Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak kembar adalah dua orang anak atau lebih yang lahir dari satu masakehamilan
yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa juga berbeda. Secara
umum, faktor hereditas memainkan peranan penting dalam proses kelahiran kembar.
Keluarga yang memiliki anak kembar, umumnya, mempunyai peluang yang lebih besar untuk
memiliki anak kembar pada generasi berikut, dibanding keluarga yang tidak memilki anak
kembar (Suririnah, 2005).
Kelahiran kembar dapat dibedakan menjadi dua, bila dilihat dari sifat kelahiran, yaitu
kembar identik dan kembar fraternal. Kembar fraternal adalah kembar yang muncul karena
adanya dua atau lebih sel telur (ovum) yang matang bersamaan dan masing-masing dibuahi
oleh satu sperma. Masing-masing pasangan (ovum dan sperma) akan bersenyawa membentuk
zigot yang berbeda satu sama lain dan berkembang sendiri-sendiri. Kembar identik adalah
kembar yang muncul apabila satu sel telur matang (ovum) dibuahi dua atau lebih sperma. Sel
telur akan membelah dua yang masing-masing akan berkembang menjadi zigot tersendiri dan
seterusnya menjadi bakal janin dua anak kembar (Mendatu, 2009). Secara umum, anak
kembar memiliki banyak kesamaan, baik secara fisik maupun sifat psikologis.
Kesamaan–kesamaan yang dimiliki oleh anak kembar ini, yang membuat anak
kembar terlihat unik dibandingkan dengan individu lain. Kembar identik mempunyai
kemungkinan dua kali lebih besar untuk serupa secara genetika dibandingkan dengan kembar
fraternal yang kurang lebih sama dengan saudara kandung. Kembar identik lebih
menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk menunjukkan sifat yang sama
(concordant) dibandingkan dengan kembar fraternal (Papalia, Olds & Feldman 2009).
Kesamaan yang dialami oleh anak kembar cenderung disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor
genetik dan faktor lingkungan.
Faktor genetik menyebabkan anak kembar mempunyai kesamaan dalam segi fisik.
Kesamaan secara fisik ini meliputi kesamaan dalam hal tinggi badan, bentuk muka, bentuk
tubuh hingga sampai ke warna kulit (Saufi, 2008). Setiap sel dalam tubuh manusia normal
memiliki 23 pasang kromosom. Melalui jenis pembelahan sel yang disebut meiosis, yang
dialami oleh sel seks saat berkembang, setiap sel seks akhirnya terdiri dari 23 kromosom, satu
dari setiap pasang.

Anda mungkin juga menyukai