Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irsanto Boni Fasius Banjarnahor

NIM : 17.3281

Mata Kuliah : Hermeneutik Perjanjian Lama I

Dosen : Pdt. Dr. Sukanto Limbong

NIDN : 2305077901

Historis Kritis Kitab Kejadian 39:1-23

PENDAHULUAN

Cerita yang dijelaskan pada teks ini adalah mengenai Yusuf yang sedang berada di Mesir,
di rumah Potifar dan isterinya. Dari awal dan akhir perikop ini dapat kita lihat bahwa TUHAN
menyertai Yusuf, yang tampak ketika Yusuf diberikan kasih oleh tuannya, Potifar, dimana segala
miliknya diserahkannya kepada Yusuf, dan di akhir perikop, ketika dia dilemparkan ke dalam
penjara, TUHAN menyertai Yusuf sehingga dia menjadi kesayangan bagi kepala penjara itu.
Tetapi di tengah perikop ini, yaitu ketika Yusuf sedang berada di rumah bersama dengan Isteri
Potifar, tidak tampak bahwa TUHAN sedang menyertai Yusuf, seolah-olah Yusuf bekerja
(memainkan perannya) sendiri. Dari sini muncul pra-paham bahwa ada suatu waktu dimana
Yusuf yang harus bekerja sendiri.

KRITIK SEJARAH

Dalam menganalisis sejarah dari teks ini, dua hal yang harus ditelusuri ialah “Mesir” dan
“Yusuf”. Bangsa Mesir adalah bangsa yang masih nomaden, yang berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat yang lain, dan ketika Yusuf berada di Mesir, bangsa ini dulu menderita
kelaparan yang sangat besar. Bangsa Mesir dulunya adalah bangsa yang pernah dijajah oleh
bangsa “Hyksos”, dimana penjajahan ini membuat bangsa mesir menjadi ingat dan bisa dibilang
“berhati-hati” terhadap bangsa Hyksos, ataupun orang asing yang datang ke Mesir karena
mereka menganggap bahwa orang asing berpotensi akan menguasai mereka. Jika ditelusuri
lebih jauh, Yusuf menjadi penguasa di Mesir, tetapi setelah sekian lamanya datanglah seorang
raja baru yang akan memerintah Mesir, tetapi dia sama sekali tidak mengenal Yusuf (Kel.1:8).
Kembali pada perikop ini, bahwa isteri Potifar menyebut Yusuf sebagai orang Ibrani (ay.17),
kemungkinan Yusuf pada perikop ini merupakan orang yang berasal dari bangsa Hyksos.

KRITIK SUMBER

Sumber yang paling nampak pada perikop ini ialah sumber Yahwist, karena penyebutan
Tuhan pada perikop ini sebagai YHWH (TUHAN). Tetapi sumber Yahwist disini menjalin
hubungan dengan sumber Elohist, dimana Yusuf tidak mempunyai hubungan langsung dengan
Tuhan melalui penyertaan-Nya, tetapi hanya urusan mimpi atau perantara. Sumber Elohist
disini memainkan/memotori sumber Yahwist, dimana TUHAN sendiri yang mengatur
kehidupan Yusuf tanpa berhubungan langsung dengannya.

KRITIK STRUKTUR

Struktur dari perikop ini terdiri dari tiga hal, yaitu Yusuf yang diberikan kuasa,
,kehilangan kuasanya, dan diberikan lagi kuasa. Yusuf pada awal perikop ini diberikan kuasa
oleh Potifar atas segala milik Potifar (4-6). Yusuf kehilangan kuasanya atas segala milik Potifar
karena isterinya yang telah menuduh bahwa Yusuf yang akan memperkosa dia, padahal dia
sendirilah yang ingin tidur dengan Yusuf, sehingga Yusuf diusir dan dipenjarakan (7-20). Di
dalam penjara itu, TUHAN menyertai Yusuf, dan Yusuf pun menjadi kesayangan bagi kepala
penjara itu dan Yusuf diberikan lagi kuasa, dan dipercayakan kepadanya semua tahanan yang
ada dalam penjara itu.

