Nama : Purwanti
Nim : 2008101036
Dosen Mata Kuliah : Muhadditsir Rifa’i Spd.M.pdi
Kelas / Semester : PAI-B/2
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Pertemuan Ke – 3
Q.S. al-An'âm: 162-163 (Ikhlas dalam Beribadah)
َ َْ=و َمحْ ي
اي َ dan hidupku
Asbabun Nuzul
Tidak ada Asbabun nuzul yang pasti tentang ayat ini akan tetapi dalam suatu
riwayat dijelaskan bahwa ayat ini turun karena adanya tuduhan dari kaum kafir quraisy
tentang dakwah Nabi yang mereka menganggap Nabi mempunyai maksud dibalik
menyuruh mereka meninggalkan kesesatan, mereka menganggap Muhammad ingin
mencari Jabatan, dan Kekayaan oleh karena itu turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa
dakwah Nabi murni dan hanya untuk Allah semata.
Surah al-An’am ayat 162-163 merupakan surat yang ke-6, terdiri atas 165 ayat, surah
ini termasuk surah Makiyyah karena diturunkan sebelum hijrah Nabi saw. ke Madinah. Al-
An’am artinya binatang ternak. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan orang yang menganggap
bahwa binatang ternak dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan. Selain itu,
dalam surat ini disebutkan tentang hukum binatang ternak. Isi pokok kandungan surat al-
An’am adalah tentang keimanan, hukum, kisah kisah. Adapun kandungan surat al-An’am
ayat 162-163 adalah kewajiban manusia untuk beribadah kepada Allah Swt. secara ikhlas.
Ikhlas berarti melaksanakan perbuatan semata mata untuk mendapatkan rida Allah Swt. tidak
bercampur dengan hal-hal lain. Dalam menjalankan ibadah, seseorang tersebut tidak
memasukkan unsur unsur yang dapat mengurangi nilai ibadah, misalnya riya’, karena riya’
walaupun sedikit akan mengurangi nilai ibadah tersebut dan tidak dapat dikatakan ikhlas.
Surat ini merupakan pernyataan komitmen manusia dengan Allah Swt. yang merupakan
pernyataan sikap, baik hidup maupun mati semata-mata untuk mendapatkan ridha dari-Nya.
Orang ikhlas banyak memperoleh manfaat dalam kehidupannya, misalnya, kesulitan
hidupnya dapat terbantu oleh ibadah yang diterima oleh Allah Swt.
Secara garis besar kandungan QS. Al-An’am ayat 162-163 dapat disimpulkan:
1. Perintah Allah Swt. pada umat-Nya untuk berkeyakinan bahwa shalatnya, hidupnya, dan
matinya hanyalah semata mata untuk Allah Swt.
2. Allah Swt. adalah Tuhan semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya.
3. Perintah Allah Swt. pada umat manusia untuk ikhlas dalam berkeyakinan, beribadah,
beramal, dan menjadi orang pertama dalam kaumnya yang berserah diri kepada-Nya.
4. Senantiasa beramal shaleh dan menjauhkan segala larangan larangan Allah Swt. agar
selamat di dunia dan akhirat.