1. Pengantar
Analisa sosial dari yang dilakukan oleh mahasiswa saat ini sangat diperlukan untuk
menganalisa dan menjawab persoalan masyarakat diluar solusi yang ditawarkan
oleh lembaga-lembaga profit. Apa yang dimaksud dengan solusi diluar yang
ditawarkan lembaga profit? Misalnya begini, jika disuatu daerah ada kemiskinan,
untuk mengentaskan kemiskinan tersebut kemudian ditawarkan adanya pinjaman
yang harus dibayarkan dalam jangka waktu tertentu dan dengan bunga pinjaman
tertentu pula, sipemberi pinjaman akan beruntung, namun rakyat yang meminjam
belum tentu beruntung, itu yang disebut dengan solusi daripada lembaga profit.
Mengapa rakyat belum tentu beruntung atas solusi yang ditawarkan oleh lembaga
profit tersebut? Karena solusi yang ditawarkan berdasarkan analisa yang dilakukan
oleh lembaga profit tadi, yang tentu saja solusinya mengutamakan profit kepada
pemberi solusi daripada kepada masyarakat. Hal tersebut bisa saja terjadi karena
rakyat tidak dibekali dengan keterampilan untuk memproduksi sesuatu, sehingga
uang pinjaman tersebut hanya digunakan untuk kepentingan konsumtif. Untuk
menemukan solusi lain yang menguatkan posisi rakyat, maka diperlukanlah suatu
analisa sosial.
Analisis Sosial adalah sebuah upaya untuk mendapatkan gambaran yang lebih
lengkap tentang; (a) Situasi Sosial, (b) Hubungan Struktural, (c) Kultural dan (d)
Historis, sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang
dihadapi. Analisa sosial dimaksudkan untuk mengetahui apa yang menjadi masalah
sosial dan memberikan informasi berguna untuk merumuskan solusinya.
2. Masalah sosial
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan
masyarakat yang tidak ideal. Artinya, selama dalam suatu masyarakat masih
dijumpai adanya kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata, maka
masalah sosial akan selalu ada. Dalam kehidupan masyarakat yang heterogen
1
seperti di Indonesia, tentu akan banyak sekali dijumpai permasalahan sosial.
Misalnya harapan petani adalah tersedianya lahan dan terjaminnya harga hasil
panen, namun kenyataannya malah sebaliknya.
Masalah sosial ini muncul seiring dengan terjadinya perbedaan yang signifikan
antara nilai dalam masyarakat dengan realita atau kenyataan yang terjadi di
lapangan. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh masyarakat
sendiri, biasanya oleh lembaga yang memang memiliki kewenangan khusus, seperti
tokoh masyarakat, musyawarah masyarakat, organisasi sosial, atau pemerintah.
Masalah sosial yang ditemui di masyarakat biasanya sangat beragam. Namun, dari
keberagaman itu sebenarnya masalah sosial ini dapat dikategorikan ke dalam 2
faktor penyebab utamanya, yakni sebagai berikut.
Faktor Internal yang berasal dari manusia itu sendiri, misalnya sistem
Negara/Kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat yang menghadapi
masalah sosial. Biasanya akan menyebabkan masalah kesenjangan ekonomi,
pengangguran, tawuran dan lainnya.
Faktor Eksternal yang berasal dari alam yang tidak berpihak kepada masyarakat,
misalnya, badai, kekeringan dan krisis pangan dll.
Analisa sosial ini kemudian bisa dilakukan dalam skala desa, atau ormas. Bisa
dilakukan untuk menganalisa masalah pengangguran, narkoba, tawuran, dll. Bisa
untuk menganalisa lembaga sosial seperti sekolah, proyek pembangunan, dll.
Temasuk melakukan analisa untuk kebijakan publik misalnya kebijakan BBM,
dampak UU, dll.
