0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Kebijakan kriminal merupakan kebijakan yang diambil negara untuk mengkriminalisasi tindakan merugikan dan strategi untuk menanggulanginya, termasuk pembuatan, pelaksanaan, dan advokasi kebijakan. Kebijakan kriminal adalah bagian dari kebijakan sosial untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan perlindungan masyarakat. Ada dua jenis kebijakan yaitu penal yang menggunakan
Kebijakan kriminal merupakan kebijakan yang diambil negara untuk mengkriminalisasi tindakan merugikan dan strategi untuk menanggulanginya, termasuk pembuatan, pelaksanaan, dan advokasi kebijakan. Kebijakan kriminal adalah bagian dari kebijakan sosial untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan perlindungan masyarakat. Ada dua jenis kebijakan yaitu penal yang menggunakan
Kebijakan kriminal merupakan kebijakan yang diambil negara untuk mengkriminalisasi tindakan merugikan dan strategi untuk menanggulanginya, termasuk pembuatan, pelaksanaan, dan advokasi kebijakan. Kebijakan kriminal adalah bagian dari kebijakan sosial untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan perlindungan masyarakat. Ada dua jenis kebijakan yaitu penal yang menggunakan
NIK : 2010622020 Dosen : Prof. Dr. Bambang Waluyo, SH, MH Kebijakan Kriminal
1. Silahkan dijelaskan defenisi dari kebijakan criminal
Jawab: Kebijakan kriminal merupakan suatu bentuk kebijakan yang diambil oleh suatu negara untuk melakukan kriminalisasi terhadap suatu tindakan yang dianggap merugikan, serta strategi untuk meanggulanginya. Dengan merujuk pada 3 (tiga) peran utama dari kebijakan, yaitu pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan advokasi kebijakan. Pada hakikatnya kebijakan kriminalisasi merupakan bagian dari kebijakan kriminal (Criminal Policy) dengan menggunakan sarana hukum pidana (penal), dan oleh karena itu merupakan bagian dari “Kebijakan Hukum Pidana (penal policy) khususnya kebijakan formulasinya.
2. Mohon dijelaskan bahwa kebijakan criminal merupakan bagian dari kebijakan
sosial (social policy) Jawab: Kebijakan Kriminal sebagai bagian dari kebijakan sosial, pembaruan hukum pidana pada hakikatnya merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi masalah-masalah sosial (termasuk masalah kemanusiaan) dalam rangka mencapai/menunjang tujuan nasional (kesejahteraan masyarakat dan sebagainya). Jadi Kebijakan sosial (social policy) merupakan bagian dari kebijakan kriminal dapat diartikan sebagai segala usaha yang rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mencakup perlindungan masyarakat. 3. Kebijakan penal dan kebijakan non penal, jelaskan dan berikan contoh2nya Jawab : Kebijakan Penal (Penal Policy), yaitu kebijakan dengan memberdayakan sistem Peradilan Pidana atau Criminal Justice System (Penegakan Hukum Pidana). Contohnya : dilakukan melalui langkah- langkah perumusan norma-norma hukum pidana atau peraturan Perundang-Undangan, yang di dalamnya terkandung unsur-unsur substantif, struktural dan kultural masyarakat tempat sistem hukum hukum tersebut diberlakukan Usaha penanggulangan kejahatan melalui sarana penal tersebut dalam operasionalnya dijalankan melalui suatu sistem peradilan pidana yang di dalamnya bergerak secara harmonis dari subsistem-subsistem pendukungnya yakni Kepolisian, Kejaksaan, KPK, Pengadilan, Lembaga Pemasyarakatan serta Advokat. Kebijakan Non Penal (Non-Penal Policy), yaitu kebijakan dengan menggunakan sarana lain di luar hukum pidana. Contohnya : jalur nonpenal lebih menitikberatkan pada sifat preventive (pencegahan/penangkalan/pengendalian) sebelum kejahatan terjadi. Upaya penanggulangan kejahatan lewat jalur non penal lebih bersifat Tindakan pencegahan untuk terjadinya kejahatan, maka sasaran utamanya adalah menangani faktor-faktor kondusif penyebab terjadinya kejahatan. Seperti polisi yang melakukan patroli setiap malam sehingga seseorang tidak melakukan aksi tindak pidana kejahatan dengan kata lain dapat meminimalisir perbuatan pidana yang dapat di lakukan seseorang.