Namun demikian, tidak semua kegiatan “berpikir itu dapat dikatakan '
sebagai 'berfilsafat. Hanya kegiatan 'berpikir tentang hakikat segala
sesuat: yang dilakukan secara Sungguh-sungguh — dan
'mendalam'lah yang bisa disebut sebagai 'berfilsafat. Filsafat juga
senantiasa mengandung makna 'penyelidikan' di dalamnya, yakni
'penyelidikan' dalam rangka mencari tahu tentang sifat asli dari
dunia, sifat yang sedalam-dalamnya dari dunia, serta sifat yang
sebenarnya dari hidup itu sendiri."
2. Filsafat Hukum
C. PARADIGMA
Hadirin yang saya muliakan
kriteria kualitas:
nilai:
etika,
peran penganut/pemegang:
pelatihan, dan
keterkaitan.
Tujuan Investigasi
ksplanasi, yakal prediksi dan kentral terhadap: Krilik— transtermasi
fenomena, kriteria progres: prediksi dar konlral! siruktur sosial, politik
yang semakin baik » kultural, akonommi, etnis
Understanding dan
rekonstruksi terhadap
konstruksi yang ada,
konsensusiresultanta
konsiruksi png tetap
terbuka thd interpralasi
baru kalika informasi
dan 'sofistikasi
berkembang, kriteda
progres: kenstruksi
yang lebihinformed
sophidicated
Sifat dan
Wakrta/ Kandungan
Pengetahuan
Serangkaian wawasan
struktural/historis
tentang hukum yang
dengan tergantikannya
kemasa-bedohan dan
kasalah-pahaman oleh
| wawasan hukum yang
| lebih kaya informasi
melalui interaksi
dialektis
Konstruksi dengan
konsensusfresullante
rafatit: konsiruksi yang
majemuk dan beragam
dapat 'kocksls" revisi
berkelanjutan:
rekonstruksi terjadi
manakala beragam
konstruksi (sajalan
dongan informasi dan
solistikasih berada pada
juxteposition di dalam
konteks dialektikal
Akumulasi
Pengetahuan
memperiyas wakasan
Konstruksi yang
semakin informed dan
sophisiicated melalui
proses hermeneutikat
dan diatektikal manakal
beragam konstruksi
berada pada
juxtapositian
Kriteria Kualitas
aksi, terkikisnya
kemasa-bodohan dan.
transformasi struktural
kesalahpahaman, serta
Kritaria trustwarlhinoss.
krodinlitas.
5 transferablitas,
dapendability, dan
conformability. kriteria
authenticity ontologis
(mengembangkan
konstruksi personal),
1) edukatif (memahami
konstruksi yang lain),
katalitis (menstimulasi
aksi). dan taktis
(memberdayakan aksih
Niat Valua free'babas nilai: ditadakam ditolak Value bounded / nilah
diakuidinargai: formatif
Etika Ekstrinsik,ethicaf beharior di-'polisi' secara formal: Intrinsik:
pencerahan /| Intrinsik, kesadaran
Olah mekanisme ekstemak condong pada desepsi — kesadaran moral akan ptasos,
probterm
khusus
Pakar dengan spedal privofega, ilmuwan yang Instigator (& fasilitatorj| Passwnate
paridpant,
Panganut/Pemegang disintarested dan distanced:infomnar bagi fasilitator
rekonstruksi
pembual keputusan/kebijakan darchange agent , Intellactuat "advokat & mulivoice,
serta
i aktivis orohesirator
Pelatihan Teknis dan kuantitati- | Tekais: kuantitatif dan! Re-sosialisasi,
kualitatif dan Kuantitatif, sejarah
teori substantif kualitatif, teori substantif nilai-nilai afruism dan pomberdayaan
Keterkaitan Gormensurable: semua paradigma dapat Incommensurabis: komparasi
titikdemi
1. Paradigma Posifivisme
Hadirin yang saya hormati
o objektivitas.
“ objektivitas.
Ini berarti, di mata ketiga aliran yang berkiprah pada ranah hukum
empirik kritis tersebut, hukum merupakan serangkaian struktur
—sebagai suatu realitas virtual atau historis— yang merupakan
hasil proses panjang kristalisasi nilai-nilai politik, ekonomi, sosial,
budaya, etnik, gender, dan agama. Pada saat bersamaan hukum
bagi mereka adalah instrumen hegemoni yang cenderung dominan,
diskriminatif dan eksploitatif. Sebagai konsekuensi, setiap saat
hukum semestinya terbuka bagi kritik, revisi, dan transformasi, guna
menuju emansipasi.
4. Paradigma Konstruktivisme
2 trusiworihiness :
o kredibilitas,
0 transferabilitas,
6 dependability, dan
6 conformability,
» authenticity :
0 onfologis (mengembangkan konstruksi personal),
0 edukatif (memahami konstruksi yang lain),
o katalitis (men-stimulasi aksi), dan
o taktis (memberdayakan aksi).
D. DISKRESI
kemerdekaan,
pilihan,
keputusan,
tindakan,
ketepatan.
8 0 8 0 6 8
8? Ipid.
8 Ibid.
40
Pada kata kemerdekaan dan/atau otoritas-lah semestinya! fokus
dari makna kata diskresi diarahkan.
Aliran filsafat hukum yang lain lagi, yaitu yang termasuk ke dalam
paradigma “critical theory', seperti aliran “critical legal theory,
'feminist jurisprudence', dan 'critical race theory', bahkan meminta
penganutnya untuk tidak mempercayai hukum begitu saja dan
mewajibkan mereka untuk terus menafsir hukum secara kritis
karena didasarkan pada realitas atau struktur yang bersifat
historis/virtual sehingga cenderung tidak adil, opresif, timpang, dan
eksploitatiff?. Dengan kata lain, aliran-aliran ini mendorong
penganutnya untuk tidak ragu menerapkan diskresi mereka.
Paradigma
Bacaan Hukum
Diskresi
Positivisme
Tidak dimungkinkan
Pas-positivisme
Kemerdekaan dan
subjektivitas di dalam
penafsiran
Dimungkinkan
Critical theory
Interpretivisme
Aliran hukum
Interpretivis, aliran
hukum fenomeno-ogis,
dan aliran hukum
simbolik-interaksionis
Pengrapan diskresi di
seluruh proses
pembuatan, pelak-
sanaan, dan penegakan
hukum
Konstruktivisme
Aliran hukum
konstruktivis
Kemerdekaan untuk
Secara kontekstual
meng-konstruksi hukum
berdasarkan realitas
eksperiensial (realitas
berbasiskan pengalam:
an)
2. Diskresi dan Konsistensi Hukum
hukum dipandang
diupayakan dalam rangka,
eksploitasi:
Perspektif
hukum pada
makna sejati
demokrasi-nya,
terbangun.
bawah ini.
Paradigma
Konsistensi Hukum
Positivisme
Pos-positivisme
9 Pertama, meng-ekskavasi/membongkar
kelidak-adilan, cpresi, ketimpangan, dan
Konstruktivisme
4. Batas Diskresi
51
harus digerakkan, serta emansipasi dan restitusi harus
diperjuangkan.
52
E. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
53
2. Saran
54
dimaksud dapat tersampaikan secara lebih tepat. Tanpa adanya hal
ini maka Ilmu Pengetahuan pada umumnya, termasuk Filsafat
Hukum pada khususnya, seclah akan Yalan ditempat. Untuk itu,
upayakan terus kegiatan penggagasan landasan berpikir baru,
utamanya dalam lingkup Filsafat Hukum
55
56
Para Anggota Peer Group, Prof. Dr. Yusriadi, SH,, MH.: Prof.
Dr. Ir. Sunarso, MS.: Prof. Dr. FX Adji Samekto, SH., MH.:
Prof. Dr. Lazarus Tri Setyawanto Raballa, SH,, MH.: Prof. Dr.
R. Benny Riyanto, SH., CN., M.Hum: Prof. Dra. Indah
Susilowati, M.Sc., Ph.D.: Prof. Drs. Soedjarwo.
Pak Djanto, Pak Radii, Pak Nardi, Pak Hodo, dan Bapak-lbu
Staf Administrasi di Lingkungan Universitas Diponegoro
lainnya yang memi-fasilitasi persiapan administrasi Usulan
Kenaikan Pangkat ke Guru Besar.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abel, R.L. (Ed.). 1995, The Law and Society Reader. New York :
New York University Press.
Denzin, N.K. dan Lincoln, Y.S. 1994. Introduction: Entering the Field
of Gualitative Research di dalam N.K Denzin dan Y.S.
Lincoln (eds.), Handbook of Gualitative Research. London :
Sage Publications, Inc.
58
Guba, E.G. dan Lincoln, Y.S. 1004. Competing paradigms in
gualitalive research, di dalam N.K. Denzin dan Y.S. Lincoln
59
Neuman, W. L. 1991. Social Research Methods. London : Allyn and
Bacon.
Sugarman, D. 1986. "Legal theory, the common law mind and the
making of the textbook tradition' di dalam Twining, W. (ed.)
Legal Theory and Common Law. Oxford : Basil Blackwell.
60
DAFTAR RIWAYAT HIDUP '
Identitas Diri :
- Nama
- NIP
- Jenis Kelamin
- Agama
- Golongan / Pangkat
- Jabatan
- Unit Kerja
- Alamat Kantor
Telp./Faks.
- Alamat Rumah
Telp./Faks.
- Alamat e-mail
- Nama Suami
- Nama Anak
Riwayat Pendidikan:
Islam
IV a/ Pembina
Guru Besar
Luhung Winaskito
Delia Anindyarasmi
Datam Negeri :
61
62
Luar Negeri :
Jepang, 2009:
Bidang Keahlian:
- Filsafat Hukum
- Teori hukum
Riwayat Pekerjaan :
Riwayat Kepangkatan :
1.
Pengalaman Organisasi:
Tanda Jasa/Penghargaan :
Mitra Bestari
63
12. Partisipasi Dalam Pertemuan Akademik
“1987 :
“1988:
« 1989 :
- 1990:
- 1993:
- 1994:
- 1995 :
- 1996 :
- 1999 :
- 2005 :
- 2008 :
arya
Pembahasan RUU Polri :
Sumbang Saran
Usulan
Hukum
Iron
Hak A
4. | Lintasan Sejarah :
Dulu dan Kini, Di sana dan Di sini (DRPJT), Semarang, 1 Des. 1999
64
Seminar HAM dalam Perspektif
. , Politik, Hukum, dan Sosiofogi
Hak As , ' 9
6. Papa Hetaasia (HAM) dalam Pemuda Muhammadiyah dan KNPI
Jateng, Semarang, 24 Desember
| 1999
. . Dialog dan Buka Bersama Pemuda
Hak A
TG nakas deanusia (HAM) dan Muhammadiyah — Jawa Tengah,
Semarang, 30 Desember 1999
Curah Pendapat Penyusunan
Program Pembangunan Daerah
(PROPEDA) Propinsi Daerah Tingkat Program Pembangunan Daerah
8. | Jawa Tengah 2001 — 2005 Bidan (PROPEDA) Propinsi Daerah Tingkat
Hukum 9 (1 Jawa Tengah, BAPPEDA Propinsi
Jateng, Semarang, 27 Maret 2000
Serial Lokakarya Membangun
9 Hak Asasi Manusia dalam Kebersamaan An en emerintah
Pembentukan Masyarakat Madani Akademisi, LSM Kabupaten Kudus,
Kudus, 9 Mei 2000
, , Diskusi ' Pemuda — Muhammadiyah,
10. I Kamtibmas dan Komunisme Semarang, 11 Mei 2000
Seminar Kependidikan II Ikatan
11. (Reformasi Pendidikan Manasi Ky
Purwokerto, 10 Juni 2000
Latihan Ketrampilan Manajemen
. Mahasiswa (LKMM) SMPT STMIK
12. | Selayang Pandang Anarkisme Dian Nuswantoro, Semarang, 18 Juni
2000
Matrikulasi Magister Ilmu Hukum
Pengantar imu Hukum / Pengantar | (S2), Program Pasca Sarjana,
13
" | Hukum Indonesia Unissula, Semarang, 28 Agustus
2000
. Maperca HMI Komisariat Hukum
Peran Mahasiswa dalam ?
14. Mewujudkan Masyarakat Madani DNDIP, Semarang, 13 September
HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) | Pelatihan Kaki Klinik HaKkI, FH
15
" Idan Diskresi Polisi Undip, Semarang, 16 Oktober 2000
Diskusi Ilmiah Program Doktor Ilmu
16, ( Paradigma : Jatidiri Cendekia Hukum (PDIH), Undip, Semarang, 1
Nop. 2009
65
17.
18.
19.
20.
Penyelenggaraan — Negara
Bersih dari Korupsi, Kolusi,
Nepotisme
yang
dan
21.
Membuka Jalan, — Mengaburkan
Pandangan Resensi Buku
“Perjanjian Peralihan Hak Atas
Tanah Yang Berpotensi Konflik:
Tafsir Sosial Hukum PPAT — Notaris
Ketika Menangani Perjanjian
Peralihan Hak Atas Tanah Yang
Berpotensi Konflik”
22.
23.
24.
Demokrasi
28.
26.
66
27.
Kontribusi Paradigma
Konstruktivisme bagi Pemahaman
Hukum di Indonesia : Tanggapan
terhadap Buku “Eklektisisme Hukum
Nasional: Kompetisi antara Hukum
islam dan Hukum Umum”
28.
29.
30.
32.
33.
34,
Interaktif
TVRI,
Dialog
Pertanahan,
Januari 2993
Masalah
Semarang, 7
35.
36.
67
Konstruktivisme adalah Kita : Sebuah
Hukum”
2004
68
Diskusi Sarasehan DPRD Dulu, Kini
2005
59
LKMM, FakultasKedokteran Undip,
70
Seminar Nasional dan Lokakarya
71
NO
“(Kabar .. . # .
72
NO
JUDUE
(KETERANGAN
73
"The Public and the Police: A Case .
11. |Study of Community Palicing in dual Ilmiah PPIA Nuansa, 4 (1),
Semarszg, Indonesia"
From Cammunity to Democratic :
12, |(Policing: The Dynamics of Law and daan Iimiah PPIA Nuansa, 1 (2),
Order in Semarang, Indonesia'
13 Memahami Kembali Hak Asasi ! Majalah FH Undip, Masalah Hukum,
“(Manusia Na. 4 1997, ISSN : 0126 — 1389
Stings Like A Bee and Dances Like A . . .
Bulterly: The Police and The Majalah Ilmiah FH Undip, Masalah-
14. : ti «| Masalah Hukum, Edisi BI / Oktaber —
Changing Law and Politics in Desember 1998, ISSN :0218- 1289
Indonesia in The Dutch Colonial Era e " —
The Pandora's Box Is Open:
15. 1 Developing KAMTIBMAS in UNDIP News Leiter, 1998
Indonesia
Menjadi (Polisij Indonesia : , ani
16. |Membanding Ke Luar, Membangun Majalah Kek ah ril Aa Swara
Ke Dalam, dan Berpaculah 5g : API
17. | Women in Indonesian Politics UNDIP News Letter, 2000
Intemational Joumal FH Undip dan
, . , Fac. of. Law Hiroshima Univ. Hiradai —
18. | Land Tenure ja Legal Pnilosophical Undip of Law and Political Review,
P Spec. Edition, March 2001, ISSN :
0854 — 445X
. . 0. Majalah ilmiah AKPOL,Swara
19. | HaKI dan Diskresi Polisi Tanggon Kosala, April 2001
Majalah Ilmiah FH Undip, Masalah-
Legal Constructivism: Paradigma | Masalah Hukum, Vol. XXX, No. 3,
20. (Baru Pendidikan dalam rangka|Juli - Sep. 2001, ISSN : 0216 —
Membangun Masyarakat Madani 1389, SK Akreditasi Dirjen Dikti No. :
395/DIKTI/Kep/2000
hama. an International! Journal IAIN, Ihya “Ulum
21. | onstructivism : A Gontribution fo he |a.Din, Vot. 3, No. 2, December 2001,
kosopny Of Eaucalon ISSN : 1411 — 3708
Majalah Ilmiah FH Undip, Masalah-
Selayang Pandang “Critical Theory, | Masalah Hukum, Vol. XXXI, No. 3,
22. | Critical Lega! Theory Studies, dan|Juli — Sep. 2002, ISSN : 0216 —
Critical Legal Studies" 1389, SK Akreditasi Dirjen Dikti No. :
395/DIKTI/Kep/2000
74
Bagai Dawat Dengan Kertas, Bagai
Aur Dengan Tebing: Sebuah Kafian | Majalah Ilmiah FH Unsoed, Dinamika
23. (Politik Hukum Posmoderm terhadap | Hukum, Vol. 3, No. 2, Mei 2003,
Relasi antara Interpretasi dan |ISSN : 1410 -- 0797
Pemahaman
International Feminism : , pn .
24. . , mtundip of Law and Political Review,
Penroductivo Rights and Abortion Seo, Edition, Dec. 2004, ISSN : 0850
— 445X
Laporan Penelitian
75
Guo Vadis Pendidikan Hukum
Suatu Renungan bagi Paradigma
'Baru' Hukum
76
NO
2 JUDUL
| KETERANGAN”.
Bidang Hukum
77