1336 4901 1 PB
1336 4901 1 PB
(3 spasi, 9pt)
1. PENDAHULUAN kesehatan di wilayah tersebut. Hal ini disebabkan
Meningkatnya arus pembangunan di kota-kota keberadaan prasarana lingkungan merupakan
besar memberikan dampak yang cukup besar pada kebutuhan yang paling penting yang secara langsung
pertumbuhan penduduk. Peningkatan jumlah maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
penduduk tersebut selalu berbanding lurus dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Artinya
pertumbuhan di berbagai sektor penunjang kehidupan prasarana dasar dalam satu unit lingkungan adalah
lainnya seperti sektor pemukiman dan perumahan yang syarat bagi terciptanya kenyamanan hunian (Claire,
tumbuh semakin cepat. Perkembangan sektor 1973). Tingkat kenyamaman seseorang dalam
perumahan dan pemukiman tersebut menuntut adanya bertempat tinggal ditandai dengan terpenuhinya
pembangunan infrastruktur dasar pelayanan publik kebutuhan, termasuk juga prasarana lingkungan,
yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya karena prasarana lingkungan merupakan kelengkapan
pelayanan prasarana lingkungan seperti infrastruktur fisik dasar suatu lingkungan perumahan diantaranya
air bersih dan sistem sanitasi, penyediaan rumah dan tersedianya sarana dan prasarana sanitasi lingkungan.
transportasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu
pertumbuhan kota dapat menjadi penyebab utama lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan
timbulnya berbagai masalah di kota-kota pada negara kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya
berkembang (Nurmadi, 1999). (Notoadmojo, 2003). Masalah sanitasi, khususnya
Kurang memadainya sarana dan prasarana sanitasi di perkotaan merupakan isu yang krusial dan
kebersihan di suatu wilayah pemukiman akan sangat selalu menarik perhatian banyak pihak saat ini. Selain
berdampak besar pada kualitas lingkungan dan permasalahannya yang kompleks, sanitasi lingkungan
Gambar 2.1. diagram Proses Pengolahan Air Limbah Menurut Said (2006), beberapa keunggulan proses
pengolahan air limbah dengan proses biofilter aerob
Domestik dengan Proses Biofilter Aerob-Anaerob anaerob antara lain :
Secara garis besar, kriteria perencanan IPAL 1. pengoperasiannya mudah
biofilter anaerob-aerob menurut buku Pedoman Teknis 2. biaya operasi rendah
Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem 3. lumpur yang dihasilkan sedikit
Biofilter Anaerob Aerob Pada Fasilitas Pelayanan 4. dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang
Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI halaman 40, menyebabkan eutropikasi
dapat dilihat pada Tabel 2.2. 5. suplai udara untuk aerasi relatif kecil
Tabel 2.2. Kriteria Perencanaan IPAL Domestik 6. dapat digunakan untuk air limbah dengan beban
Biofilter Aerob Anaerob BOD yang cukup tinggi
7. pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi
Parameter pengolahan kecil
Perencanaan : 8. dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS)
1. Bak - Waktu Tinggal (Retention Time) dengan baik
Pengendapan rata-rata = 3 - 5 jam Didalam proses pengolahan air limbah dengan
Awal - Beban permukaan = 20 – 50 proses biakan melekat, prinsip dasarnya adalah
m3/m2.hari (JWWA). mengalirkan air limbah ke dalam suatu biakan
- Efisiensi pengolahan (limbah mikroorganisme yang melekat di permukaan media.
domestik) = 25%
Polutan yang ada didalam air limbah akan diuraikan
2. Biofilter - Beban BOD per satuan oleh mikroorganisme tersebut menjadi senyawayang
Anaerob permukaan media (LA) = 5 – 30 tidak mencemari lingkungan. Proses penguraiannya
g BOD /m2. hari. (EBIE Kunio., dapat berlangsung secara aerob dan anaerob, atau
“ Eisei Kougaku Enshu “, kombinasi aerob dan anaerob.
Morikita shuppan kabushiki Media biofilter yang digunakan secara umum dapat
Kaisha, 1992) berupa material organic atau bahan material anorganik.
- Beban BOD 0,5 - 4 kg BOD per
ISSN: 2355-374X
374X 505 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol.2.No.3,September 2014
Wulandari,P.R.: Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat (Studi Kasus di Perumahan PT.
Pertamina Unit Pelayanan III Plaju – Sumatra Selatan)
4.4a. Tampak Atas Penampang Bak Pengendap Awal Gambar 4.5c. Potongan B--B Bak Biofilter Anaerob
ISSN: 2355-374X
374X 506 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol.2.No.3,September 2014
Wulandari,P.R.: Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat (Studi Kasus di Perumahan PT.
Pertamina Unit Pelayanan III Plaju – Sumatra Selatan)
ISSN: 2355-374X
374X 507 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Vol.2.No.3,September 2014
Wulandari,P.R.: Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat (Studi Kasus di Perumahan PT.
