Anda di halaman 1dari 49

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI

TEKNIK PEMERIKSAAN

Disusun Oleh: Adang Karyana Syahbana, S.ST (Widyaiswara Madya) Drs. Ahmad Dimyati (Widyaiswara Madya)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI 2011

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI

TEKNIK PEMERIKSAAN

Disusun Oleh: Adang Karyana Syahbana, S.ST (Widyaiswara Madya) Drs. Ahmad Dimyati (Widyaiswara Madya)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI 2011

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAN TABEL PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PETA KONSEP MODUL A

Halaman i ii iii iv v

PENDAHULUAN 1 Deskripsi Singkat ......... 1 2 3 4 Prasyarat Kompetensi................. 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar........... 1 Relevansi Modul........................................ 2

KEGIATAN BELAJAR 1 Kegiatan Belajar 1. Plastik 1.1. Uraian dan Contoh.. A. Plastik................................................................... B. Karet dan Karet Sintetik....................................... 1.2. Latihan 1.. 1.3. Rangkuman.. 1.4. Tes Formatif 1. 1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut................ 2 Kegiatan Belajar 2. Pemeriksaan Plastik dan Karet 2.1. Uraian dan Contoh.. A. Pemeriksaan di Lapangan .. B. Pemeriksaan Jenis Plastik ... C. Pemeriksaan Karet Sintetik.. 2.2. Latihan Kegiatan 2........................................................... 2.3. Rangkuman...... 2.4. Tes Formatif 2 . 2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.............. PENUTUP... TES SUMATIF. KUNCI JAWABAN.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR PUSTAKA..

3 3 12 19 19 20 23 24 24 27 29 30 30 31 34 35 36 40 41 42

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik

ii

DAFTAR GAMBAR dan TABEL

Nomor 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17 1.18 1.19 1.20 1.21 1.22 2.1 2.2

Judul Gambar Polietilena... Popropilena butiran... Popropilena butiran....

Halaman 4 5 5 6 6 7 7 7 8 8 8 9

Pilstirena dapat dikembangkan.. Polyvinyl Chloride (PVC).................................................. Polytetra Fluoroehylene (PTFE)....................................... Barang dari PTFE.. Polyvinyl Acetate (PVAc)................................................. Polyvinyl Alkohol................................................................ Polymethyl Methacrylate. Alkid resin.. Poliester..

Aminoplast.......................................................................... 10 Epoxide.............................................................................. Silicone.. Poliamida... 10 10 11

Polikarbonat Butiran.. 11 Karet Sintetik .... Polybutadiene ... Neoprene Polychloroprene Acrylonitrile Butadiene Styrene .. Proses Pembuatan Barang Karet Tanda Dalam Kemasan.. Brosur Polietilena.. 15 15 17 18 21 29 30

Nomor 2.1 2.2

Judul Tabel

Halaman

Sifat Khas Berbagai Pembakaran Polimer .......................... 28 Sifat Pembakaran Karet ... 29

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik

iii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Sebelum anda mempelajari modul teknik pemeriksaan barang plastik dan karet sintetik ini, sebaiknya anda membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan berikut ini. 1) Untuk mencapai hasil belajar yang optimal pada modul Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik, pertama kali anda perlu membaca dan memahami peta konsep modul yang kami berikan. Peta konsep ini memberikan pemahaman mengenai kompetensi apa saja yang harus dikuasai hingga tercapai standar kompetensi yang diinginkan. 2) Untuk mempelajari modul ini hendaknya anda mengkomparasi antara teori yang diberikan dengan praktek-praktek umum perdagangan, dengan jalan mengakses informasi perdagangan melalui media-media informasi, seperti: internet, surat kabar, televisi dan sebagainya. 3) Materi Modul ini disusun untuk mendukung proses pembelajaran mata diklat Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik, dengan alokasi waktu belajar sebanyak 8 Jam Pelajaran (8 JP). Pengertiannya bahwa materi modul ini akan diselesaikan selama kurang lebih 360 Jam Pelajaran (@ 45 menit). Agar lebih efektif, sebaiknya anda mempelajari secara mandiri terlebih dahulu pokok bahasan yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran di kelas. 4) Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman (TP) Anda pada modul ini, pada tiap-tiap selesai kegiatan belajar telah tersedia tes formatif dan pada akhir modul ini telah tersedia tes sumatif sebagai sarana untuk mengukur hasil belajar Anda secara mandiri. 5) Demi mencapai tujuan hasil pembelajaran yang optimal pada peserta diklat, para Widyaiswara dengan tangan terbuka siap untuk membantu Anda baik di kelas maupun di luar kelas untuk memahami materi-materi yang tersaji dalam modul ini.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik

iv

PETA KONSEP

Teknik Pemeriksaan Barang Palstik dan karet

Plastik dan Karet Sintetik

Plastik Pengertian polimer, kelompok polimer, jenis polimer dan proses pembuatan barang plastik Karet dan karet sintetik, Jenis Karet Sintetik Karet Sintetik dan barang dari Karet Sintetik

Pemeriksaan Plastik dan Karet

Pemeriksaan plastik, pemeriksaan karet sintetik dan pemeriksaan dilapangan

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet Sintetik

DTSS Teknik Pemeriksaan

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat

Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat Bea dan Cukai yang mempunyai kemampuan teknis pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSS Teknik Pemeriksaan. Dari pendidikan yang diikuti tersebut, diharapkan peserta diklat mempunyai kemampuan untuk dapat melaksanakan teknik pemeriksaan barang plastik dan karet sintetik dengan baik dan benar

2. Prasyarat Kompetensi Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat harus telah memiliki kompetensi awal dan minimal kualifikasi sebagai berikut : Pelaksana Pemeriksa Memiliki pangkat minimal Pengatur Muda (Gol. II/b) dengan usia maksimal 50 Tahun Sehat jasmani dan Rohani Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti Diklat Tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin Tidak sedang ditunjuk mengikuti Diklat lain Ditunjuk oleh sekretaris DJBC

3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pendidikan ini, para peserta dapat melaksanakan teknik pemeriksaan barang plastik dan karet sintetik dengan baik dan benar. Kompetensi Dasar : Kompetensi dasar yang diharapkan kepada peserta setelah mempelajari modul ini, adalah sebagai berikut :

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

mampu melaksanakan teknik pemeriksaan barang plastik dengan benar mampu melaksanakan teknik pemeriksaan barang karet sintetik dengan benar

4. Relevansi Modul Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat adalah sebagai berikut : Materi modul ini memberikan wawasan dan sudut pandang mengenai polimer dan karet sintetik sehingga akan melengkapi pengetahuan calon Pejabat Pemeriksa Barang khususnya yang berkaitan dengan tugas pelayanan customs clearence. Materi Modul ini telah disesuaikan dengan perkembangan pemeriksaan beberapa barang plastik dan karet sintetik dilapangan.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1 Plastik


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu: A. Menjelaskan Plastik B. Menjelaskan Karet Sintetik

1.1 Uraian dan Contoh

A. Plastik
1. Pengertian

Plastik adalah suatu produk yang mengandung polimer tinggi atau bahan plastik dalam bentuk akhir bersifat padat tetapi pada suatu tingkat pembuatan atau pengolahan bersifat liat (plastis). Plastik telah mengalami pencampuran bahan lain yaitu bahan pengisi (filler), bahan peliat (plasticizer), bahan pewarna, bahan stabilisator dan sebagainya kemudian mengalami pengolahan. Pemberian bentuk dikerjakan dengan cara : penuangan (casting), pengempaan (moulding), penyemprotan (extruding), pelapisan (impregnating, laminating) dan sebagainya. Perkembangan industri plastik telah maju dengan pesatnya, sehingga kebutuhan akan bahan baku juga meningkat pesat.

Damar tiruan dan bahan plastik dibagi menjadi dua golongan besar yaitu : 1. 2. Thermosetting (memadat karena panas) Thermoplastic (meliat karena panas).

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

Polimer Gambar 1.1. Polietilena Molekul dibangun ulangan besar oleh kimia (makromolekul) susunan yang unit kecil,

sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer. Polimer didefinisikan

sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer.

Kopolimer Kopolimer adalah suatu polimer yang dibuat dari dua atau lebih monomer yang berlainan. Berikut ini adalah jenis jenis kopolimer yang terbentuk dari monomer pertama (A) dan monomer ke dua (B). A+B (AB)-(AB)-(AB)

Jenis Polimer a. Polietilena


Gambar 1.2. Popropilena butiran Dipergunakan untuk bahan baku pembuatan barang plastik,

misalnya botol, pipa, ember dan sebagainya. Untuk kantong plastik, isolasi, container. Dalam

perdagangan dikenal dengan nama Madex.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

b. Polipropilena
Gambar 1.3. Popropilena butiran Diperoleh propilene. yang dari Damar polimerisasi thermoplastik putih.

berupa

padatan untuk

Dipergunakan barang plastik,

pembuatan botol, pipa,

misalnya

perabot rumah tangga,

mainan anak, alat laboratorium dan sebagainya

Nama dagang Noblen FA 3 ,

F 401 ,

Chisso IF 4

Mitsui Noblen Bj 809 , Mitsui Noblen FL 100

c. Polistirena
Gambar 1.4. Pilstirena dapat dikembangkan Diperoleh dari polimerisasi stirene. Suatu damar yang sifat untuk transparant, isolator. pembuatan

mempunyai Dipergunakan

isolator listrik, alat listrik dan untuk pembuatan barang plastic lainnya. Contoh : a. Polistirena General Purpose.

Merk:Idemitsu Styrol HF 10 b. Polistirena Medium Impact c. Polistirene High Impact. Merk:Natural 492 M 27 7X, Polystyrene High Impact 470 H 27 7 Asahi Dow

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

d. Polivinil Klorida (PVC) dan Politetra Fluoroehilene Gambar 1.5. Polyvinyl Chloride (PVC) Diperoleh klorida, dari polimerisasi vinil

dengan tambahan bahan

tertentu (plasticizer) dapat diliatkan. Dipergunakan sebagai bahan

pembuatan kulit tiruan (imitation leather), untuk pembuatan pipa, untuk isolator kawat listrik dan sebagainya Nama dagang : Nipeon A 21 Sumilit PK M Gambar 1.6 Politetra Fluoroethilena (PTFE) Diperoleh dari polimerisasi Resin tetrafluoroethilena.

thermoplastis berupa padatan putih yang sangat berguna untuk

pembuatan barang tertentu karena tahan suhu tinggi.

Gambar 1.7. Barang dari PTFE Dipergunakan untuk pembuatan gasket, isolator, felt, packing dan sebagainya. Dalam perdagangan dikenal dengan nama Teflon dan Halon.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

e. Poliklorotrifluoroethilena Diperoleh dari polimerisasi klorotrifluoroethilena. Thermoplastik berupa padatan tidak berwarna, dipergunakan untuk pembuatan gasket, pipa yang tahan bahan kimia. Dalam perdagangan dikenal nama Kel-F f. Polivinil Asetat (PVAc) Gambar 1.8. Polivinil Asetat Diperoleh dari polimerisasi vinil

asetat. Suatu polimer yang tidak berwarna, tidak berbau, transparant dapat larut dalam pelarut tertentu. Dipergunakan perekat, dan untuk membuat baku

bahan

pembuatan cat air (cat tembok) yang berbentuk emulsi.

g. Polivinil Alkohol (PVA) Gambar 1.9. Polivinjl Alkohol Suatu polimer yang diperoleh dari hidrolisis Polivinil Asetat. Mudah larut dalam air, serbuk berwarna putih. perekat, Dipergunakan penajin tekstil sebagai (sizing

material) bahan pengental, bahan pengemulsi.

h. Polimethil Methakrilat Gambar 1.10. Polimetil Methakrilat Diperoleh dari polimerisasi methil methakrilat. Suatu polimer yang sangat jernih dan untuk transparant. pembuatan

Dipergunakan

lensa, jendela pesawat terbang, pengganti kaca, perhiasan

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

i. Alkid Resin. Gambar 1.11. Alkid resin Alkid resin diperoleh dari

polikondensasi alkohol bermartabat tinggi (gliserol atau ethilen glikol) dengan asam organik berbusa

tinggi (asam phthalate atau asam maleate). Polimer ini merupakan thermosetting, dan terdapat dalam bentuk cairan kental atau bentuk larutan. Alkid resin dipergunakan sebagai penutup atau pelapis dan terutama sebagai bahan baku untuk permbuatan varnish dan cat. Dalam perdagangan alkid resin dikenal dengan nama Beckosol, Glyptal, Resyl.

j. Poliester Tidak Jenuh (Unsaturated Polyester) Polimer ini bentuknya cair dan dipergunakan untuk pembuatan barang plastik yang diperkuat dengan serat kaca (Glassfibre) misalnya kursi plastik, kano, bodi bus, juga sebagai penutup atau pelapis (coating).

k. Poliester Gambar 1.12. Poliester Poliester diperoleh dari polikondensasi asam terephthalat dengan banyak ethandiol. Poliester ini

dipergunakan

untuk

pembuatan serat tekstil

l. Phenoplast Phenoplast adalah nama golongan damar thermosetting yang dibuat dari kondensasi phenol atau homolognya (cresol, xylenol, dan sebagainya) dengan aldehid (formaldehyde, acetaldehyde dan sebagainya)

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

m. Aminoplast Aminoplast adalah nama golongan damar thermosetting yang dibuat dari kondensasi amine atau amide dengan aldehide. Contoh untuk golongan ini adalah : 1) 2) 3) Urea-formaldehid resin dikenal dengan urea-resin Melamine-formaldehid resin dikenal dengan melamine resin Aniline-formaldehid resin dikenal dengan Anilinoplast Gambar 1.13. Aminoplast Plastik di atas dipergunakan untuk membuat transparan, barang perabot plastik rumah yang tangga

(dinner ware). Apabila terdapat dalam bentuk larutan, dispersi atau emulsi dipergunakan (adhesive) sebagai bahan perekat penajin

sebagai

tekstil (sizing material)

n. Epoksi (Epoksi Resin) Gambar 1.14. Epoksi Resin ini dipergunakan sebagai perekat logam dan untuk pembuatan varnish. Dalam perdagangan dikenal juga dengan nama Araldite, Epon resin.

o. Silikon Resin ini dapat berupa cairan yang encer atau kental, dapat berupa padatan yang kenyal atau keras tergantung pada derajat polimerisasinya. Bersifat tahan panas, menolak air (water-repellent) dan tahan pengaruh udara.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

DTSS Teknik Pemeriksaan

Gambar 1.15. Silikon resin

a. Bentuk cairan dikenal dengan nama Silicone Oil, dipergunakan sebagai bahan pelumas, sebagai peresap, kain payung, sebagai anti-foaming agent. Resin dalam bentuk cairan kental dan padatan kenyal dipergunakan sebagai bahan untuk juga

pembuatan varnish, lapisan isolasi,

dipergunakan untuk penutup celah (sealant). Bentuk padat dikenal dengan nama Silicone Rubber dipergunakan untuk membuat packing dan bahan penyalut alat-alat listrik

p. Poliamida Gambar 1.16. Poliamida Poliamida lebih dikenal dengan nama lain sebagai Nylon. Diperoleh dari

polikondensasi dari asam organik berbasa dua dengan diamine atau asam diamino tertentu. Dipergunakan sebagai serat

tekstil, untuk gagang sikat gigi, untuk tali pancing dan sebagainya.

q. Polikarbonat Gambar 1.17. Polikarbonat butiran Plastik ini digunakan kimia, secara luas

dalam industri

memiliki

banyak

keunggulan, diantaranya ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan bening. Polikarbonat adalah material yang tahan lama dan dapat dilaminasi menjadi kaca anti peluru. Cahaya yang sangat baik dibandingkan dengan jenis kaca lainnya. Sifat polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat (akrilik), namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi, meski lebih mahal. | Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet 10

DTSS Teknik Pemeriksaan

Nama dagang polikarbonat diantaranya : Calibre dari Dow Chemicals Lupilon dari Mitsubishi Engineering-Plastics Corp. Lexan dari SABIC Innovative Plastics (sebelumnya bernama General Electric Plastic) Makrolife dari Arlaplast Makrolon dari Bayer Panlite dari Teijin Chemical Limited Tarflon dari Idemitsu Kosan Co.Ltd. Sellulosae adalah suatu Karbohidrat dengan berat molekul tinggi. Terdapat dalam serat nabati, tugasnya untuk memberi kekuatan pada dinding sel. Regenerasi Sellulosa diperoleh dengan cara pengendapan dan

r. Turunan Sellulosa

penggumpalan apabila larutan alkalis dari cellulose Santhate disemprotkan ke dalam suatu pengumpal asam. Produk ini suatu bahan yang mengkilap dan transparat. a. Sellulose Nitrate (Nitroscelluse) b. Sellulose Asetat c. Sellulose Asetate Butirat d. Karboksimethil Sellulosa

s. Turunan Protein Protein adalah suatu golongan besar persenyawaan yang sangat penting bagi segala makhluk hidup. Terdiri dari makromolekul yang mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan biasanya juga belerang. Protein ini dapat diolah menjadi bahan plastik. Salah satu yang penting adalah kasein yang dikeraskan dan diperoleh dari kasein susu, dikeraskan dengan formaldehiyda. Hasilnya menyerupai gading atau tanduk. Dipergunakan untuk membuat kancing, sisir dan sejenisnya. Selain kasein dapat juga bahan lain yaitu gelatin yang dikeraskan dengan formaldehid. Contoh lain dapat diperoleh dari protein nabati (Soybean protein formaldehid).

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

11

DTSS Teknik Pemeriksaan

4. Proses Pembuatan Barang


Bahan plastik yang beraneka ragam sebelum menjadi barang plastik harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan plastik yang paling banyak digunakan adalah sebagai berikut : Extrusion Blow Moulding Injection Moulding Compression Laminating Foaming Powder Moulding tuangan (casting) B. Karet dan Karet Sintetik 1. Pengertian Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (sukuEuphorbiaceae). Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya : membuat pipa : membuat botol : membuat barang rumah tangga : membuat barang rumah tangga : membuat furniture : membuat produk busa : membuat barang yang dibuat dengan

getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Kelebihan dan kekurangan karet sintetik. Karet alam melarut dalam minyak tanah, bensin dan sebagainya, sedangkan karet sintetis tidak. Oleh karena itu banyak pipa untuk mengalirkan bensi, minyak pelumas dan sebagainya dibuat dari karet sintetis karena pipa dari logam tidak baik berhubungan dengan getaran yang dialami dalam pemakaiannya misalnya pada motor ( mesin). Karet sintetis lebih tahan terhadap panas, sinar matahari, zat asam dan lebih sukar ditembus gas serta cairan, dan ban dalam yang dibuat dari karet sintetis sukar ditambal kalu bocor, tidak seperti ban dalam dari karet alam Karet alam lebih mudah diolah daripada karet sintetis Karet alam lebih kenyal dari karet sintetis dan lebih tahan koyak.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

12

DTSS Teknik Pemeriksaan

Terdapat suatu kelebihan dan kekurangan antara karet alam dan karet buatan. Kedua bahan ini terus bersaing, yang mana bagian terpenting, sangat tergantung pada faktor ekonomis dan teknologi, atau harus saling membutuhkan. Karet sintetis umumnya dihasilkan oleh negara industri (maju), maka faktor sosial politik mungkin juga dapat pegang peranan Pengertian Karet sintetik menurut Harmonized System sebagai berikut : Zat (bahan) sintetik tidak jenuh yang dapat diubah dengan tidak kembali ke sifat semula melalui vulkanisasi menggunakan belerang menjadi zat non termoplastik, yang pada suhu antara 180 C dan 200 C tidak akan putus bila direntang hingga tiga kali panjang aslinya, dan setelah direntang hingga dua kali panjang aslinya selama lima menit, panjangnya akan kembali menjadi tidak lebih dari satu setengah kali panjang aslinya Bahan yang memenuhi syarat tersebut antara lain : a. b. c. d. e. f. g. Cis polyisoprene (IR) Polybutadiene (BR) Polychlorobutadiene (CR) Polybutadiene Styrene (SBR) Polychlorobutadiene Acrylonitrile (NCR) Polybutadiene Acrylonitrile (NBR) Butyl Rubber (IIR) terdiri atas isobutylene yang dipolimerisasi dengan jumlah kecil isoprene Elastotomerik Sifat dari suatu bahan dimana memiliki tingkat kelenturan dan

kemampuan untuk kembali ke bentuk semula. Contoh paling mudah adalah karet gelang. apabila masih baru, maka ketika kita menarik (memanjangkan) karet gelang tersebut kemudian kita lepaskan lagi, maka karet gelang tersebut akan kembali ke bentuk semula. Gambar 1.18. Karet Sintetik Sifat elastis karet bisa berkurang, bila sering ditarik, dan dilepas kembali, maka karet akan melar. Selain berlaku untuk karet dan

turunannya, sifat elastis juga dimiliki oleh tanah

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

13

DTSS Teknik Pemeriksaan

2. Jenis Karet Sitetik a. Polibutadien (BR) Gambar 1.19. Polibutadien Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan dari polimer yang dari

terbentuk monomer

polimerisasi

1,3-butadiena.

