Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

MENYUSUN DAN
MEMBEDAKAN TEKS
CERPEN,BIOGRAFI,FABEL

NAMA:YENDI TRI IFDIAWAN


NO :30
KELAS:VIII-I
1.Teks Cerpen

Struktur teks Cerpen

Orientasi:Pengenalan tokoh dalam teks

Komplikasi:Permunculan masalah yang dialami tokoh

Resolusi:Pemecahan masalah

Ciri Bahasa teks cerpen

1.Kata sifat:warna merah

2.kata keterangan(waktu,tempat,suasana):warna kuning

3.kata ganti:warna biru

4.majas :warna hijau

Bawang Merah dan Bawang Putih

Orientasi:

Pada zaman dahulu, di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang bahagia. Keluarga itu
mempunya anak yang cantik bernama Bawang Putih. Kehidupan bahagia

itu terganggu saat ibu Bawang Putih sakit keras dan pada akhirnya meninggal dunia. Bawang Putih
sangat berduka, demikianlah juga ayahnya. Sekarang Bawang

Putih hanya tinggal berdua bersama ayahnya.

Komplikasi:

Di desa itu, hiduplah seorang janda yang mempunyai anak bernama Bawang

Merah. Sejak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah kerap berkunjung

ke tempat tinggal Bawang Putih. Dia kerap membawakan makanan, menolong

Bawang Putih membereskan tempat tinggal atau cuma menemani Bawang Putih

serta ayahnya mengobrol. Akhirnya, sang janda itu menikah dengan ayah Bawang Putih. Kehidupan
Bawang Putih tidak sepi lagi. Dia mendapat ibu baru sekaligus saudara perempuan, yaitu Bawang
Merah. Pada awalanya, sang ibu tiri dan

saudara tiri itu amat baik pada Bawang Putih, tetapi lama-kelamaan karakter asli

mereka mulai terlihat. Mereka sering memarahi Bawang Putih serta memberinya

pekerjaan berat bila ayah mereka pergi berdagang. Sudah pasti sang ayah tidak

mengetahuinya karena Bawang Putih tidak pernah mengadukan tingkah ibu dan

saudara tirinya itu.

Suatu hari, ayah Bawang Putih sakit keras dan kemudian meninggal. Tinggallah

Bawang Putih bersama ibu dan saudara tirinya. Hari demi hari Bawang Putih
disiksa oleh Bawang Merah dan ibunya. Namun, Bawang Putih menerima kehidupan itu dengan
tabah. Suatu hari, Bawang Putih mencuci baju ibu dan saudaranya di sungai. Ada satu baju yang
terhanyut, Bawang Putih pun mengejar baju

itu. Sampailah dia di sebuah rumah yang dihuni seorang nenek yang berada di

tepi sungai. Nenek itu menyimpan baju Bawang Putih yang hanyut. Dia mau menyerahkan baju itu
jika Bawang Putih mau membantunya membersihkan rumah.

Bawang Putih pun segera membantu nenek membersihkan rumah. Nenek itu

terkesan dengan ketekunan Bawang Putih melakukan tugasnya membersihkan

rumah. Setelah selesai, Bawang Putih berpamit pada sang nenek. Baju itu pun

diserahkan nenek kepada Bawang Putih. Nenek itu juga memberi bungkusan

hadiah untuk Bawang Putih karena telah bekerja membersihkan rumah nenek.

Bungkusan itu tidak boleh dibuka jika belum sampai rumah. Dengan bergegas,

Bawang Putih kembali ke rumah. Sesampai di rumah dia ceritakan pengalamannya dan dibukanya
bungkusan yang diberikan nenek. Ternyata di dalam bungku-

san itu terdapat emas yang berkilauan banyak sekali. Bawang Merah merasa iri

akan keberuntungan Bawang Putih.

Resolusi:

Keesokan harinya, karena rasa iri hati yang sangat, Bawang Merah melakukan hal

yang sama dengan peristiwa yang dialami Bawang Putih. Dia menghanyutkan

bajunya di sungai dan mengikutinya sampai ia berada di depan rumah nenek.

Bawang Merah bertanya apakah nenek melihat baju hanyut di sungai. Nenek pun

menjawab bahwa baju itu dia simpan. Baju itu akan diberikan kepada Bawang

Merah asal Bawang Merah mau membantu membersihkan rumah. Bawang

Merah menolak membersihkan rumah dan tetap meminta baju itu. Sang nenek

memberikan baju dan sebuah bungkus-an yang bentuknya sama dengan bungkusan yang diberikan
kepada Bawang Putih. Dengan berlari riang Bawang Merah

kembali ke rumah dan ingin segera membuka bungkusan dari nenek. Setelah

sampai di rumah, Bawang Merah berteriak memanggil ibunya. Ibu dan anak

itu segera membuka bungkusan. Namun, di dalam bungkusan itu bukan emas

berkilau, tetapi ular yang mengejar ibu tiri dan Bawang Merah yang berlari pergi

dari rumah Bawang Putih, pergi dari desa tempat Bawang Putih tinggal.

2.Teks Fabel

Struktur teks fabel:


Orientasi:Pengenalan tokoh

Komplikasi:permunculan masalah yang dialami tokoh

Resolusi:penyelesaian masalah tokoh

Koda:perubahan sifat yang dialami tokoh

Ciri bahasa teks fabel:

1.kalimat kompleks:warna merah

2.kalimat simpleks:warna biru

3.kata sifat:warna kuning

4.konjungsi waktu:warna hijau

Persahabtan yang Kekal

Orientasi : Suatu hari, hiduplah kelinci bernama dino dan kino. Mereka sudah lama berteman.
Mereka selalu akrab dan saling membantu. Suatu ketika, ada kelinci bernama bino. Bino
merupakan kelinci yang keren dan indah. Kino pun tertarik untuk menjadi teman-nya. Kino pun
berteman dengan bino.  
Komplikasi : 
Bino sebenarnya kelinci jahat. Dia memberitahu kino hal negatif dino. Suatu saat, dia mengadu
domba dino dan kino. Dia menjelekan kino yang dibilangnya dari dino. Kino pun marah pada
dino. Kino berkata pada dino “Sahabat apa kau ini, jahat sekali kau menjelekkan aku.” Dino pun
bingung tapi dia tahu bahwa itu ulah bino. Akhirnya kino hanya berteman dengan bino.           
Suatu hari, mereka pergi ke tebing untuk melihat pemandangan. Kebetulan dino juga ada tetapi
Dino dan bino tidak tahu. Saat berjalan, kino terpeleset dan hampir jatuh. Kino berkata “Bino,
tolonglah aku!” Tetapi bino berkata “Aku tak mau menolongmu, nanti aku jatuh.” Kino berkata
“Tolonglah!” Bino berkata “Selamat tinggal.” Dino yang melihat begitu, langsung sigap
menolong kino. Tapi dia jatuh saat menolongnya, sedangkan kino selamat. Saat hampir mati, dia
berkata “Sampai jumpa kino, aku mengasihimu.”          
Resolusi : 
Seketika itu juga dino meninggal. Kino menangis dengan keras dan ia pun menyadari bahwa
bino yang membuat ulah.
Koda : 
Sejak saat itu kino berubah dan tidak mau mudah terpengaruh. 

Perbedaan Teks Cerpen dan fabel

Nama Teks Struktur Teks Ciri bahasa


Teks cerpen Orientasi 1.Kata sifat
Komplikasi 2.kata
Resolusi keterangan(waktu,tempat,suasana)
3.kata ganti
4.majas
Teks fabel Orientasi 1.kalimat kompleks
Komplikasi 2.kalimat simpleks
Reorientasi 3.kata sifat
4.konjungsi waktu
Koda

Teks Biografi

Struktur teks biografi

Orientasi:pengenalan tokoh

Peristiwa/masalah:berisi peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh

Reorientasi:kesimpulan yang berisi peninjauan sikap tokoh

Ciri bahasa teks biografi:

1.kalimat kompleks:warna merah

2.konjungsi:warna biru

3.kata rujukan:warna kuning

4.kata kerja

Aktif:hijau

Pasif :hitam tebal

5.diksi:garis bawah

Biografi Drs. H. Mohammad Hatta


Orientasi:
Lahir di Fort de Kock,  Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 - meninggal di Jakarta, 14 Maret
1980 pada umur 77 tahun, adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia
yang pertama. Ia mundur  dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih
dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal Sebagai Bapak  Koperasi  Indonesia. Bandar
Udara   Internasional Jakarta  menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap  
jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa/masalah:
Nama yang diberikan oleh orangtuanya  ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak
perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Mentri Negara Pemberdayaan
Perempuan dalam Kabinet Indonesia Berdatu pimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Ia dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.
Bung Hatta adalah nama salah seorang dari beribu pahlawan yang pernah memperjuangkan
kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.  Sosok Bung Hatta  telah menjadi begitu dekat
dengan hati rakyat Indonesia karena perjuangan dan sifatnya yang begitu merakyat.
Besarnya peran beliaudalam perjuangan negeri ini sehingga disebut sebagai salah seorang
"The Founding     Father's of Indonesi".

berbagai tulisan dan kisah perjuangan Muhammad Hatta telah ditulis dan dibukukan, mulai 
dari masa kecil, remaja, dewasa  dan perjuangan beliau untuk mewujudkan kemerdekaan
Indonesia. Namun dalam hal yang rasanya perlu sedikit digali dan dipahami, yaitu melihat
Bung Hatta  sebagai tokoh organisasi san partai politik . hal ini dikaitkan dengan usaha   
melihat perkembangan kegiatan dan ketokohan beliau di dunia politik Indonesia saat ini.
Maka pantas rasanya kita ikut melihat perjuangan dan perjalanan kegiatan politik  Bung
Hatta.
Reorientasi
Setelah perng dunia I berakhir generasi muda Indonesia yang berprestasi makin banyak yang
mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan luar negeri seperti di Belanda dan Kairo
(Mesir). Hal ini diperkuat dengan dibelakukanya politik balas budi oleh Belanda. Bung Hatta
adalah  salah seorang pemuda yang beruntung , beliau mendapat kesempatan belajar di
Belanda. Jika kita memperhatikan semangat berorganisasi  Bung Hatta, sebenarnya telah
tumbuh sewaktu beliau berada di Indonesia. Beliau pernah menjadi ketua Jong Sumatera 
(1918-1921) dan semngat ini makin membara dengan asahan dari kultur pendidikan Belanda
/ Eropa yang bernafas demokrasi dan keterbukaan.
Perbedaan Teks Fabel dan biografi

Nama Teks Struktur Ciri bahasa


Fabel Orientasi 1.kalimat kompleks
Komplikasi 2.kalimat simpleks
Resolusi 3.kata sifat
Koda 4.konjungsi waktu

Cerpen Orientasi 1.kalimat kompleks


Peristiwa/masalah 2.konjungsi
Reorientasi 3.kata rujukan
4.kata kerja:Aktif,Pasif
5.diksi

Anda mungkin juga menyukai