OLEH
ANRIYAN RIDWAN TAHIR
B111 14 538
OLEH
ANRIYAN RIDWAN TAHIR
B111 14 538
SKRIPSI
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI
v
ABSTRAK
Anriyan Ridwan Tahir (B111 14 538) Bagian Hukum Pidana Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin dengan judul skripsi Analisis Hukum
Terhadap Kejahatan Siber (Cyber Crime) Pencurian Data Berupa Hak
Cipta (Copyright) Milik Stasiun Televisi Swasta. di bawah bimbingan
Bapak Andi Sofyan selaku pembimbing I dan Ibu Hijrah Adhyanti
selaku pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk pengetahuan terhadap wujud dari
perbuatan pidana kejahatan siber (cybercrime) berupa pencurian data hak
cipta (copyright) yang merupakan salah satu bagian dari hak atas kekayaan
intelektual yang dilakukan pelaku yang dimiliki korporasi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam lingkup maya (cyberspace)
sebagai lokasi penelitian lapangan (field research) dan juga penelitian
kepustakaan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Perpustakaan
Pusat Universitas Hasanuddin.
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Tindak pidana pencurian data berupa hak cipta milik stasiun
televisi swasta merupakan suatu bentuk dari Pencurian Kekayaan
Intelektual yang berkembang dan masuk ke ranah Lembaga penyiaran
swasta.
2. Lembaga penyiaran swasta yang menjadi pemilik atau diberikan
izin mengelola hak ekonomi dalam terjadinya variasi dari delik ini tidak
hanya dapat melakukan penuntutan secara keperdataan tetapi dapat
melakukan penuntutan secara pidana.
3. Bila dicermati lebih detail tindak pidana pencurian data ini atau
pencurian kekayaan intelektual ini tujuannya mengakses dan lalu
mengelola hak cipta secara ilegal melalui media siber dalam ruang siber
(cybercrime) dengan cara mengakses dan menyebarkan secara melawan
hukum dengan melakukan delik kejahatan siber.
4. UU ITE yang berlaku dinilai kurang spesifik terhadap tindak pidana
yang telah diakui secara internasional melalui konvensi internasional. yang
dilakukan para pelaku di ranah maya, tidak adanya aturan khusus perihal
kejahatan siber yang secara khusus mengatur tindak pidana kejahatan
terhadap ha katas kekayaan intelektual dalam ranah dan atau hak-hak lain
yang dapat dikomersilkan dan dimanfaatkan oleh pihak yang sama sekali
tidak memiliki izin dari pemilik hak dalam ranah maya atau ruang siber
(cyberspace). Seperti aturan kejahatan khusus yang mengatur tentang
tindakan Hacking, Cracking, Phising dan bahkan Carding dan jenis
kejahatan lain di ranah maya yang telah berkembang hingga saat ini.
vi
ABSTRACT
Anriyan Ridwan Tahir (B111 14 538) Criminal Law Section of the Faculty
of Law, Hasanuddin University with the title of thesis Legal Analysis of
Cyber Crime Theft of Data in the Form of Copyright Owned by
Commercial Broadcasting. under the guidance of Mr. Andi Sofyan as
mentor I and Mrs. Hijrah Adhyanti as mentor II.
This study aims to knowledge of the form of cyber crime in the form of theft
of copyright data which is one part of intellectual property rights carried out
by corporate-owned actors.
This research was carried out in cyberspace as the location of field research
and also library research in the Faculty of Law, Hasanuddin University and
Hasanuddin University Central Library.
The results of this study indicate that:
1. Crime of theft of data in the form of copyright belonging to private
television stations is a form of theft of intellectual property that is developing
and entering the realm of private broadcasters.
2. Private broadcasting institutions that are owners or given permission to
manage economic rights in the occurrence of variations of these offenses
not only can carry out civilian prosecutions but can carry out criminal
prosecutions.
3. If more detailed scrutiny of data theft or intellectual property theft is aimed
at accessing and then managing copyright illegally through cyber media in
cyber space by illegally accessing and disseminating it by conducting cyber
crime offenses.
4. The applicable ITE Law is considered to be less specific to criminal acts
that have been recognized internationally through international conventions.
conducted by cyber actors, there is no specific rule regarding cyber crime
that specifically regulates crimes against intellectual property rights in other
domains and / or rights that can be commercialized and utilized by parties
who do not have permission from the owner rights in cyberspace or
cyberspace. Like the special crime rules governing the actions of Hacking,
Cracking, Phishing and even Carding and other types of crimes in the virtual
domain that have developed to this day.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat allah swt berkat rahmat
tak terhingga kepada kedua orang tua penulis, Moch RIdwan dan Nini
sampai memberi nasihat yang tiada habisnya, penulis yakin doa-doa dari
kalian berdua baik secara tersurat maupun tersirat, baik dalam vokal
ataupun dalam diam membawa anakmu ini sampai sejauh ini dan akan
lebih jauh lagi menjangkau dunia untuk kalian. Serta kepada adik-adik
penulis Alfian Ridwan Tahir, Raihan Ridwan Tahir dan Putri Khairani
sangat luar biasa menaikkan moril dan goal penulis yang detailnya tidak
yang telah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
viii
proses penyelesaian skripsis ini. Untuk itu penulis mengucapkan rasa
terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A selaku Rektor Universitas
2. Ibu Prof. Dr. Farida Pattitingi, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas
Bapak Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H., Bapak Dr. Syamsuddin
Muchtar, S.H., M.H., Bapak Dr. Hasrul, S.H., M.H. atas segala
skripsi ini.
4. Bapak Prof Dr. H.M Said Karim , S.H., M.H., M.Si, M.H., Bapak Dr.
Abd. Asis, S.H., Ibu Dr. Dara Indrawati, S.H., M.H. selaku tim
ini.
universitas hasanuddin.
ix
6. Dosen pengajar fakultas Hukum Universitas Hasanuddin yang
penelitian.
