Mata kuliah ini memberikan pemahaman mengenai pendekatan teoritis terhadap berbagai
masalah akuntansi untuk penyelesaian masalah. Disisi lain memberikan logika penalaran
tentang apa yang dilakukan akuntan terutama adanya berbagai upaya untuk memecahkan
masalah akuntansi dan merumuskan kerangka teoritis untuk praktik akuntansi. Ruang
lingkup pembahasan diarahkan pada materi Sejarah dan pendekatan (metodologi) dalam
perumusan teori; Proses penyusunan standar dan dewan pembuat standar akuntansi;
Standar Kompetensi :
5. Mampu menjelaskan proses penyusunan standar dan dewan pembuat standar akuntansi
1
8. Mampu menjelaskan berkaitan dengan akuntansi untuk perubahan harga.
Jadwal Pertemuan
Terdapat 14 kali pertemuan dengan durasi pertemuan masing – masing 150 menit.
2
MATERI I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI
Kompetensi Dasar:
Mampu menjelaskan sejarah dan perkembangan akuntansi dari jaman kolonial hingga
terkini
Pendahuluan
Mempelajari sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat penting
memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan struktur institusional
bidang sains akuntansi. Bab ini menyajikan tahapan-tahapan penting sejarah dan
perkembangan akuntansi yang harus diketahui oleh setiap mahasiswa akuntansi yang
serius.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya
system pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha-
usah tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan
telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranya
perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan
canggih selama Dinasti Chao (1122-256 BC) peradaban Yunani, dimana Zenon,
3
manajer serta Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawaban
yang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan
bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil
yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara. Adanya
bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factor
diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal,
komputasi sederhana.
kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam
5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat
catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat
kejadian.
6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi
7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak
mungkin.
4
Masing–masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat
terhilang adalah scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang terisolasi
dalam risalat pembukuan yang mula-mula. Salah satu skenario yang masuk akal adalah
sebagai berikut: Apabila kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi)
yang penting ini, secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama
akuntansi adalah oleh para pedagang, dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang
lebih utama daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama beberapa abad
hubungan mereka dengan orang-orang yang jujur ini, dan konsekuensinya mereka
harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan yang
diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara yang telah disusunnya, mengambil
kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia, menjadi pusat
perdagangan, yang merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki, yang tidak
pencataan akun, dengan cara berpasangan, yang saat sekarang memperoleh nama
pembukuan Italia.
keempat belas. Buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun
5
1340 oleh Massari dari Genoa, Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo
Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kuira antara 1250 dan 1400, adalah
terintegrasi di mana lacinya di sebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan
pengendalain manajemen sejak 1400. Mereka belumlah semaju kita sekarang ini,
seperti akrual (accruals) dan tangguhan (deferred), dan dengan memberi perhatian
pada audit neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan saja pedagang-pedagang
pada masa itu membuat kemajuan kecil. Adalah, wajar untuk menyebut bentuk dasar
akuntansi berpasangan yang belum sempurna telah ada dalam peradaban Inca Kuno
berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di Venesia pada saat itu
6
yang dikenal dengan “Metode Venesia” atau Metode Italia”. Sehingga dia tidak
praktik pada saat itu. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi
informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai asset dan kewajibannya.
berpasangan, yaitu bahwa jika anda membuat seseorang sebagai kreditor. Tiga buku
digunakan memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat diskripti. Pacioli
menyarankan bahwa “tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai
berat, ukuran, dan harga barang yang dicatat, tetapi syarat pembayaran juga
ditunjukkan “dan” jika kas diterima atau dibayarkan, catatannya mencantumkan jenis
mata uang dan nilai konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan durasi kongsi
bisnis yang pendek. Pacioli menyarankan penghitungan profit periodik dan penutupan
buku. (Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika anada dalam
kerja sama dengan orang lain. Akuntansi membuat kerjasama berlangsung lama).
Pengalihan bahasan buku Pacioli dalam berbagai bahasa, merupakan penyumbang bagi
Metode Italia menyebar keseluruh Eropa pada abad ke enam belas dan tujuhbelas,
berpasangan yang kita kenal sekarang. Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model
berpasangan telah berkembang dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu
pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan secara garis besar rangkaian tahap-
7
1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.
Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe
2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan
tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan
transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk
akal.
4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi
5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan
status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu
dan akrual.
6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas.
Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain dan
tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode
Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil penilaian
untung atau rugi penilaian kembali dibawa ke akun profit dan loss)
8
7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan sebagai
barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke sembilan
belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika kekayaan
berikut garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode
kos unit. Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang
umum.
8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri.
memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad
kesimbilan belas.
10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan
akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka
panjang dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari
rekayasa keuangan.
9
2. Perkembangan Teknik-Teknik Akuntansi di Amerika Serikat.
meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan yang
konsekuensi-kosekuensi :
pajak income.
diadopsi.
sama.
Tahun 1900 The New York Exchange, yang mensyaratkan semua korporasi
Tahun 1917 mendirikan Board of Examiners untuk membuat ujian CPA yang
seragam.
10
Tahun 1920. Ripley dan JMB Hoxley adalah dua orang yang bersuara keras
Fase ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam
Securities dan Exchange Commision (SEC). Peristiwa Penting Pada Fase Konstribusi
Institusi :
investasi federal
2. Komite AICPA bekerja sama dengan bursa saham mengusulkan solusi umum
kepada Komite NYSE yaitu membiarkan setiap korporasi bebas untuk memilih
metode akuntansinya sendiri dalam batas yang sangat luas tetapi mensyaratkan
tahun.
3. Tahun 1957 sampai tahun 1959 ditandai dengan kritik intensif terhadap CAP
11
c. Fase Kontribusi Profesional (1958 – 1979)
Komite khusus tentang program Riset yang dibentuk tahun 1957 dan 1958
rekomendasi tersebut dan dalam tahun 1959 mendirikan the Accounting Principle
Board (APB) dan The Accounting Research Division (ARD) dengan untuk
berterima umum. ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun dengan cermat
yang didasarkan pada penalaran deduktif. APB juga menerbitkan berbagai opini yang
membahas isu-isu konvensional, hingga mencapai 31 opini antara tahun 1959 dan
1973. AAA juga berpartisipasi dalam proses tersebut melalui beberapa riset dan
Upaya tersebut tidak selalu berhasil, APB diserang dan dikritik karena :
Opini yang bersifat ad hoc atau controversial termasuk APB 8 tentang akuntansi
pensiun, APB 11 tentang alokasi pada income, dan APB 2 dan 4 tentang kredit
pajak investasi.
goodwill.
Kegiatan profesi dengan APB yang dicurigai tidak membantu. Intervensi asosiasi
dan badan-badan professional dalam perumusan teori akuntansi dipicu oleh upaya-
12
Sekali lagi ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung
1. Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang
ditetapkan.
teknik akuntansi.
4. Ketidakpuasan yang berakibat pada intervensi professional seperti yang ditulis oleh
Horngren menyatakan :
13
Sejak pembentukannya, FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi-
dengan:
Dengan demikian, proses penetapan standar memiliki aspek politis. Bahwa proses
perumusan standar akuntansi menjadi bersifat politis dengan baik dinyatakan sebuah
laporan yang diterbitkan oleh the Senate Sub Committee on Report Accounting and
14
MATERI II
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI
Kompetensi Dasar:
a. Teori Akuntansi adalah bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau
b. Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis adalah suatu proses pemikiran atau
menjelaskan kelayakan prinsip atau prkaik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau
untuk mendukung prinsip dan praktik yang baru atau yang diharapkan.
15
e. Teori Akuntansi Sebagai Penjelasan Ilmiah. Teori merupakan pernyataan-
pernyataan tentang hubungan antara perilaku variabel-variabel alam atau social yang
dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial.
f. Teori Akuntansi Sebagai Model. Sebagai model penalaran untuk menciptakan suatu
praktik akuntansi yang dianggap baik dan sehat serta cocok dengan lingkungan tempat
Walaupun belum ada satupun teori akuntansi yang komprehensif namun berbagai teori
akuntansi yang bersifat menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui sejumlah
a. Pendekatan Tradisional :
praktik-praktik akuntansi.
b. Pendekatan Deduktif
Dari asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dan
sejumlah prinsip akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan
16
1. Penetapan-penetapan tujuan pelaporan keuangan
c. Pendekatan Induktif
keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan gagasan
hubungan yang terjadi secara berulang. Pendekatan induktif dalam penyusunan teori
d. Pendekatan Etis
Konsep kewajaran (penyajian yang tidak bias, dan tidak memihak), keadilan
Keseimbangan dan kebenaran (sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar
Pengungkapan
Konsistensi
17
Dapat Diperbandingkan
e. Pendekatan Sosiologis
merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluaan konsep
3. Kesulitan dalam pendekatan ini adalah penetapan criteria “nilai-nilai sosial” yang
5. Pendekatan ini telah memberikan kontribusi pada evolusi cabang bidang akuntansi
accounting). Tujuan utama bidang ilmu ini adalah mendorong entitas bisnis yang
f. Pendekatan Ekonomi
Menekankan pada konsep kesejahteraan ekonomi secara umum. Kriteria umum yang
ekonomi.
18
Contoh di Swedia metode LIFO akan merupakan teknik akuntansi yang
g. Pendekatan Eklektik
standar akuntansi dapat diterima dan bermanfaat. Bab ini menyajikan diskusi tentang
keunggulan dan kegunaan dari masing-masing pendekatan yaitu pasar bebas, sektor
Standar terus menerus berubah, dihapus, dan atau ditambahkan baik itu di Amerika
Serikat maupun di Negara-negara lainnya. Standar menyajikan petunjuk yang praktis dan
mudah yang terkait dengan tugas-tugas akuntan. Standar biasanya terdiri dari tiga bagian:
3. Solusi ditetapkan
a. Standar menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan public yang
19
b. Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variable yang
serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
c. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
ekonomi yang hendak dicapai, maka para pembuat kebijakan akuntansi harus
menyajikan sejumlah sinyal informasi yang dapat memberi petunjuk pada pengguna
secara konsisten.
Kantor-kantor Akuntan Publik dan Individu. Kantor Akuntan Publik dan Induvidu
suatu perusahaan disajikan secara wajar dan akurat seluruh hasil aktivitasnya.
20
(CPA) di Amerika. Tahun 1959, AICPA membentuk lembaga baru, yaitu APB
APB Statement No.3 Financial Statement Restated for General Price Level
1. ARS No.1 The Basic Postulates of Accounting. Mauries Moonitz dan R Taprouse
(1961)
2. ARS No.2 Cash Flow Analysis and The Funds Statement, oleh Perry Mason
(1961)
6. ARS No.6 Reporting The Financial Effects of Price Level Change, Stafff Divisi
Penelitian (1963)
21
8. ARS No.8 Accounting For the Cost of Pensiun Plan, Ernest L. Hicks (1966)
Black (1966)
10. ARS No.10 Accounting for Goodwill oleh George R. Caelett dan Norman O Olson
(1963)
11. ARS No.11 Financial Reporting in The Extractives Industries, oleh Robert R, Field
(1968)
13. ARS No.13 The Accounting Basis Of Inventoris oleh Horace G, Barden (1973)
(1963)
14. ARS No.14 Accounting For R & D Expenditure, oleh Oscar S Gellien dan Maurice
S Newman (1973)
para akuntansi dan bidang akademik maupun induvidu yang tertarik dengan perbaikan
praktik dan teori akuntansi. Diawali dengan pendekatan induktif, secara bertahap
Littleton (1940)
22
FASB (The Financial Accounting Standard Board). Financial Accounting Standard
Board (FASB) menggantikan APB tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab
faktor berikut :
menunjukkan earning pershare yang lebih tinggi terutama sebagai hasil proses
dalam akuntansi seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri franchise
(accounting for franching industries), bisnis pengembangan lahan, dan sewa beli
jangka panjang.
,revenue, expenses.
23
SFAC No. 4 “Objectives Of Financial Reporting by Non Business” Organization
yang menyajikan maksud dan sasaran akuntansi untuk organisasi non business.
petunjuk tentang informasi apa yang seharusnya masuk dalam laporan keuangan.
SFAC No. 6 “Element of Fiancial Statement” yang menggantikan SFAC No. 3 dan
Securities and Exchange Commission (SEC). SEC dibentuk oleh kongres pada
tahun 1934 dengan tanggung jawab utama menangani administrasi berbagai ketentuan
yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta pengungkapan yang
memadai dan setiap perusahaan di Amerika. SEC secara umum sependapat dengan apa
yang dikemukakan oleh lembaga profesi, opini, APB, dan pernyataan FASB.
1. Regulasi S-x yang menguraikan bentuk dan kandungan laporan yang disimpan
oleh SEC.
5. Komentar dan artikel yang disajikan oleh anggota komite serta para stafnya
SEC tidak selalu setuju dengan keputusan yang dihasilkan oleh profesi akuntansi.
Contohnya : ASR No. 96, ASR No. 147, ASR No. 146
24
Pengguna Laporan Keuangan
berorientasi profit dapat diklasifikaiskan sebagai pengguna langsung (direct users) dan
Manajemen perusahaan
Kantor Pajak
Organisasi pekerja
Pelanggan
Pasar Saham
Pengacara
Asosiasi dagang
Serikat pekerja
Kompetitor
Masyarakat Umum
25
b. Siapa Yang Seharusnya Menyusun Standar Akuntansi ?
terkait dan didesain serta dioperasikan dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.
menanggapi permintaan public akan koreksi terhadap ketidak efisien atau ketidak
layakan harga pasar.Teori ini tujuan utamanya adalah melindungi dan menjamin
kepentingan umum).
Mengapa harus ada insentif untuk pembuatan laporan yang andal dan sukarela bagi
pemilik.
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan kerja, untuk menilai dan
untuk menyajikan laporan dapat diinterprestasikan sebagai kabar buruk bagi pasar.
26
c. Pihak Yang Menginginkan Regulasi Menggunakan Argumentasi
Kepentingan Umum Kebutuhan untuk mencapai tujuan sosial dan kegagalan pasar
Adanya penyelewengan
terhadap investor.
dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan sebuah poduk yang
bersifat ekonimis, sama seperti barang atau jasa lainnya. Pendukung pendekatan
regulator baik sawsta maupun public menyatakan bahwa ada kegagalan pasar baik
secara eksplisit maupun imolivit dalam pasar informasi swasta terjadi karena kuantitas
dan kualitas informasi akuntansi berbeda dari manfaat sosial maksimum yang dapat
diperoleh, disebabkan :
Investor yang naïf, (Dihipotesikan bahwa para investor yang tidak memahami
27
Ketakuatan akan kegagalan fungsional.(Investor mungkin tidak mampu mengubah
basis perhitungan asset dan prosedur alokasi yang dipandang sepihak dan tidak
dapat diperbaiki, keluaran akuntansi merupakan sesuatu yang tidak berarti atau
Regulasi Standar Akuntansi oleh Sektor Swasta Pendekatan sector swasta dalam
terhadap akuntnasi akan terlayani dengan baik apabila penyusunan standar diserahkan
2. FASB mampu menarik sebagai anggota atau staff, orang-orang yang memiliki
28
Penentang Pendekatan Sektor Swasta :
a. FASB tidak memiliki kewenangan statori dan kekuatan untuk memaksakan aturan
yang dibuatnya.
akuntan, korporasi)
c. FASB sering dituduh lamban dalam menanggapi isu-isu utama yang krusial bagi
sejumlah konstituennya.
Regulasi Standar Akuntansi Oleh Sektor Publik. Regulasi sector public berpusat
a. SEC merupakan instrument dalam menuntun profesi dari metode akuntansi yang
safe dan konservatif ke arah metode yang lebih inovatif dan realistis.
b. SEC melalui securities Acrs of 1933 dan 1934 memberi perlindungan bagi para
d. SEC mempunyai legitimasi yang lebih besar melalui kewenangan statutory yang
lebih jelas.
penyajian informasi.
29
Akan timbul kondisi yang berbahaya apabila penyusunan standar semakin bersifat
politis.
system akuntansi optimal, yakni sebuah system dimana keuntungan yang diharapkan
oleh pemakai strategi keputusan optimal dapat lebih besar atau paling tidak sama
keuntungan seseorang di satu sisi dengan yang lainnya. Bahwa resolusi alternative
laporan keuangan akan mensyaratkan “kebijakan nilai atau etika yang akan
kesejahteraan siapa.
Prognosis Optimistik
Keseimbangan antara procedural dan hasil yang ditetapkan oleh proses penyusunan
standar FASB.
30
e. Accounting Standard Overload
overload :
Tidak ada standar yang kaku, membuat pemulihan aplikasi menjadi sulit.
duanya.
Standar akuntansi yang jumlahnya banyak, terlalu sempit, dan kaku dapat
berpengaruh serius terhadap kinerja akuntan, nilai informasi yang disajikan bagi para
pengguna, dan keputusan yang dibuat para manajer. Salah satu jalan keluar bagi para
Umum) adalah dengan memberikan opini yang dimodifikasi. Catatan hanya dapat
dipahami oleh orang yang berpengalaman dan akrab dengan jargon dan pengetahuan
akuntansi.
31
Solusi Terhadap Accounting Standard Overload
Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah Accounting Standard Overload:
bisnis.
Alternatif terhadap PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian
laporan keuangan.
Sebuah metode akuntansi dengan basis baru (a new basis accounting method,
BAM)
BAM dikeluarkan dari pembahasan karena kos yang diperlukan lebih tinggi dari
menguranginya.
BAM akan memiliki posisi dalam setiap isu PABU, yang akan membutuhkan
32
BAM akan dianggap bukan bagian dari PABU, tetapi sebagai bagian dari PABU
yang kompleks :
Pertama, tidak terlihat bahwa standar didasarkan pada prinsip-prinsip debatan yang
luas dan perbandingan antara pendukung dan penentang teori-teori yang relevan, dan
Kedua, terdapat pertentangan yang jelas dalam kepentingan dan kebutuhan di antara
semrawut (pertama didominasi oleh manajemen, kemudian diregulasi oleh profesi, dan
Keempat, setiap bentuk penyusunan standar dalam dalam pasar bebas, sector swasta,
33
MATERI III
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Kompetensi Dasar:
Pendekatan dan metodologi apa pun yang digunakan dalam penyusunan teori akuntansi,
rerangka acuan yang dihasilkan didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang
mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi
lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis .
34
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pelaporan Keuangan menurut konsepsi FASB yang disusun atas dasar kondisi
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor
dan kreditur untuk dasar pengambilan keputusan investasi dan pemberian keputusan .
sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal kekayaan tersebut (siapa pihak yang
melunasi hutang-hutangnya.
pembiayaan perusahaan.
6. Memberikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam meramalkan aliran
Secara mendasar criteria mengindikasikan mana informasi yang lebih baik (lebih berguna)
35
pembuatan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi yang paling penting. Dalam
kaitannya dengan ini informasi, relevansi dan reliabilitas merupakan dua kualitas primer,
Terakhir, konsep pertimbangan cost benefit dan materialitas diakui secara berturut-turut,
sebagai batasan pervasive dan batas untuk pengakuan. Dapat digambarkan sebagai berikut:
Relevansi informasi harus terkait dengan atau berguna dalam kaitannya dengan tindakan
yang didesaian untuk memfasilitasi atau menghasilkan informasi yang ingin dihasilkan.
Nilai Prediksi. Informasi yang dihasilkan dapat membantu investor, kreditor dan
pemakai lainnya mengevaluasi kejadian masa lalu, sekarang dan masa mendatang.
Nilai umpan balik. Selain agar informasi menjadi relevan, informasi harus
memiliki nilai prediksi dan umpan balik, dan pada saat yang sama harus
Tepat Waktu. Informasi juga harus tersedia untuk membuat keputusan sebelum
bekerja secara independent satu sama lain menggambarkan ukuran yang secara
mendasar sama atau menyimpulkan suatu pengujian dari bukti, data atau catatan
yang sama.
Penyajian yang jujur. Maka informasi bebas dari bias pengukuran dan pengukur.
Netralitas adalah informasi yang bebas dari bias menuju pencapaian hasil yang
diinginkan.
36
Pertimbangan manfaat biaya diakui sebagai batasan pervasive, informasi akuntansi
keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi
biayanya.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajir dan sesuai
prinsip akuntansi berterima umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain
1. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomis dan
37
c. Menyediakan informasi keuangan bagi manajemen untuk perencanaan dan
pengendalian.
Relevan, memilih informsi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam
Dapat dipahami selain harus jelas informasi yang dipilih, juga harus dapat dipakai
pemakai
Netral. Informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan
38
c. Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1984
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan
aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari
dan investasi.
laporan keuangan yang relevan untuk kebuthan pemakai laporan, seperti informasi
Tujuan Kualitatif :
Relevan, Dapat Dimengerti, Daya Uji, Netral, Tepat Waktu, Daya Banding, Lengkap.
d. Trueblood Report.
1. Tujuan dasar laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi sebagai dasar
keputusan ekonomi.
39
dan pemakai yang bergantung pada laporan keuangan sebagai sumber informasi
jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang terikat dengan aliran kas potensial.
memperoleh earnings.
dasar yang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi suatu persoalan
harus diungkapkan.
10. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
proses prediksi.
40
11. Tujuan laporan keuangan adalah untuk pemerintah dan organisasi nirlaba adalah
sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi terutama bersifat non moneter.
12. Tujuan laporan keuangan adalah untuk melaporkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang
mempengaruhi komunikasi yang mana dapat ditentukan dan dijelaskan atau diukur dan
Relevansi dan Materialitas, Bentuk dan Substansi, Reliabilitas, Bebas dari Bias, Dapat
2. POSTULAT-POSTULAT AKUNTANSI
a. Postulat Entitas
akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain.
objek, peristiwa dan atribut peristiwa yang harus dimasukkan dalam laporan
keuangan.
unit.
41
Entitas akuntansi juga dapat diartikan dalam kerangka kepentingan ekonomi
berbagai pemakai.
Implikasinya :
Akuntansi sumber daya manusia, sosio ekonomi, kos modal akan semakin
akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan proyek, komitmen, dan aktivitas
Implikasinya :
o Jika entitas memiliki kehidupan yang terbatas, maka laporan yang sesuai akan akan
o Menjustifikasi penilaian asset dengan dasar non likuidasi dan menyediakan dasar
Postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses
42
Implikasinya
o Postulat unit mengukur menganggap bahwa daya beli uang adalah stabil sepanjang
Implikasinya :
o Panjangnya periode waktu dapat bervariasi, tetapi hokum pajak Penghasilan yang
Konsep teori akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau
pemegang saham.” Tujuan utama teori propriteray adalah untuk menetukan dan
43
Asset – Utang = Ekuitas Pemilik
Implikasinya :
dalam kepemilikam yang bukan berasal dari investasi pemilik atau penatikan
Bunga, pajak income sebagai expense, laba per lembar saham, dividen
perlembar saham.
Saham biasa dan saham preferen termasuk dalam ekuitas pemilik (deviden
b. Teori Entitas Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang menyediakan modal pada entitas. Unit bisnis bukan
Asset = Ekuitas
Ekuitas adalah sumber asset dan terdiri dari utang dan ekuitas pemegang
saham.
44
Implikasinya :
Baik kreditor dan pemegang saham saham adalah pemilik ekuitas, meskipun
mereka memiliki hak yang berbeda terkait dengan income, control resiko, dan
likuidasi.
pemilik ekuitas lainnya (sebagai contoh bunga jangka panjang, dan pajak
karena penilaian LIFO dapat mencapai penentuan income yang lebih baik.
c. Teori Dana. Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori proprietary maupun
teori entitas, tetapi kelompok asset dan kewajiban dan restriksi terkait, disebut dana,
yang mengatur penggunaan asset. Jadi, teori dana memandang unit bisnis terdiri
Unit akuntansi didefinisi dalam pengertian asset dan penggunaan asset yang telah
penggunaan asset. Sehingga teori dana berorientasi asset dalam pengertian bahwa focus
utamanya adalah pada administrasi dan penggunaan asset secara memadai. Laporan
45
sumber dan penggunaan dana bukan neraca atau laporan keuangan merupakan tujuan
pelaporan keuangan.
Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba, rumah sakit,
Dana adalah entitas fiscal dan akuntansi independent dengan pencatatan serangkaian
akunkas dan atau sumber daya lain yang berimbang bersama dengan utang, kewajiban,
cadangan, dan ekuitas yang terpisah untuk tujuan melakukan aktivitas tertentu atau
mencapai tujuan tertentu sesuai dengan aturan khusus, restriksi atau limitasi.
Teori dana juga relevan untuk organisasi berorientasi laba, yang menggunkan dana
untuk aktivitas yang bermacam-macam seperti dana pelunasan (sinking funds), akuntansi
untuk kebangkrutan dan perkebunan dan perwalian, akuntansi cabang atau divisional,
4. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturnkan baik dari tujuan
Untuk lebih memahami dan membandingkan apa sebenarnya yang dapat dimasukkan
1. Kesatuan Akuntansi
2. Kesinambungan
3. Periode Akuntansi
5. Harga Pertukaran
46
b. Prinsip Akuntansi menurut APB Statement No.4
9. Kebijaksanaan (judgement)
Statements)
Satuan Uang
47
c. Prinsip Kos
APB Statement No.4 mendefinisikan Kos adalah jumlah, diukur dalam uang,
kas uang dibelanjakan atau property lain yang ditransfer, penerbitan modal saham,
jasa yang diberikan atau uang yang terjadi, sebagai imbalan atas barang atau jasa
yang dapat digunakan untuk menghasilkan revenue di masa mendatang dan telah
laba ditahan.
Prinsip kos lemah pada validitas postulat unit pengukur, yang mengasumsikan
bahwa daya beli dolar adalah stabil, merupakan keterbatasan utama untuk
d. Prinsip Revenue
Pengukuran Revenue
48
Sifat dan Komponen-Komponen Revenue
Aliran masuk asset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa.
Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan, produk
perusahaan yang dihasilkan dan penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan
asset bersih yang berasal dari aktivitas penghasil revenue dan keuntungan
atau kerugian yang berasal dari penjualan asset tetap dan investasi.
tetap.
2. Pengukuran Revenue
Revenue diukur dalam pengertian nilai pertukaran produk atau jasa dalam
sebuah transaksi yang lugas. Terdapat dua interpretasi revenue yang muncul
sekarang atau klaim uang dan secara konsekuen harus dikurangkan ketika
49
Untuk transaksi nonkas, niali pertukaran sama dengan nilai pasar yang
wajar barang/jasa yang diberikan atau yang diterima, mana yang lebih
Umumnya diakui bahwa revenue dan income yang diperoleh dalam semua
dan penagihan).
Realisasi dalam perubahan dalam asset atau uatang secara memadai telah
4. Revenue secara umum diakui selama produksi dalam situasi berikut ini :
a. Revenue berupa sewa, bunga, dan komisi diakui ketika telah diperoleh
(earned).
d. Revenue atas “cost plus fixed cobtracts lebih baik diakui dengan dasar
akrual.
50
didasarkan pada penilaian sedian yang sebanding, meskipun belum ada
transaksi.
Penyelesaian Produksi
ketika pasar stabil dan harga stabil tersedia untuk (komoditi standar) logam
harus diakui pada periode yang sama dengan revenue, yaitu revenue diakui dalam
periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue, dan beban yang terkait kemudian
diakui.
Hubungan antara revenue dan expense tergantung pada satu dari empat criteria :
51
b. Alokasi kos selama periode yang mendapatkan manfaat (sebagai contoh,
depresiasi)
c. Menjadikan expense semua kos lain dalam periode terjadinya, kecuali jika
Kos yang belum terserap (yaitu, asset) yang tidak memenuhi salah satu dari empat
pada periode mendatang dan dapat diklasifikasikan dalam kategori yang berbeda
yang serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari period ke
52
periode. Prinsip ini berimplikasi bahwa prosedur akuntansi yang semua akan
ketika hal tersebut dapat dibenarkan dengan perubahan keadaan, atau jika prosedur
alternative lebih baik. Menurut APB opinion No. 20 perubahan yang dapat
Perubahan ini harus terefleksi dalam akun dan dilaporakan dalam laporan
prospektif untuk perubahan dalam estimasi akuntansi, dan secara umum dan segera
pengungkapan data akuntansi yang penuh (full), wajar (fair), cukup (adequate).
perusahaan untuk suatu periode dan memuat informasi yang memadai untuk
53
Informasi tambahan untuk membantu analisa investasi atau untuk
entitas.
Perubahan dari tahun sebelumnya dalam kebijakan dan metode akuntansi yang
Aset, Utang, Kos, dan Revenue yang timbul dari transaksi dengan pihak lain
Transaksi keuangan atau transaksi operasi lainnya yang terjadi setelah tanggal
i. Prinsip Konservatisme
Prinsip Konservatisme menyatakan bahwa ketika memilih diantara dua atau lebih
teknik akuntansi yang dapat diterima, maka preferensinya adalah memilih yang
j. Prinsip Materialitas
Prinsip materialitas menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki
dampak ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah
transaksi dan peristiwa tersebut sesuai dengan prinsip berterima umum atau tidak,
dan tidak perlu diungkapkan. Suatu jumlah material tidak semata-mata, karena
alasan besarnya jumlah, factor-factor lain meliputi serangkaian hal-hal berikut ini
54
Merupakan factor masukkan dalam penentuan net income
Total akun tempat item tersebut terbentuk, atau seharusnya terbentuk sebagai
bagiuannya,
Jumlah yang terkait dalam tahun sebelumnya atau jumlah yang diharapakan
praktik akuntansi
55
Pendukung utama fleksibilitas mengklaim bahwa :
2. Komparbilitas merupakan tujuan yang tidak praktis, hal tersebut tidak dapat
5. Teknik Akuntansi
Teknik akuntansi adalah adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip
akuntansi memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas
akuntansi. Akuntansi dipraktikan dalam suatu kerangka yang implicit. Rerangka ini
dikenal sebagai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), istilah ini sebenarnya
dunia usaha yang dianggap berlaku dalam lingkungan (Negara) dan waktu tertentu.
umum cukup tepat sebagai pedanan generally accepted accounting principles (GAAP).
melalui proses atau riwayat yang bertahap khususnya tentang pemakaian kata
generally accepted, karena itu istilah GAAP tersebut sebenarnya mempunyai konotasi
sebagai prinsip akuntansi berterima umum di Amerika dan bukannya istilah yang
generic (berlaku universal) meskipin selalu ditulis dengan huruf kecil. Di Amerika
56
yang dimaksud dengan GAAP adalah konsep-konsep, prinsip-prinsip dan praktik-
praktik akuntansi tertentu yang secara otoritatif di dukung berlakunya sebagai suatu
pedoman (mempunyai substansi authoritative support) walaupun tiap jenis prinsip atau
tersebut terdiri dari beberapa tingkat (level). Makin ke atas dan ke kanan tingkat
otoritatifnya makin lemah. Berikut ini diuraikan secara ringkas ini tiap tingkat
Tingkat Pertama (first floor). Tingkat ini berisi pengumuman atau ketentan resmi
yang diterbitkan oleh badan otoritatif. Pengumuman resmi ini biasanya berupa
pernyataan standar, interpretasi, dan suplemen. Otoritas penerbitan ini kuat karena
dibahas melalui prose dan prosedur formal sebelum diterbitkan. Prosedur yang
1. Membentuk komisi yang terdiri atas beberapa ahli yang dianggap dapat
disusun.
masyarakat.
57
5. Berdasarkan komentar dan pendapat yang dikumpulkan dalam langkah 3 dan 4,
Tingkat kedua (second floor). Kalau suatu perlakuan akuntansi tidak diatur dalam
ketentuan resmi yang diterbitkan dalam tingkat pertama, sumber acuan untuk
menentukan perlakuan akuntansi tertentu yang dapat diambilkan dari tingkat kedua
atau tingkat berikutnya. Kalau terdapat perbedaan atau konflik perlakuan maka
transaksi yang lebih baik. Penerbitan-penerbitan pada tingkat kedua ini memberi
Tingkat ketiga (third Floor). Tingkat ini berisi publikasi badan resmi yang
berwenang yang tidak termasuk dalam kategori resmi karena tidak disusun
berdasarkan prosedur resmi seperti penerbitan pada tingkat pertama. Penerbitan ini
lebih merupakan petunjuk aplikasi ketentuan yang diatur dalam penerbitan resmi
Tingkat keempat (fourth floor). Kalau perlakuan akuntansi tertentu tidak dapat
dicarikan acuannya dalam ketiga tingkatan yang ada di bawahnya maka sumber-
58
MATERI IV
KERANGKA KONSEPTUAL
Kompetensi Dasar:
Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu system koheren dari hubungan
anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
standar telah sesuai dengan kerangka konseptual ataukah tidak. Secara lengkap, kerangka
akuntansi.
59
Isu-Isu Kerangka Konseptual :
Sebelum memulai kerja yang efektif dalam menyusun kerangka kerja konseptual, FASB
standar. Ada sembilan isu disajikan untuk didiskusikan dan dicarikan penyelesaian :
1. Pandangan Asset/utang
2. Pandangan Revenue/Expense
3. Pandangan nonartikulasi
Artikulasi terdapat saling hubungan antara tiap jenis laporan keuangan yaitu
penandingan berarti bahwa revenue dan expense dihasilkan dari kebutuhan akan
periode dan expense yang terjadi dalam menghasilkan revenue. Penandingan, proses
60
Hubungan sebab akibat, seperti kos barang terjual
perulangan, karena ”semua kejadian yang dilaporkan dalam laporan income juga
dilaporkan dalam neraca meskipun dari perspektif yang berbeda “. Menurut pandangan
ini, definisi asset dan utang penting dalam penyajian posisi keuangan dan definisi
nonartikulasi adalah penggunaan LIFO dalam laporan income dan FIFO dalam neraca.
mengkritik artikulasi :
ASOBAT.
Pandangan earning yang mana yang seharusnya diadopsi sebagai dasar kerangka
kerja konseptual untuk akuntansi keuangan dan pelaporan? Jika artikulasi terbukti
61
tidak hanya perlu tapi juga menguntungkan, maka pilih di antara pandangan
fundamental :
2. Proses penandingan
Pemilihan di antara dua pandangan ini akan menyediakan tidak hanya dasar bagi
kerangka kerja konseptual untuk akuntansi keuangan dan pelaporan tetapi juga definisi
Definisi untuk setiap elemen laporan keuangan tersedia baik oleh pandangan asset/
diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau tidak langsung.
3. Produk
4. Uang
62
mempresentasikan sumber daya ekonomi namun diperlukan untuk penandingan
Pandangan ketiga atas asset muncul dari presepsi neraca tidak hanya sebagai
laporan posisi keuangan, tetapi sebagai “laporan tentang sumber dan komposisi
modal perusahaan”.
Definisi asset yang memberi generalisasi aplikasi yang diperlukan kerangka kerja
tangguhan.
hasil dari transaksi sekarang atau masa lalu dan meliputi semua komitmen,
tangguhan, untuk menjaga asset tidak berujud sebagai asset dan mengeluarkan
beban tangguhan.
didefinisi oleh pandangan asset/hutang, tetapi juga kredit tangguhan dan cadangan
63
Pandangan ketiga atas hutang dari presepsi neraca sebagai “laporan sumber dan
sumber modal dan meliputi kredit tangguhan dan cadangan yang tidak
hutang yang disajikan oleh ketiga pandangan tersebut memiliki karakteristik umum
sbb :
4. Hutang merupakan hasil dari transaksi atau kejadian sekarang atau masa lalu.
revenue dan expense, mungkin juga gains dan losses. Komponen earning (revenue,
Menurut pandangan asset/hutang, revenue yang meliputi gains dan losses didefinis
sebagai peningkatan dalam asset atau penurunan dalam hutang yang tidak
mempengaruhi modal.
Expenese yang meliputi gains dan losses, didefinisi sebagai penurunan dalam asset
atau peningkatan dalam hutang yang timbul dari penggunaan sumber daya
64
Menurut pandangan revenue/expense, revenue yang meliputi gains dan losses,
hasil dari penjualan barang dan jasa dan termasuk gains dari penjualan dan
pertukaran asset selain persediaan, bunga dan deviden yang diperoleh dari
investasi, dan peningkatan lain dalam ekuitas pemilik selama satu periode selain
Expense meliputi semua kos yang sudah digunakan untuk menghasilkan revenue
Jika gains dan loses didefinisi sebagai elemen yang terpisah dari earning, maka
revenue didefinisi sebagai ukuran output perusahaan yang merupakan hasil dari
memproduksi atau menjual barang dan memberikan jasa selama satu periode.
Expense adalah kos yang telah digunakan untuk menghasilkan revenue selama satu
periode.
dalam asset bersih selain peningkatan dalam revenue atau dari perubahan dalam
modal.
dalam expense dan perubahan dalam modal. Jadi gains dan losses dianggap
sebagai bagian dari earning yang tidak dijelaskan oleh revenue dan expenses.
hasil di atas kos asset terjual, atau keuntungan yang tidak diduga, atau manfaat lain
Loss didefinisikan sebagai kelebihan di atas hasil yang terkait, jika ada, atau semua
atau porsi yang layak dari kos asset terjual, diabaikan, atau keseluruhan atau
65
sebagian rusak karena bencana, atau kos yang telah digunakan bukan untuk
Dalam hubungan pertama, setiap komponen adalah terpisah dan penting untuk
fleksibilitas yang lebih besar dalam klasifikasi dan analisa kinerja perusahaan.
Dalam hubungan kedua, gains dan loses tidak dipisah dan tidak penting bagi
revenue dan expense. Definisi ini tidak cocok untuk gains dan losses dari
transfer searah, keuntungan tak terduga, korban bencana, dan gains dan losses
holding.
Dalam hubungan ketiga, meskipun gains dan losses merupakan konsep terpisah
kedunaya adalah bagian dari revenue dan expense. Definisi revenue dan
identifikasi lengkap dan daftar item yang termasuk dalam revenue expense,
66
7. Isu : Akuntansi Akrual
Akrual adalah proses akuntansi dalam pengakuan kejadian non kas dan keadaan-
keadaan yang terjadi, secara spesifik, akrual meminta pengakuan revenue dan
peningkatan asset, dan expenses dan peningkatan hutang dalam jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar, biasanya dalam kas di masa mendatang.
kas sekarang atau asset dengan pembayaran kas sekarang (atau utang, yang terjadi
mendatang.
jumlah sesuai rencana atau formula tertentu. Alokasi lebih luas dari amortisasi,
Realisasi adalah proses mengkonversi sumber daya non kas dan hak menjadi uang,
penggunaan yang lebih tepat dalam akuntansi dan pelaporan keuangan merujuk
dalam akun dan laporan keuangan perusahaan. Jadi suatu elemen dapat diakui
(dicatat) atau tidak diakui (tidak dicatat) . Realisasi dan Pengakuan tidak
67
8. Isu : Konsep Pemeliharaan modal (Cost Recovery) yang seharusnya digunakan ?
on capital atau (earning) dan return of capital atau (Cost of recovery). Earning berasal
dari pemulihan atau pemeliharaan modal. Terdapat dua konsep pemeliharaan modal,
konsep modal keuangan dan konsep modal fisik. Kedua konsep menggunakan
pengukuran unit monetr atau unit daya beli umum yang sama, menghasilkan empat
b. Modal keuangan yang diukur dengan daya beli umum yang sama
d. Modal fisik yang diukur dengan daya beli umum yang sama
Isu metode pengukuran berkaitan dengan penentuan unit ukuran maupun atribut
yang diukur. Terkait dengan unit ukuran, pilihannya adalah antara dolar actual dan
dollar yang disesuaikan dengan daya beli umum. Terkait dengan atribut yang akan
b. Kos sekarang
68
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
lead to consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-
yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus
lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi
69
2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti
SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting
measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa
depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar
pengukuran
menyediakan informasi:
70
1) yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang
aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit;
2) untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan
perubahan di dalamnya.
berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Fokus ini lalu
menyempit pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas
dari investasi mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke
entitas bisnis. Pada akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan yang
menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan
diterima entitas bisnis yaitu arus kas yang menjadi harapan investor dan kreditor.
harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja
71
Kualitas Primer
Relevansi (relevance) dan keandalan (reliability) harus melekat pada informasi akuntansi.
1) Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam
berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut
dikatakan tidak relevan. Informasi yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-
back value), yakni mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa
lalu. Informasi juga harus memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat
digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu kualitas relevan juga harus mempunyai substansi tepat waktu (timeliness).
Informasi harus disajikan kepada para pemakai sebelum informasi itu kehilangan
2) Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi, netral, disajikan secara
tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan
bagi individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk
Realibilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau
serupa.
dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi.
pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias
72
3) Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat
Contoh, keandalan informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data
masa lalu yang terekam pada faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang
depresiasi aktiva tetap itu adalah berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi
berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk
Kualitas Sekunder
dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri
yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
Kendala-kendala.
Terdapat dua kendala yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi seperti yang
telah dijelaskan, yaitu pertimbangan manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua kendala
73
lainnya yang kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan adalah
relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh
karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah diukur, maka mempertimbangkan
keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika
harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material atau tidak.
3) Praktik industri.(industry practices) Sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan
4) Konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil
kemungkinannya dalam menghasilkan penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi.
Tujuan dari konvensi ini, jika diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan pedoman
yang paling rasional dalam situasi sulit : jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva
SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan. Cakupannya bukan
hanya perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen
laporan keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10 macam, yaitu : aktiva,
kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif,
pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7
macam, yaitu : aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
74
TINGKAT KETIGA : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Tingkat ketiga kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk
apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan
Asumsi-Asumsi Dasar.
Asumsi-asumsi menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar
akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi
dapat dipraktikkan.
perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang
asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang
75
MATERI V
LAPORAN KEUANGAN
Kompetensi Dasar
b. Mampu menjelaskan isi laba/rugi dan neraca serta metode-metode yang digunakan
kinerja serta perubahan yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
1. Dapat dipahami
3. Keandalan (reliable) : bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material &
- Netralitas
76
- Pertimbangan sehat (karena adanya ketidakpastian)
- Kelengkapan
Transaksi diakui pada saat terjadinya, bukan pada saat kas diterima/dibayar.
a. AKTIVA : Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
kewajiban.
77
PENGHASILAN & BEBAN
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiba atau penurunan kewajiban yang
modal.
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga,
dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitras
bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
penanam modal.
mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa.
78
Pengakuan Unsur laporan keuangan :
a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
1
Pengakuan AKTIVA
aktiva diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa
depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
Pengakuan KEWAJIBAN
kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
(obligation) sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan PENGHASILAN
penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi
Pengakuan BEBAN
beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat
79
Dasar pengukuran unsur laporan keuangan :
1. Biaya historis : aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas/setara kas yang dibayar atau
sebesar niali wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut
pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar
dari kewajiban (obligation) , atau dalam keadaan tertentu (mis: pajak penghasilan),
dalam jumlah kas/setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
2. Biaya kini (current cost) : aktiva diinilai dalam jumlah kas/setara kas yang
seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang.
Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas /setara kas yang tidak didiskontokan yang
jumlah kas /setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjuual aktiva dalam
kas/setara kas yang tidak didikontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk
4. Nilai sekarang (present value) : aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di
masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat
arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang
normal.
80
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL
Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (uang) dari aktiva
bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial(uang) dair aktiva bersih pada
modal keuangan dpat diukur dalam satuan moneter nominal atau dalam satuan daya
Menurut konsep ini , laba hanya diperoleh kalau kapasitas porduktif fisik(kemampuan
usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode,
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi
81
tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri
dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan
sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat
dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang
meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu
82
barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris:
kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau
ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau
mengganti manajemen.
83
KARAKTERISRIK KUALIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan,
1. Dapat Dipahami
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa
informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu .
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil
evaluasi mereka di masa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan
besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha
terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam
84
Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar
untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang
komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu
tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi
dapat ditingkatkan kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa ,abnormal
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak
menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu
tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk
mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat
4. Dapat Dibandingkan
85
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut,
antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama
dalam sebuah perusahaan dari satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang
banding.
akuntansi keuangan yang lebih baik. Perusahaan tidak perlu meneruskan kebijakan
akuntansi yang tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan
kalau ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal. Berhubung pemakai ingin
laporan keuangan.
86
Laporan keuangan terdiri dari 3 macam :
Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang
menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu
periode akuntansi.
3. Membantu menilai resiko atau ketidakpastiaan pencapaian arus kas masa depan
1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi
Kualitas Laba
Pengelolaan laba seperti itu dapat membawa dampak tehadap kualita laba (quality of
earnings).
87
FORMAT LAPORAN LABA-RUGI
Pendapatan
Beban
Keuntungan
Kerugian
Keuntungan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak
adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari
yang muncul.
1. Bagian Operasi
o Bagian penjualan/pendapatan
o Beban penjualan
88
2. Bagian Non opoerasi
3. Pajak Penghasilan
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang
laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.
tersebut baru berdiri atau posisi modal awal perusahan pada awal bulan pada tahun
yang bersangkutan.
Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.
Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan untuk
keperluan pribadi.
Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan
89
pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika mengalami kerugian )
kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan modal akhir.
Jadi unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari Investasi awal
atau modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive penarikan modal
Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang
menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat
tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
HartaAktiva (Asset)
Asset adl harta yg dimiliki perusahaan yg berperan dalam operasi perusahaan misal
kas persediaan aktiva tetap aktiva yg tak terwujud dan lain-lain. Pengertian asset ini
bahwa :
sebagai berikut :
akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yg lalu.”
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sesuatu dianggap
90
sebagai asset jika di masa yg akan datang dapat diharapkan memberikan net cash
Klasifikasi aktiva yg dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai macam. Secara umum
klasifikasi aktiva tetap terdiri atas : 1) aktiva tetap berwujud (Fixed Asset) dan 2)
aktiva tetap tak berwujud (Intangible Assets). Aktiva tetap berwujud meliputi semua
barang yg dimiliki perusahaan dgn tujuan utk dipakai secara aktif dalam operasi
perusahaan dan mempunyai masa kegunaan relatif permanen. Aktiva tetap berwujud
dan disajikan dalam neraca sebesar nilai buku (harga perolehan dikurangi dgn
akumulasi depresiasinya). Yang termaduk dalam golongan aktiva ini adl bangunan
mesin dan alat-alat pabrik mebel dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport
alat kerja bengkel aktiva sumber alam. Sedang aktiva tetap berwujud yg mempunyai
masa kegunaan tak terbatas disajikan di dalam neraca sebesar harga perolehan.
seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain equipmen serta modal kerja yg
ditempatkan utk dikelola atau dioperasikan dalam usaha perusahaan utk menghasilkan
laba.
investasi aktiva tetap adl merupakan salah satu unsur penting yg perlu menjadi fokus
perhatian bagi perusahaan dalam kegiatan operasional dalam kaitan dgn menghasilkan
pendapatan/laba. Disamping itu utk untuk tujuan pemeliharaan kondisi aktiva tetap
baik berwujud maupun tak berwujud tetap dalam kondisi produktif bagi perusahaan
91
diperlukan ada depresiasi dan amortisasi sebagai proses alokasi harga perolehan aktiva
tetap tersebut.
Kewajiban/utang (Liabilities)
“kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yg diakui dan dinilai seusuai prinsip
ekonomis bagi perusahaan adl diartikan sebagai penyerahan harta atau jasa di masa yg
akibat kewajiban perusahaan sekarang utk memberikan harta atau memberikan jasa
kepada pihak lain di masa yg akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian
sifat utama yaitu ; (1) kewajiban itu benar ada (2) kewajiban itu tak dapat dihindarkan
Kewajiban jika dikategorikan sesuai dgn jangka waktu maka terdapat kewajiban
liabilities). Menurut Harnanto (1991:59) hutang jangka panjang adl semua hutang yg
jatuh tempo pembayaran melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau
pembayaran tak akan dilakukan dalam periode siklus operasi perusahaan tetapi lbh
panjang dari batas waktu tersebut. Hutang obligasi hutang hipoteik hutang bank (kredit
Dalam kegiatan operasi perusahaan hutang jangka panjang merupakan salah satu
92
pembayaran sesuai jumlah yg disepakati meski perusahaan dalam keadaan rugi
sekalipun sehingga hutang dapat saja menanggung resiko melebihi jumlah modal
sendiri. Hal ini dipertegas oleh Harnanto (1991:304) bahwa semakin besar proporsi
kemungkinan terjadi ketak mampuan utk membayar kembali hutang beserta bunga
pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan tersebut berarti bahwa bagi para kreditur
bahwa kemungkinan turut serta dana yg mereka tanamkan di dalam perusahaan utk
dipertaruhkan pada resiko kerugian juga semakin besar. Sedangkan bagi para pemilik
khusus pemegang saham biasa adaaa hutang di dalam perusahaan merupakan pula
suatu resiko tersendiri terhadap kemungkinan rugi yg dihadapi dari dana yg mereka
tanamkan. Tetapi resiko itu juga diimbangi ada harapan utk mendapatkan tingkat
keuntungan yg lebih tinggi (rentabilitas) sebagai akibat penggunaan modal asing. Akan
tetapi perlu diingat bahwa proporsi hutang/modal asing yg berlebihan akan berakibat
pada fleksibilitas manajemen utk beralih pada aktivitas yg profitable akan tertutup dan
Equity adalah suatu hak yg tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi
kewajibannya. Kategori modal bagi tiap perusahaan dapat berbeda yaitu pada
perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemilik sendiri. Sedangkan
dalam perusahaan perseroan terdiri dari modal setor dan modal dari pendapatan
(retained Earnings).
93
FASB dalam SFAC Nomor 1 telah menerangkan tujuan utama pelaporan keuangan adalah
Income Statement (Laporan Laba Rugi) merupakan sesuatu yang utama bagi perusahaan
terkait ukuran pendapatan. Income statement memiliki nilai prediktif sesuai karakteristik
kualitatif yang didefinisikan dalam SFAC Nomor 2. Income statement memiliki nilai
sebagai ukuran arus kasa masa depan, yakni sebagai ukuran dari efisiensi manajemen dan
Di sisi yang lain, investor merupakan fokus utama dalam lingkungan pelaporan keuangan.
Sumber daya investor (current resources) yang digunakan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan mengandung sifat ketidakpastian atas arus kas masa depan (future-uncertain
informasi yang yang dapat membantu mereka untuk menilai arus kas di masa yang akan
datang.
informasi.
Fokus pada jangka pendek, memiliki risiko lebih kecil, tetapi mungkin mengandung
3. Informasi keuangan dapat mempengaruhi tingkat formasi modal dalam ekonomi dan
94
4. Informasi keuangan dapat mempengaruhi bagaimana investasi dialokasikan dalam
perusahaan.
dan SEC, sebagai organisasi penyusun standar akuntansi, mengingat pengaruh yang
akuntan tentang identifikasi yang tepat atas elemen-elemen yang dikandungnya, yakni
SFAC Nomor 6
sebagai berikut :
1. Pendapatan, merupakan arus masuk atau peningkatan aset lainnya dari suatu entitas
yang diperoleh dari penjualan barang, penyediaan jasa atau aktifitas lain yang
peripheral atau insidental suatu entitas DAN dari transaksi lainnya, kegiatan lainnya,
95
3. Beban, arus keluar atau penggunaan aset lainnya ATAU timbulnya kewajiban (ATAU
kombinasi keduanya) selama satu periode mulai dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa atau aktifitas lain yang merupakan operasi utama perusahaan.
4. Kerugian, penurunan nilai aset bersih yang berasal dari transaksi yang bersifa
peripheral atau insidental dari suatu entitas DAN dari semua transaksi lain serta dari
peristiwa lain DAN keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas tersebut selama satu
Dari definisi elemen-elemen income statement diatas, tampak bahwa FASB berusaha
menggeser terminologi APB yang menekankan pada arus masuk dan arus keluar, realisasi,
dan konsep penandingan. FASB telah menggunakan perubahan aset dan/atau kewajiban
dalam kriteria pengakuan dan pengukuran. Dan sebagai dampaknya, kini neraca tampil
lebih dari sekedar tempat menyimpan NILAI SISA dalam proses penentuan pendapatan.
Dalam teori akuntansi dikenal dua pendekatan dalam menilai hubungan antarabalance
berarti income statement dianggap sebagai subklasifikasi dari pos modal. Laba rugi hanya
96
merupakan hasil matematis yang berasal dari perubahan modal dari satu periode ke
dan asset-liability approach. Dalam konsep pertama, revenue expense, income statement
diaggap laporan yang paling utama dimana semua transaksi dpandang sebagai posrevenue
dan expense, semua transaksi dinggap sebagai pengakuan laba (matching), pengukuran
Dalam konsep ini yang dipindahkan ke neraca adalah by product dari hasil pengakuan laba
atau matching tadi. Artinya yang dicatat ke neraca hanya deferred credits (liabilities) dan
Sementara dalam pendekatan non-articulated, balance sheet dan income statement secara
matematis independen satu sama lain. Pendekatan ini banyak menjadi perhatian karena
ada transaksi yang tidak memengaruhi laba tetapi langsung dipindah ke pos yang bukan
hasil dan bukan biaya. Misalnya, ada kerugian sementara yang langsung dianggap
Pertanyaan yang kemudian timbul adalah : format income statement seperti apakah yang
diinginkan oleh berbagai pengguna laporan keuangan? Dua pendapat yang kemudian
mendominasi diskusi ini adalah current operating performance concept dan all-inclusive
concept.
Konsep ini berpendapat bahwa hanya perubahan dan kejadian yang dapat dikendalikan
oleh manajemen yang dihasilkan dari keputusan periode sekarang yang seharusnya
dimasukkan dalam laba. Hanya hal-hal yang NORMAL dan BERULANG yang
97
seharusnya membentuk ukuran dasar kinerja perusahaan. Maka LABA BERSIH pun harus
All-inclusive Concept
Konsep ini berpendapat bahwa laba bersih harus mencerminkan SEMUA ITEM yang
periode, dengan pengecualian dari transaksi modal. LABA BERSIH TOTAL ditentukan
FASB dalam SFAC No.5 mencatat bahwa laporan laba rugi menurut all-
laporan keuangan, walaupun pencantuman keuntungan atau kerugian yang tidak biasa dan
tidak berulang-ulang mungkin dapat mengurangi fungsi dari laporan laba rugi dalam satu
Namun yang lebih penting, sejatinya kedua konsep ini setuju dengan informasi yang harus
tempat dimana item dilaporkan dalam laporan keuangan selama pernyataan itu menyajikan
informasi yang sama. Dengan kata lain, kontroversi dari kedua konsep ini menjadi suatu
Salah satu masalah yang pertama kali dipelajari APB adalah apa yang termasuk dalam
laba bersih. Kurangnya batasan formasl mengenai penyesuaian laba ditahan ternyata
Dalam salah satu hasil studinya tentang penyalahgunaan laporan dan peninjauan umum
secara menyeluruh dari pendapatan, APB kemudian menerbitkan APB No.9 tentang
98
“Reporting The Result of The Operation“. APB No.9 mencoba untuk mengambil jalan
Secara umum, APB No.9 memberi ketentuan bahwa semua item dianggap NORMAL dan
baik sebagai extraordinary item maupun penyesuain periode sebelumnya. APB No. 9
ditetapkan.
Maka LABA BERSIH seharusnya menggambarkan seluruh pos keuntungan dan kerugian
sebelumnya. Format laporan yang ditentukan memuat dua bentuk laba, yakni laba bersih
dari operasi dan laba bersih operasi ditambahextraordinary item. Hal ini memberikan
kemampuan bagi pengguna laporan keuangan untuk melakukan evaluasi hasil operasi
normal atau total laba setelah extraordinary item sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jumlah yang diperlihatkan untuk laba dari operasi berkelanjutan adalah pendapatan
jumlah yang dapat diperoleh kembali di masa depan. Bahkan sering merujuk pada laba
perusahaan yang dapat dipertahankan sebagai titik awal bagi investor untuk
99
2. Income from Nonrecurring Items
Ada tiga macam pendapatan tidak biasa yang mungkin diperoleh oleh sebuah
Discontinued Operations
Sebuah studi menyebutkan bahwa terjadi beberapa penyimpangan dalam pelaporan terkait
penerapan opini APB no.9 terkait penyajian hasil penjualan bagian aset sebagai
extraordinary namun memasukkan pendapatan dari bagian ini selama periode penjualan
mengidentifikasi bagian bisnis yang akan dijual dengan mensyaratkan penyajian terpisah
atas :
(2) keuntungan atau kerugian pada penjualan aset untuk segmen yang dihentikan termasuk
Total keuntungan atau kerugian ditentukan dengan menjumlahkan semua keuntungan atau
kerugian pada penjualan bagian aset, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh
APB No.30 kemudian diamandemen dengan SFAS No. 144 tentang “Accounting for
diperlakukan sebagai sebuah operasi yang dihentikan harus memenuhi beberapa kriteria,
yakni :
(1) Unit yang dihentikan harus dianggap sebagai sebuah “komponen” bisnis. Definisi
“komponen” didasarkan pada pengertian operasi dan arus kas yang dapat dibedakan.
100
“Komponen” ini dapat berupa segmen, bagian, divisi operasi, lini bisnis, anak
(i) operasi dan arus kas dari komponen yang dihentikan harus dihilangkan dari hasil
(ii) entitas tidak boleh memiliki keterlibatan yang signifikan dalam operasi komponen
(2) Saat manajemen memutuskan untuk menjual suatu komponen, maka aktiva dan
dan dicantumkan tepat dibawah bagian income from continuing operations. Hasil ini
Extraordinary Items
APB No.9 mendefinisikan extraordinary item sebagai kejadian dan transaksi yang
mempunyai efek material yang tidak diharapkan sering terjadi dan tidak dianggap sebagai
faktor yang berulang-ulang dalam setiap evaluasi proses bisnis yang wajar.
item yang ternyata mendapatkan kesimpulan bahwa pendapatan dan beban tidak
dikelompokkan dengan cara yang sama melalui spektrum bisnis perusahaan. Bisnis tidak
mengintepretasikan APB No. 9 dengan cara yang sama dan lebih banyak kriteria spesifik
yang dibutuhkan untuk menjamin intepretasi yang lebih seragam atas ketetapannya.
101
Maka diterbitkanlah APB No. 30 tentang “Reporting The Result of Operations” yang
mendefiniskan extraordinary item sebagai kejadian dan transaksi yang dibedakan oleh
(1) Unusual nature, kejadian atau transaksi harus memiliki tingkat ketidakwajaran yang
tinggi dan tidak berhubungan atau hanya secara kebetulan berhubungan dengan
aktivitas biasa.
Karena suatu perubahan filosofi, beberapa hal yang dulunya didefinisikan sebagai
extraordinary item dalam APB No.9 kini dikeluarkan dari APB No. 30 yakni :
pihak lain, biaya penelitian dan pengembangan yang ditangguhkan, atau aset tidak
berwujud lainnya,
- akibat pemogokan,
Hal ini menyebabkan jumlah pendapatan dan beban yang diijinkan untuk dilaporkan
(2) Infrequency of occurance, kejadian atau transaksi tersebut secara masuk akal
Dalam APB No.9 pemisahan extraordinary item dari item lainnya dalam laporan laba
rugi tidak dipisahkan menurut item yang berulang dan tidak berulang. Item yang
jarang terjadi namun bukan tidak biasa diklasifikasikan sebagai laba non operasi dalam
102
mewajibkan catatan kaki pengungkapan atas efek kejadian tidak teratur pada laba dan
Standar akuntansi atas kekonsistenan menyatakan bahwa transaksi yang sama seharusnya
dilaporkan dengan cara yang sama setiap tahun. Namun manajemen seharusnya memilih
perangkat praktik akuntansi yang paling tepat menyajikan sumber daya dan kinerja unit
pelaporan dan terus menggunakan praktik tersebut setiap tahunnya. Sehingga terkadang,
perusahaan dapat menjumpai bahwa pelaporan berkembang oleh perubahan metode atau
Pertanyaan mendasar yang kemudian muncul adalah : haruskah laporan keuangan yang
telah diterbitkan sebelumnya diubah untuk menggambarkan metode atau prosedur yang
baru?
Jenis perubahan ini terjadi jika suatu entitas mengadopsi GAAP yang berbeda dari
perubahan dilakukan dan ditampilkan diantara laba bersih dan extraordinary item.
103
SFAS No. 154 tentang “Accounting Changes and Error Corrections” mensyaratkan
atas kesalahan
Penyajian laporan keuangan mensyaratkan estimasi dari kejadian di masa depan dan
estimasi seperti itu adalah sasaran dilakukannya review berkala (akibat dari kebutuhan
tahun sebelumnya yang telah diterbitkan. Perubahan yang terjadi hanya berpengaruh
Perubahan jenis ini disebabkan oleh perubahan unit pelaporan yang mungkin
perubahan konsolidasi.
kembali laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya dengan asumsi unit pelaporan baru
dari perubahan pelaporan keuangan yang baru dan yang lama. Selain itu, efek
104
perubahan pelaporan terhadap pendapatan operasi, laba bersih, dan laba per saham
(iv) Error
Kesalahan tidak dipandang sebagai suatu perubahan akuntansi, namun hasil dari
kesalahan perhitungan matematis dan penggunaan metode akuntansi yang salah. Error
akuntansi.
Dalam SFAS No. 16, periode dimana error ditemukan, jenis kesalahan dan efeknya
terhadap pendapatan operasi, laba bersih dan laba per saham terkait harus
Terdapat error yang bersifat counterbalanced apabila error tidak ditemukan dalam dua
tahun. Error ini tidak memerlukan penyesuaian apabila ditemukan setelah dua tahun.
105
MATERI VI
LAPORAN KEUANGAN ARUS KAS
Kompetensi Dasar
a. Mampu menjelaskan kegunaan laporan arus kas bagi para investor, kreditur, dan
pemakai lainnya
arus kas
c. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk penyajian laporan arus kas dan isi yang ada di
dalamnya
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
106
RUANG LINGKUP
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam Pernyataan
ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral)
menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan tidak tergantung pada
aktivitas perusahaan serta apakah kas dapat dipandang sebagai produk perusahaan, seperti
yang berlaku di lembaga keuangan. Pada dasarnya perusahaan memerlukan kas dengan
alasan yang sama meskipun terdapat perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan
usaha, untuk melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk
menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash
107
Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan
informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa
depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
revenue- producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
108
PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih dari satu
aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan
bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi
dan pokok pinjaman merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas
dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,
pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika
dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan
investasi;
109
penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah
a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan .
Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka
panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang
dibangun sendiri;
penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud dan
uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali
contracts dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan
110
perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode
tidak langsung.
Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan
2. dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam
perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan;
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan
a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan;
b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan
kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum
c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Sebagai
alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak
langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan
laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama
periode.
111
Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan
sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok
modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham
perusahaan
penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
o pelunasan pinjaman
pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah
satu dari metode berikut ini: (a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau (b) metode tidak
langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan
atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depanf dan unsur penghasilan
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
112
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan,
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini dapat
disajikan menurut arus kas bersih: (a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan
para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada
aktivitas perusahaan; dan (b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan
perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat
(maturity short).
Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan
tetap;
Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang
yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing
tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas anak perusahaan di luar
113
Pos Luar Biasa
Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah.
Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus
Pajak Penghasilan
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan
diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat
Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak perusahaan dan Unit Bisnis lainnya
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit
bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai aktivitas
investasi.
perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode: (a)
jumlah harga perolehan atau pelepasan; (b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang
dibayarkan dengan kas dan setara kas. (c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan
atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan; dan (d) jumlah aktiva dan kewajiban
selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau
114
Transaksi bukan Kas
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas
harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus diungkapkan
sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua
115
MATERI VII
KONSEP AKTIVA
Kompetensi Dasar
aktiva berujud
KARAKTERISTIK AKTIVA
Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan
apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan.
FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
116
transaksi atau peristiwa masa lalu. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi
Sesuatu dikatakan sebagai aktiva apabila memiliki manfaat atau potensi jasa yang
secara individu maupun bersama-sama dengan aktiva lain untuk menghasilkan aliran
kas masuk dimasa mendatang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
aktiva. Artinya aktiva harus memiliki kemampuan bagi suatu entitas untuk ditukar
dengan sesuatu yang lain yang memiliki nilai, atau digunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang bernilai atau digunakan untuk melunasi hutang.Jadi manfaat ekonomi
masa mendatang yang melekat pada aktiva merupakan potensi dari aktiva tersebut
untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan
ekonomi. Ada dua karakteristik utama yang dapat digunakan untuk menunjukkan
1. Bahan baku, tanah, peralatan, paten, dan sumber-sumber lain yang digunakan
dalam produksi.
2. Hak kontrak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi milik unit usaha lain
b. Produk yaitu barang yang siap untuk dijual/ barang yang masih dalam proses
produksi.
117
c. Uang
Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit usaha tertentu dapat menggunakan
manfaat aktiva tersebut dan menguasainya sehingga dapat mengendalikan akses pihak
lain terhadap aktiva tersebut. Jadi penguasaan terhadap suatu manfaat merupakan
faktor yang sangat penting agar suatuunit usaha dapat menghalangi akses pihak lain
terhadap pemakaian aktiva. Penguasaan dan pengendalian terhadap suatu aktiva dapat
Perlu diperhatikan bahwa pemilikan bukan merupakan kriteria utama untuk mengakui
menurut hukum terhadap suatu barang. Hal ini disebabkan akuntansi tidak
ekonomi suatu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan/ hasil usaha suatu
aktiva karena ada hak yuridis yang pasti untuk menguasainya. Bentuk fisik bukan
Suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila telah terjadi transaksi atau
peristiwa lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau pengendalian
terhadap manfaat dari aktiva tersebut. Meskipun definisi FASB tersebut dapat
diterima secara umum, banyak kritik yang ditujukan. Hal ini disebabkan dalam
118
Mac Neal mengatakan bahwa suatu barang kehilangan faktor exchangeability berarti
untuk dilakukan sehingga tidak ada nilai pasar yang melekat padabarang tersebut.
Meskipun demikian, FASB menolak ise tersebut karena pada dasarnya manfaat
2. KONSEP PENILAIAN
Konsep penilaian berkaitan dengan masalah penentuan makna yang ingin disampaikan
pada pemakai laporan terhadap aktiva yang bersangkutan. Konsep penilaian harus
A. TUJUAN
kepentingan manajemen.
B. DASAR PENILAIAN
Penilaian aktiva berkaitan dengan penentuan nilai pertukaran dari aktiva tersebut.
Hendriksen (1982) menyebutkan bahwa ada dua jenis nilai pertukaran yang dapat
digunakan yaitu nilai keluaran (output values) dan nilai masukan (input values).
1) Nilai Keluaran
Nilai keluaran didasarkan padajumlah kas atau non kas yang diterima suatu
unit usaha bila suatu aktiva atau potensi jasa akhirnya keluar dari unit tersebut
119
karena suatu pertukaran. Apabila nilai tersebut tidak relevan, ada dasar lain
Adalah nilai sekarang kas masa yang akan diterima perusahaan seandainya
Nilai setara kas sekarang menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum
perusahaan normal.
Nilai likuidasi sama dengan harga jual sekarang atau nilai setara kas
2) Nilai Masukan
Dalam menilai aktiva, nilai masukan sering dianggap lebih tepat daripada nilai
keluaran karena nilai tersebut lebih dapat diuji kebenarannya atau nilai tersebut
a. Cost histories
Cost merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat terjadinya.
120
b. Cost masukan terkini (Current input cost)
d. Standart cost
3. PENGAKUAN AKTIVA
Penentuan definisi aktiva merupakan langkah pertama dalam proses identifikasi suatu
1. Definisi
Suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila memenuhi definisi elemen
laporan keuangan.
2. Keterukuran
Suatu pos harus memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat diukur jumlahnya
3. Relevansi
untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan yang diambil pemakai laporan
keuangan.
121
4. Reliabilitas
Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang digambarkan atau
beberapa pos yang memenuhi kriteria definisi tapi tidak dicatat dalam stuktur
Beberapa aturan secara informal diwujudkan dalam bentuk konvensi atau hal lain
yang secara formal dirancang oleh badan yang berwenang. Contoh aturan menurut
konvensi adalah piutang dagang dicatat bila penjualan kredit dilakukan dan
peralatan dicatat saat pembelian. Contoh aturan yang didasarkan pada keputusan
badan berwenang adalah capital lease.Dalam SFAS No.13 “accounting for lease”
disebutkan bahwa kapitalisasi lease (sewa gung usaha) hanya dilakukan bila salah
b) Kontrak menyebutkan adanya hak boleh pilih untuk membeli dengan syarat
c) Jangka waktu leasing 75% atau lebih dari sisa taksiran umur ekonomi pada saat
kontrak ditandatangani
d) Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum sama dengan 90% dari nilai
pasar yang wajar dari aktiva yang disewa terhitung sejak kontrak dimulai.
122
akuntansi adalah memberikan dasar bagi kriteria pengakuan, yaitu menyediakan
informasi yang relevan dan reliable. Kam (1992) memberikan beberapa kriteria
yaitu:
4. MASALAH-MASALAH KHUSUS
A. BEBAN TANGGUHAN
Beban tangguhan sering menjadi masalah dalam penentuan jenis aktiva. Masalah
tersebut adalah; apakah beban tangguhan dapat digolongkan sebagai aktiva? Jenis
beban tangguhan yang mana yang dapat digolongkan sebagai aktiva? Beban
tangguhan tidak hanya menyangkut cost dalam bentuk fisik tetapi termasuk juga
cost jasa dalam bentuk lain selama memenuhi kriteria sebagai beban tangguhan.
Kriteria umum yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan beban tangguhan
adalah:
a) Apakah cost jasa tersebut merupakan pengeluaran pengeluaran yang sah dan
wajar?
b) Apakah cost jasa tersebut merupakan suatu faktor yang manfaatnya dimasa
setiap periode?
volume produk tapi lebih ditekankan pada manfaat yang berhubungan dengan
123
kegiatan operasi perusahaan dimasa mendatang secara keseluruhan. Dalam
praktek, beberapa pos yang sebenarnya berbeda sifat sering dikelompokkan dalam
B. KAPITALISASI BUNGA
2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai eleman cost fasilitas fisik yang
dibangun sendiri
3. Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen cost fasilitas fisik
yang dibangun
Dalam kondisi tertentu mungkin saja tidak perlu dilakukan kapitalisasi apabila
memenuhi syarat tertentu. Ada beberapa pedoman yang diatur dalam standar
akuntansi yaitu :
124
a. Aktiva yang bersangkutan sudah siap digunakan sesuai dengan tujuan
pendapatan
2. Besarnya Kapitalisasi
Besarnya bunga yang dikapitalisasi secara teoritis adalah tambahan bunga yang
a. Apabila dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi tidak melebihi dana
pinjaman, maka tarif yang digunakan adalah tingkat bunga pinjaman untuk
konstruksi tersebut.
3. Periode Kapitalisasi
Kapitalisasi bunga dapat terus dilakukan setiap periode selama ketiga syarat
berikut dipenuhi :
125
c. Cost bunga telah terhimpun atau terjadi bersamaan dengan berjalannya
pembangunan konstruksi
objek jasa (fasilitas fisik) baik saat diperoleh maupun saat digunakan dalam
1. Untuk aktiva non moneter yang baru diperoleh/dibeli, suatu pengeluaran akan
2. Untuk aktiva yang telah dipakai (aktiva lama), pengeluaran akan dikapitalisasi
126
D. AKTIVA DONASI /SUMBANGAN
Masalah khusus lainnya yang sering timbul adalah apabila perusahaan memperoleh
maka aktiva tersebut harus ditentukan nilai wajarnya. Pengukuran semacam ini
menghasilkan laba.
Masalah lain timbul apabila pengorbanan ekonomi untuk memperoleh suatu aktiva
127
MATERI VIII
KONSEP HUTANG DAN EKUITAS
Kompetensi Dasar
pengakuan hutang
Dua teori yang telah diusulkan untuk memahami akuntansi, teori yaitu proprietary
Teori Kepemilikan
persamaan akuntansi:
P = A-L
Dimana kepemilikan (atau ekuitas pemilik) adalah sama dengan aset kurang kewajiban. P
semua elemen yang merupakan kekayaan beberapa orang atau kumpulan orang-
orang .....
peningkatan kepemilikan.
128
tujuan akuntansi adalah untuk menentukan nilai bersih pemiliknya. Pendapatan
dan beban piutang adalah anak rekening P, yang untuk sementara waktu
pendapatan serta perubahan nilai aset. Misalnya, nilai intrinsik dari surat kabar masthead
dapat meningkatkan nilai dan bisa menarik premi yang signifikan untuk pemilik jika
menyadari (dijual). Dalam kasus tersebut, argumen adalah bahwa peningkatan kekayaan
bersih pemilik harus diakui, meskipun perubahan kekayaan nasional sampai waktu seperti
surat kabar sebenarnya dijual kepada pihak ketiga. Masalah akuntansi adalah mengukur
Untuk sebagian besar, praktik akuntansi ini didasarkan pada teori berpemilik.
Dividen dianggap sebagai pembagian keuntungan daripada beban karena mereka adalah
pembayaran kepada pemilik. Di sisi lain, bunga atas utang dan pajak penghasilan dianggap
Sebuah modal finansial daripada modal fisik pandangan adalah wajar teori
terakhir berfokus pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan operasi fisik tanpa
129
mempedulikan klaim kepemilikan. Pandangan eksklusif tidak melihat perbedaan antara
aset pemilik dan aset entitas. Oleh karena itu, semua laba entitas didistribusikan kepada
pemilik perusahaan. Jika entitas memerlukan sumber daya tambahan. Modal merupakan
kas diinvestasikan oleh pemilik ditambah keuntungan yang diinvestasikan kembali oleh
keuangan modal dan juga posisi yang diambil dalam praktek akuntansi konvensional
tradisional.
Akuntabilitas untuk pemilik adalah fungsi penting bagi sebuah perusahaan besar
karena kesenjangan antara manajemen dan pemegang saham. Untuk perusahaan kecil,
kepengurusan tidak seperti miningful. Dalam contast, kontak pemegang saham dengan
Teori entitas
eksklusif mengenai status hukum yang terpisah dari perusahaan. Teori ini dimulai dengan
fakta bahwa perusahaan merupakan entitas yang terpisah dengan identitasnya sendiri.
Teori melampaui asumsi entitas akuntansi tentang pemisahan urusan bisnis dan pribadi.
Martin Menguraikan dua asumsi terkait terkandung dalam pengertian entitas akuntansi :
Meskipun teori entitas sangat cocok untuk pendukung akuntansi perusahaan percaya
130
bahwa hal itu dapat diterapkan untuk kepemilikan, kemitraan dan bahkan bukan untuk
Paton menyatakan, untuk setiap perusahaan bisnis : Ini adalah bisnis yang keuangan
sejarah pemegang buku dan akuntan mencoba untuk merekam dan menganalisa, buku dan
rekening adalah catatan bisnis; laporan periodik untuk operasional dan kondisi keuangan
Ketika sebuah perspektif entitas diambil, tujuan akuntansi dapat kepengurusan atau
akuntabilitas. Versi tradisional dari teori entitas adalah bahwa perusahaan bisnis
entitas. Entitas karena itu harus melaporkan kepada equityholders status dan konsekuensi
Dalam teori entitas, fokus dari persamaan akuntansi aktiva dan ekuitas. senilai Bersih
pemilik bukanlah konsep yang bermakna, karena entitas adalah pusat perhatian. Pemilik
dan kreditur dipandang hanya sebagai equityholders, penyedia dana. Persamaan akuntansi
demikian.
Aktiva = ekuitas
pernyataan langsung dari nilai entitas dan ekuitas, yang disebutnya sebuah ekspresi tidak
langsung dari total yang sama. Aset milik perusahaan dan kewajiban kewajiban
perusahaan, bukan pemilik. Telah berpendapat bahwa karena jumlah yang diinvestasikan
131
oleh equityholders harus dicatat, tujuan ini secara logis mengarah ke penggunaan biaya
historis untuk aktiva non moneter, karena total pada sisi kanan dari laporan posisi
keuangan harus sama dengan total kiri. Setelah menerima dana yang diberikan oleh
equityholders, perusahaan menginvestasikan dana dalam aset. Untuk aset non moneter, ini
Aset dan beban pada dasarnya sama di alam mereka menyediakan jasa. Ini
hanyalah sebuah pertanyaan apakah jasa digunakan atau tetap untuk penggunaan masa
depan. Karakteristik dasar dari pendapatan adalah bahwa hal itu menciptakan aset lebih
Teori Akuntansi, karena itu harus menjelaskan konsep pendapatan (penghasilan) dan
biaya dalam hal perubahan aset perusahaan bukan sebagai kenaikan atau penurunan
Paton dan Littleton berpendapat bahwa para pemegang saham memiliki klaim
sisa kontrak pada total aktiva, dan itu untuk alasan ini bahwa pendapatan bersih laba
ditahan. Para pemegang saham mendapatkan sisanya, sisa, setelah para kreditur telah
dibayar dalam hal terjadi likuidasi perusahaan. Penjelasan ini berkembang dari versi
konvensional teori ekuitas. Penafsiran yang lebih baru melihat akun laba ditahan sebagai
modal perusahaan atau investasi sendiri. Pembayaran untuk penggunaan uang adalah biaya
karena baik kreditur dan pemegang saham dianggap pihak eksternal. Oleh karena itu,
bunga perubahan dan dividen, serta pajak penghasilan, adalah biaya-biaya bisnis. Mereka
Sebagai kesimpulan, kita dapat mengatakan bahwa baik teori proprietary dan
entitas yang berpengaruh dalam praktek. teori akuntansi konvensional didasarkan pada
konsep entitas dan laporan keuangan mencerminkan pandangan badan, dengan fokus
132
mereka pada dividen dan laba bersih per saham. Perusahaan perdagangan saham mereka
sendiri, yang menunjukkan pasar menerima bahwa mereka adalah entitas yang terpisah.
Namun, konsep kepemilikan, beban bunga dianggap sebagai beban dan dividen distribusi
laba.
Definisi kewajiban
Kewajiban kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian yang
diharapkan dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya dari perusahaan sumber daya
Kewajiban Kini
Ayat 62 dari Kerangka menyatakan bahwa "penyelesaian" dari kewajiban kini dapat
1. pembayaran tunai
3. penyediaan jasa
metode ini, jika penyelesaian kewajiban, hanya yang pertama harus melibatkan dua arus
keluar jika aset yang diakui oleh entitas. misalnya, hutang akan diselesaikan secara tunai
(pendapatan yang dibayar di muka) diselesaikan dengan pemberian barang atau jasa.
Transaksi Terakhir
Persyaratan bahwa kewajiban harus hasil dari peristiwa masa lalu memastikan bahwa
hanya kewajiban kini dicatat dan bukan yang akan datang. Namun, keadaan masa lalu
133
bahkan mungkin sulit menetapkan yang ada dalam kewajiban sampai barang diterima atau
sampai lewat judul. Oleh karena itu, masa lalu bahkan dalam hal ini adalah penerimaan
menarik untuk menafsirkan ‘past event’. Sebagai contoh, adalah kewajiban membeli
membayar jumlah tertentu secara berkala sebagai imbalan untuk produk atau jasa, dan
pembayaran ini harus dibuat terlepas dari apakah pembeli mengambil pengiriman produk
atau layanan. Pembeli wajib melakukan pembayaran berkala, bahkan jika servic tersebut
gagal kapal kuantitas minimum. Pada tahap ini, ada perjanjian antara dua pihak yang yang
tidak dilakukan oleh keduanya. asumsi bahwa pembelian harus melakukan pembayaran
terlepas dari apakah produk atau layanan recevied, kewajiban untuk pengorbanan manfaat
ekonomi masa depan (dengan membayar tunai) kepada entitas lain ada dari
sebuah kewajiban, yang muncul dari masa lalu bahkan penandatanganan kontrak.
Pengakuan Kewajiban
Sekali definisi kewajiban terpenuhi, akuntan harus menentukan aturan apakah itu harus
diakui. Jenis peraturan yang telah diterapkan di masa lalu mirip dengan yang diterapkan
134
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar
sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan
Kerangka IASB
Kerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan neraca dan
laporan laba rugi. Ayat 82 menyatakan bahwa item yang memenuhi definisi elemen harus
diakui jika:
1. Hal ini kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan item yang
2. Item ini biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan
Ayat 91 memberikan pedoman khusus tambahan. Ini menyatakan bahwa kewajiban diakui
di neraca apabila kemungkinan besar tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah di
Kerangka menyatakan pengukuran yang dapat diandalkan adalah 'bebas dari kesalahan
material dan bias'; lebih lanjut, bahwa item diukur sehingga 'setia merupakan' apa yang
dimaksudkan untuk mewakili (paragraf 31) menyatakan kerangka kerja ini secara khusus
bahwa kewajiban yang tidak dapat termasuk jika mereka tidak dapat diukur dengan andal.
Salah satu contoh adalah tindakan hukum. Jika kerusakan yang akan dibayar tidak dapat
diestimasi dengan andal maka item tidak dapat diakui sebagai kewajiban. Contoh tindakan
keluar kemungkinan masa depan manfaat ekonomi yang terkait dengan gugatan adalah
informasi yang relevan, tetapi untuk mengenali jumlah yang salah dapat menyesatkan
135
Beberapa orang mengambil pandangan bahwa pengukuran yang dapat diandalkan berarti
obyektif seperti nilai kontrak atau nilai pasar. Namun, dalam banyak kasus akuntan harus
Misalnya kewajiban untuk klaim garansi. akuntan ini menggunakan data masa lalu yang
cukup handal (yang hanya akan diketahui di masa depan) kemudian informasi tersebut
juga akan relevan bagi pengguna informasi keuangan. Buktinya adalah pandangan yang
yang muncul sebagai bagian dari IASB / proyek s FASB 'pada kerangka konseptual.
Ketentuan dan kontinjensi terjadi di mana ada batas kabur antara kewajiban sekarang
dan masa depan. PSAK 37 Penyediaan, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
mengakui tumpang tindih definisi dalam ayat 12, ketika menyatakan bahwa semua
ketentuan yang kontingen karena mereka tidak yakin dalam waktu atau jumlah. Mencoba
untuk membedakan antara sekarang, masa depan dan potensi (atau kontinjen) kewajiban
tidak sesederhana mungkin muncul. Perbedaan ini tergantung tingkat besar pada sifat '
a) kewajiban kemungkinan yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang keberadaannya
akan dikonfirmasi hanya oleh terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa
b) kewajiban kini yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena:
Tidak kemungkinan tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan manfaat
136
Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur dengan keandalan yang cukup.
Kriteria IAS 37/AASB 137 ayat pengakuan 14 untuk ketentuan-ketentuan sesuai dengan
ketentuan diijinkan menjadi diakui hanya jika ada kewajiban kini, besar kemungkinan
bahwa suatu arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan kewajiban, dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal.
Kewajiban kontinjensi tidak memenuhi kriteria tersebut (sama seperti aktiva kontinjensi
tidak memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset). Oleh karena itu, ayat 27 dari IAS
37/AASB 137 kategoris menyatakan bahwa kewajiban kontinjensi yang tidak diakui
dalam laporan keuangan. PSAK 37 IS saat ini sedang dikaji oleh IASB sebagai bagian dari
proyek kewajiban. Salah satu proposal adalah untuk menghilangkan 'ketentuan' syarat dan
bertujuan untuk memperluas dan memperjelas penerapan IAS 37; tanggapan mived
Efek dari IAS 27 adalah untuk membatasi penggunaan jika ketentuan. Sebagai contoh,
tidak dapat diakui berdasarkan PSAK 37 sampai terjadinya suatu peristiwa yang
memerlukan pengorbanan aset oleh pelaporan entitas. Contoh lain berkaitan 'penyisihan
kerugian' atau sebuah 'penyisihan untuk restrukturisasi' yang dapat dibuat sebagai berikut
kinerja yang buruk. Karena tidak ada kewajiban keluar kepada pihak eksternal (misalnya
komitmen untuk mentransfer sumber daya dari entitas ke pihak eksternal yang tidak dapat
dihindari) seperti ketentuan tidak akan diizinkan dalam kerangka atau standar saat ini.
137
Kewajiban pengukuran
Berdasarkan IFRS, metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk kewajiban
adalah biaya historis (atau diubah biaya historis). Nilai wajar,, pengukuran digunakan pada
pengukuran awal transaksi yang melibatkan kewajiban dalam hubungannya dengan IAS
17 sewa, IAS 39 pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, IFRS 2 setoran saham
berbasis IFRS 3 penggabungan usaha. Apa yang kita maksud dengan nilai wajar? Konsep
Jumlah aset yang bisa tukar atau kewajiban diselesaikan antara luas, pihak bersedia
panjang.
Dengan demikian, kewajiban yang timbul dalam sewa pembiayaan diakui pada awal
berdasarkan nilai wajar sewa (yang menurut definisi di atas bisa menjadi harga pasar
untuk aset sewaan) atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika lebih rendah ( IAS
17, ayat 20) di tahun-tahun berikutnya, jumlah kewajiban pengukuran berdasarkan 'biaya
diamortisasi' metode itu, yaitu, 'biaya' dari kewajiban pada awal (nilai wajar atau nilai
tunai pembayaran sewa minimum, jika lebih rendah) disesuaikan secara tahunan untuk
mencerminkan estimasi nilai saat ini. Saldo kewajiban berdasarkan metode tingkat bunga
efektif amortisasi (ayat 25). Dalam hal sewa pembiayaan, standar yang memberikan
panduan yang jelas untuk menentukan nilai kewajiban sewa guna usaha. Namun, dalam
kasus lain, pengukuran nilai wajar kewajiban hadir beberapa tantangan. Sebagai contoh,
bagaimana kita memperkirakan nilai wajar suatu kewajiban yang tidak ada nilai pasar.
138
Kita bisa melihat bahwa biaya historis (yang agak dimodifikasi biaya historis, dalam hal
ini diamortisasi biaya) adalah metode yang paling umum digunakan untuk pengukuran
selanjutnya kewajiban. Dua contoh di mana pengukuran nilai wajar diperlukan setelah
akuisisi adalah kewajiban pasca kerja seperti pensiun (pensiun) di bawah 119 IAS
Manfaat karyawan 19/AASB dan ketentuan jangka panjang dengan ketentuan 37/AASB
IAS 137. Kewajiban kontinjensi dan aktiva kontinjensi. Perhatikan bahwa dalam kedua
kasus kewajiban jangka panjang dan kemungkinan akan dipengaruhi oleh nilai waktu
banyak. Dalam hal nilai sekarang, semakin lama jangka waktu sampai dengan
penyelesaian kewajiban, semakin rendah nilainya. Hal ini karena suatu entitas manfaat
dari kemampuan untuk mendapatkan bunga pada dana yang belum digunakan saat ini
Di banyak negara pensiun (atau dana) rencana ditetapkan oleh atasan untuk memberikan
manfaat pensiun untuk karyawan. Pengusaha melakukan pembayaran kepada dana pensiun
pensiun. Dana pensiun adalah suatu badan hukum, terpisah dari perusahaan pemberi kerja.
Dana pensiun mungkin iuran (baik atasan dan pekerja berkontribusi untuk mendanai) atau
non-iuran (dimana hanya atasan membuat kontribusi). Untuk dana imbalan pasti, jumlah
yang akan dibayarkan kepada karyawan setidaknya sebagian fungsi dari gaji karyawan
akhir atau rata-rata, sebaliknya, suatu iuran pasti (atau akumulasi manfaat) dana membayar
jumlah yang adalah fungsi dari kontribusi dibuat untuk dana tersebut.
139
Tabel pengukuran 1. Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi IFRS.
Dana pensiun dapat seluruhnya dibiayai, sebagian didanai atau tidak didanai. Sepenuhnya
didanai rencana memiliki kas yang cukup atau investasi untuk memenuhi kewajiban dana
untuk anggota. Sebaliknya, rencana didanai tidak memiliki uang tunai atau investasi untuk
diselenggarakan di percaya dan yang dibayarkan ke dana pensiun tidak cukup untuk
memenuhi kewajiban berdasarkan program saat mereka jatuh tempo, dana pensiun adalah
kekurangan dana.
Karena dana pensiun adalah badan hukum yang terpisah, mungkin akan dianggap bahwa
komitmen tidak didanai, rencana bukan merupakan kewajiban dari sebuah perusahaan
atasan yang membayar ke dana pensiun. Namun, bisa dikatakan bahwa perusahaan
memiliki kewajiban yang adil untuk memenuhi komitmen tidak didanai dan karenanya,
memiliki kewajiban. Untuk mendukung argumen ini, Whittred, Zimmer dan Taylor
140
menawarkan contoh sebuah perusahaan yang memungkinkan superannuation disponsori
default dana dan menderita kehilangan reputasi dalam Tenaga Kerja dan pasar lain sebagai
dalam kerangka dan IAS 37/AASB 137 sulit untuk berpendapat bahwa mereka bukan
merupakan kewajiban.
Masalah lainnya berkaitan dengan kapan harus mengakui kewajiban untuk pensiun
Sebagai jasa karyawan yang membuat? gagasan adalah bahwa pembayaran adalah
bentuk kompensasi yang diterima oleh karyawan pada saat pemberian jasa. Namun,
Bila dana yang dibutuhkan untuk membuat pembayaran berdasarkan program pensiun?
Dana pensiun dapat dianggap sebagai janji oleh entitas untuk memberikan pensiun kepada
karyawan sebagai imbalan jasa masa lalu dan saat ini. manfaat pensiun adalah bentuk
oleh karyawan yang telah memilih, baik implisit maupun eksplisit, untuk menerima
kompensasi yang lebih rendah saat di kembali untuk pembayaran pensiun di masa depan.
Ini manfaat pensiun yang diterima oleh karyawan, dan biaya mereka mencatat selama
bertahun-tahun jasa diberikan. Acara lalu kritis adalah jasa oleh karyawan dan, oleh
karena itu, kewajiban muncul bagi mereka manfaat pensiun yang belum didanai. Studi
kasus 8.2 menganggap masalah yang berhubungan dengan akuntansi pensiun (pensiun) di
kerajaan bersatu dan Australia dengan fokus pada pensiun (pensiun) kewajiban dari
141
Ketentuan dan kontinjensi
Ketentuan dan kontinjensi terjadi di mana ada kabur batas antara kewajiban sekarang dan
masa depan. IAS 37/AASB 137 Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
mengakui tumpang tindih definisi dalam ayat 12, ketika menyatakan bahwa semua
ketentuan yang kontingen karena mereka tidak yakin dalam waktu atau jumlah. Mencoba
untuk membedakan antara sekarang, masa depan dan potensi (atau kontinjen) kewajiban
tidak sesederhana mungkin muncul. Perbedaan tergantung derajat besar pada sifat dari
a) kewajiban kemungkinan yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang keberadaannya
akan dikonfirmasi hanya dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa masa depan pasti tidak sepenuhnya dalam kendali entitas, atau kewajiban kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena :
o Hal ini tidak mungkin tersebut mengakibatkan arus keluar atau sumber daya yang
tersebut; atau
Kriteria IAS 37/AASB 137 ayat pengakuan 14 untuk ketentuan-ketentuan sesuai dengan
diijinkan menjadi diakui hanya jika ada kewajiban kini, besar kemungkinan bahwa suatu
arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kewajiban, dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal.
Kewajiban kontinjensi tidak memenuhi kriteria tersebut (sama seperti aktiva kontinjensi
tidak memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset). Oleh karena itu, ayat 27 dari IAS
37/AASB 137 kategoris menyatakan bahwa kewajiban kontinjensi yang tidak diakui
142
dalam laporan keuangan. PSAK 37 saat ini sedang dikaji oleh IASB sebagai bagian dari
proyek Kewajiban. Salah satu proposal adalah untuk menghilangkan 'ketentuan' syarat dan
memperluas dan memperjelas penerapan IAS 37, namun, seperti biasa, proposal telah
Pengaruh IAS 37 adalah untuk membatasi penggunaan ketentuan. Sebagai contoh, sebuah
pengorbanan aset oleh pelaporan entitas. Contoh lain berkaitan 'penyisihan kerugian' atau
sebuah 'penyisihan untuk restrukturisasi' yang dapat dibuat sebagai berikut kinerja yang
buruk. Karena tidak ada kewajiban yang ada kepada pihak eksternal (misalnya komitmen
untuk mentransfer sumber daya dari entitas ke pihak eksternal yang tidak dapat dihindari)
ketentuan tersebut tidak akan diizinkan dalam Kerangka atau standar saat ini.
Tentu saja, ada keadaan ketika pengguna informasi keuangan ingin tahu tentang potensi
kerugian atau pengeluaran. PSAK 37 menyatakan bahwa dalam beberapa keadaan catatan
alokasi sumber daya yang langka. Artinya, penyelesaian masa depan mungkin diperlukan,
tetapi diperkirakan kemungkinan tidak cukup tinggi untuk menjamin pengakuan formal.
kewajiban dari laporan keuangan mereka. Namun, kewajiban tetap harus diungkapkan
pengguna. Teori dalam aksi 8.3 memberikan contoh dari catatan kewajiban kontinjensi
dari Public Transport Authority of Western Australia (badan sektor publik). Ini adalah
143
latihan yang berguna untuk mempertimbangkan tingkat pengungkapan termasuk dalam
Pemilik ekuitas
ekuitas Pemilik 'adalah ketiga dari konsep-konsep dasar akuntansi ditangkap dalam
persamaan akuntansi. Ini merupakan aktiva bersih (aktiva dikurangi kewajiban) dari
entitas (P = AL). demikian, pemilik ekuitas (atau usaha) menangkap pemilik 'klaim
terhadap aktiva bersih entitas, entitas yang tidak memiliki kewajiban lancar membayar. Ini
mewakili kepentingan pemilik 'atau modal dalam perusahaan. ekuitas Pemilik '(bunga
sisa) adalah sebuah klaim atau kanan ke aktiva bersih entitas. Kerangka mendefinisikan
Ekuitas 'adalah kepentingan sisa dalam aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajibannya. Oleh karena itu, ekuitas pemilik 'tidak kewajiban untuk pengalihan aset,
namun klaim sisa. Selanjutnya, hal itu tidak dapat didefinisikan secara terpisah dari aktiva
dan kewajiban. Dengan demikian, definisi aset dan kewajiban yang harus disepakati
sebelum definisi ekuitas dapat diselesaikan dan diterapkan dalam arti teoritis atau praktis
suara. Sebagai hasil dari sifat residu, jumlah yang ditampilkan dalam neraca sebagai
mewakili ekuitas tergantung pada tidak hanya aset dan kewajiban yang diakui tetapi juga
revaluasi atas aktiva sesuai IAS 16/AASB 116 Aktiva Tetap tetapi Perusahaan B, yang
memegang aset identik, tidak. Perusahaan A akan melaporkan aset yang lebih tinggi dan
Pertanyaan mendasar yang harus ditangani dalam mencapai jumlah ekuitas adalah
apakah item merupakan kewajiban atau ekuitas entitas. Ada dua fitur penting yang dapat
membantu kita untuk membedakan antara kewajiban dan ekuitas pemilik. Mereka adalah:
144
• Substansi ekonomi pengaturan
Hak hukum adalah pertimbangan yang sangat penting. Namun, mereka tidak boleh
menjadi dasar satunya perbedaan antara kreditur dan pemilik. Setelah semua, definisi
kewajiban termasuk kewajiban konstruktif dan adil serta kewajiban hukum. Alasan lain
adalah bahwa sudut pandang hukum terlalu sempit fokus yang akan berguna dalam
mencapai tujuan keputusan kegunaan akuntansi. Oleh karena itu, substansi ekonomi juga
harus dipelajari.
satu fitur dari hak yang diberikan kepada para pihak baik oleh hukum atau oleh kebijakan
perusahaan berkaitan dengan prioritas hak untuk (kembali) dibayar dalam hal badan
tersebut ditutup. Secara hukum, untuk kepemilikan tunggal atau kemitraan, kreditur
mempunyai klaim pada pemilik (s) dan, untuk korporasi, tuntutan terhadap perusahaan.
Namun, dalam teori akuntansi, tidak peduli apa bentuk hukum organisasi, entitas diakui
Oleh karena itu, kreditur mempunyai klaim atas entitas dan dengan demikian terhadap
aset.
• Penyelesaian klaim mereka dengan tanggal tertentu melalui pengalihan aset (barang atau
jasa)
Perhatikan bahwa klaim kreditur terbatas pada jumlah tertentu (yang mungkin
berbeda dari waktu ke waktu sesuai dengan persyaratan perjanjian). Sebaliknya, pemilik
memiliki kepentingan sisa saja, walaupun dengan pengaturan kontrak kelas yang berbeda
dari pemilik mungkin memiliki prioritas yang berbeda dalam pengembalian modal.
145
Aspek lain dari hak kreditur dan pemilik berkaitan dengan penggunaan aset atau ke
operasi bisnis. Kreditor tidak memiliki hak untuk menggunakan aset dari perusahaan lain
selain yang dirinci dalam kontrak. Kecuali secara tidak langsung dalam beberapa kasus,
mereka tidak memiliki hak dalam proses pengambilan keputusan dalam operasi bisnis.
Dalam cara yang terbatas, dengan kontrak, mereka mungkin mengganggu operasi dengan
mensyaratkan bahwa saldo laba dibatasi, atau bahwa aset diberikan tidak akan dijual tanpa
persetujuan mereka. Di sisi lain, pemilik mempunyai hak atau wewenang untuk
menjalankan usahanya.
Substansi Ekonomi
Baik kewajiban dan ekuitas pemilik 'mewakili klaim terhadap entitas. Semua pengadu
terhadap entitas menanggung risiko kerugian, tetapi karena klaim sebelumnya kreditur,
risiko mereka lebih rendah dari pemilik. Pemilik harus menanggung kerugian yang berasal
dari kegiatan perusahaan. Mereka membawa beban risiko dalam bisnis. Dalam setiap
perusahaan, tingkat risiko kreditur dan pemilik tergantung pada hak-hak mereka. Dengan
demikian, perbedaan utama antara hak kreditur dan pemilik adalah bahwa kreditor
memiliki hak untuk pemukiman, sedangkan pemilik memiliki hak untuk berpartisipasi
dalam keuntungan (residual). Perbedaan ini mencerminkan risiko ekonomi dan fitur
pengembalian dua jenis klaim: kreditor menanggung risiko kurang dan mendapatkan
imbalan yang relatif tetap (bunga dan pelunasan pokok), sedangkan pemilik menanggung
risiko yang lebih besar dan karenanya mendapatkan variabel (dan sering lebih tinggi)
Konsep modal
Akuntansi ekuitas dipengaruhi oleh resep hukum. Sebagai contoh, di Inggris Raya dan
146
untuk modal. Terpenting adalah kebutuhan 'pemeliharaan modal', yang menuntut bahwa
perusahaan mempertahankan utuh awal mereka (dan berikutnya) basis modal. Kerangka
mengakui bahwa baik atau tidak perusahaan mempertahankan modal yang utuh
merupakan fungsi tidak hanya dari definisi ekuitas sebagai suatu kepentingan sisa dalam
suatu entitas, tetapi juga konsep modal. Modal dapat dikonseptualisasikan sebagai uang
ditemukan atau ditemukan daya beli (modal keuangan) atau sebagai kapasitas produktif
dari entitas (modal fisik). Selanjutnya, modal dapat diukur di kedua satu dolar nominal
atau daya beli ('nyata') skala. Berbagai kombinasi dari konsep modal dan skala
pengukuran yang digunakan dalam model yang berbeda yang menghasilkan ukuran yang
berbeda dari modal dalam keadaan yang identik. Kerangka tidak memberikan panduan
tentang model mana yang paling sesuai, tetapi tidak mengakui dalam paragraf 108 dan 109
sumber daya untuk mempertahankan konsep yang berbeda dan ukuran modal.
Tujuan lain persyaratan perawatan modal adalah untuk melindungi kreditur dengan
memberikan sebuah 'bantal' atau 'buffer'. Misalnya, suatu entitas memiliki tidak lebih dari
ibukota Leal sebesar $ 10.000. jika jumlah aktiva adalah $ 100.000, ini berarti bahwa
A=L+P
Jika entitas itu harus dilikuidasi dan nilai tercatat aktiva menyadari hanya $ 80.000, ada
akan cukup untuk membayar kreditur. Hal ini dimungkinkan karena adanya modal sebesar
$ 10.000. tanpa itu, kreditur tidak akan. Dibayar lunas. Modal bukan jaminan untuk
Klasifikasi Modal
147
Perbedaan antara kontribusi dan memperoleh modal adalah salah satu yang akuntan
menemukan berguna. Alasannya adalah untuk menjaga memisahkan nilai investasi dari
jumlah yang diinvestasikan kembali. Yang pertama adalah karena transaksi pembiayaan,
sedangkan surat ini berasal dari aktivitas laba-diarahkan. Saldo laba, atau laba
Saldo laba dapat disesuaikan untuk tujuan tertentu. Ingat bahwa saldo aktiva
produktif tidak dalam diri mereka sendiri dan oleh karena itu alokasi dana cadangan ke
rekening cadangan khusus tidak merupakan aktiva tertentu. Pada tahun 1950, sebuah
komite khusus dari American Association Akuntansi menjelaskan bahwa alokasi berasal
reinvestasi keuntungan
Jenis pertama tidak efektif mencapai tujuan dan akan menjadi yang terbaik
Untuk tipe kedua, panitia diyakini catatan ke rekening akan lebih baik pada suatu
pengalokasian
Untuk tipe ketiga, komite merasa apropriasi adalah tidak perlu dan sering
menyesatkan catatan akan lebih cocok. Komite ini menekankan bahwa alokasi
tidak boleh mempengaruhi penentuan keuntungan. Ada sedikit yang bisa dicapai
untuk mengurangi jumlah yang tersedia untuk dividen, berharap demikian untuk
148
mengurangi keluhan oleh pemegang saham tentang tingkat dividen yang
saham naif. Demarkasi antara kontribusi dan memperoleh modal tidak dapat dijaga
ketat karena transaksi yang tidak jatuh rapi ke dalam kategori ini. Sebagai contoh,
saham dividen (dividen yaitu yang 'Disetor' dalam bentuk alokasi saham)
memberikan kontribusi.
Berdasarkan kriteria definisi dan pengakuan dibahas dalam bab ini, kita dapat setuju
bahwa saham yang dikeluarkan untuk membentuk bagian investor dari ekuitas dan
instrumen hibrida yang memiliki karakteristik dari kedua hutang dan ekuitas. Sebagai
contoh, saham preferensi secara tradisional dianggap sebagai modal dan, karena itu,
sebagai bagian dari ekuitas pemilik ', tetapi mereka memiliki karakteristik yang juga
- Mereka mungkin tidak berpartisipasi dalam dividen lain dari pada tingkat pra-tertentu
- Mereka memiliki prioritas atas saham biasa dalam pengembalian modal (seperti halnya
kewajiban)
Klasifikasi instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas memiliki efek luar neraca
sejak klasifikasi menentukan apakah bunga, dividen, kerugian atau keuntungan yang
149
berhubungan dengan instrumen yang diakui sebagai pendapatan atau beban dalam
menghitung laba bersih, atau apakah mereka diperlakukan sebagai distribusi dari
keuntungan dihitung. Distribusi bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang terkait
dengan instrumen keuangan atau komponen dari instrumen keuangan yang kewajiban
diakui sebagai pendapatan atau beban. Sebaliknya, distribusi kepada pemegang instrumen
Tujuan membedakan antara pemilik modal dan kewajiban adalah untuk meningkatkan
tentang bagaimana investor melihat efek hibrida yang disebut, yang menggabungkan
kedua fitur hutang dan ekuitas seperti catatan konversi, saham preferensi ditebus dan
hutang subordinasi.
IASB menginginkan perbedaan yang lebih baik antara instrumen ekuitas dan non-ekuitas.
Titik awalnya adalah gagasan bahwa semua instrumen abadi adalah modal. Selain itu,
kewajiban adalah wajib diuangkan pada tanggal tertentu atau tanggal atau pasti terjadi.
Penyelesaian utang
Utang mungkin diselesaikan dengan cara lain selain dengan pembayaran langsung atau
jasa kepada kreditur. Situasi itu berhubungan dengan disebut sebagai 'off-set dan
pelunasan utang' atau 'di-substansi peniadaan'. Hal ini memungkinkan debitur untuk
menghapus hutang dari neraca dan melaporkan aset finansial bersih atau kewajiban hanya
jika entitas memiliki hak t kekuatan hukum tetap saat berangkat jumlah yang diakui, dan
bermaksud baik untuk (a) menyelesaikan secara bersih atau (b) merealisasikan aktiva dan
150
Misalnya Perusahaan A memiliki hutang obligasi dari $ 10.000.000 dijual awalnya
setara dengan tingkat bunga yang ditetapkan sebesar 8 persen dan 10 tahun sisa hidup.
Saat ini, karena suku bunga yang lebih tinggi, nilai pasar obligasi lebih rendah dari nilai
jatuh tempo mereka. Sebuah perusahaan akan membeli obligasi pemerintah dengan nilai
nominal sebesar $ 10.000.000 suku bunga yang ditetapkan sebesar 8 persen dan 10 tahun
sisa hidup, untuk $ 7.500.000. Ini akan ditempatkan dalam sebuah kepercayaan tidak dapat
Kas $ 7.500.000
- Hutang dihapus dan, oleh karena itu, utang perusahaan terhadap ekuitas meningkatkan
Laba tahun berjalan meningkat dengan jumlah keuntungan yang Untuk keperluan
pajak, keuntungan tersebut tidak diakui karena perusahaan masih secara hukum
- Untuk tujuan pajak, bunga dari obligasi pemerintah akan diperhitungkan dengan beban
- Pencabutan izin perusahaan untuk mengelola sisi kewajiban dalam neraca karena akan
Definisi kerangka kewajiban menyiratkan bahwa itu diselesaikan pada saat aktiva atau jasa
151
Karyawan saham (pembayaran saham-based)
barang dan jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham,
entitas mencatat kejadian ketika mendapatkan barang barang atau jasa tersebut diterima.
Jika barang atau jasa yang diterima dalam transaksi pembayaran diselesaikan saham-
saham berbasis, sisi kredit masuk adalah ekuitas pemilik. Sebaliknya, jika barang atau jasa
yang diterima dalam transaksi yang akan diselesaikan secara tunai, kredit entri yang sesuai
adalah kewajiban.
152
MATERI IX
KONSEP PENDAPATAN DAN BEBAN
Kompetensi Dasar
pendapatan
PENDAPATAN (REVENUE)
Sifat Pendapatan
Definisi pendapatan yang lebih tradisional adalah bahwa pendapatan merupakan arus
masuk aktiva atau aktiva bersih ke dalam perusahaan sebagai hasil penjualan barang atau
jasa. Inilah pendekatan FASB Statement of Financial Accounting Concept No.3 (SFAC 3).
Konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses arus, yaitu
penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jarak waktu tertentu.
pendapatan. Selain penjualan dan jasa, dalam pendapatan dimaksudkan penjualan sumber-
sumber daya selan produk perusahaan, seperti pabrik, peralatan dan investasi.
Di dalam FASB SFAC No.3, dijelaskan definisi pendapatan yang lebih sempit sebagai
produk atau jasa perusahaan sebagai berikut: “pendapatan terjadi (dari) operasi utama atau
operasi pusat perusahaan yang bersinambung selama satu periode”. Jadi dalam definisi ini,
153
pendapatan tidak mencakup keuntungan. Paton dan Littleton mengutarakan juga
pandangan ini dengan mengakui arus penyelesaian sebagai sumber utama pendapatan.
Pengukuran pendapatan
Nilai tukar produk atau jasa perusahaan merupakan ukuran terbaik bagi pendapatan. Nilai
tukar ini menunjukkan ekivalen kas atau nilai sekarang dari pendiskontoan tagihan uang
Pencatatan pendapatan di dalam laporan akuntansi harus berdasarkan krtiteria berikut: (1)
nilai ekonomik harus sudah ditambahkan perusahaan pada produknya, (2) jumlah
pendapatan harus dapat diukur, (3) pengukuran harus dapat dibutuhkan dan secara relative
bebas dari bias, (4) beban yang berkaitan harus dapat ditaksir dengan tingkat ketepatan
yang layak.
Pada umumnya, laporan akuntansi akan lebih baik jika pendapatan dilaporkan sedini
mungkin sesudah pertambahan nilai dapat diukur. Akan tetapi pengukuran pendapatan
dengan menggunakan probabilitas akan lebih baik daripada hanya melaporkan jumlah
154
Saat Pelaporan Ktriteria Contoh
Selama produksi Penetapan harga perusahaan Akrual: kontrak jangka panjang,
Pada saat penyelesaian produksi berdasarkan kontrak atau persyaratan pertumbuhan (accreation)
Pada saat penjualan usaha yang umum ataupun harga pasar Logam muli; produk pertanian;
Pada saat penagihan kas yang ada pada berbagai tingkat jasa
produksi. Sebagian besar penjualan barang
Adanya harga jual yang dapat dagangan.
ditentukan atau harga pasar yang Penjualan angsuran; pertukaran
stabil. Biaya pemasaran tidak besar. aktiva tetap tanpa nilai yang
Harga yang ditetapkan untuk produk ditetapkan secara teruji.
itu. Metode yang layak untuk
menaksir jumlah yang dapat ditagih.
Penaksiran semua beban material yang
berkaitan.
Tidak mungkin menilai aktiva yang
diterima dengan tingkat ketepatan
yang wajar. Beban tambahan material,
mungkin masih ada, dan beban ini
tidak dapat ditaksir dengan tingkat
ketepatan yang wajar pada saat
penjualan
BEBAN (EXPENSES)
Seperti istilah pendapatan, istilah beban juga merupakan konsep arus, yang
Tetapi tidak semua perusahaan yang tidak menguntungkan itu termasuk beban.
Definisinya yang lebih tepat, beban adalah penggunaan atau pemakaian barang dan jasa di
dalam konteks ini. Biaya sering didefinisikan dalam arti biaya yang habis terpakai atau
alokasi biaya. Definisi ini tidak mencerminkan observasi dunia nyata. Penilaian beban
Perhimpunan Akuntansi Amerika (AAA) pada tahu 1948 mendefinisikan bahwa beban
terdiri dari biaya operasi dan kerugian. Dengan kata lain, FASB SFAC No.3 dengan jelas
155
membedakan antara beban dan kerugian. Hanya beban berkaitan dengan operasi utama
dan operasi perusahaan berkaitan dengan atau incidental bagi kegiatan perusahaan.
kejelasan penambahan
Menurut mereka yang mendefinisikan beban sebagai penurunan dalam aktiva bersih
perusahaan, suatu alat ukur yang logis adalah nilai barang dan jasa pada waktu digunakan
dalam operasi perusahaan. Pengukuran biaya yang paling umum adalah: (1) biaya historis,
(2) nilai berjalan, seperti biaya pengganti, dan (3) biaya oportunitas atau ekivalen kas pada
saat berjalan.
Menurut difinisi, beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau dilakukan dengan
Pelaporan beban dapat terjadi bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa;
atau boleh dilakukan sesudah kegiatan itu; atau dalam keadaan yang tidak biasa, boleh
Definisi laba sebagai perubahan dalam nilai umumnya menyarankan bahwa beban harus
dilaporkan kapan saja terjadi penurunan nilai atau jika tidak terdapat manfaat atau nilai
nyata yang akan diterima pada masa yang akan datang dari penggunaan barang atau jasa.
Konsep laba yang menekankan arus kas menyimpulkan beban bahwa beban harus
dilaporkan sedekat mungkin dengan saat pengeluaran kas yang sebenarnya. Akuntansi
akrual yang tradisional yang agaknya berada diantara kedua ekstrem ini, tetapi bersandar
pada konsep nilai yang menyarankan bahwa harga masukan (biaya) harus ditahan sampai
Artinya, beban harus diakui pada periode dimana pendapatan yang berkaitan diakui.
156
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
menguntungkan, yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan normal perusahaan yang
menghasilkan pendapatan. Definisi keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam FASB
Keuntungan
Pemberian kepada perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai modal atau laba, tergantung
Pemberian harus diukur seperti pendapatan – yaitu menurut nilai berjalan dari aktiva yang
diterima. Sebagian besar keuntungan lainnya berasal dari pertukaran, sehingga diperlukan
Saat pengakuan keuntungan sama dengan pengakuan pendapat, kecuali bahwa umumnya
para akuntan berpegang lebih erat pada konsep realisasi. Artinya, keuntungan umumnya
Kerugian
Istilah kerugian yang digunakan oleh akuntan untuk memaksudkan kelebihan beban atas
pendapatan suatu periode – yaitu kebalikan laba bersih. Tetapi istilah kerugian digunakan
di sini sebagai kebalikan dari keuntungan yang berkaitan dengan hasil bersih peristiwa
yang tidak menguntungkan yang tidak timbul dari kegiatan normal yang menghasilkan
pendapatan.
Pengukuran kerugian serupa dengan pengukuran beban kecuali bahwa hasilnya langsung
diofset untuk mencerminkan jumlah bersih. Sebagimana halnya dengan beban, kelihatnnya
lebih disukai untuk merumuskan kerugian sebagai habisnya nilai dan bukannya sebagai
157
alokasi biaya. Sebagaimana halnya dengan beban, harga perolehan merupakan pengukuran
yang dapat diverifikasi dan nilai tukar aktiva pada saat diperoleh.
Criteria pengakuan kerugian sama dengan criteria pengakuan beban periode. Kerugian
tidak dapat ditandingkan dengan pendapatan, sehingga harus diakui pada periode dimana
kerugian itu cukup pasti bahwa aktiva tertentu akan memberikan manfaat yang lebih
sedikit bagi perusahaan dibandingkan dengan yang dinyatakan oleh nilai yang tercatat.
158
MATERI X
KONSEP LABA
Kompetensi Dasar
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki
berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu
investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur prediksi (Belkaoui,1993) Dalam SFAC
no. 1 menyebutkan bahwa informasi laba merupakan komponen laporan keuangan yang
dan menaksir resiko dalam investasi atau kredit. Pengertian laba secara konvensional
adalah nilai maksimum yang dapat dibagi atau di konsumsi selama satu periode akuntansi
dimana keadaan pada akhir periode masih sama seperti pada awal periode.
Laba dalam teori akuntansi biasanya lebih menunjuk pada konsep yang oleh FASB disebut
dengan laba komprehensif. Laba komprehensif dimaknai sebagai kenaikan aset bersih
selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik. Sedangkan earning adalah laba yang
diakumulasikan selama beberapa periode atau kenaikan ekuitas atau aktiva neto suatu
perusahaan yang disebabkan karena aktivitas operasi maupun aktivitas di luar usaha
159
selama periode tertentu. Earning merupakan konsep yang paling sempit sedang
Di dalam laba akuntansi terdapat berbagai komponen yaitu kombinasi beberapa komponen
pokok seperti laba kotor , laba usaha, laba sebelum pajak dan laba sesudah pajak
dapat melihat dari perhitungan laba setelah pajak. SFAC No. 1 dalam Belkaoui (2000:332)
mengasumsikan bahwa laba akuntansi merupakan ukuran yang baik dari kinerja suatu
perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas masa
depan. Penulis lain mengasumsikan bahwa laba akuntansi adalah relevan dengan cara
Laba akuntansi dengan berbagai interpretasinya diharapkan dapat digunakan antara lain
capital).
Bila dilihat secara mendalam, laba akuntansi bukanlah definisi yang sesungguhnya dari
laba melainkan hanya merupakan penjelasan mengenai cara untuk menghitung laba.
160
Karakteristik dari pengertian laba akuntansi semacam itu mengandung beberapa
a. Terbukti teruji sepanjang sejarah bahwa laba akuntansi bermanfaat bagi para
b. Laba akuntansi telah diukur dan dilaporkan secara obyektif dapat diuj
kebenarannya sebab didasarkan pada transaksi nyata yang didukung oleh bukti.
pertanggungjawaban manajemen.
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat
menunjukan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba (earning per share). Dengan
konsep yang selama ini digunakan diharapkan para pemakai laporan dapat mengambil
keputusan ekonomi yang tepat sesuai dengan kepentingannya. Meskipun konsep laba yang
berbagai konsep dan tujuan laba, mengakibatkan konsep laba tunggal tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan pihak pemakai laporan. Atas dasar kenyataan ini ada dua
alternative yang dapat digunakan yaitu memformulasikan konsep laba tunggal untuk
memenuhi berbagai tujuan secara umum atau menggunakan berbagai konsep laba dan
Tanpa memperhatikan masalah yang muncul, informasi laba sebenarnya dapat digunakan
untuk memnuhi berbagai tujuan. Tujuan pelaporan laba adalah untuk meyajikan informasi
161
yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Informasi tentang laba perusahaan dapat
digunakan:
1. Sebagai indicator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang
M. Yusuf, dkk (2002) menyebutkan bahwa informasi laba harus dilihat dalam kaitannya
dengan persepsi pengambilan keputusan. Karena kualitas informasi laba ditentukan oleh
yang efektif. Hal ini didukung oleh FASB yang menerbitkan SFAC No. 1 yang
menganggap bahwa laba akuntansi merupakan pengukuran yang baik atas prestasi
perusahaan dan oleh karena itu laba akuntansi hendaknya dapat digunakan dalam prediksi
Berdasarkan latar belakang tersebut, Hendriksen dalam bukunya Accounting Theory edisi
kelima (1992:338) menetapkan tiga konsep dalam usaha mendefinisikan dan mengukur
162
a. Konsep Laba pada Tingkat Sintaksis (Struktural)
Pada tingkat sintaksis konsep income dihubungkan dengan konvensi (kebiasaan) dan
aturan logis serta konsisten dengan mendasarkan pada premis dan konsep yang telah
berkembang dari praktik akuntansi yang ada. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba
(income measurement) pada tingkat sintaksis, yaitu: Pendekatan Transaksi dan Pendekatan
Aktiva.
Pada konsep ini income ditelaah hubungannya dengan realita ekonomi. Dalam usahanya
memberikan makna interpretatif dari konsep laba akuntansi (accounting income), para
akuntan seringkali merujuk pada dua konsep ekonomi. Kedua konsep ekonomi tersebut
adalah Konsep Pemeliharaan Modal dan Laba sebagai Alat Ukur Efisiensi.
Pada tingkat pragmatis (perilaku) konsep income dikaitkan dengan pengguna laporan
keuangan terhadap informasi yang tersirat dari laba perusahaan. Beberapa reaksi usaha
users dapat ditunjukkan dengan proses pengambilan keputusan dari investor dan kreditor,
reaksi harga surat terhadap pelaporan income atau reaksi umpan balik (feedback) dari
Konsep income ini paling tidak harus memberikan implikasi income sebagai bahan
Pengukuran terhadap laba merupakan penentuan jumlah rupiah laba yang dicatat dan
disajikan dalam laporan keuangan. Pengukuran besarnya laba sangat tergantung pada
besarnya pendapatan dan biaya. Karena laba adalah bagian dari pendapatan, maka konsep
163
perlakuan akuntansi terhadap laba tidak akan menyimpang dari perlakuan akuntansi
terhadap pendapatan.
Oleh karena laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, secara umum laba diakui
sejalan dengan pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam Konsep Dasar Penyusunan dan
penghasilan (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa mendatang
yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan
Secara konseptual ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur laba.
A. Pendekatan Transaksi
Pendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan aktiva / hutang (laba) terjadi hanya
karena transaksi, baik internal maupun eksternal. Transaksi eksternal timbul karena
adanya transaksi yang melibatkan perubahan aktiva /hutang dengan pihak luar perusahaan.
Transaksi internal timbul dari pemakaian atau konversi aktiva dalam perusahaan.
Pada saat transaksi eksternal terjadi, nilai pasar dapat dijadikan dasar untuk mengakui
pendapatan. Transaksi internal berasal dari perubahan nilai, yaitu perubahan nilai dari
pemakaian atau konversi aktiva. Apabila konversi telah terjadi, maka nilai aktiva lama
akan diubah menjadi aktiva baru.konsep atau pendekatan ini sama dengan konsep realisasi
pendapatan.
1. Komponen laba dapat dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Misalnya : atas
164
2. Laba operasi dapat dipisahkan dari laba non operasi.
3. Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas aktiva dan hutang yang
5. Berbagai laporan dapat dibuat dan dikaitkan antara laporan yang satu dengan yang
lainnya.
B. Pendekatan Kegiatan
Laba dianggap timbul bila kegiatan tertentu telah dilaksanakan. Jadi laba bisa timbul pada
penerapannya, pendekatan ini merupakan perluasan dari pendekatan transaksi. Hal ini
Perbedaannya adalah bahwa pendekatan transaksi didasarkan pada proses pelaporan yang
Sementara pendekatan kegiatan didasarkan pada konsep peristiwa/ kegiatan dalam arti
luas, tidak dibatasi pada kegiatan dengan pihak luar. Meskipun demikian keduanya gagal
menunjukan pengukuran laba dalam dunia nyata. Hal ini disebabkan dua pendekatan
tersebut di dasarkan pada hubungan struktural yang sama yang tidak ada dalam dunia
nyata.
1. Laba yang berasal dari produksi dan penjualan barang memerlukan jenios evaluasi
dan prediksi yang berbeda dibandingkan laba yang berasal dari pembelian dan
penjualan surat berharga yang ditukar pada usaha memperoleh capital gain.
2. Effisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan
165
3. Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan pola perilaku
Atas dasar pendekatan ini, laba diukur dan diakui setelah kapital awal dapat
kemakmuran/kapital, akan dibicarakan lebih dahulu mengenai konsep laba dan kapital.
Dalam konsep mempertahankan kemakmuran, kapital (capital) artian luas dan dalam
memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut. Kam (1990) mendefinisikan laba
sebagai berikut :
Laba (income) adalah perubahan dalam kapital perusahaan diantara dua titik waktu yang
berbeda (awal dan akhir), diluar perubahan karena investasi oleh pemilik dan distribusi
kepada pemilik, dimana kapital dinyatakan dalam bentuk nilai (value) dan didasarkan pada
Sementara Hendrikson (1989) mengartikan kapital laba sebagai berikut : Laba adalah
embodiment of future services), dan laba merupakan aliran kemakmuran yang dapat
Dari pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa atas dasar konsep kapital sebagai tingkat
Dengan demikian laba dapat diukur dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir
periode dengan tingkat kemakmuran pada awal periode [ Laba = total aktiva neto (akhir
periode)- kapital yang diinvestasikan (awal periode)]. Konsep pengukuran laba ini disebut
166
dengan konsep mempertahankan kapital/kemakmuran (wealth or capital maintenance
concept).
Kapital yang digunakan dalam konsep ini adalah kapital neto (net-worth) atau aktiva neto.
Kapital dinyatakan dalam bentuk nilai ekonomi pada skala pengukuran tertentu.
pengukuran terhadap sangat dipengaruhi oleh nilai (unit pengukur), jenis kapital, dan skala
LABA (INCOME)
Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital
dalam suatu perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat
kemampuan ekonomik kapital paa awal perioda. Dalam teori akuntansi sendiri, laba
diartikan sebagai laba komprehensif yaitu kenaikan asset bersih selain yang berasal dari
transaksi dengan pemilik. Apabila dilihat menggunakan PABU, laba adalah selisih
pendapatan dan biaya yang diukur dan disajikan atas dasar prinsip akuntansi berterima
umum (PABU).
Berdasarkan pengertian dan cara pengukuran, laba akuntansi diharapkan dapat digunakan
sebagai: pengukur efisiensi, pengukur kinerja entitas dan manajemen, dasar penentuan
pajak, sarana alokasi sumber ekonomik, penentuan tarif jasa publik, optimalisasi kontrak
167
Konsep Laba Konvensional
Laba akuntansi menurut konsep konvensional memiliki beberapa kelemahan, yaitu: tidak
antarentitas, berbasis kos histories, dan hanya sebagian masukan informasi bagi investor.
konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang harus
dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen biaya sehingga laba
Pengukur Kinerja
tingkat investasi karena efisiensi secara konseptual merupakan suatu hubungan. Dalam
pengukuran kinerja, laba dapat mempresantikan kinerja efisiensi karena laba menentukan
privat mengenai perusahaan atau laba bila dirujuk secara lebih spesifik. Kondisi pasar
yang efisien ataupun yang tidak efisien akan sangat mempengaruhi prediksi / harapan
investor mengenai laba yang akan diperoleh sehingga akan mempengaruhi keputusan yang
akan diambil investor dalam melakukan sebuah investasi. Jadi informasi mengenai laba
Laba ekonomik adalah laba dari kaca mata investor karena laba digunakan untuk menilai
investasi. Penilaian laba ekonomik harus menggunkan informasi yang tersaji dalam
168
pelaporan laba secara akuntansi, sehingga dharapkan laba akuntansi dapat digunakan
laba dan aliran kas yang layak dan menyerahkan analisis dan perhitungan laba ekonomik
kepada investor, walaupun persepsi dari masing-masing investorlah yang aakn memegang
peranan yang lebih besar dalam penilaian/estimasi mengenai laba ekonomi suatu entitas.
Makna Laba
Makna laba dapat diartikan sebagai kemakmuran yang dicapai, hal ini dapat dilihat dengan
kenaikan kemakmuran yang dikuasai suatu entitas, prubahan kemakmuran yang dilihat
dari selisih kemakmuran awal dan akhir dari suatu perioda, dan perubahan kemakmuran
harus dapat didistribusikan , dinkmati atau ditari oleh entitas yang menguasai kemakmuran
tersebut.
Kapital adalah sediaan atau potensi jasa, maka laba bila dilihat dari pespektif kapital
merupakan kemakmuaran yang bisa diraih ari aliran petensi jasa yang dapat dinikmati
dalam suatu periode tanpa mengurangi tingkat potensi jasa pada awal perioda.
Berdasarkan konsep ini laba diartiak sebagai harapan supaya kapital atau investasi yang
Makna semantik laba yang dikembangkan pada akhirnya harus dapat dijabarkan dalam
tataran sintaktik. Salah satu bentuk penjabarannya adalah mendefinisi laba sebagai selisih
pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Konsep laba dalam tataran
sintatik membahas mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Terdapat
169
beberapa criteria atau pendekatan dalam konsep ini, yaitu pendekatan transaksi,
Pendekatan transaksi
Berdasarkan pendekatan transaksi laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi
yang kemudian terakumulasi sampai akhir perioda. Pengukuran dan pengakuan laba akan
Pendekatan Kegiatan
Laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau kejadian bukan
keutuhannya atau pulih seperti seperti awal, pada pendekatan ini imbalan atau laba
didefinisikan sebagai konsekuansi dari pengukuran kapital pada dua titik waktu yang
Jenis Kapital
Kapital finansial adalah klaim dari jumlah rupah atau nilai yang melekat pada aset total
badan usaha tanpa memandang jenis atau komponen aset. Laba akan timbul bila jumlah
rupiah aset pada akhir perioda lebih banyak dari jumlah rupiah pada awal perioda.
Kapital fisis, dimaknai sebagai kapasitas produksi fisis, jadi laba akan dinilai dengan
melihat kelebihan antara produksi fisis di akhir perioda dengan awal perioda.
Skala Pengukuran
170
Skala nominal adalah satuan rupiah yang seperti terjadi tanpa memperhatikan perubahan
daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan kondisi ekonomik, skala nominal
lebih menitikberatkan pada jumlah unuit rupiah daripada jumlah unit daya beli.
Skala Daya Beli adalah skala untuk mengatasi kelemahan skala rupiah normal atas dasar
Kos historis adalah jumlah rupiah sepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
Kos sekarang adalah jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan
sekarang oleh unit usaha untuk memperoleh asset yang sama jenis dan kondisinya atau
Menggambarkan laba secara umum sebagai perubahan kapital atas dasar konsep
Kapitalisasi aliran kas harapan, Penilaian pasar atas perusahaan, Setara kas sekarang,
sedangkan dalam teori akuntansi tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi
171
Laba disisni bertujuan membantu investor dan kreditor dalam mengembangkan model
untuk memprediksi aliran kas ke mereka guna menilai investasi atau kapitalnya
Laba merupakan prediktor aliran kas masa depan ke investor digunakan untuk menentukan
apa yang disebut nilai intrinsik sekuritas atau saham, dan nilai intrinsik inilah yang akan
Perkontrakan Efisien
Kontrak yang efisien adalah kontrak yang tidak banyak menimbulkan persengketaan dan
Pengendalian Manajemen
Dalam tataran pragmatik, laba juga dapat digunakan sebagai pengendalian manajemen,
yaitu sebagai pengukur kinerja divisi atau manajernya. Perilaku manajer dikendalikan
melalui laba dengan cara mengaitkan kompensasi dengan laba sebagai pengukur kinerja.
Pasar modal dikatakan efisien terhadap suatu informasi bila harga saham merefleksi secara
penuh informasi tersebut, atau, bila harga sekuritas merefleksi secara cepat dan penuh
Bentuk lemah, jika harga sekuritas merefleksi secara penuh informasi harga dan volume
sekuritas masa lalu, Bentuk semi-kuat ,jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua
informasi yang tersedia secara public termasuk data statemen keuangan), Bentuk kuat ,
jika harga sekuritas merefleksi secara penuh semua informasi termasuk informasi privat
172
Pengujian Kandungan Informasi Laba
Terdapat dua bentuk pengujian terhadap kandungan informasi laba yaitu pengujian
peristiwa dan pengujian asosiasi (nilai relevan laba), Pengujian peristiwa adalah pengujian
yang berfokus pada peristiwa pengumuman laba. Pengujian asosiasi dilihat dari kepekaan
Membahas berbagai konsep entitas selain kesatuan usaha dan implikasinya terhadap
pengertian dan penyajian laba. Karena berkaitan dengan siapa yang berhak atas laba, teori
entitas (kesatuan) sering disebut pula dengan teori ekuitas. Terdapat beberapa teori entitas
atau teori ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akutansi, yaitu entitas usaha
bersama, entitas usaha atau bisnis, entitas investor, entitas pemilik, entitas pemilik
Teori entitas selalu dikaitkan dengan partisipan dalam kegiatan ekonomik. Partispan
tersebut merupakan pihak yang akhirnya meneima manfaat dari nilai tambahan yang
timbul akibat kegiatan ekonomik. Teori kesatuan juga mempunyai implikasi tentang
Penyajian Laba
Penyajian laba berdasarkan masalah konseptual adalah pemisahan pelaporan pos – pos
transaksi dengan pemilik. Pos-pos operasi dalam arti luas dilaporkan melalui statemen
laba-rugi sedangkan pos-pos yang jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui
173
MATERI XI
POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Kompetensi Dasar
dibuat
Teori Positive
spesifikasi variabel yang saling terkait. Teori yang dikemukakan Friedman (1953) ini
merupakan sekumpulan proposisi (penjelasan sifat dan realita) yang terdiri dari konstruk
yang didefinisikan secara luas dan menghubungkan berbagai unsur yang terdapat dalam
proposisi tersebut. Teori ekonomi positif, menurut Friedman (1953), pada hakekatnya
terbebas dari ikatan berbagai aspek etika, sebagaimana dikemukakan Keynes. Dia lebih
mengacu ke istilah “apa adanya” (what it is) daripada ke istilah “seharusnya demikian” (it
should be).
Ringkasnya, ekonomi positif adalah, atau dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan
Teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi positif. Teori ini
174
praktik-praktik akuntansi yang ada di masyarakat, what it is (Watts dan Zimmerman,
1986). Teori ini memiliki pijakan yang berbeda dibandingkan dengan akuntansi normatif,
yang lebih menjelaskan praktik-praktik akuntansi yang seharusnya berlaku, it should be.
Teori ini bertujuan menjelaskan meramalkan, dan memberi jawaban atas praktik
akuntansi. Di samping itu, teori ini juga meramalkan berbagai fenomena akuntansi dan
Validitas teori akuntansi positif dinilai atas dasar kesesuaian teori dengan fakta atau apa
Untuk lebih mudah dipahami contoh teori akuntansi positif adalah praktik
akuntansi yang saat ini sering kita dengar antara lain creative accounting, earning
management, big bath, dan income smoothing. Pada dasarnya praktik akuntansi ini sudah
dilakukan cukup lama, tetapi praktik ini semakin mencuat diantaranya pada kasus
ENRON, dan Worldcom yang terjadi pada tahun 2000. Kasus ini mengakibatkan krisis
kepercayaan publik terhadap auditor. Kasus ini telah meruntuhkan KAP Arthur Andersen,
tidak saja keluar dari The big five, bahkan sampai pencabutan ijin usaha. Kasus inilah
yang menjadi titik tolak bagi para auditor dan lembaganya untuk meningkatkan kembali
dengan aturan yang telah ditetapkan. Aturan tersebut dikenal dengan nama Praktik
Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau GAAP. Salah satu bagian kecil dari PABU
SAK yang ada sekarang dikeluarkan oleh IAI melalui suatu organ yang kita kenal
dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Dewan ini bertugas untuk
menyusun draft standar akuntansi keuangan yang akan diberlakukan. Draft tersebut
175
(DKSAK) untuk kemudian dikeluarkan draft-nya. Bila telah diperoleh masukan, dilakukan
sosialisasi (public hearing) untuk memperoleh masukan lebih banyak lagi dari masyarakat
luas (pemakai laporan keuangan). Selanjutnya, bila tidak ada masalah lagi, maka IAI akan
akuntansi yang berada di luar asosiasi profesi. Badan ini adalah Financial Accounting
Standards Board (FASB) yang tidak berada di bawah AICPA melainkan di bawah
Financial Accounting Foundation (FAF). Badan ini berwenang penuh dalam menentukan
Tuntunan atas adanya suatu pendekatan positif terhadap akuntansi terjadi ketika
Jensen menyatakan bahwa “penelitian dalam akuntansi (dengan satu atau dua
pengecualian yang dapat di catat) tidak bersifat ilmiah.. karena fokus penelitian ini telah
sangat normatif dan terdefinisi”. Jensen selanjutnya meminta akan adanya “perkembangan
suatu teori akuntansi positif yang akan menjelaskan mengapa akuntansi seperti apa adanya
ia, mengapa akuntan melakukan apa yang mereka lakukan, dan apa pengaruh yang
adalah bahwa hampir semua teori akuntansi tidak bersifat ilmiah karena mereka bersifat
normatif dan seharusnya diganti dengan teori positif yang menjelaskan praktek akuntansi
aktual dilihat dari segi pilihan manajemen secara sukarela terhadap prosedur akuntansi dan
menjelaskan dan meramalkan pilihan standar manajemen melalui analisis atas biaya dan
176
Teori positif didasarkan pada adanya dalil bahwa manajer, pemegang saham, dan
aparat pengatur/polisi adalah rasional dan bahwa mereka berusaha untuk memaksimalkan
kegunaan mereka yang secara langsung berhubungan dengan kompensasi mereka, dan
oleh karena itu kesejahteraan mereka pula. Pilihan atas suatu kebijakan akuntansi oleh
beberapa kelompok tersebut bergantung pada perbandingan relatif biaya dan manfaat dari
mereka.
Ide utama dari pendekatan positif adalah untuk mengembangkan hipotesis atau faktor-
faktor yang mempengaruhi dunia praktek akuntansi dan untuk menguji validitas dari
Tidak seperti hipotesis perataan laba, teori positif dalam akuntansi berasumsi bahwa harga
saham bergantung pada arus kas dan bukannya laba yang dilaporkan. Lebih jauh lagi pada
pasar yang efisien dua perusahaan dengan distribusi arus kas yang sama akan dinilai sama
teori positif adalah untuk menentukan bagaiman prosedur akuntansi mempengaruhi arus
kas, dan kemudian fungsi kegunaan manajemen untuk memperoleh suatu wawasan atas
faktor yang mempengaruhi pilihan manajer terhadap prosedur akuntansi. Resolusi dari
177
1. Teori agensi berawal dengan adanya penekanan pada kontrak sukarela yang timbul
di antara berbagai pihak organisasi sebagai suatu solusi yang efisien terhadap
konflik kepentingan tersebut. Teori ini berubah menjadi suatu pandangan atas
dan Macklin yang menyatakan bahwa perusahaan adalah cerita fiksi legal yang
biaya kontrak melihat peran informasi akuntansi sebagai pengamat dan penegak
atas kontrak-kontrak ini untuk menurunkan biaya agensi dari konflik kepentingan
tertentu. Satu konflik yang mungkin muncul adalah konflik kepentingan antara
pemegang obligasi dan pemegang saham dari perusahaan terhadap utang yang ada.
tidaklah harus selalu keputusan yang terbaik bagi kepentingan pemegang obligasi.
2. Biaya agensi (contoh biaya pemantauan, biaya obligasi, dan kerugian sisa akibat
178
4. Biaya negosiasi ulang (misalnya biaya penulisan kembali kontrak yang ada ketika
kontrak dianggap telah tidak sesuai dengan beberapa peristiwa yang tidak dapat
diperkirakan)
5. Biaya kepailitan (contoh biaya hukum untuk memailitkan dan biaya keputusan
yang disfungsional)
manajemen dalam memilih metode akuntansi berdasarkan rencana bonus, kontrak utang,
dan proses politik. Sebagai hasilnya ada tiga hipotesis yang dihasilkan; hipotesis rencana
bonus, hipotesis modal hutang, dan hipotesis biaya politis. Hipotesis ini secara umum
dinyatakan dalam bentuk perilaku oportunistis dari para manajer. Hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut:
tindakan seperti itu mungkin akan meningkatkan persentase nilai bonus jika tidak
laporan laba.
179
Pesan dasar yang selanjutnya menjadi dikenal sebagai “Kelompok Akuntansi Rochester”
adalah hampir semua teori akuntansi tidak bersifat keilmuan karena ia bersifat “normatif”
dan harus diganti dengan teori “positif” yang menjelaskan praktek akuntansi aktual dalam
bentuk pilihan bebas manajemen terhadap prosedur akuntansi dan bagaimana standar
Pendekatan positif melihat pada “mengapa” praktek akuntansi dan/atau teori akuntansi
faktor yang mungkin mempengaruhi faktor rasional dalam bidang akuntansi. Pada
dasarnya ia berusaha untuk menentukan suatu teori yang menjelaskan fenomena yang
diamati. Pendekatan positif secara umum dibedakan dari pendekatan normatif yang
berusaha untuk menentukan suatu teori yang menjelaskan “apa yang seharusnya” dan
bukannya “apa yang ada”. Pendekatan positif sepertinya menimbulkan rasa optimisme
Rasa optimisme ini tidak dimiliki secara hal alamiah oleh semua orang. Satu kritik keras
1. Pernyataan dari Kelompok Rochester bahwa jenis penelitian “positif” yang mereka
lakukan menjadi suatu prasyarat bagi teori akuntansi normatif yang berdasar pada
2. Konsep “Teori Positif” berasal dari suatu filosofi ilmiah yang sudah usang dan
dalam hal apapun merupakan suatu istilah yang kurang sesuai karena teori ilmu
180
3. Walaupun suatu teori mungkin digunakan hanya untuk peramalan meski telah
diketahui salah, suatu teori penjelasan atas jenis yang dicari oleh Kelompok
Rochester atau teori yang biasa dipakai untuk menguji proposal normatif
seharusnya diketahui tidak akan salah. Metode analisis yang dasar pemikirannya
berasal dari fenomena hingga premis yang diterima atas dasar bukti independen
4. Bertolak belakang dengan metode empiris yang mencoba untuk melakukan usaha
yang gigih untuk menyalahkan teori yang menjadi subyek, Kelompok Rochester
Satu titik lainnya berdasar pada pendapat bahwa teori positif atau “empiris” adalah juga
normatif dan bernilai karena teori tersebut biasanya menandai suatu ideologi konservatif
Kritik yang terkeras atas teori akuntansi positif (positive accounting theory-PAT) berasal
1. Dua pilar dari studi bebas-nilai dan praktek akuntansi adalah hal yang tidak
bersifat substantif
Sterling juga membuat kesimpulan yang patut untuk tidak kita lewatkan, ia menyatakan
bahwa:
…saya merekomendasikan para akuntan untuk menerapkan “pisau bedah milik sterling”
yang lemah dan secara memalukan tercuri, dimana konsep akuntansi apapun yang tidak
memiliki inti logika umum yang dapat Anda jelaskan pada diri Anda seharusnya
dilupakan. Saya percaya bahwa suatu penerapan yang baik atas kriteria tersebut dalam
181
akuntansi akan membuat PAT menjadi suatu industri penginapan dan menggantinya
sebagai gaya dominan masa ini, sekaligus memberikan perlindungan terhadap gaya
mendatang.
182
MATERI XII
AKUNTANSI INFLASI (PERUBAHAN HARGA)
Kompetensi Dasar
PENDAHULUAN
selaku pengelola bisnis untuk kepentingan publik khususnya investor dan kreditor.
Laporan keuangan memberikan informasi yang disajikan oleh akuntansi keuangan dalam
rangka menilai kinerja perusahaan. Informasi yang disajikan pada laporan keuangan ini
disusun berdasarkan standar yang sudah ditetapkan dan prinsip-prinsip yang sudah baku.
Inflasi adalah kenaikan tingkat harga umum atas semua barang dan jasa di dalam
dijumpai pada hampir semua negara-negara di dunia yang sedang melaksanakan proses
fenomena struktural atau cost push inflation. Hal ini disebabkan karena struktur ekonomi
183
negara-negara berkembang pada umumnya yang masih bercorak agraris. Sehingga,
goncangan ekonomi yang bersumber dari dalam negeri, misalnya gagal panen (akibat
faktor eksternal pergantian musim yang terlalu cepat, bencana alam, dan sebagainya), atau
hal-hal yang memiliki kaitan dengan hubungan luar negeri, misalnya memburuknya term
of trade, utang luar negeri , dan kurs valuta asing, dapat menimbulkan fluktuasi harga di
pasar domestik.
Pengukuran yang selama ini digunakan dalam akuntansi adalah metode Historical
Cost. Historical Cost adalah menurut pendapat ini cost principle atau disebut juga
acquisition cost adalah dasar penilaian yang tepat untuk mencatat perolehan barang , jasa ,
biaya , harga pokok, dan ekuitas. Dengan perkataan lain, setiap perkiraan dinilai
historis,yaitu merupakan laporan keuangan atas kejadian yang telat lewat. Akuntansi juga
disusun berdasarkan prinsip unit moneter, hal ini berarti akuntansi hanya memberikan data
kuantitatif dan moneter. Akuntansi hanya memberikan data yang sifatnya material.
Sedangkan inflasi yang terjadi merupakan suatu kejadian yang akan datang, yang di
Inflasi yang terjadi di suatu negara akan membawa dampak terhadap laporan
keuangan yang disajikan karena informasi yang ada menjadi tidak relevan dan tidak sesuai
dengan keadaan pasar yang sesungguhnya. Serta prinsip stable monetary unit yaitu
kesatuan moneter dianggap stabil. Hal ini tidak berlaku pada kenyataannya karena kita
ketahui bahwa dimana saja di dunia ini tingkat inflasi nya akan berubah. Di Indonesia
pada tahun 1956 tingkat inflasi tertinggi sampai 650%, pada tahun 1999 saja tingkat
184
Permasalahan- permasalahan inilah, yang memicu banyaknya kritik terhadap
kegunaan laporan keungan sebagai pemberi informasi khusunya pada masa inflasi. Pada
saat inflasi, informasi-informasi yang disajiakn pada laporan keuangan hanya sia-sia saja
karena informasi yang disajikan tidak sesuai dengan apa yang ada pada kenyataannya. Hal
keuangan yang memuat dampak dari inflasi atau penurunan nilai beli uang pada laporan
keuangan sehingga laporan keuangan menunjukkan satuan mata uang pada tingkat harga
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
Jadi tingkat inflasi adalah tingkat perubahan harga secara umum yang dapat dinyatakan
Rate of inflation (year t) = Price level (year t)- price level (year t-l) :Price level (year
t-l)
185
Kondisi inflasi menurut Samuelson (1998:581), berdasarkan sifatnya inflasi dibagi
Laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan harga berjalan lambat
dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu yang relatif lama.
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam
waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang arrinya harga-harga
Inflasi yang paling parah dengan dtandai dengan kenaikan harga sampai 5 atau 6 kali
dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah
Suatu kenaiikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Ada
beberapa indeks harga yang dapat digunakan untuk mengukur laju inflasi
a) ConsumerPriceIndex (CPI)
Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran rumah tangga dalam
CPI= (Cost of marketbasket ingiven year : Cost of marketbasket in base year) x 100%
186
b) Produsen PriceIndex dikenal dengan Whosale Price Index
Index yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti harga bahan mentah
(raw material), bahan baku atau barang setengah jadi. Indeks PPI ini sejalan dengan indeks
CPI.
c) GNP Deflator
GNP deflator ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI dan PPI,
dimana indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan
GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks diatas:
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya inflasi:
a. DemandPull Inflation
Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi
pennintaan agregat.
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode pengangguran tinggi dan
187
Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya dipengaruhi
oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh :
a) Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secara
b) Imported Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang
Akuntansi Inflasi
Metode yang digunakan dalam akuntansi inflasi sama dengan metode penentuan laba.
Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan
oleh laporan keuangan , sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan
keuangan. Dalam menyusun laporan keuangan pada masa inflasi juga diperlukan metode-
metode. Menurut Johnson, metode pengukuran aktiva dan kewajiban dapat dibagi :
1. The Entry Value System dari harga umum yang terdiri dari :
a. Historical cost
c. Replacement cost
d. Reproduction cost
2. The Exit Value System harga pasar atau current market value yang terdiri dari :
b. selling price
c. expected value
188
pada akuntansi inflasi ,metode –metode di atas digunakan dalam menyusun laporan
3. Membantu pemakai laporan menilai arus kas di masa yang akan datang secara lebih
baik
4. Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung dari angka-
Kelemahannya adalah :
1. Inflasi itu terjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda jadi tidak
bisa disamakan
Menurut Edgar Edward dan Philip Bell (1961), yang dibutuhkan oleh manajer adalah
mempertahankan suatu aktiva atau utang atau menjual atau membayarnya dan bagaimana
189
1. Current Operating Profit
Laba dari current operating adalah kelebihan nilai sekarang dari barang atau jasa yang
Kenaikan harga pokok dari suatu aktiva yang masih dilmiliki sekarang ( dengan harga
sekarang) .
a. Replacement Cost
nilai yang diukur saat ini (current cost) untuk mendapatkan aktiva baru atau menggantinya
dengan kapasitas produksinya yang sama. Dalam praktik nilai ganti ini hanya diterapkan
pada aktiva nonmoneter, sepertinya persediaan, aktiva tetap. Aktiva tetap disajiakan
menurut nilai gantinya, nilai bersih setelah digambarkan nilai yang sudah dipakai.
Penyusutan dihitung berdasarkan pada nilai ganti itu. Pada masa inflasi sering terjadi
backlog depreciation atau penyusutan yang bersaldo negatif. Pada masa inflasi nilai dari
Dalam hal harga suatu aktiva menurun maka penurunan itu akan menimbulkan
pembebanan ke laba rugi (misalnya penyusutan dan harga pokok produksi) lebih
rendah dari beban pada historical cost. Akhirnya income akan lebih tinggi dari
historical cost.
Perubahan harga umum tidak tergambar dalam metode replacement cost ini, karena
hanya untuk aktiva tertentu. Oleh karenanya metode replacement cost ini dianggap
190
Sukar melakukan perbandingan antar perusahaan yang saling berbeda.
Walaupun ada kritik ini, sebagai pihak menganggap bahwa metode ini paling mudah
b. Reproduction cost
harga itu diukur berdasarkan harga sekarang jika aktiva itu dibuat atau diduplikasi seperti
barang yang dimiliki itu tanpa melihat perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi
aktiva yang dibuat itu. Secara umum apa yang berlaku pada metode replacement cost
merupakan harga jual dikurangi taksiran biaya penjulan. Pada masa inflasi nilai dari net
relizable value ini lebih besar dari replacement cost karena manajemen tidak mungkin
menjual barangnya tanpa mengharapkan laba marjin general price level. Penyusutan dalam
metode ini dihitung berdasarkan perbedaan antara harga jual aktiva itu pada awal
d. selling Price
Di sini nilai yang dipakai adalah harga jual tanpa dikurangi biaya penjualan sehingga
laporan keuangan yang disusun menurut selling price ini akan lebih besar daripada net
e. Expected Value
Metode ini sangat tergantung pada pengharapan seseorang jadi bisa lebih besar atau lebih
kecil dibanding dengan metode lain karena expected value ini merupakan gambaran dari
191
3. Monetary Non-Monetary Items
Monetary Item adalah aktiva atau kewajiban yang dinilai atau disajikan dalam unit uang
yang tetap misalnya kas, piutang, hutang atau kewajiban lainnya yang angka dan jumlah
nilai uangnya yang tetap itulah yang akan ditagih, dibayar di masa yang akan datang tanpa
ada perubahan. Nilai ini adalah nilai historis dan nanti nilai net realizable value-nyalah
yang akan direalisasi. Karena nilainya itu juga menggambarkan nilai sekarang (current
value) untuk aktiva jenis ini tidak perlu disesuaikan kecuali untuk mengetahui present
value dari nilai yang diharapkan ditagih (expected value) di masa yang akan datang.
Contohnya : deposito , valuta asing , atau klaim valuta asing, dan alin-lain.
Non-monetary items adalah nilai dimana jumlah uangnya tidak ditetapkan menurut
kontrak perjanjian. Dalam metode historical cost ini digambarkan sebagai old cost bukan
nilai sekarang. Misalnya aktiva tetap,lahan. Dalam metode current value harga baru itu
yang dicoba digambarkan dengan harga sekarang.contohnya adalah biaya dibayar dimuka.
4. Model Akuntansi
Ada delapan model akuntansi dalam penilaian aktiva dan penentuan laba yaitu:
192
d. GPL Present Value Accounting
Namun yang akan dibahas pada paper ini hanya tiga model akuntansi saja, yaitu :
a. Dalam model Historical Cost Accounting, Atribut yang dinilai adalah jumlah uang
atau kas atau sejenisnya yang dibayar untuk mendapatkan aktiva atau membayar
sejumlah hutang yang dibebankan dalam unit uang yang timbul dari perolehan
aktiva itu.
b. Dalam model Replacement Cost Accounting, atribut yang dibayar adalah uang kas
atau sejenisnya yang akan dibayar untuk memperoleh aktiva yang sama dan sejenis
saat sekarang atau jumlah hutang yang akan dibebankan untuk memperolah aktiva
tersebut.
c. Dalam model Net Realizable, atribut yang dinilai adalah jumlah uang kas atau
sejinsnya yang akan diperoleh dengan menjual aktiva sekarang atau jumlah uang
d. Dalam model Present Value atau Capitalized Value, atribut yang dinilai adalah
arus kas masuk bersih yang diharapkan akan diterima dari penggunaan aktiva atau
arus kas keluar net yang diharapkan akan dibayar untuk membayar kembali
hutang.
Atribut itu dapat kita golongkan dalam tiga cara sebagai berikut :
Fokus penilaian dapat berupa masa lalu (historical cost), masa kini (replacement
cost dan net realizable value), dan masa yang akan datang (present value).
193
Jenis transaksi : historical cost dan replacement cost merupakan transaksi
perolehan atau pembebanan hutang, net realizable value dan present value
Sifat kejadian awalnya : historical cost didasarkan pada kejadian yang sebenarnya,
present value berdasarkan kejadian yang diharapkan, dan replacement cost dan net
2. Unit Of Measure
Ada dua jenis unit ukuran yang dipakai, yaitu sebagai berikut :
Dalam model ini yang menjadi unit pengukuran adalah unit uang.
Dalam model ini yang menjadi alat ukur adalah daya beli uangnya yang tentu
Dalam menilai dan membandingkan model penilaian akuntansi tersebut, model Present
d. Alokasi arbitrer dan taksiran arus kas dari masing-masing aktiva secara individual
Dalam menilai dan membandingkan model-model ini maka yang menjadi dasar penilaian
adalah.
194
Timing error timbul akibat perubahan nilai yang terjadi dalam suatu periode
tertentu, tetapi dicatat, diperhitungkan, dan dilaporkan pada periode yang lain.
Yang sebaiknya adalah bahwa setiap kejadian dalam periode itu dicatat dan
Kesalahan akibat alat ukur ini terjadi apabila laporan keuangan tidak disajikan
dengan menggunakan dan mempertimbangkan tenaga beli dari mata uang tersebut.
Idealnya tenaga beli uang harus ikut menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun
laporan keuangan.
Dengan perkataan lain, agar model akuntansi dapat dipahami maka kita harus
menggunakan rumus :
Dengan rumus ini maka para pembaca lapoiran keuangan akan memahami
alat ukur berarti hasilnya adalah bahwa itu dinyatakan dalam jumlah rupiah
Demikian juga jika kita gunakan konsep Historical Cost dengan “ukuran
Dollars). Sementara itu, apabila konsep Current Value yang diukur dengan
Goods (COG)
195
4. Relevansi
model akuntansi yang ada masih memiliki makna yang masih kabur seperti
masalah NOD dan COG tadi, sulit bagi pembaca menjadikan informasi akuntansi
Metode pengukuran harga wajar telah berlaku di Amerika sesuai dengan statement NO.
“Statement ini mendifinisikan fair value , menentapkan kerangka untuk mengukur nilai
yang wajar ( fair value) sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum, dan
memperluas pengungkapan tentang pengukurna fair value. Statement ini diterapkan dalam
kerangka dasar akuntansi yang membutuhkan atau mengizinkan pengukuran fair value.
Dewan standar sebelumnya telah memutuskan melalui pengumuman bahwa fair value
adalah metode pengukuran yang relevan. Oleh karena itu, statement ini tidak meemerlukan
metode pengukuran fair vale yang baru. Namun, untuk sebagian entitas penerapan fair
Untuk memberikan gambaran yang jelas antara beberapa alternative model akuntansi ini
kita misalkan PT Sipangko Jaya yang didirikan pada tanggal 21 Maret 2005 akan
memasarkan produk baru yang disebut ESTIMA. Modal berjumlah Rp 30.000,-, utangnya
196
kegiatannya dengan membeli 6.000 unit ESTIMA dengan harga Rp 10,- per unit. Pada
tanggal 1 Mei perusahaan menjual 5.000 unit dengan harga Rp 15,- per unit.
Sementara itu, perubahan tingkat harga selama tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Alternatif yang kita bahas disini adalah menyangkut kesalahan yang timbul karena waktu.
Laporan laba rugi untuk ketiga model itu adalah sebagai berikut:
PT Sipangko Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005
197
PT Sipangko Jaya
Neraca
31 Desember 2005
Modal :
Modal Saham 30.000 30.000 30.000
Laba ditahan
Realisasi 22.000 22.000 22.000
Belum realisasi - 3.000 7.000
Total laba ditahan 22.000 25.000 29.000
Total Modal Setor 52.000 55.000 59.000
Total Utang & Modal 82.000 85.000 89.000
198
PT Sipangko Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2005
PT Sipangko Jaya
Neraca Menurut General Price Level
Per 31 desember 2005
199
Analisis Tipe Kesalahan Masing-masing Model
Timing error Interpretation
Measureng- NOD COG
No Accounting Model Operating Holding Relevance
Unit Error (Number of (Command of
Profit Gains
dollars) Goods)
1 Historical-cost accounting Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak
Ya Ya Ya
2 Replacement-cost Ya Hilang Ya
Laba Rugi Harta Harta
Ya Ya
Net-realizable-value Aktiva
3 Hilang Hilang Ya Laba Rugi Aktiva Moneter
accounting Moneter
dan Utang dan Utang
General price-level-
4 adjusted historical cost Ya Ya Hilang Ya Ya Ya
accounting
General Price-level-
5 adjusted replacement-cost Ya Hilang Hilang Hilang Ya Ya
accounting
General Price-level-
6 adjusted net-realizable- Hilang Hilang Hilang Hilang Ya
value accounting
200
MATERI XIII
AKUNTANSI : ILMU DAN PARADIGMA
Kompetensi dasar
Bagaimana ilmu pengetahuan berubah? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan cukup
menyatakan bahwa perubahan kumulatif masih jauh dari memadai untuk menjelaskan
perubahan dalam bidang ilmu dan pertumbuhan dalam bidang pengetahuan. Sejarawan
mengajukan sebuah gagasan yang berbeda dari evolusi yang dikenal sebagai punctuated
yang stabil dan meningkatnya penyesuaian serta peringkasan periode revolusioner yang
bentuk-bentuk terdahulu dan spesies baru muncul dengan tiba-tiba, melalui perubahan
yang secara tiba-tiba menyela (punctuation) proses yang ada (seperti dalam model Darwin
201
Untuk masing-masing teori, punctuated equilibrium menawarkan tiga komponen pokok
yaitu:
periode revolusioner.
http://www.blogger.com/post-
dan motivasi sejumlah pengembangan tersebut. Usaha Thomas Kuhn menekankan pada
pengembangan pengetahuan dalam bidang sain normal tertentu. Tesis utama revolusi
Dalam banyak buku, istilah paradigma digunakan dalam dua pengertian berbeda.
Di satu sisi, paradigma terdiri dari keseluruhan konstelasi keyakinan, nilai, dan teknik
yang dibagikan pada anggota suatu komunitas. Di sisi lain, paradigma menunjukkan satu
bentuk elemen dalam konstelasi, yaitu solusi kongkrit atas kebingungan yang dapat
dimanfaatkan sebagai model atau contoh, dan dapat menggantikan aturan yang ada
sebagai suatu dasar solusi bagi kebingungan berikutnya dalam sain normal.
diperbaiki. Suatu periode ketidak nyamanan dan krisis terjadi dengan adanya perselisihan
202
antara pihak yang melihat anomali sebagai suatu contoh pembanding, dan pihak lain yang
tidak menganggapnya:
Sain normal berulangkali mengalami salah langkah. Saat itu terjadi-yaitu saat profesi tidak
lagi dapat menghindari anomali sebagai penyebab tumbangnya tradisi praktik ilmu
pengetahuan yang ada-maka penyelidikan tambahan dimulai untuk mengajak para anggota
profesi agar membuat komitmen baru, sebagai dasar yang baru untuk praktik ilmu
pengetahuan.
cabang pemikiran baru. Apa yang sesungguhnya terjadi selama periode krisis, tidak
banyak yang tahu. H.Gilman McCann mengusulkan tingkat karakteristik teoretis dan
kuantitatif dari tugas-tugas yang berhubungan dengan periode awal dan akhir dr sain
normal:
o Tingkat usaha teoretis akan meningkat selama pengembangan revolusi. Peningkatan ini
terdiri dari;
naiknya tingkat usaha teoretis di antara para pengikut suatu paradigma, dan
diawali dengan tingginya tingkat usaha teoretik oleh pengikut paradigma baru,
o Pergeseran ke paradigma baru akan segera muncul dari sejumlah tulisan teoretik
203
diawali dengan tingginya tingkat usaha kuantitatif oleh pengikut paradigma
masalah lain.
o Pergeseran ke paradigma baru akan segera muncul dari sejumlah tulisan kuantitatif
o Pergeseran ke paradigma baru akan segera muncul dari sejumiah tulisan penulis muda
lama.
o Porsi pengharpan terhadap penulis yang mendukung paradigma baru akan meningkat
selama revolusi.
Seluruh hukum dan proposisi merupakan subjek kesaksian empirk. Penolakan suatu
filosofik, etnosentrisme, nasionalisme, dan karakter sosial dari komunitas ilmiah, mungkin
menjadi beban keputusan. Pengakuan paradigma oleh para pendukungnya yang lebih dari
sekadar uang atau kekuasaan, akan menjadi faktor pendorong bagi para peneliti maupun
komunitas ilmiah tertentu. Intinya, para peneliti akan menukarkan pengakuan sosial
terhadap informasi.
204
Walaupun sulit untuk sependapat bahwa pengakuan merupakan motivasi utama bagi
penelitian dalam setiap bidang ilmu, namun ada argumen menarik bahwa dorongan utama
penelitian adalah kepuasan yang diperoleh apabila melakukan sesuatunya dengan baik.
pengakuan dalam ilmu pengetahuan. Setiap penghargaan yang bersifat intrinsik seperti
popularitas, uang, posisi, secara moral bersifat mendua dan berpotensi untuk merusak nilai
kepuasan secara alami: seperti reward berbentuk pemberian hukuman, akan menggantikan
Fokus perhatikan teori revolusi pengetahuan adalah pendefinisian yang tepat tentang
konsep paradigma. Kuhn menggunakan istilah tersebut secara salah dan tidak konsisten.
Definisi paling mendekati yang tersaji pada bagian akhir bukunya edisi kedua juga tetap
tidak jelas. Definisi tersebut tidak mengurangi kritik utama terhadap perubahan pandangan
Kuhn, dari pandangan bahwa kemunculan dan kegagalan suatu paradigma merupakan
akibat faktor politik, ke pandangan baru bahwa suatu paradigma lebih unggul dari
1. Contoh (exemplar), atau potongan akfivitas yang berfungsi sebagai model bagi
205
Saat nilai prediksi suatu teori bagi para penggunanya digunakan, nilai tersebut tidak
bersamaan untuk tujuan prediktif. Bagaimanapun, hanya satu fenomena yang secara
umum akan dapat diterima para teoritikus. Dalam menerima suatu teori, teoritikus akan
dipengaruhi oleh pertimbangan intuitif dari penjelasan teori suatu fenomena dan
jangkauan suatu fenomena, yang dapat menjelaskan dan memprediksi sebaik manfaat
Bagi pengguna paradigma anthropological/ inductive, pokok persoalan yang ada adalah:
Para pendukung pandangan ini berpendapat bahwa pada umumnya teknik-teknik mungkin
bahwa manajemen memegang peranan utama dalam menentukan teknik-teknik yang akan
Bentuk penalaran induktif untuk memperoleh tujuan yang secara implisit terkandung
dalam perilaku sistem yang ada, tidak ditujukan untuk menjamin kelangsungan sistem
206
yang sudah ada. Tujuan sejumlah pengujian adalah untuk menyoroti di mana perubahan
Perubahan yang disarankan sejumlah penelitian memiliki lebih banyak kesempatan yang
Teori-teori
inductif
o Informasi ekonomis
o Model analitis/agensi
Metode-metode
adalah:
207
o Penyusunan teori akuntansi dengan menggunakan dasar logika, alasan normatif, serta
o Konsep income yang ideal berdasarkan sejumlah metode lain selain metode historical
cost.
MacNeal berpendapat bahwa konsep income yang ideal adalah sebagai berikut:
Ada satu definisi profit yang benar dalam istilah akuntansi. Profit merupakan peningkatan
bersih dalam tingkat kesejahteraan. "Loss" merupakan penurunan bersih dalam tingkat
Kita harus menemukan apakah income ekonomik yang ideal berbeda dengan income
akuntansi hanya dalam tingkatan bahwa yang ideal itu sulit dicapal, atau apakah income
Teori-teori
Teori yang muncul dari paradigma true income/ deductive menyajikan altematif terhadap
sistem akuntansi biaya historis. Secara umum, lima teori atau cabang pemikiran dapat
diidentifikasi:
Replacement-cost accounting.
Present-value accounting.
Masing-masing teori menyajikan altematif metode penilaian assets dan penentuan income
208
Metode-metode
biaya-historik. Para pendukung paradigma ini umumnya mengawali tujuan dan postulat
dasamya adalah manfaat informasi akuntansi dalam model keputusan. Informasi yang
relevan dengan model atau kriteria keputusan ditentukan dan diterapkan dengan memilih
altematif akuntansi terbaik. Kemanfaatan dalam model keputusan sama dengan model
Apabila suatu properti dapat ditentukan oleh sebuah model pembuatan keputusan, maka
tersebut). Apabila suatu properti tidak dapat ditentukan oleh sebuah model pembuatan
keputusan, maka pengukuran terhadap properti tersebut dikatakan tidak relevan (dengan
Teori-teori
decision-model yaitu;
209
Bentuk pertama berhubungan dengan perbedaan bentuk model keputusan yang
Informasi yang diperlukan oleh sebagian besar model ini dengan mudah dapat
ditentukan.
Metode-motode
Para pengguna paradigma cenderung untuk tergantung pada teknik-teknik empirik dalam
satu bentuk kelompok dari sejumlah kelompok yang ada sebelumnya, tergantung pada
210
manfaat keputusan secara umum dalam variabel akuntansi dapat diperoleh dari perilaku
pasar secara keseluruhan, atau seperti yang disajikan oleh Gonedes dan Dopuch, hanya
pengaruh prosedur akuntansi altematif atau spekulasi yang dapat diniial dari perilaku pasar
secara keseluruhan. Menurut Gonedes dan Dopuch, pemilihan sistem informasi akuntansi
Teori-teori
Hubungan antara perilaku pasar secara keseluruhan dengan variabel akuntansi didasarkan
pada teori efisiensi pasar modal. Menurut teori ini, pasar akan dikatakan efisien jika;
harga pasar mencerminkan secara penuh (fully reflect) seluruh informasi yang
harga pasar tidak bias dan merespon secara cepat seluruh informasi baru.
Teori ini secara jelas menyatakan bahwa umumnya dalam kondisi pasar efisien, abnormal
retum yang dapat diperoleh dari pemanfaatan informasi yang lebih luas dalam
Perubahan dalam kumpulan informasi yang tersedia secara otomatis akan menyebabkan
keseimbangan harga yang baru. Pada kenyataannya teori yang menegaskan perilaku pasar
meliputi:
Metode-motode
211
the market model,
Para pendukung paradigma ini berpendapat bahwa secara umum manfaat variabel
akuntansi terhadap pembuatan keputusan dapat dilihat dari sudut perilaku manusia.
berhubungan dengan kepentingan pengguna akuntansi secara intemal, prosedur dan penilai
Teori-teori
teori secara jelas. Secara umum, altematif untuk mengembangkan teori akuntansi
212
Sebagian besar teori tersebut cukup memadai untuk menjelaskan dan memprediksi
Model-model
Para pengguna paradigma ini cenderung untuk menggunakan seluruh metode yang disukai
eksperimen merupakan metode yang banyak digunakan. Hal ini juga merupakan awal
213
Paradigma Information / Economics
Pokok masalah yang dihadapi para pengguna paradigma information/ economics, adalah
sebagai berikut:
Nilai informasi dipandang dari sudut kriteria cost-benefit dalam struktur formal teori
pembuatan keputusan dan teori ekonomi. Hal ini dinyatakan dengan cara sebagai berikut:
... argumen yang mengatasnamakan accrual accounting mengacu pada dasar pemikiran
bahwa
nilai yang dihasilkan oleh informasi tambahan ini melebihi cost untuk
memproduksinya.
meningkatkan kualitas pemilihan secara optimal dalam masalah pemilihan yang harus
diselesaikan oleh seorang individu atau sejumlah individu dalam sekelompok individu
yang heterogen. Seorang individu harus memilih di antara sejumlah tindakan yang juga
pemilihan yang rasional akan diarahkan oleh expected utility hypothesis, maka tindakan
dengan expected payoff (atau utility) terbesar akan lebih disukai individu. Dalam
214
kaitannya dengan hal ini, informasi diperlukan untuk revisi probabilitas outcomes
tahap pertama, saat sistem informasi menghasilkan sinyal-sinyal yang berbeda; dan
tahap kedua, saat ketaatan sinyal menghasilkan revisi probabilitas dan pemilihan
Sistem informasi dengan expected utility terbesar lebih disukai. Informasi yang diperlukan
memudahkan analisis informasi dengan dasar yang bersifat subjektif yaitu aturan
Teori-teori
teams", yang dikembangkan oleh Marschak dan Radner, pada teori keputusan secara
statistik, dan pada teori ekonomi pemilihan. Apa yang dihasilkan adalah teori normatif
Metode-metode
Para pengguna paradigma ini umumnya memanfaatkan alasan analitis dengan dasar teori
keputusan secara statistik dan teori ekonomis proses pemilihan. Pendekatan ini
215
ILMU AKUNTANSI
Situasi dalam penelitian akuntansi telah meningkat secara drastis dalam beberapa tahun.
Tidak ada gunanya mengatakan bahwa situasi telah berubah untuk mendukung agenda
penelitian yang dinamis, seperti adanya bukti transformasi akuntansi ke dalam ilmu yang
sekumpulan asumsi umum tentang ilmu dan masyarakat sosial, dan telah menghasilkan
kita tentang praktik akuntansi. Aliran utama penelitian akuntansi memandang secara
sejajar antara ilmu fisik, sosial, dan akuntansi, justifikasi dalam proses penghitungan
hipotesis tersebut.
DEKONTRUKSI
menyatakan bahwa paradigma dan teori tersebut seharusnya memiliki hak-hak istimewa
wacana ilmiah bidang akuntansi, termasuk uraian historis, pada dasamya retoris. Para
216