Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN PENGOLAHAN AIR KOTOR


1. Air Bersih
Air bersih adalah air minum, yaitu air yang yang dapat diminum dan digunakan
untuk kebutuhan-kebutuhan lain.
a. Sumber Air
Air yang berasal dari mata air, yaitu air yang keluar dari dalam tanah.
Biasanya terdapat pada daerah-daerah yang bergunung berapi, sebagai mat air
sungai.
Air danau atau juga air tadah hujan, kemudian ditampung dan diolah
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai air minum.
Air sungai yang dibuat bendungan, kemudian diolah dan diproses oleh
perusahaan untuk warga/masyarakat yang memerlukan. Usaha ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan air minum/PAM.
Air dari dalam tanah, berupa sumur galian atau sumur pompa untuk kebutuhan
sendiri-sendiri atau kebutuhan dalam jumlah kecil dengan kedalaman
tergantung dari tinggi permukaan air tana, berkisar 5 sampai 15 meter.
b. Kebutuhan Air
Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang dipergunakan baik oleh
penghuninya ataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya
dengan fasilitas bangunan.
Kebutuhan air didasarkan sebagai berikut:
- Keperluan-keperluan: untuk minum, memasak/dimasak, untuk mencuci,
cuci pakaian, cuci tangan/badan, cuci peralatan dan cuci perlengkapan,
serta untuk proses, seperti industry.
- Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, dan
kolam renang, air mancur/taman.
- Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hydrant, air untuk sprinkler
- Kebutuhan air cadangan yang sifatnya berkurang karena penguapan.

Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan


jumlah penghuninya. Untuk mendapatkan jumlah yang besar digunakan
sumur pompa dalam (deep well) dengan jumlah debit yang tinggi.

Besar kebutuhan air, khususnya untuk kebutuhan manusia, dihitung rata-rata


per orang per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk
kegiatan manusia tersebut.

c. Sistem Pemipaan Plambing


Sistem pemipaan, menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk
mengalirkan air ke tempat yang memerlukan. Ada dua cara pengaturan air
yaitu sistem horizontal dan sistem vertical.
- Sistem horizontal
Adalah suatu sistem pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirkan
kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal
yang tidak bertingkat.
Ada dua cara yang dipakai untuk sistem pemipaan horizontal yaitu:
a) Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir.
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efisien,
dan kerugiannya adalah daya pancar pada titik kran air tidak sama,
semakin jauh semakin kecil daya pancarannya.
b) Pemipaan yang melingkar/membentuk ring.
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal
kekuatan daya pancar air ke semua titik-titik akan menghasilkan air
yang sama.

Gambar: Sistem Pemipaan Air untuk Perumahan


Sumber: Utilitas Bangunan, Tangoro, 2004
- Sistem vertikal
Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sistem vertikal banyak
digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi.
Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada
tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas
sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut (sistem up feed).
Kemudian air dialirkan dengan menggunakan pompa untuk langung ke
titik-titik kran yang diperlukan. Sistem ini lebih menguntungkan pada
penggunaan pipa, tetapi sering mengalami kesulitn kalau sumber tenaga
untuk pompa mengalami pemadaman.
Gambar: Sistem Up Feed
Sumber: Utilitas Bangunan, Tangoro, 2004
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di
atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang
memerlukan, dengan menggunakan sistem gravitasi/diturunkan secara
langsung (sistem down feed). Pada tempat-tempat tertentu yang jaraknya
kurang dari 9m dari tangki digunakan alat tambahan untuk memperkuat
pancaran air, misalnya menggunakan pompa tekan.

Gambar: Sistem down feed


Sumber: Utilitas Bangunan, Tangoro, 2004
d. Penyimpanan air bersih
Untuk penyimpanan air bersih dari pompa atau PAM, volume air disesuaikan
dengan kebutuhan penghuni seluruhnya, dihitung per 8 jam. Air bersih
tersebut dapat disimpan dalam ground reservoir dan tangki air.
Ground Reservoir
Kompleks perumahan dan bangunan-bangunan tinggi memerlukan ruangan
yang besar untuk ground reservoir. Oleh karena itu, perancang harus dapat
memikirkan tempatnya. Begitu pula ruangan lain sebagai penunjang, seperti
ruangan pompa dan tempat-tempat pengurusannya.
Tangki Air (Di Atap)
Tangki air adalah tangki kedua dari tempat penampungan air yang diletakkan
di atas bangunan. Dengan letak demikian diusahakan tangki tersebut terbuat
dari bahan yang ringan/bukan beton, seperti fiber glass atau plat-plat baja
yang terdiri dari komponen-komponen plat yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk kotak, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Gambar: Tangki Air dari Plat Baja


Sumber: Utilitas Bangunan, Tangoro, 2004
2. Air Kotor dan Limbah
a. Air buangan/air kotor
Air buangan/air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat
dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya.
1) Air bekas buangan: air yang digunakan untuk mencuci, mandi, dan
bermaca-macam lain penggunaanya.
2) Air limbah: air untuk membersihkan limbah/kotoran.
3) Air hujan
4) Air limbah khusus: air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat
tertentu seperti air bekas dari rumah sakit, laboratorium, restoran, dan
pabrik.
b. Sistem pembuangan air kotor
1) Air bekas
Untuk pipa pembuangan dapat digunakan pipa-pipa PVC; untuk pipa-pipa
vertical dan pembuangan horizontal digunakan pipa PVC atau pipa beton
dengan diameter yang diperhitungkan. Untuk pipa vertical. Diusahakan
hubungan menggunakan sambungan dengan sudut lebih kecil dari 90
derajat sehingga tidak terjadi air balik. Untuk sambunan-sambungan
horizontal, juga dapat digunakan sambungan bersudut lebih dari 90 derajat
atau menggunakan bak control. Pembuangan air bekas ini dapat dialirkan
ke saluran lingkungan atau saluran kota praja.

Gambar: Septic Tank dengan Resapan


Sumber: Utilitas Bangunan, Tangoro, 2004
2) Air limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air
bekas/air limbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke
seluruh lingkungan, tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
Saluran air limbah di tanah/di dasar bangunan dialirkan dengan jarak
sependek mungkin dan tidak diperbolehkan membuat belokan-belokan
tegak lurus, dialirkan dengan kemiringan 0,5-1% ke dalam bak
penampungan yang disebut septic tank. Bak penampungan air limbah
tidak diperbolehkan dicampur dengan air bekas buangan apalagi yang
mengandung sabun.
Limbah yang terkumpul, diolah secara mekanis, diaduk, diberi udara
supaya bakter-bakteri yang ikut mengolah limbah dapat hidup dengan baik
sehingga dapat segera memproses kotoran-kotoran/limbah tersebut. Hasil
pengolahan limbah diberi zat pembersih sehingga air bekas pengolahan
limbah dapat dipompa keluar untuk dibuang melalui saluran-saluran kota
atau dapat digunakan kembali, seperti untuk menyiram tanaman dan
mendinginkan alat pendingin (AC).
Sewage treatment dapat diletakkan di luar gedung/halaman atau dapat juga
dibuat di bagian lantai yang paling bawah/lebih rendah dari toilet yang
terendah. Di dalam ruangan sewage tersebut, orang harus dapat masuk
untuk mengontrol sehingga diperlukan penerangan dan ventilasi (exhaust
fan).
Air Limbah Khusus
Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan
khusus, seperti restoran-restoran yang besar, pabrik-pabrik/indurstri kimia,
bengkel, rumah sakit, dan laboratorium. Air limbah khusus ini harus
ditampung di tempat tertentu, dengan treatment tersendiri, lalu dapat
dibuang bersama-sama dengan air bekas biasa.
Air Hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh di permukaan tanah. Air tersebut
dialirkan ke saluran-saluran tertentu. Untuk penyalurannya diperlukan
pipa-pipa plambing tersendiri yang dihitung dan diukur dari atap yang
menerima air hujan tersebut.
Gambar: sewage treatment plant
Sumber: Utilitas Bangunan, Tangoro, 2004
Untuk daerah-daerah tertentu yang penyerapan air tanahnya cukup baik,
dibuat bak penampung air hujan, lalu diresapkan pada tanah gembur
dengan dasar yang dibuat dari pasangan koral-koral dan ijuk. Peresapan
air ini bertujuan supaya air hujan yang datang tidak terbuang percuma ke
selokan lingkungan, tetapi meresap sehingga tanah tersebut menjadi
daerah yang mengandung banyak air, yang nantinya akan digunakan untuk
kebutuhan air daerah tersebut. Air hujan yang jatuh pada atap bangunan
tinggi perlu diadakan penyelesaian yang baik sehingga tidak terjadi
kebocoran dan tumpahan yang tidak teratur.
Pipa pembuangan/pipa vertikal dipasang pada shaft untuk air hujan yang
dapat dibuang sejajar dengan pipa-pipa plambing lainnya. Pipa ini
dipasang sesuai dengan luas atap yang menampung air hujan tersebut.
Setelah itu, air hujan dapat dialirkan melalui saluran-saluran kota praja
atau dapat dialirkan ke dalam sumur-sumur beton yang ditanam ke dalam
galian tanah yang di luarnya dipasang batu-batu koral/batu karang dan
ijuk, sebagai tempat penyerapan.

B. INSTALASI LISTRIK DAN PENCAHAYAAN BUATAN


1. Instalasi Listrik
Pada setiap bangunan, baik itu bangunan sederhana maupun
bangunan yang menjulang tinggi selalu membutuhkan adanya listrik
untuk keperluan: penerangan, penggerak motor listrik, alat-alat rumah
tangga dan keperluan lainnya.
Ada 3 jenis sumber listrik yaitu:
a. PLN
Aliran berasal dari jaringan kota yang dikelola oleh pemerintah sehingga watt
yang dapat digunakan dibatasi oleh PLN.
Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN antara lain :
- Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber
tenaga lainnya
- Dalam operasional tidak membutuhkan perawatan yang berarti
- Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti
pencemaran, getaran, kebisingan
- Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan.

Terdapat 2 sistem penyaluran aliran listrik dari PLN ke konsumen, yaitu:


1) Diatas Permukaan Tanah
Kabel-kabel penyalur aliran listrik dipasang diatas, pada tiang-tiang listrik.
2) Dibawah Permukaan Tanah
Kabel-kabel penyalur aliran listrik ditempatkan dalam pipa-pipa yang
ditanam dibawah permukaan tanah pada kedalaman sekitar 0,75 meter.
Sistem ini biasanya digunakan untuk kota-kota dengan bangunan-
bangunannya menjulang tinggi.
b. Generator set ( Gen Set )
Generator merupakan alat yang merubah gerakan mekanis menjadi elektris
melalui proses kemagnetan.
Keuntungan pemakaian genset :
1) Kapasitas KVA yang tidak terbatas
2) Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki
bahan bakar
3) Biaya relatif murah bila diperhitungkan dalam jangka waktu
yang lama.
Kekurangan atau kelemahan genset:
1) Memerlukan pemeliharan yang konstan dan testing yang teratur
2) Kesulitan penyimpanan bahan bakar
3) Dampak sampingan berupa kebisingan getaran dan suara dari
saluran pembuangan gas
c. Baterai
Sering digunakan untuk mensuplai kebutuhan tenaga listrik dalam keadaan
emergency yang terbatas, terutama untuk penerangan. Beberapa unit
ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak untuk instalasi yang lebih
besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan otomatic charging.
Keuntungan pemakaian sumber tenaga baterai :
1) Tidak membutuhkan ruangan sendiri dan terpisah
2) Dapat dipasang pada sisitem sentral dengan didistribusikan
melalui saluran dari baterai langsung melalui fasilitas yang ada.

Kerugian :
1) Lamanya terbatas
2) Manual

Penggunaan Tenaga Listrik Pada Bangunan:


a. Perlindungan bangunan, seperti perlindungan teradap bahaya, petir,
dan pencemaran.
b. Pengadaan fasilitas, seperti pengadaan air bersih dan air panas,
pengadaan transportasi dalam bangunan, pengkondisian udara,
penerangan, sound system, dan telepon.
c. Pelayanan kegiatan konsumen.

2. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan merupakan pencahayaan yang memanfaatkan teknologi
buatan manusia atau energi olahan seperti lampu. Pencahayaan buatan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan cahaya pada siang maupun malam hari, dan terutama
untuk kebutuhan cahaya di dalam ruang. Tujuannya adalah, untuk membantu
indra visual manusia melakukan aktivitasnya dengan tepat.
Dalam penempatannya, intensitas sumber cahaya harus bersifat tetap, merata,
tidak menyilaukan, tidak kedap-kedip, dan sehat untuk mata. Kelebihan dari
konsep pencahayaan buatan adalah, intensitas cahaya yang lebih stabil serta
pilihan warna yang bervariasi. Sementara itu kerugiannya adalah, memerlukan
perawatan untuk sumber cahaya dan instalasinya. Selain itu, pencahayaan ini
sangat bergantung pada energi buatan sehingga membutuhkan biaya.
Berdasarkan pengaplikasiannya, pencahayaan terbagi menjadi dua cara, yaitu
sistem pencahayaan langsung dan tidak langsung. Berikut definisninya:

a. Sistem Pencahayaan Langsung


Sistem pencahayaan langsung merupakan penempatan sumber cahaya secara
langsung pada permukaan bidang aplikasi, baik dalam pencahayaan alami
maupun pencahayaan buatan. Permainan cahaya langsung memunculkan efek
bayangan yang kuat serta menjadikan beberapa bidang tak tersinari.
Tujuan dari sistem pencahayaan ini adalah, mengoptimalkan penerangan umum
untuk meningkatkan intensitas cahaya ruang, agar mendukung kegiatan yang ada
di ruangan tersebut. Pengaturan yang tepat dan cermat dalam peletakan titik
cahaya langsung akan memberikan kesan tegas, fungsional, dan nyaman.

b. Sistem Pencahayaan Tidak langsung


Sistem ini merupakan sistem yang menempatkan sumber cahaya dibalik suatu
bidang aplikasi, dan memanfaatkan refleksi cahaya dari balik bidang tersebut
untuk membentuk kesan cahaya tertentu. Permainan cahaya tidak langsung
menghasilkan efek gradasi dan bayang-bayang pada bidang yang tidak terkena
cahaya.
Sistem pencahayaan ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menegaskan kesan
tertentu dari suatu ruang, atau membentuk batasan pada suatu bidang aplikasi.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan Artificial
Lighting:
a. Pemilihan penggunaan lampu sesuai dengan kegiatan yang terjadi didalam
ruang. Setiap jenis aktivitas memiliki kebutuhan intensitas cahaya yang
berbeda. Sebagai contoh pencahayaan pada kamar tidur sebaiknya tidak
terlalu terang dan silau, agar memberikan efek nyaman pada saat
beristirahat. Sebaliknya, ruang dengan aktivitas yang tinggi seperti ruang
kelas membutuhkan pencahayaan yang cukup terang, sehingga mampu
mengakomodir indra visual pengguna ruangnya secara optimal.
b. Pengaturan posisi peletakan cahaya buatan dengan baik, agar
menghasilkan cahaya atau sinar yang tepat guna. Yaitu ketika posisi jatuh
cahaya sesuai kebutuhan maupun keinginan.
c. Berdasarkan jenisnya, lampu terdiri dari beberapa tipe dengan kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Sebaiknya, sebelum melakukan
pemilihan jenis lampu, kenali terlebih dahulu jenis-jenis lampu yang akan
dipergunakan agar sesuai dengan kebutuhan secara optimal dan
mengefisienkan biaya yang dikeluarkan.
d. Pemilihan warna lampu juga perlu disesuaikan dengan fungsi penerangan
dan fungsi ruangan itu sendiri. Jika nilai estetika dengan permainan tema
yang ingin ditonjolkan, maka dapat menggunakan warna-warna unik
sepeti biru atau ungu.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan pencahayaan saat ini bukan
saja sebagai pemenuh kebutuhan fungsional, tetapi juga kebutuhan estetika
terhadap desain interior maupun arsitektur.
Ada beberapa fungsi pencahayaan, diantaranya:
a. Penerangan
Fungsi utama dari pencahayaan adalah sebagai sumber penerangan. Pada
bangunan yang memiliki banyak ruangan aktifitas tentu juga akan
membutuhkan banyak penerangan. Selain dengan menggunakan pencahayaan
alami dengan memanfaatkan sinar matahari, perlu pencahayaan buatan untuk
ruangan - ruangan tertentu yang tidak boleh atau tidak bisa mendapatkan
cahaya matahari.
b. Kesehatan
Selain berfungsi sebagai penerangan, pencahayaan pada bangunan juga perlu
bagi kesehatan pengguna ruangan tersebut. Seperti untuk kesehatan mata, atau
untuk ruang-ruang periksa dan alat pengobatan pada rumah sakit.
c. Kenyamanan
Pencahayaan akan memberikan kenyamanan bagi penghuni suatu bangunan
apalagi jika bangunan / ruangan tersebut berfungsi sebagai tempat belajar atau
tempat membaca seperti perpustakaan atau lain-lain. Kita tentu tidak akan
nyaman apabila membaca di ruangan yang gelap.
d. Keamanan
Pencahayaan juga berfungsi sebagai alat bantu keamanan bagi penghuni
gedung dan juga area sekitarnya, terutama di malam hari. Jika tidak ada
penerangan atau penerangan tidak memadai tentu akan memberikan rasa takut
bagi pengguna bangunan karena suasana yang gelap biasanya akan rawan
kejahatan.
e. Dekorasi
Pencahayaan dekoratif dalam ruang (interior) dapat meliputi elemen-elemen
pencahayaan yang ditempatkan pada dinding, plafon, juga dapat berupa
perabotan lampu-lampu dalam atau luar ruang. Penataan lampu tersebut juga
akan mampu memberikan nilai-nilai keindahan (estetis).
C. PENGHAWAAN BUATAN (AIR CONDITIONER/AC)
Air conditioner(AC) adalah perangkat teknik untuk mengkondisikan lingkungan terutama
udara untuk berbagai keperluan. Pengkondisian lingkungan adalah usaha untuk mengatur
dan mengontrol besaran-besaran yang memenuhi kondisi tertentu yaitu kondisi yang lain
dari pada yang diberikan oleh iklim alam dengan cara non alamiah. Prinsip AC yaitu
memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin
memindahkan kalor dari dalam ke luar ruangan, AC sebagai pemanas, memindahkan
kalor dari sistem pemanas ke dalam ruangan (di negara kutub).
Pada bangunan gedung sistem pengkondisisan udara / Tata Udara dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Sistem tata udara sentral : sistem pendinginan langsung (media air),
sistem pendinginan tidak langsung (media udara)
2. Sistem tata udara non sentral : sistem AC windows, sistem AC split.

Deskripsi masing – masing sistem:

1. AC unit ( Non Sentral )


Jarak inlet (evaporator) dan outlet (kondensor) cooling unit cukup
dekat atau terdapat dalam satu container. Misalnya AC window (self contained
AC unit) dan AC split (fan coil filter unit)
Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) unit beserta fungsinya:
a) Compressor (komfersi) berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
b) Recervoir berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke
compressor.
c) Condensor (penguapan) berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas.
d) Evaporator (pengembunan) berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur
dingin.
e) Filter Dryer berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f) Motor Fan dan Blower. Motor berfungsi untuk memutar kipas (fan) dan blower
agar terjadi sirkulasi udara.
2. AC Sentral
AC Sentral adalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh bangunan. Untuk
multi stories building dilengkapi dengan AHU (Air Handling Unit) di tiap lantai.
Fungsi AHU adalah untuk mengatur distribusi udara yang dikondisikan pada setiap
lantai. Evaporator terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila dikehendaki
untuk diatur suhunya.
Cara kerja AC Sentral:
a. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor, refrigerator ini
difungsikan untuk mendinginkan air panas dari AHU.
b. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari AHU masuk
chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin, yang kemudian air dingin
tersebut disirkulasikan kembali ke dalam AHU yang mana AHU digunakan untuk
mengkondisikan/mengubah udara panas dalam ruang menjadi dingin.
c. Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui
lubang register yang kemudian diubah menjadi udara dingin
dengan penambahan oksigen.
d. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada setiap
ruangan dengan tekanan velocity yang cukup

Di pasaran, terdapat banyak jenis dan macam-macam AC, diantaranya adalah sebagai
berikut :

1. AC Split Wall
AC Split Wall adalah jenis AC yang paling umum digunakan di rumah, kantor
maupun instansi di Indonesia, ini disebabkan beberapa faktor mulai dari
gampangnya perawatan dan support.
AC ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Indoor dan Outdoor. Indoor
adalah bagian yang mengeluarkan hawa dingin dan Outdoor adalah
bagian tempat dimana mesin berada. Acapkali Outdoor ditempatkan
diluar ruangan karena mengeluarkan hawa yang panas dan kadangkala
suaranya yang berisik.
Kelebihan AC Split Wall :
- Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar,
misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko, karena
condenser yang terpasang pada outdoor bisa ditempatkan ditempat yang
berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan.
- Suara didalam ruangan tidak berisik.

Kekurangan AC Split Wall:


- Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan
membutuhkan tenaga yang terlatih.
- Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
- Harganya lebih mahal.
2. AC Window
AC Window adalah AC yang berbentuk kotak dan dalam pengoperasiannya tidak
menggunakan remote. Karena tombol kontrol sudah terintegrasi dengan AC ini. AC
ini hanya terdiri dari satu bagian yaitu unit itu sendiri dan tidak ada istilah outdoor
dan indoor AC. AC ini sudah tidak diproduksi lagi karena dianggap sudah
ketinggalan zaman dan karena tidak ada unit outdoor yang membuat AC ini tidak
praktis. Kapasitas AC ini mulai dari 0.5 pk - 2.5 pk.
3. AC Sentral
Pada AC jenis ini, udara dari ruangan/bangunan didinginkan pada cooling plant
diluar ruangan/bangunan tersebut kemudian udara yang telah dingin dialirkan
kembali kedalam ruangan/bangunan tersebut. AC jenis ini biasanya dipergunakan di
hotel atau mall.
4. AC Standing Floor
AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoor-nya berdiri dan mudah dipindahkan.
Karena kepraktisannya ini, AC ini sering digunakan dalam acara-acara seperti acara
ulang tahun, perkawinan, hajatan dan acara lainnya. AC ini bisa dioperasikan
dengan remote control. AC ini mempunyai bagian Indoor dan bagian Outdoor.
Kapasitas AC ini mulai dari 2pk -5pk.
5. AC Cassette
Jenis AC Cassette ini, indoor-nya menempel di plafon dengan berbagai ukuran
mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk. Cara pemasangan AC ini memerlukan
keahlian khusus dan tenaga ekstra, tidak seperti memasang AC rumah atau AC split,
yang bisa dipasang sendiri.
6. AC Split Duct
AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya menggunakan
Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak memiliki pengatur suhu sendiri
sendiri melainkan dikontrol pada satu titik. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall
atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas. AC Split Duct tidak pernah
terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting dalam sistem AC
sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun
panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk
AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi
energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.
Kelebihan AC Split Duct :
- Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.
- Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.

Kekurangan:
- Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan
tenaga yang betul-betul terlatih.
- Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka
dampaknya dirasakan pada seluruh ruangan.
- Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada
sentral cooling plant. Biaya investasi awal serta biaya operasi
dan pemeliharaan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai