Anda di halaman 1dari 2

Elektroda Sistem Logam/Garam tak Larut

Pada elektroda sistem logam/garam tak larut akan terjadi reaksi reduksi dari
garam logam menjadi logam mulia dan sebaliknya. Garam yang terbentuk umumnya
tidak lamt dalam air. Sistem ini dapat dioperasikan hingga temperature lebih dari
100°C tergantung pada logam mulia yang digunakan. Pada elektrtoda ini logam L
kontak dengan garamnya yang sangat sukar (L v+Xv)larut dan dengan larutannya
yang jenuh dengan garam tersebut serta mengandung garam yang larut (atau asam)
yang mengandung XZ-. Contoh dari elektroda ini adalah elektroda perak-perak
klorida, elektroda kalomel, dan elektroda timbal-timbal sulfat.

a) Elektroda Perak-Perak Klorida

Pada elektroda ini, logam perak kontak dengan padatan perak


klorida yang merupakan garam yang sangat sukar larut.
Keseluruhannya dicelupkan ke dalam larutan kalium klorida (KCl). Jika
kita set elektroda ini dengan elektroda hidrogen memberikan :

Pt, H2 (1 bar)ǀ H+ (a=1) ǀǀ Cl- (a=1) I AgCl(s)ǀ Ag

Reaksi elektrodanya : ½ H2 → H+ +. e-

AgCI(s) + e- →7 Ag + CI-

Reaksi keseluruhannya : ½ H2 + AgCl(s) → H+ + Cl- + Ag

RT aH ⁺
Persamaan Nerst : E = E° - ln
nF a Cl ⁻

b) Elektroda Kalomel
Pada elektroda ini, raksa (Hg) ada dalam keadaan kontak
dengan raksa (I) klorida, Hg2Cl2 (kalomel) yang dicelupkan ke dalam
larutan KCI 0,1 m atau KCl jenuh.

Pt, H2 (1 bar)ǀ H+ (a=1) ǀǀ Cl- (a=1) I Hg2Cl2(s)ǀ Hg

Reaksi elektroda :

Reaksi Anoda : ½ H2 → H+ + Cl⁻

Reaksi Katoda: ½ Hg2Cl2 (s) + e- → Hg + Cl-

RT aH ⁺
Persamaan Nerst : E = E° - ln
nF a Cl ⁻

Anda mungkin juga menyukai