Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INDUSTRI

A. Definisi Ekonomi Industri

. Ekonomi industri yaitu ilmu ekonomi yang mempelajari aspek


ekonomi dari industri yaitu aspek pasar dan perusahaan. Tujuan dari ekonomi
industri yaitu menerangkan cara-cara perkembangan dalam sektor ekonomi.

 Definisi ekonomi industri dari segi mikro


Yaitu kumpulan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-
barang yang homogen dan substitusi yang erat (Hasibuan).
 Definisi ekonomi industri dari segi makro
Yaitu pembentukan pendapatan dan dapat menambah nilai tambah
yang lebih besar.

Dalam ekonomi industri terdapat 2 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan empiris ; nyata/fakta yang terjadi di lapangan


2. Pendekatan teoritis ;

Beberapa alasan mengapa kita mempelajari ekonomi industry :

1. Masalah pasar yang makin konsentrasi dalam bisnis


2. Dengan adanya konsentrasi akan mengadakan persaingan
3. Konsentrasi yang tinggi membawa kekayaan dan usaha kemerataan yang
tidaak adil
4. Adanya penyelesaian masalah-masalah ekonomi dan interpensi
pemerintah
B. Ruang Lingkup Ekonomi Industri

Didalam ekonomi industri, terdapat beberapa variabel yang ada


didalam perusahaan-perusahaan industri

Variabel-variabel ekonomi industri yaitu

a. Struktur ndustri

b. Prilaku industri

c. Kinerja industri

 Tipe perusahaan dalam ekonomi industri

Dalam ekonomi industri terdapat dua tipe perusahaan yaitu

 Perusahaan berkompetisi, contohnya pasar persaingan sempurna

 Perusahaan bebas,contohnya pasar oligopoli

Perusahaan dalam perekonomian, ada yang mampu bertahan dan ada


yang tidak mampu bertahan. Perusaahan yang mampu bertahan menggunakan
strategi bisnis sehari-hari. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan
tidak mampu bersaing yaitu :

1. Kekurangan modal
2. Kekurangan SDM
3. Kekurangan strategi

Ada perusahaan yang rentan terhadap faktor diatas. Contohnya perusahaan kakao.
Pohon Industri
Industri

Kumpulan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang yang bersifat homogen/substitusi terdekat.

Teori

Eko. Mikro Grup


Eko. Makro Kumpulan
Statistik Dll.
Eko. Manajerial
Eko. Internasional

Industri Kerajinan
Industri Kecil
Mikro Industri Menengah

Makro Industri Besar

Industri yang menciptakan nilai tambah (value added)


C. Persoalan Utama Ekonomi Industri

a. Prilaku-prilaku perusahaan dalam bersaing

Dalam mengejar keuntungan (profit), perusahaan-perusahaan industri akan


berkompetisi dalam pelayanan, harga

b. Kebijakan perusahaan terhadap pesaing yang ada dalam pasar maupun


yang tidak bersaing.

Kebijakan perusahaan yang dimaksud diantaranya peningkatan kualitas


produk, memberikan insentif (bonus), memberikan discount (potongan
harga)

D. Perbedaan Ilmu Ekonomi Dan Ekonomi Industri

Perbedaan-perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi industri yaitu

a. Dalam ilmu ekonomi mikro hanya membahas struktur pasar secara


sederhana, sedangkan dalam ekonomi industri membahas tentang
perusahaan dan pasar menentukan harga dan dapat ditelusuri dalam
kehidupan sehari-hari

b. Dalam ekonomi industri membahas Undang-Undang anti trush

c. Dalam ekonomi industri membahas kontrol harga yang berlaku

d. Dalam ekonomi industri membahas kartel bekerja, polusi

e. Dalam ekonomi industri membahas kebijakan pemerintah (subsidi, non


subsidi), promosi produk iklan

f. Dalam ekonomi industri membahas integrasi vertikal dan horizontal


Perkembangan ekonomi industri

Ekonomi industri

Moris
Liscaton
Banin

Mason Allen dan florence


heterling

Chamberlin Bale dan Agen

staffen

Studi kasus
Knight

Clark
marshall

edgeworkh

Aliran empirik
Deduktif (theory) javons

Adam Smith Buku the wealth of nation

Teori ekonomi mikro


E. Ekonomi Industri Dan Tujuan Perusahaan

1) Dalam kehidupan sehari-hari, perusahaan dalam perekonomian tidak


memiliki tujuan yang sama.

Camberlin menemukan beberapa perusahaan yang bertujuan

a. Ada yang khusus mencari keuntungan (profit)

b. Ada yang mencari ganda (profit dan sosial) contoh Bank.

c. Ada yang tidak mencari untung (tujuan sosial, seperti BUMN, PLN
dan lain-lain)

2) Perusahaan yang berorientasi pada bisnis

Perusahaan-perusahaan yang orientasi pada bisnis akan berusaha untuk

a. Mengejar keuntungan (orientasi perusahaan profit)

b. Orientasi sosial

c. Orientasi ganda (orientasi profit dan orientasi sosial)

Dalam dunia bisnis, keuntungan merupakan mesin utama penggerak


untuk menciptakan akumulasi modal. Dengan adanya akumulasi modal,
perusahaan dapat melaksanakan ekspansi usaha.

Secara umum, tujuan perusahaan dalam ekonomi industri yaitu

a. Memaksimumkan keuntungan (profit) jangka pendek dan jangka panjang

b. Melakukan investasi

c. Memaksimumkan penjualan

d. Memaksimumkan pertumbuhan perusahaan

e. Memaksimumkan stabilitas harga


f. Memaksimumkan stabilitas output

g. Memaksimumkan andil perusahaan

h. Memaksimumkan kepuasan

i. Memaksimumkan etika

F. Kinerja Dalam Industri

Kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dilihat dari struktur/perilaku.

Dampak :

1. Kesempatan kerja yaitu penerimaan karyawan


2. Laba/keuntungan ini didapat yaitu penerimaan dikurang biaya
3. Dengan hasil kerja ini perlu ada pemerataan
4. Dengan keuntungan dan tenaga kerja yang baik tentu ada kemajuan teknologi

 Ukuran nilai tambah industri yaitu :


1. N.T = I – O
Dimana : I = input
O = output
2. Efisiensi pemerintah
nilai tambah
nilai input
Dimana :
Input : biaya bahan bakar, bahan baku, jasa industri, biaya
sewa gedung, biaya mesin.
Output: barang yang dihasilkan.
3. Produktivitas industri
O
TK
 Bagaimana cara mengukur perilaku industri
P−MC
L= Indeks Lerner
P
Dimana :
P = Harga
MC = Biaya Marjinal
L = Indeks Lerner
 Kekuatan pasar pada suatu industri
µ = a + B1.Con + P2 BE 12 + B3 E22 + … + Bn+1 BE ni
dimana :
µ = ukuran kekuatan pasar pada mata industri
Con =
BEi = hambatan untuk memasuki industri i

G. Lembaga-Lembaga Dalam Ekonomi Industri

Dalam ekonomi industri, terdapat beberapa lembaga antara lain:

1. Perusahaan-perusahaan yang dikuasai pemerintah diarahkan pada tiga


tujuan utama:

a. Mencari keuntungan

b. Alat untuk mencapai tujuan sosial

c. Intervensi guna menstabilkan pasar

2. Koperasi

Koperasi mempuyai tujuan utama diantaranya:

a. Untuk memenuhi kebutuhan anggotanya

b. Untuk mensejahterakan setiap anggota yang berada didalam


perkumpulan
Beberapa alasan koperasi tidak berkembang:

a. Ditinjau dari prilaku anggota

 Ketidakmampuan membayar uang pangkal dan iuran

 Sering melakukan kesalahan dengan bertransaksi diluar


koperasi

 Kesalahan-kesalahan pengurus untuk korupsi

b. Ditinjau dari faktor lain

 Kurangnya modal

 Koperasi tidak dapat menguasai pasar

 Koperasi kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM)

 Kualitas produk yang rendah

Howe (1978) menyatakan bahwa teori perusahaan digunakan pada empat cabang:

1. Pendekatan prilaku, yaitu pendekatan yang menganalisis aspek-aspek


organisasi bisnis dan hubungan yang terjadi

2. Perkembangan teknik-teknik yang digunakan

3. Reaksi lingkungan terhadap lingkungan, baik itu lingkungan sosial, bisnis dan
ekonomi

4. Gabungan pendekatan prilaku:

a. Prilaku pasar dengan tujuan yang berbeda-beda

b. Perusahaan atau keuntungan bekerja berkaitan dengan pendapatan riil atau


status kerja

c. Lembaga atau stabilitator perusahaan


H. Pasar Persaingan Sempurna (Industri Bersaing)

Industri lebih menunjuk pada produsen yaitu sekumpulan perusahaan yang


menghasilkan produk yang relatif sama. Sedangkan pasar menunjuk pada
interaksi konsumen terhadap produsen. Ada 5 asumsi yang mendasari pasar
persaingan sempurna :

1. Produk industri yang homogen


2. Daya ganti yang erat/substitusi
3. Perusahaan sejenis bebas keluar masuk industri
4. Jumlah pembeli dan penjual banyak sekali, tidak ada satu pun yang
mempengaruhi harga.
5. Informasi yang sempurna, baik itu barang maupun jasa

Di dalam keseimbangan pasar seperti yang dijelaskan Alfred Marshall, semua


harga barang tidak sama disebabkan oleh 5 persoalan :

1. Perusahaan menawarkan barang-barang yang kecil. Sedangkan konsumen


sangat banyak sehingga tidak ada pengaruh harga.
2. Barang-barang yang ditawarkan homogen.
3. Tidak ada rintangan masuk atau keluar. Di dalam pasar persaingan sempurna
tidak ada subsidi atau kredit.
4. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba maksimum apakah diperoleh atau
tidak.
5. Dalam Pasar Persaingan Sempurna tidak ada regulasi atau aturan pemerintah.
I. Industri Monopolistik

1. Sifat-sifat/karakteristik industri monopolistik

Pada industri monopoloistik memiliki sifat-sifat atau krakteristik, diantaranya:

a. Terdapat banyak penjual dan pembeli

Contoh: rumah makan, toko sepatu, persalonan, restouran.

b. Adanya kebebasan masuk dan keluar dalam industri

Produk yang dihasilkan tidak standar/memiliki perbedaan dan


bersubstitusi dekat. Perbedaan-perbedaannya terletak pada ukuran,
kualitas, dan lain-lain.

2. Ciri-ciri industri monopolistik

Adapun ciri-ciri industri monopolistik yaitu

a. Menghasilkan produk yang terdeferisiasi (komoditi yang berbeda


karakter).

Contoh: sabun, pasta gigi, rokok, dan lain-lain

b. Kurva permintaan yang diharapkan perusahaan berkemiringan negatif


dengan ciri-ciri:

a) Terdapat banyak perusahaan dengan produk yang sama

b) Kurva permintaan perusahaan secara individual

c) Susah didefinisikan sebab begitu banyaknya penjual yang mudah


untuk keluar dan masuk pasar.

d) Tidak terdapat hambatan baik secara internal maupun secara


eksternal
J. Siklus industri

Secara umum siklus industri terdiri dari

a. Fase awal

Pada fase awal, perusahaan berusaha untuk memperkenalkan


produk, sebab perusahaan belum memperoleh keuntungan (profit) karena
kapasitasnya masih rendah. Pada tahap ini, perusahaan harus melakukan
riset, perusahaan harus mampu mengetahui selera konsumen, pendapatan
masyarakat, input perusahaan, dan melihat tenaga kerja. Pada tahap ini
juga perusahaan akan berusaha mencari pengalaman untuk pasar dan
mampu mengetahui strategi pasar. Pada tahap ini juga terdapat resiko yang
tinggi untuk menghadapi persaingan pasar.

b. Fase pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan, perusahaan sudah memiliki keuntungan


(profit) dan akumulasi modal. Pada tahap ini, terdapat persaingan antara
perusahaan-perusahaan industri. Persaingan-persaingan itu antara lain
persaingan dari segi kualitas, harga, bonus, dan lain-lain.

c. Fase dewasa

Pada fase ini, perusahaan sudah mencapai profit maksial. Adapun


strategi untuk mempertahankan profit yaitu

a) Memperluas promosi/iklan

b) Pelayanan yang prima

c) Memperpendek jarak distribusi

d) Rancangan produk yang selalu penuh inovasi


e) Perbaikan proses produksi

d. Fase penurunan

Pada fase penurunan, perusahaan mudah sekali rentan akan failed.

Gambar siklus industri

Fase dewasa
Fase pertumbuhan
Fase penurunan

Fase awal

 Prilaku perusahaan dinamis

1. Memperluas pasar

2. Memproduksi produk yang menarik konsumen

3. Pelayanan yang semakin prima/memuaskan

4. Memperbanyak pelanggan
K. Kinerja Ekonomi Dan Industri
- Selama periode 2005 – 2011, perekonomian nasional menunjukkan kinerja
yang terus membaik meski sedikit, terganggu akibat adanya krisis global.
- Regulasi adalah kebijakan – kebijakan Negara untuk memancing investor luar
negeri.
- Visi pembangunan industri nasional jangka panjang (2005) adalah membawa
Indonesia pada tahun 2005 untuk menjadi Negara industry tangguh dunia.

VISI 2014 :

Pemantapan daya saing industri manufaktur yang berkelanjutan serta


terbangunnya pilar industri dalam masa depan.

MISI 2014 :

1. Mendorong peningkatan nilai tambah industri


2. Mendorong peningkatan perluasan domestik dan Internasional
3. Mendorong peningkatan industri jasa pendukung
4. Memfasilitasi penguasaan teknologi industri
5. Memfasilitasi penguatan struktur industri
6. Mendorong penyebaran industri keluar pulau Jawa
7. Mendorong peran IKM terhadap PDB
RANGKUMAN MATERI EKONOMI INDUSTRI

Oleh
BAMBANG BINTORO SUTARNO
B1 A1 11 034

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI
2012

Anda mungkin juga menyukai