Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................1
1.4 Luaran Yang Diharapkan ...........................................................................1
1.5 Manfaat ......................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................2
2.1 Monitoring Lahan .......................................................................................2
2.2 Hutan Gambut .............................................................................................2
2.3 Kamera Termal ...........................................................................................3
2.4 Raspberry PI................................................................................................4
2.5 Neural Network ...........................................................................................5
2.6 Lora .............................................................................................................5
2.7 Sel Surya .....................................................................................................6
2.8 Sistem Sprinkler ..........................................................................................6
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN .........................................................................6
3.1 Studi Literatur Karakteristik Panas Lahan Gambut Dan Pengolahan
Gambar Termal Dengan Raspberry Pi ........................................................7
3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Keseluruhan............................7
3.3 Pembuatan Neural Network ........................................................................8
3.4 Pengetesan Sistem Keseluruhan..................................................................8
3.5 Penyusunan Laporan ...................................................................................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................9
4.1 Anggaran Biaya .........................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan .........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...........................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...............21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ....................................................22
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan ..............................23

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penempatan Tongkat Besi Dengan Sensor Suhu LM35 ........................2
Gambar 2. Cara Kerja Kamera Termal ....................................................................4
Gambar 3. Raspberry Pi 4 ........................................................................................4
Gambar 4. Ilustrasi Sebuah Multi-Layer Neural Network .......................................5
Gambar 5. Komponen Serta Peletakan Sistem Sprinkler Dalam Irigasi ..................6
Gambar 6. Diagram Blok Tahap Pelaksanaan .........................................................7
Gambar 7. Diagram Blok Perangkat Keras Keseluruhan Alat .................................7
Gambar 8. Skema Peletakan Prototipe .....................................................................8
Gambar 9. (A) Contoh Terdapatnya Gangguan Di Lapangan Berupa Tikus, (B)
Contoh Gambar Tanah Yang Tidak Terdapat Gangguan. .....................8
Gambar 10. Flowchart Dari Keseluruhan Alat ........................................................9

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi Gambut Tropika .......................................................................3
Tabel 2. Anggaran Biaya..........................................................................................9
Tabel 3. Jadwal Kegiatan .........................................................................................9

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki daerah hutan yang sangat luas mencapai 120 Juta Hektar.
Dengan daerah hutan yang luas ini Indonesia memiliki sumber daya alam yang
sangat banyak dari sektor hutan. Namun masih terjadi kebakaran hutan yang
menyebabkan berkurangnya sumber daya alam dari sektor perhutanan. Mengambil
provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2019 terjadi kebakaran hutan sebesar
317.749 Hektar. Kerugian yang diakibatkan mulai dari keanekaragaman hayati
yang berkurang, habitat hewan-hewan yang hilang, hingga manusia yang dirugikan
baik materil maupun non materil akibat kebakaran yang terjadi, pada tahun 2015,
kebakaran terjadi pada 2,6 hektar lahan, yaitu setara dengan ukuran empat setengah
kali lipat Pulau Bali dan kerugian bagi negara Indonesia mencapai 221 triliun rupiah
(Anwar dan Susanti, 2017). Umumnya kebakaran hutan di Indonesia terjadi pada
lahan gambut.
Kebakaran lahan gambut dapat dideteksi dengan menggunakan sensor suhu
LM35 (Amri R, 2014). Sensor suhu LM35 termasuk sensor umum yang memiliki
karakteristik linier yang cukup baik dan dapat dikalibrasi langsung ke dalam
besaran celcius. Pengukuran-pengukuran suhu dapat dijadikan sebagai indikator
utama untuk mendeteksi dini adanya kebakaran lahan gambut (Haryawan dan
Gunawan, 2014). Kelemahan dari sensor suhu LM35 ini adalah pengukuran hanya
satu spot, sama kabel-kabel nya mudah rusak karena berada di tanah.
Oleh karena itu, diusulkan pencegahan kebakaran lahan gambut dengan
mengusung penggunaan kamera termal dengan harapan dapat memonitor
kebakaran lahan gambut dengan lebih efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara memonitor suhu lahan gambut secara realtime.
2. Bagaimana sistem memfilter gangguan yang ada di lapangan.
3. Bagaimana sistem dapat mendinginkan lahan gambut ketika suhu lahan
terlalu panas.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Penggunaan kamera termal untuk memonitor suhu lahan gambut.
2. Penggunaan neural network untuk menyaring gangguan yang ada di
lapangan.
3. Penggunaan alat penyiram air untuk mendinginkan lahan gambut.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah
sebagai berikut:
1. Laporan kemajuan dan perkembangan alat selama pembuatan prototipe
alat pencegahan kebakaran hutan gambut
2

2. Laporan akhir pembuatan prototipe alat pencegahan kebakaran hutan


gambut.
3. Terciptanya prototipe alat pencegahan kebakaran hutan gambut.
4. Membuat artikel ilmiah berupa jurnal ilmiah yang siap dipublikasikan di
International Journal on Advanced Science, Engineering, and Information
Technology (Q2 Scopus).
1.5 Manfaat
Manfaat dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah :
1. Bagi masyarakat umum : adanya sebuah sistem untuk pengontrolan lahan
maupun hutan gambut terutama pada musim kemarau agar tidak
terjadinya kebakaran hutan atau lahan yang tidak diinginkan karena
faktor alam.
2. Bagi pihak berwajib : terdapat early warning system mengenai sebuah
potensi kebakaran lahan atau hutan gambut.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Monitoring Lahan
Terdapat beberapa riset yang dilakukan untuk mencari metode yang efektif
dan efisien untuk mencegah kebakaran hutan. Dari riset yang pernah dilakukan
adalah menggunakan sensor kontak. Sensor kontak yang pernah digunakan pada
riset sebelumnya adalah dengan sensor LM35. Suhu yang dibaca dirancang pada
suhu rata-rata 45oC dengan suhu mutlak minimum 30oC dan suhu mutlak
maksimum 64oC (Bagaskara dkk, 2017). Prototipe yang dibuat pada riset tersebut
membaca suhu dengan rentang 23oC hingga 64oC (Bagaskara dkk, 2017).
Metode di atas menggunakan sebuah tongkat besi/metal rod yang
dibenamkan ke dalam tanah. Ilustrasi dapat dilihat di gambar 1 di bawah. Tongkat
besi ini kemudian di couple dengan sensor suhu LM35 yang akan membaca dan
mengirimkan data yang didapatkan kepada microcontroller atmega8L.

Gambar 1. Penempatan tongkat besi dengan sensor suhu LM35 (Bagaskara dkk,
2017).
2.2 Hutan Gambut
3

Lahan gambut adalah lahan yang tersusun dari bahan organik yang memiliki
kandungan karbon organik berkisar 18% dan tebal tanah mencapai lebih dari 50
cm. Lahan gambut terkenal sebagai lahan yang rapuh atau rentan dengan perubahan
karakteristik yang tidak menguntungkan (Anwar dan Susanti, 2017). Gambut
terbentuk dari serasah dan organik yang terdekomposisi secara anaerobik di mana
laju penambahan bahan organik lebih tinggi dari pada laju dekomposisinya. Lahan
Gambut umumnya memiliki kadar pH yang rendah, memiliki kapasitas tukar kation
yang tinggi, kejenuhan basa rendah, memiliki kandungan unsur K, Ca, Mg, P yang
rendah dan juga memiliki kandungan unsur mikro (seperti Cu, Zn, Mn serta B) yang
rendah pula (Aryanti dkk, 2016). Kandungan lahan gambut dapat dilihat di tabel 1.
Tabel 1. Komposisi gambut tropika (Saputra dkk, 2018).

Kebakaran lahan dan hutan rawa gambut terjadi disebabkan oleh bersatunya
ketiga unsur pembentuk api, yaitu bahan bakar, oksigen dan panas. Meskipun
begitu penyebab kebakaran hutan gambut sejauh ini terjadi 99% oleh manusia
bukan karena kondisi alam. Penyebabnya adalah ulah manusia, baik disengaja
maupun tidak disengaja. Pembukaan lahan dengan cara membakar sampai saat ini
masih terus dilakukan (Wardoyo dkk, 2017).
2.3 Kamera Termal
Kamera Termal adalah sebuah teknologi sensor yang digunakan untuk
membaca suhu sebuah permukaan/benda berdasarkan dari pancaran inframerah
yang dihasilkan benda tersebut (Sosnowski dkk, 2018). Kamera termal banyak
digunakan dalam banyak bidang seperti militer, peralatan industri, peralatan medis,
dll. Termal kamera bekerja dengan cara mendeteksi cahaya pada range gelombang
0.4 µm sampai 0.7 µm.
Kamera termal dapat bekerja pada kondisi yang minim cahaya membuat
termal kamera cocok digunakan pada lingkungan hutan yang tidak terdapat
penerangan buatan. Cara kerja kamera termal sederhana dapat dilihat di gambar 2.
4

Gambar 2. Cara Kerja Kamera Termal (Sosnowski dkk, 2018).


2.4 Raspberry PI
Raspberry PI adalah sebuah single board computer yang berarti sebuah
komputer yang dibangun dalam sebuah PCB (Printed Circuit Board). Didalam
single board computer sudah terdapat semua perangkat yang biasanya terdapat
dalam komputer pada umumnya seperti RAM, GPU, Mikroprossessor. Single
Board Computer pun sudah memiliki I/O Port layaknya komputer. Ilustrasi
Raspberry Pi 4 dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Raspberry Pi 4 (Halfacree, 2018).


Raspberry PI 4 memiliki prossessor Broadcom BCM 2711, dengan
spesifikasi QuadCore berbasiskan Cortex-A72 (ARM v8) 64-bit SoC dengan clock
rate 1.5GHz. RAM yang digunakan memiliki beberapa variasi yaitu 2GB, 4GB,
atau 8GB dengan topologi DDR4 berfrekuensi 3200MHz. Raspberry PI 4 memiliki
konektivitas Wi-Fi, Bluetooth, dan port Ethernet. Wi-Fi yang digunakan
menggunakan protokol 802.11ac di bandwidth 2.4GHZ dan 5 Ghz (Halfacree,
2018). Bluetooth yang digunakan adalah versi 5.0. GPIO yang dimiliki berjumlah
40 buah yang kompatibel dengan board Raspberry PI versi sebelum-sebelumnya.
Untuk pengoperasiannya disarankan menggunakan suplai dengan daya 5V 3A
dengan koneksi USB type C.
5

2.5 Neural Network


Neural Network adalah sebuah serial dari algoritma yang bertujuan untuk
menghubungkan sebuah relasi antara sebuah set data dengan sebuah proses yang
berusaha untuk mengikuti atau meniru cara otak manusia bekerja. Dalam konotasi
nama ini neural network mereferensi terhadap sistem dari neuron, antara neuron
organik maupun neuron buatan. Jaringan neural ini dapat beradaptasi dari input
yang berubah, karena efek inilah maka jaringan network ini dapat mengeluarkan
hasil yang terbaik dengan tidak harus mengubah algoritma maupun mengubah
kriteria dari output (Okatani, 2015).
Dalam aplikasi nyata, jarang sekali ditemukan sistem yang menggunakan
single neuron karena klasifikasi jarang sekali hanya berakhir di 1 output. Di sini
dikenal penggunaan multi-layer-neural networks. Ketika terdapat layer yang lebih
banyak daripada 1 di antara input dan output maka layer-layer ini disebut dengan
hidden layer. Dalam gambar 4 dicontohkan penggunaan 1 layer yang saling
terhubung dengan satu sama lain dengan 4 buah hidden layer (Wong dkk, 2009).

Gambar 4. Konfigurasi sebuah multi-layer neural network.


2.6 Lora
LoRa adalah protokol komunikasi nirkabel jarak jauh untuk area luas dengan
daya rendah (LPWAN) yang dibuat oleh Semtech. LoRa menggunakan pita
frekuensi radio sub-gigahertz yang bebas lisensi. LoRa memungkinkan transmisi
jarak jauh (lebih dari 10 km di daerah pedesaan), konsumsi daya rendah tetapi
dengan kecepatan data yang juga rendah (di bawah 50 kbps).
Modulasi yang digunakan oleh LoRa cukup unik karena LoRa menggunakan
teknik modulasi Spread Spectrum Communications. Dasar dari modulasi ini adalah
teorema Shannon-Hartley. Secara singkatnya teorema Shannon – Hartley
membahas mengenai maximum rate di mana informasi dapat di kirimkan lewat
6

saluran komunikasi yang berada dalam bandwidth tertentu dalam kondisi


terdapatnya noise dalam saluran tersebut.
2.7 Sel Surya
Sel surya, atau yang biasa dikenal dengan sebutan photovoltaic cell, adalah
sebuah alat yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik
menggunakan prinsip efek photovoltaic. Sebuah panel surya rata-rata memiliki
efisiensi berkisar dari 20%-22%. Namun efisiensi ini bisa meningkat ketika solar
panel dipasang dalam sebuah sistem besar tidak berdiri sendiri.

2.8 Sistem Sprinkler


Sistem sprinkler merupakan sebuah gabungan komponen-komponen yang
biasa digunakan dalam penggunaan irigasi lahan untuk hasil yang lebih efisien dan
dapat diotomasi. Sebuah aplikasi yang efisien dan otomatis membutuhkan desain
dan operasi yang baik dari pompa, pipa dan divais sprinkler itu sendiri untuk
menyesuaikan dengan kondisi lahan tersebut.
Komponen dari sistem sprinkler biasanya berisikan 3 komponen utama yaitu
pompa, pipa, tangki, dan juga sprinkler itu sendiri. Dalam beberapa sistem, main
line yang ada dipecah menjadi beberapa submain untuk membawa semua air yang
ada ke dalam satu lahan yang digunakan. Contoh dari penempatan sistem sprinkler
dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini.

Gambar 5. Komponen serta peletakan sistem sprinkler dalam irigasi.


BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
Tahap pelaksanaan pada penelitian ini dilakukan secara berurutan sesuai
perencanaan yang telah dijadwalkan. Diagram blok tahap pelaksanaan ditunjukkan
oleh gambar 6.
7

Gagal

Sukses

Gambar 6. Diagram blok tahap pelaksanaan


3.1 Studi Literatur Karakteristik Panas Lahan Gambut Dan Pengolahan
Gambar Termal Dengan Raspberry Pi
Dalam studi literasi hal yang dilakukan adalah mempelajari buku-buku
literature yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam pembuatan alat,
seperti berbagai pemahaman cara kerja dari Raspberry, kamera termal, neural
network, sistem komunikasi LoRa, serta pemahaman tentang lahan gambut, hingga
pemrosesan gambar.
Studi kamera termal digunakan untuk mendapatkan hasil keluaran sesuai
yang diinginkan. Studi mengenai lahan gambut digunakan untuk mencari referensi
pada titik berapa lahan gambut akan mulai terbakar dan untuk mengetahui berapa
suhu lahan gambut umumnya di Indonesia.
3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Keseluruhan
Berikut merupakan diagram blok dari perangkat keras yang akan digunakan
untuk monitoring suhu tanah lahan gambut. Perancangan perangkat keras ini
dilaksanakan secara daring. Simulasi pembuatan alat akan digunakan aplikasi
Fritzing dan Ni Multisim. Yang bertugas membuat alat hanya satu orang. Sisa
anggota lain adalah koordinasi agar pembuatan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Diagram blok dapat dilihat pada gambar 7.
8

Gambar 7. Diagram blok perangkat keras keseluruhan alat

Gambar 8. Skema peletakan prototipe


3.3 Pembuatan Neural Network
Neural network memiliki input sebanyak 4096 yang berasal dari resolusi
kamera termal sebesar 64 x 64 pixel. Kemudian jumlah ReLu dan hidden layer yang
ada nantinya akan menyesuaikan sesuai dengan hasil identifikasi terbaik yang ada.
Terdapat 2 klasifikasi output yaitu pembacaan gambar berupa tanah saja atau tanah
dengan terdapat gangguan makhluk hidup.
Hasil identifikasi neural network berupa sebuah pernyataan apakah gambar
tersebut berupa gambar tanah dengan gangguan atau tanah tanpa gangguan. Ilustrasi
dari gambar yang akan di identifikasi terlihat pada gambar 9. Pada gambar 9(a)
merupakan contoh gambar tanah dengan gangguan sementara pada gambar 9(b)
merupakan contoh gambar tanah yang tidak memiliki gangguan.

(a) (b)
Gambar 9. (a) Contoh terdapatnya gangguan di lapangan berupa tikus, (b) contoh
gambar tanah yang tidak terdapat gangguan.
3.4 Pengetesan Sistem Keseluruhan
9

Pada tahap ini sistem dites secara keseluruhan dan dilakukan pengambilan
data. Diagram alur cara kerja alat dapat dilihat pada gambar 10 di bawah.

Gambar 10. Flowchart dari keseluruhan alat


Jika dalam pengetesan keseluruhan alat telah berhasil, maka akan dianalisa
dan dicatat dilaporan. Namun, jika dalam pengetesan keseluruhan alat ada yang
belum berhasil, maka akan dilakukan pengulangan membuat perangkat keras.
3.5 Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan pada tahap akhir setelah seluruh tahap
sebelumnya telah dilaksanakan. Penyusunan laporan dilakukan secara detail
seluruh proses yang dilaksanakan sesuai hasil dan tahap yang didapatkan.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Jenis Perlengkapan Rp 7.095.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 860.500,00
3. Perjalanan Rp 20.000,00
4. Lain – lain Rp 100.000,00
Total Rp 8.055.500,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
No Nama Bulan Person
Kegiatan 1 2 3 4 Penanggung
Jawab
1 Studi Literasi Peter Aland
10

2 Perancangan Rizqy
Perangkat Ramadhan
Keras Pramono
3 Pembuatan Dava Aulia
Neural
Network
4 Pengetesan Asy Syifaa
Sistem Nur Izzah
Keseluruhan
5 Penyusunan Marcel
Laporan Nicky
Arianto

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, K., & Susanti, M. A. (2017). Potensi dan Pemanfaatan Lahan Gambut
Dangkal untuk Pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 11(1).
Aryanti, E., Novlina, H., & Saragih, R. (2016). Kandungan Hara Makro Tanah
Gambut ada Pemberian Kompos Azolla pinata Dengan Dosis Berbeda dan
Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomea reptans
Poir). Jurnal Agroteknologi, 6(2).
Bagaskara, G., Amri, R., & Rahayu, Y. (2017). Rancang Bangun Sistem Pendeteksi
Kebakaran Lahan Gambut Jenis Kayuan Dengan Memanfaatkan
Karakteristik Panas Yang Ditimbulkannya. Sinergi, 21(3), 157.
Halfacree, G. (2018). The Official Raspberry Pi Beginner’s Guide. Raspberry Pi
Trading Ltd, 240.
Okatani, T. (2015). Python Deep Learning 2nd. Journal of the Robotics Society of
Japan (Vol. 33, Issue 2).
Saputra, B., Suswati, D., & Hazriani, R. (2018). Kadar Hara NPK Tanaman Kelapa
Sawit Pada Berbagai Tingkat Kematangan Tanah Gambut di Perkebunan
Kelapa Sawit PT. Peniti Sungai Purun Kabupaten Mempawah. 8(1), 34–39.
Sosnowski, T., Bieszczad, G., & Madura, H. (2018). Image Processing in Thermal
Cameras. Studies in Systems, Decision and Control, 106 (January), 35–57.
Wardoyo, Yuningsih, L., & Kurniawan, R. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengendalian Kebakaran Lahan Gambut di Desa Muara Medak Kecamatan
Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. 14–
22.
Wong, W. K., Tan, P. N., Loo, C. K., Lim, W. S. (2009). An effective surveillance
system using thermal camera. International Conference on Signal Acquisition
and Processing, ICSAP 2009, April.
11
12
13
14
15
16

4. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Muhammad Rivai, ST., MT.
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIP/NIDN 196904261994031003/0026046903
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 26 April 1969
6 Alamat E-mail muhammad_rivai@ee.its.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081330701412

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Institut Universitas Universitas
Teknologi Indonesia Airlangga
Sepuluh
Nopember
Jurusan/Prodi Teknik Elektro Opto-Elektro MIPA
teknika dan
Aplikasi Laser
Tahun Masuk-Lulus 1987-1993 1995-1997 2002-2006

C. Rekam Jejak Tridharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Rangkaian Elektronika Wajib 3
2 Perancangan Sistem Wajib 3
Elektronika Analog
3 Transduser Wajib 3
4 Divais Optoelektronika Pilihan 3

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Sensor biomarker gas Penelitian Dasar, 2020
berkonsentrasi rendah Kemenristekdikti
berbasis devais Quartz
Crystal Microbalance
terlapis material Carbon
Nanotube yang terintegrasi
dengan Field Programmable
Gate Array
17

2 Pelacakan Sumber Gas Penelitian Terapan 2019


Menggunakan Olfactory Unggulan Perguruan Tinggi,
Robot Swarm Kemenristekdikti
3 Gas Analyzer Penelitian Berbasis 2018
Menggunakan Prinsip Kompetensi,
Electronic Nose Berbasis Kemenristekdikti
Deret Interferometric
Reflectance Imaging Sensor
dan Neural Network
4 Alat Portabel Deteksi Program Insinas Riset 2017
Tingkat Keparahan Asma Pratama Individu,
dan PPOK Menggunakan Kemenristekdikti
Electrochemical Gas Sensor
dan Single Board Computer
5 Pengembangan Mobile Penelitian Terapan 2017
Robot Platform untuk Unggulan Perguruan Tinggi,
Aplikasi Self-Navigating Kemenristekdikti
Autonomous Indoor
Vehicle (AIV)
6 Penggunaan Multi-Mobile Penelitian Unggulan 2016
Olfactory Robot untuk Perguruan Tinggi,
Mencari Lokasi Bahan Kemenristekdikti
Kimia menggunakan
Algoritma Particle Swarm
Optimization
7 Alat Deteksi Exhaled Insentif Riset SINas, 2015
Biomarkers Nitric Oxide Kemenristekdikti
(NO) dan Carbon Monoxide
(CO) untuk Diagnosa
Tingkat Keparahan Asma
dan PPOK Menggunakan
Sensor Non-Dispersive
Infrared dan
Preconcentrator
8 Implementasi Sistim Penelitian Unggulan 2015
Electronic Nose pada Perguruan Tinggi,
Mobile Robot untuk Kemenristekdikti
Mencari Sumber Gas
Berbahaya
9 Aplikasi Penguncian dan Penelitian Unggulan 2015
Penjejakan Target Berbasis Perguruan Tinggi,
Informasi Visual untuk Kemenristekdikti
18

Sistem Pengarah Senjata


Otomatis

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Pembuatan Alat Ozon Generator Institut Teknologi 2020
Untuk Sterilisasi Robot Medical Sepuluh
Assistant Its-Airlangga (Raisa) Nopember
2 Sistem Pompa Air Tenaga Surya Institut Teknologi 2019
untuk Sistem Irigasi Tetes di UPT Sepuluh
Pengembangan Agribisnis Tanaman Nopember
Pangan dan Hortikultura Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur
3 Penerapan Dan Pelatihan Mobile Institut Teknologi 2019
CCTV Untuk Muwujudkan Smart Sepuluh
Pesantren Di SMA A. Wahid Hasyim Nopember
Pondok Pesantren Tebuireng
Jombang: Akses CCTV Melalui
Komputer Dan Smartphone Melalui
Jaringan Internet Protocol (TCP/IP)
4 Sistem Otomatis Pemberi Pakan dan Institut Teknologi 2017
Pengendali Kualitas Air pada Sepuluh
Budidaya Lele Tebar Padat di UKM Nopember
Budidaya Lele Mina Guo Sidoarjo
5 Workshop Pengoperasian Mesin Cetak Institut Teknologi 2017
Braille untuk Guru dan Siswa Sepuluh
Tunanetra SLB YPAB Surabaya Nopember
6 Revitalisasi Mesin Cetak Braille Direktorat 2014
Pembinaan PK-
LK Pendidikan
Dasar
19

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-KC.

Surabaya, 14 Februari 2021


Dosen Pendamping

Dr. Muhammad Rivai, ST., MT.


20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Raspberry Pi 4 1 buah 1.000.000 1.000.000
model B 4GB
- Kamera Termal 4 buah 700.000 2.800.000
Adafruit Amg8833
- Sprinkler Set 4 buah 220.000 880.000
- Solar Panel 1 buah 520.000 520.000
100WP
-
- Tandon Air 600L 1 buah 850.000 850.000
- Pompa Air 1 buah 225.000 225.000
- Module Lora 1 buah 100.000 100.000
- MPPT Solar 1 buah 320.000 320.000
Charger
- Tiang Besi 1 buah 400.000 400.000
- SUB TOTAL (Rp) 7.095.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Baterai Li-Ion 4 buah 30.000 120.000
18650 Sony
- Baut dan Mur 1 pack 45.000 45.000
- Selotip 3 buah 8.500 25.500
- Lakban Hitam 3 buah 10.000 30.000
- Komponen 2 set 100.000 200.000
Elektronik
- Lem 1 botol 50.000 50.000
- Pipa PVC 50 4 buah 75.000 300.000
Meter
- Lem PVC 3 buah 30.000 90.000
- SUB TOTAL (Rp) 860.500
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Bensin Pembelian 1 kali 20.000 20.000
Bahan
SUB TOTAL (Rp) 20.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Langganan 2 kali 50.000 100.000
Internet Perbulan
SUB TOTAL (Rp) 100.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.055.500
Delapan Juta Lima Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NRP Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Peter S-1 Teknik 10 Tinjauan
Aland/0711174 Elektro jam/minggu Pustaka dan
0000072 Penelitian
Alat
2 Rizqy S-1 Teknik 10 Perancangan
Ramadhan Elektro jam/minggu Sistem
Pramono/07111 Software
840000153
3 Dava S-1 Teknik 10 Modeling 3-
Aulia/0721184 Kompute jam/minggu D dan
0000033 r Pembuatan
Neural
Network
4 Marcel Nicky S-1 Teknik 10 Perancangan
Arianto/071119 Elektro Jam/minggu Hardware
40000174
5 Asy Syifaa Nur S-1 Desain 10 Pembuatan
Izzah/0851194 Komuni Jam/minggu Poster,
0000056 kasi Desain
Visual Hardware
22
23

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan dikembangkan


24

Dalam gambar diatas dapat dilihat bagaimana peletakan prototipe dalam lahan
gambut. Peletakan kamera termal harus dalam sudut yang tidak terhalang oleh
pepohonan kemudian solar panel diletakkan di bagian paling atas dari keseluruhan
prototipe agar mendapat efisiensi yang paling maksimal ketika intensitas matahari
sedang tinggi. Kamera termal akan menggunakan protocol komunikasi I2C
sedangkan untuk modul lora akan menggunakan komunikasi ISP. Data dari suhu
akan di dapatkan dari sever serta port display yang terkoneksikan secara langsung
kepada port raspberry pi. Daya yang ada akan menggunakan baterai Li-Ion yang
akan di isi dayanya oleh charge controller yang digabungkan dengan solar panel.

Anda mungkin juga menyukai