Anda di halaman 1dari 13

nILMU EKONOMI

(Ar- Rum ayat 9)


Ilmu ekonomi (economics) sering dikaitkan dengan uang. Kalau belajar ilmu ekonomi harus
bisa mengatur dan memiliki uang. Padahal seorang sarjana ekonomi tidak harus kaya dan
belum tentu dapat hidup hemat. Uang memang dipelajari dalam ilmu ekonomi tetapi bukan
satu-satunya materi studi, jadi apa yang dipelajari?

1. Pengertian Ilmu Ekonomi

Jawaban atas pertanyaan diatas dimulai dengan pertanyaan dengan diri kita (manusia)?
Salah satu jawaban paling sering, kita adalah makhluk yang serba terbatas. Tidak semua cita-
cita atau keinginannya dapat tercapai. Karebelajar bagaimana nenentukan pilihanna itu
manusia harus berani menentukan pilihan. Keputusan menentukan pilihan, bukanlah
pekerjaan mudah, sebab harus berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Karenanya
manusia perlu belajar bagaimana menentukan pilihan.

a. Kelangkaan (Scarcity)
Kelangkaan mencakup: Kuantitas, Kualitas, Tempat dan Waktu
Contoh: lahan di Jepang sangat terbatas untuk menikmati lebih perlu biaya yang tidak
sedikit.

b. Pilihan-pilihan (Choices)
-Pilihan Individu: baju apa yang akan dipakai hari ini.
-Pilihan Kolektif: kemana acara gathering organisasi
-Pilihan Kompleks/sulit: sekolah yang tinggi atau cepat-cepat bekerja

c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)


Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang dibuatnya
berdasarkan untung rugi, dengan membandingkan biaya yang harus dikeluarkan dan
hasil yang akan diperoleh: antara berbisnis mobil bekas atau menyimpan dalam deposito.
Kalaupun di salah satu pilihan tersebut ada yang lebih untung.

Sampai disini ilmu ekonomi sudah mulai didefinisikan . kita dapat merumuskannya
sebagai ilmu memilih (study of choice). Karena mempelajari perilaku manusia dalam
menentukan pilihannya.
Definisi yang lebih rinci misalnya: ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan
masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang
langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.

Ilmu ekonomi dapat dirumuskan secara ringkas sebagai berikut:


Adalah suatu study ilmiah yang mengkaji orang perorangan dan kelompok-kelompok
masyarakat menentukan pilihan. Manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas. Untuk
memuaskan bermacam ragam keinginan tersebut, tersedia sumber daya yang dapat
digunakan. Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas. Karenanya, sumber daya
ini langka dan mempunyai kegunaan alternative. Pilihan penggunaan dapat terjadi Antara
penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok (masa depan). Karena itu, cakupan
pilihan atas sumber daya yang tersedia meliputi penggunaan sekarang dan penggunaan
benda-masa depan. Selain itu, penggunaan sumber daya tersebut menimbulkan biaya dan
manfaat, maka diperlukan pertimbangan efesiensi dalam penggunaan sumber daya (Gerardo
P. Sicat dan H.W.Arndt).
Namun sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu ekonomi hanyalah alat untuk memahami dan
menganalisis keadaan yang dihadapi.
2. Masalah-masalah Ekonomi

a. Barang Apa Yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak?


b. Bagaimana Cara Memproduksinya?
c. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi?

3. Barang dan Jasa

Barang, adalah benda-benda yang berwujud.


Jasa, adalah tidak berwujud tapi dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat

4. Barang ekonomi dan barang bebas


Barang Ekonomi, adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka
Barang Bebas, barang yang jumlahnya melimpah

5. Barang Akhir, Barang Modal, dan Barang Antara

Barang Akhir, (final good) adalah barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan
ekonomi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dapat
dibedakan ke dalam dua golongan barang tahan lama/durable good(mobil) dan barang
tidak tahan lama/non-durable good(makanan).

Barang Modal, (capital good) Sebagian barang dihasilkan untuk memenuhi langsung
kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain
(mesin-mesin, tractor, bangunan pabrik).

Barang Antara, (intermediate good) barang-barang yang belum menjadi barang akhir dan
masih diproses lagi sebelum digunakan oleh konsumen Namanya barang antara /bahan aku
(tekstil, baja)

6. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi


Case dan Fair (1996):

a. Memperbaiki cara berpikir yang membantu di dalam pengambilan keputusan


Mampu menganalisis, benar-salah, baik-buruk, untung-rugi, yang akhirnya efektif dan
efisien
b. Membantu memahami masyarakat
Permasalahan kelangkaan di masyarakat dll
c. Membantu memahami masalah-masalah internasional
Krisis moneter dari suatu negara yang berdampak ke negara lain
d. Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi
Ekonom memandang demokratisasi sangat penting dalam rangka memperbaiki alokasi
sumberdaya, dan calon pemimpin harus mampu menjabarkan program-program ekonomi
mereka.

7. Metodologi Ilmu Ekonomi


a. Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian besar terhadap kemampuan memberi penjelasan dan
prediksi atas gejala -gejala yang diamati. Misalnya, mengapa bila suatu harga barang naik,
permintaan terhadapnya cenderung menurun. Selalukah demikian? Penjelasan dan prediksi
ini berdasarkan teori-teori tertentu. Teori adalah pernyataan atau sekumpulan pernyataan
tentang sebab-akibat, aksi-reaksi.
Daya guna dan validitas sebah teori diukur dari kemampuan dan keakuratannya
menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala yang diamati.
b. Model Ekonomi
Berdasarkan teori ekonomi, disusun model ekonomi yang merupakan pernyataan formal
dari sebuah teori. Ciri model ekonomi yang baik adalah ‘Model Siklus Lingkaran Kegiatan
Ekonomi’ atau
‘Circular Flow Of Economic Activity’

B
Pendapatan Rumah Tangga:
Upah/gaji, bunga, sewa, deviden

A
Factor produksi Rumah Tangga:

Tenaga kerja, modal, tanah, kewirausahaan

Rumah Tangga
Perusahaan
Konsumen

Output Perusahaan:
C
Barang dan jasa

Pendapatan Perusahaan:
D
Konsumsi Rumah Tangga
c. Metode Deduktif dan Induktif

Dunia nyata merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode analisis untuk
mengambil kesimpulan dunia nyata, yaitu meyode deduktif dan induktif.
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus
berdasrkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga
suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun. Jadi, bila harga cabe meningkat
permintaan terhadap cabe menurun. Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi adalah
deduktif. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya metode ini tidak mampu lagi menjelaskan
fenomena-fenomena ekonomi. Misalnya, berdasarkan teorinya Adam Smith(klasik),
perekonomian tidak akan pernah mengalami masalah besar dan berlarut-larut, karena
ampuhnya mekanisme pasar. Tetapi depresi besar (great depression) yang melanda
perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif patut
dipertanyakan Kembali.
Sejak saat itu Metode Induktif (mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal
khusus), berkembang. Salah seorang ekonom yang dianggap merintis penggunaan metode
induktif adalah John Maynard Keynes, ekonom Inggris yang menjadi bapak ilmu ekonomi
Makro. Dampak positifnya makin banyak penelitian dengan menghadirkan pemahaman
pemahaman baru.

d. Cateris Paribus dan Fallacy of Composition

Cateris Paribus, perhitungan ekonomi dimana unsur unsur lain dianggap tetap
Fallacy of Composition, memiliki pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu
baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu,
tetapi jika seluruh individu hidup hemat, maka permintaan agregat rendah dan
pertumbuhan ekonomi rendah.

e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif

Contoh nyata Ekonomi Positif, “apabila produksi semen turun maka harganya akan
naik”.
Ekonomi Normatif, “usaha untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan
dengan berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh golongan
penduduk”.
8. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Masalah yang jadi perhatian ekonomi adalah apakah memang sudah terjadi alokasi sumber
daya yang efisien

Ilmu Ekonomi

Efisiensi di tingkat mikro belum tentu


Proses alokasi sumber daya efisien di
baik untuk keseluruhan. Misalnua agar
tingkat individu, perusahaan dan
harga-harga produk industry murah,
industry (kumpulan perusahaan dan
sebaiknya teknologi yang digunakan
barang sejenis).
padat modal. Dengan pilihan ini akan
Teori Ekonomi Mikro mengakibatkan penghilangan tenaga
yang berdampak kepada
1. Interaksi di pasar Barang pengangguran.
Supply, Demmand, Price
2. Tingkah laku pembeli dan penjual Teori Ekonomi Makro
 Bagaimana seorang pembeli
1. Penentuan Tingkat Kegiatan
menggunakan sejumlah
Ekonomi
pendapatan untuk membeli
Pengeluaran Agregat(c+i+g(x-m))
berbagai jenis barang yang
dalam menghasilkan barang dan jasa
dibutuhkannya
2. Pengeluaran Agregat
 Bagaimana seorang penjual atau
Berusaha mencapai keidealan tanpa
produsen menentukan tingkat
menimbulkan inflasi
produksi yang akan dilakukannya.
3. Mengatasi Pengangguran dan
3. Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Inflasi
Pembentukan harga dari pertukaran
antara konsumen dan perusahaan Note:
a. Tujuannya untuk menilai
Note: 1.
tingkat/ meningkatkan
a. Tujuan nya untuk mengukur kesejahteraan suatu negara, bisa
tingkat kepuasan konsumen dilihat dari PDB (Product
(kombinasi pilihan yang Domestic Bruto).
maksimal/relative tapi dengan nilai b. PDB dihasilkan dari seberapa
yang sama) dan kepuasan besar kontribusi pengeluaran
produsen (Laba). dari masyarakat (C), pengeluaran
b. Terbentuknya mekanisme pasar pengusaha (Investasi/ I ),
(invisible hand) dari Supply, pengeluaran pemerintah (belanja
demand terhadap harga. Menurut negara/ G. dan nilai transakasi
pernyataan Adam Smith. berjalan (selisih antara ekspor dan
impor/X - M) dipelopori oleh John
Maynard Keynes.

(Ekonomi Klasik) (Ekonomi Modern)


MEKANISME PASAR
(Surat Al Maidah ayat ( 87 dan 88 ), Al Araf ayat 31, Al Furqon 67)

Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan permintaan dan penawaran. Dalam
pengertian ekonomi, pasar bersifat interaktif, bukan fisik. Mekanisme Pasar adalah proses
penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.

1. Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu.

a. Factor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

1) Harga Barang Itu Sendiri


Jika harga barang semakin murah permintaan akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
2) Harga Barang lain yang Terkait
 Sebagai barang pengganti, artinya apabila bila daging ayam harganya meningkat maka harga
daging sapi akan menurun.sehingga permintaan daging sapi meningkat.
 Sebagai barang pelengkap, apabila harga komplemen dari daging sapi (misalnya beras) turun,
permintaan terhadap beras meningkat contoh lain bbm dan mobil akan ikut berubah pula secara
perlahan.
3) Tingkat Pendapatan Perkapita
Mencerminkan daya beli, makin tinggi pendapatan makin kuat permintaan terhadap barang.
4) Selera atau Kebiasaan
Perbedaan permintaan di suatu daerah, contoh di Papua permintaan beras rendah tapi di pulau
Jawa tinggi.
5) Jumlah Penduduk
Kita ambil contoh beras lagi, makin banyak penduduk permintaan juga semakin banyak.
6) Perkiraan Harga di Masa Mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu
sekarang, sehingga berdampak kepada pembelian yang meningkat
7) Distribusi Pendapatan
Apabila distribusi pendapatan nasional timpang di Indonesia dimana kekayaan suatu negara
dinikmati oleh kaum minoritas akan berdampak kepada kecilnya permintaan.
8) Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan
Iklan, kredit, discount, promosi dll.

b. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan
factor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka kita dapat mengetahui
hubungan antara variable tidak bebas (dependent variable) dan variabel-variabel bebas (independent
variable).
Penjelasan di muka dapat ditulis dalam bentuk persamaan matematis yang menjelaskan
hubungan antara tingkat permintaan dengan factor-faktor yang memengaruhi permintaan.

- +/ - + + + + + +
Dx = f (Px, Py, Y/ cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom)
Dimana :
Dx = Permintaan barang X
Px = Harga X
Py = Harga Y barang subtitusi atau komplemen
Y/ = Pendapatan perkapita
cap
sel = Selera atau kebiasaan
pen = Jumlah penduduk
Pp = Perkiraan harga X periode mendatang
Ydist = Distribusi pendapatan
prom = Upaya produsen meningkatkan penjualan (promosi)

Dx adalah variable tidak bebas(dependent variable) , karena besar nilainya ditentukan variable
variable yang ada di kanan.(independent varable).
Tanda positif (+) dan negative ( - ) menunjukkan pengaruh masing-masing variable bebas
terhadap permintaan barang X. Tanda positif menunjukkan hubungan searah, sedangkan tanda
negative menunjukkan hubungan terbalik. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk (pen) akan
meningkatkan permintaan barang X. sementara jika harga X (Px) naik, permintaan barang X turun.
Dalam analisis ekonomi tidak semua variable diperhitungkan . biasanya yang diperhitungkan
adalah yang pengaruhnya besar dan langsung. Dalam hal ini variable yang dianggap mempengaruhi
permintaan suatu barang adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan. Bentuk
penyederhanaannya:
- +/- +
Dx = f (Px, Py, Y/ cap)
Tanda-tanda positif atau negative dapat ditulis dengan persamaan matematis ծDx/ ծPx < 0 (jika
harga X naik, permintaan barang X turun, atau sebaliknya), ծDx/ ծPy > 0 ( jika harga barang subtitusi
x naik, begitu juga sebaliknya ).

c. Skedul dan Kurva Permintaan

Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan tingkat permintaan
barang tersebut.
Misalnya, fungsi permintaan beras di kota Brebes perbulan merupakan fungsi linear berikut ini,

Qd = 100 – 10P
Dimana : Qd = permintaan beras (dalam ribu ton)
P = harga beras perkilogram ( dalam rupiah )
Dari persamaan diatas kita menyimpulkan bahwa jika harga beras nol (gratis), permintaan beras
tidaklah tak terhingga , melainkan hanya 100.000 ton. Permintaan beras akan menjadi nol kalau harga
beras Rp 10.000,00 atau lebih per kilogram. Kita dapat menentukan berapa jumlah permintaan beras
pada berbagai tingkat harga antara nol rupiah sampai Rp 10.000,00 perkilogram, seperti tertera dalam
skedul permintaan berikut ini

Tabel
Skedul Permintaan

Permintaan Beras per Harga beras perkilogram


bulan (Rp)
(ribu ton)
100 0
80 2.000
60 4.000
40 6.000
20 8.000
0 10.000

Harga beras per kilo


(Rp ribu)
120

100

80
Qd = 100 -
60 10P

40

20

0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

Kuantitas beras
(ribu ton)
d. Kasus Pengecualian

Diatas hukum dari permintaan telah dijelaskan . adakalanya hukum permintaan menjadi tidak
berlaku, yaitu kalau harga barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut meningkat, dimana
ada tiga kelompok barang

1) Barang yang memiliki unsur spekulasi


Emas, saham, tanah (di kota)
2) Barang Prestise/ inferior
Mobil mewah, lukisan terkenal, mampu meningkatkan gengsi
3) Barang Giffen
Seperti beras, apabila pendapatan perkapita meningkat permintaan barang tersebut justru
turun.

2. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai
tingkat harga selama satu periode tertentu. Factor factor yang menentukan tingkat
penawaran adalah harga jual barang yang bersangkutan, serta factor-faktor lainnya yang
dapat disederhanakan sebagai factor non harga

a. Factor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

1) Harga Barang Itu Sendiri


Hukum penawaran “semakin tinggi harga suatu barang, cateris peribus, semakin banyak
jumlah barang tersebut tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya”.
2) Harga barang lain yang terkait
Barang-barang subtitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Misalkan dikarenakan
kenaikan biaya produksi di luar negeri, atau kenaikan tarif impor, baju yang di impor menjadi
mahal harganya. Konsumen baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri
sehingga permintaan terhadap baju produksi dalam negeri meningkat. Kenaikan permintaan ini
pada gilirannya akan mendorong para produsen dalam negeri untuk meningkatkan hasil
produksinya, sehingga penawaran baju meningkat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran
suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, dapat kita
nyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang
berkurang,dan sebaliknya
3) Harga factor produksi
Apabila harga factor produksi(upah, bahan baku, tingkat bunga modal) naik akan meningkatkan
harga produk sehingga penawaran berkurang, dan tidak menarik lagi dari sisi keuntungan/laba
sehingga perusahaan beralih ke industry lain.
4) Biaya produksi
Sama dengan harga factor produksi
5) Teknologi Produksi
Membuat tingginya penawaran barang
6) Jumlah pedagang/ penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakain banyak, maka penawaran barang tersebut
bertambah.
7) Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya.
Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara
maksimum, tetapi akan menggunakan pada tingkat produksi yang memberikan keuntungan
maksimum.
8) Kebijakan pemerintah
Meningkatkan supply beras karena program pemerintah swasembada beras.

b. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan
factor-faktor yang mempengaruhinya
+ +/- - - + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
Di mana :
Sx = Penawaran Barang X
Px = Harga X
Py = Harga Y (barang Subtitusi atau
Komplemen)
Pi = Harga input
C = Biaya produksi
tek = Teknologi produksi
ped = Jumlah pedagang/penjual
tuj = Tujuan perusahaan
kebij = Kebijakan pemerintah

Tanda positif (+) dan negative (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variable bebas terhadap
penawaran barang X.
Misal, fungsi penawaran mobil adalah:
Qs = - 40 + 5P
Di mana : Qs = jumlah mobil yang ditawarkan (ribu unit) pertahun
P = harga mobil per unit (puluh juta rupiah per unit)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila harga mobil per unit hanya Rp 80 jt atau
kurang, produsen tidak mau menjual mobil. Setiap satu unit kenaikan harga menyebabkan penawaran
mobil meningkat lima unit. Jika berubah adalah factor non harga seperti teknologi, kurva penawaran
bergeser ( shifting) ke bawah dari S0 ke S1

Harga (Rp juta)


S0
120
110 Qs = - 40 + 5P
100 S1
90
80
Kemajuan teknologi

5 10 15 20 kuantitas mobil
(ribu unit)
c. Kasus Pengecualian

Seiring meningkatnya tingkat upah dokter spesialis justru menurunkan menurunkan jam
kerjanya. Begitu juga jam kerja pegawai dari data di bawah ini backward banding labour
supply curve
Table
Penawaran Tenaga Kerja

Upah per jam Jumlah jam kerja


(dalam Rupiah) (per minggu)
2.000 4
4.000 12
8.000 20
12.000 24
14.000 25
16.000 23
18.000 20

upah perjam
(dalam rupiah)
20,000
18,000
16,000
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
0 5 10 15 20 25 30
Jumlah jam kerja
(Per minggu)

Bagi seorang dokter spesialis yang tarifnya sudah tinggi untuk sekali tiap periksa pasien, ia
cenderung akan mengurangi jam kerja prakteknya dan menambah leisure time (waktu luang)

3. Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak
ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikomsumsi dan dijual. Permintaan sama dengan
penawaran. Jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran
meningkat, jumlah permintaan menurun.
Kasus Pasar Mobil Sedan
Permintaan : Qd = 200 - 10P
Penawaran : Qs = - 40 + 5P
Dimana : Qd, Qs = ribu unit pertahun
P = puluh juta rupiah/ unit
Kesembangan Pasar :
Qd = Qs
200-10P = -40 + 5P
240 = 15P
P = 16
Qd = 200 – 10 (16) = 40
Qs = -50 + 5 (16) = 40

Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp 160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan
sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil per tahun.
Jika harga mobil ditetapkan Rp 150 juta per unit (di bawah harga pasar keseimbangan), maka
akan terjadi kelebihan permintaan sebanyak 15.000 unit mobil per tahun. Jika harga mobil ditetapkan
Rp 170 juta per unit ( diatas harga keseimbangan), terjadi kelebihan penawaran sebanyak 15.000 per
tahun.
Diagram
Keseimbangan Pasar Mobil
Harga
(Rp juta)
Kelebihan Penawaran

200
160 E
120
80 kelebihan permintaan

40

25 50 75 100 125 150 175 200 Kuantitas mobil


(ribu unit)
4. Perubahan Keseimbangan Pasar
Baik dari supply dan demand nya

5. Surplus Ekonomi
Kesejahteraan keuntungan atau kerugian dari dampak pelaku ekonomi yang lain secara total

6. Kegagalan Pasar
 Informasi tidak sempurna
 Kekuatan monopoly
 Eksternalitas ( keuntungan atau kerugian dari dampak pelaku ekonomi yang lain)
 Barang public
 Barang altruism (seperti darah yang ada di PMI)

7. Intervensi Pemerintah

Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sbb:

a. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi
dapat dihindarkan.
b. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur
dan stabil
c. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang
dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli
yang merugikan,
d. Menyediakan barang public (public goods) untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
e. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat
dihindari atau dikurangi

1) Kontrol Harga
Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau produsen
Harga dasar (Floor Price) untuk menjaga produsen, Harga maksimum (Ceiling
Price) untuk menjaga konsumen, Kuota membatasi agar harga produk atau jasa naik.
2) Pajak dan Subsidi

Anda mungkin juga menyukai