2
5. Mengapa analisis sosial ?
Apa sebetulnya yang dijanjikan oleh proses analisis sosial, sehingga membuat
proses ini mempunyai nilai penting ?
a. Pertama, berguna untuk mengidentifikasi dan memahami persoalan-
persoalan yang berkembang (ada) secara lebih mendalam dan seksama
(teliti); berguna untuk membedakan mana akar masalah (persoalan
mendasar) dan mana yang bukan, atau mana yang bukan, atau mana yang
merupakan masalah turunan atau masalah ikutan.
b. Kedua, akan dapat dipakai untuk mengetahui potensi yang ada (kekuatan
dan kelemahan) yang hidup dalam masyarakat. Jadi dalam proses analisis,
kita tidak melulu berkutat dalam “masalah”, melainkan diarahkan untuk bisa
memecahkan masalah dan dengan demikian akan diperiksa pula
kemungkinan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
c. Ketiga, dapat mengetahui dengan lebih baik (akurat) mana kelompok
masyarakat yang paling dirugikan (termasuk menjawab mengapa
demikian), dan
d. Keempat, dari hasil-hasil tersebut, dapat diramalkan apa yang akan terjadi,
sehingga dengan demikian dapat pula diperkirakan apa yang harus
dilakukan.
Alasan ini, tentu saja hanya sebagian dari alasan yang bisa dijumpai oleh para
pelaku analisis sosial. Alasan lain sudah tentu bisa dicari, sesuai dengan situasi
setempat dan masalah yang dihadapi. Mempunyai alasan yang kuat, pada
umumnya akan membangun motivasi kerja yang lebih kuat dan seksama.
3
7. Apakah hasil kesimpulan dari analisis bersifat final ?
Tentu saja tidak. Hasil analisis dapat dikatakan hanya merupakan kebenaran
tentative, bersifat sementara, yang bisa merubah sesuatu dengan fakta atau data
temuan-temuan yang baru. Dengan demikian, analisis ini bersifat dinamis, terus
bergerak, memperbaharui diri, dikaji ulang dan terus diperkuat dengan fakta-fakta
pendukung. Hasil analisis bukan suatu dogma, atau sejenis kebenaran tunggal.
Ketentuan ini mengharuskan pelaku analisis sosial tidak bersifat kaku atau
berpikiran sempit, melainkan menjadi pihak yang haus akan kebenaran, terus
mencari, menggali dan menemukan kebenaran yang sesungguhnya.Karena itu pula
pelaku analisis sosial tidak boleh cepat puas dengan hasil temuannya. Dan
sebaliknya terus mengembangkan sikap kritis.
4
a. Menyusun pohon masalah.
b. Tentukan masalah utama.
c. Tentukan apa dampaknya.
d. Rumuskan apa yang harus dilakukan untuk pemecahan masalahnya.
Misalnya masalah utama adalah minimnya pendapatan. Apa dampaknya? Tidak ada
uang untuk bayar uang sekolah, apa dampaknya tidak bayar uang sekolah? Anak-
anak tidak bisa sekolah, apa dampaknya tidak sekolah? Bodoh, apa dampaknya
bodoh, dst, ....dst. sampai tidak adalagi dampaknya.
5
Setelah pertanyaan dan jawaban tadi disusun, periksa apakah sudah tersusun
sesuai dengan logika dan urutan masalahnya.
Dalam melakukan analisa sosial, yang menjadi pisau analisanya adalah pedoman
hidup orang yang melakukan analisa sosial. Pedoman hidup dalam hal ini adalah
keyakinan filsafatnya. Apakah dia menyakini filsafat materialis atau idealis.
Kaum materialis menganggap masalah sosial tidak terjadi jika tidak ada yang
mempengaruhinya. Dengan kata lain, segala sesuatu memiliki saling hubungan,
masalah sosial yang satu akan menyebabkan masalah sosial lainnya.
Kaum idealis menganggap masalah sosial adalah suatu hal yang memang sudah
harus ditanggung dan diderita oleh setiap manusia berdasarkan kelasnya atau
berdasarkan nasibnya. Singkatnya, dalam melakukan analisa sosial ini, kita harus
menentukan bahwa kita pada posisi membela masyarakat yang menderita
ketidakadilan sosial, bukan membela penindasnya.
Tentukan desa, kelompok, atau dampak yang akan dilakukan sebagai objek analisa
sosial, setelah itu, pergilah kesana, lakukan observasi, wawancara atau apa saja
yang diperlukan, cobalah lakukan analisa sosial, kemudian jawablah pertanyaan
berikut berdasarkan analisa sosial yang telah dilakukan: