b. Nama ‘ajam tersebut terdiri lebih dari tiga huruf, kecuali lafadz عاد
d. Nama tersebut sering digunakan oleh orang arab, adapun nama yang jarang digunakan , maka
alifnya tidak dibuang, seperti, طالوت جالوت يأجوج مأجوج , dan yang serupa dengannya.[14]
Perlu diketahui bahwa, nama nama ‘ajam menurut syeikh Al-maraghini terbagi menjadi dua
kelompok;
a. Asma ‘ajam yang sering digunakan, yang terdiri dari 9 nama, yaitu; إبرهم إسمعل إسحق عمرن هرن
لقمن سليمن داوود إسرائيل , semua nama nama tersebut, menurt pendapat yang disepakati alifnya di
hadzf, kecualiداوود , karena pendapat yang telah disepakati adalah menetapkan alifnya,
sedangkan lafadz إسرائيل masih diperselisihkan.
b. Asma ‘ajam yang jarang digunakan, terdiri dari 9 nama, الوتpط انpارون هامpميكائيل هاروت ماروت ق
جالوت يأجوج مأجوج, adapun yang telah disepakati alifnya tidak dibuang ada 4, yaitu طالوت جالوت
يأجوج مأجوج, sedangkan lafadz ميكائيل هاروت ماروت قارون alif dibuang, sedangkan untuk lafadz هامان,
alif yang pertama masih terjadi khilaf, dan tidak ada khilaf untuk pembuangan alif yang kedua.
[15]
2. Hadzf ya’
Perlu diketahui sebelumnya bahwa dalam pembahasan ini mengecualikan ya’ yang dibuang
karena sebab ada ‘amil jazm, seperti yang terdapat dalam ayat ( إنه من, إنه من يتق هللا ويصبر, من يهد هللا
) يأت ربه مجرما.
Ya’ yang dihapus dari rasmnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu;
a. Mufradah
Ya’ dalam kategori ini ada dua macam, pertama ya’ zaidah yaitu ya’ mutakallim,
seperti نيp يؤت,دنيpp يه,يريp نك,وعيدي. Dalam al-qur’an banyak sekali yang termasuk dalam contoh
hazdf ya’ zaidah ini, diantaranya yaitu ربكمpp إني أمنت ب, اتقونppاي فpp وإي, ارهبونppاي فpp وإي, نينppإن كنتم مؤم
و خافون فاسمعون. Selanjutnya terdapat suatu qaidah bahwa setiap isim munada yang diidhafahkan
dengan ya’ mutakallim, maka ya’ nya harus dibuang, baik disebutkan huruf nida’nya seperti ياعباد
ويا قوم استغفروا, فاتقون , ataupun huruf nida’ tersebut terbuang seperti رنيp رب انص, ر وارحمpرب اغف.
Terdapat pengecualian pada tiga tempat dimana ya’ mutakalimnya tidak dibuang yaitu dalam
surat Ankabut ياعبادي الذين أمنوا إن أرضي , dalam surat Az-Zumar قل ياعباي الذين أسرفوا , dalam surat
Az-Zukhruf ]16[ .ياعبادي الخوف عليكم اليوم
Sedangkan ya’ yang kedua adalah ashliyah yaitu ya’ yang kedudukannya sebagai lam fi’il
seperti ]17[ريp يس, نبغي, يأتي, الهادي, الداعي,الجواري. Ya’ ashliyah yag dibuang terdapat didalam 20
kata dan terletak di 29 tempat di dalam al-qur’an. Tujuh kata dianstaranya adalah berupa fi’il,
yaitu; يؤتdalam An-Nisa’ ayat 14 يأت , وسوف يؤت هللا dalam surat Hud ayat 105 يوم يأت ال تكلم نفس إال
يسر , بإذنه dalam surat Al-Fajr ayat 4 yang berbunyi تغن , واليل إذايسر dalam surat Al-Qamar ayat 5
yaitu ادpين , ذرpفما تغن الن dalam surat Qaf ayat 41 ننج , ادpاد المنpوم ينpتمع يpواس yang kedua dalam surat
Yunus ayat 103نبغ , حقا علينا ننج المؤمنين dalam surat Al-kahfi ayat 66 قال ذلك ماكنا نبغ.
Sedangkan lainnya berupa isim , yaitu; pالمهتدdalam surat Al-Kahfi dan Al-Isra’من يهد هللا فهو
صال , المهتد dalam surat As-Shaffat ayat 163 المتعال , صال الجحيم dalam surat Ar-Ra’du ayat 9 الكبير
داعpال , المتعال dalam 3 tempat yaitu surat Al-Baqarah ayat 186 داعpوة الpأجيب دع , dalam surat Al-
Qamar ayat 6 dan 8 يوم يدع الداع dan الباد , مهطعين إلى الداع dalam surat Al-Haj ayat 25سواء العكف فيه
الواد , والباد terdapat di empat tempat yaitu dalam surat Thoha ayat 12 إنك بالواد المقدس طوى , surat Al-
Qashas ayat 30 من شاطئ الواد أليمن , surat An-Nazi’at ayat 16إذناديه ربه بالواد المقدس طوى , surat Al-
Fajr ayat 9 واد , الذين جابوا الصخر بالواد dalam surat An-Nahl ayat 18 الجواب , علي واد النمل dalam surat
Saba’ ayat 13 التالق , كالجواب وقدورراسيت dalam surat Ghafir ayat 15التناد , لينذر يوم التلق dalam surat
Ghafir ayat 30 اديpppالمن , ادpppوم التنpppاف عليكم يpppإني أخ dalam surat Qaf ayat 41 ادpppوم ينpppتمع يpppواس
الجوار , المناد terdapat di 3 tempat yaitu dalam surat As-Syura ayat 32 ومن أيته الجوار في البحر كااألعلم ,
surat Ar-Rahman ayat 24 وله الجوارالمنشأت , surat At-Takwir ayat 16 هاد , الجوارالكنس terdapat di dua
tempat yaitu dalam surat Al-Haj ayat 54 وإن هللا لهاد الذين أمنوا , surat Ar-Rum ayat 53 دpاأنت بهpوم
]18[. العمي
b. Ghairu mufradah
Yaitu dua ya’ yang berkumpul dalam satu kata, kelompok ini dibedakan menjadi dua, yaitu;
Pertama, dua ya’ yang berada ditengah-tengah kata, seperti ربانيين, النبيين, األميين, الحواريين , ya’
salah satu dari empat kata-kata tersebut pasti dibuang dimanapun berada dalam al-qur’an. Abu
Amr mengatakan bahwa pembuangan adalah pada ya’ yang pertama sedangkan Abu Dawud
adalah ya’ yang kedua, meskipun beliau juga membolehkan membuang ya’ pertamanya.[19]
Kedua, dua ya’ yang berada di akhir kata, ya’ kategori ini dibagi menjadi dua, yaitu ya’ yang
kedua sukun seperti رةppدنيا وآلخpp أنت ولي في ال, يي ويميتppيح , dalam kasus ini pendapat yang rajih
mengatakan bahwa yang dibuang adalah ya’ yang kedua. Kemudian ya’ yang kedua berharakat
yang terdapat dalam empat kata yaitu أليس بقادر علي أن, ويحي من حي عن بينة, إن وليي هللا الذي نزل الكتب
لنحيي به بلدة ميتا, يحيي الموتى , hukum yang rajih adalah membuang ya’ yang pertama.[20]
3. Hadzf wawu
Wawu yang dibuang dalam bab ini adalah wawu yang dibuang bukan karena ada I’rab
jazm, seperti dalam ayat ومن يعش عن,اpppppة الى حملهpppppدع مثقلppppp وإن ت,رpppppا أخpppppع هللا إلهppppp مpدعpppppومن ي
ذكرالرحمن. Pembuangan wawu dari rasmiyah dikelompokkan menjadi dua, yaitu;
1. Mufradah
Menurut yang disepakati wawu yang dibuang rasmnya terdapat pada lima tempat, yaitu;
a. Lafadz ويدع, dalam surat Al Isra ayat 11(ويدع اإلنسان باالشر )
3. Hamzah diakhir suatu kata, sebagaimana hamzah ditengah kata, hamzah ini juga terdiri dari
hamzah yang bersukun dan berharakat, hamzah berharakat di akhir kata ada kalanya didahului
oleh huruf yang bersukun ataupun huruf yang berharakat.
Dikecualikan dari hukum hamzah diawal kata dan dihukumi hamzah ditengah yaitu yang
terjadi dalam 14 kalimat, 11 diantaranya ditulis dengan ya’ yaitu; , أئنكم, ائن ّ , ائفكا, لئال, لئن, أئمة
ْ , أئنا, ائذا, p حينئذ, pيومئذ dan 3 ditulis dengan wawu, yaitu; أؤنبئكم, يبنؤم, هؤالء . Hamzah-hamzah
أئن
diatas 4 diantaranya yang asli berdiri sendiri artinya jika dipisah antara keduanya masih masing
mempunyai arti yang cukup yaitu; يبنؤم, هؤالء, حينئذ, يومئذ , dan 10 yang lainnya tidak berdiri
sendiri.[30]
Hamzah yang jatuh setelah huruf berharakat sukun selain alif dan huruf tersebut yang berada
ditengah kata, maka hamzah tersebut tidak memiliki rasm, seperti ملء, شئ , kecuali 6 kalimat,
karena kalimat-kalimat tersebut diantaranya ditulis dengan alif dan sebagian yang lain ditulis
dengan ya’,sesuai dengan harakat yang sejenisnya. Kalimat-kalimat tersebut yaitu; , السوأى, لتنوأ
]31[. موئال, يسئلون, النشأة, تبوأ
Telah dijelaskan bahwa hamzah yang jatuh setelah huruf berharakat sukun tidak ada
rasmnya, hukum ini dikecualikan ketika hamzah ditengah kata dan jatuh setelah alif maka
hukumnya ditulis sesuai harakatnya, artinya bila hamzah tersebut berharakat fathah maka ditulis
dengan alif seperti; نداء, جاءكم, bila kasrah dengan ya’ seperti; اولئك, المالئكة , dan apabila dhomah
maka ditulis dengan wawu, contoh; نساؤكم, دعاؤكم . Perlu diketahui bahwa contoh hamzah yang
berharakat fathah tidak ditulis dengan alif secara hakikatnya karena dikhawatirkan akan
berkumpul dua rasm yang sama, dan hal itu tidak diperkenankan.[32]
Hamzah ditengah dan diakhir kata yang berharakat sukun jatuh setelah huruf berharakat serta
Hamzah diakhir kata yang berharakat dan jatuh setelah huruf berharakat maka hukumnya adalah
ditulis sesuai dengan harakat huruf sebelumya, artinya bila huruf sebelum hamzah fathah maka
hamzah ditulis dengan alif seperti; بدأ, أنشأتم, bila kasrah ditulis dengan ya’ seperti; يشأ, جئتم dan
bila dhomah ditulis dengan wawu seperti; ]33[.ؤpاللؤل Tetapi kaidah ini dikecualikan terhadap 4
kalimat, karena hukum huruf yang memantasi hamzah tersebut dihapus, 2 diantaranya telah
disepakati yaitu; وادرءتم, الرءيا , dan dua yang lainya masih khilaf yaitu; ]34[. اطمأننتم, امتألت
II. Ibdal (ganti)
Ibdal rasm ada dua yaitu;
1. Alif yang diganti tulisan rasmnya dengan ya’
Terbagi menjadi 4 bagian;
a. Alif yang diganti dengan ya’ Seperti lafadz يحسرتي, عمي, هويه, هديهم, , rasm alif yang diganti
dengan ya’ ini adalah berlaku bagi alif yang jatuh sebagai lam fi’il, tidak berlaku bagi alif yang
sebagi ‘ain fiil seperti جاء, باع .
