Anda di halaman 1dari 2

Nama : Valentino Markus Situmorang

Nim/Kelas : 17.3220/3A

Mata Kuliah : Missiologia

Dosen Pengampu : Pdt. Pulo Aruan, S.Si, M.Div, M.Th

TEOLOGI INTERKULTURAL II

Proses interkulturalitas selalu terjadi dalam setiap hal dan tidak pernah terlepas daripada
kita, teologia interkultural ada bermaksud untuk mengganti ide lama mengenai misi. Tetapi pada
dasarnya teologi interultural tidak hanya sekadar sebagai komunikasi antar budaya saja,
melainkan teologi interkultural membawa hasil komunikasi atau perjumpaan antar budaya
keranah refleksi teologis. Teologi interkultural mencari sesuatu kebenaran yang universal yang
dapat diterima oleh semua budaya sehingga kita bisa berjalan bersama didalam kehidupan ini.
Sehingga dalam melakukan misi diharapkan dapat langsung saling mengerti dikarenakan sudah
tahu dan masuk kedalam kebudayaan yang berbeda, sehingga penyebaran dari injil tersebut dapat
lebih mudah untuk diterima. Menjadi Kristen dalam teologi intercultural bukan berarti
meninggalkan kebudayaan sendiri untuk memasuki kebudayaan eropa atau kebudayaan barat
yang sangat asing, tetapi teologi intercultural adalah menghidupi Injil didalam kebudayaan yang
kita kenal dan menghormati injil yang hidup dalam kebudayaan orang lain dan kita dapat melihat
nya sebagai titik temu kebenaran yang universal bahwa Allah sendirilah yang menciptakan
budaya-budaya yang berbeda itu untuk kita jalani bersama. Teologi intercultural adalah usaha
untuk merubah paradigm dari pengertian tentang bagaimana misi yang lama dan yang
kelihatannya merendahkan budaya yang bukan eropa yang sekarang menjadi teologi yang betul-
betul mengatur dan menghargai budaya-budaya yang ada. Teologi intercultural juga
menghendaki adanya suatu dialog antar budaya dalam semangat kesetaraan. Dengan demikian
pada akhirnya teologi interkultural menjadi teologia misi interkultural. Teologi intercultural ini
sebenarnya bukanlah dimaksudkan untuk mengganti atau menghapus misiologi, tetapi keduanya
mempunyai satu prinsip untuk saling melengkapi dalam menjalankan tugasnya masing-masing,
sehingga upaya dalam memberitakan injil dapat dilakukan lebih baik dan diterima serta
dipahami. Teologi misi intercultural menjadi suatu teologi yang sangat missioner karena dapat
sangat membantu kita dalam menanggapi kemajemukan sehingga injil dapat lebih dipahami
dengan baik. Teologi intercultural juga sangat berhubungan dengan amanat agung, yang dimana
didalam nya berisi perintah untuk menjalankan injil (Matius28:19-20). Sehingga amanat agung
untuk memberitakan injil keseluruh dunia dapat melengkapi kita dalam menjalankan misi itu
agar menjadi universal dan mencakup segala bidang secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai