to 2011.
Disertasi. Florida: University of South McCann S. J. H. (1999). Threatening times and
Florida. fluctuations in American church
Cervenka, H. L. (1997). A Comparative Study Of The memberships. Pers. Soc. Psychol. Bull.
Development Of Educational Psychology In 25:325–36.
China And America. Disertasi. Virginia: West https://doi.org/10.1177/0146167299025
Virginia University. 003005
Davis, D. W. (2003). Al-Qaeda and The Phinehas McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society.
Priesthood Terrorist Groups with A Princeton, N. J.: Van Nostrand.
Common Enemy and Similar Justifications McGuire, W. J. (1976). Historical comparisons:
for Terror Tactics. Disertasi. Texas A&M Testing psychological hypotheses with
University. cross-era data. International Journal of
DellaMattera, J. N. M. (2006). A Historical Psychology, vol. 11, no 3, 161-183.
Comparative Analysis Of Preschool Policy https://doi.org/10.1080/0020759760824
Frameworks. Disertasi. Maine: The 7356
University of Maine. Miller, T.Q., Heath, L., Moican, J.R. & Dugoni, B.L.
Doty, R. M., Peterson, B. E. & Winter, D.G. (1991). (1991). Imitative violence in the real world:
Threat and authoritarianism in the United a reanalysis of homicide rates following
States, 1978–1987. J. Pers. Soc. Psychol. 61: championship prize fights. Aggress. Behav.
629–40. https://doi.org/10.1037/0022- 17:121–34. https://doi.org/10.1002/1098-
3514.61.4.629 2337(1991)17:3<121::AID-
Elms, A. C. (1988). Freud as Leonardo: why the first AB2480170302>3.0.CO;2-U
psychobiography went wrong. J. Pers. Neisser, U. (1981). John Dean’s memory: a case
56:19–40. https://doi.org/10.1111/j.1467- study. Cognition 9:1–22.
6494.1988.tb00461.x https://doi.org/10.1016/0010-
Elms, A. C. (1994). Uncovering Lives: The Uneasy 0277(81)90011-1
Alliance of Biography and Psychology. New Neuman, W. L. (2007). Basics of Social Research,
York: Oxford University Press. Qualitative and Quantitative Approaches.
Galton, F. (1869). Hereditary Genius: An Inquiry into Boston: Pearson Education.
Its Laws and Consequences. London: Phillips D. P. (1986). Natural experiments on the
Macmillan. effects of mass media violence on fatal
Grush, J. E. (1980). Impact of candidate expenditures, aggression: strength and weakness of a new
regionality, and prior outcomes on the 1976 approach. In Berkowitz, L. (Ed.). Advances in
Democratic presidential primaries. J. Pers. Experimental Social Psychology, 19:207– 50.
Soc. Psychol. 38:337–47. New York: Academic.
https://doi.org/10.1037/0022- Phillips, D. P. & Hensley, J. E. (1984). When violence
3514.38.2.337 is rewarded or punished: the impact of mass
James, W. (1880). Great men, great thoughts, and the media stories on homicide. J. Commun.
environment. Atl. Mon. 46:441–59. 343:101–16.
Janis, I. L. (1982). Groupthink: Psychological Studies https://doi.org/10.1111/j.1460-
of Policy Decisions and Fiascoes. Boston: 2466.1984.tb02178.x
Houghton Mifflin. 349 pp. 2nd ed. Rollins, M. (2017). Psychopathy and Narcoterrorism:
Kemp, S. & Strongman, K. T. (1995). Anger Theory A Comparative Historical
and Management: A Historical Analysis. The Analysis Of Pablo Escobar And “El Chapo” Guzman.
American Journal of Psychology, Vol. 108, No. Thesis. California: California Baptist
University.

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial


156
Metode historis komparatif dalam penelitian psikologi

Simonton DK. 1998c. Historiometric methods in 28:209–15.


social psychology. Eur. Rev. Soc. Psychol. https://doi.org/10.2307/1413721
9:267–93. Thorndike E. L. (1936). The relation between
https://doi.org/10.1080/1479277984300 intellect and morality in rulers. Am. J. Sociol.
0108 42:321–34.
Simonton, D. K. (2003). Qualitative And Quantitative https://doi.org/10.1086/217430
Analyses Of Historical Data. Annu. Rev. Tilly, C. (1984). Big Structures, Large Processes, Huge
Psychol. 2003. 54:617–40. Comparisons. New York:Russell Sage
https://doi.org/10.1146/annurev.psych.54 Foundation.
.101601.145034 Triplett, N. (1898). The dynamogenic factors in
Skocpol, T. And Somers, M. (1980). The uses of pacemaking and competition. Am. J. Psychol.
comparative history in macrosocial inquiry. 9:507–33.
Comparative Studies in Society and History. https://doi.org/10.2307/1412188
22 174. Winter, D. G. (1993). Power, affiliation, and war:
https://doi.org/10.1017/S0010417500009 three tests of a motivational model. J. Pers.
282 Soc. Psychol. 65:532–45.
Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. https://doi.org/10.1037/0022-
Makara Sosial Humaniora, 9 (2): 57-65. 3514.65.3.532
https://doi.org/10.7454/mssh.v9i2.122 Woods FA. (1906). Mental and Moral Heredity in
Suedfeld, P. & Bluck, S. (1993). Changes in integrative Royalty. New York: Holt.
complexity accompanying significant life Yuginovich, T. (2000). More than time and place:
events: historical evidence. J. Pers. Soc. Using historical comparative research as a
Psychol. 64:124–30. tool for nursing. International Journal of
https://doi.org/10.1037/0022- Nursing Practice 2000; 6: 70–75.
3514.64.1.124 https://doi.org/10.1046/j.1440-
Terman L. M. (1917). The intelligence quotient of 172x.2000.00183.x
Francis Galton in childhood. Am. J. Psychol.

© 2020 Jurnal Psikologi Sosial

Anda mungkin juga menyukai