2
PROFIL MARITIM DAN INDUSTRI
PERKAPALAN INDONESIA
GAMBARAN UMUM INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM
267 Juta Penduduk
7,8 Juta km2 Area Yuridis
INDONESIA TERLETAK PADA LOKASI STRATEGIS DALAM RUTE PELAYANAN TRANSPORTASI LAUT DOMESTIK MASIH TERPUSAT PADA WILAYAH YANG
PERDAGANGAN DUNIA MENGINGAT 90% PERDAGANGAN MEMILIKI AKTIFITAS EKONOMI TINGGI YAITU DI WILAYAH BARAT INDONESIA MESKIPUN
INTERNASIONAL MELALUI JALUR LAUT DIMANA 40% -NYA MELEWATI KARAKTERISTIK KEPULAUAN DI WILAYAH TIMUR INDONESIA TELAH MENJADIKAN
WILAYAH PERAIRAN INDONESIA TRANSPORTASI LAUT SEBAGAI TULANG PUNGGUNG AKTIVITAS PERGERAKANNYA
KONDISI MAKRO & INFRASTRUKTUR INDONESIA 7.65
8.03
7.57
7.18
5.07 5.06
5.03
13.28 13.32
Kualitas Infrastruktur
Keseluruhan
5
KONDISI MAKRO & INFRASTRUKTUR INDONESIA
CHINA 26
THAILAND 32
VIETNAM 39
MALAYSIA 41
INDONESIA 46
FILIPINA 60
Biaya Logistik Indonesia tertinggi dibandingkan Tingginya biaya logistik disumbangkan antara
sejumlah negara, termasuk India, Malaysia, lain oleh kinerja infrastruktur logistik yang
Tiongkok, Thailand, dan Vietnam. masih rendah
± 250 85 % 12.000.000
Dockyard Utilisasi Kapasitas Output
(DWT/Th)
BANGUNAN BARU
160 45 % 1.000.000
Shipyard Utilisasi Kapasitas Output
(DWT/Th)
KEBUTUHAN
TENAGA KERJA
INDUSTRI PERKAPALAN
31.943 ORANG
Perkiraan total kebutuhan
tenaga kerja perkapalan
NASIONAL
63.036 MINGGU
ORANG
Total kebutuhan pelatihan
tenaga kerja perkapalan
KEBUTUHAN SDM JUMLAH PELATIHAN
DIVISI BIDANG KEAHLIAN
(orang) (minggu.orang)
Shipbuilder 4.097 9.339
Hull Welder 6.966 12.356
Painter/blaster 3.483 4.391
Joiner 2.381 6.658
Interior 4.762 3.533
Outfitting
Pipe fitter 1.191 3.329
Welder 1.786 3.178
Machinery Machinery 2.059 6.832
Electrical Electrical 5.218 14.513
TOTAL 31.943 63.036
Tabel. Kebutuhan dan Jumlah Pelatihan Tenaga Kerja Industri Perkapalan
AGENDA FGD
a. Paparan narasumber dari KNKT,
Kemenperin, Kemenaker serta dari PT
BKI (Persero).
HASIL PERTEMUAN
Penataan dan pembinaan yang meliputi:
• aspek sistem dan manajemen;
• aspek kompetensi sdm galangan;
• aspek pembinaan/pengawasan.
MARITIME SHIPYARD
MANAGEMENT SHIPPING
SYSTEM
ALUMNI PPNS PORT
S H I P YA R D
Bekerja di ruang terbatas (confined space entry)
21
POTRET SAAT INI
1
12
Pembangunan
2 Pengembangan
Dan 11
Pemeliharaan Pembuatan dan 3 Keterampilan
10 Pemeriksaan
Komitmen Pendokumentasi Pengendalian dan Kemampuan
9 Pengumpulan SMK3
an Rencana K3 Perancangan dan 4
5 8 Pengelolaan Dan Penggunaan
Peninjauan Pengendalian 6
Pembelian dan 7 Pelaporan dan Material dan Data
Kontrak Dokumen Keamanan
Pengendalian Perbaikan Perpindahannya
Bekerja Standar
Produk Kekurangan
Berdasarkan Pemantauan
SMK3
27
SISTEM MANAJEMEN (P.D.C.A CONCEPT)
• Ambil Langkah Lanjutan sesuai hasil
• Jika bekerja, teruskan dan bakukan • Rencanakan apa yang ingin
menjadi SOP ditingkatkan ?
• Tentukan Hambatan Utama untuk
• Jika tidak, lakukan perencanaan dan cari Mengatasi masalah ?
solusi lainnya • Bagaimana cara menghilangkan
hambatan tersebut ?
• Apa yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya ?
28
STRUCTURE OF DOCUMENTED MANAGEMENT SYSTEM
Policy Manual
Menggambarkan secara garis
WHAT IS / ARE OUR besar latar belakang, kebijakan
Philosophies &
LV. 1
OBJECTIVE(S) ? dan sasaran perusahaan.
Policy
Records PROOF
ISM DAN ISO
31
ELEMEN SUKSES IMPLEMENTASI ISM CODE
ISM Code
1.1.4 SMS Manual
5.1 Nahkoda
32
ISM Code in Brief
33
PERBANDINGAN ISO 9000, ISM CODDE & ISPS CODE
SHIPPING
E-
TICKETING
GREEN PORT
solar-powered
boats
PORT
• ISM - Guidelines on
Cyber Security
• Marine Autonomous
Surface Ship (MASS)
• etc 41
PENINGKATAN SDM
BKI ACADEMY
SUMMARY
1. SAFETY MANAGEMENT SYSTEM is paramount in MARITIME SECTOR
2. MARITIME SECTOR tidak terbatas hanya pada bidang perkapalan
3. SDM berperan sangat penting dalam implementasi K3
4. Diperlukan pelatihan SDM secara berkala untuk senantiasa
meningkatkan budaya K3 pada lingkungan kerja
45
-BKI-
TERIMA KASIH
46