18-Article Text-13-1-10-20200204
18-Article Text-13-1-10-20200204
1, 2
Program Studi D3 Farmasi, STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
email : nurrahmanaep@yahoo.co.id
Keyword : Fish oil is an intake of essential oils that contain many important nutrients needed by the
Emulsions, Gouramy human body. Gouramy is high in protein and fat which is very necessary for the body.
oil, Physical Gouramy oil has very distinctive characteristics, especially unpleasant odors and flavors.
This study aims to make a gouramy oil emulsion that is delicious and liked by people and
stability.
to know its stability. This study made 3 emulsion formulas, each of which was
distinguished from the number of emulsifiers (tween 80 and span 80) used, namely 3.6
and 0.4 mg, 8.9 and 1.1 mg, and 12.5 and 1 , 5 mg. The test results show that all
formulas have the same organoleptic properties, namely a homogeneous orange color
and still have a distinctive odor from gouramy oil, pH 5.0, as well as including the type of
oil emulsion in water. The viscosity of each formula is formula 1 for 1,554 cps, formula 2
is 3,192 cps, and formula 3 is 2,190 cps. The best emulsion stability is in formula 1 where
the water and oil phase are not separated after shaking.
A. PENDAHULUAN
Ikan merupakan salah satu dari sekian tidak menyenangkan, maka dipilihlah
banyak bahan makanan yang dibutuhkan sediaan emulsi yang bertujuan agar bau
manusia. Ikan sangat bermanfaat bagi dan rasa dapat tertutupi dengan
manusia sebab di dalamnya terdapat menambahkan pewangi dan perasa.
bermacam zat-zat yang dibutuhkan oleh Pemanfaatan minyak ikan gurami
tubuh manusia seperti protein, vitamin A, masih sangat terbatas, karena kualitas
vitamin B1 dan vitamin B2. Ikan gurami minyak ikan yang ada belum dimanfaatkan
(Osphronemus gourami L.) merupakan ikan air secara maksimal khususnya untuk bidang
tawar yang memiliki gizi tinggi dan nilai kesehatan. Oleh karena itu, minyak ikan
ekonomis penting serta banyak digemari oleh gurami akan diformulasikan dalam bentuk
masyarakat Indonesia. sediaan emulsi sebagai suplemen makanan
Menurut Sari (2015), Ikan gurami sehingga pemanfaatan ikan gurami
mengandung protein dan lemak yang cukup (Osphronemus gourami L.) lebih beragam.
tinggi yang sangat diperlukan oleh tubuh. Penggunaan emulsi tipe M/A merupakan
Kandungan protein daging ikan gurami adalah suatu cara pemberian sediaan oral yang
19% dan 2,2 % kandungan lemak (Khomsan, mudah diterima untuk zat dalam bentuk
2004). Disamping itu nilai biologisnya cairan-cairan yang tidak larut dalam air,
mencapai 90% dengan sedikit jaringan seperti minyak ikan gurami (Suryani dkk.,
pengikat sehingga mudah dicerna (Adwyah, 2002).
2008).
Minyak ikan merupakan asupan minyak B. METODE
esensial yang mengandung banyak nutrisi
penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Alat : Seperangkat alat gelas, alat ekstraksi
Minyak ikan adalah salah satu zat yang rendering basah, Kromatografi Gas,
mengandung asam lemak kaya manfaat sentrifugator, dan spektrofotometer AAS.
karena mengandung sekitar 25% asam lemak
jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Asam Bahan : Bahan yang digunakan meliputi
lemak tak jenuh atau polyunsaturated fatty ikan gurami (seluruh bagian ikan) yang
acid yang disingkat PUFA, diantaranya DHA diperoleh dari peternak cilacap, omega-3
dan EPA dapat membantu proses tumbuh- standar, omega-6 standar, NaOH 0,8 N,
kembangnya otak (kecerdasan), arang aktif, KOH 0,1 N, etanol 95%, HCL 0,5
perkembangan indra penglihatan, dan sistim N, indikator PP, asam asetat, kloroform,
kekebalan tubuh balita (Ackman, 1982). iodium.
Dalam pengambilan ekstrak dari minyak
ikan terdapat beberapa metode yang Prosedur kerja :
digunakan, salah satunya yaitu metode
rendering. Rendering merupakan teknik 1. Ekstraksi minyak ikan gurami
pengambilan minyak ikan dengan cara menggunakan metode rendering
pemanasan. Lemak akan mengapung di basah
permukaan sehingga dapat dipisahkan. Ekstraksi dilakukan dengan metode
Pemanasan yang dilakukan terdapat dua rendering basah. Rendering merupakan
metode yaitu rendering basah (direbus) dan suatu cara pengolahan ikan untuk
rendering kering (oven). Pada penelitian ini mengambil minyak atau lemak dari bahan
akan dilakukan dengan menggunakan metode yang diduga mengandung minyak atau
rendering basah, karena metode ini cukup lemak dengan pemanasan yang tinggi yaitu
efektif terhadap ikan berlemak tinggi dan pada suhu 105℃ selama 30 menit. Minyak
dalam jumlah besar. dari hasil ekstraksi kemudian dilakukan
Minyak ikan gurami (Osphronemus proses sentrifugasi dengan kecepatan
gourami L.) dapat dibuat dalam bentuk putaran 7000 rpm selama 20 menit.
sediaan kapsul dan emulsi. Sediaan minyak
ikan gurami dalam bentuk kapsul kurang
2. Formulasi emulsi minyak ikan
efisien, karena bau dan rasa dari minyak ikan
tersebut masih kurang menyenangkan. gurami
Minyak ikan gurami mempunyai karakteristik Tween 80 dilarutkan menggunakan
yang sangat khas terutama bau dan rasa yang aquades panas 75℃ dengan
c. Uji Viskositas
b. Pengukuran pH
Hasil pengukuran pH pada sediaan emulsi
dilakukan dengan menggunakan pH meter
universal. Pengujian pH bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian pH emulsi dengan pH
saluran cerna sehingga dapat di adsorbsi oleh
lambung. Berdasarkan rentang pH saluran
cerna yaitu antara 5-7.
Gambar 3. Hasil Pengujian Tipe Emulsi
penggumpalan (Lachman, et al., 1994). Hasil Evaluation of Long Chain Fatty Acid in
dari ketiga formula tersebut terjadi sedikit Fish Oil.Barlow S.M. and Stasby
pemisahan fase setelah dilakukan uji (Ed).AkademicPress Ltd. London.
sentrifugasi. Formula 1 memiliki kestabilan Ali Khomsan. (2004). Pangan dan Gizi untuk
yang lebih baik dibanding formula 2 dan 3, Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo
dilihat dari pemisahan yang terjadi. Persada.
Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat Teori dan
Praktik. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Ansel, H. C., 2005, Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi IV, 605-619, Jakarta,
UI Press.
Kurniawan Pambudi. 2013. Formulasi dan
Uji Stabilitas Fisik Sediaan Emulsi
Gambar 4. Hasil Pengujian Stabilitas Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa
Linn.). Skripsi. Jakarta : Universitas
KESIMPULAN Indonesia.
Rabiatul Adwyah. 2008. Pengolahan dan
Berdasarkan hasil penelitian dapat Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi
disimpulkan bahwa : Aksara.
1. Dari ketiga formulasi tersebut yang paling Rizki Wulan Sari. 2015. Perbandingan
cocok untuk dibuat emulsi adalah Komposisi Asam Lemak Antara Minyak
formulasi yang ke-1 dengan konsentrasi Ikan Gurami (Osphronemus goramy
tween 80 (3,6%) dan span 80 (0,4%). lacépède) Dengan Minyak Ikan Nila
2. Seluruh formula memiliki sifat organoleptis (Oreochromis niloticus linnaeus)
yang sama yaitu Warna Orange, sedikit Menggunakan Kromatografi Gas
berbau khas minyak ikan gurami, Spektroskopi Massa. Skripsi. Bandung :
homogen, memiliki pH 5,0. UNISBA.
3. Viskositas dari ke-3 formula yang dibuat Suryani, A. I. Sailah dan E. Hambali. 2002.
berturut-turut 1554 cps, 3192 cps, 2190 Pengantar Teknologi Emulsi.
cps. Bogor:Departemen Teknologi Industri
4. Formula 1 memiliki stabilitas yang lebih Pertanian, Fateta, IPB.
baik dibanding formula 2 dan formula 3.
SARAN