Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN HEWAN

“ Kembar, Teratoma dan Teratologi “

Oleh:
Gleand A.M Sangkaen :
Alfari Laira :
Fredis Hamarauk :
Natania :

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsip
Dasar Perkembangan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Dosen yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Tondano, 11 Desember 2019

Kelompok
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................


Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1.3. Kembar ....................................................................................................
1.4. Teratoma .................................................................................................
1.5. Teratologi .................................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anak kembar adalah dua orang anak atau lebih yang lahir dari satu masa
kehamilan yang sama. Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa juga
berbeda. Secara umum, faktor hereditas memainkan peranan penting dalam proses
kelahiran kembar. Keluarga yang memiliki anak kembar, umumnya, mempunyai
peluang yang lebih besar untuk memiliki anak kembar pada generasi berikut,
dibanding keluarga yang tidak memilki anak kembar (Suririnah, 2005). Kelahiran
kembar dapat dibedakan menjadi dua, bila dilihat dari sifat kelahiran, yaitu kembar
identik dan kembar fraternal. Kembar fraternal adalah kembar yang m Secara umum,
anak kembar memiliki banyak kesamaan, baik secara fisik maupun sifat psikologis.
Kesamaan–kesamaan yang dimiliki oleh anak uncul karena adanya dua atau lebih sel
telur (ovum) yang matang bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh satu sperma.
Masingmasing pasangan (ovum dan sperma) akan bersenyawa membentuk zigot yang
berbeda satu sama lain dan berkembang sendiri-sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


- Apa itu Bayi kembar?
- Apa Itu Teratoma?
- Apa itu Teratologi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kembar
Ada 2 macam kembar
1. Identik
2. Fraternal
Identik, sama susunan genetis, golongan darah, jenis kelamin (sex), rupa, bentuk,
warna kulit dan sidik jari-gurat tapak; atau setangkup. Berasal dari pembuahan
oleh 1 spermatozoon terhadap 1 ovum, sehingga disebut juga kembar monovuler
(1 ovum). Anak kembar ini sama antigen histocompatibilynya. Kembar identik tak
pasti oleh faktor hereditas. Umumnya oleh faktor lingkungan. Kembar identik ini
dapat juga semacam rekapitulasi dari sifat leluhur yang jauh, pembiakan secara
asexual.
Fraternal, bisa tak sama segalanya, seperti halnya bersaudara sekandung yang
kelahirannya berbeda tahun. Berasal dari pembuahan oleh 2 spermatozoon
terhadap 2 ova. Dikira oleh faktor hereditas. Lebih seing terdapat pada ibu yang
sudah berkali-kali melahirkan (multipara). Kembar fraternal suatu rekapitulasi
dari pembawaan leluhur yang beranak banyak sekaligus, seperti tikus dan kelinci.
Karena berasal dari 2 ova pada satu daur, disebut juga kembar binovular (2 ova)

Gambar 1. Kembar Identik dan Fraternal


- Gabungan
Ada kembar yang lebih dari dua, gabungan antara identik dan fraternal.
Kembar triplet (tiga) bisa fraternal semua, bisa kombinasi antara 2 identik, 1
fraternal terhadap yang 2 lagi. Quadruplet (empat), ada yang keempatnya identik,
ada yang gabungan antara 2 fraternal 2 identik.

- Frekuensi
Frekuansi kembar berbeda pada berbagai ras. Data pada orang kaukasoid
(kulit putih) di Amerika Serikat ialah :
Kembar 2 tiap 85 kelahiran
Kembar 3 tiap 852 kelahiran
Kembar 4 tiap 853 kelahiran
Kembar 5 tiap 854 kelahiran
Jadi frekuensi kembar itu berlaku menurut rumus 85(n-1), di mana n ialah
banyak kembar. Makin banyak kembaran itu makin rendah frekuensinya di dunia.
Jumlah kembar pada hewan dikenal sampai 8, seperti pada anjing. Pada manusia
jumlah kembar yang pernah dikenal paling banyak ialah 6, dan yang selamat
hidup biasanya hanya sampai 5 orang.
Terkenal kembar identik lazim pada armadillo, biasanya yang quadruplet.
Sehingga binatang ini populer dipakai bahan penelitian embryologi. Pada binatang
ini juga ditemukan kembar 8 yang semua identik
Dari semua semua kembar, yang fraternal lebih banyak daripada yang
identik, dengan perbandingan sebagai berikut : ¾ fraternal, ¼ identik

- Kejadian
Ada 2 macam kembar menurut kejadiannya :
1. Natural
2. Experimental
Kembar natural, ialah kembar yang terjadi dengan sendirinya di alam. Kembar
experimental, ialah kembar yang terjadi oleh experimen manusia. Dengan
memberikan suatu zat atau bahan tertentu yang mempengaruhi pertumbuhan
dimasa embryo sehingga terjadi pengembaran
Kembar natural yang banyak oleh faktor genetis terutama macam fraternal. Ini
melihat pada kenyataan, bahwa lebih sering dijumpai kembar itu pada suatu
silsilah keluarga daripada keluarga lain.
Banyak pula kembar natural oleh faktor lingkungan, yang kurang jelas
penyebabnya yang pasti mungkin beberapa faktor lingkungan berabung
menciptakan pengembaran. Pada ikan sering ditemukan adanya beberapa butir
telur yang menumbuhkan 2 embryo sekaligus dari 1 telur. J. T. Patterson (1913)
menemukan bahwa pengembaran terjadi didahului dengan tanda-tanda lambatnya
proses nidasi berlangsung, dibandingkan dengan embryo yang tak kembara. Ini
sesuai dengan pendapat H.H. Newman (1923) yang mengatakan bahwa
perlambatan pertumbuhan mengakibatkan terjadinya pengembaran. Kata
Newman, menurunnya kecepatan metabolisme menyebabkan terjadinya isolasi
fisiologis pada bagian-bagian yang berjarak tertentu dari pusat organisasi embryo
karena isolasi itu terbentuk pusat-pusat organisasi baru, yang membentuk kuncup-
kuncup yang dapat tumbuh sendiri dengan sempurna jadi embryo.

Gambar 2. Kembar pada Ikan


- Experimentil
Banyak sudah eksperimen dilakukan untuk menciptakan kembar jika
blastomer bulu babi dan amphioxus yang masih tingkat 2 sel dipisahkan, masing-
masing dapat tumbuh sempurna dan normal sampai lahir. Meski besar tubuh
masing-masing separuh dari biasa. Juga pada katak ditemukan, jika kedua
blastomer dipisahkan berasal dari clavage lewat bidang median sehingga membagi
kedua tubuh setangkuk (yakni membagi 2 belahan sabit kelabu), terjadi 2 embryo
yang kembar identik sempurna tapi jika clevage itu lewat bidang tegak lurus
kepada bidang bilateral simetri diatas, blastomer yang berisi bahan sabit kelabu
tumbuh jadi embryo normal. Blastomer 1 lagi tidak.
Berarti untuk terjadinya kembar yang sama-sama sempurna, haruslakh kedua
blastomer saling mengandung bahan protoplasma yang sama secara kuantitati jika
bahan protoplasma terjadi secara kualitatif saja, seperti clevage lewat bidang yang
tegak lurus pada bidang bilateral simetri amphioxus terjadi pertumbuhan kembar
yang tidak sama. Berarti pusat organinasi (organizing center) berada pada sabit
kelabu itu, dan untuk terjadi kembar sempurna, haruslah kedua belahan blastomer
sama rata mengandung separuh pusat organisasi itu.
Dengan cara operasi dapat pula dibuat kembar 2 pada telur ayam waktu
tingkat blastula. Blastula itu dibelah 2 atau lebih, masing-masing dapat tumbuh
jadi kembar siam atau monster dengan membelah 2 sama kiri kanan primitive
streak awal melalui bidang median, embryo ayampun dibuat kembar 2 identik.
Telur ayam dieramkan dalam suhu tinggi telur ini peka sekali akan perubahan
suhu. Jika suhu diturunkan pada tingkat primitive streak awal pertumbuhan akan
tertahan. Setelah itu suhu dikembalikan pada semula, terbentuk 2 atau 3 primitive
streak. Dari sini tumbuh 2-3 embryo yang berkantung yolk sama. Embryo akan
menetas berupa kembar siam atau monster yang bagian abdomennya bersatu.
Gambar 3. Kembar tiga pada Ikan
Jika telur ayam diberi zat kimia tertentu yang sifatnya merusak, ada bagian
yang sangat parah, ada yang ringan, atau hampir tak ada. Jika kedua bagian ini
dipisahkan oleh sktor yang sangat parah mengandung pusat organisasi terbagi
sama di bagian depan dan zat kimianya dibuang akan tumbuh jadi kepala yang
double. Kepala double bentuk abnormal tak jarang terjadi pada hewan. Jika telur
diberi bahan kimia yang menahan pertumbuhan sementara waktu, atau
didinginkan untuk waktu lama lalu dikembalikan ke suhu normal dapat terjadi
kepala kembar. Radiasi dengan ultravioletpun mendapat hasil sama. Dengan
syarat, telur diekspos pada tingkat awal pertumbuhan, yang waktu itu
organisasinya masih labil.
Dikira setiap agen yang secara drastis melambatkan pertumbuhan atau
menghentikan buat sementara waktu, akan menghasilkan kepala kembar. Kepala
kembar suatu bentuk tak sempurna atau tak memisah lengkap dari proses
pengembaran.
Cara lain yang sederhana untuk membuat kembar, ialah dengan mengikat
embryo yang masih terdiri dari 2 sel, dengan rambut halus diantara kedua sel itu.
Masing-masing akan tumbuh menjadi embryo sempurna dan identik ada telur
yang tumbuh dalam air seperti telur Avertebrata, Ikan, dan amfibi. kembar juga
bisa dibuat secara eksperimentil dengan cara menurunkan suplai oksigen.

Macam kembar identik


Ada 3 macam kembar 2 yang identik, melihat kepada susunan selaput embryonya
:
1. Dichorial diamniotic
2. Monochorial diamniotic
3. Monochorial monoamniotic.
Dichorial diamniotic, memiliki chorion 2 dan amnion 2. Terhadap lebih
kurang 30% semua kembar dua identik. Terjadi pemisahan jadi embryo sendiri-
sendiri pada tingkat 2-sel. Bernidasi sendiri-sendiri sehingga punya chorion dan
amnon sendiri-sendiri. Monochorial amniotic, memiliki satu chorion tapi 2
amnion. Terjadi pada 70% kembar dua identik. Pemisahan jadi embryo sendiri-
sendiri pada tingkat blastula (blastocyst). Aktu itu sudah terbentuk chorion, karena
itu chorion mereka dipakai bersama. Tapi masing-masing punya amnion sendiri.
Placenta berdekatan. Monhorial monoamniotic, memiliki chorion dan 1 pula
amnion. Terdapat pada lebih kurang 10% kembar dua identik. Terjadi pemisahan
jadi embryo sendiri-sendiri pada tingkat awal primitive streak. Waktu itu amnion
dan choron sudah terbentuk, karenanya kedua selaput embryo itu dipakai bersama.
Tali pusat sendiri, meski placenta sama; sering berbelit, yang menyukarkan proses
melahirkan.

Gambar 4. 3 jenis kembar identik

- Kembar dempet
Frekuensinya 1% dari lahir identik. Tergolong kembar monchorionic
monoamniotic. Perdempetan atau pertautan bervariasi, dan waktu lahir tetap
berdempet. Perdempetan yang ringan biasa disebut kembar siam, sedang yang
parah disebut monster double atau duplex.
Kembar dempet berasal dari 2 kemungkinan : 1. Karena tak sempurnanya
pembelahan primitive streak kiri-kanan; 2. Karena tak sempurnanya lapis benih
membelah.
Pada kemungkinan pertama, bersatu tulang punggung dan batang saraf;
sedangkan kepala pisah; lengan bisa gabung, bisa pisah. Inilah yang dimaksud
dengan monster duplex. Kemungkinan kedua menciptakan kembar dempet yang
ringan, dan seing dapat dipisahkan dengan jalan operasi. Masing-masing bayi
dapat tumbuh sampai dewasa dengan sehat dan normal. Inilah yang dimaksud
dengan kembar siam.
Gambar 5. Kembar Siam
Monster duplex itu ada peredempetan berhadapan, sehingga kepala atau perut
yang dempet. Ada pula perdempetan menyamping sehingga sebelah anggota yang
berdempet tak ada. Kalau perdempetan memunggung, yang bertaut ialah daerah
punggung, dan sering juga dengan kepala. Ada dempet seimbang atau symnetris,
atau yang tak seimbang. Yang tak simbang itu, satu tumbuh normal, satu lagi
mungkin semacam miniatur atau gumbpalan jaringan yang tak utuh; atau hanya
sebagian tubuh yang melekat kepada individu yang tumbuh normal.
Dalam ilmu kedokteran kembar dempet sering diberi istilah menurut daerah
pertautannya, dengan imbuhan akhiran –pagus. (bahasa latin, artinya bertautan).
Contoh : thoracopagus (dada bertautan); craniopagus (kepala bertaut), phygopagus
(pinggul bertaut).

2.2. Teratoma
Tumor yang mengandung jaringan derivat dua atau tiga lapis benih (ecto-,
endo-, dan mesoderm). Terdapat pada anak; sering malignant, dan tumbuh sjak
masa embryo. Kembanyakan terdapat pada gonad : testis atau ovarium. Ada juga
terdapat di bagian lain tubuh, di daerah median. Yang belakangan dikira berasal
dari sel-sel benih primordial yang mandeg migrasinya dari kantung yolk menuju
gonad.
Tumor itu ada yang terdiri dari berbagai jaringan yang sel-selnya msaih
bersifat embryonal, ada pula campuran sel embryonal dan sel dewasa. Dari
pengamatan terbukti, bahwa dalam suasana abnormal sel germinatif yang tanpa
pembuahan, dapat berdiferensiasi menumbuhkan jaringan somatif.
Ada teori menyebut, terjadinya teratoma adalah karena embryo awal (tingkat
cleavage, blastula, atau awal gastrula), lepas dari kontrol organizer. Ia seperti
individu dari kembar yang tak seimbang,yang satu dapat tumbuh normal, yangsatu
lagi hanya gumpalan jaringan yang tak utuh dan tak wajar. Sehingga ada yang
menyebut teratoma ini bayi didalam bayi (fetus in fetu). Ditemukannya bayi lagi
di dalam bayi yang lahir biasa.
Teratoma dapat dibuat experimental. Ialah dengan menyuntikkan garam
tembaga atau seng, disertai gonadtropin, ke dalam testis hewan dewasa.
Ditemukan, teratoma itu mengandung alat atau jaringan campuran antara primitif
dan definitif. Ada notochord (chorda, jaringan primitif), tapi juga ada alat
definitif: pernafasan pencernaan, tulang-tulang rawan, kulit, bulu dan kelenjar
minyak bulu.

2.3. Teratologi
Cabang embryologi yang khusus mengenai pertumbuhan struktural yang
ambnormal luar biasa. Oleh pertumbuhan abnormal luar biasa itu lahir bayi atau
digugurkan janin yang cacat. Bayi yang lahir cacat hebat itu disebut monster .
kembar dempet yang pertautannya parah sekali disebut monster duplex.
Pada orang setiap 50 kelahiran hidup rata-rata 1 yang cacat. Sedangkan dari
yang digugurkan perbandingan itu jauh lebih tinggi. Perbandingan bervariasi
seusai denganjenis cacat. Contoh berikut.

Jenis cacat Frekuensi


Lobang antara atrium 1:5
Cryptorchidisme 1 : 300
Sumbing dan langit-langit celah 1 : 1.000
Albno 1 : 20.000
Hemophilia 1 : 50.000
Tak ada anggota 1 : 500.000t

Melihat kepada bagian tubuh yang kena, presentage keseringan cacat ialah :

SSP (Susuanan Saraf Pusat) 60%

Saluran Pencernaan 15%

Kardiovaskuler 10%

Otot dan Kulit 10%

Alat Lain 5%

Cacat yang sering juga ditemukan ialah seperti : sirenomelus (anggota seperti ikan
duyung; anggota belakang tak ada, anggota depan pendek). Phocoomelia (anggota
seperti anjing laut (gb. 19.7); tangan dan kaki seperti sirip untuk mendayung),
polydactyly (berjari 6), syndactyly (berjari 4), jari bunting, tak berjari kaki dan
tangan, ada ekor. Dwarfisme (kerdil), cretinisme (cebol), dan gigantisme
(raksasa).

- Kejadian

Cacat terjadi karena beberapa hal, diantaranya yang penting :

1. Gangguan pertumbuhan kuncup sutu alat (agenesis)


2. Terhenti pertumbuhan ditengah jalan
3. Kelebihan pertumbuhan
4. Slah arah differensiasi

Agenesis atau terganggunya pertumbuhan suatu kuncup alat, menyebabkan


adanya janin yng tak berginja, tak ada anggota, tak ada pigment (albino), dan
sebagianya. Kalau pertumbuhan terhenti di tengah jalan, terjadi janin cacat seperti
sumbing, atau dengan langit-langit celah, uterus duplex, dwarfisme, hernia. Kalau
kelebihan pertumbuhan, contohnya gigantisme, polcdactyly, dan kembar.
Sedangkan yang salah arah diferensiasi menimbulkan tumor, achondroplasia,
mongolisme, teratoma dan lain-lain.

Secara natural cacat itu sulit dipastikan apa penyebabnya yang khusu.
Mungkin sekali gabungan atau kerja sama sebagai faktor: genetis dan lingkungan.
Secara experimental dapat dibuat cacat, dengan mempergunakan salah satu
teratogen (penyebab teratogenis) dan mengontrol faktor yang lainnya.

Teratogen itu bekerja lewat proses :

1. Mengubah kecepatan proliferasi sel.


2. Menghalangi sintesa enzim.
3. Mengubah permukaan sel sehingga agregasi tak benar.
4. Mengubah matrix yang mengganggu perpindahan sel-sel.
5. Merusak organize atau daya kompetensi sel berespons
Gambar 5. Kembar siam tak seimbang, Phocomelia, Lahir cacat

Faktor teratogen

Faktor yang menyebabkan cacat ada 2 kelompok :

1. Genetis
2. Lingkungan

Faktor Genetis

1. Mutasi, yakni perubahan pada susunan pada nukleotida gen (AND) mutasi
menimbulkan alel cacat, yang mungkin dominan, kodominan,atau resesif.
Ada alel cacat itu rangkai-kelamin, artinya diturunkan bersama-sama
dengan karakter jenis kelamin. Contoh cacat karena mutasi ialah :
polidactyly, syndactyly, hemophilia, muscular dystrophy dan albino.
2. Aberasi, yakni perubahan pada susunan kromosom. Ada perubahan pada
ploidy; yakni dari diploid menjadi triploid, tetraploid dan seterusnya. Pada
manusia tak dikenal susunan kromosom ganda begini.
Ada pula perubahan pada jumlah salah satu kromosom, seperti dari 2N
menjandi 2N-1, 2N+1, 2N-2, 2N+2 dan seterusnya.

Contoh cacat karena aberasi pada orang ialah: berbagai macam penyakit
turunan sindroma, seperti Sindroma Down, Turner, Patau, Klinefellter, dan
Edward. Banyak diantara acat ini yang demikian parah, sehingga hanya
dapat bertahan hidup beberapa hari setelah lahir.

Faktor Lingkungan

1. Infeksi

Cacat dapat terjadi pada janin induk yang kena penyakit infeksi, terutama oleh
virus. Contoh: Cacar, Cacar air, beguk, campak. Yang terkenal penyakit infeksi
virus ialah campak Jerman, oleh Rubella. Virus ini mempengaruhi mata, jantung,
telinga, dan langit-langit embryo, sehingga dikenal dengan istilah sindroma
Rubella: bular mata, kelainan jantung, dan tuli waktu lahir.

Menurut umur embryo frekuensi resiko bayi cacat oleh factor infeksi ialah seagai
berikut :

Kehamilan bulan ke %resiko cacat


1 50
2 25
3 7

Dari daftar itu jelaslah, bahwa makin pada embryo itu diserang kuman. Makin
rawan kena cacat.
Dikenal pula Cytomegalovirus (CMV) yang menginfeksi ibu sedang hamil.
Bayinya akan terjadi tuli, ayan, kelainan hati, dan mental terbelakang.

Toxoplasmosis dan syphilis juga dapat menimbulkan cacat pada janin, berupa:
buta, Tuli, gangguan jantung, microphalmia (mata kecil), microcephaly (otak
kecil), hydrocephalus (kepala gembung air), dan idiot atau mental terbelakang.

2. Obat

Berbagai macam obat yang diminum ibu waktu hamil dapat menimbulkan
cacat paa janinnya. Contoh obat terkenal yang menimbulkan cacat ialah:

Aminopetrin, antagonis terhdap asam folat (folic acid), dipakai untuk


menggugurkan janin. Tapi jika gagal, dapat bersifat teratogen.

Thalidomide, untuk obat penenang dan pusing. Jika ibu meminumnya ketika
hamil muda maka janinnya akan beranggota bunting.

Anticonvulsant (barbiturat), untuk menawarkan sakit ayan ibu. Ini pun dapat
menimbulkan cacat janin.

3. Radiasi

Ibu hamil yang di radiasi sinar-X (untuk terapi atau diagnosa), ada yang
melahirkan bayi cacat pada otak. Mineral radio aktif tanah sekeliling berhubungan
erat dengan lahir cacat bayi di daerah bersangkutan.

4. Difisiensi

Ibu yang difisiensi vitamin atau hormon dapat menimbulkan cacat pada janin
yang sedang dikandung.

Difensiensi Cacat
Vitamin A Mata
Vitamin Bcom.’ C, D Tulang/rangka
Tiroxin Cretinisme
Somatrotopin Dwarfisme

Pengamatan paa 1430 bayi lahir pada wanita Yahudi bekas tawanan
kamp-konsentrasi Jerman pada Perang Dunia II, menunjukan bahwa yang cacat
bawaan diantaran 4%. Cacat itu ialah berupa nevus (tahi lalat besar dan sering
jai tumor), sindroma Down, hydrosephalus, polydactyly, dan anencephaly (tak
berotak)

5. Emosi

Sumbing dan langit-langit celah, kalau terjadi paa minggu ke-7 sampai 10
kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkin lewat sistem
hormon. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga
penggetahan hydrocortisone tinggi. Hormn ini, dari hasil eksperimen pada
mencit, menginduksi terjdinya langit-langit celah, pengaruh emosi itu mungkin
juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus, dan ini merangsang penggetahan
adrenocorticotropin dari hiposa, yang akan mendorong cortex adrenal
menggetahkan.

“Maternal Impression” (persaan ibu ketika hamil) banyak orang awam


mempercayainya. Secara embryologis sesungguhnya tak terbukti, bahwa apa yang
dirasakan berat oleh seorang ibu akan mempengaruhi bentuk bayinya kelak.
Umpama karena terpengaruh hebat oleh Gorila umpamanya, ketika pertama kali
melihatnya, maka bayinya yang lahir kemudian berbulu tebal. Apa yang
“dingidam” pun dianggap dapat mepengaruhi bentuk janin. Sesungguhnya
hubungan janin dengan ibu hanya lewat placenta, dan dalam tali pusat yang
menghubungkan janin dengan rahim hanya terkandung pembuluh darah janin.
Keluar-masuk zat dari ubu ke janin hanya lewat pembuluh darah itu, dan tak ada
hubungan langsung sistem persarafan meraka. Bila ada pengaruh “Materal
Impression” tapi tidak terarah acak saja. Pengaruh itupun tidak lanngsung. Harus
lewat peredaran hormone, seperti disebut di atas.

Teratogen Experimentil
Bahan yang dapat menimbulkan teratogenesis secara experimental ialah:
cortisone, insulin, progesterone, thalidomide, azathiopurine, dan salicylate. Makin
tinggi kadar teratogen makin parah teratogenesis

Jenis cacat yang terjadi tergantung kepada pertumbuhan pana teratogen


menyerang atau diexpose. Contohnya ialah daftar berikut :

Umur embryo
Jenis cacat
Mencit/hari Orang/minggu
Microphthalmia (mata
7-8 3-4
kecil)
Micromelia (anggota
9-11 4-5
kecil)
Jari tak sempurna 9-13 4-7
sumbing 9-10 6-7

Teratogen experimental itu bekerja terhadap salah satu atau beberapa atau sifat
berikut: muatsi, aberasi, mitosis, aberasi, mitosis, suplai energy (ATP), Enzim,
tekanan osmosa, tabiat unit membranes, dan substrat.
BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
Kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau embrio atau
lebih dalam satu gestasi. Janin yang kembar lebih sering terjadi akibat
fertilisasi dua buahovum yang terpisah (ovum ganda, kembar dizigot atau
kembar "fraternal"). Sekitar sepertiga di antara kehamilan kembar berasal
dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi
dua buah struktur serupa, masing-masing dengan kemampuan untuk
berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri. Apabila pembelahan
berlangsung tidak lengkap dan akan terbentuk kembar siam.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim Wildan. 1976.Reproduksi dan Embryologi. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai