Anda di halaman 1dari 4

6.

Sukrosa

 Pemerian
Hablur putih atau tidak berwarna; massa hablur atau berbentuk kubus, atau
serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa manis; stabil di udara. Larutannya
netral terhadap lakmus.
 Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air mendidih;
sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter
(Depkes RI, 1995, Edisi IV, hal 762)
 Stabilitas
Air : Sukrosa larut dapat terfermentasi oleh mikroorganisme
Udara : Stabil pada kelembaban yang cukup
Panas : Stabil pada suhu ruang
pH : Stabilitas maksimum pada pH 9
 Inkompatibilitas
Serbuk sukrosa bisa terkontaminasi oleh logam berat, yang dapat
mengakibatkan inkompatibilitas dengan bahan aktif misalnya asam
askorbat. Sukrosa bisa terkontaminasi dengan sulfit dari proses
penyulingan. Dengan kandungan sulfit yang tinggi, perubahan warna dapat
terjadi pada tablet salut gula; untuk warna khusus yang digunakan pada
salut gula kandungan maksimum sulfit dihitung sebagai sulfur adalah 1
ppm. Dalam bentuk larutan atau asam terkonsentrasi, sukrosa terhidrolisis
atau berinversi menjadi dekstrosa dan fruktosa (gula invert).
 Titik lebur
160 oC - 186oC
 Titik didih
Tidak ditemukan di FI III, FI IV, HOPE, British Pharmacopeia
 pKa/pKb
12.62
 Polimorfisme
Berbentuk kristal kubus
 Ukuran partikel
Granul tidak beraturan
 Bobot jenis
1.6 g/cm3
 pH larutan
pH 7
 Kegunaan
Sweetening agent
(Rowe, 2009, Edisi 6, hal 703)

7. Natrium Klorida
 Pemerian
Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau;
rasa asin.
 Kelarutan
Larut dalam 2.8 bagian air, dalam 2.7 bagian air mendidih dan dalam lebih
kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut dalam etanol (95%)P.
(Depkes RI, 1979, Edisi III, hal 403)
 Stabilitas
Air : Stabil dalam bentuk larutan
Udara : Untuk padatan stabil dengan udara kering
Panas : Untuk padatan stabil pada suhu ruang
pH : Stabil pada pH 6.7-7.3
 Inkompatibilitas
Larutan NaCl korosif terhadap besi. NaCl dapat bereaksi membentuk
endapan dengan perak, timah, dan garam merkuri. Merupakan agen
oksidasi kuat yang membebaskan klorin pada pengasaman larutan NaCl.
Kelarutan pengawet metil paraben akan turun pada larutan NaCl dan
viskositas karbomer gel dan larutan hidroksietil selulosaa atau
hidroksipropil selulosa tereduksi dengan penambahan NaCl.
 Titik lebur
804oC
 Titik didih
1413oC
 pKa/pKb
Tidak ditemukan di FI III, FI IV, HOPE, British Pharmacopeia
 Polimorfisme
Berbentuk kristal kubus
 Ukuran partikel
30 µm
 Bobot jenis
2.17 g/cm3
 pH larutan
pH 6.7-7.3 (larutan jenuh)
 Kegunaan
Agen tonisitas; Sumber ion klorida dan ion natrium
(Rowe, 2009, Edisi 6, hal 637)

8. Nipagin
 Pemerian
Serbuk hablur halus ; putih ; hampir tidak berbau ; tidak mempunyai rasa,
kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
 Kelarutan
Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P ; mudah larut dalam
eter P dan dalam larutan alkali hidroksida ; larut dalam 60 bagian gliserol
P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan
larutan tetap jernih.
(Depkes RI, 1979, Edisi III, hal 378)
 Stabilitas
Air : Tidak stabil apabila dilarutkan dalam air dengan pH basa
Udara : Stabil pada suhu ruangan
Panas : Stabil hingga suhu 120ᴼC
pH : Stabil pada pH 4-8
 Inkompatibilitas
Tidak kompatibel dengan zat-zat seperti bentoit, magnesium trisilikat, talk,
tragakan, essential oils, sorbitol, atropine dan beberapa jenis gula
beralkohol
 Titik lebur
125ᴼC - 128ᴼC
 Titik didih
Tidak ditemukan di FI III, FI IV, HOPE, British Pharmacopeia
 pKa/pKb
pKa = 8.4 at 22ᴼC
 Polimorfisme
Berbentuk kristal
 Ukuran partikel
Tidak ditemukan di FI III, FI IV, HOPE, British Pharmacopeia
 Bobot jenis
1.352 g/cm3
 pH larutan
Metil paraben berada di pH 3-6 dengan metode autoclaving
 Kegunaan
Zat tambahan ; zat pengawet
(Rowe, 2009, Edisi 6, hal 441)

Anda mungkin juga menyukai