Anda di halaman 1dari 26

PEMILIHAN SAMPEL DAN

PENGUMPULAN DATA
Terminologi Yang Sering Digunakan
(1/2)

 ELEMEN adalah unit di mana data yang diperlukan akan


dikumpulkan. Elemen dapat dianalogikan sebagai unit
analisis.
 POPULASI adalah kelompok elemen yang lengkap, yang
biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di
mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi
objek penelitian. Suatu populasi, sebagai contoh, meliputi:
 Semua pemilih yang tercatat di Propinsi DKI.
 Semua mobil yang diproduksi tahun lalu di Indonesia.
 Semua stok suku cadang yang dimiliki oleh Astra Grup.
 Kerangka Sampel
 KERANGKA PENGAMBILAN SAMPEL studi adalah
representasi fisik dari objek, individu, kelompok, yang
sangat penting dalam penentuan sampel.
Terminologi Yang Sering Digunakan
(2/2)

 SAMPEL adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit


populasi. Misalnya, suatu perusahaan sedang diaudit
tingkat kesalahan dalam pencatatan rekeningnya➔
diambil 100 dari 5000 rekening yang ada.
 PARAMETER menggambarkan ringkasan variabel dalam
populasi, sementara STATISTIK menggambarkan
ringkasan dalam sampel.
 PERENCANAAN SAMPEL : Spesifikasi formal dari
metode dan prosedur yang akan digunakan untuk
mengidentifikasi sampel yang dipilih dalam penelitian.
PROSES PEMILIHAN SAMPEL
Penentuan Populasi Target :
Penentuan Populasi Target Populasi bisa terbatas ataupun tak terbatas.
Contoh Populasi Terbatas➔ Penelitian
perilaku manajer muda pada beberapa
perusahaan tertentu.
Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
Contoh Populasi Terbatas➔ Penelitian
yang sama pada seluruh perusahaan yang
ada di Indonesia dapat disebut sebagai
Penentuan Metode Pemilihan Sampel populasi yang tak terbatas.
Dalam penelitian bisnis, populasi yang
dipergunakan merupakan populasi terbatas
Penentuan Prosedur Pemilihan maupun tak terbatas.
Ukuran Sampel Sebagian dari populasi, yang terpilih
sebagai sumber data disebut sampel
penelitian.
Penentuan Ukuran Sampel
Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel
Kerangka pemilihan sampel adalah daftar
elemen dari setiap unit pemilihan sampel.
Penentuan Unit Sampel Contoh : Apabila populasi yang akan
diteliti adalah perusahaan manufaktur di
Indonesia, kerangka pemilihan sampel bisa
Pelaksanaan Penelitian diperoleh dari Daftar Direktori perusahaan
manufaktur di seluruh Indonesia.
PERTIMBANGAN PENENTUAN UKURAN
SAMPEL
 HOMOGENITAS. Semakin homogen suatu unit pemilihan
sampel, semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, vice
versa.
 DERAJAT KEPERCAYAAN. Derajat kepercayaan biasanya
dinyatakan dalam probabilitas, misalnya 95%.
 PRESISI (KETELITIAN) mengukur kesalahan standar dari
estimasi yang dilakukan. Dengan kata lain, harapan
penyimpangan terhadap populasi dihitung dengan deviasi
standar. Standar deviasi diperoleh berdasarkan studi
pendahuluan (pilot study).
 PROSEDUR ANALISIS. Beberapa model analisis tertentu
memerlukan sampel dalam jumlah tertentu.
 KENDALA SUMBERDAYA. Keterbatasan waktu, dana, dan
juga sumberdaya manusia sering menjadi pembatas yang
sangat menentukan dalam penentuan jumlah sampel yang
layak dalam suatu penelitian.
SAMPEL PROBABILITAS
 Sampel probabilitas ➔ Setiap sampel dipilih berdasarkan
prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk
dipilih.

 Ada 5 jenis desain sampel probabilitas, yaitu:


 sampel Acak sederhana,
 sampel sistematis,
 sampel stratifikasi,
 sampel kluster, dan
 sampel multitahap.
SAMPEL ACAK SEDERHANA (SIMPLE
RANDOM SAMPLING)
Prosedur SRS
 Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit
pemilihan sampel
 Tentukan besar sampel yang dikehendaki , misalnya
dengan rumus berikut
2
 ZS 
n= 
E
n= ukuran sampel,
Z=nilai yg sdh distandardisasi sesuai dengan derajat
keyakinan
S=Deviasi standar sampel
E=Tingkat Kesalahan yan ditolerir

 Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel


 Ulangi proses sampai dengan jumlah sampel sama
dengan besar sampel yang dikehendaki
SAMPEL SISTEMATIS
(SYSTEMATIC SAMPLING)
 Dalam pemilihan sistematis, seluruh elemen yang ada pada unit
pemilihan sampel diberi nomor urut mulai dari Nomor 1. Kalau
N adalah jumlah populasi sedangkan n adalah jumlah sampel,
maka peneliti akan memilih setiap elemen yang berbeda nomor
b untuk sampel, di mana b=N/n dan dimulai dari nomor 1
sampai dengan b.

 Misalnya sampel pertama elemen nomor 4; maka sampel kedua


dan seterusnya adalah elemen-elemen bernomor
6;10;14;19;23;27;31;35; dan seterusnya.
SAMPEL STRATIFIKASI
(STRATIFIED SAMPLING)
 Terlebih dahuhulu lakukan pengelompokan populasi dengan
kriteria tertentu ke dalam beberapa strata. Setiap elemen yang
ada dalam populasi hanya boleh dimasukkan ke dalam salah satu
strata.
 Setiap strata akan berfungsi sebagai unit pemilihan sampel dan
dari setiap strata dapat disusun kerangka pemilihan sampel.
 Setiap elemen dari unit sampel yang ada akan dipilih secara acak
untuk menjadi sampel. Sehubungan dengan proporsi jumlah
sampel yang diambil dengan jumlah elemen pada setiap unit
sampel.
 Pemilihan random stratifikasi ini dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu proporsional dan non proporsional.
SAMPEL KLUSTER
(CLUSTER SAMPLING)
 Alasan yang mendorong digunakannya sampel kluster
adalah adanya kebutuhan efisiensi ekonomis yang tidak
bisa diperoleh peneliti jika menggunakan sampel random
sederhana, dan tidak tersedianya kerangka sampel untuk
elemen tertentu.
 Jenis sampel kluster yang paling populer digunakan
adalah sampel area. Metode ini mampu mengatasi
masalah tingginya biaya pengambilan sampel dan tidak
tersedianya kerangka sampel yang praktis untuk elemen
tertentu.
 Metode sampel area bisa diterapkan untuk populasi
nasional, provinsi, kabupaten, atau bahkan wilayah yang
lebih kecil lagi yang memiliki batas geografis yang jelas.
MULTISTAGE AREA SAMPLING
Multistage area sampling adalah prosedur pengambilan
sampel yang melibatkan penggunaan kombinasi teknik
sampel probabilitas yang telah dibahas pada bagian
terdahulu.
Sebagai contoh, apabila kita ingin melakukan survei
nasional mengenai rata-rata konsumsi per bulan, metode
sampel kluster dapat digunakan terlebih dulu untuk
memilih daerah perkotaan dan perdesaan pada masing-
masing propinsi sampel. Pada tahap berikutnya, sampel
daerah dipilih pada masing-masing lokasi. Pada tahap
ketiga, dan seterusnya.
DESAIN SAMPEL NONPROBABILITAS
 Sampling nonprobabilitas dipilih secara arbitrer oleh
peneliti. Dengan kata lain, probabilitas masing-masing
anggota populasi tidak diketahui.

 Selain itu, para peneliti menggunakan sampel


nonprobabilitas karena tidak ada upaya untuk melakukan
generalisasi berdasarkan sampel.

 Ada empat kategori sampel nonprobabilitas, yaitu:


