Hal yang terpenting adalah bahwa periset harus menentukan secara tepat unsur-unsur
apa yang menarik dan unsur-unsur apa yang tidak perlu dimasukkan. Suatu pernyataan yang
jelas tentang tujuan riset akan sangat membantu dalam menentukan unsur-unsur penting yang
sesuai.
Langkah kedua dalam proses pemilihan sampel adalah mengidentifikasi kerangka
sampling, yang merupakan daftar unsur-unsur di mana sampel aktual akan diambil. Para
periset yang berpengalaman jarang sekali menemukan hubungan yang sempurna antara
kerangka sampling dan populasi sasaran yang mereka teliti. Salah satu tugas periset yang
lebih kreatif dalam sampling adalah mengembangkan kerangka sampling yang sesuai apabila
daftar unsur-unsur populasi belum tersedia
Langkah ketiga dalam prosedur menarik sampel berhubungan erat dengan
identifikasi kerangka sampling. Memilih metode atau prosedur sampling sangat tergantung
pada apa yang dapat dikembangkan periset untuk suatu kerangka sampling Berbagai jenis
sampel yang berbeda menuntut jenis kerangka sampling yang juga berbeda. Langkah
keempat dalam proses pemilihan sampel memerlukan penentuan ukuran sampel. Langkah
kelima menunjukkan bahwa periset harus memilih unsur-unsur yang akan dimasukkan dalam
studi.
Desain Sampel
Populasi Induk
Populasi induk (parent population), atau populasi sasaran, adalah populasi dimana
sampel acak sederhana akan diambil. Populasi ini dapat dijelaskan oleh parameter tertentu,
yang merupakan karakteristik dari populasi induk, yang masing-masing merepresentasikan
kuantitas tetap yang membedakan satu populasi dari yang lainnya.
Populasi Turunan
Populasi turunan (derived population) terdiri dari semua sampel yang mungkin yang
dapat ditarik dari populasi induk menurut rencana sampling tertentu. Statistik adalah
karakteristik atau ukuran sampel. Nilai statistik yang digunakan untuk mengestimasi
parameter tertentu tergantung pada sampel tertentu yang dipilih dari populasi induk menurut
rencana sampling yang ditentukan sebelumnya. Sampel yang berbeda akan menghasilkan
statistik yang berbeda dan estimasi yang juga berbeda dari parameter populasi yang sama.
Dalil Batas-Sentral adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa bila sampel acak
sederhana dari ukuran n ditarik dari populasi induk dengan rata-rata μ dan varians ρ2, maka
bila μ adalah besar, rata-rata sampel x akan didistribusikan secara normal dimana rata-rata
sama dengan μ dan varians sama dengan σ 2/n. Aproksimasi akan semakin akurat jika n
semakin besar.
Sampel Berjenjang dan Cluster
Sampel berjenjang
Kadang-kadang untuk menjawab sampel acak pertanyaan sederhana riset. bukan Sebagai
merupakan contoh, suatu cara agenyang pemasaran paling berguna ritel di Westport,
Connecticut, yang bernama TradeZone, ingin membandingkan berbagai jenis pengalaman
para retailer dalam melakukan promosi. Secara lebil, khusus, TradeZone, ingin
membandingkan pendapat supermarket, toko obat, dan pedagang skala besar mengenai
keberhasilan berbagai kegiatan promosi, mular dariprogram frequent-shopper sampai
demonstrasi in-store. Agen itu ingin tahy apakah beberapa kegiatan promosi lebih tepat untuk
satu kategori retailer daripada untukyanglainnya. Suatu sampel acak sederhana tidak akan
dapat menjamin bahwa masing-masing kategoriretailer telah direpresentasikan.Suatu
pendekatan yang lebih tepat adalah dengan menggunakan beberapa bentuksampelbergenjang.
Sampel berjenjang (stratified sample) adalah sampel probabilitas yang dibedakan oleh
prosedur dua langkah berikut ini:
1. Populasi induk dibagi ke dalam subset ying mutually exclusive dan lengkap (exhaustive).
2. Sampel acak sederhana unsur-unsur dipilih secara independen dari masingmasing
kelompok atau subset.
Dalam kasus studi TradeZone, populasi induk adalah para ritailer, dan subsetnya adalah
supermarket, toko obat, dan pedagang skala besar.
Perhatikan bahwa definisi itu tidak menyebutkan kriteria apa yang digunakan untuk
memisahkan unsur-unsur tersebut ke dalam subset. Hal ini disebabkan karena bukan kriteria
yang menentukan apakah sampel berjenjang telah ditarik Jadi, kriteria tersebut akan
membedakan kegunaan akhir dari sampel tertentu yang dipertanyakan. Tetapi selama sampel
itu mencerminkan proses dua-tahap. ini adalah sampel berjenjang. Ingatlah selalu perbedaan
ini karena akan berguna nanti ketika membedakan antara sampel cluster dengan sampel
berjenjang.
Sampel Cluster
Sampel Cluster adalah suatu sampel proabilitas yang dibedakan oleh prosedur dua
langkah dimana (1) populasi induk dibagi ke dalam subset yang mutually exclusive dan
lengkap (2) sampel acak subset dipilih. Jika kemudian periset menggunakan semua unsur
populasi dalam subset yang dipilih untuk sampel, prosedurnya adalah sampling cluster satu
tahap, bila sampel unsur-unsur dipilih secara probabilitas dari subset-subset, maka
prosedurnya adalah sampling cluster dua-tahap.
Efisiensi statistis, ukuran yang digunakan untuk membandingkan rencana sampling.
Satu rencana sampling dikatakan lebih unggul (secara statistik lebih efisien) daripada yang
lainnya jika untuk sampel berukuran sama menghasilkan kesalahan standar estimasi yang
lebih kecil.
Sampel Sistematik
Sampel sistematik adalah bentuk sampling cluster di mana setiap unsur ke-k dalam
populasi ditetapkan untuk dimasukkan kedalam sampel setelah awal yang acak. Sampling
sistematik adalah sampling cluster satu tahap karena subkelompok-subkelompok tidak
dijadikan sebagai subsampel, tetapi semua unsur dalam cluster yang dipilih justru digunakan.
Sampel sistematik seringkali dapat dibuat lebih representative daripada sampel acak
sederhana.
Sampel Area
Sampel area merupakan suatu bentuk sampling cluster dimana daerah-daerahnya
(misalnya sistem sensus, blok) berguna sebagai unit-unit sampling primer. Populasi dibagi ke
dalam daerah yang mutually exclusive dan lengkap dengan menggunakan peta, dan
sampelacak dari daerah dipilih. Bila semua rumah tangga di daerah yang dipilih digunakan
dalam studi, maka ini merupakan sampling area satu tahap. Bila daerah itu sendiri dijadikan
sebagai sub sampel dalam kaitannya dengan rumah tangga, maka prosedurnya adalah
sampling arena dua tahap.
Sampling area dua tahap yang sederhana, bentuk sampling cluster dimana bagian
tertentu dari unit sampling tahap kedua (misalnya rumah tangga) dipilih dari masing-masing
unit tahap pertama (misalnya blok).
Sampling probabilitas yang proporsional dengan ukuran, suatu bentuk sampling
cluster dimana jumlah unit-unit tahap kedua yang tetap dipilih dari masing-masing unit tahap
pertama. Probabilitas yang berhubungan dengan pemilihan masing-masing unit tahap pertama
pada gilirannya merupakan variabel karena berkaitan langsung dengan ukuran relatif dari
unit-unit tahap pertama.
Ukuran Sampel