KESIMPULAN
KESIMPULAN
Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetic yang sama dengan sel induknya
tanpa diawali proses pembuahan sel telur atau sperma tapi diambil dari inti sebuah sel pada
makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan maupun manusia.
Kloning terdiri dari beberapa macam, antara lain: Kloning pada tumbuhan, Kloning pada hewan,
Kloning pada embrio,dan Kloning pada manusia.
Adapun mengenai hukum Kloning dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa hukum Kloning
dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Kloning yang di perbolehkan, dan Kloning yang tidak
diperbolehkan.
Sedangkan Kloning yang tidak diperbolehkan adalah Kloning terhadap manusia yang dapat
menimbulkan mafsadat (dampak negatif yang tidak sedikit; antara lain : menghilangkan nasab,
menyulitkan pelaksanaan hokum-hukum syara’.
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Halid Kloning dan Bayi Tabung Masalah dan Implikasinya, PB UIN: Jakarta. 2003
Asy-Syaukani, Lutfi, Poltik, HAM, dan Isu-isu Teknologi dalam Fiqih Kontemporer, Pustaka
Hidayah: Bandung.1998
Mahfudh, Dr. Sahal, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, LTN NU dan Diantama:
Surabaya. 2004
Zallum, Abdul Qadim terjemah Sigit Purnawan Jati, S.Si.,Hukmu Asy Syar’i fi Al Istinsakh,
Naqlul A’dlaa’, Al Ijhadl, Athfaalul Anabib, Ajhizatul In’asy Ath Thibbiyah, Al Hayah wal Maut
( Darul Ummah: Beirut, Libanon, Cetakan. 1997)