Anda di halaman 1dari 16

Nama : Caroline

NRP : 130118074
KP :A
Mata Kuliah : Ekonomi Produksi
JAWABAN UAS EKONOMI PRODUKSI
1. Technological Change
Kemajuan teknologi selalu menangkap gagasan bahwa sebuah fungsi produksi
(production function) dapat berubah seiring perjalanan waktu. Pada tahapan ini
pengalaman operasional perusahaan dapat mendorong kemampuan dan penemuan cara
kerja yang lebih baik. Hal itu menunjukkan sebuah proses technological change yang
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan mendorong turunnya biaya rata-rata
(average cost). Perubahan teknologi didapatkan dari sebuah pengalaman produksi
(production learning yang memicu peningkatan efisiensi yang menurunkan biaya rata-rata
dan perbaikan kualitas produk. Karena itu akhirnya didapatkan pemodelan learning
curve, atau experience curve, learning by doing dan progress function.
a) Jika perubahan teknologi (technological change) itu sebuah proses, apakah arti hakiki
perubahan teknologi dan bagaimana tahapan yang harus dilalui dalam proses teknologi
itu? Jelaskan!

Jawab :
Perubahan teknologi (TC) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keseluruhan
proses penemuan, inovasi dan difusi teknologi atau proses.

Invention è Innovation èDiffusion

Penemuan:
 Kreasi teknologi baru, atau teknologi "terobosan“ (mis. komputer pribadi).
 Kreasi produk baru atau teknik produksi baru (Samuelson)
Inovasi:
 Menghasilkan pasar produk baru dan berbeda secara signifikan.
 Pengenalan teknik produksi baru.-pembukaan pasar baru (Samuelson)
Difusi: Penyebaran teknologi melalui masyarakat atau industri.
b) Dalam technological change faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penurunan biaya
rata-rata? Jelaskan!

Jawab :

Learning (proses pembelajaran) yang berkaitan dengan labor yang melakukan pekerjaan
yang sama berulang-ulang
Product design (rancangan produk) yang bersifat perbaikan beaya
Adanya perbaikan perbaikan pada teknologi produksi. Perbaikan sedikit demi sedikti (bit-
by-bit) pada seluruh prosedur operasi (cara penggunaan yang lebih baik pada material,
penanganan yang lebih efisien pada inventory, cara distribusi yang lebih efisien,
komputerisasi dan otomatisasi pada proses produksi, penjualan, dan tugas administrasi
Peningkatan skala operasi yang menghasikan operasi baru yang lebih ekonomis
Bertambahnya pengetahuan dalam mengelola dan mengoperasikan bisnis

c) Apakah yang dimaksud Learning Curve? Buatlah sebuah kurva pengalaman (learning
curve) secara hipotetis, kemudian jelaskanlah kurva itu!

Jawab :

Experience curve atau kurva pengalaman adalah kurva yang menggambarkan fenomena
produksi dimana biaya produksi menurun seiring meningkatnya volume produksi. Jika
dipresentasikan secara grafis, kurva ini menggambarkan hubungan antara biaya produksi dan
output kumulatif.

GAMBAR LEARNING CURVE


Bila produksi naik dari 1 unit menjadi 2 unit, biaya rata-rata (AC) akan turun menjadi
85% X $100 = $85 dari semula $100. Hanya dengan kenaikan produksi 1 unit saja biaya bisa
diturunkan menjadi sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena pada awalnya labor banyak
membuat kesalahan, tetapi makin lama makin pandai, sehingga kesalahan yang dibuat makin
sedikit.

Maka sesudah produksi 2 unit, biaya baru bisa diturunkan 85% sesudah mencapai
produksi 4 unit (kenaikan 2 unit). Pada produksi 4 unit biaya produksi menjadi 85% X $85 =
$72.25. Pada saat produksi mencapai 8 unit (kenaikan 4 unit) biaya produksi menjadi 85% X
$75,25 = $61.41. Makin lama buruh makin cakap sehingga penurunan biaya menjadi makin kecil
dan akhirnya kurva biaya menjadi landai.

2. Multi Output Technology

Multi Output Technology adalah teknologi produksi yang dipergunakan untuk


menghasilkan lebih dari satu output. Dapat pula dikatakan bahwa multi output technology
merupakan proses produksi dimana akan dihasilkan lebih dari satu produk/output. Pada
analisis multi output technologi ini ada beberapa konsep penting yang harus dipahami
antara lain: Production Possibility Curve (PPC) atau Production Transformation Curve
(PTC); Marginal rate of product substitution (MRPS); Iso Revenue Line; Revenue
Maximize; dan Value of Marginal Product (VMP).

a) Jika kombinasi output yang memaksimasi revenue pada PPC dapat ditentukan berdasar
kriteria: MRPS dari output Y1 untuk Y2 = ∆Y2/ ∆Y1 = - PY1/PY2 dimana ∆Y2/ ∆Y1 =
slope PPC dan - PY1/PY2 = slope Iso revenue line; maka gambarkanlah kombinasi output
yang mampu memaksimasi revenue pada PPC!

Jawab :
b) Definisikan: apa yang dimaksud dengan (1) PPC; (2) MRPS; (3) Iso Revenue; dan (4)
VMP?
PPC
PPC merupakan alat yang mudah dipahami untuk menggambarkan dua fungsi produksi
dalam gambar/graph.
PPC (production possibility curve) adalah kurva kemungkinan produksi (kurva iso-
sumberdaya / kurva peluang) yang menggambarkan kombinasi produk yang dapat
diproduksi menggunakan jumlah input yang sama.
MRPS
Marginal rate of product substitution (MRPS) merupakan ukuran bilamana suatu output
berubah (bertambah/berkurang) dengan 1 unit , berapa banyak output lain akan berubah
(bertambah/berkurang), tetapi jumlah input yang dipergunakan tidak berubah (tetap).
ISO REVENUE
Garis yang menggambarkan kombinasi dari dua produk (output) yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan tingkat pendapatan yang sama
VMP
VMP (value of marginal product) atau disebut nilai produk marginal didefinisikan
sebagai nilai dari tambahan unit output yang diperoleh dari penambahan satu unit input x
, jika y dijual dengan harga pasar konstan p0. VMP adalah nilai lain dari slope fungsi
TVP (total value of the product) di bawah kondisi persaingan sempurna. Dengan kata lain
VMP adalah nama lain untuk ∆TVP/∆x.

c) Diketahui fungsi Produksi: Y = 18X1 – X12 + 14X2 – X22. Jika diketahui harga PY = $ 0.65;
PX1 = $ 9 dan PX2 = $7, Tentukan MPPX1 dan VMPX1!

Jawab :

MPP X1
PX 1 $9
MPP X1 = = = $13,84
PY $ 0,65
VMP X1
VMP X 1
 VMP X1 = =1
PX 1
VMP X 1
= =1
$9
= VMPX1 = $9

 VMP X1 = PX1 = $9
3. Cost Concept

Konsep Cost dalam ekonomi produksi dapat dibedakan menjadi 2: (1) Explicit Cost,
dan (2) Implicit Cost. Perhitungan cost bagi input (peralatan) tahan lama (durable
equipment) dilakukan melalui 2 pendekatan: (1) Present Value, dan (2) Future Value. Selain
itu ditinjau dari kepemilikan peralatan tahan lama tersebut, dapat diklasifikasikan 3 jenis:
(1) Acquisition cost; (2) Continuing possession cost, dan (3) Operating cost.
a) Apakah yang dimaksud dengan (1) Explicit Cost, dan (2) Implicit Cost? Jelaskan dengan
contoh!
Jawab :

Explicit cost
Biaya yang memerlukan pengeluaran uang oleh perusahaan. Sederhananya, biaya yang
langsung “keluar dari kantong” dan adanya transfer biaya ke tangan pihak lain
Contoh : upah tenaga kerja, harga sewa modal, harga pembelian bahan mentah serta
barang setengah jadi.
Implicit cost
Biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang oleh perusahaan. Sederhananya,
Implicit cost tidak melibatkan transfer uang
Contoh : biaya penyusutan alat produksi dan penyusutan bangunan pabrik, cost of
goodwill loss

b) Apakah arti dan perbedaan antara (1) Acquisition cost; (2) Continuing possession cost, dan (3)
Operating cost? Jelaskan!

Jawab :

Acquisition cost
Adalah jumlah yang hilang dalam memperoleh kepemilikan suatu aset.
Continuing possession cost
Adalah jumlah yang hilang dalam menjaga aset tanpa menggunakannya.

Operating cost
Adalah jumlah yang hilang dalam menggunakan aset.
C) Jika diketahui fungsi Total Cost (TC): TC = 200 + 10Y – 0.5Y 2 + 0.02 Y3 maka hitunglah
besarnya Total Fixed Cost (TFC); dan pada tingkat output (Y) berapa saat dicapai
minimum AVC?

Jawab :

TFC

TC = a + bY + cY2 + dY3

TC = 200 + 10Y - 0,5Y2 + 0,02Y3

Karena TFC =a , maka TFC = 200

Tingkat output Y saat dicapai minimum AVC


TC = 200 + 10Y - 0,5Y2 + 0,02Y3
TVC = 10Y - 0,5Y2 + 0,02Y3
TVC
AVC = = 10 – 0,5Y + 0,02Y2
Y
Pada AVC minimum slope = 0
d AVC
= -0,5 + 0,04Y atau Y=0
dY
Y = -0,5+0,04Y
0 = -0,5 + 0,04Y
0,04Y = 0,5
Y = 12,5
Minimum cost pada AVC terjadi pada Y=12,5

4. Economy/Diseconomy of Scale/Size
Economy/Diseconomy of Scale/Size berkaitan dengan apa yang akan terjadi bila se
mua input/faktor produksi ditambah/dinaikkan. Hal ini menggambarkan pengaruh
perubahan input terhadap biaya rata rata (average cost/ per unit costs of production)
dan disebut Returns to Scale (RTS).
a. Apa yang dimaksud dengan Economies of Scale dan Diseconomies of Scale?
Jawab :

“Economy/Diseconomy of scale” berkaitan dengan apa yang akan terjadi bila semua
input/faktor produksi ditambah/dinaikkan secara proporsional. Istilah scale mengandung makna
semua input bertambah secara proporsional.

Economies of Scale
Economies of Scale merupakan suatu teori yang menggambarkan fenomena menurunnya
biaya rata-rata pada suatu perusahaan dibarengi dengan meningkatnya jumlah output

Misalnya semua input dinaikkan secara proporsional duakali lipat , sehingga bila output
naik lebih dari dua kali lipat maka ada economy of scale

Diseconomies of Scale
Titik dimana peningkatan skala usaha perusahaan mengakibatkan peningkatan biaya rata-
rata. Pada kondisi diseconomy of scale, biaya rata-rata terus meningkat bila jumlah
output terus ditingkatkan.

Misalnya semua input dinaikkan secara proporsional duakali lipat , sehingga bila output
naik kurang dari dua kali lipat maka ada diseconomy of scale

b) Apa perbedaan Economies of Scale dan Economies of Size ?


Jawab :

“Economy of size” agak berbeda dengan Economy of scale. Dalam “Economy of size”
semua input tidak harus dirubah secara proporsional.

“Economy of scale” berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada jumlah output apabila
semua input/faktor produksi ditambah/dinaikkan secara proporsional. Pada kondisi
economy of scale, biaya rata-rata akan menurun jika output terus ditingkatkan.
Sedangkan economy of size berkaitan dengan bila ouput dinaikkan biaya rata –rata akan
turun/decrease. Economy of size digunakan untuk menjelaskan situasi proses produksi
dimana apabila output dinaikkan,maka biaya rata-rata untuk setiap output menurun.
C) Berkaitan dengan perolehan laba usaha yang ditentukan oleh besarnya TR dan TC, pada
kondisi Economies of Scale tertentu, kemungkinan apa saja yang akan terjadi terhadap
Average Cost (AC)? Jelaskan!

Jawab :
Laba usaha di peroleh dari selisih antara total revenue (TR) dengan total cost (TC) sehingga
semakin sedikit TC yang dikeluarkan maka laba yang dihasilkan pun semakin maksimal

“Economy/Diseconomy of scale” berkaitan dengan apa yang akan terjadi bila semua
input/faktor produksi ditambah/dinaikkan secara proporsional. Ini menggambarkan pengaruh
perubahan input terhadap biaya rata rata (AC, average cost/per unit costs of production).

Economies of scale (Increasing returns to scale)


Ketika peningkatan skala produksi suatu perusahaan menyebabkan biaya rata-rata
( average cost) yang lebih rendah, maka perusahaan tersebut memperlihatkan economies
of scale atau increasing returns to scale. Pada kondisi ini,output dalam jumah besar
justru mampu menekan biaya rata-rata per unit. Sederhananya , pembelian bahan baku
dalam jumlah besar umumnya akan memperoleh diskon sehingga harga bahan baku
(input) menjadi lebih murah . Maka dari itu, pengolahan bahan baku menjadi produk
tersebut akan menimbulkan biaya rata-rata produksi yang lebih rendah.
No economies/diseconomies scale (Constant returns to scale)
Ketika biaya rata-rata (average cost) tidak berubah bersama skala produksi, perusahaan
memperlihatkan skala penghasilan konstan. Pada kondisi ini, hubungan kuantitas antara
input dan output tetap konstan ketika output meningkat. Selanjutnya, jika harga input
tetap, penghasilan konstan menyiratkan bahwa biaya rata-rata tidak berubah.
Diseconomies scale (Decreasing/diminishing returns to scale)
Ketika peningkatan dalam skala produksi perusahaan menyebabkan biaya rata-rata
(average cost) yang lebih tinggi, perusahaan memperlihatkan decreasing/diminishing
returns to scale. Pada kondisi ini, biaya rata-rata terus meningkat bila jumlah output terus
ditingkatkan. Sederhananya, perusahaan dalam memproduksi output dengan jumlah
banyak akan membutuhkan banyak tenaga kerja. dimana para tenaga kerja tersebut akan
meminta upah yang lebih tinggi . Maka dari itu, dalam memproduksi output dengan
jumlah banyak akan menaikkan biaya rata-rata.
5. Produksi di bidang industri manufaktur dan produksi di bidang industri jasa
a) Fungsi produksi bisa dilihat dari pendekatan efisiensi dan dari pendekatan efektifitas.
Jelaskan apa definisi fungsi produksi dari dua pendekatan tersebut!
Jawab :
Fungsi produksi dari pendekatan efisiensi
Fungsi produksi telah digunakan sebagai alat penting analisis ekonomi dalam tradisi
neoklasik. Penting untuk dicatat bahwa di antara yang lain ada dua konsep utama efisiensi yang
berkaitan dengan sistem produksi: yang satu sering disebut 'efisiensi teknis' dan yang lain disebut
'efisiensi alokatif'.
Perumusan fungsi produksi mengasumsikan bahwa masalah teknis dan manajerial dari
efisiensi teknis telah diatasi dan diselesaikan, sehingga analisis dapat fokus pada masalah
efisiensi alokatif. Itulah sebabnya fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan antara output
maksimal yang layak secara teknis dan input yang diperlukan untuk menghasilkan output
tersebut [ CITATION SKM07 \l 1033 ]
Fungsi produksi dari pendekatan efektifitas
Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi
output terhadap pencapaian tujuan maka semakin efektif kegiatan produksinya. Itulah sebabnya
fungsi produksi didefinisikan sebagai fungsi yang mentransformasikan input menjadi output
yang bertanggung jawab untuk menghasilkan output dalam kuantitas dan kualitas yang telah
ditentukan secara efektif [ CITATION SKM07 \l 1033 ].
Rujukan Jurnal :
CITATION SKM07 \l 1033 : , (SK, 2007),
CITATION Lin03 \l 1033 : , (Lindenberger, 2003),
CITATION SKM07 \l 1033 : , (SK, 2007),
CITATION Lin03 \l 1033 : , (Lindenberger, 2003),

b)Bisakah kita menghasilkan model fungsi produksi umum yaitu model fungsi produksi yang
cocok digunakan baik untuk industri manufaktur maupun industri jasa ?
Jawab :

Pertumbuhan ekonomi baru-baru ini di negara-negara industri sebagian besar didasarkan


pada perluasan sektor jasa dan manufaktur. Salah satu model fungsi produksi yang cocok
digunakan baik untuk industri manufaktur maupun industri jasa adalah perubahan teknologi
(technological change). Sebab perubahan teknologi, selain berpengaruh pada peningkatan
kinerja proses produksi, juga berperan dalam peningkatan output produksi, baik dari sisi
kuantitas,kualitas,maupun harga. Pada industry jasa maupun manufaktur, kita dapat menerapkan
perubahan tekonologi dengan cara otomatisasi[ CITATION Lin03 \l 1033 ].

. Otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara
otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan pengawasan manusia.
Adanya otomatisasi, diharapkan akan meningkatkan produktivitas yang berujung pada
peningkatan profit. Meskipun begitu,otomatisasi tetap akan membutuhkan tenaga manusia
terutama yang ahli di bidang IT. Saat ini ,banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja
yang ahli di bidang IT[ CITATION Lin03 \l 1033 ].

Kita bisa menerapkan otomatisasi di industry manufaktur dengan cara menggunakan


robot atau mesin dalam proses produksi. Dengan adanya robot atau mesin, biaya produksi dapat
berkurang hingga 50%. Meskipun begitu, perusahaan akan tetap memperkerjakan ribuan pekerja
karena robot tidak akan pernah sepenuhnya menggantikan perspektif atau penilaian
manusia[ CITATION SKM07 \l 1033 ].

Untuk di industry jasa, kita dapat menerapkan otomatisasi dengan cara mengembangkan
solusi perangkat lunak Artificial Intelligence. Kini Artificial Intelligence banyak digunakan
dalam customer relation perusahaan. Artificial Intelligence lebih efektif merespon masalah,
keluhan, dan pertanyaan konsumen. Meskipun Artificial Intelligence sangat canggih dan
memberikan banyak solusi tetapi campur tangan manusia tetap dibutuhkan [ CITATION Lin03 \l
1033 ]

Rujukan Jurnal :
CITATION SKM07 \l 1033 : , (SK, 2007),
CITATION Lin03 \l 1033 : , (Lindenberger, 2003),
CITATION SKM07 \l 1033 : , (SK, 2007),
CITATION Lin03 \l 1033 : , (Lindenberger, 2003),

CITATION SKM07 \l 1033 : , (SK, 2007),


CITATION Lin03 \l 1033 : , (Lindenberger, 2003),
CITATION SKM07 \l 1033 : , (SK, 2007),
CITATION Lin03 \l 1033 : , (Lindenberger, 2003),

6. Linier Programming
Cari sebuah jurnal yang membahas penelitian empiris yang menggunakan linier
programming sebagai alat pemecahan masalah!
Dari jurnal tersebut, kemukakan :
Ilustrasi : Misalnya, tujuan dari Feed Masters Limited, adalah menghasilkan pakan berkualitas
yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Tetapi jumlah sumber daya (bahan baku) yang dimiliki
Feed Masters Limited terbatas. Masalahnya kemudian adalah bagaimana mempertimbangkan
jumlah produk yang akan di produksi untuk memaksimalkan keuntungan.
a) Formulasi problem dari LP!
Jawab :
Problem Formula LP

Maximum Z = 333,45X1 + 301,12X2 +302,73X3 +207,65X4 +311,25X5


Subject to constaint
11X1 + 11X2 + 8X3 + 11X4 + 10X5 ≤ 20000 Dimana :
3X1 + 3X2 + 2X3 + 5X4 + 3,5X5 ≤ 15000 X1 = 25kg chicken mash
4,5X1 + 3X2 + 8X3 + 5X4 + 4,5X5 ≤ 25000 X2 = 25kg layers mash
2X1 + 0,5X5 ≤ 10000 X3 = 25kg growers mash
X1 + 0,5X2 + 0,5X3 + 1,5X4 + 0,5X5 ≤ 14000 X4 = 25kg broiler starter mash
5X1 + 6,5X2 + 4X3 + 1,6X4 + 5X5 ≤ 15500 X5 = 25kg broiler finisher mash
2,5X3 ≤ 15000
0,5X1 + 0,5X2 + X4 + X5 ≤ 8000
0,05X1 + 0,05X2 + 0,05X3 + 0,03X4 + 0,03X5 ≤ 1000
0,05X1 + 0,05X2 + 0,05X3 + 0,03X4 + 0,03X5 ≤ 1000
0,07X1 + 0,075X2 + 0,075X3 + 0,07X4 + 0,07X5 ≤ 8000
0,075X2 ≤ 2000
0,07X4 + 0,07X5 ≤ 75
0,07X4 + 0,075X5 ≤ 75
For Xi ≥ 0 , i = 1,2,3,…5

b) Identifikasi decision variables dari LP!


Jawab :
Variabel X1 , X2 , X3 , X4 , X5 merupakan decision variable
Dimana :
X1 = 25kg chicken mash
X2 = 25kg layers mash
X3 = 25kg growers mash
X4 = 25kg broiler starter mash
X5 = 25kg broiler finisher mash
c) Apa Fungsi tujuan dari LP?
Jawab :
Fungsi tujuan dari LP adalah untuk mencari keuntungan maksimum (atau minimum),
biaya minimum, sumberdaya minimum , dll.
Adapun fungsi maksimum dari ilustrasi di atas adalah :
Maximum Z = 333,45X1 + 301,12X2 +302,73X3 +207,65X4 +311,25X5

d) Sebutkan constraints dari LP!


Jawab :
LINEAR INEQUALITIES (PERTIDAKSAMAAN LINIER)
Maximum Z = 333,45X1 + 301,12X2 +302,73X3 +207,65X4 +311,25X5
Subject to constraint
11X1 + 11X2 + 8X3 + 11X4 + 10X5 ≤ 20000
3X1 + 3X2 + 2X3 + 5X4 + 3,5X5 ≤ 15000
4,5X1 + 3X2 + 8X3 + 5X4 + 4,5X5 ≤ 25000
2X1 + 0,5X5 ≤ 10000
X1 + 0,5X2 + 0,5X3 + 1,5X4 + 0,5X5 ≤ 14000
5X1 + 6,5X2 + 4X3 + 1,6X4 + 5X5 ≤ 15500
2,5X3 ≤ 15000
0,5X1 + 0,5X2 + X4 + X5 ≤ 8000
0,05X1 + 0,05X2 + 0,05X3 + 0,03X4 + 0,03X5 ≤ 1000
0,05X1 + 0,05X2 + 0,05X3 + 0,03X4 + 0,03X5 ≤ 1000
0,07X1 + 0,075X2 + 0,075X3 + 0,07X4 + 0,07X5 ≤ 8000
0,075X2 ≤ 2000
0,07X4 + 0,07X5 ≤ 75
0,07X4 + 0,075X5 ≤ 75
For Xi ≥ 0 , i = 1,2,3,…5
LINEAR EQUATIONS (PERSAMAAN LINIER)
Maximum Z = 333,45X1 + 301,12X2 +302,73X3 +207,65X4 +311,25X5
Subject to constraint
11X1 + 11X2 + 8X3 + 11X4 + 10X5 + X6 = 20000
3X1 + 3X2 + 2X3 + 5X4 + 3,5X5 + X7 = 15000
4,5X1 + 3X2 + 8X3 + 5X4 + 4,5X5 + X8 = 25000
2X1 + 0,5X5 + X9 = 10000
X1 + 0,5X2 + 0,5X3 + 1,5X4 + 0,5X5 + X10 = 14000
5X1 + 6,5X2 + 4X3 + 1,6X4 + 5X5 + X11 = 15500
2,5X3 + X12 = 15000
0,5X1 + 0,5X2 + X4 + X5 + X13 = 8000
0,05X1 + 0,05X2 + 0,05X3 + 0,03X4 + 0,03X5 + X14= 1000
0,05X1 + 0,05X2 + 0,05X3 + 0,03X4 + 0,03X5 + X15 =1000
0,07X1 + 0,075X2 + 0,075X3 + 0,07X4 + 0,07X5 + X16= 8000
0,075X2 + X17 = 2000
0,07X4 + 0,07X5 + X18 = 75
0,07X4 + 0,075X5 + X19 = 75
For Xi ≥ 0 , i = 1,2,3,…19
e) Secara eksplisit apa saja the non-negativity restriction?!
Jawab :
LINEAR INEQUALITIES (PERTIDAKSAMAAN LINIER)
For Xi ≥ 0 , i = 1,2,3,…5
LINEAR EQUATIONS (PERSAMAAN LINIER)
For Xi ≥ 0 , i = 1,2,3,…19

Rujukan Jurnal : Balogun, O. S. (2013). Appication of linier programming in a manufacturing


company in feed masters, kulende, kwara state. ResearchGate , 34-38.

Anda mungkin juga menyukai