Anda di halaman 1dari 4

ILUSTRASI DAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN METODE TIM DI

RUANG AMARLIS RSUD UNGARAN

Oleh :
Silvie Ayu Darmianti
071201015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
Kelompok :2
Stase : Manajemen Keperawatan (Daring)

SKENARIO ROLE PLAY METODE TIM

1. Pelaksanaan Kegiatan :
Topik : Metode tim
Tempat : Ruang Kemuning Bedah Laki-Laki Wing A
Pelaksana : Kepala Ruangan, Ketua Tim, Perawat Pelaksana.

Timbang Terima Setengah jam sebelum kegiatan timbang terima (operan)


(Operan) dilaksanakan ketua tim melaporkan hal-hal yang perlu disampaikan
kepada kepala ruangan.
Setelah semua personil yang akan melanjutkan dinas berikutnya telah
hadir, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana yang sedang
dinas maupun yang akan berdinas berkumpul untuk melaporkan
keadaan pasien meliputi jumlah pasien, identitas pasien beserta
diagnosa, klarifikasi keluhan pasien, intervensi yang sudah dan
belum dilaksanakan, persiapan tindakan selanjutnya, diikuti dengan
membaca doa
Kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana yang bertanggung
jawab mengunjungi pasien membahas tentang setiap pasien tidak
lebih dari 5 menit.
Setelah operan pasien umunya diikuti dengan operan barang/alat dan
obat-obatan.
Pre Conference Semua perawat berkumpul kembali untuk membahas hal- hal yang
perlu di klarifikasi kembali atau yang bersifat rahasia atau yang
kurang etis bila disampaikan saat timbang terima, seluruh anggota
dapat bebas menyampaikan pendapat
Kepala ruangan atau Ketua Tim melakukan pembahasan menganai
rencana tindakan kegiatan yang dilaporkan, diikuti dengan membaca
doa dipimpim oleh kepala ruangan.

Pelaksanaan 1. Perawat melakukan kegiatan asuhan mulai dari pengkajian,


Kegiatan Asuhan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi.
Pasien Tn.Qolis dengan diagnosa luka pada kaki riwayat DM
dilakukan tindakan ganti balutan dan Ny. Syifa dengan diagnosa
Stroke tindakan yang lakukan ROM.
2. Kepala ruangan atau Ketua Tim melakukan tugas manajerialnya
dengan melakukan supervisi dan ronde keperawatan
Role Play Supervisi
1. Ketua tim melaporkan kepada kepala ruangan bahwa akan
dilakukan supervisi, tujuan dan sasarannya.
2. Ketua tim memanggil perawat pelaksana yang akan disupervisi
untuk menemuinya diruang khusus.
3. Ketua tim menjelaskan maksud tujuan dilakukannya supervisi
kepada perawat pelaksana dan melakukan kontrak.
4. Perawat pelaksana menemui ketua tim sesuai kontrak waktu
yang telah disepakati bersama.
5. Ketua tim dan perawat pelaksana menemui pasien yang akan
diberikan tindakan keperawatan dengan melihat terlebih
dahulu persiapan yang telah dilakukan perawat pelaksana.
6. Setelah selesai katim mempersilahkan perawat pelaksana
untuk membereskan alat-alat terlebih dahulu dan menyuruh
menemuinya diruangan khusus.
7. Selanjutnya dilakukan tindakan evaluasi, mengeksplorasi
perasaan, mengeksplorasi pengetahuan, feedback (klarifikasi),
Advire (menilai), Follow up (perbaikan).

Role Play Ronde


1. Ketua tim menyiapkan proposal , status pasien, dan informed
consent pada pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan
dan lapor kepada kepala ruangan.
2. Kepala ruangan memfasilitasi pelaksanaan ronde keperawatan
dengan menghubungi orang-orang terkait dalam pelaksanaan
ronde keperawatan, misalnya dokter, ahli gizi, fisioterapi, dll.
3. Setelah semua berkumpul ketua tim menjelaskan masalahnya
dan tujuan dilakukannya ronde keperawatan.
4. Seluruh personil yang terkait menemui pasien untuk
menjustifikasi penjelasan ketua tim.
5. Seluruh personil berkumpul kembali diruangan untuk
membicarakan langkah selanjutnya.
Middle Conference Ketua tim dan perawat pelaksana membahas tentang kegiatan yang
sudah dilakukan di tengah waktu dinas agar didapatkan evaluasi lebih
awal dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan dan memperbaiki
perencanaan bila diperlukan
Post Conference Kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana membahas tindakan
yang telah dilaksanakan serta program selanjutnya sebelum timbang
terima/operan pada shift berikutnya

Anda mungkin juga menyukai