Anda di halaman 1dari 4

UTS SEMIOTIKA

“Menganalisa Kode dan Subkode”

DISUSUN OLEH :

1. AGUSTI YUDHATAMA (1170150188)

FFTV INSTITUT KESENIAN JAKARTA TAHUN


AJARAN 2017/2018
1. Analisa mengenai kode dan subkode dalam Film

Film adalah cerita yang di tuturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar yang bergerak.
Artinya secara dasar film di bentuk oleh rangkaian gambar yang di susun sesuai dengan struktur
cerita sehingga dapat tersampaikan isi yang ada di dalam cerita, pada awalnya. Seiring dengan
perkembangan, Audio muncul sebagai aspek pendukung cerita di dalam film, sehingga film
tidak lagi hanya sekedar rangkaian gambar yang bergerak namun rangkaian gambar yang
bergerak dan di iringi dengan audio.

Dalam medium Film, banyak cara untuk menyampaikan sebuah pesan, informasi mengenai
sebuah cerita yang ada di film untuk di sampaikan kepada penonton. Di dalam ilmu tanda
terdapat teori yang di sebut “Semiotika” yaitu ilmu atau teori tanda, Dari sudut pandang di
masukannya estetika di dalam ilmu semiotik, karya seni dapat di pahami sebagai tanda yang
dalam kasus paling sederhana itu sendiri merupakan sebuah struktur tanda-tanda.

Dalam penggunaanya pun terdapat sesuatu yang menjadikannya ciri khas di dalam film atau
hanya sekedar sebuah informasi yang tersirat. Permainan tanda di dalam film mendapatkan 2
anggapan yang berlawanan oleh pakar teori film. Satu sisi sebuah penciptaan ada di setiap film
namun sisi lain menyebutkan semua film tidak pasti memiliki tanda namun setiap film memiliki
kemungkinan untuk memiliki tanda.

Di dalam penyebutan permainan tanda di sebut kode dan sub kode. Ada perbedaan yang
signifikan antara kode dan subkode. Pembeda sekaligus menjadi pendukung dalam media untuk
menyampaikan sebuah informasi uang baru untuk menimbulkan representasi baru.

Di dalam ilmu Semiotika terdapat bagian Kode dan Subkode. Meskipun kurang memiliki sitem
tata bahasa tau Fonemik, film masih merupakan sebuah praktik perangkat linguistik dalam
bahasa formal yang memfasilitasi perumusan aturan umum tentang ekspresi linguistik yang
ketat dan singkat sambil mengamati dengan baik perbedaan penggunaan sebutannya.
Kode muncul sebagai sebuah pertanda untuk setiap informasi yang di sampaikan. Kode
merupakan aturan untuk mengubah suatu informasi untuk membentuk suatu representasi lain.
Pada Film klasifikasi kode yaitu hal yang mendasari terbentuknya sebuah kode, dalam sinematik
kode yang paling jelas yaitu pergerakan kamera.

Pergerakan kamera dinilai menjadi kode akan sebuah informasi yang coba untuk di sampaikan.
Seperti dalam Film Revolutinary Road, yang karakter utamanya dimainkan oleh leonardo di
caprio. Scene di mana leonardo habis bertengkar dengan istrinya yang menyebutkan bahwa dia
tidak mencintai leonardo sebagai suaminya membuat leonardo marah dan memainkan banyak
pergerakan, gestur dan ekspresi. Penggunaan kamera pada scene ini menggunakan Movement
and follow subject.

Pergerakan kamera tersebut di nilai mencoba menyampaikan informasi tentang sebuah


psikologis yang di alami oleh karakter, mewakili perasaan kebimbangan, kekecewaan dan
guncangan yang ada di dalam dirinya. Sehingga emosi yang coba untuk di sampaikan tidak
lantas hanya lewat karakter tokoh tetapi juga dari kode sinematik film.

Lantas pentingnya sebuah kode sinematik di dalam film, membuat banyak filmaker mencoba
untuk menyampaikan filmnya dalam beragam cara dalam merubah tanda kedalam sebuah
sistem informasi yang menimbulkan representasi yang baru.

Kode di anggap mampu menyampaikan sebuah pesan tersirat yang tidak secara blak-blakan
ingin di sampaikan filmaker kepada penonton. Biasanya kode juga di gunakan sebagai sebuah
informasi Global akan keresahan yang inign di sampaikan lewat medium film.

Subkode muncul sebagai bagian dari kode yang yang mencoba di sampaikan. Ketika kode
merupakan aturan untuk mengubah sebuah aturan sebuah informasi, maka sub kode muncul
sebagai pendukung aturan untuk mengubah atau menambahkan sebuah aturan yang belum
kuat untuk menjadi aturan informasi yang baru membentuk sebuah representasi yang baru.

Secara sederhana ketika kode di gunakan sebagai suatu sistem tanda yang umum maka
subkode di gunakan sebagai sebuah sistem tanda yang lebih spesifik untuk mendukung
pembentukan sebuah informasi yang baru. subkode adalah penggunaan khusus dan konkret
kemungkinan-kemungkinan ini, yang masih berada dalam sistem konvensional. Ketika kode
sinematik berbicara tentang pergerakan kamera maka pencahayaan expresionis merupakan
subkode yang mendukung. Artinya ketika pergerakan kamera merupakan sebuah informasi
yang ingin di sampaikan maka pencahayaan expresionis menjadi pendukung yang kuatuntuk
menyampaikan hal tersebut kepada penonton.

Baha sinematik, bagi Metz, adalah totalitas kode sinematik dan subkode sejauh perbedaan
memisahkan berbagai kode ini disisihkan, sementara untuk memperlakukan keseluruhan
sebagai sistem kesatuan, dengan demikian memungkinkan kita untuk merumuskan arti yang
benar secara umum.

David Bordwell menunjukkan beberapa masalah. Sementara Metz menegaskan bahwa kode
berpotensi “Umum untuk semua film,” Bordwell berpendapat bahwa sebenarnya tidak ada
kode pada semua film, sementara semua kode berpotensi ada di semua film, karena apa pun
bisa dimasukkan ke dalam film. Karakterisasi Metz dari subkode, Bordwell berpendapat lebih
lanjut, menunjukkan ketergantungan terselubung pada ide yang diterima sejarah film dan
"evolusi bahasa film," ide - ide yang menyediakan landasan yang tidak disebutkan untuk
pengakuan terhadap subkode. Oleh karena itu, Dia memohon Sejarah sinema, bagi Metz, akan
melacak permainan kompetisi, penggabungan dan pengecualian subkode.

Sejumlah analis punya mengeluh tentang bundaran definisi dan argumen di Metz 'awal bekerja,
dan kurangnya kriteria yang jelas, berkaitan dengan kode dan subkode. Dalam esainya "Analisis
Tekstual dll." David Bordwell menunjukkan beberapa masalah. Sementara Metz menegaskan
bahwa kode berpotensi “Umum untuk semua film,” Bordwell berpendapat bahwa sebenarnya
tidak ada kode semua film, sementara semua kode berpotensi ada di semua film, karena apa
pun.

Anda mungkin juga menyukai