convenience, judgment, quota, snowball sampling.
Jenis Sampel Diskripsi Kelebihan Kekurangan
`1.Convenience Peneliti Tidak memeriukan Variabilitas dan estimasi
menggunakan daftar populasi yang bias tidak dapat
sampel yang paling yang panjang. diukur atau dikontrol.
sederhana atau Proyeksi data dari sampel
ekonomis. yang diperoleh tidak
sesuai.
2.Judgement Peneliti ahli atau Bermanfaat untuk Hasilnya bias karena
berpengalaman tipe-tipe sampel tidak representatif.
memilih estimasi tertentu. Proyeksi data dari sampel
sampel untuk Biaya moderat. tidak
memenuhi Sampel cocok.
tujuannya, seperti memastikan
meyakinkan bahwa
bahwa tujuan yang akan
semua populasi dicapai
mempunyai pasti tercapai.
karakteristik
tertentu.
Jenis Sampel Diskripsi Kelebihan Kekurangan
3. Quota Peneliti Mengenalkan beberapa Memberikan hasil klasifikasi yang
mengkasifikasikan stratifikasi populasi. bias. Penyimpangan dari populasi
populasi menurut Biaya moderat. tidak
kriteria dapat diperkirakan karena
Tidak memerlukan daftar
tertentu (pertinent penggunaan seleksi yang
populasi lagi.
properties), menentu- nonran-dom. Proyeksi data dari
kan proporsi sampel sampel tidak
yang dapat dilakukan.
dikehendaki untuk
tiap kelas, menetapkan
kuota untuk setiap
pewawancara.
4. Snowball Responden awal Biaya rendah. Hasilnya bias karena jumlah
dipilih Bermanfaat dalam sampel tidak independen.
dengan sampel pengalokasian anggota Proyeksi data di luar sampel tidak
probabilitas dari sesuai.
sedangkan populasi yang jumlahnya
responden berikutnya sedikit.
diperoleh dari usulan/
masukan responden
sebelumnya.
Data Kuantitatif dan Data Kualitatif

 Data kualitatif ➔ Data Nominal dan Data Interval


 Data kuantitatif ➔ Data Interval dan Data Rasio

 Skala nominal.
Adalah skala yang mengkategorikan, memberi nama,
dan menghitung fakta-fakta dari objek yang diteliti.
Contoh : Dalam membedakan gender misalnya diberi
nilai 0 untuk perempuan dan 1 untuk laki-laki. Nilai 0
dan 1 ini semata-mata untuk membedakan gender laki-
laki dan perempuan saja.
-Skala Ordinal .
Adalah skala yang mengolong-golongkan kedudukan subjek
menurut tingkatan (orde). Tingkatan ini tanpa memperhatikan
jarak nilai antara satu tingkat dengan tingkat lainnya, semata-
mata hanya menyatakan subjek yang satu kedudukannya
lebih tinggi/ rendah daripada yang lain. Contoh :
Pendapatan <Rp 2 juta =1
Rp 2 juta – Rp 5 juta =2
> Rp 5 juta =3
 Skala Interval
Adalah skala yang membedakan kategori, mencerminkan
tingkatan juga memiliki jarak yang pasti antara satu kategori
dengan kategori lainnya. Contoh : Temperatur

 Skala Rasio
Adalah skala seperti halnya skala interval yang ditambah
dengan adanya titik nol mutlak. Contoh : berat badan
Resume Perbedaan Data Kuantitatif dan Kualitatif

Nominal Ordinal Interval Rasio

Membedakan
(= ; )    
Tingkatan
( < ; >)   

Jarak
(+; -)  
Nol Mutlak
(x ; :) 
Data Menurut Dimenasi Waktu (1/2)

 Dibedakan menjadi Time-Series Data dan Cross-Section Data


 Data runtut waktu (time-series), yaitu data yang secara kronologis
disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data runtut
waktu digunakan untuk melihat pengaruh perubahan dalam
rentang waktu tertentu. Variasi terjadinya variabel adalah antar
waktu.
 Contoh Data Runtut-waktu :
 Data harian, misalnya data kurs Rp/US$ setiap hari,
 Data mingguan,
 Data bulanan, misalnya data suku bunga deposito dengan
jangka waktu satu bulan (30 hari).
 Data kuartalan,
 Data tahunan.

 Data silang tempat (cross-section), yaitu data yang dikumpulkan


pada suatu titik waktu. Data silang tempat digunakan untuk
mengamati respon dalam periode yang sama.
Data Menurut Dimenasi Waktu (2/2)

 Data Panel (Longitudinal), adalah kombinasi antara data


runtut waktu dan silang tempat.
 Misalnya, kita ingin mengamati perilaku perusahaan
manufaktur yang telah go public di BEJ selama 10 tahun
terakhir.
 Jika perusahaan manufaktur yang diamati sebanyak 20,
maka julmah observasi adalah 200.
Jenis Data Menurut Sumber

 Dibedakan menjadi Data Internal dan Data Eksternal serta Data


Primer dan Sekunder

 Data internal (berasal dari dalam organisasi tersebut) atau


eksternal (berasal dari luar organisasi).

 Sumber data primer adalah pemberi informasi yang


pertama. Dalam penelitian kepuasan pelanggan, misalnya,
sumber data primer adalah para pelanggan produk/ jasa
tertentu
 Sumber data sekunder adalah orang atau lembaga yang
telah mengumpulkan data, baik dari sumber data primer
maupun dari sumber data sekunder yang lain.
 Data jumlah perusahaan pada suatu daerah tertentu yang
telah dikumpulkan dan disimpan oleh lembaga pemerintah
atau swasta juga merupakan data sekunder.
Perbandingan Jenis Data

DATA

Kuantitatif/ Dimensi
Sumber
Kualitatif Waktu

Nominal Time Seris Primer

Ordinal Sekunder
Cross Section
Interval Internal

Rasio Panel Eksternal


Metode Pengumpulan Data Sekunder (1/2)

 PENCARIAN DATA SECARA MANUAL


Pencarian data manual meliputi penelusuran data
sekunder secara fisik melalui penggunaan indeks,
bibliografi, dan referensi pustakawan.
 Metode ini merupakan metode yang sering
dipergunakan karena sebagian besar organisasi bisnis
belum mempunyai database yang komprehensif. Untuk
menemukan data dengan metode ini, diperlukan
pengetahuan tentang metode penyimpanan data yang
dipergunakan dan lokasi dari data yang diperlukan.
 Dari sudut pandang peneliti, lokasi data sekunder
dapat dipisahkan menjadi internal dan eksternal.
Metode Pengumpulan Data Sekunder (2/2)

 PENCARIAN DATA MELALUL KONTAK


LANGSUNG

 Metode pencarian data sekunder melalui kontak


langsung ini sangat berkembang di negara maju, di
mana fasilitas pendukung untuk kepentingan
tersebut telah tersedia.
 Yang Dimaksud dengan pencarian data sekunder
melalui kontak langsung adalah peneliti
menggunakan terminal komputer tersebut dan dapat
mencari data yang diperlukan secara langsung.
Metode Pengumpulan Data Primer (1/2)

 WAWANCARA PERSONAL (personal interviewing)


diartikan sebagai wawancara antar orang, yaitu antara
peneliti (pewawancara) dengan responden (yang
diwawancarai), yang diarahkan oleh pewawancara untuk
tujuan memperoleh informasi yang relevan.

Pewawancara biasanya telah menyiapkan rencana


wawancara, sering tertulis, yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang difokuskan untuk menjawab masalah
penelitian.

 Kesalahan Merespon
 Keanekaragaman Wawancara (Interview Variability) ➔
Harus ada seleksi, pelatihan, dan pernantauan untuk petugas
pewawancara
 Struktur dan Urutan Pertanyaan
 Kesalahan Responden➔ kurangnya pengetahuan responden
Metode Pengumpulan Data Primer (1/2)

* WAWANCARA TELEPON (telephone interviewing)


merupakan komunikasi antara pewawancara dan responden
dengan menggunakan telepon sebagai alat untuk mencapai
tujuan penelitian.
Meskipun telepon dapat digunakan untuk penelitian baik
yang terstruktur atau tak terstruktur, yang tersamar maupun
tak tersamar,

•WAWANCARA LEWAT POS (mail interviewing)


merupakan wawancara dengan menggunakan kuesioner
tertulis yang dikirim lewat pos untuk mencapai tujuan
penelitian tertentu.
Perbandingan Metode Pengumpulan Data Primer

Dimensi Metode

Wawancara Wawancara Wawancara Lewat


Personal Telepon Pos

1. Indentifikasi Responden Amat Baik Baik Sedang

2. Fleksibilitas Amat Baik Baik Sedang

3.Anonimitas Responden Buruk Sedang Amat Baik

4.Keakuratan Data Yang Sensitif Sedang Sedang Baik

5. Kontrol Terhadap Pengaruh Pewawancara Buruk Sedang Amat Baik

6.Kepatuhan terhadap Jadwal Buruk Sedang Amat Baik

7. Waktu Yang Diperlukan Sedang Baik Sedang

8. Derajat Kemungkinan Respon Baik Sedang Sedang

9. Biaya Buruk Baik Baik

Anda mungkin juga menyukai