Anda di halaman 1dari 6

JANJI DAN KESELAMATAN UNTUK MASA DEPAN KEHIDUPAN ORANG PERCAYA DITENGAH PANDEMI

( Suatu Tinjauan Teologi Dogmatis -Terhadap Mazmur 91)

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berjalan bersama Tuhan tidak selalu memberikan kita jalan yang mulus bebas dari hambatan seperti jalan tol. Terkadang kita
harus melewati medan yang berat, berliku dan terjal. Menghadapi hal itu, kita mulai lelah dan ragu tentang janji dan keselamatan yang
akan kita terima dari Tuhan. Seperti yang terjadi saat ini penyebaran pandemi covid-19 semakin hari semakin bertambah banyak serta
menyerang secara tak terkendali, hingga saat ini tercatat sudah mencapai 200.000 jiwa positif covid 19 tanpa melihat apakah pejabat
atau warga biasa, miskin atau kaya, laki-laki atau perempuan. Merebaknya wabah virus covid-19 ini ke seluruh dunia telah
menghadirkan kecemasan dan ketakutan. Oleh karena saat ini jumlah pasien corona di Indonesia semakin meningkat secara cukup
tajam, masyarakat Indonesia tidak lagi bisa menganggap sepele ancaman pandemi ini. Semua orang, termasuk orang-orang Kristen,
berusaha untuk menyikapi situasi ini sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Seperti yang kita tahu, tidak semua orang Kristen memiliki keyakinan yang sama. Karena ada yang mengalami ketakutan
berlebihan, dan ada yang tampak tenang. Bagian orang Kristen yang tenang ini meyakini bahwa wabah dan tulah tidak akan menimpa
orang beriman. Banyak ayat yang diiberikan sebagai penguat dalam menyikapi kondisi seperti saat ini, salah satunya adalah Mazmur 91.
Menjadikan Mazmur 91 sebagai penguat di tengah pergumulan hidup yang datang, tepat untuk digunakan dan telah menjadi
penghiburan serta pengharapan bagi bangsa Yahudi maupun umat Kristen di sepanjang zaman. Sehingga dalam penulisan ini penulis
hendak mengkaji apakah mazmur ini benar-benar menjanjikan perlindungan mutlak dari bahaya? Benarkah orang percaya tidak
mungkin tertular suatu wabah? Benarkah Tuhan memberikan Janji dan Keselamatan untuk masa depan kehidupan orang percaya sesuai
dalam Mazmur 91 ini? Bagaimana jika setelah semua yang kita perjuangkan, hidup kita tidak sesuai harapan? Apakah janji-janji Tuhan
itu nyata? Bagaimana kita dapat teguh memegang janji Tuhan dalam situasi dan kondisi yang tampaknya jauh dari kebaikan dan rencana
indah-Nya? Lalu, bagaimana cara Tuhan memenuhi janji-Nya?
1.2 Landasan Teori

• Etimologi dan Terminologi

 Janji
Janji menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat sesuai
dengan yang telah diucapkan. Janji menurut definisi penulis adalah suatu ucapan atau hal untuk dimasa mendatang yang harus
ditepati, Janji adalah hutang dan hutang itu harus dibayar sehingga untuk membayarnya harus dengan menepati. Janji, dalam
Perjanjian Lama bahasa Ibrani tidak ada istilah khusus bagi konsep atau tindakan berjanji. Orang Ibrani hanya menyatakan, bahwa
seseorang “berkata” atau “berbicara”( ‫ אֲמַר‬- 'Amar, ‫ – ָדָּ בַר‬Davar) yang berarti adalah "janji". Janji ialah satu kata yang keluar
memasuki waktu yang belum dipenuhi, kata itu mendahului orang yang mengucapkannya dan yang menerimanya untuk
menandai sebuah penentuan antara mereka di masa depan. Janji dapat mewujudkan jaminan terhadap perbuatan yang terus-
menerus atau tindakan pada masa depan demi kepentingan seseorang, “Aku akan bersamamu ” (Lukas 23:43), “Mereka yang
berdukacita akan dihibur” (Matius 5:4); Jika kita mengakui dosa kita, Allah akan mengampuni dosa kita (1 Yohanes 1:9). Janji juga
berarti persetujuan yang sungguh-sungguh mengenai hubungan dua pihak (walaupun tidak setaraf) yang abadi: seperti
perjanjian Allah dengan Israel. Janji juga mungkin pemberitahuan tentang suatu kejadian di masa depan, Jika kamu telah
membawa umat itu keluar dari Mesir, kamu harus melayani Allah di gunung ini (Keluaran 3 :10,12). Secara terminologi janji
adalah ikrar yang harus dipenuhi. Seseorang yang berjanji ia harus memenuhi janjinya untuk diwujudkan. Siapapun yang
mengucapkan janji ia telah mengikatkan diri kepada sebuah keharusan untuk memenuhi janji tersebut.

 Keselamatan
Keselamatan ialah memiliki arti dasar pembebasan dari situasi di luar kemampuan seseorang membebaskan dirinya sendiri.
Secara umum keselamatan berasal dari akar kata selamat, yang berarti terhindar dari segala sesuatu yang dianggap suatu bahaya,
malapetaka, atau musibah. Alkitab memberikan pengertian keselamatan adalah karya Allah dalam pengupayaan umat bebas dari
perbudakan dosa dan membawanya ke situasi kemuliaan melalui Yesus Kristus. Terminologi keselamatan dalam perjanjian Lama
berasal dari kata “Yasa” dan “Yesua”. Kata ini hanya ditemukan dalam bentuk Niphal (passif) dan Hiphil (aktif), yang artinya
meyerahkan atau membebaskan. Secara umum dalam kekristenan keselamatan dipahami dengan pengertian terhindar atau
bebas dari neraka dan masuk kesurga. Karena keselamatan ini merupakan karya usaha Allah yang diberikan kepada manusia yang
melepaskan orang percaya lepas dari perbudakan dosa pemahaman yang benar terhadap keselamatan menentukan tindakan
yang benar juga yang sudah seharusnya orang Kristen lakukan. Keselamatan yang Tuhan Yesus berikan memberikan perubahan
status, manusia yang berdosa dibenarkan karena pengorbanannya di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya pada hari ke tiga. Yesus
yang tidak berdosa menanggung dosa kita supaya kita tidak binasa. Alkitab dengan Jelas menuliskan bahwa orang-orang yang
menaruh kepercayaan kepada Tuhan Yesus diselamatkan (Kis. 16:31).
ISI
3.1 Pengertian Virus Corona
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Walau lebih banyak
menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa
termasuk ibu hamil dan menyusui.

3.2 Ciri-ciri Terkena Virus Corona


Berikut ciri-ciri terkena Virus Corona yang dikutip dari CNN Health:
1.Demam
2.Batuk
3.Sulit bernafas
4.Gejala lain
5.Anosmia
6.Mata merah muda
7.Diare.

3.3 Cara Virus Corona Menyebar dan Menular ke Orang Lain


Penularan dan penyebaran infeksi Virus Corona bisa terjadi melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus Corona menular melalui orang yang telah terinfeksi
virus tersebut. WHO menyebut Virus Corona dapat menyebar melalui tetesan atau percikan (droplet) kecil dari
hidung atau mulut ketika seseorang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di suatu
benda atau permukaan yang lalu disentuh oleh orang sehat dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung dan
mulut mereka. Virus Corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan
dengan yang terinfeksi virus tersebut.
3.4 Janji Tuhan Untuk Masa Depan Kehidupan Orang Percaya Di Tengah Pandemi
Janji Tuhan adalah sebuah janji yang dapat diandalkan. Alkitab berkata bahwa janji Tuhan itu murni, karena diberikan dalam ketulusan dan tanpa agenda
yang tersembunyi. Disebut “murni’ “ karena yang tertulis, sesuai dengan apa yang dimaksudkan. Tidak ada arti ganda didalamnya. Janji Tuhan dalam Alkitab
berjumlah ribuan. Namun bagi manusia, sering sekali janji hanya tinggal janji. Kita mungkin lupa atau melewatkan sebuah janji karena menganggapnya sepele.
Terkadang kita sengaja mengabaikannya karena merasa tidak harus memenuhi janji tersebut. Oleh karena itu, kita ragu benarkah Tuhan akan menepati janji-Nya?.
Berbeda dengan kita, Tuhan tidak pernah ingkar janji. Benda-benda langit ciptaan-Nya selalu bergerak sesuai mekanismenya masing-masing, tepat pada waktunya.
Seperti Matahari, selalu terbit setiap hari. Oleh karena itu hukum alam saja tidak lalai dalam memenuhi janji, apalagi pencipta-Nya. Di Alkitab, tak ada satu pun janji
Tuhan yang tidak Dia ditepati. Bahkan, setelah ribuan tahun, Tuhan masih ingat pada janji-Nya, dan cara-Nya menepati janji amatlah luar biasa.
Dalam Mazmur 91 dikatakan bahwa orang yang duduk dalam naungan-Nya akan menerima Perlindungan dan Pertahanan yang diartikan sebagai adanya suatu Janji
dan keselamatan yang akan diperoleh jika kita tetap setia, keraguan memang hal yang wajar kita rasakan namun jangan sampai keraguan menguasai diri kita karena
itu kita harus mengandalkan Tuhan Allah dalam setiap pergumulan kita. Berbagai tawaran akan janji yang diberikan dalam Mazmur 91 ini tentunya memberikan
kepada kita suatu keyakinan, bahwa Tuhan tak akan meninggalkan kita sekalipun pencobaan datang silih berganti. Waktu yang dipilih Tuhan untuk menggenapi janji-
Nya belum tentu sama dengan waktu yang diinginkan orang percaya, namun waktu Tuhan pasti indah. “Waktu ” yang dimaksud disini bukanlah hari, jam atau menit,
melainkan lebih tepat bila dikatakan sebagai “momentum Ilahi”. Hal ini bisa menjadi perhatian orang percaya bila ingin melihat janji Tuhan digenapi dalam
kehidupan orang percaya. Sebab Janji Tuhan itu pasti karena diucapkan oleh-Nya yang tidak pernah ingkar janji. Namun, dalam setiap janji selalu ada bagian Tuhan,
dan bagian orang percaya ialah harus percaya. Walaupun hanya sesederhana “Percaya”, semua janji Tuhan itu digenapi supaya kita memuliakan nama Tuhan. Janji
Pemulihan terjadi dalam kehidupan kita agar menjadi kesaksian bagi banyak orang yang membutuhkan. Kita harus memegang janji itu sampai digenapi. Hanya
dengan menunggu waktunya dan percaya, maka semuanya pasti akan tiba. Percayalah bahwa Tuhan sanggup dan selalu memenuhi janji-Nya, karena menepati janji
adalah karakter-Nya. Setiap janji Tuhan pasti ditepati, tidak mungkin tidak digenapi. Mungkin terkadang janji Tuhan tidak terlaksana dalam hidup kita bukan karena
Tuhan lalai, namun manusialah yang tidak percaya kepada janji-janji-Nya.

3.5 Kehidupan Orang Percaya Di Tengah Pandemi


Kehidupan orang percaya tidak terlepas dengan perbuatan ataupun kebiasaan "mengucap syukur". Ada banyak alasan mengucap syukur, yang dimana
semakin seseorang beriman kepada Tuhan akan semakin mengucap syukur. Kita tidak hanya mengucap syukur dikarenakan hal-hal besar, atau mengucap syukur
karena mengalami hal-hal seperti yang diharapkan atau diingini, tetapi juga mengucap syukur ketika mengalami sesuatu tidak seperti yang diharapkan. Memang hal
ini tidaklah segampang diucapkan. Karena mengucap syukur seharusnya menjadi gaya hidup orang percaya yaitu mengucap syukur dalam segala hal.
Makna dari mengucap syukur ialah sebagai respond dan pengakuan dari umat sebagai orang percaya bahwa apa yang dialami, apa yang telah dimiliki semuanya
bukan karena kebetulan, bukan karena kekuatan, bukan karena kepintaran kita, namun itu semua karena berkat Allah. Semuanya karena pertolongan dan campur
tangan Allah.
Orang percaya tahu bahwa setiap pergumulan tidak dapat dihentikan ataupun dihindari. Namun, dalam menghadapi banyak masalah atau pergumulan yang
menekan hidup dapat menjadi motivasi yang kuat bagi diri apabila dapat di hadapi dan dikendalikan dengan bijaksana dan benar sesuai dengan Firman Allah.
Ketaatan kepada Tuhan adalah landasan utama untuk menyikapi permasalahan apapun yang datang silih berganti. Jika landasan utama tidak diprioritaskan maka
kekhawatiran dalam diri orang percaya akan berujung ketakutan, kekhawatiran mendalam dan kebinasaan yang mencekam. Khususnya ketika di tengah menghadapi
masalah penyakit yang mengancam nyawa hidup manusia. Gaya hidup orang Kristen harus benar-benar di lakukan dengan sungguh-sungguh percaya di dalam
Kristus, dengan menata pola hidup yang baik dalam menyikapi masalah penyakit menular ini menjadi salah satu jaminan untuk melewati rintangan hidup orang
percaya di masa mendatang. Menghadapi masa-masa sukar, akan terasa tenang jika di sikapi dengan prinsip gaya hidup rohani dengan mengandalkan perisai Allah
sebagai tembok yang kuat untuk berperang dengan musuh seperti penyakit virus corona ini. Dalam hal ini Kristus bermisi, yang dimana perlu memiliki perencanaan
dalam menghadapi masa-masa sulit, baik pada dirinya serta pada orang-orang disekelilingnya menjadi motivasi bagi orang percaya lainnya untuk tetap tenang
menyikapi perkembangan zaman yang tidak dapat di prediksi kapan berakhirnya. Menghadapi virus corona, orang percaya harus menghilangkan rasa ketakutan yang
penuh dengan roh kegelapan yang mempengaruhi dan menghambat orang percaya untuk datang kepada Allah meminta pertolongan.
3.6 Orang Percaya menyikapi masalah Penyakit menular menurut Mazmur 91:1-16
Menyikapi penyakit yang di hadapi setiap hidup manusia tentunya memerlukan dorongan, motivasi, penguatan, sikap
hidup yang tertata agar dapat menyikapi sebuah wabah penyakit yang membuat takut hidup masyarakat dunia milenial saat
ini. Di tahun 2020 ini kita sedang menghadapi serangan virus yang disebut sebagai Covid 19 yang sudah menyerang hampir
ke semua negara di dunia, dunia diguncang oleh sebuah virus corona. Sebagaimana yang dilihat dalam media sosial reaksi
orang-orang terhadap wabah dunia ini bermacam-macam, ada yang pasrah dan menyerah tidak tahu harus berbuat apa,
Namun sebagai orang yang beriman menghadapi bahaya maut seperti ini satu jalan yang benar ialah datang kepada Tuhan
yang dimana menjadi sumber segala pertolongan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ketika orang percaya takut,
khawatir, cemas, dan panik dalam menyikapi virus ini, maka gaya hidup yang benar untuk di pegang teguh oleh orang
percaya di cerminkan dalam Mazmur 91:1-16 untuk berdoa serta merenungkanNya, sehingga dapat menenangkan hati
orang percaya.
Orang percaya harus menyerahkan seluruh totalitas hidup dan diri hanya kepada Kristus, karena pertolongan yang sempurna
bagi orang percaya hanya ada di dalam Dia. Dalam Mazmur 91:1-16, jaminan keamanan orang percaya nyata di dalam
Perlindungan dan Pertahanan Allah seperti yang jelas dapat kita lihat dari ayat 4-16 bahwa jelas dikatakan berapa kali
didalam teks ini Untuk Kita tidak usah takut karena Tuhanlah sebagai perlindungan dan tempat perteduhan.
Di zaman Perjanjian Lama, ada berbagai bentuk bahaya yang mengancam orang. Serangan bangsa-bangsa yang lebih kuat
merupakan bentuk ketakutan “wajar” yang di alami bangsa-bangsa yang lemah. Dalam lingkungan masyarakat Israel selain
ancaman bangsa sekitar, ada juga bentuk bahaya lain yang sangat ditakuti, seperti wabah dari penyakit sampar, penyakit
menular, yang setiap saat dapat merenggut nyawa siapa saja (ayat3,5,6).10 Keadaan yang di hadapi oleh bangsa Israel lewat
penyakit menular yang juga mematikan, sama halnya yang di hadapi oleh dunia saat ini. Para pakar kesehatan khusus yang
menangani virus corona memberitahukan agar masyarakat khususnya Indonesia, untuk tidak terlalu cemas dengan adanya
virus tersebut. Menjaga tubuh tetap sehat dan bersih adalah langkah awal yang di anjurkan agar terhindar dari gejala yang
memicu virus tersebut, karena virus ini menyerang sistem pernapasan melalui bakteri dan kuman yang memancing
datangnya virus-virus penyakit. Sebagai orang percaya harus menerapkan anjuran dari pakar kesehatan jasmaniah,
kesehatan rohani pun menjadi satu hal yang sangat penting untuk menyikapi masalah virus ini agar tetap berpengharapan
hanya di dalam Kristus. Mengatasi penyakit yang seperti ini, pemazmur memperoleh jaminan keamanan dari rasa takut di
dalam Allah (ay.2). diyakininya bahwa Allah dengan perisai tembok membentengi umatNya dari segala yang jahat dan yang
mengancam (ay.3-13).12 Keyakinan ini muncul kerena kedekatan dan pengenalannya akan Allah bahwa dari Dia akan datang
keselamatan kekal. Allah sendiri berjanji akan memberkati orang yang percaya kepadaNya (ay.14-16).
KESIMPULAN

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil wawancara dan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa orang percaya pasti
diselamatkan oleh karena karya anugerah ilahi dan orang percaya harus memiliki gaya hidup yang
berlandaskan
Berdasarkan hasil wawancarakitab dan Mazmur
pemaparan 91:1-16,
di atas sehingga dapat disimpulkan
dapat disimpulkan bahwa orang bahwa Teologi
percaya pasti Dogmatis
diselamatkan yangoleh karena karya
berlandaskan Mazmur 91 ini ialah Teologi Janji Tuhan. Dimana teks dalam Mazmur
anugerah ilahi dan orang percaya harus memiliki gaya hidup yang berlandaskan kitab Mazmur 91:1-16, sehingga dapat disimpulkan bahwa Teologi91 ini sebagai
pedomanMazmur
Dogmatis yang berlandaskan hidup yang91 inimemegang teguhJanji
ialah Teologi Prinsip yang kuat
Tuhan.15 dimanakepada
teksIman
dalam percaya
Mazmur di dalam
91 ini Kristus
sebagaiuntuk pedoman hidup yang
menyikapi masalah penyakit menular seperti yang di hadapi oleh bangsa
memegang teguh Prinsip yang kuat kepada Iman percaya di dalam Kristus untuk menyikapi masalah penyakit menular seperti Israel dalam Perjanjian Lama, yang di hadapi oleh
sama halnya seperti dengan fenomena virus corona yang mematikan yang menggemparkan
bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, sama halnya seperti dengan fenomena virus corona yang mematikan yang menggemparkan dunia dizaman dunia dizaman
millenial sekarang ini millenial
yang dapat sekarang ini yang iman
menggoyahkan dapat pengharapan
menggoyahkan imanpercaya
umat pengharapan
di dalam umat percaya
Kristus. Kitaditahu
dalam Kristus.
bahwa covidKita
19 atau yang sering
tahu bahwa covid 19 atau yang sering disebut dengan virus corona ini sebenarnya
disebut dengan virus corona ini sebenarnya memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Banyak orang mengartikan memiliki dampak positif
bahwa covid 19 ini
dan juga dampak negatif. Banyak orang mengartikan bahwa covid 19 ini hanya membawa
hanya membawa dampak negatif saja .Tetapi jika kita memaknai apa itu arti keyakinan, kebersamaan, ketaatan, dan tidak mementingkan diri dampak negatif
sajabahwa
sendiri, tentu kita sadar .Tetapiinijika kita memaknai
merupakan suatu apa itu artiyang
musibah keyakinan, kebersamaan,
mengajarkan itu semua.ketaatan, dan tidakkita
Maka tetaplah mementingkan
menaati segala diri aturan dan saran
dari pemerintah sertasendiri, tentuagar
jajarannya kitacovid
sadar 19bahwa ini merupakan
ini cepat berlalu agarsuatu musibah
segala yangkita
kegiatan mengajarkan itu semua.
biasanya dapat pulihMaka
kembali.tetaplah
Hendaklah kita dapat
kita menaati segala aturan dan saran dari pemerintah serta jajarannya agar covid 19 ini
merefleksikan hal-hal sederhana tersebut kedalam kehidupan kita masing-masing karena Tuhan tidak akan meninggalkan kita di dalam Ibranicepat berlalu agar
13:5b menegaskan bahwa segala kegiatan
"Aku kita tidak
sekali-kali biasanya
akandapat pulih kembali.
membiarkan engkauHendaklah kita dapat
dan aku sekali-kali merefleksikan
tidak hal-hal sederhana
akan meninggalkan engkau." Saran dari penulis
tersebut kedalam kehidupan kita masing-masing karena Tuhan tidak akan
adalah Orang percaya ialah orang-orang yang telah dikuduskan di dalam Kristus karena itu gaya hidup yang benar di dalam meninggalkan kita di dalamFirman Allah perlu di
Ibrani 13:5b menegaskan bahwa "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau
hidupi di dalam hidupnya, serta tidak ada kekhawatiran yang berlebihan karena kita adalah orang-orang yang telah di menangkan dan aku sekali-kali tidak di dalam Tuhan,
maka pertolongan sejatiakan meninggalkan
hanya engkau."
di dalam Kristus Orang
dan jika viruspercaya
corona ialah orang-orang
menjadi yang sangat
suatu hal yang telah dikuduskan
di takuti oleh didunia,
dalammaka Kristus
orang percaya harus
karena itu gaya hidup yang benar di dalam Firman Allah perlu di hidupi di dalam hidupnya,
menjadi perisai Kristus untuk menjadi prajurit dan Garda terdepan yang siap sedia menghadang badai topan corona dengan memberikan serta tidak ada
pengharapan bagi semua kekhawatiran
orang bahwa yang berlebihan
fenomena karena
yang kita
terjadi saatadalah orang-orang
ini akan yang telah
segera berakhir di menangkan
dan kita di dalamdengan
akan diselamatkan Tuhan,berserah di dalam
Kristus tanpa keraguanmaka pertolongan
sedikit pun. sejati hanya di dalam Kristus dan jika virus corona menjadi suatu hal yang sangat di
takuti oleh dunia, maka orang percaya harus menjadi perisai Kristus untuk menjadi prajurit dan Garda
terdepan yang siap sedia menghadang badai topan corona dengan memberikan pengharapan bagi semua
orang bahwa fenomena yang terjadi saat ini akan segera berakhir dan kita akan diselamatkan dengan
berserah di dalam Kristus tanpa keraguan sedikit pun.

Anda mungkin juga menyukai