Memiliki

resistensi yang tinggi untuk dipakai dan digunakan terutama 1,3-

dalam pembuatan dari ban. Butadiene organik yang agak sederhana konjugasi

adalah senyawa yang struktur

hidrokarbon;

kimia ditampilkan sebagai reaktan dalam diagram di bawah ini. Sebuah diena hidrokarbon molekul memiliki dua karbon ikatan ganda. Polibutadien adalah karet sintetis yang sangat tangguh. Karena

ketahanan yang luar biasa, ia dapat digunakan untuk pembuatan bola golf. penumpukan panas yang lebih rendah dalam produk berbasis karet polibutadien dikenakan berulang meregangkan selama layanan. Sifat ini

menyebabkan penggunaannya di dinding samping ban mobil dan truk. resistensi rendah rolling karet ini juga menyebabkan penggunaannya di bagian tapak ban, namun traksi dingin yang relatif miskin dan ketahanan memotong pertumbuhan membatasi penggunaan untuk campuran dengan jenis lain dari karet.

Kegunaan butadien Polibutadien sebagian besar digunakan di berbagai bagian ban

mobil. Penggunaannya dalam bagian tapak ban truk raksasa membantu meningkatkan abrasi, yaitu kurang mengenakan, dan menjalankan ban relatif dingin, karena panas internal keluar dengan cepat. Di dinding samping ban truk, penggunaan karet polybutadiene membantu meningkatkan umur kelelahan kegagalan untuk karena meregangkan terus menerus selama berjalan. Akibatnya, ban tidak akan meledak dalam kondisi pelayanan ekstrim. Polibutadien karet dapat digunakan dalam tabung bagian dalam selang untuk sandblasting, bersama dengan karet alam. Gagasan utama adalah

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

14

DTSS Teknik Pemeriksaan

untuk meningkatkan ketahanan. karet ini juga dapat digunakan dalam penutup selang, terutama pneumatik dan selang air. Karet ini juga dapat digunakan di bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf, dll Dalam ban mobil, karet polybutadiene dapat digunakan dengan SBR di bagian tapak. karet Polibutadiene dapat dicampur dengan karet Nitrile untuk pengolahan mudah. Namun menggunakan besar dapat mempengaruhi ketahanan minyak dari karet Nitrile. b. Poliklorobutadien (CR)

Gambar 1.20 Neoprene Polychloroprene

c. Akrilonitril Butadiene Stiren ABS atau lengkapnya akrilonitril butadiene stiren adalah polimer

organik pembentuk plastik yang cukup mempunyai kekuatan dengan harga relatif murah. Khusus untuk aplikasi elektronik beberapa jenis ABS mempunyai sifat tahan api (flame retardant).

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

15

DTSS Teknik Pemeriksaan

Gambar 1.21. Akrilonitril Butadiene Stirene

ABS

banyak

digunakan

dalam

bidang teknik, seperti misalnya untuk kebutuhan elektronik dan otomotif. Hal ini dikarenakan ABS mempunyai

kekuatan kejut dan kekenyalan yang tinggi dibanding polistiren, sehingga

sesuai untuk komponen-komponen yang bergerak.

Di pasar dikenal karet akrilonitril dengan butadiene, sifatnya adalah : tak tembus gas dan air tahan koyak tahan gesekan tahan panas dan dingin tahan minyak tanah tak berapa tahan cahaya. tahan udara

d. Butil Rubber (IIR)

Butil rubber terdiri atas isobutilene yang dipolimerisasi dengan jumlah kecil isoprene Karet alam juga dapat diubah menjadi bahan plastik apabila diolah secara kimia. Contoh: 1) .Chlorinated Rubber Diperoleh reaksi klorinasi karet alam, merupakan serbuk/butiran putih, dipergunakan untuk bahan pembuatan cat, pernis, perekat. 2) Rubber Hydrochloride Diperoleh apabila karet alam dilarutkan dalam benzene dan kemudian dialiri gas hydrogen chloride pada temperatur dan tekanan rendah. Hasilnya adalah bahan yang transparant, lapisan yang tipis tidak tembus air dan udara, dipergunakan sebagai bahan pembungkus. 3) Oxidised Rubber Diperoleh apabila karet alam diliatkan dalam udara dengan adanya suatu katalisator. Dipergunakan untuk membuat cat, pernis dan sebagainya.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

16

DTSS Teknik Pemeriksaan

4) Cyclised Rubber Diperoleh apabila karet alam dikerjakan dengan asam sulphate atau asam sulphonate. Hasilnya tidak kenyal lagi tetapi keras dan rapuh. Dipergunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan sol sepatu.

3. Pembuatan Barang dari Karet sintetik Tahapan atau proses pembuatan barang dari karet apabila ditinjau daari polimerisasi dapat diuraikan seperti dibawah ini, sesuai Gambar 1.22. Proses pembuatan barang karet . Namun demikian ini seringkali bersifat teoritis yang jarang dalam praktiknya secara utuh. Proses 1. Polymerization Polymerisasi adalah merupakan proses awal dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada tiga motode yang digunakan yaitu emulsion, microemulsion, and suspension polymerization. Proses ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont, Daikin and Dyneon. 2. Isolation Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan

dibersihkan. Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh compounder. 3. Compounding (mixing) Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang sesuai

keinginannya/pesanan. Pengalaman dan pengetahuan compounder pada tahap ini sangat krusial untuk menghasilkan material yang berkualitas. 4. Extrusion/Forming/Premolding Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring, material tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

17

DTSS Teknik Pemeriksaan

5. Molding Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk akhir yang sempurna. 6. Flash Removal Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisasisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan. 7. Post Curing Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing. 8. Finishing & Inspection Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. 9. Cleaning Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya. 10. Packaging Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar. Gambar 1.22. Proses pembuatan barang karet

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

18

DTSS Teknik Pemeriksaan

1.2. Latihan 1

1. 2. 3. 4. 5.

Jelaskan pengertian polimer dan plastik Sebutkan dan jelaskan pengelompokan jenis polimer Jelaskan sifat dan kegunaan dari polibutadiena Jelaskan sifat akrilonitril butadiena stirena Ceritakan proses pembuatn barang dari karet sintetik

1.3. Rangkuman 1

Polimer merupakan suatu substansi yang terdiri dari molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Polimer digunakan dalam berbagai barang misalnya : minyak, aspal, damar, dan

permen karet. Plastik merupakan produk dari resin tiruan yang telah mengalami pencampuran bahan lain yaitu bahan pengisi (filler), bahan peliat (plasticizer), bahan pewarna, bahan stabilisator dan sebagainya kemudian mengalami pengolahan. Resin tiruan dan bahan plastik dibagai menjadi dua golongan besar yaitu : thermosetting (memadat karena panas) dan thermoplastik (meliat karena panas) Karet sintetis memiliki ketahanan yang lebih dari karet alam dalam hal ketahanan terhadap panas, sinar matahari, zat asam dan lebih sukar ditembus gas serta cairan. Salah satu bahan sebagai karet sintetis yang terbentuk dari polimerisasi monomer 1,3-butadiena, memiliki resistensi yang tinggi untuk dipakai dan digunakan terutama dalam pembuatan ban. Dalam ban mobil, karet polybutadiene digunakan dengan SBR di bagian tapak.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

19

DTSS Teknik Pemeriksaan

1.4. Tes Formatif 1 Pilihlah jawaban yang Saudara anggap benar dengan cara melingkari huruf yang terdapat di depan jawaban tersebut a, b, c, atau d ) 1. Makromolekul yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen disebut .... a. Polimer b. Monomer c. Etilena d. Asam Amino 2. Contoh golongan damar thermosetting yang dibuat dari kondensasi amine atau amide dengan aldehyde adalah ... a. Aniline-formaldehyde resin b. Epoxy Resin c. Kopolimer d. Polytetra Fluoroehylene 3. Polivinil asetat digunakan untuk bahan .... a. cat besi b. minyak c. damar d. permen karet 4. Bahan pembentuk polimer adalah ... a. monomer b. atom c. unsur d. air 5. Jenis plastik yang digunakan untuk bahan baku pembuatan botol, pipa dan ember adalah ... a. Polietilena b. Polipropilena c. Polistirena d. Polivinil Klorida | Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet 20

DTSS Teknik Pemeriksaan

6. Proses yang membuat suatu barang plastik mengalami pelapisan, dapat dilakukan melalui proses ... a. casting b. blowing c. extruding d. laminating 7. Bahan tambahan yang membuat plastik lebih elastis adalah ... a. filler b. plasticizer c. thermosetting d. thermoplastik 8. Jenis bahan karet sintetik yang yahan api dan khusus digunakan dalam pembuatan aplikasi elektronik adalah ... a. ABS b. SBR c. ASR d. SAN 9. Dibawah ini yang merupakan gambar dari jenis polipropilena adalah...

a.

c.

b.

d.

10. Jenis polimer yang dalam perdagangan dikenal dengan nama madex yaitu ... a. Polipropilena b. Polietilena c. Polistirena d. Polivinil klorida

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

21

DTSS Teknik Pemeriksaan

11. Jenis polimer yang mempunyai sifat transparan, dan sebagai isolator yaitu .... a. Polipropilena b. Poliethilena c. Polistirena d. Polivinil klorida 12. Jenis Polimer yang sering dikenal dengan nama Teflon dan Halon dalam dunia perdagangan adalah ... a. Polivinil klorida b. Polivinil asetat c. Polimethil Methakrilat d. Politetra Fluoroethilena 13. Nama golongan damar thermosetting yang dibuat dari kondensasi phenol atau homolognya dengan aldehida adalah ... a. poliester b. phenoplast c. aminoplast d. silikon 14. Tahap awal dalam proses pembuatan karet adalah ... a. polimerisasi b. kopolimerisasi c. elastisasi d. penarikan 15. Suatu bahan yang diperoleh dari reaksi klorinasi karet alam, berbentuk serbuk atau butiran putih dan digunakan untuk bahan pembuatan cat, pernis dan perekat adalah jenis karet sintetik ... a. stirena rubber b. poliklorobutadien c. klorinated rubber d. akrilonitril butadiene stirene

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

22

DTSS Teknik Pemeriksaan

1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 1

Untuk mengukur pemahaman anda terhadap kegiatan belajar 1, disarankan agar anda mencocokkan jawaban tes formatif yang anda buat dengan kunci jawaban yang kami sediakan. Hitunglah persentase tingkat pemahaman (TP) anda, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TP =

Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% Jumlah Keseluruha n Soal


Apabila anda hanya dapat menjawab pertanyaan tersebut kurang atau

sama dengan 80 %, maka sebaiknya anda mengulang kembali materi kegiatan belajar 1 ini. Selanjutnya, apabila jawaban anda telah memenuhi standar kualifikasi yang diminta (lebih dari 80%) maka anda dapat melanjutkan pada kegiatan belajar 2. Skala pengukuran tingkat pemahaman belajar sesuai dengan tabel berikut :

Tingkat Pemahaman 90 < TP 100% 80 < TP 70 < TP 60 TP TP < 60 60 TP TP < 60 70% 90% 80% 70%

Skala Nilai Amat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Kurang Kurang Sekali

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

23

DTSS Teknik Pemeriksaan

Kegiatan Belajar 2
Pemeriksaan Plastik dan Karet
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu: A. Melakukan pemeriksaan plastik dan karet sintetik dilapangan B. Melakukan pemeriksaan berbagai jenis plastik C. Melakukan pemeriksaan berbagai jenis karet sintetik

2.1. Uraian dan Contoh A. Pemeriksaan dilapangan


Dalam pemeriksaan fisik barang berkenaan dengan modul teknik pemeriksaan barang, namun demikian khusus untuk identifikasi plastik dan karet akan diuraikan secara khusus. Tujuan setiap pemeriksaan fisik barang adalah sebagai berikut: 1. Mencegah adanya uraian barang yang tidak jelas (misdescription), 2. Mencegah adanya barang yang tidak diberitahukan (unreported), 3. Mencegah kesalahan jumlah dan jenis barang, 4. Mencegah kesalahan pemberitahuan asal barang, 5. Mencegah pemasukan barang larangan dan pembatasan, 6. Menetapkan klasifikasi dan Nilai Pabean dengan benar Persiapan Pejabat Pemeriksa Barang menerima instruksi pemeriksaan, packing list dari staf Seksi Kepabeanan dan Cukai, meneliti jumlah, jenis dan uraian kemasan dalam packing list. Dalam hal packing list tidak mencantumkan nomor kemasan, atau tidak dapat digunakan sebagai dasar pemeriksaan fisik barang (misalnya uraian jenis barang dan/atau jumlah barang tidak jelas) maka pemeriksaan fisik barang yang semula 10% atau 30% ditingkatkan menjadi 100% (seratus persen).

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

24

DTSS Teknik Pemeriksaan

Agar kegiatan pemeriksaan dapat berjalan efektif, hendaknya Pemeriksa Barang menyiapkan berbagai perlengkapan yang penting untuk mendukung tugas pemeriksaan. Perlengkapan pertama berkaitan dengan perlengkapan kepustakaan dan perlengakapan selanjutnya berkaitan dengan perlengkapan fisik. Untuk keperluan kepustakaan maka seharusnya pemeriksa fisik barang memiliki 1. Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI). 2. Buku pengetahuan barang khusus mengenai plastik dan karet. 3. Menggali informasi lain dari situs internet. 4. Peralatan yang harus dibawa : 1. Cutter / pisau saku, 2. Senter kecil, 3. Alat tulis kantor berupa: 4. Alat pengukur (meteran, macrometer dan sejenisnya) 5. Kacamata / sarung tangan / Topi / Helm pengaman (bila perlu), 6. Alat pembakar, seperti pemantik dengan bahan bakar gas 7. Tabel sifat plastik dan karet sintetik dalam uji bakar 8. Kalkulator, 9. Tas kecil (untuk menyimpan peralatan kerja selama proses

pemeriksaan) Pelaksanaan Pemeriksaan Barang Dalam identifikasi plastik dan karet dilakukan langkah sebagai berikut : 1. Perhatikan pengemas dan tanda dalam kemasan. Salah satu informasi yang dapat memberikan bentuk plastik dapat dilihat dari bentuk pengemasnya, misal bentuk cairan dalam drum, bentuk larutan dan tangki atau bentuk butir dalam bag. Perhatikan jenis kemasan, tanda dalam kemasan atau tulisan yang menjelaskan jenis plastik.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

25

DTSS Teknik Pemeriksaan

Gambar 2 - 1 : Tanda dalam kemasan

3. Perhatikan bentuk fisik barang: Apakah bentuknya : butiran, bubuk, chips atau larutan 4. Perhatikan brosur, certificate of analysis, leaflet, atau sejenisnya. 5. Temukan brosur atau tanda barang bersangkutan a. Nama barang b. Merk c. Negara asal d. Pabrik pembuat e. Spesifikasi barang bersangkutan Gambar 2 - 2 : Brosur Polietilena

Perhatikan antara brosur atau label dengan fisik barang Jika yang terdapat

bersangkutan.

kecocokan antara ketiganya maka dapat dikatakan bahwa

pengimporan barang impor tersebut sesuai dengan pemberitahuan yang disampaikan importir

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

26

DTSS Teknik Pemeriksaan

Pelaporan Agar LHP dapat berfungsi secara optimal maka uraian jumlah dan jenis barang mesti dituangkan secara lengkap dan jelas, yang meliputi : a. Jumlah barang dalam satuan yang umum digunakan untuk barang bersangkutan. b. Uraian barang, sesuai dengan penyebutan umum barang bersangkutan. c. Merk dan tipe barang (apabila ada). d. Spesifikasi teknis sesuai dengan kegunaan barang. e. Kondisi barang (sisa atau skrap). f. Negara asal barang.

g. Keterangan lain yang dapat memperjelas identifikasi barang dalam rangka pengklasifikasian barang dan penetapan nilai pabean. B. Pemeriksaan Jenis Plastik Dalam kenyataan sehari-hari, produk plastik yang diimpor dapat berbagai jenis bahan dan barang. Sebelum kita dapat menentukan harga dan tarifnya, seyogyanya harus terlebih dahulu mengetahui jenis bahan penyusunnya. Untuk mengetahui jenis plastik maka dilakukan uji bakar, yang sifatnya sebagai bakar ini keakuratannya kurang

kesimpulan sementara, karena hasil uji memuaskan. Jenis

pengujian yang baik adalah dengan menggunakan

instrument atau alat analisis yang biasa dilakukan di Laboratorium. Untuk melakukan identifikasi suatu jenis barang, harus dilakukan analisis. Analisis dapat merupakan suatu proses sederhana dan dapat juga suatu proses yang rumit. Analisis plastik secara sederhana dilakukan dengan mengamati sifat fisik bahan plastik, misalnya titik leleh, kelarutan, sifat dalam pembakaran dan reaksi dengan bahan kimia tertentu. Analisis yang rumit, dapat dilakukan di Laboratorium dengan alat yang canggih dan modern. Dalam Modul ini dijelaskan proses identifikasi secara sederhana, yaitu melalui sifat pembakaran. Cara ini didasarkan atas perbedaan sifat polimer. Dalam uji bakar platik dan karet sintetik harus diperhatikan : 1. sifat mudah/sulit terbakar; 2. Kecepatan dan sifat pembakaran

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

27

DTSS Teknik Pemeriksaan

3. Warna api pembakaran, warna asap; dan bau asap hasil pembakaran 4. Aksi sesudah meninggalkan api 5. Abu sisa pembakaran Adapun alat yang dipakai dalam cara pembakaran : 1. Sumber api 2. Penjepit 3. Tabel sifat plastik dan karet dalam pembakaran (to make conclusion) 4. Standar bermacam-macam plastik dan karet yang dikenal Penggolongan berdasarkan sifat pembakaran : 1. Terbakar cepat, sedikit abu ---> plastik turunan sellulosa 2. Terbakar slowly, sisa gumpalan ---> plastik turunan protein 3. Terbakar very slowly/ meleleh, gumpalan ---> plastik atau karet buatan Praktek identifikasi dilakukan sebagai berikut : sedikit contoh bahan atau barang plastik dibakar pada korek api gas. Amati saat bahan plastik mendekati api dan saat terbakar. Kemudian api dimatikan, dan diamati warna asap dan bau asap serta sisa abu. Sifat berbagai bahan plastik dalam pembakaran, seperti tabel dibawah ini : Tabel 2.1.Sifat Khas Berbagai Polimer No Bahan polimer Sifat pembakaran Bau dan warna asap

1 2. 3 4.

Silikone Polytetrafluoethilen Phenolik resin Amino resin

Tidak terbakar Tidak terbakar Sulit terbakarWarna terang Sulit terbakar Bau asam Bau phenol Bau amina Warna kemerahan

Karet klorinasi Polivinil klorida

Sulit terbakar Ada warna hijau Terbakar perlahan bersinar Kuning kemerahan

Bau As. klorida

6 7

Polivinil alkohol Polietilena terephtalat

Iritasi Bau manis

Polietilen; Polipropilen

Kuning, biru memusat

Bau parafin

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

28

DTSS Teknik Pemeriksaan

9 10 11.

Poliurethan Poliester resin Polivinil asetat

Kuning, biru memusat Berarang Kuning gelap

Bau isosianat Tajam Bau asam asetat, berarang

12.

Sellulosa

Kuning Jingga

Bau kertas terbakar

C. Pemeriksaan Jenis Karet Sintetik Secara umum sifat uji karet sintetik memiliki sifat uji bakar yang sama dengan uji karet alam. Karet alam apabila dibakar akan memilki sifat : Dapat terbakar dengan asap hitam Bau karet Asap diserta arang yang berterbangan Untuk melakukan identifikasi suatu karet alam atau karet sintetik, harus dilakukan analisis. Analisis dapat merupakan suatu proses sederhana dan dapat juga suatu proses yang rumit. Analisis karet sintetik secara sederhana dilakukan dengan mengamati sifat fisik bahan karet, misalnya titik leleh, kelarutan, sifat dalam pembakaran dan reaksi dengan bahan kimia tertentu. Analisis yang rumit, dapat dilakukan di Laboratorium dengan alat yang canggih dan modern. Tabel 2.2. Sifat pembakaran karet No 01 Bahan karet Polistirena sejenisnya dan Sifat pembakaran - dapat terbakar - warna api kemerahan - asap hitam, biasanya disertai jelaga yang Bau asap - Bau karet terbakar atau sedikit manis seperti gas alam

berterbangan

Karet sintetik memilki sifat fisik dalam perentangan dan daya elastomeriknya hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan suatu alat yang khusus. Di Indonesia biasanya dilakukan uji oleh laboratorium penelitian karet di Bogor. Sifat yang diuji adalah tidak akan putus bila direntang hingga tiga kali panjang aslinya, dan setelah direntang hingga dua kali panjang aslinya selama lima menit, panjangnya akan kembali menjadi tidak lebih dari satu setengah kali panjang aslinya

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

29

DTSS Teknik Pemeriksaan

Sebagai contoh pada pemeriksaan polistirena, jenis plastik ini akan meleleh bila dekat api, meneruskan pembakaran bila api dijauhkan. Adapun dalam kondisi terbakar, warna asap merah disertai jelaga arang yang berterbangan berwarna hitam dan bau asap yang mencirikan berbau karet alam terbakar. Namun untuk pemeriksaan sifat fisik barang seharusnya barang dikirim ke laboratorium.

2.2. Latihan kegiatan 2

01

Mengapa pemeriksaan secara konvensional terhadap polimer masih diperlukan bagi pejabat pemeriksan barang pada Ditjen Bea dan Cukai ?

02 03

Apa yang harus diamati dalam pemeriksaan polimer dengan uji bakar ? Jelaskan ciri khas dalam uji bakar terhadap polimer jenis turunanan sellulosa ?

04 05

Apa tanda yang khas dalam uji bakar polivinil klorida ? Jelaskan ciri khas dalam uji bakar poliester dan polietilena ?

2.3. Rangkuman

Agar kegiatan pemeriksaan dapat berjalan efektif, hendaknya Pemeriksa Barang menyiapkan berbagai perlengkapan yang penting untuk mendukung tugas pemeriksaan. Perlengkapan pertama berkaitan dengan perlengkapan kepustakaan termasuk sifat plastik dan karet sintetik dalam uji bakar serta perlengkapan selanjutnya berkaitan dengan perlengkapan fisik. Dalam pemeriksaan di lapangan barang plastik dan karet dilakukan langkah-langkah : perhatikan pengemas, bentuk fisk barang, brosur dan keterangan lain yang dapat memberikan Nama barang merk, negara asal, pabrik pembuat dan ciri khas dari bahan tersebut. Untuk menentukan jenis plastik dan karet sinteik diperlukan uji konvensional khususnya dengan uji bakar. Hasil uji konvensional di lapangan bersifat sementara, karena uji bakar ini keakuratannya kurang memuaskan. Jenis pengujian yang baik adalah dengan menggunakan instrument atau alat analisis yang biasa dilakukan di Laboratorium.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

30

DTSS Teknik Pemeriksaan

2.4. Tes Formatif 2 Pilihlah jawaban yang Saudara anggap benar dengan cara melingkari huruf yang terdapat di depan jawaban tersebut a, b, c, atau d ) 1. Plastik yang seing digunakan sebagai pelapis alat pemanas nasi, adalah a. PVC c. PTFE b. PP d. PE

2. Jenis plastik yang baik dan umumnya digunakan sebagai kanopi adalah a. b. c. d. polikarbonat polietilena poliamida Plastik turunan sellulosa

3. Suatu bahan plastik yang sering digunakan sebagai pembungkus rokok adalah a. b. c. d. polietilena terephtalat sellulosa polivinil Asetat polivinil alcohol

4. Jenis plastik yang meleleh bila dekat api dan meneruskan pembakaran bila api dijauhkan serta dalam kondisi terbakar, warna asap merah disertai jelaga arang yang beterbangan. Jenis plastik tersebut adalah a. polistirena b. polyester resin c. sellulosa d. poliurethan 5. Suatu bahan plastik yang mempunyai sifat terbakar berwarna merah kekuningan, biru memusat dan mempunyai bau paraffin merupakan sifat bahan : a. b. c. d. polietilena terephtalat polietilen poliurethan polivinil alkohol

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

31

DTSS Teknik Pemeriksaan

6. Pernyataan yang tidak sesuai dengan tujuan pemeriksaan fisik barang, adalah . a. menetapkan klasifikasi dan Nilai Pabean dengan benar b. mencegah pengeluaran barang larangan c. mencegah kesalahan pemberitahuan asal barang d. mencegah kesalahan jumlah dan jenis barang 7. Dalam uji bakar plastik, perhatikan ... a. b. c. d. sifat fisik kelarutan warna bahan warna api

8. Setelah selesai pembakaran, perhatikan a. b. c. d. bahan pembakar asap warna api sisa abu

9. Alat yang tidak dipakai dalam cara pembakaran yaitu a. b. c. d. penjepit tabel sifat serat sumber api tabung reaksi

10. Dalam identifikasi uji bakar plastik dan karet dilakukan sebagai berikut a. perhatikan pengemas dan tanda dalam kemasan b. temukan brosur atau tanda barang bersangkutan c. sedikit contoh barang yang mewakili dibakar d. perhatikan bentuk fisik barang 11. Agar LHP dapat berfungsi secara optimal, maka uraian jumlah dan jenis barang harus dituangkan secara lengkap dan jelas, diantaranya adalah a. importir b. PPJK c. Nomor BL d. Jumlah barang | Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet 32

DTSS Teknik Pemeriksaan

12. Ciri khas plastik jenis sellulosa, dalam sifat pembakaran menyerupai a. b. c. d. rambut terbakar gelas terbakar kertas terbakar polietilena terbakar

13. Pernyataan yang mencerminkan PVC dalam uji bakar adalah a. b. c. d. terbakar cepat, terus terbakar, ada sisa gumpalan terbakar, tidak meneruskan pembakaran dan bau kabel terbakar lambat, sedikit abu Terbakar sangat lambat, terdapat gumpalan

14. Suatu bahan plastik yang mempunyai sifat khas apabila dibakar menjadi kuning kemerahan dan mempunyai bau manis merupakan sifat ... a. poliester b. polistirena c. polietilena d. polivinil alkohol 15. Dibawah ini yang merupakan pasangan bahan polimer, sifat pembakaran dan bau hasil dari pembakaran polimer yang benar yaitu ... a. b. c. d. phenolik resin, tidak terbakar, bau phenol amino resin, sulit terbakar, bau amina polivinil alkohol, terbakar perlahan bersinar, bau manis poliurethan, kuning biru memusat, bau paraffin

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

33

DTSS Teknik Pemeriksaan

2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 2

Untuk mengukur pemahaman anda terhadap kegiatan belajar 1, disarankan agar anda mencocokkan jawaban tes formatif yang anda buat dengan kunci jawaban yang kami sediakan. Hitunglah persentase tingkat pemahaman (TP) anda, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TP =

Jumlah Jawaban Yang Benar x 100% Jumlah Keseluruha n Soal


Apabila anda hanya dapat menjawab pertanyaan tersebut kurang atau

sama dengan 80 %, maka sebaiknya anda mengulang kembali materi kegiatan belajar 1 ini. Selanjutnya, apabila jawaban anda telah memenuhi standar kualifikasi yang diminta (lebih dari 80%) maka anda dapat melanjutkan pada kegiatan belajar 2. Skala pengukuran tingkat pemahaman belajar sesuai dengan tabel berikut : Tingkat Pemahaman 90 < TP 100% 80 < TP 70 < TP 60 TP TP < 60 90% 80% 70% Skala Nilai Amat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

34

DTSS Teknik Pemeriksaan

PENUTUP

Plastik dan barang terbuat dari plastik serta karet dan barang terbuat dari karet terletak dalam Bagian VII dari Harmonized System. Bahan plastik dan barang plastik banyak jenisnya, terdiri dari polimer buatan, alami maupun

modifikasi polimer alam. Pengidentifikasian sementara untuk jenis dari plastik secara konvensional masih diperlukan dalam pemeriksaan fisik di lapangan. Identifikasi jenis secara uji bakar masih dapat dilakukan terutama terhadap barang tunggal, namun untuk kepastian secara hukum dapat dilakukan di laboratorium. Dalam pemeriksaan karet sintetik selain dilakukan sifat dalam uji bakar, diperlukan data tentang kekuatan daya rentang dan sifat elastomeriknya untuk menentukan bahwa barang tersebut termasuk karet sintetik. Untuk mengenal jenis karet sintetik dalam uji bakar pada prinsipnya menyerupai karet alam, yaitu asap hitam, bau karet alam terbakar dan mempunyai arang yang berterbangan. Namun untuk lebih akurat, khususnya dalam daya rentang dan elastomeriknya harus dilakukan di laboratorium Semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Diklat Teknis Substantif Teknik Pemeriksaan.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

35

DTSS Teknik Pemeriksaan

TEST SUMATIF TEST SUMATIF

Sebagai tolak ukur pemahaman anda terhadap modul Transaksi Perdagangan Internasional ini, silahkan anda kerjakan soal-soal latihan berikut

A. Pernyataan Benar Salah 1 BS Dalam identifikasi barang plastik di lapangan diperlukan pemeriksaan secara konvensional 2 BS Salah satu tujuan pemeriksaan barang plastik adalah untuk nencegah adanya uraian barang yang tidak jelas

(misdescription), 3 BS Dalam pemeriksaan plastik terdapat jenis plastik yang digunakan sebagai kemasan makanan sekali. Jneis plstik tersebut dari polietilena 4 BS Polimer PVC digunakan untuk bahan penyekat produk listrik. 5 BS Polstirena dalam uji bakar akan memiliki sifat mengeluarkan jelaga Karbon 6 BS Stirena butadiena rubber adalah karet sintetis yang tidak putus bila diregang tiga kali panjang 7 8 9 BS BS BS Poliester dapat dijadikan bahan pembuat ban Karet busa pada saat ini terbuat dari bahan polipropilena Ciri khas dari sifat uji bakar karet sintetik adalah berwarna api biru 10 BS Jenis High Impact Polistirena umumnya digunakan pada alat yang tahan gesekan

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

36

DTSS Teknik Pemeriksaan

B. Pilihlah jawaban yang Saudara anggap benar dengan cara melingkari huruf yang terdapat di depan jawaban tersebut a, b, c, atau d )

01

Produk polikondensasi di bawah ini yang biasa dipergunakan untuk membuat tali pancing adalah ... . a b c d. alkid resin poliester urea resin poliamida

02

Produk polimerisasi yang biasa untuk dipergunakan membuat barang tahan panas tinggi adalah ... . a b c. d Jukalon Sholex Halon Nepolon

03

Produk yang memilki sifat dalam uji bakar akan mengeluarkan asap berwarna merah adalah diserta jelaga karbon adalah ... . a b. c d rayon stirena butadiena metil sellulosa Etil sellulosa

04

Jenis plastik untuk melapisi alat yang tahan panas seperti magic jar adalah ... a. phenolik resin b. alkid resin c. politetrafluoroetilena d. polietilena.

05

Suatu bahan plastik apabila dibakar berbau cuka adalah . a. polivinil asetat b. nilon c. polistirena d. polietilena.

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

37

DTSS Teknik Pemeriksaan

06

Polivinil klorida digunakan sebagai bahan untuk pembuatan .. a. tanki air b. tali plastik c. seal d. isolator kabel.

07

Tali pancing yang kuat umumnya dibuat dari bahan a. polietilena b. nilon c. epoksi resin d. ureaformaldehide resin

08

Polimer yang digunakan sebagai bahan tambahan minyak pelumas adalah . a. silicone resin b. polikarbonat c. polivinil klorida d. polipropilena.

09

Barang yang memiliki bau cuka dalam uji bakar adalah a. polivinil asetat b. nilon c. polistirena d. polietilena.

10

Silikon resin dipergunakan dalam pembuatan .. a. tanki air b. tali plastik c. seal d. isolator kabel.

11

Sifat khas dalam uji bakar memiliki warna api hijau dalam awal pembakaran menunjukan jenis plastik a. PP b. PE c. PVC d. PVAc

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

38

DTSS Teknik Pemeriksaan

12

Apabila dalam uji bakar suatu plastik berbau harum, jenis plastik tersebut adalah .... a. b c d poliamida polialkohol sellopan poliester

13

Hal yang mempengaruhi uji bakar plastik atau karet sintetik adalah adanya ......... a. bahan monomer sejenis b. sedikit pewarna c. banyak pewarna d.stabiliser plastik

14

Plastik jenis sellulosa dalam uji bakar akan memilki sifat seperti .... a. kain kapas ternakar b. rambut terkapar c. karet terbakar d. kabel listrik.

15

Silikon dalam uji bakar akan mengeluarkan asap berwarnaa .... a. hitam b. hijau c. biru d. putih

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

39

DTSS Teknik Pemeriksaan

KUNCI JAWABAN

KB. 1 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) a a d a c d b a a

Tes Formatif KB. 2 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) c a b a b b d d d c d

Tes Sumatif B-S Pilihan Ganda 1. B 2. B 3. S 4. S 5. B 6. B 7. B 8. S 9. S 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. D C B D B D B A A C C D C A D

10) b 11) c 12) d 13) b 14) a 15) c

c b a b 10. B

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

40

DTSS Teknik Pemeriksaan

DAFTAR ISTILAH

N0 1

Subjek Polimerisasi kondensasi

Penjelasan adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan molekul kecil

Polimerisasi adisi

adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi monomer

Kopolimer

adalah suatu polimer yang dibuat dari dua atau lebih monomer yang berlainan

4 5 6

CRU IUPAC Casting

singkatan dari constitutional repeating unit

adalah suatu proses pembuatan barang plastik melalui penuangan

Moulding

adalah suatu proses pembuatan barang plastik melalui pencetakan

Extruding

adalah suatu proses pembuatan barang plastik melalui pengempaan penyemprotan

Impregnating

adalah suatu proses pembuatan barang plastik melalui pelapisan

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

41

DTSS Teknik Pemeriksaan

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (1996). Departemen Keuangan RI, Jakarta

2. Explanatory Notes, World Customs Organization, 2007 3. Fried, J.R., 1995. Polymer Science and Technology. Prentice Hall PTR : New Jersey

4. Ilmu Mengenal Barang. (1995) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jakarta 5. Malcolm, P.S., 2001. Polymer Chemistry : An Introduction, diindonesiakan oleh Lis Sopyan, cetakan pertama, PT Pradnya Paramita : Jakarta 6. Mark, J.E. 1992. Inorganic Polymers. Prentice-Hall International, Inc. : New Jersey 7. Odian, G. 1991. Principles of Polymerization. 3rd edition, John Wiley & Sons, Inc : New York 8. Van Krevelen, D.W., 1990. Properties of Polymers. Elsevier Science B.V : Amsterdam 9. Sperling, L.H., 1986. Introduction to Physical Polymer Science. John Wiley & Sons, Inc : New York

10. Harmonized System, Word Customs Organization, 2007 version

| Teknik Pemeriksaan Barang Plastik dan Karet

42

Anda mungkin juga menyukai