b. Alif yang diserupakan dengan alif yang diganti ya’ yaitu alif ta’nist, seperti lafadz , إحدي, يتيمي
األيمي, أنثي , hukum ini dikecualikan terhadap 7 kalimat yaitu; , بسيمىهم, عصاني, تواله, أقصا, األقصا
]35[. مرضات, طغا الماء
c. Alif yang majhulah artinya tidak diketahui aslinya yaitu ya’ atau wawu. Terdapat 7 kalimat
yaitu; ]36[. بلي, لدي, متي, أني, الي, حتى , علي
d. Alif yang aslinya dari wawu terdapat 7 kalimat yaitu; ضحيها, دحيها, الضحي , تليها , القوي, زكي, سجي
,, tetapi oleh syaikh al-Maraghini ditambah satu lagi yaitu lafadz العلى , karena lafadz ini aslinya
isim tsulasti yang diambil dari kata ]37[. العلو
2. Alif yang diganti tulisan rasmnya dengan wawu.
Terjadi pada 8 lafadz yaitu; الزكوة, الصلوة, الحيوة, الربوا, كمشكوة, بالغدوة, النجوة, ومنوة . terdapat satu
lagi tetapi masih diperselisihkan yaitu lafadz ربي , dalam surat ar-Rum. Apabila lafadz-
lafadz الزكوة, الصلوة, الحيوةdi idhofahkan dengan dhomir maka ditulis dengan alif, contoh; , حياتكم
بصالتك , namun untuk lafadz الزكوة yang dimudhofkan tidak ditemukan dalam al-qur’an.
III. Fashal dan Washal
Beberapa lafadz yang menerima fashal dan washal.
1. أن ال
Missal dalam ayat, دوا إالهللاpp أال تعب, أن ال ملجأ من هللا, أقول علي هللا إال الحق أن ال , أن ال يقولوا علي هللا إال الحق
إنني لكم
2. من ما
Seperti ayat , اppومم , و منتppا ملكت أيمنكم من المppف ِمن م , ا ملكلت أينكمppهل كم ٌمن م , ف ِمن ما ملكت أيمنكم من المو منت
رزقنهم ينفقون,
3. عن ما
Seperti dalam ayat , عما تعملون, عما سلف , فلما عتوا عن ٌما نهوا عنه , عن ٌمن تولى ,عن ٌمن يشاء
4. إن لم
Contoh, فإلم يستجيبوا, فإلم يكونا رجلين, فإن لم تفعلوا , أيحسب أن لم يره أحد , ذلك ان لٌم يكن ربك
5. أن ما dan إن ما
Seperti dalam ayat, إنما هللا إله واحد , وأن ما تدعون من دونه البطل , إنما عندهللا هو خيرلكم , واعلموا أنما غنمتم
6. كل ما
Seperti dalam ayat, كلما ألقي فيها فوج, ك ّل ما ردوا إلى الفتنة , وأتيكم من كل ما سألتموه
7. مال
Misal dalam ayat, مال هذ الكتب , فمال الذين كفروا , فمال هؤالء
8. أين ما
Sesuai alam ayat , من دون هللاpأين ما كنتم تعبدون , أينما يوجهه ال يات بخير , فأينما تولوا فثم هللا كل ما
9. في ما
Seperti dalam ayat, ولكن ليبلوكم في ماءاتيكم , فيما فعلن في أنفسهن بالمعرف , في ما فعلن ,
10. بئسما
Seperti tertera dalam ayat , فلبئس ما شروابه , بئسما اشتروا به أنفسهم
11. لكي ال
Contoh dalam ayat, لكيال يعلم من بعد علم شيئا , لكي ال يكون على المؤمنين خرج , dsb.
IV. Kalimat yang mempunyai dua macam bacaan.
V. Kalimat yang dibaca dengan bacaan yang syadz.
VI. Beberapa qiraah yang berbeda dan masyhur
VII. Huruf potongan (fawatih al-suwar)
Rasm ustmani menjadikan kaidah ini setelah diketahui bacaan lafadz qur’an tersebut
mutawatir, karena pada awalnya mushaf dahulu disunyikan dari titik dan syakl, tanpa membuang
alif di beberapa kalimat dan tanpa hamzah.
Contoh الصراط tetap ditulis dengan shad ()ص, meskipun qiraatnya Makki dari riwayat Qunbul
dengan sin ()س, dan qiraatnya ( bacaan) Khalaf dengan isymam, dan imam yag lain murni
dengan ص dan yang semisal dengan contoh tadi adalah pada lafadz بصطة dan بمصيطر semuanya
tetap ditulis dengan shad ( ص ).[38] Qira’at (دناp ووع- دينpوم الpك يp)مل pada kedua lafadz ini sebagian
imam membaca dengan menetapkan alif dan yang lainnya membuang, dan Rasm usmani
menulisnya dengan tanpa alif.[39]
[1] . Sirajudin AR. Koleksi Karya Master Kaligrafi Islam. Jakarta. Darul Ulim press. Cet. I hal. 3
[2] . Sirajudin AR. Koleksi Karya Master Kaligrafi Islam. Jakarta. Darul Ulim press. Cet. I hal. 4
[3] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Azhar, Jillid I, cet.II, hal.14
[4] . Ibrahim Almaraghini, دليل الحيران, Darul Hadis, Cairo, hal.67
[5] . Ibid. Hal, 69, lihat Az-Zarkasyi, al-Burhan, hal.269-270
[6] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.75
[7] . Musyaddad adalah: jama’ Muanas Salim yang setelah Alifnya berupa huruf bertasydid
[8] . Mahmuz adalah: Jama’ Muanas Salim yang setelah alifnya bukan huruf Hamzah
[9] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.73
[10] . Ibrahim Al, hal.74, lih. Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, JJilid I, hal.17
[11] . Az-Zarkasyi, al-Burhan, , Cairo, Darul Hadis, hal.266, lih. Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف
البيان, Azhar, Jilid I, cet.II, hal.23
[12] . Az-Zarkasyi, al-Burhan, Cairo,Darul Hadis, hal.270
[13] . Az-Zarkasyi, al-Burhan, Cairo,Darul Hadis, hal.270
[14] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal. 95-97. lih. Az-Zarkasyi, al-Burhan,
Cairo,Darul Hadis, hal. 267. Lih, Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid I,
cet.II, hal. 26
[15]. Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal. 99
[16] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal.217-219
[17] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.204
[18] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.204-208. lih. Lih, Ahmad Muhammad Abu
Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal. 3-4
[19] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.221
[20] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.223
[21] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.225. lih. Lih, Ahmad Muhammad Abu
Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid I, cet.II, hal.12
[22] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid I, cet.II, hal.13
[23] . Az-Zarkasyi, hal.270
[24] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.227-228
[25] . Az-Zarkasyi, hal.276-277
[26] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.277-282
[27] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.283-284
[28] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.231
[29] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal.16
[30] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal.17
[31] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.239-240
[32] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.241
[33] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal.21-22
[34] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal.22
[35] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.288-289
[36] . Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.301
[37] Ibrahim Almarahini, دليل الحيران, Cairo, Darul Hadis, hal.306
[38] . Muhammad Tahir bin Abdul Qadir Al kirdi Al Makki, تاريخ القرأن وغرائب رسمه وحكمه, cet : kedua, hal:
94
[39] . Ahmad Muhammad Abu Zaitihar, لطائف البيان, Cairo, Azhar, Jilid II, cet.II, hal.80
Diposting oleh Unknown di 23.25
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest