Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN

PENYUSUNAN ANGGARAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

SENIOR MEDAN
KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan Anggaran Biaya


Program Studi pada STIKes Senior Medan merupakan bagian dari Buku
Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan Anggaran Biaya STIKes Senior
Medan sebagai pedoman dalam penyusunan program kerja seluruh unit kerja
Program Studi beserta penganggarannya ke dalam Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA). Penetapan RKA disusun berdasarkan usulan kegiatan yang
berasal dari indikator Program Kerja Tahunan dari seluruh unit kerja, dimana
susunan rencana kerja dalam perangkat kerja program saling mendukung untuk
mencapai tujuan dan mengintegrasikan ke dalam sistem penganggaran atau
yang disebut Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB).

Rencana Kerja dan Anggaran disusun mengacu pada Renstra Program


Studi dan dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Program
Studi yang secara berjenjang diselaraskan dan diintegrasikan dalam Rencana
Kerja dan Anggaran Tahunan STIKes Senior Medan secara terpadu dan
berkesinambungan. Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan Anggaran
Proogram Studi dimaksudkan sebagai acuan unit kerja pada Program Studi di
lingkungan STIKes Senior Medan dalam menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Program Studi.

Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan Anggaran Program Studi


ini dimaksudka agar pengelolaan anggaran pada Program Studi dikelola
dengan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, transparan, akuntabel dan
mampu mendukung pengembangan perguruan tinggi. Buku pedoman ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola perencanaan rencana kerja dan
rencana anggaran serta pimpinan unit kerja Program Studi di lingkungan
STIKes Senior Medan.

Medan, Oktober 2018


Ketua STIKes Senior Medan

(Herlina Simanjuntak, SST, M.Kes)


I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Peengelolaan Perguruan

Tinggi, maka sebuah perguruan tinggi yang baik harus mampu menjamin

pendanaan yang memadai untuk penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi

yang dikelola dengan sistem pengelolaan keuangan yang sehat, transparan,

akuntabel dan mampu mendukung pengembangan perguruan tinggi. Untuk

mewujudkan sistem tata kelola pendanaan yang baik, dibuat sebuah kebijakan

yang diatur dalam SK Yayasan No : 416.025/SK/STIKes-Senior/VIII/2014

tentang Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan Anggaran Biaya STIKes

Senior Medan, mencakup kegiatan perencanaan, penerimaan, pengelolaan,

pelaporan, audit, monitoring dan evaluasi keuangan serta mekanisme

pertanggung jawabannya kepada pemangku kepentingan. Setiap unit kerja

pada institusi agar menyusun usulan program dan kegiatan serta

penganggaraannya dengan memperhatikan sasaran dan rencana strategis

institusi yang telah dijabarkan dalam Rencana Strategis STIKes Senior Medan.

Agar setiap unit kerja yang ada pada institusi dapat menyusun usulan program

dan kegiatan serta penganggaran yang didasarkan pada arah pengembangan

istitusi di masa mendatang, dibuat sebuah pedoman yang diatur dalam SK

Ketua STIKes Senior Nomor 416.025/SK/STIKesSenior/VIII/2014.


II. STRATEGI PERENCANAAN

Sistem pengelolaan keuangan STIKes Senior Medan yang telah

disebutkan dalam Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan Anggaran

Biaya STIKes Senior Medan bahwa kebijakan operasional meliputi sebagai

berikut :

1. Perencanaan Strategis Pendanaan dan Program Kerja

Rencana strategis pengelolaan keuangan akan dijabarkan dalam

Rencana Operasional lima tahunan, dan akan dijabarkan lagi ke dalam

Program Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Untuk

menjaga konsistensi program kerja dalam jangka panjang, RKA unit kerja

merupakan penjabaran operasional dari rencana strategis unit kerja program

studi, yang menginduk pada Renstra STIKes Senior Medan. Program-program

pengembangan unit kerja yang diusulkan dalam RKA harus mengacu pada visi

masing-masing yang diinginkan dalam lima tahun mendatang. Penetapan RKA

disusun berdasarkan usulan kegiatan yang berasal dari indikator Program Kerja

Tahunan dari seluruh unit kerja, dimana susunan rencana kerja dalam

perangkat kerja program saling mendukung untuk mencapai tujuan dan

mengintegrasikan ke dalam sistem penganggaran atau yang disebut Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB). Program Kerja Tahunan

hakekatnya disusun berdasarkan target capaian yang diusulkan oleh tiap

program studi. Tiap program studi hendaknya menyampaikan dengan jelas

target capaian sesuai dengan Renstra. Indikator capaian dibuat dengan

memperhatikan standart penjaminan mutu digunakan sebagai instrumen dasar


agar Program Studi memiliki arah tujuan yang jelas dalam melaksanakan

program-programnya, maka pimpinan Prrogram Studi sudah mengetahui target

kerja yang harus dicapai oleh unit kerja masing-masing dalam suatu periode

tahunan. Arah pengelolaan Rencana Kerja dan Anggaran melalui ketetapan

pagu anggaran yang tertuang dalam RAPB periodik dimulai sejak proses

perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban dengan

memperhatikan aspek efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas i

berpedoman pada prinsip bottom up dan top down plannin, artinya bahwa

mekanisme usulan rencana program anggaran harus mewujudkan

keseimbangan berdasarkan kebutuhan masing-masing unit kerja dari tingkat

bawah, menengah maupun tingkat atas.

Arah pengelolaan Rencana Kerja dan Anggaran Program Studi meliputi dua

jenis program sebagai berikut :

A. Operasional rutin penyelenggaraan pendidikan seperti :

a. Pendidikan

b. Pendukung akademik

c. Pelayanan kepada mahasiswa termasuk kegiatan mahasiswa

d. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

e. Pemeliharaan

B. Pengembangan dan pembangunan yang mengacu pada Renstra

Program Studi.

Sasaran pengembangan mencakup :

a. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia baik melalui

seminar, peningkatan kualitas dosen, memperoleh sertifikat


keahlian bidangnya, maupun mengikuti pelatihan-pelatihan yang

berkaitan dengan peningkatan kompetensi untuk mendukung

program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

b. Pengembangan bidang organisasi dan manajemen untuk

mewujudkan untuk mendukung program dalam bidang Tridharma

Perguruan Tinggi.

c. Pengembangan program unggulan di masing-masing Program

Studi, sehingga menjadi centre of excelence.

d. Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk mendukung proses

pembelajaran dan program Tridharma Perguruan Tinggi dan

pelayanan.

1.1 Kompeten Usulan Program dan Kegiatan

Usulan Program dan Kegiatan disampaikan oleh unit kerja sekurang-kurangnya

mencakup :

a. Rapat Koordinasi (Rakor) / Rapat Kerja (Raker)

Dalam rapat koordinasi STIKes Senior Medan, Ketua STIKes

Senior Medan menyampaikan kebijakan umum mengenai

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dan menyampaikan

mengenai tema dan fokus program masing-masing bidang.

Momentum penyelenggaraan Rakor / Raker menjadi bagian

oenting dan strategis dalam mensosialisasikan program kerja dan


anggaran serta melakukan prosesi penyusunan rencana program

kegiatan dan anggaran tahunan.

b. Penyusunan Program dan Kegiatan

Usulan program dari setiap unit kerja harus relevan dan sinkron

untuk membantu tercapainya Renstra Program Studi sekaligus

Renstra STIKes Senior Medan. Usulan program, kegiatan dan

anggaran oleh unit kerja harus didasari dari rencana strategis

masing-masing unit kerja yang bersangkutan dengan fokus

program dan kegiatan yang mengarah pada pencapaian indikator

kinerja.

Persiapan Penyusunan Program dan Kegiatan :

 Para Pimpinan Unit Kerja Program Studi membentuk tim

koordinasi pada unit masing-masing yang bertugas untuk

melakukan koordinasi penyusunan dan review rancangan

program, kegiatan dan anggaran tahunan pada unit-unit

dibawahnya.

 Tim koordinasi penyusunan rencana kerja dan anggaran

tahunan melakukan sosialisasi kepada unit-unit yang ada

dibawahnya.

 Pimpinan unit program studi mengundang rapat staff yang

ada di lingkungan kerja masing-masing (dosen / tenaga

kependidikan) untuk menyusun rencana kerja dan

anggaran pada unit masing-masing, dan menandatangani

daftar hadir yang merupakan lampiran usulan.


 Pimpinan unit program studi menyampaikan rencana kerja

dan anggaran yang telah disetujui oleh rapat pada unit

masing-masing kepada tim koordinasi pada tingkat

program studi, dilampiri daftar hadir penyusunan rencana

kerja dan anggaran tahunan.

 Tim koordinasi program studi melaporkan draft rencana

kerja dan anggaran tahunan kepada ketua STIKes Senior

Medan melalui Puket II.

 Jika ada ketidaksesuain antara visi, misi, dan sasaran

program studi, draft rencana kerja dan anggaran direvisi

oleh program studi. Penetapan RKA disusun berdasarkan

usulan kegiatan yang berasal dari indikator Program Kerja

Tahunan dari seluruh unit kerja, dimana susunan rencana

kerja dalam perangkat kerja program saling mendukung

untuk mencapai tujuan dan mengintegrasikan ke dalam

sistem penganggaran atau yang disebut Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB).

 Jika Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB)

sudah tidak ada revisi, disampaikan ke Ketua STIKes

Senior Medan melalui Puket II dan diusulkan ke Yayasan

untuk disahkan.

 Setalah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

(RAPB) disahkan oleh Yayasan, maka dibuat keputusan


melalui SK Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan

Program Studi.

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan Program

Studi yang telah disahkan oleh Yayasan diserahkan

kembali kepada Program Studi untuk disosialisasikan ke

semua unit kerja prodi.

 Semua pelaksanaan rencana kerja dan anggaran mengacu

pada APB Tahunan Program Studi yang telah ditetapkan.

1.2 Penganggaran

Rencana penerimaan Program Studi bersumber dari :

a. Pembayaran dari mahasiswa

Pembayaran dari mahasiswa merupakan biaya pendidikan yang

dibebankan kepada mahasiswa setelah mahasiswa tersebut

melakukan pendaftaran dengan membayar biaya pendaftaran.