Pak Usman, Bu Lina, Bu Joice dan yang lainnya yang tidak sempat
saya sebutkan.
Ikhsan Alfakih dan yang lain yang tak sempat penulis sebutkan.
dari kalian.
x
perkumpulan dengan bahasan menarik, klimaks dan kontributif ke
sesama.
kalian semua meski banyak kendala waktu 40 hari terasa luar biasa
Bagi penulis sebuah bantuan dalam bentuk apapun tak dapat dinilai
dengan materil. Oleh karena itu, kepada pihak-pihak yang telah terlibat
Tentu penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
xi
sempurna oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik serta
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI ............................... v
ABSTRAK ........................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Perananya ........................ 13
1. Hak Cipta (Copyright) ................................................................... 18
2. Sifat Hak Cipta .............................................................................. 20
3. Hak-Hak Dalam Hak Cipta ............................................................ 22
B. Tindak Pidana Pencurian Intelektual Dlm Dunia Siber .................. 26
C. Eksistensi Lembaga Penyiaran Dan Regulasi .............................. 28
1. Regulator Penyiaran Stasiun Televisi ........................................... 29
2. Perizinan Lembaga Penyiaran ...................................................... 31
3. Masalah Hak Cipta Penyiaran ....................................................... 32
D. Komparasi regulasi pertanggungjawaban pidana dlm kejahatan siber
……………………………………………………………………………… 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .......................................................................... 38
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 38
xiii
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40
D. Analisis Data ................................................................................ 40
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kualifikasi tindak pidana pelanggaran hak cipta milik stasiun televisi
swasta .............................................................................................. 41
B. Pertanggungjawaban pidana materil terhadap pelaku dari kejahatan
pencurian data berupa hak cipta yang merupakan salah satu dari hak atas
kekayaan intelektual milik stasiun televisi swasta ............................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 68
B. Saran ........................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 71
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
berupa karya tertentu baik berupa visual maupun non visual seperti dalam
bentuk musik & film. Namun apa jadinya bila terjadi kejahatan siber
Perlu diketahui hak cipta pada dasarnya hak eksklusif yang diberikan
kepada pencipta atau pihak yang diberikan izin untuk mengelola hak cipta.
Pihak pemilik atau yang diberikan izin bisa saja lalai dalam menjaga hak
dari pihak pemilik atau pihak yang diberikan izin melalui perangkat
elektroniknya.
1
Ditemukannya Personal Komputer (PC) memberi ruang baru
berkembangnya dunia yang jauh lebih kompleks dan sangat dinamis serta
“Ubi societas ibi ius” atau dimana ada masyarakat disitu pula ada
dari evolusi teknologi ini mulanya tak memberikan masalah signifikan hanya
semisal bug4 atau human error yang membuat pengguna internet tidak bijak
yang menyerang piranti lunak dari personal komputer atau devicenya. Bila
1
Semi-nyata merupakan suatu bentuk kenyataan yang wujudnya tidak sepenuhnya nyata bila dikaitkan dengan
internet yang kita ketahui juga berperan dalam mewujudkan social media dimana wujud kita tak nyata disana
tetapi saling terhubung dengan pihak lain on-line.
2
AI ialah artificial intelligence merupakan suatu bentuk kecerdasan buatan atau sederhananya komputer yang
memiliki pemikiran sendiri tetapi terbatas pada perintah yang telah diberikan sebelumnya melalui coding.
3
Maskun, Kejahatan Siber (Cyber Crime) Suatu Pengantar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm.2
4
Bug ialah perintah yang salah yang berbenturan dengan perintah lainnya atau kesalahan developer dalam
mengembangkan hak miliknya (e.g. aplikasi, game)
2
menilik ke prinsip kausalitas (sebab-akibat) dimana suatu ruang baru
tentunya tidak hanya memunculkan hal positif yang baru tetapi jg hal negatif
mengingat umur, kesehatan jiwa, kaya, miskin, posisi sosial atau keadaan
mirip seperti teori hukum murni dari Hans Kelsen tetapi berbeda dari
pengecualian umurnya.
5
Yesmil Anwar & Adang, Kriminologi, (Bandung: Refika Aditama, 2013), hlm.40
6
Maskun, Kejahatan Siber (Cyber Crime) Suatu Pengantar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm.17
3
Kejahatan-kejahatan seperti ini bisa saja terjadi, dalam sebuah
Prasaran Bachrudin Suryobroto yang mengutip Manuel Lopez-Rey
mengenai kejahatan non-konvensional yang kian menjadi sasaran para
pemerhati kriminologi : “A great number of crimes are committed
undercover of official and emi official position; for ideological, revolutionary,
and nasionalistic reasons; act of terrorism supported or encouraged by
governments or perpetrated by special governmental groups and
organizations; corruption and violation of human rights committed by
political organization, etc.”7
Pelaku dari tindak kejahatan siber ini bisa saja dari berbagai
kejahatan yang bahkan melanggar hak asasi manusia (human rights) untuk
mencapai tujuannya.
merupakan salah satu resiko terbesar dari global finansial dan stabilitas
7
Yesmil Anwar & Adang, op. cit. hlm 59.
8
Maskun, op. cit. hlm 11.
4
politik. Jika berhasil, pelaku kejahatan di dunia siber memiliki potensi untuk
dari ruang siber bagaimana bisa suatu ruang yang cukup abstrak
Inggris dan Wales terkait serangan siber menjabarkan untuk tahun 2016
ada sekitaran 5,8 juta insiden serangan siber yang berupa fraud (penipuan
serangan siber ini menurun menjadi 4.7 juta turun 15% dengan detailnya
dari tahun sebelumnya untuk insiden yang sama. 12 Hal ini memberikan
9
Joshua B. Hill & Nancy E Marion, Introduction to Cybercrime Computer Crimes, Laws, and Policing in The 21st
Century, (California: Praeger, 2016), chapter 1 hlm 13
10
George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm 504
11
https://www.ons.gov.uk/peoplepopulationandcommunity/crimeandjustice/articles/overviewoffraudstatistics/year
endingmarch2016 diakses pada tanggal 7 Juni 2018, pukul 1:10 WITA
12
https://www.ons.gov.uk/peoplepopulationandcommunity/crimeandjustice/articles/overviewoffraudandcomputer
misusestatisticsforenglandandwales/2018-01-25 diakses pada tanggal 7 Juni 2018, pukul 1:18 WITA
5
gambaran atau sketsa kasar bagaimana cybercrime (kejahatan siber) terus
bagi pengguna jagat maya. meski insidennya tidak selalu statis meningkat
Apa yang dilansir dari Crime Survey For England and Wales (CSEW)13
hanya salah satu contoh kecil perkembangan yang signifikan dari kejahatan
siber. Hal ini erat dengan permasalahan waktu, ruang, dan hukum siber
menjadikan pola hukum dalam ruang siber ini membentuk ruang relasi baru.
13
Crime Survey For England and Wales (CSEW) merupakan Lembaga survei Inggris dan Wales yang dibawahi
oleh pemerintah United Kingdom situs resminya ialah https://www.ons.gov.uk/
14
Niniek Suparni, Cyberspace Problematika dan Antisipasi Pengaturannya, (Jakarta:SInar Grafika, 2009), hlm.
8
6
tentu hukum pun harus diberikan bentuk baru dengan banyak perubahan
menjual kepada umum barang hasil pelanggaran hak cipta”.15 Kasus ini
kasus kejahatan siber juga, perlu diketahui cara memperoleh hak cipta ini
atau dengan cara mengunduh secara illegal melalui situs pembajak hak
15
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya dengan No Putusan.3482/Pid.B/2012/PN.Sby
16
Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang
dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi.
(https://www.termasmedia.com/lainnya/software/69-pengertian-database.html) terakhir diakses 8 Juni 2018
7
Kasus ini memberikan gambaran dasar seberapa progresifnya
kejahatan siber yang berkembang dari masa ke masa. Pada kasus ini hak
Intelektual) yang selama ini merupakan bagian dari ranah perdata kini
siber yang bernuansa pelanggaran HAKI khususnya hak cipta yang masuk
(piracy).
Konsep bagi HAKI sendiri ialah bahwa setiap orang dapat diberikan
hak secara legal atas kekayaan tidak berwujud (intangeble property) yang
berasal dari kecerdasan seseorang dan termanifestasi dalam hal “baru dan
unik”. Ini semua terwujud dalam beberapa legal area yaitu : copyrights,
dan global.18
17
Jay S. Albanese, Combating Piracy: Intellectual Property Theft and Fraud, (USA: Transaction Publishers,
2006), hlm 14
18
Sesuai dengan nomenklatur terhadap pelaku pelanggaran kekayaan intelektual yang digunakan oleh Jay S.
Albanese dalam bukunya yang berjudul Combating Piracy : Intellectual Property Theft and Fraud dan intisari
dari halaman 15 paragraf 1
8
Legalitas yang berlaku di Indonesia terhadap aturan Hak Cipta dan Cyber
Crime tidak terlepas dari UU No 19 Tahun 2002 yang telah dicabut dan ganti
terjadi dalam Kawasan industri hak cipta seperti perusahaan film atau
perusahaan penyiaran yang memiliki hak atas suatu ciptaan baik itu licence
(izin) atau kepemilikan hak cipta. Seperti kasus yang menimpa HBO pada
tahun 2017 silam dimana data program tayangan HBO yang akan datang
series dan juga material terkait dengan Game Of Thrones dan sang hacker
19
Data Statistik terkait serangan yang dialami oleh perusahaan global selama tahun 2017 diantaranya
malware, phising, web based attacks, botnets, malicious code, malicious insiders, denial of service,
ransomware. (https://www.statista.com/statistics/474937/cyber-crime-attacks-experienced-by-global-
companies/) terakhir diakses 8 Juni 2018
9
dengan 1500 Gigabytes).20 Tak menutup kemungkinan hal ini akan terjadi
dan terulang di ranah global dan terlebih lagi di Indonesia. Sebagai pusat
Dilansir dari The Guardian pada akhir November 2017 jaksa USA
kabel HBO karena telah mencuri sejumlah episode dan rangkuman naskah
sebesar $6 million ( enam juta dollar). 21 Berbagai macam motif yang dimiliki
oleh para hacker dalam menjalankan aksinya tak terkecuali dengan motif
menjadi sasaran empuk para hacker yang berorientasi pada uang saat
20
Dilansir dari Washington post, dengan judul HBO is hacked, and Game of Thrones episodes may have
leaked out (https://www.washingtonpost.com/news/the-switch/wp/2017/07/31/hbo-is-hacked-and-game-of-
thrones-episodes-may-have-leaked-out/) diakses terakhir 8 Juni 2018
21
Dilansir dari theguardian, dengan US prosecutors charge Iranian with Game of Thrones hack
(https://www.theguardian.com/media/2017/nov/21/us-prosecutors-charge-iranian-game-of-thrones-hack-
behzad-mesri) diakses terakhir 8 Juni 2018
10
B. Rumusan Masalah
salah satu dari hak atas kekayaan intelektual milik stasiun televisi
swasta ?
C. Tujuan Penelitian
cipta yang merupakan salah satu bagian dari hak atas kekayaan
pencurian data hak cipta yang merupakan salah satu dari hak
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Horizontal
11
2. Secara Vertikal
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
22
Suyud Margono dan Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektuual Aspek Hukum Bisnis, (Jakarta:
Grasindo, 2002), hlm.4
23
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian, Kebijakan Pemerintah Dalam
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Dan Liberalisasi Perdagangan Jasa Profesi Di Bidang Hukum. Jakarta
2007, hlm 5.
13
4. Berne Convention for the Protection of Literary and Artisctic
1997);
undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang No. 7 tahun 1987 (UU Hak Cipta); dalam waktu
tahun 2014);
Varietas Tanaman;
24
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian, op. cit., Hlm 4
14
5. Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu;
Secara institusional, pada saat ini telah ada Direktorat Jendral Hak
dan desain tata letak sirkuit terpadu. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
yang berasal dari dunia industri dan perdagangan, maupun dari institusi
25
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian, op. cit., Hlm 4
15
19 Tahun 2002 yang meperbaharui UU no 12 Tahun 199726 tentang hak
5. Batas waktu proses perkara perdata di bidang Hak Cipta dan Hak
kontrol teknologi;
tinggi;
26
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1987 dan terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997;
27
Ermansjah Djaja, Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Jakarta: Sinar Grafika 2009), hlm 4-5.
16
10. Ancaman pidana terhadap perbanyakan penggunaan Program
melawan hukum.
global saat ini, hak cipta sebagai hak eksklusif pun berkembang dan Jika
adanya perlindungan hak ekonomi dan hak moral bagi para pencipta
Selain itu juga terdapat adanya hal-hal dan penemuan baru di dalam
UU Hak Cipta, misalnya mengenai penggunaan hak cipta dan hak terkait
dan sebagainya.29
28
Trias Palupi Kurnianingrum, “The New Material On Copyright Act Number 28 Year 2014” Materi Baru Dalam
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014. Negara Hukum. Vol.6 No. 1, Juni 2015, hal 97.
29
Trias Palupi Kurnianingrum, op. cit., 98
30
Trias Palupi Kurnianingrum, op. Cit., 98-103
17
2. Perlindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para pencipta
tuntutan pidana;
dikelolanya;
Jadi unsur-unsur hak cipta dari definisi tersebut ada tiga, yaitu 31 :
31
Ibid. hlm. 18
18
3. hak memberi izin untuk memperbanyak dan mengumumkan
(assignment right).
1. paten (patent);
2. merek (trademark);
5. desain tata letak sirkuit terpadu (integrated circuit lay out design).
32
Ibid. hlm. 16
33
Suyud Margono dan Amir Angkasa. Loc. cit
19
2. Sifat hak cipta
disebutkan bahwa hak cipta adalah hak khusus; diartikan sebagai hak
atas izin pencipta tersebut (pemegang hak), dan bahwa orang lain tersebut
yang istimewa. Tetapi, ada batasan-batasan tertentu bahwa hak cipta juga
34
Ibid. hlm. 20-21
20
c. Hak cipta dapat beralih maupun dialihkan
3 UU Nomor 7 Tahun 1987). Pengalihan dalam hak cipta ini dikenal dengan
b license: merupakan pengalihan hak cipta dari suatu pihak kepada pihak
principle of specification dalam hak cipta, maka hak cipta dibatasi oleh:
b. jumlah: misalnya jumlah produksi barang sekian unit dalam satu tahun;
21
3. Hak-Hak dalam hak cipta35
Hak cipta menurut literatur dan dan ilmu pengetahuan mempunyai dua
reproduksi/terjemahan/adaptasi/aransemen/transformasi,dan
b. hak mengumumkan.
ciptaan dan diri si pencipta atau dapat berupa integritas dari si pencipta.
Dalam ilmu hukum hak moral merupakan hak yang tidak dapat dialihkan.
35
Ibid. hlm. 22
22
a. droit de paternite : pencipta berhak untuk mencantumkan namannya
pada ciptaannya;
dialihkan sedangkan hak moral tidak dapat dialihkan. Selain hak ekonomi
dan hak moral, ada ketentuan tertentu dalam hak cipta yang menimbulakn
satu macam hak lagi, yaitu hak menyewakan (rental right), yaitu hak
pencipta atau penerima hak cipta atas karya film dan program komputer
maupun produser rekaman suara berupa hak untuk melarang orang atau
Hak cipta juga mempunyai hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta
(neighboring rights) seperti yang diatur dalam Konvensi Roma 1961, yaitu
36
Ibid. hlm. 23
23
b. produser rekaman (producers of phonogram);
Neighboring rights ini secara tersurat terdapat dalam Pasal 43c Undang-
reputation and goodwill. Adapun HAKI sebenarnya bukanlah suatu hal yang
545 jo. S. 1913 No. 214, yang mulai berlaku di Indonesia berdasarkan
prinsip konkordansi.
37
Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm.26
24
Undang-undang merek pertama Indonesia lahir pada tahun 1961
hukum merek.38
kita untuk meninjau kembali hukum dagang 1838, untuk diubah atau
para penjual dan pembeli dana. Pasar ini lazim dikenal dengan nama
“bursa”. Bursa secara yuridis diatur dalam buku kesatu, bab keempat kitab
38
Adrian Sutedi, Loc. cit
39
Sumantoro, Hukum Ekonomi, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2008), hlm.13
40
Ibid. hlm. 14
25
undang-undang hukum dagang. Di dalamnya tidak saja diatur mengenai
definisi “bursa” secara lebih khusus yang membatasi aktivitas bursa pada
Siber
yang beragam dan jarak jauh, dan timbulnya harapan mengenai perubahan
41
Ibid. hlm. 63
42
Niniek Suparni, op. cit. hlm 8
26
ruang dan jarak, hubungan hukum baru terbentuk, entitas dan lembaga
baru timbul, pola tingkah laku timbul dan pada gilirannya hukum harus
hukum yang langsung pada ilmu ekonomi, politik, dan ideologi, kaitan
penggunaan informasi.
disusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual yang
27
Asas Universality, asas ini disebut sebagai “universal interest
Penyelenggaraanya
Tahun 2002 Tentang Penyiaran terdiri atas: jasa Penyiaran Radio dan Jasa
Penyiaran Televisi lalu jasa penyiaran dibagi lagi berdasar Pasal 13 ayat
43
Ahmad M. Ramli, Cyber Law & HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia, (Bandung: Refika Aditama, 2004),
hlm.20
44
Loc., cit
28
d. Lembaga Penyiaran Berlangganan.
siaran dan televisi. Sehingga hukum penyiaran hanya berlaku bagi kedua
45
Judhariksawan, Hukum Penyiaran, (Depok: Rajawali Pers, 2013), hlm.17
29
yang bersifat independent mengatur hal-hal mengenai penyiaran. Spirit
dan lain-lain. Dasar dari fungsi pelayanan informasi yang sehat adalah
46
Ibid. hlm.7
47
Ibid. hlm.7
30
Tahun 2002, yaitu Diversity of Content (prinsip keberagaman isi) dan
Untuk itu terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk memperoleh
penyiaran LPS dan LPB melalui terrestrial secara periodic setiap 5 (lima)
tahun sekali untuk jasa penyiaran radio dan 10 (sepuluh) tahun sekali untuk
48
Ibid. hlm.8
49
Ibid. hlm.69
31
Pada 2008 Menteri Komunikasi dan Informatika menetapkan
mendasar, tidak hanya dalam konteks teknologi, tetapi juga dalam hal
maka hal itu tidak akan berlaku pada era penyiaran digital karena
50
Ibid. hlm.70-80
32
pemerintah menerapkan untuk memisahkan antara network provider dan
content provider.51
dokumen utama perlindungan hak cipta pada tahun 1886 yang mengalami
51
Ibid. hlm.89
52
Ibid. hlm.128
53
Ibid. hlm.129
33
WIPO 1970 dinyatakan bahwa yang termasuk dalam ruang lingkup
Property Rights).55
masalah hak cipta juga memperoleh porsi aturan khusus. Dalam Pasal
54
Ibid. hlm.135
55
Ibid. hlm.136
56
Ibid. hlm.137
34
3. Kepemilikan hak siar sebagaimana dimaksud ayat (2) harus
tertentu yang diperoleh secara sah dari pemilik haka tau penciptanya.”
perhelatan piala dunia (world cup). Selain itu, salah satu kasus yang
siber
kejahatan siber dalam ranah hak atas kekayaan intelektual khususnya Hak
57
Ibid. hlm.137
35
penyelenggara penyiaran sebagai locus delicti. serta untuk
Undang-undang tersebut.
berarti menentukan adanya perbuatan yang dilarang, dan yang oleh karena
itu diancam dengan sanksi pidana. Ini tidak lain sebagai perumusan tindak
adanya Privacy Act 2000. Bagian 10 terdapat ketentuan yang lebih bersifat
computer Information, system, Decree No. 147 of the State Council of the
individu dan 15.000 Yuan pada organisasi dalam kasus ketika mereka
informasi komputer tanpa izin. Pendapatan ilegal mereka akan disita dan
58
Supanto, Perkembangan Kejahatan Teknologi Informasi (Cyber Crime) dan Antisipasinya Dengan Penal
Policy. Yustisia. Vol.5 No. 1, Januari-April 2016, hal. 60
36
denda akan dijatuhkan dalam jumlah satu sampai tiga kali lebih banyak
59
Ibid. hlm.59
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
hukum60, maka jenis data yang paling utama yang digunakan oleh
60
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu TInjauan Singkat, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), hlm.14
38
1) Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang bersifat
hakim61.
pengadilan62.
61
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Edisi Revisi), (Jakarta: Kencana, 2016), hlm.181
62
Ibid. hlm. 181
63
Ibid. hlm. 185
39
putusan pengadilan, serta hasil survei (kuesioner) yang memiliki
D. Analisis Data
secara jelas dan konkrit terhadap objek yang dibahas secara kualitatif
40
BAB IV
televisi swasta
suatu karya ciptaan yang dipegang oleh stasiun televisi swasta yang
penyiaran.
64
Ashley Packfard, Digital Media Law (United Kingdom: Blackwell, 2010), hlm 128
41
Untuk mendapatkan perlindungan hak cipta suatu karya
haruslah memuat65 :
1. Orisinalitas;
2. Tetap dalam media ekspresi yang nyata;
3. Cukup kreatif.
swasta selaku pemilik dari suatu ciptaan/karya atau yang memperoleh izin
melakukan pelanggaran hak cipta dan tentu saja merugikan pihak pemilik.
Pihak yang melakukan tindak pidana atau delik pelanggaran hak cipta ini
65
Ashley Packfard,. Lot.cit.
66
Jay S. Albanese, Op. cit, hlm 4
42
berasal dari berbagai kalangan, strata dan kelompok. Tokoh yang
Albanese.
Dimana saat terkait pada khususnya pembajakan music, film dan software,
khusus di atur dalam UU 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dalam undang-
67
Jay S. Albanese, lot. Cit.15
43
undang ini tindakan pelanggaran hak cipta tidak diberikan istilah khusus
terhadap delik ini dan hanya dianggap sebagai tindak pelanggaran hak
yang ada tidak dapat secara spesifik menjerat para pelaku tindak pidana
yang terlibat dalam penyelenggaraanya baik saat on air ataupun off air.
dengan (satu saluran) pada 1 (satu) cakupan wilayah siaran. LPS adalah
Lembaga yang bersifat profit oriented atau bisnis murni, dengan modal awal
68
Judariksawan, lot. Cit.67
44
Hal ini menjadikan stasiun televisi swasta sebagai Lembaga
penyiaran yang bersifat bisnis dan cenderung mengarah pada ranah privat
keadilan dan melindungi warga negara ataupun badan hukum yang berda
atau badan hukum yang merugikan pihak stasiun televisi swasta lantaran
intelektual berupa hak cipta yang dipegang oleh stasiun televisi swasta. Erat
yang dilakukan oleh stasiun televisi swasta saat on air atau off air dapat
diakses dalam ruang siber baik secara legal ataupun secara illegal.
Tindak pidana terkait dengan Pelanggaran Hak Cipta termasuk dalam delik
tindak kejahatan ini hanya dapat bertindak ketika ada pihak yang
melaporkan tindak pidana ini. Terutama pada pihak yang terkait dalam hal
ini merupakan pihak yang mengalami kerugian atau dalam tindak pidana
pencurian hak cipta dalam stasiun televisi yaitu pihak dari stasiun televisi
itu sendiri, atau pihak terkait yang merasa dirugikan seperti pihak produser
45
film yang filmnya ditayangkan di televisi swasta tersebut namun setelah ia
mengakses di internet ternyata ada karya hak ciptanya yang dapat diunduh
Space) ada berbagai macam hal yang dapat diakses dengan menggunakan
gawai pintar ataupun dengan alat akses lainnya seperti komputer dan
Berdasarkan pada kasus yang sering terjadi di ruang siber seperti berbagai
situs yang menyediakan unduhan gratis atau bahkan live straming yang
konten hak cipta yang dimiliki atau dipegang oleh stasiun televisi swasta.
46
Bila mengacu pada perundang-undangan yang berlaku dalam
Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Hal ini dapat dikenakan tindak
pidana dan berpotensi merugikan pemilik dari hak cipta yang disiarkan
tersebut.
cipta kepada para pengunjung situs tetapi setelah ditelusuri lebih lanjut
lisensi atau kepemilikan atas siaran tersebut tidak dimiliki oleh situs web
streaming tersebut.
bermuatan hak cipta yang didalamnya termuat hak ekonomi atas suatu hak
cipta sehingga dapat dipergunakan oleh pihak lain melalui suatu perjanjian.
Yang dalam UU Hak Cipta meng istilahkan sebagai Lisensi, Lisensi dalam
Pasal 1 poin 20 adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak
Cipta atau Pemilik Hak Terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak
ekonomi atas Ciptaannya atau produk Hak Terkait dengan syarat tertentu.
pihak pemilik hak cipta mendapatkan royalty (imbal jasa), Royalti dalam UU
47
Ekonomi suatu Ciptaan atau Produk Hak Terkait yang diterima oleh
pencipta atau pemilik hak terkait. Dengan demikian royalti hadir dalam
hak cipta di ranah maya berdasarkan teori dari jay S Albanese terkait
data berupa hak cipta lalu tercetuskanlah pandangan terkait pencurian data
berupa hak cipta untuk lebih spesifik mengarah pada hal terkait
utamanya hampir sama seutuhnya tetapi bila diteliti seksama tentu ada
48
tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan dimaksud secara
pelanggaran hak cipta dalam ranah maya tidak diatur dalam suatu jenis
Eropa, Hungaria.
dan komputer69 :
1. Akses illegal;
2. Penyadapan illegal;
3. Gangguan data;
4. Gangguan terhadap sistem;
5. Penyalahgunaan (Missuse of device);
6. Pemalsuan yang terkait dengan computer;
7. Penipuan yang terkait dengan computer;
8. Pelanggaran terkait pornografi anak;
9. Pelanggaran hak cipta dan hak-hak terkait;
10. Percobaan dan bantuan atau persekongkolan.
69
Berdasarkan Convention on Cybercrime pada 23 November 2001 di Budapest, Hungaria.
49
Yang kemudian dituangkan ke dalam beberapa perundang-
(ITE) untuk pelanggaran HAKI pada Pasal 23, 24, 25, dan 26. Hal ini
memberikan itikad baik dari masyarakat dunia dan nasional terhadap isu
kejahatan siber yang semakin berkembang dari tahun ketahun dan perlu
ranah siber dan mencuri hak atas kekayaan intelektual televisi swasta dapat
dan Trans 7.
dan pemilik hak cipta atas siaran tersebut. Pihak trans Group harusnya
wilayah Indonesia. Tetapi ada beberapa situs yang tanpa lisensi dengan
50
Bila mengarah pada kualifikasi pelanggaran yang berdasarkan UU
Hak Cipta Pasal 43 poin d, berbunyi tidak dianggap pelanggaran hak cipta
bila :
merugikan pihak FIFA selaku pemilik hak cipta dan pihak Trans Group
iklan dari situs penyedia jasa iklan atau pihak lain yang ingin mengiklankan
kesadaran masyarakat akan hal ini serta kurangnya sosialisasi terkait hak
cipta dalam ruang siber dan beberapa faktor lainnya menjadi penyebab hal
51
Kendati pencurian kekayaan intelektual seringkali menjabarkan
istilah yang lebih spesifik lagi yang dapat mengikat dengan tepat delik-delik
sebagai spesifik dari pencurian kekayaan intelektual berupa hak cipta dan
suatu atau beberapa situs yang dikelola Bersama atau dikelola secara
beraneka ragam jenis konten pelanggaran hak ciptanya atau hanya satu
jenis saja jenis pelanggaran hak cipta. Seperti situs yang menyajikan konten
tidak hanya Hollywood saja tetapi juga film-film yang diproduksi di negara
Asia Tenggara.
52
Dengan masif nya peredaran produksi konten bermuatan hak cipta
pelanggaran hak cipta yang beredar secara illegal dalam ranah maya.
berbasis “cloud” atau dapat diakses dengan cara online dan dapat di unduh
atau media sosial untuk memasarkan situs mereka yang dapat diakses oleh
jaringan internet.
sampai bahkan pada nilai konten yang dapat diakses secara gratis tanpa
53
Dengan menaruh iklan di berbagai ruang yang terdapat disitusnya sampai
dari pihak situs ketiga seperti pada link unduh untuk konten bermuatan hak
cipta yang digunakan pemilik situs agar pengunjung dapat mengunduh film
atau video yang dirilis atau diposting oleh pihak tersebut. Dan situs khusus
memiliki izin atas penggunaan hak ekonomi yang berasal dari hak cipta
tersebut.
Melalui program periklanan AdSense, pemilik situs web atau blog yang
unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di
halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan
yang diklik oleh pengunjung situs, yang dikenal sebagai sistem pay per click
(ppc) atau bayar per klik70. Merupakan salah satu cara diantara cara lain
layanan iklan lainnya selain dari google juga bisa mereka terapkan dengan
70
Wikipedia. 2018. Adsense.https://id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 9 Juni 2018)
54
Bila merinci secara detail dari tindak pidana pencurian data berupa
hak cipta milik stasiunn televisi swasta tak dapat dilepaskan dari tindak
cyberspace. Locus delicti yang terjadi mulai dari saat stasiun televisi atau
Dari tahap inilah pihak pelanggar dan pelaku tindak pidana tersebut
sampai pada situs yang telah didirikan oleh pihak pelanggar atau pencuri
terbatas pada situs semata lantaran hal tersebut hanya media perantara
saja sehingga media perantara lainnya dapat dilakukan oleh para pelaku
tersebut. Semisalnya saja di situs video sharing yang teerkenal saat ini yaitu
55
melanggar hak cipta masih tetap saja ada konten yang melanggar hak cipta
lantaran pihak pelanggar atau pelaku tindak pidana tersebut sangat lihai
sehingga dapat lolos dari ketentuan serta algoritma yang telah diterapkan
oleh Youtube.
konten yang lumayan bagus yaitu sekitar 20 orang memvote atau sekitar
60,6% orang dan sekitar 8 orang atau 24,2% menganggap konten yang ada
Hal ini dapat menarik kesimpulan alasan para pengguna ruang siber
melanggar hak cipta tetapi kualitas dari konten yang disajikan tidak kalah
atau malah menyamai konten yang disajikan oleh pemilik hak cipta atau
yang diberikan izin untuk mengelola hak ekonomi dari suatu ciptaan atau
56
B. Pertanggungjawaban pidana materil terhadap pelaku dari
salah satu dari hak atas kekayaan intelektual milik stasiun televisi
swasta
mengarah pada hak cipta semata dalam ranah penyiaran saja yang disorot.
Tetapi bila mengarah pada aspek pidana yang ada dalam delik tersebut
pertanggungjawaban pidana.
57
Prosesi penyelesaian sengketa terhadap pelanggaran hak cipta.
tertentu seperti putusan bebas dalam ranah pidana, maka upaya hukum
Makanya, tidak ada pengadilan tinggi niaga. Jika salah satu pihak
58
berperkara tidak puas terhadap putusan hakim, upaya hukum yang tersedia
wilayah.
71
Manplawyers. 2017. Hal Yang Khas Dari Pengadilan Niaga http://manplawyers.co (diakses pada
tanggal 9 Juni 2018)
59
tinggi hak asasi manusia serta yang menjamin segala warganegara
tidak mengurangi hak pencipta atau yang diberi izin oleh pemilik hak cipta
untuk menuntut secara pidana. Dalam UU Hak cipta pelanggaran hak cipta
merupakan delik aduan bukan delik umum jadi untuk terwujudnya suatu
tindak pidana wajiblah ada pihak yang merasa keberatan atau merasa rugi
berupa hak cipta milik stasiun televisi swasta secara implisit tertuang dalam
berupa :
72
Andi Sofyan, Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar (Yogyakarta: Rangkang Education, 2013),
hlm 19
60
(2) Hak ekonomi Lembaga Penyiaran sebagaimana dimaksud pada
b. Komunikasi siaran;
c. Fiksasi siaran; dan/atau
d. Penggandaan Fiksasi siaran.
(1) Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
rupiah).
miliar rupiah).
61
Hal ini menunjukkan untuk pencurian kekayaan intelektual yang
Peraturan Perundang-undangan.
cipta, paten, merek, rahasia dagang, desain industri, dan sejenisnya wajib
Peraturan Perundangundangan.
2014 Tentang Hak Cipta untuk mengatur lebih detail perihal ketentuan
atribusi maka Undang-undang Hak Cipta pun peran vital terhadap kepastian
62
hukum untuk menjerat para pelaku tindak pidana pencurian kekayaan
kemudian dibagi atas (1) Jasa penyiaran terdiri atas: a. jasa penyiaran
terhadap kekayaan intelektual dalam hal ini berupa hak cipta dan ketentuan
stasiun televisi swasta atau Lembaga penyiaran swasta ini terdapat hak
63
Pasal 43 (1) Setiap mata acara yang disiarkan wajib memiliki hak
dalam ayat (2) harus disebutkan secara jelas dalam mata acara. (4) Hak
Penjelasan Pasal 43 ayat 2 hak siar ialah hak yang dimiliki lembaga
tertentu yaitu undang undang hak cipta yang mengatur dengan detail
Informasi Elektronik .
Dalam tindak pidana ini tidak hanya sekedar pelanggaran hak cipta
semata tetapi juga proses melakukan pelanggaran hak cipta tersebut. Bila
64
mengacu pada Pasal 30 UU ITE menjelaskan secara eksplisit yang
Pasal 30
Dokumen Elektronik.
Menilik dari locus delicti dari pihak yang melakukan tindak pidana ini
dan salah satu cara atau media yang dilakukan tidak terlepas dari unsur-
dengan diaksesnya data secara illegal yang dilakukan oleh setiap orang
kepada pihak manapun itu dalam hal ini pihak stasiun televisi swasta atau
yang sering dikaitkan dengan kejahatan siber (cyber crime) jenis-jenis yang
65
cara kombinasi dari cara yang ada sebelumnya dengan berbagai tindakan
dinamis.
yang membebankan pidana penjara dan atau juga pidana denda, tidak
Pasal 46
dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7
juta rupiah).
dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8
Varian delik ini sangat berbeda dengan delik pencemaran nama baik
yang hanya dapat diproses apabila terjadi pengaduan atau dikenal dengan
66
delik aduan. Delik ini sama sekali tidak mencantumkan delik aduan tetapi
umumnya delik yang terjadi ini diproses apabila terjadi atau terdapat pihak
dinamis dan juga masif. Sangat sulit bagi pihak berwenang untuk
mengetahui suatu piranti atau jaringan telah terjadi tindak pidana siber.
67
BAB V
A. Kesimpulan
penulisan penelitian ilmiah berupa skripsi ini dapat ditarik benang merah
1. Tindak pidana pencurian data berupa hak cipta milik stasiun televisi
penyiaran swasta.
mengelola hak ekonomi dalam terjadinya variasi dari delik ini tidak
3. Bila dicermati lebih detail tindak pidana pencurian data ini atau
mengelola hak cipta secara ilegal melalui media siber dalam ruang
68
mengatur tindak pidana kejahatan terhadap ha katas kekayaan
memiliki izin dari pemilik hak dalam ranah maya atau ruang siber
B. Saran
kekayaan intelektual dalam ranah dan atau hak-hak lain yang dapat
memiliki izin dari pemilik hak dalam ranah maya atau ruang siber
hak cipta di situs atau sejenisnya yang tidak memiliki izin atau lisensi
atau produk official yang dimiliki atau yang disiarkan pemilik atau
69
keteraturan hukum dan juga mendukung developer resmi untuk
cipta atau yang diberikan izin, dan lebih ideal lagi bila sebelumnya
meminta izin dan telah diizinkan oleh si pemilik hak cipta. Berkaca
memiliki integritas yang ada yang sama sekali tidak memungut biaya
ditegur atau tidak disetujui oleh pemilik konten (hak cipta) maka
70
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adrian Sutedi. 2009. Hak Atas Kekayaan Intelektual. Jakarta:Sinar
Grafika.
Ahmad M. Ramli. 2004. Cyber Law & HAKI Dalam Sistem Hukum
Indonesia. Bandung:Refika Aditama.
Andi Sofyan. 2013. Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar.
Yogyakarta:Rangkang Education.
Ashley Packfard. 2010. Digital Media Law. United Kingdom:Blackwell.
Ermansjah Djaja. 2009. Hukum Hak Kekayaan Intelektual.
Jakarta:Sinar Grafika.
George Ritzer. 2014. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:Kencana.
Jay S. Albanese. 2006. Combating Piracy: Intellectual Property Theft
and Fraud. USA:Transaction Publishers.
Joshua B.Hill & Nancy E Marion. 2016. Introduction to Cybercrime
Computer Crimes, Laws, and Policing in The 21st Century.
California:Praeger.
Judhariksawan. 2013. Hukum Penyiaran. Depok:Rajawali Pers.
Maskun. 2013. Kejahatan Siber (Cyber Crime) Suatu Pengantar.
Jakarta:Kencana.
Niniek Suparni. 2009. Cyberspace Problematika dan Antisipasi
Pengaturannya. Jakarta:Sinar Grafika.
Peter Mahmud Marzuki. 2016. Penelitian Hukum (Edisi Revisi).
Jakarta:Kencana.
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji. 2014. Penelitian Hukum Normatif
Suatu TInjauan Singkat. Jakarta:Rajawali Pers
Sumantoro. 2008. Hukum Ekonomi. Jakarta:Universitas Indonesia.
Suyud Margono dan Amir Angkasa. 2002. Komersialisasi Aset
Intelektuual Aspek Hukum Bisnis. Jakarta:Grasindo.
Yesmil Anwar & Adang. 2013. Kriminologi. Bandung:Refika Aditama.
Dokumen:
Convention On Cybercrime Budapest, 23.XI.2001
Peraturan Menteri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Eletronik
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
Transaksi Eletronik
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran
71
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun
1987 dan terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun
1997
Internet
Alyssa Rosenberg. 2017. HBO is hacked, and Game of Thrones
episodes may have leaked out.
https://www.washingtonpost.com (diakses pada tanggal 8
Juni 2018)
Crime Survey For England and Wales (CSEW). 2016. Overview of
fraud statistics: year ending Mar 2016.
https://www.ons.gov.uk (diakses pada tanggal 7 Juni 2018)
Crime Survey For England and Wales (CSEW). 2016. Overview of
fraud and computer misuse statistics for England and Wales.
https://www.ons.gov.uk (diakses pada tanggal 7 Juni 2018)
Manplawyers. 2017. Hal Yang Khas Dari Pengadilan Niaga.
http://manplawyers.co (diakses pada tanggal 9 Juni 2018)
Statista. 2017. Types of cyber attacks experienced by companies
worldwide as of August 2017. https://www.statista.com
(diakses pada tanggal 8 Juni 2018)
The Guardian. 2017. US prosecutors charge Iranian with Game of
Thrones hack. https://www.theguardian.com (diakses pada
tanggal 8 Juni 2018)
Transmedia. 2018. Pengertian Database.
https://www.termasmedia.com (diakses pada tanggal 8 Juni
2018)
Wikipedia. 2018. Adsense.
https://id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 9 Juni 2018)
Jurnal
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen
Perindustrian, Kebijakan Pemerintah Dalam Perlindungan
Hak Kekayaan Intelektual Dan Liberalisasi Perdagangan Jasa
Profesi Di Bidang Hukum. Jakarta 2007.
Supanto. Perkembangan Kejahatan Teknologi Informasi (Cyber
Crime) dan Antisipasinya Dengan Penal Policy. Yustisia. Vol.5
No. 1. Januari-April 2016.
Trias Palupi Kurnianingrum. “The New Material On Copyright Act
Number 28 Year 2014” Materi Baru Dalam Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014. Negara Hukum. Vol.6 No. 1. Juni
2015.
72
Yurisprudensi:
Putusan Pengadilan Negeri Surabaya dengan No
Putusan.3482/Pid.B/2012/PN.Sby
73
74
75
76