Pertamina Unit Pelayanan III Plaju – Sumatra Selatan)
limbah yang dihasilkan adalah sebanyak 2.840.160 Sistem Tangki Septik Bersusun dengan Filter
liter/hari. Sedangkan untuk volume limbah black pada Perumahan PT Pertamina UP III Plaju
water, perumahan ini menghasilkan limbah Palembang). Fakultas Teknik Jurusan Teknik
sebanyak 37158,76 liter/hari. Jadi, volume limbah Sipil, Universitas Sriwijaya.
total yang dihasilkan penduduk pada perumahan ini Fajarwati, Ayi. 2000. Perencanaan Sistem Penyaluran
untuk 10 tahun mendatang adalah sebanyak Air Buangan Domestik Kota Palembang
2.877.318 liter/hari atau 2877,32 m3/hari. (Studi Kasus : Kecamatan Ilir Timur 1 dan
3. Dimensi rencana saluran dan sumur pengumpul Kecamatan Ilir Timur II). Program Studi
yang didapatkan dari hasil perhitungan yaitu : 216 Teknik Lingkungan, Institut Teknologi
mm (8”) Bandung.
4. Dengan rencana kapasitas pengolahan air limbah Hardjosuprapto, Masduki (Moduto). 2000. Penyaluran
sebanyak 2877,32 m3/hari maka didapatkan Air Buangan : Volume II. ITB, Bandung.
dimensi rencana seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1 Hermana, Joni. 2010. Dasar - dasar Teknik
: Pengelolaan Air Limbah. Jurusan Teknik
Lingkungan. Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya.
Hidayat, Wahyu. Nusa Idaman Said. 2005. Rancang
Bangun IPAL. JAI : Volume 1 No. 1.
Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Dimensi Nasution, Poso. 2007. Perencanaan Penyaluran Air
IPAL Biofilter Aerob - Anaerob Buangan Kecamatan Selomapang Kabupaten
Temanggung. Program Studi Teknik
Dimensi
No. Unit Tb Td Lingkungan, Universitas Diponegoro.
P L T Ramadhani Yanidar, Samsuhadi, Laily Khoirilla. 2008.
Bak Pemisah 30 Perencanaan Sistem Penyaluran Air
1 6 5 3 0.5
Lemak/Minyak menit Buangan Perumahan Alam Sutra
2 Bak Ekualisasi 16 10 3 0.5 8 jam Serpong-Tangerang. Jurnal Teknik
Bak Pengendap
Lingkungan Fakultas Arsitektur Lansekap
3 15 8 3 0.5 3 jam dan Teknologi Lingkungan Universitas
Awal
Bak Biofilter Trisakti, Jakarta Barat.
4 14 8 3 0.5 2.8 jam _______. 2001. Peraturan Pemerintah Republik
Anaerob
Bak Biofilter Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
5 12 8 3 0.2 2.4 jam
Aerob Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
6
Bak Pengendap
15 8 3 0.5 3 jam
Pencemaran Air.
Akhir Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk
Jumlah lahan yang dibutuhkan untuk membangun Provinsi Sumatera Selatan : Data Agregat
IPAL ini adalah seluas lebih kurang 70 m x 20 m Per Kabupaten / Kota. Sumatera Selatan.
persegi. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota
Surabaya. 2011. Keputusan Gubernur Jawa
DAFTAR PUSTAKA Timur Nomor 45 Tahun 2002 Tentang Baku
Nusa Idaman Said. 2008. Pengolahan Air Limbah Mutu Limbah Cair Industri dan Kegiatan
Domestik di DKI Jakarta : Tinjauan Usaha Lainnya. Jawa Timur.
Permasalahan, Strategi dan Teknologi Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan
Pengolahan. Pusat Teknologi Lingkungan, Limbah Cair. 2004. Pedoman Teknis
BPPT. Jakarta Pusat. Pengelolaan Limbah Cair Industri Kecil.
Metcalf & Eddy. 2004. Wastewater Engineering: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Treatment, Disposal and Reuse. McGrawHill, Kementrian Lingkungan Hidup
New York. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Seri Sanitasi
Metcalf & Eddy. 2004. Wastewater Engineering: Lingkungan : Pedoman Teknis Instalasi
Treatment, Disposal and Reuse. McGrawHill, Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem
New York. Biofilter Anaerob Aerob Pada Fasilitas
Soeparman Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja Dan Pelayanan Kesehatan. Kementrian
Limbah Cair. Buku Kedokteran, Jakarta. Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina
Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Upaya Kesehatan.
Limbah. UI, Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum. 2012. Pedoman
Anzuda, Adri. 2006. Perencanaan Pengolahan Air Pengelolaan Program Hibah Air Limbah,
Limbah Sistem Terpusat Studi Kasus Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.
Perumahan PT Pusri Palembang. Jurusan Kementrian Pekerjaan Umum. Program Kebijakan
Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya. Kementrian PU dalam Penurunan Beban
Ayu Taurini, Putri. 2014. Perencanaan Pengolahan Pencemaran Air Limbah Domestik.
Air Limbah Sistem Setempat (On Site) dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta.