i
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ........................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan............................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas ................. 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................................ 22
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Kimia Kulit Durian dan Serat Kulit Durian (Charoenvai, 2014) 3
Tabel 2.2 Standar Toilet Tisu SNI 0103:2008 (BSN, 2008) ....................................... 4
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ...................................................... 9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kulit Durian .......................................................................................... 3
Gambar 2.2 Kulit Singkong ...................................................................................... 3
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pengeringan .......................................................... 7
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Pulping ................................................................. 7
Gambar 3.3 Diagram Alir Proses Bleaching dan Sheeting ......................................... 8
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri tisu dan kertas menempati peringkat ketiga penyumbang sampah dan
emisi gas terbesar dalam skema pemanasan global seperti yang dikutip oleh
Simple Ecology. Hal ini tentunya berakibat pada deforestasi dengan dibuktikan
oleh pernyataan WWF global, bahwa deforestasi Indonesia meningkat hingga dua
kali dalam satu dekade terakhir. Produksi tisu juga berdampak pada emisi gas
dengan angka penggunaan listrik sebanyak 17,3 TeraWatt per tahunnya.
Bahan yang berbasis alam pun menjadi alternatif dalam pembuatan kertas tisu
sehingga akan lebih ramah lingkungan serta aman penggunaannya bagi
masyarakat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Paula, menemukan bahwa
limbah kulit singkong dapat menjadi bahan baku alternatif pembuatan tisu dengan
kualitas tidak berbeda jauh dari produk tisu pada umumnya. Hal ini dikarenakan
kulit singkong mengandung 57% selulosa yang merupakan elemen terpenting
pada produksi pulp kertas (Paula, 2011).
Selain itu, penelitian mengenai pembuatan kertas tisu juga dilakukan oleh
Septianto (2019) yang memanfaatkan limbah kulit durian dan limbah kulit pisang
sebgaai bahan baku. Penelitiannya menunjukkan bahwa limbah kulit durian
menghasilkan kualitas tisu yang lebih baik daripada limbah kulit pisang
disebabkan karena tingginya kandungan selulosa dalam kulit durian yaitu 60 –
65%.
Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, penelitian ini bertujuan untuk
membuat tisu dari campuran limbah kulit durian dan kulit singkong. Selain itu,
campuran limbah kulit durian dan kulit singkong dibuat dengan perbandingan
komposisi 1:1 ; 1:1,5 ; 1:2 ; 1:2,5 ; 1;3 ; 1,5:1 ; 2:1 ; 2,5:1 ; 3:1 gram yang
selanjutnya diuji kualitas dari masing-masing komposisi sesuai dengan SNI
0103:2008. Dengan demikian, dapat diketahui pengaruh komposisi campuran
limbah kulit durian dan kulit singkong terhadap kualitas kertas tisu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan tisu berbahan dasar limbah organik?
2. Bagaimana pengaruh komposisi campuran limbah kulit durian dan kulit
singkong terhadap kualitas kertas tisu?
3. Berapakah komposisi campuran limbah kulit durian dan kulit singkong yang
baik dalam pembuatan kertas tisu sesuai dengan standar yang berlaku?
1.3 Makna dan Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses pembuatan tisu berbahan dasar campuran limbah organic.
2. Mengetahui pengaruh komposisi campuran limbah kulit durian dan kulit
singkong terhadap kualitas kertas tisu.
2
3. Mengetahui komposisi campuran limbah kulit durian dan kulit singkong yang
baik dalam pembuatan kertas tisu sesuai dengan standar yang berlaku.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Menghasilkan kertas tisu berbahan dasar limbah kulit durian dan kulit
singkong.
2. Meningkatkan nilai jual dari limbah kulit durian dan kulit singkong.
3. Membantu menyelesaikan permasalahan limbah dan emisi global.
4. Membantu pengembangan ilmu pengetahuan berupa artikel ilmiah yang dapat
menjadi informasi dan referensi bagi masyarakat ilmiah dan umum.
1.5 Luaran Penelitian
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah “Pengaruh Komposisi Campuran Limbah Kulit Durian dan
Kulit Singkong Terhadap Kualitas Kertas Tisu” yang akan diterbitkan di
Jurnal Konversi, Program Studi Teknik Kimia, Universitas Muhammadiyah
Jakarta
4. Produk kertas tisu berbahan dasar limbah kulit durian dan kulit singkong
3
penelitian yang dilakukan oleh Ovueni (2020), kulit singkong mengandung lignin
16,36%; hemiselulosa 21,37%; dan selulosa 62,28%. Beberapa penelitian pun
memanfaatkan kulit singkong sebagai biosorben, bahan kecantikan, edible film,
bahan alternatif pembuatan kertas dan lainnya.
2.3 Chemical Pulping
Chemical pulping merupakan proses penghilangan lignin dari lignocelluloses.
Hasilnya berupa serat selulosa atau turunan selulosa seperti karboksimetil selulosa.
Kondisi pembuatan pulp cenderung sangat keras sehingga hemiselulosa terhidrolisis
dan dikeluarkan dari serat. Pada proses pembuatan pulp membutuhkan lignin yang
dibelah menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil dan dapat terlepas dari serat.
Lignin yang bersifat tidak larut dalam air, harus diubah menjadi turunan yang larut
dalam air. Untuk mendapatkan pulp berkualitas tinggi, proses pulp diputihkan dengan
oksidan untuk menghilangkan sisa lignin dan warna. Adapun dua teknologi yang
paling utama dalam chemical pulping yaitu proses kraft dan sulfit (Hotzapple, 2003).
2.4 Kertas Tisu
Kertas tisu merupakan bahan yang lazim digunakan dalam keseharian sebagai
pembersih. Tisu dibuat melalui proses pulping dan menggunakan 100% serat alami
(Firmanzah & Syahputra, 2013). Kertas tisu diuji berdasarkan standar yang berlaku
yaitu SNI 0103:2008 (BSN, 2008).
Tabel 2.2 Standar Toilet Tisu SNI 0103:2008 (BSN, 2008)
No Parameter Satuan Persyaratan
1 Kendaan lembaran
Bersih, lembut dan tidak
a. Penampakan -
berlubang.
b. Perforasi pada tiap jarak dalam
gulungan (untuk memudahkan mm Minimal 100
penyobekan dalam pemakaian)
c. Mudah hancur detik Maks. 60
d. Warna - Putih atau tidak luntur
2
2 Gramatur untuk satu lapis g/m Min. 14
3 Daya serap air (AM), 10 menit mm Min. 30
Catatan : Toleransi untuk nilai gramatur adalah ±7%
5
3.3.3 Bleaching
Bubur pulp coklat dimasukkan ke beaker glass, dan ditambahkan 500 mL
H2O2 2% atau NaOCl 2%. Campuran dipanaskan diatas hotplate pada suhu 60ºC
selama 60 minutes. Bubur pulp putih yang terbentuk disaring dan dicuci
(Septianto, 2019).
3.3.4 Sheeting
Proses pencetakan menggunakan ukuran 50 mesh. Bubur pulp putih, 3
gram chitosan, 300 mL aquadest, 4 mL virgin coconut oil, dan 3 gram tepung
tapioka dicampurkan dalam blender. Kemudian, campuran dimasukkan ke dalam
baskom berisi air (disebut pulp). Pulp dilapiskan pada screen 50 mesh setipis
mungkin dan dibiarkan mengering. Kemudian, lapisan tisu akan terbentuk dan
dapat dilepas dari screen (Purnama & Aini, 2017).
3.4 Metode Analisa Hasil
3.4.1 Uji Gramatur
Uji berat tisu dimana tisu yang berkualitas memiliki berat minimal 14 g/m2
(BSN, 2008).
3.4.2 Uji Daya Serap Air
Pengujian ini dilakukan dengan menyiapkan tisu dengan lebar 1,5 cm dan
panjang minimal 20 cm, kemudian menggantungkan tisu tersebut tegak lurus
permukaan air dengan salah satu ujungnya tercelup sedalam 1 cm. Setelah 10
menit, dilakukan pembacaan tinggi kenaikan air yang meresap pada kertas tisu
(BSN, 2008).
3.4.3 Uji Penampakan, Warna, dan Mudah Hancur
Pengujian ini berdasarkan fisik tisu dimana tisu yang berkualitas akan
memiliki tampilan yang bersih, lembut, dan tidak berlubang. Sedangkan warna
tisu yang diharapkan adalah tisu yang berwarna putih atau tidak luntur. Pengujian
warna dapat dilakukan dengan merendam kertas tisu dalam air selama kurang
lebih 60 detik. Air rendaman yang tidak berwarna menunjukkan bahwa tisu tidak
luntur. Pengujian mudah hancur dilakukan dengan memasukkan kertas tisu ke
dalam air kemudian mengaduknya selama kurang lebih 60 detik, dan dikatan
mudah hancur bila terurai (BSN, 2008).
7
Dicuci dan dikeringkan dengan oven pada suhu 90ºC selama 35 menit
Dikeringkan kembali dengan variasi waktu 70, 105, 140, 175, 210 menit
Bubur Pulp
Putih
Lapisan
tipis tisu
DAFTAR PUSTAKA
BSN, B. S. 2008. Patent No. SNI 0103:2008. Indonesia.
Charoenvai, Sarocha. 2014. Durian Peels fiber and recycled HDPE composites
obtained by extrusion. 11th Eco-Energy and Materials Science and
Engineering (11th EMSES). Pathumthani, Thailand. Pp. 539 – 546.
Firmanzah, R. E., dan Syahputra, H. 2013. Manfaat Tisu. Disertasi. Institut
Teknologi dan Sains Bandung.
Hotzapple, M. T. 2003. Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition 2nd Edition.
Lignin, Chemical Pulping.
Masrol, S.H, Ibrahim, M.H.I., Adnan, Sharmiza. 2015. Chemi-mechanical Pulping of
Durian Rinds. Proceeding 2nd International Materials, Industrial, and
Manufacturing Engineering Conference, MIMEC2015. 4 – 6 February 2015,
Bali, Indonesia. Pp. 171 – 180.
Nasution, Z. A. Pembuatan dan Karakterisasi Kertas dari limbah Jerami Padi untuk
Tatakan Gelas Cetak Tangan. 2010. Balai Riset dan Standardisasi Industri
Modern.
Purnama, H., dan Aini, A. N. 2017. Pengaruh Waktu Pengeringan dan Jenis Limbah
Organik Terhadap Kuliats Tisu. The 5th URECOL PROCEEDING. 18 Februari
2017, Yogyakarta, Indonesia. Pp. 253 – 260.
Septianto, M. A. 2019. Manufacturing of Tissue: The Effect of Material, and Amount
of Chitosan and Starch. Skripsi Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Widiastuti, T., Afrizal, dan Zulamanelis. 2016. Sintesis dan Karakterisasi Kertas
Berbahan Dasar Selulosa Kulit Durian. Jurnal RISENOLOGI KPM UNJ.
Vol(1):57 - 63.
11
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Susanty, S.Pd., MSi.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIP/NIDN 0306118102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 6 November 1981
6 Alamat E-mail susanty@umj.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085934617539
B. Riwayat Pendidikan
Tahun Institusi Program Studi
1999 - 2004 Universitas Negeri Jakarta S1 – Pendidikan Kimia
2007 - 2009 Universitas Indonesia S2 – Ilmu Kimia
2018 - saat ini Universitas Indonesia S3 – Ilmu Kimia
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Kimia Dasar Wajib 3
2. Kimia Bahan Wajib 2
3. Kimia Zat Padat Wajib 2
4. Kimia Fisika Wajib 3
5. Praktikum Kimia Fisika Wajib 2
6. Kimia Organik Wajib 3
7. Kimia Analisis Wajib 3
8. Praktikum Kimia Analisis Wajib 2
9. Kalkulus I Wajib 2
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengaruh Penambahan Gel Aloe Vera
1 Kemenristek 2020
Terhadap Efektifitas Antiseptik Gel
The Effects of Vacuum Evaporation on
2 Amino Acid Contents in Pureed Aloe Kemenristek 2019
Chinensis Baker Gel using HPLC
Pusat Afiliasi
Kajian Riset
Aplikasi Ekstrak Daun Jambu Biji Teknologi,
3 sebagai Zat Antioksidan pada sabun Fakultas Teknik, 2019
mandi cair Universitas
Muhammadiyah
Jakarta
16
lab
SUB TOTAL (Rp) 500.000
4. Lain - lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Biaya sewa lab
(maksimum) termasuk 1.500.000 1.500.000
penggunaan alat lab
b. Biaya publikasi 500.000 500.000
c. Biaya berlangganan 100.000 100.000
internet
SUB TOTAL (Rp) 2.100.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.625.000
(Delapan Juta Enam Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah)
21