Ketentuan tarif biaya pendidikan dengan mempertimbangkan

kemampuan ekonomi mahasiswa, orangtua mahasiswa atau

pihak lain yag membiayai mahasiswa dan memberikan

kemudahan, yaitu biaya pendidikan dapat dicicil mahasiswa

sesuai ketentuan yang ditetapkan pada program studi. Pedoman

perumusan jenis biaya pendidikan dan peruntukannya

disesuaikan dengan otonomi setiap prodi, yaitu menyesuaikan

kebutuhan pembiayaan masing-masing program studi, karena

masing-masing program studi tentu memiliki kebutuhan yang


berbeda sehingga dapat mempengaruhi besaran biaya

pendidikan yang diberlakukan, antara lain sebagai berikut :

 Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)

 Dana Pengembangan (DP)

 Dana Pelengkap Pendidikan adalah biaya yang dibayarkan

pada semester pertama oleh mahasiswa baru untuk

menunjang kelengkapan pelaksanaan pendidikan, seperti

atribut mahasiswa (jas, jaket, seragam), ujian dan lain

sebagainya.

 Biaya Praktek Lahan (PL) atau dengan istilah lainnya.

 Biaya Ujian

 Biaya Pendukung Lainnya, yaitu biaya yang ketetapannya

berdasarkan jenis kegiatan atau peruntukannya, seperti

biaya wisuda, biaya skripsi atau biaya lainnya (berdasarkan

standart dan peraturan yang ada).

 Biaya lainnya yang sah adalah biaya yang dibebankan

kepada mahasiswa, ketetapannya berdasarkan jenis

kegiatan yang mampu memberikan konribusi dalam

menunjang penyelenggaraan pendidikan seperti uji

kompetensi dan lainnya.

b. Pemerintah (Kemenristek Dikti / Diknas )

Yaitu penerimaan yang diperoleh dari badan pemerintah terkait

dengan bantuan

 Hibah Kopertis / Daerah


c. Yayasan

Yaitu penerimaan yang diperoleh dari yayasan atau badan

penyelenggara. Berupa anggaran rutin yang digunakan untuk

biaya operasional pendidikan dan Tridharma Perguruan Tinggi

dan anggaran pembangunan dan pengembangan fisik maupun

non fisik.

Anggaran Belanja Unit Kerja merupakan dana yang dialokasikan program studi

kepada unit kerja yang bersangkutan, yang ditetapkan dengan

mempertimbangkan hal berikut :

 Beban kerja (workload) untuk menjamin terselenggaranya

pelayanan akademik

 Kinerja unit kerja

 Kontribusi unit kerja dalam menjalankan visi dan misi

Program Studi.

Anggaran belanja untuk setiap program kegiatan unit kerja terbagi atas :

 Belanja pegawai

 Belanja barang atau bahan habis pakai dan bahan lainnya

 Belanja jasa pihak ketiga, merupakan layanan dari pihak diluar program

studi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan yang telah

direncanakan.

2. Perencanaan Pengelolaan dan Penggunaan Dana

pembiayaan Program Studi diatur pada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Program Studi, dibagi dalam dua bagian, yaitu :


A. Biaya Operasional

Biaya operasional sebagaimana dimaksud adalah :

a. Biaya operasional untuk penyelenggaraan pendidikan,

penyelenggaraan penelitian, penyelenggaraan pengabdian

kepada masyarakat dan pengelolaan manajemen. Biaya

operasional untuk penyelenggaraan pendiidikan adalah bagian

dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan

operasional satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat

berlangsung sesuai standar nasional pendidikan secara teratur

dan berkelanjutan berupa belanja barang, bahan atau peralatan

pendidikan habis pakai. Biaya operasional pendidikan tak

langsung berupa listrik, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan

sarana dan prasarana, transportasi untuk mendukung

pelaksanaan tugas atau kegiatan, pajak dan lain sebagainya.

b. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan

yang melekat pada gaji. Yang dimaksud dengan pembayaran gaji

dan tunjangan lainnya di lingkungan STIKes Senior Medan untuk

gaji pendidik adalah semua pembayaran gaji, tunjangan

struktural, tunjangan jabatan fungsional, pembimbing akademik,

dan tambahan lainnya yang berkaitan dengan

diselenggarakannya kegatan. Pembayaran gaji dan tunjangan

lainnya di lingkungan Program Studi untuk gaji tenaga

kependidikan adalah semua pembayaran gaji, tunjangan


struktural, dan tambahan lainnya yang berkaitan dengan

diselenggarakannya kegiatan.

B. Biaya Pembangunan dan –Pengembangan

a. Biaya pembangunan

Sumber pendanaan dalam rencana pembangunan di lingkungan

Program Studi sudah dijelaskan pada penerimaan dan sumber

perolehan, dimana sumber perolehan dana diupayakan dalam

beberapa skema, yaitu :

 Usulan pendanaan dari Yayasan dalam bentuk anggaran

pembangunan.

 Pendanaan dari mahasiswa dalam bentuk penerimaan

Dana Pengembangan (DP) dan istilah lainnya.

 Pendanaan dari sumber lain, hibah pemerintah maupun

swasta.

 Biaya pengembangan.

Biaya pengembangan Program Studi terbagi atas pengembangan fisik maupun

non fisik. Dalam pemenuhan pengembangan fisik seperti yang tertuang dalam

PP No. 19 Tahun 2005, bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana

yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan

sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sebagai

penguatan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, peningkatan pelayanan

akademik dan manajemen, untuk itu perlu dilengkapi ketersediaan fasilitas

sarana prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana merupakan bagian


penting dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Pengembangan

non fisik Program Studi difokuskan pada berikut ini :

 Pengembangan SDM, yaitu pengembangan untuk meningkatkan

keilmuan pendidik dan tenaga kependidikan melalui studi lanjut,

meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

 Pengembangan SDM, yaitu pengembangan untuk meningkatkan

keilmuan pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengikuti

workshop, seminar, diklat maupun pelatihan-pelatihan sebagai

pengembangan keahlian.

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk

membiayai kegiatan operasional pendidikan dan Tridharma, pembangunan dan

pengembangan Program Studi, baik fisik maupun non fisik yang didasari oleh

azas-azas tepat anggaran, tepat prioritas, tepat sasaran dan tepat prosedur.

Tepat prioritas artinya bahwa dana mutlak harus dikeluarkan dalam rangka

menjaga keberlangsungan Tridharma dan upaya untuk mencapai target kinerja

dari program kerja yang sudah ditetapkan.


III. PELAKSANAAN ANGGARAN

Tahap pelaksanaan anggaran diawali dengan telah disetujuinya

Rencana Anggaran dan Belanja oleh Yayasan melalui SK Pengesahan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Program Studi. Sebelum disahkan

pengurus Yayasan berhak merevisi, mengurangi maupun menambah usulan

anggaran yang diusulkan melalui Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

setiap Program Studi. Pengelolaan dan penggunaan anggaran diserahkan

kepada Ketua STIKes Senior Medan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja (APB) STIKes Senior Medan yang ditembuskan kepada masing-masing

program studi. Pelaksanaan pencairan anggaran ditetapkan melalui prosedur

yang diatur melalui Standar Operasional Prosedur (SOP).

1. Prosedur Pencapaian Anggaran

a. Unit kerja / Program Studi dengan berpatokan pada anggaran

pendapatan dan belanja yang telah disetujui mengajukan

pencairan setiap item anggaran kepada program studi

berdasarkan kegiatan yang telah tersusun dalam program kerja

masing-masing secara berjenjang.

b. Prodi menerima usulan pencairan dari unit kerja, mempelajari

kesesuaian usulan pencairan dengan kebutuhan dalam anggaran.

c. Prodi meneruskan permohonan pengajuan pencairan anggaran

ke Yayasan melalui Puket II dan meneruskan pengajuan

anggaran kepada Ketua STIKes Senior Medan untuk

mendapatkan persetujuan.
d. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ketua STIKes Senior

Medan, pengajuan anggaran oleh Puket II diteruskan ke bagian

keuangan untuk dicairkan dan meneruskannya kepada program

studi.

e. Prodi mendistribusikan pencairan anggaran kepada unit kerja dan

menggunakan anggaran sesuai dengan pengajuan dan realisasi

program kegiatan.

2. Prosedur Pembayaran Gaji Pegawai

a. Bagian kepegawaian menyerahkan rekap presensi, dan hak-hak

lain yang harus dibayarkan ke bagian keuangan.

b. Bagian keuangan menerima rekap dan menginput data gaji serta

mencetak rekap gaji kemudian divalidasi.

c. Rekap data gaji yang telah divalidasi disahkan Puket II dan

diteruskan kepada Ketua STIKes Senior Medan untuk

mendapatkan persetujuan.

d. Puket II menyerahkan kembali rekap data gaji yang telah disetujui

Ketus STIKes Senior Medan kepada bagian keuangan.

e. Bagian keuangan menyerahkan data gaji ke Bank untuk diposting

ke rekening pegawai, membukukan dan membuatkan slip gaji

untuk masing-masing pegawai.

Pelaksanaan pembiayaan kegiatan Program Studi didasari oleh azas-

azas tepat anggaran, tepat manfaat, tepat prioritas, tepat sasaran, tepat jadwal

dan tepat prosedur. Strategi yang ditempuh dalam penerimaan dan

penggunaan anggaran dalam pengelolaan keuangan Program Studi adalah


bahwa semua kegiatan atau program dapat dilakukan namun dengan

penggunaan anggaran yang lebih efisien (prinsip efektivitas dan efisiensi)

seperti yang tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan

Anggaran Biaya STIKes Senior Medan yang ditetapkan melalui SK Yayasan

Nomor : 416.025/SK/Stikes-senior/VIII/2014. Dengan adanya strategi tersebut

diharapkan anggaran dapat lebih dihemat dan tidak mengalami defisit

anggaran, bahkan bisa memiliki sisa dana lebih (saldo dana). Sisa dana lebih

atau saldo dana bisa digunakan untuk operasional tahun berikutnya, sehingga

penyelenggaraan pendidikan berjalan lancar dan berkesinambungan.

Perlakuan terhadap sisa dana lebih (saldo dana) dalam setiap kegiatan diatur

melalui Standart Operasional Prosedur (SOP).

3. Prosedur Pengembalian Sisa Dana Lebih Program Studi

a. Unit kerja / prodi menyusun laporan pertanggungjawaban

penggunaan anggaran dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan

menyampaikan laporan tersebut beserta sisa dana lebih dari

kegiatan yang dilaksanakan (jika ada) ke program studi.

b. Prodi mengarsipkan laporan pertanggungjawaban penggunaan

anggaran tersebut dan meneruskannya ke bagian keuangan

bersama sisa dana lebihnya.

c. Bagian keuangan mencocokkan laporan pertanggungjawaban

antara kesesuaian laporan dengan bukti penggunaan dana

disertai bukti kwitansi yang sah.

d. Bagian keuangan wajib menyetorkan kembali sisa dana lebih ke

rekening STIKes Senior Medan dan meneruskan laporan


pertanggungjawaban penggunaan anggaran bersama bukti setor

sisa dana kepada Puket II dan diteruskan kepada Ketua STIKes

Senior Medan untuk mendapat pengesahan.

e. Puket II menyampaikan laporan pertanggungjawaban sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Pertanggungjawaban

penggunaan anggaran tidak hanya menyangkut aspek

administrasi keuangan, tetapi juga proses, keluaran dan hasil.

Agar informasi bagi progres administrasi serta sistem manajemen

yang berkepentingan terhadap operasionalisasi Program Studi di

lingkungan STIKes Senior Medan, maka perlu disusun sebuah

laporan yang disajikan secara benar, baik dan sesuai dengan

standar yang berlaku.


IV. PELAPORAN

Mekanisme pengelolaan keuangan pada Program Studi merupakan

bagian terpenting dari seluruh aspek, maka perlu disusun prosedur secara

teknis pengelolaan transaksi dan keuangan. Program Studi mempunyai

kewenangan penuh untuk mengelola anggaran sesuai dengan RAPB Prodi

yang ditelah disahkan oleh Yayasan. Sehingga keseluruhan proses transaksi

dan keuangan prodi diharapkan tercatat dan dibukukan dengan memperhatikan

prinsip kehati-hatian, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)

pengelolaan keuangan dan mengacu pada ketentuan standar akuntansi yang

berlaku.

Sistem pencatatan transaksi keuangan Prodi menggunakan metode

Cash Basic yang artinya transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada

saat mengeluarkan kas. Aktiva tau pendapatan dicatat pada saat menerima

kas, sedangkan kewajiaban atau biaya dicatat pada saat mnengeluarkan kas.

Adapun mekanisme pencatatan pembukuan Prodi sama dengan mekanisme

yang ada pada sistem pelaporan pengelolaan keuangan STIKes Senior Medan.

Program Studi secara desentralisasi membuat laporan keuangan

sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran Prodi yang kemudian

dilaporkan ke tingkat Pusat / Yayasan (STIKes Senior Medan) untuk dibuat

laporan keuangan konsolidasi. Metode yang dapat digunakan dalam pelaporan

keuangan sehubungan dengan pelaporan keuangan prodi, antara lain :

a. Sisa dana lebih (Surplus) atau Defisit anggaran prodi tidak dipisahkan

dengan pusat dalam hal ini STIKes Senior Medan.


b. Sisa dana lebih (Surplus) atau Defisit anggaran prodi dipisahkan dengan

Pusat / Yayasan dalam hal ini STIKes Senior Medan.

Untuk tujuan pengendalian intern dan penilaian kinerja, STIKes Senior Medan

menggunakan metode keduanya yaitu sisa dana lebih (surplus) atau defisit

tidak dipisahkan untuk setiap prodi (laporan gabungan / konsolidasi), untuk

kemudian dibuat laporan keuangan terpisah untuk setiap prodinya. Apalagi

prodi yang dimiliki STIKes Senior Medan lebih dari satu. Laporan keuangan

Program Studi disusun secara benar, baik dan taat aturan agar memenuhi

kriteria dan dapat dijadikan landasan untuk kepentingan analisa, pengendalian,

pengawasan dan pengambilan keputusan internal manajemen maupun untuk

laporan pertanggungjawaban keuangan kepada pusat atau kepada yayasan.


V. AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI

1. Prosedur Audit Internal dan Eksternal

Audit atau pemeriksaan keuangan bertujuan untuk memberikan

keyakinan yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan

telah disajikan secara wajar dalam semua hal material, sesuai prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Selain itu audit bertujuan untuk menjamin efisiensi

penggunaan anggaran dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

fraud atau penyimpangan anggaran. Audit keuangan Program Studi tidak

terpisah dari audit keuangan STIKes Senior Medan dilakukan secara internal

maupun eksternal.

A. Prosedur Audit Internal

Untuk memantau dan mengevaluasi berjalannya pengelolaan keuangan

Program Studi, yayasan menempatkan audit internal dan dilakukan oleh

orang yang ditunjuk langsung oleh yayasan. Audit internal atau Satuan

Pengawas Internal dibentuk berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun

2009 tentang kewajiban kepada Perguruan Tinggi untuk membentuk

SPI. Satuan Pengawas Internal STIKes Senior Medan menempatkan

orang yang ditunjuk oleh Ketua STIKes Senior Medan untuk melakukan

pengawasan internal terhadap pelaksanaan anggaran prodi dan

bertanggung jawab langsung kepada Ketua STIKes Senior Medan. Audit

internal dan Satuan Pengawas Internal dalam pelaksanaan tugasnya

memiliki wewenang penuh, bebas, dan tidak terbatas untuk melakukan

akses terhadap semua bentuk dokumen yang berhubungan dengan


keuangan, baik untuk penyelenggaraan anggaran prodi maupun

perguruan tinggi serta fasilitas fisik milik perguruan tinggi guna

mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan

pelaksanaan auditnya. Audit internal dan SPI bertanggungjawab untuk

membantu pencegahan fraud dengan jalan melakukan pengujian atas

kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal, dengan

mengevaluasi seberapa jauh resiko yang potensial telah diidentifikasi.

Audit internal dan SPI mempunyai peran penting dalam membantu

manajemen mendeteksi, menecagah dan melaporkan fraudi, selain itu

audit internal juga berperan membantu manajemen dalam meringankan

tanggung jawabnya dengan aktivitas penelaahan, rangkaian, penilaian,

dan analisa informasi aktivitas program studi dan perguruan tinggi

secara layak, sehingga pengelolaan keuangan dan prinsip tata kelola

STIKes Senior Medan berjalan dengan baik (Good University

Governance).

2. Monitoring dan Evaluasi

Untuk menjamin sebuah perguruan tinggi yang sehat dan berdaya saing,

untuk itu Program Studi sebagai bagian dari STIKes Senior Medan selalu

berusaha memperbaiki kapasitas fisik, tata kelola, pendanaan dan

sumber daya manusia. Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari

kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanannya, terukur dan

akuntabel. Sehingga keberlanjutan aktivitas dapat terlaksana merupakan

dampak dari program yang baik dan sukses. Dalam pengelolaan

keuangan Program Studi dan STIKes Senior Medan memerlukan adanya


monitoring dan evaluasi guna mencapai tujuan STIKes Senior Medan

sebagai Good University Governance meliputi dana penyelenggaraan

pendidikan, dana pembangunan dan pengembangan, realisasi

anggaran, output dan pagu anggaran masing-masing program studi.

Setiap program studi wajib memberikan laporan monitoring dan evaluasi

terkait dengan penggunaan anggaran prodi dan kesesuaian dengan

program kerja yang telah dibuat. Laporan monitoring dan evaluasi

dilaporkan kepada Ketua Program Studi dan ditembuskan kepada Ketua

STIKes Senior Medan melalui Puket II dan disampaikan kepada

Yayasan setiap tahunnya. Laporan evaluasi kinerja keuangan dan

program kerja tahun sebelumnya bersama rencana kerja dan anggaran

tahun berikutnya dilaporkan ke Yayasan untuk pengusulan RAPB

selanjutnya. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa dengan monitoring

dan evaluasi, kita dapat mengukur tingkat ketercapaian target kinerja

keuangan baik untuk operasional pendidikan dan Tridharma,

pembangunan dan pengembangan pada tingkat Perguruan Tinggi. Data

objektif yang dianalisis dengan teknik yang tepat, maka akan diperoleh

sebuah informasi yang terpercaya sebagai dasar pengambilan

keputusan (decision making) manajemen.


VI. PENUTUP

Strategi pendanaan melalui proses perencanaan pendanaan,

pelaksanaan, pelaporan dan pertanggung jawaban serta rencana

investasi sarana dan prasarana pada Program Studi adalah gambaran

dari upaya Program Studi untuk menjamin pendanaan yang memadai

untuk penyelenggaraan pendidikan dan Tridharma Perguruan Tinggi.

Dalam penyusunan Pedoman Pengelolaan Dana dan Penyusunan

Anggaran Biaya Program Studi masih terdapat aspek-aspek teknis dan

substantif yang belum secara sempurna menjadi implementasi

pendanaan.

Dari beberapa hal yang masih diperlukan dalam perbaikan serta

kemungkinan adanya kondisi-kondisi eksternal dalam penyelenggaraan

operasional pendidikan dan Tridharma maupun pengadaan sarana

prasarana yang akan mempengaruhi pendanaan, maka dimungkinkan

masih akan diperlukan penyesuaian agar pelaksanaan Strategi

Pendanaan dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Studi di

lingkungan STIKes Senior Medan dapat dicapai secara maksimal.


DOKUMEN MONITORING DAN VALUASI PENGELOLAAN

KEUANGAN

Monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan STIKes Senior Medan

dilaksanakan secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana keuangan dan pembiayaan di

STIKes Senior Medan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam

rangka peningkatan kualitas pengelolaan keuangan.

Pengelolaan keuangan di STIKes Senior Medan pengolahannya hanya

satu pintu yang bertujuan untuk mendukung dan menjamin proses belajar

mengajar, kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat yang terkendali,

mulai dari sistem alokasi dana, perencanaan, pengalokasian dana, pelaporan

dan pertanggung jawaban, audit, monitoring dan evaluasi. Dalam pengelolaan

keuangan STIKes Senior Medan mengacu pada Pedoman Pelaksanaan

Pengelolaan dan Penyusunan Anggaran.

Adapun siklus pengelolaan keuangan STIKes Senior Medan adalah sebagai

berikut :

1. Sistem Alokasi Dana

Sistem alokasi dana di STIKes Senior Medan menganut prinsip

akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan partisipatif, dimana prinsip

partisipatif yaitu sistem alokasi dana dengan melibatkan secara aktif

semua satuan kerja, mulai dari program studi dan satuan kerja lainnya.
Sumber pendanaan STIKes Senior Medan diperoleh dari berbagai

sumber pendapatan yaitu dari Mahasiswa, Yayasan, Usaha Sendiri dan

Sumber Lain.

2. Perencanaan

Proses perencanaan anggaran di STIKes Senior Medan mengacu pada

prinsip penganggaran partisipatif dengan melibatkan semua unsur

pengelola di tingkat unit kerja dengan mengasuhkan usulan kegiatan dan

dana yang dibutuhkan (bottom-up). Proses penganggaran berdasarkan

pada prosedur standar yang ada di STIKes Senior Medan.

Keterlibatan program studi dalam perencanaan anggaran dan

pengelolaan keuangan.

a. Program Studi menyusun rencana kegiatan dan anggaran yang

dibutuhkan bagi pelaksanaan kegiatan tersebut.

b. Penyusunan rencana anggaran dilakukan melalui rapat dosen dan

tenaga kependidikan pada tingkat program studi.

c. Hasil rumusan perencanaan oleh program studi selanjutnya

diserahkan kepada Yayasan untuk digabungkan dengan

perencanaan anggaran program studi lain.

d. Penyusunan rencana anggaran kemudian dicocokkan dengan

indeks biaya dari setiap kegiatan.

e. Hasil perencanaan oleh program studi selanjutnya diserahkan

kepada Yayasan untuk digabungkan dengan perencanaan

anggaran unit-unit lain.


f. Proses perencanaan pengelolaan dana tertuang di dalam

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja STIKes Senior

Medan setiap tahunnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peran Program Studi dalam

perencanaan anggaran sangatlah besar. Dengan adanya tahapan

proses perencanaan anggaran melalui program studi, maka

ketetapan anggaran dengan kegiatan yang dilaksanakan semakin

optimal dan mampu menjamin efektivitas maupun efisiensi anggaran.

3. Pengalokasian Dana

Pengalokasian dana berupa pengeluaran anggaran yang terdiri dari :

a. Penyelenggaran Pendidikan dan Belanja Pegawai,

Pengeluaran untuk semua kegiatan yang menyangkut penyelenggaraan

pendidikan dan memenuhi hak-hak perorangan pegawai sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

b. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Pengeluaran untuk kegiatan penelitian (pengembangan karya ilmiah)

dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen.

c. Investasi Sarana, Prasarana dan SDM

Pengeluaran untuk pengembangan peralatan yang digunakan untuk

menunjang kegiatan pendidikan, pengembangan fasilitas,

pengembangan kualitas SDM.


d. Belanja Pemeliharaan

Pengeluaran untuk keperluan pemeliharaan material dan sarana

prasarana.

4. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pelaporan dilakukan secara transparan dan akuntabel mulai dari

penyerapan anggaran, realisasi anggaran sampai dengan laporan

pertanggungjawaban. Laporan pertanggung jawaban keuangan terdiri

dari :

a. Laporan Keuangan Bulanan yaitu, pertanggungjawaban keuangan unit

kerja Prodi setiap bulan berisi penggunaan dana beserta dokumen yang

mendasarinya berupa bukti penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Laporan Tahunan yaitu, pertanggung jawaban keuangan unit kerja Prodi

setiap tahun berisi penggunaan dana beserta dokumen yang

mendasarinya berupa bukti penerimaan dan pengeluaran kas.

Laporan keuangan yang telah selesai kemudian disampaikan kepada

Puket II. Puket II selanjutnya melaksanakan pemeriksaan, pengecekan

dan analisis terhadap laporan keuangan. Puket II memberi rekomendasi

berupa paraf dan kemudian disampaikan kepada Ketua STIKes Senior

Medan.

5. Audit

Dalam rangka menjamin efisiensi dan menghindari penyimpangan

penggunaan anggaran, maka dilaksanakan:


a. Audit Internal, yaitu pemeriksaan penerimaan dan pelaporan

pertanggungjawaban keuangan unit kerja Prodi yang dilakukan oleh tim

Satuan Pengawasan Internal (SPI).

6. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin untuk menilai kewajaran

laporan pertanggungjawaban keuangan dan menindaklanjuti hasil audit

agar pengelolaan keuangan STIKes Senior Medan sesuai dengan

ketentuan berlaku dalam pedoman monitoring dan evaluasi yang

diterbitkan oleh Sistem Penjaminan Mutu Internal. Hasil monitoring dan

evaluasi yang dilakukan oleh tim adalah memberikan rekomendasi

temuan kepada Ketua STIKes Senior Medan. Selanjutnya, Ketua STIKes

Senior Medan menindaklanjuti dengan melakukan rapat koordinasi

dengan pimpinan terkait, yang membahas mengenai hasil rekomendasi

yang diberikan oleh tim untuk melakukan perbaikan terhadap temuan-

temuan yang perlu diperbaiki.


Perolehan dana Perguruan Tinggi berdasarkan sumber perolehan dana

dalam 1 tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut ini :

Sumber Jumlah Dana dalam (Juta Rp)


Jenis Dana
Dana TS Jumlah

(1) (2) (5) (6)

UangPendaftaran 145 145

Uang SPP Mahasiswa 6782,4 6782,4

Mahasisw Uang Pembangunan 3737,3 3737,3


a Uang Praktek 3216 3216

Uang Ujian 1286,4 1286,4

Uang Perpustakaan 201 201

Jumlah 15368,1 15368,1

Anggaran Rutin*) 120 120

Anggaran Pembangunan 120 120

Yayasan Hibah Penelitian 70 70

Hibah PkM 70 70

Lain-Lain 0 0

Jumlah 380 380

Bantuan Perkebunan Yayasan 4450 4450

BantuanSewaRumahKontrakk
1175 1175
an
Usaha
sendiri**) BantuanSewa Aula STIKes
975 975
Senior Medan

BantuanSewa Bus STIKes


600 600
Senior Medan

Jumlah 7200 7200

Hibah 0 0
Sumber Dana Leestari dan Filantropis 0 0
lain
(dalam
dan luar Dst. 0 0
negeri)

Jumlah 0 0

Jumlah (1+2+3+4) 22948,1 22948,1

Dana Dana Penelitian 0 0


Penelitian
dan Dana PkM 0 0
PkM***)

Jumlah 0 0

JUMLAH 22948,1 22948,1


Penggunaan dana Perguruan Tinggi dalam 1 tahun terakhir dengan

mengikuti format tabel berikut ini :

Jumlah Dana dalam Total


No. Jenis Penggunaan (Juta Rp) (JutaRp)

TS

(1) (2) (5) (6)

Dana Operasional
1 proses 17819,7 17819,7
pembelajaran*)

2 Dana Penelitian**) 826,9 826,9

Dana Pengabdian
3 kepada 364,2 364,2
masyarakat***)

Investasi
4 140 140
Prasarana

5 Investasi Sarana 140 140

6 Investasi SDM 140 140

7 Lain-lain 0 0

Jumlah 19430,8 19430,8

1 Dana Penelitian****) 0 0

2 Dana PkM****) 0 0

Jumlah 19430,8 19430,8


STIKes SENIOR MEDAN Kode : PPMS/04.06.J/F/STIKes_Senior/2017
Tanggal : Tanggal 4 Maret 2017
Jl.Djamin Ginting Km 8.5 No.13 Medan
Revisi : 1
Halaman : 1 - 4
Formulir Mutu

InstrumenMonitoring dan Evaluasi Mutu Akademik dan non akademik


STIKes :Sarana Prasarana dan keuangan
Tgl Tahun : 6 s/d 11 Febuari 2020
No Indikator ketercapaian Sesuai Ketidak sesuain
1.7. STANDAR PEMBIAYAAN
PEMBALAJAN
1 Tercapainya kesuaian antara rencana anggaran √
dan realisasi anggaran kegiatan tahunan secara
efektif dan efisien
2 Terpenuhinya Standar mutu yang lain dari √
aspek pembiayaannya
Temuan :
Pembiayaan untuk kegiatan tri darma perguruan
di buat secara proporsional
2.8. STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN PENELITIAN
1 Rara-rata dana penelitian dosen > Rp. √
15.000.000,- per dosen tetap pertahun

2 Terdapat kontrak penelitian antara peneliti √


dengan penyandang dana penelitian yang
didokumentasikan di lembaga penelitian

3 Ketersediaan dana bagi peneliti yang √


mempublikasikan hasil penelitianya di jurnal
internasional terindeksi scopus dan jurnal
nasional terakreditasi

4 Ketersediaan dana bagi peneliti yang √


mempublikasikan hasil penelitiannya dalam
bentuk dalam bentuk buku refrensi

5 Ketersediaan dana bagi peneliti yang √


mendaftarkan hasil penelitiannya dalam bentuk
paten

6 Presentase penggunaan dana penelitian dan √


pengabdian kepada masyarakat > 5% total
pemasukan dana

Temuan :
Disarana pada dosen untuk meningkatkan
publikasi internal terindeksi scopus dan
mendaftarakan hasil penelitian dalam bentuk
paten

3.8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan


Pengabdian Kepada Masyarakat
1 Terlokasikannya dana internal Stikes Senior √
Medan untuk pengabdian kepada masyarakat
2 Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka √
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
stidaknya Rp.12 juta/(dosen tetap per tahun )
3 Persentase penggunaan dana pengabdian kepada √
masyarakat setidaknya 5%total pemasukan dana
Temuan :
Publikasi PKM di STIKes Senior Masih
terpublikasi di OJS STIKes Senior disaran pada
agar Publikasi di luar OJS STIKes Senior dan
Terakreditasi nasional dan internasional

Anda mungkin juga menyukai