KRITIK REDAKSI

Sebagaimana sumber yang tertera dalam kitab ini, yaitu sumber Yahwist yang
dimainkan oleh sumber Elohist, yang mempunyai sifat Tuhan yang mengontrol sejarah, dan
yang memperlihatkan TUHAN sebagai penguasa segalanya. Dalam perikop ini, TUHAN
menyertai Yusuf dalam segala pekerjaannya, sehingga Potifar menyerahkan segala kepemilikan
dan rumahnya ke dalam kuasa Yusuf, dan redaktur yang menjahit teks ini ingin menyampaikan
bahwa Yusuf yang disertai oleh TUHAN pasti akan baik dan berguna bagi segala pekerjaannya,
dan dalam perikop ini, TUHAN sendiri yang mengatur segala sejarah Yusuf dan pekerjaannya di
rumah Potifar, ketika dia dipenjara menjadi kesayangan kepala penjara itu, maupun penyertaan
TUHAN kepada Yusuf sehingga Yusuf menjadi penguasa atas bangsa Mesir.

KRITIK BENTUK

Dalam perikop /teks ini, bentuk yang terdapat yaitu narasi dimana yang menceritakan
tentang situasi yang terjadi pada masa lampau, dimana Yusuf bersama dengan TUHAN
melakukan segala pekerjaannya dan TUHAN menyertai Yusuf, sehingga Yusuf berhasil dalam
segala pekerjaannya. Dan meskipun Yusuf telah dituduh memperkosa isteri Potifar, TUHAN
tetap menyertai Yusuf dengan melimpahkan kasih setia-Nya kepada Yusuf, sehingga walaupun
Yusuf telah dikirim ke dalam penjara karena tuduhan yang ditimpahkan kepadanya, Yusuf
kemudian menjadi kesayangan dan kepercayaan kepala penjara itu atas tahanannya, dan semua
ini atas penyertaan TUHAN kepada Yusuf.
KRITIK SASTRA

Perikop ini menceritakan tentang Yusuf yang diberi kuasa atas rumah dan segala milik
Potifar. TUHAN menyertai Yusuf atas segala pekerjaan yang dilakukannya. TUHAN disini
menggunakan sumber Yahwist dalam penyebutannya. Potifar mengetahui bahwa TUHAN
menyertai Yusuf, maka Potifar memberikan kuasa atas rumah dan atas segala miliknya, dan
menurut saya hal itu dilakukan karena Potifar tau bahwa segala yang diserahkannya akan aman
ditangan Yusuf karena TUHAN menyertainya. Isteri Potifar sendiri setelah beberapa waktu
memandang Yusuf dan ingin tidur dengannya. Ini merupakan cobaan yang datang kepada Yusuf
sendiri, sehingga Yusuf dipenjarakan karena isteri Potifar yang menuduh Yusuf akan
memperkosa dia dengan menunjukkan baju Yusuf yang ada padanya ketika dia mencoba
menarik Yusuf untuk tidur dengannya. Jika dilihat dari keseluruhan teks ini, teks ini merupakan
teks yang berbentuk narasi atau cerita yang menceritakan Yusuf yang pada saat itu sedang
berada di rumah Potifar.

SEJARAH TRADISI

Dilihat dari perikop ini, ada suatu tradisi hukum, yang tampak ketika Yusuf yang
dituduh ingin memperkosa Isteri Potifar, sehingga Yusuf sendiri dilemparkan ke dalam penjara.
Sistem hukum yang ada di Mesir pada saat itu adalah sistem benar salah, dengan kata lain
seseorang dihukum berdasarkan pandangan umum tentang apa yang benar dan apa yang salah.
Ada juga tradisi yang pada masa itu hidup dengan kesederhanaan, yang hanya mempunyai harta
kambing domba dan barang ringan yang dapat dibawa. Dalam hal ini Allah menyatakan diri
kepada mereka, sehingga pemahaman mereka tentang ketuhanan jadi lebih baik, seperti
Abraham yang disertai oleh Tuhan, demikian juga berlanjut kepada Yusuf , yang dulunya adalah
seorang hamba, kemudian menjadi penguasa atas bangsa mesir.

KESIMPULAN

Kejadian 39:1-23 ini menceritakan tentang sejarah Yusuf ketika dia berada di rumah
Potifar, dimana TUHAN menyertai Yusuf dan membuat pekerjaannya berhasil. Sumber yang
terdapat dalam teks ini adalah sumber Yahwist yang dimainkan/dimotori oleh sumber Elohist,
yang sama-sama menekankan sejarah keselamatan bangsa Israel. Teks ini juga merupakan
narasi, yang merupakan laporan tentang Yusuf yang melakukan pekerjaannya bersama-sama
dengan penyertaan TUHAN dan berhasil dalam setiap pekerjaannya, dimana redaktur juga
menjahit teks ini untuk menyampaikan bahwa setiap orang yang disertai oleh TUHAN pasti
akan berhasil dan berguna bagi segala pekerjaannya, dan TUHAN akan menyertai dimanapun
dan kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai