1. Kasus keruntuhan banguan rumah kantor diakibatkan oleh faktor perancangan
yang tidak sesuai, lemahnya kontrol saat proyek, metode pelaksanaan yang tidak sesuai, serta pengawasan yang tidak memadai. Hal ini dibuktikan dengan a. Terjadinya kegagalan pondasi yang diakibatkan oleh waktu pemadatan tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan. b. Kegagalan struktur utama dikarenakan kontraktor mengurangi dimensi kolom dan tulangan. c. Kesalahan sistem perancah pengecoran lantai yang mana yang terjadi dilapangan sistem perancah yang digunakan scaffolding dan beberapa kayu dolken dan desain yang asal-asalan. d. Organisasi yang tidak benar dikarenakan tidak memiliki konsultan perencana e. Adanya pengalihan pekerjaan secarara serampangan 2. Permasalahan dari aspek: a. Kontrak, seharusnya sesuai dengan pasal 52 sampai 54 UUJK 2017 yang berisi kontrak kerja konstruksi harus sesuai perjanjian kontrak dan standar yang berlaku. b. Kegagalan bangunan, hal ini dibuktikan dengan adanya ketidaksesuaian dalam pengerjaan konstruksi. Konsekuensi atas pihak yang terlibat dalam kasus ini adalah penyedia jasa: a. Penggantian atau perbaikan bangunan sesuai pasal 63 UUJK 2017 penyedia jasa wajib mengganti atau memperbaiki kegagalan konstruksi b. Ganti rugi sesuai pasal 67 UUJK 2017 penyedia jasa wajib mengganti kerugian dalam hal kegagalan bangunan. c. Pidana sesuai pasal 43 UUJK 1999 barang siapa yang melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan teknis maka akan dikenakan pidana maksimal 5 tahun pidana. d. Sanksi administrasi sesuai pasal 98 UUJK 2017 paling berat dikenakan sanksi pencabutan izin 3. Untuk kasus keruntuhan rumah kantor di samarinda ini terindikasi dalam proses pelelangan/tender terjadi kesalahan/kecurangan hal ini dibuktikan Nama : Rizky Heru Purnomo AJI NIM : 2411181164 Jawaban UTS Administrasi Proyek
dengan dijadikannya PT Firma Abadi sebagai kontraktor pembangunan
padahal dalam susunan organisasinya saja tidak ada konsultan perencanaan 4. Berdasarkan uraian fakta diatas dengan tidak adanya pengawasan dari kontraktor utama dan hanya dilakukan oleh mandor maka dapat disimpulkan bahwa prosedur pelaksanaan pembangunan rumah kantor tidak sesuai dengan ketentuan hal ini dibuktikan: a. Proses konsolidasi tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan b. Terjadinya pengurangan dimensi kolom serta jumlah tulangan pada kolom dan balok kegiatan ini dikategorikan sebagai upaya korupsi. c. Kesalahan dalam sistem perancah pengecoran lantai. 5. Kerugian berdasarkan aspek: a. Aspek materi terjadinya kerugian materi dikarenkan kegagalan konstruksi dan harus mengganti rugi sesuai pasal 67 UUJK 2017. b. Aspek sosial terjadinya korban jiwa dan harus mengganti insentif hilangnya nyawa pekerja. c. Aspek hukum sesuai pasal 43 UUJK 1999 ayat 1,2 dan 3 bila terbukti melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan standar paling berat akan dikenakan sanksi pidana 5 tahun atau denda 10% dari nilai kontrak. d. Aspek administrasi : sesuai dengan pasal 98 UUJK 2017 jika terbukti melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan standar maka akan dikenai sanksi administrasi berupa a. Peringatan tertulis b. Denda administrasi c. Penghentian sementara kegiatan layanan konstruksi d. Pencantuman dalam daftar hitam e. Pembekuan izin f. Pencabutan izin g. Hal ini akan berdampak buruk pada nama baik penyedia jasa yang bersangkutan.