Anda di halaman 1dari 7

PERANAN PENGAMALAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

A. PENDAHULUAN
Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai
dasar Negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar dalam membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia, Pancasila
merupakan kristalisasi dari nilai adat-istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Nilai yang ada dalam Pancasila
memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kondisi bangsa Indonesia saat ini dapat identifikasi dengan melihat perilaku
dan kepribadian masyarakat Indonesia yang tercermin dari tingkah laku sehari-hari.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan hasil kesepakatan bapak
pendiri bangsa ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era globalisasi,
negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai
dasar negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai
tantangan global dunia yang terus berkembang. Di era globalisasi ini peran Pancasila
tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia,
karena dengan adanya globalisasi batasan batasan di antara negara seakan tak terlihat,
sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini
dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Jika kita dapat
memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya
globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan dan
mempererat hubungan antarbangsa dan negara di dunia, sedangkan hal negatif dari
dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan Indonesia.
Globalisasi tidak bisa dihindarkan. Globalisasi yang menjadikan semua negara
seakan tiada batas. Maka dari itu perlunya Pancasila sebagai penyaring dari arus
globalisasi. Perlunya pembudayaan nilai-nilai Pancasila tidak sekedar memahami saja,
namun harus dihayati dan diwujudkan dalam pengalamannya oleh setiap diri pribadi dan
seluruh masyarakat sehingga menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan untuk
melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan
Pancasila.
B. KAJIAN PUSTAKA
Sejak pertama kali ditetapkan sebagai dasar negara oleh PPKI pada 18 Agustus 1945,
tepat satu hari setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekannya, Pancasila dianggap
sebagai sublimasi dari pandangan hidup dan nilai-nilai budaya yang mampu menyatukan
bangsa Indonesia. Keberagaman suku, ras, bahasa, dan agama, keberadaannya dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun sosio-kultural. Sosio-kultural berarti
mencerminankan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, Pancasila kemudian menjadi norma dasar dalam penyelenggaraan
bernegara yang memiliki kedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum tertinggi,
menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, dan jiwa yang mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi norma dasar
dalam penyelenggaraan bernegara, sekaligus menjadi sumber dari segala sumber hukum
yang menjadi cita-cita bersama bangsa Indonesia.
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara
nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi merupakan suatu gejala
wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang
maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih
rendah taraf hidupnya. Globalisasi menjadi peluang bagi bangsa Indonesia untuk mampu
menyerapnya, terutama dalam hal yang tidak mengalami benturan dengan budaya local
dan nasional, maupun agama. Seperti budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kerja
keras, demokrasi, jujur, optimis, dan sebagainya.
Globalisasi dapat membawa dampak positif maupun dampak negative. Masyarakat di
Indonesia dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya inovasi.
Canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, serta tatanan ekonomi dunia yang
mengarah pada pasar bebas dapat mengakibatkan meningkatnya efisiensi dan kompetitif
yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk selalu lebih
maju mengikuti setiap perkembangan demi perkembangan, yang terkadang jauh dari
sebuah keteraturan. Pihak yang diuntungkan dalam situasi tersebut, tentunya adalah
negara-negara maju yang memiliki tingkat kemapanan dan kemampuan yang jauh lebih
tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Suka atau tidak suka, mau
ataupun tidak mau, bangsa Indonesia harus mengikuti. Apabila Indonesia tidak mengikuti
arus globalisasi, bisa jadi Indonesia menjadi negara tertinggal dan mungkin disebut
negara "primitive".

C. PEMBAHASAN
a. Pancasila dalam Globalisasi
Pancasila yang sejak dahulu diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek
moyang kita digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman
bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.
Demikian juga bagi generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di
kalangan generasi muda diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi
muda mulai sadar dan memahami fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari. Di era global ini banyak sekali budaya-budaya yang masuk di negara kita,
dan kita juga tidak akan bisa mengelak dari masuknya budaya-budaya negara lain, yang
terpenting adalah bagaimana masyarakat Indonesia terutama generasi muda bisa
menyaring budaya-budaya asing dan bisa mengambil budaya yang baik dan menyaring
yang buruk dan tidak sesuai dengan nilai dan norma Pancasila.
Pancasila dijadikan acuan para generasi muda dalam bersikap bertindak dan bertutur
kata yang sesuai dengan norma pancasila. Rasa nasionalisme, cinta pada tanah air juga
harus diungkapkan secara benar, sesuai dengan kaidah-kaidah atau norma yang berlaku
dalam masyarakat terutama norma Pancasila. Nasionalisme kita harus sesuai dengan
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara serta ideologi negara, sehingga
wujud nasionalisme kita bukan nasionalisme yang sempit akan tetapi sebagai
nasionalisme yang luas. Cinta pada bangsa sendiri tapi masih menghargai bangsa lain.
Kita tidak menolak budaya asing akan tetapi juga tidak menerima secara membabi buta
budaya asing. Semua budaya yang masuk di negara kita harus bisa disaring dengan
menggunakan nilai-nilai Pancasila.
b. Cerminan Nilai-Nilai Pancasila
Saat ini pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila menjadi relatif kurang
memenuhi harapan. Kondisi ini tidak lepas dari penerapan Pancasila sebagai ideologi
negara selama orde baru terkesan digunakan sebagai salah satu alat untuk
mempertahankan kekuasan. Pasca reformasi, tiba-tiba konflik kesukubangsaan, agama,
pelapisan masyarakat mengusik kerukunan berbangsa dan bernegara. Ibarat panas
setahun dihapuskan hujan sehari. Globalisasi pun mendapatkan jalan mulus dalam
mengisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Semacam muncul stimulus perubah
kepribadian berbagai pihak dalam waktu sekejap. Pada situasi seperti ini sebaiknya
semua pihak harus kembali memegang teguh nilai-nilai luhur Pancasila. Sampai kini
bangsa Indonesia masih tetap utuh dan bersatu, hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalam Pancasila telah ada sejak dahulu kala dan melekat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar
negara memegang peranan penting. Pancasila menjadi filter nilai-nilai mana saja yang
bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-
nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia.
Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu
berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan
pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan
yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut. Dengan pemahaman terhadap
ideologi Pancasila, keberagaman dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia
baik dari segi ras, etnis, budaya, bahasa, dan agama, tidak menjadikan bangsa ini tercerai-
berai, akan tetapi justru merupakan kekuatan bangsa dan Negara Indonesia di tengah
pergaulan dunia.

c. Peranan Pancasila dalam Menghadapi Pengaruh Globalisasi


Fenomena Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan
memudar karena terjadinya berbagai perkembangan disegala aspek kehidupan,khususnya
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan berbagai
aspek kehidupan khususnya dibidang IPTEK, maka manusia dapat pergi dan berpindah
ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada
dan yang terjadi didunia. Namun fenomena Globalisasi ini tidak selalu positif, berbagai
perubahan yang terjadi akibat dari Globalisasi sudah sangat terasa, baik itu dibidang
Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Teknologi Informasi. Berbagai dampak negatif
terjadi karena manusia kurang memfilter dampak dari globalisai sehingga lebih banyak
mengambil hal-hal negatif daripada hal-hal positif yang sebenarnya bisa lebih banyak kita
dapatkan dari fenomena globalisasi.
Dalam hal ini pancasila sebagai dasar negara Indonesia haruslah menjadi sebuah
acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, berbagai tantangan dalam
menjalankan ideologi Pancasila juga tidak mampu untuk menggantikan Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia, Pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia
sebagai dasar negara, itu membuktikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi yang sejati
untuk bangsa Indonesia.oleh karena itu tantangan di era Globalisasi yang bisa
mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tidak mau,suka tidak suka,
bangsa indonesia berada di pusaran arus globalisasi Dunia. Tetapi harus diingat bahwa
bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan Jati diri , kendati hidup ditengah-
tengah pergaulan dunia. Hal itu tidak akan terjadi karena kunci persoalan tersebut terletak
pada pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa
Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari
luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya secara otomatis. Cuma
persoalannya, dalam kondisi yang serba terbuka seperti ini, justru jati diri bangsa
Indonesia tengah berada pada titik Nadi.
Bangsa dan rakyat indonesia kini seakan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga
budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun yang tidak sesui semuanya
ditelan secara mentah-mentah. Nilai-nilai yang datang dari luar serta merta dinilai bagus
sedangkan nilai-nilai luhur yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat
seakan-akan telah usang. Dalam kondisi ini sekali lagi peran pancasila sebagai pandangan
hidup dan dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai
mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila itu sendiri.
Dengan begiu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada diatas kepribadian
bangsa Indonesia. Pasalnya setiap bangsa didunia sangat memerlukan pandangan hidup
agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak
dicapai.
Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai suatu pedoman dalam
memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut.
Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-
citakan suatu bangsa.karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara,
bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan
bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa
Indonesia sendiri.

D. PENUTUP
a. Simpulan
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara
nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi merupakan suatu gejala
wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang
maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih
rendah taraf hidupnya.
Globalisasi dapat membawa dampak positif maupun dampak negative. Masyarakat di
Indonesia dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya inovasi.
Canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, serta tatanan ekonomi dunia yang
mengarah pada pasar bebas dapat mengakibatkan meningkatnya efisiensi dan kompetitif
yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
Globalisasi telah memberikan tantangan baru yang mau tidak mau harus di hadapi
dan di sikapi oleh semua elemen masyarakat. Tantangan di era globalisasi yang bisa
mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tak suka bangsa
Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi  diingat bahwa bangsa dan
negara Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup ditengah-tengah pergaulan
dunia.
Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan
penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan
dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang
nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di
dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui
dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.
Pancasila juga seharusnya benar-benar dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia
sebagai pandangan hidup yang harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap. Kita sebagai
warga bangsa Indonesia harus bisa meneladani nilai yang terkandung dalam pancasila.
Salah satunya yaitu nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Pancasila sudah
menerangkan bahwa kita harus sadar terhadap sikap dan perilaku yang sesuai dengan
nilai -- nilai moral dan hidup bersama.
b. Saran
Sebagai penulis, kepada para pembaca diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian
bangsa dalam menghadapi tantangan Globalisasi, serta bisa menyeleksi kemunculan
Globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan
berdampak negatif kepada kita. Maka daripada itu kita harus tetap berpegang teguh
kepada Pancasila sebagai dasar negara sehingga bisa membantu pembangunan dan
perkembangan negara. Insyaallah jika anda nantinya menjadi Kader bangsa yang
berpedoman dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila maka rasa
Patriotisme dan Nasionalisme anda akan tumbuh seiring berjalannya Jaman. Dan anda
pastinya akan menjadi Kader Bangsa yang Unggul

E. DAFTAR PUSTAKA
Amal, Ichlasul dan Asmawi, Armaidy. (1995). Sumbangan Ilmu Sosial terhadap
Konsepsi Ketahanan Nasional. Gajah Mada University Press.

Annonymous. (1989). Tolak Ukur Kondisi Ketahanan Nasioanal. LEMHANAS.

Mahendra, Angga Ronny Putu. (2018). Pembelajaran PPKn Dalam Resonansi


Kebangsaan dan GlobalisasiJurnal Ilmiah Ilmu Sosial, Vol. 4.No.2, pp.120-126

Anda mungkin juga menyukai