LAMPIRAN N

EVALUASI EKONOMI

N.1 Penentuan Indeks

Untuk perhitungan harga indeks dapat menggunakan Marshall and swift Equipment
cost index yang dapat dilihat pada Table N.1

Tabel N.1 Perhitungan Indeks

No Tahun (x) Indeks (y) (x2) (y2) x.y

1 1,987 814 3,948,169 662,596 1,617,418

2 1,988 852 3,952,144 725,904 1,693,776
3 1,989 895 3,956,121 801,025 1,780,155
4 1,990 915 3,960,100 837,408 1,821,049
5 1,991 931 3,964,081 866,016 1,852,825
6 1,992 943 3,968,064 889,438 1,878,655
7 1,993 964 3,972,049 929,682 1,921,651
8 1,994 993 3,976,036 986,844 1,980,840
9 1,995 1,028 3,980,025 1,055,756 2,049,863
10 1,996 1,039 3,984,016 1,079,729 2,074,044
11 1,997 1,057 3,988,009 1,116,826 2,110,430
12 1,998 1,062 3,992,004 1,127,632 2,121,676
13 1,999 1,068 3,996,001 1,141,265 2,135,532
14 2,000 1,089 4,000,000 1,185,921 2,178,000
15 2,001 1,094 4,004,001 1,196,617 2,188,894
16 2,002 1,103 4,008,004 1,215,506 2,207,205
𝜮 31,912 15,846 63,648,824 15,818,164 31,612,011

Perhitungan cost indeks dilakukan menggunakan regresi linier dengan metode least
squares. Dari persamaan 19 halaman 760 pada buku Timmerhaus, didapatkan
persamaan yaitu:

Untuk mencari indeks pada tahun 2020, digunakan persamaan least square sebagai
berikut:

Y = a + b ( x - x ) (Peter & Timmerhaus,1991,hal 790)

Dimana,
a = y

∑▒ 〖 (𝑥−𝑥)( 〗
b =
𝑦 ̅−𝑦 )/∑▒ 〖 (𝑥−𝑥) 〗

N-1
 ∑▒ 〖 (𝑥−𝑥)( 〗
b =
𝑦 ̅−𝑦 )/∑▒ 〖 (𝑥−𝑥) 〗

∑▒ 〖 (𝑥−𝑥)( 〗 𝑦 ̅−𝑦 )=∑▒ 〖𝑥𝑦 (∑▒ 〖𝑥 (Pers. 20 Peter &

Timmerhaus, 1991)
∑▒〖𝑦 /𝑛) 〗〗〗

∑▒ 〖 (𝑥−𝑥) 〗 =∑▒ 〖𝑎𝑥 ^2 − (Pers.21 Peters &

[(∑▒ 〖𝑥 ^2)/𝑛] 〗〗 Timmerhaus,1991)

Dari Tabel F.1 didapatkan:

∑▒𝑥 31912
= 31912 = (Σ x/n) = ( )
16
= 1994.5
∑▒𝑥
^2 = 63648824

31912 2
∑▒ 〖 (𝑥 ̅ = 63648824 - ( )
〗−𝑥 ) 16
= 340
∑▒𝑦
= 15846.4
∑▒𝑥𝑦
= 31612010.5

∑▒ 〖 (𝑥−𝑥)(𝑦 ̅ 505690316.8
= 31612010.5 - ( )
−𝑦 〗 ) 16
= 6365.7
Maka Didapatkan nilai:

a = y ∑▒
= 〖 (𝑦/𝑛) = 990.4
〗

b = ∑▒(𝑥−𝑥)
(𝑦 ̅−𝑦)
Σ(x-x)
= 6365.7
340
= 18.7226
Sehingga:
y = 990.4 + 18.72 ( x - 1994.5 )

N-2
 = 18.7226 x + - 36351.9196

Dimana :
y = harga indeks
x = tahun

indeks harga pada tahun 2019 adalah

y = 18.7226 x 2019 + - 36351.9196
= 1449.1049

Sehingga indeks harga pada tahun 2020 adalah

y = 18.7226 x 2020 + - 36351.9196
= 1467.8275

lx
Cx = Cy x
ly
Dimana:
Cx = Harga alat pada tahun x (Ulrich pers 5-11,hal)
Cy = Harga alat pada tahun y
Ix = Indeks pada tahun x
Iy = Indeks pada tahun y

Contoh Perhitungan:
Misal, pada tangki penyimpanan metanol
Dik : Harga alat 2019 = $110,700
Indeks tahun 2019 = 1449.1049
Indeks tahun 2020 = 1467.8275
Maka :
1467.8275
Harga alat pada tahun 2020 = $ 110,700 x
1449.1049
= $112,130
Harga alat yang lain dapat dilihat pada tabel harga alat.
Data diperoleh dari matche.com dan madeinchina.com

Tabel N.2 Harga Peralatan Proses

Harga Satuan Total Harga
No Kode Nama Alat Jumlah
($) ($)
1 C-112 Hammer Mill 1 20,258.4029 20,258.4029

N-3
2 C-111 Meja Sorgum 1 3,545.2205 3,545.2205
3 C-111 Carrier 1 3,747.8045 3,747.8045
4 C-120 A/B/C Roller Mill 3 23,297.1634 69,891.4901
5 A/B/C Bucket Elevator 4 13,573.1300 54,292.5199
Tangki Penampungan
Nira A B
6 F-122 A/B 2 15,193.8022 30,387.6044
Tangki Penampungan
7 F-177B Urea 1 36,769.0013 36,769.0013
Tangki Penampungan
Asam Sulfat
8 F-177A 1 38,490.9656 38,490.9656
Tangki Penampungan
9 F-177C Anti Foam 1 43,555.5663 43,555.5663
Tangki Penampungan
10 F-177D Amonium Hidroksida 1 33,426.3648 33,426.3648
11 G-314 Blower Udara 1 1 1,873.9023 1,873.9023
Tangki Pencucian
12 F-110 Batang 1 44,568.4864 44,568.4864
13 L-128 Pompa Nira 1 11,547.2897 11,547.2897
14 H-211 Rotary Drum Filter 1 1 23,904.9155 23,904.9155
15 J-212 Screw Conveyor 1 1 8,305.9452 8,305.9452
16 L-213 Pompa Menuju Tangki 1 11,547.2897 11,547.2897
17 L-215 Pompa Menuju Mixing 1 11,547.2897 11,547.2897
18 M-210 Mixing Tank 1 21,879.0752 21,879.0752
19 L-216 Pompa Menuju Tangki 1 11,547.2897 11,547.2897
20 L-218 Pompa Menuju Starter 1 7,698.1931 7,698.1931
21 F-311 Tangki Starter 1 1 24,310.0835 24,310.0835
22 F-312 Tangki Starter 2 1 24,310.0835 24,310.0835
23 F-310 A B C Tangki Fermentor 6 28,361.7641 170,170.5846
24 L-313 A B C Pompa Fermentor 3 13,370.5459 40,111.6378
25 F-320 Tangki Netralizer 1 42,238.7701 42,238.7701
26 L-321 Pompa Nira 1 11,547.2897 11,547.2897
27 J-323 Screw Conveyor 2 1 8,305.9452 8,305.9452
28 H-322 Rotary Drum Filter 2 1 23,904.9155 23,904.9155
29 L-324 Pompa Menuju Tangki 1 11,547.2897 11,547.2897
30 F-325 Tangki Penampung 1 57,432.5723 57,432.5723
31 L-326 Pompa Menuju Heater 1 1 11,547.2897 11,547.2897
32 E-411 Heater 2 55,204.1480 110,408.2960
33 D-410 Kolom Distilasi 1 1 303,876.0440 303,876.0440
34 E-415 Reboiler 1 1 71,917.3304 71,917.3304

N-4
 35 E-412 Kondensor 1 1 14,889.9262 14,889.9262
36 X-413 Akumulator 2 11,142.1216 22,284.2432
Pompa Menuju Kolom
37 L-414 Distilasi 2 1 4,963.3087 4,963.3087
38 D-420 Kolom Distilasi 2 1 303,876.0440 303,876.0440
39 G-421 Blower 2 1 1,873.9023 1,873.9023
40 E-422 Kondensor 2 1 16,004.1383 16,004.1383
41 E-423 Reboiler 2 1 3,038.7604 3,038.7604
42 D-510 Tangki Dehidrasi 2 54,697.6879 109,395.3758
43 E-511 Kondensor 3 1 56,723.5282 56,723.5282
Tangki Penampungan
44 F-512 Bioetanol 1 36,161.2492 36,161.2492
Tangki Penampungan
45 F-316 CO2 1 23,297.1634 23,297.1634
46 G-315 Kompresor 1 14,889.9262 14,889.9262
47 E-117 Heat Exchanger 1 16,004.1383 16,004.1383
48 F-320 Tangki Equalizer 1 36,161.2492 36,161.2492
49 E-425 Vavorizer 1 202,584.0293 202,584.0293
Jumlah 63 1,870,458.3426 2,262,559.7313

Nllai kurs $ terhadap rupiah, diambil :

1 $ = Rp 14,048 (sumber: bi.go.id pada 24 Desember 2019)
Sehinga total harga peralatan proses = Rp 31,784,439,106

2. Perhitungan Harga Peralatan Utilitas

Berdasarkan Tabel 6.1 (Coulson, hal. 251), didapat harga peralatan utilitas yaitu
45% dari total harga peralatan proses, yaitu:
Harga peralatan utilitas = 45% x $ 2,262,559.7313
= $ 1,018,151.8791
= Rp 14,302,997,598
Total biaya peralatan proses dan utilitas/ Equipment Cost (EC):
EC = $2,262,559.7313 + $1,018,151.8791
= $3,280,711.6104
= Rp46,087,436,703.4460

N.2. Capital Investment

N.2.1 Fixed Capital Investment
1. Direct Cost
a. Purchased Equipment cost

N-5
 Tabel N.3 Total Purchased Equipment cost (PEC)
Purchased Equipment cost Biaya
Harga alat/Equipment Cost (EC) Rp 46,087,436,703.4460
Biaya Pengangkutan sampai pelabuhan (15%EC) Rp 6,913,115,505.5169
Asuransi pengangkutan (1% EC) Rp 460,874,367.0345
Provinsi bank (0,2-0,5% EC, diambil 0,5% EC) Rp 230,437,183.5172
EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) (1% EC) Rp 460,874,367.0345
Pajak Bea Masuk Barang (20% EC) Rp 9,217,487,340.6892
Total Rp 63,370,225,467.2383

b. Biaya Pemasangan Instalasi

Biaya instalasi sebesar 25-55% dari PEC (Timmerhaus,1991 hal: 172), sehingga
ditentukan besar biaya instalasi adalah 55% dari PEC.
Biaya Instalasi = 55% x PEC
= 55% x Rp63,370,225,467
= Rp34,853,624,007

c. Biaya Instrumentasi dan kontrol

Biaya Instrumentasi dan kontrol yaitu sebesar 26% dari PEC
Biaya instrumentasi = 26% x PEC
= 26% x Rp63,370,225,467
= Rp16,476,258,621

d. Biaya Pemipaan
Pada Tabel 8 Timmerhaus hal.173 (1991), biaya pemipaan pada proses
solid-fluid sebesar 31%.
Biaya Pemipaan = 31% x PEC
= 31% x Rp63,370,225,467
= Rp19,644,769,895

e. Biaya Bangunan
Pada Tabel 10 Timmerhaus hal.175 (1991), besar biaya bangunan yaitu 7% dari
PEC.
Biaya Bangunan = 7% x PEC
= 7% x Rp63,370,225,467
= Rp4,435,915,783

N-6
f. Biaya Pengembangan Lahan

Biaya pengembangan lahan sebesar 10-20% dari PEC (Timmerhaus,1991 hal:

175), sehingga ditentukan besar biaya pengembangan lahan adalah 20% dari PEC.

Biaya Pengembangan Lahan = 20% x PEC

= 20% x Rp63,370,225,467
= Rp12,674,045,093

g. Biaya Perawatan Fasilitas

Biaya pengembangan lahan sebesar 30-80% dari PEC (Timmerhaus,1991 hal:

175), sehingga ditentukan besar biaya pengembangan lahan adalah 80% dari PEC.

Biaya Perawatan Fasilitas = 80% x PEC

= 80% x Rp63,370,225,467
= Rp50,696,180,374

h. Biaya Lahan

Biaya pengembangan lahan sebesar 4-8% dari PEC (Timmerhaus,1991 hal: 176),
sehingga ditentukan besar biaya pengembangan lahan adalah 8% dari PEC.

Biaya Bangunan = 8% x PEC

= 8% x Rp63,370,225,467
= Rp5,069,618,037
Maka, Total Direct Cost yaitu:
Tabel N.4 Total Direct Cost (DC)
Direct Cost Biaya
PEC Rp 63,370,225,467
Biaya Instalasi Rp 34,853,624,007
Biaya Instrumentasi dan Kontrol Rp 16,476,258,621
Biaya Pemipaan Rp 19,644,769,895
Biaya Bangunan Rp 4,435,915,783
Biaya Pengembangan Lahan Rp 12,674,045,093
Biaya Perawatan Fasilitas Rp 50,696,180,374
Biaya Lahan Rp 5,069,618,037
Total Rp 207,220,637,278

N-7
2. Indirect Cost
a. Biaya Engineering and Supervision
Besar biaya Engineering and Supervision adalah 30% dari DC (Timmerhaus,1991
hal: 177).
Biaya Engineering and Supervision = 30% x Rp 207,220,637,278
= Rp 62,166,191,183

b. Biaya Legal Expenses

Besar biaya Biaya Legal Expenses adalah 3% dari FCI.
Besar biaya Biaya Legal Expenses = 3% x FCI

c. Biaya Construction Expenses

Besar biaya Construction Expenses adalah 8% dari FCI.
Biaya Construction Expenses = 8% x FCI

d.. Biaya Contractor's Fee

Besar biaya Contractor's Fee adalah 2-8% dari DC (Timmerhaus,1991 hal: 178).
Sehingga ditentukan besar biaya adalah 8% dari DC.
Biaya Contractor's Fee = 8% x Rp 207,220,637,278
= Rp 16,577,650,982
e. Biaya Contingencies
Besar biaya Contingencies adalah 5-15% dari FCI (Timmerhaus,1991 hal: 178).
Sehingga ditentukan besar biaya adalah 15% dari FCI.
Biaya Contingencies = 15% x FCI

Maka Total Indirect Cost (IC):

Tabel N.5 Total Indirect Cost (IC)
Indirect Cost Biaya
Biaya Engineering and Supervision Rp 62,166,191,183
Biaya Legal Expenses 3% FCI
Biaya Contruction Expenses 8% FCI
Biaya Contractor's Fee Rp 16,577,650,982
Biaya Contingencies 15% FCI
Total Rp 78,743,842,166 + 26% FCI

N-8
Sehingga, Total Fixed Capital Investment (FCI) adalah:
FCI = Direct Cost + Indirect Cost
= Rp 207,220,637,278 + Rp 78,743,842,166 + 26% FCI
= Rp285,964,479,443 + 26% FCI
( 1 - 26% ) FCI = Rp 285,964,479,443
0.74 FCI = Rp 285,964,479,443
FCI = Rp 386,438,485,734

Maka, Total Indirect Cost (IC) yaitu:

Tabel N.6 Total Indirect Cost (IC)
Indirect Cost Biaya
Biaya Engineering and Supervision Rp 62,166,191,183
Biaya Legal Expenses Rp 11,593,154,572
Biaya Contruction Expenses Rp 30,915,078,859
Biaya Contractor's Fee Rp 16,577,650,982
Biaya Contingencies Rp 57,965,772,860
Total Rp 179,217,848,457

N.2.2 Total Capital Investment (TCI)

TCI = FCI + WCI
= Rp 386,438,485,734 + 20% TCI
( 1- 20% ) TCI = Rp 386,438,485,734
0.8 TCI = Rp 386,438,485,734
TCI = Rp 483,048,107,168

N.2.3 Working Capital Investment (WCI)

Nilai working capital investment yaitu sebesar 10-20% dari TCI (Timmerhaus, 1991
hal.210). Sehinngga ditentukan nilai Working Capital Investment sebesar 20%.
WCI = 20% x TCI
= 20% x Rp 483,048,107,168
= Rp 96,609,621,434

N.3 Total Production Cost (TPC)

N.3.1 Manufacturing Cost (MC)
1. Direct Manufacturing Cost (DMC)
a. Bahan Baku

N-9
 Tabel N.7 Biaya Bahan Baku Proses
Kebutuhan Harga
No Komponen Harga (Kg/tahun)
(Kg/tahun) (Rp/Kg)
1 Batang Sorgum 350,000,000 Rp 700 Rp 245,000,000,000
2 Yeast 1,300,000 Rp 11,000 Rp 14,300,000,000
3 H2SO4 24,800,000 Rp 2,300 Rp 57,040,000,000
4 NH4OH 17,300,000 Rp 3,300 Rp 57,090,000,000
5 Anti Foam 1,000,000 Rp 21,000 Rp 21,000,000,000
6 Urea 1,700,000 Rp 1,600 Rp 2,720,000,000
TOTAL Rp 397,150,000,000

b. Gaji Karyawan
Tabel N.8 Gaji Karyawan
Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji
Dewan Komisaris 1 Rp 35,000,000 Rp 35,000,000
Direktur umum 1 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000
Direktur Produksi 1 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Direktur Pemasaran 1 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Direktur Sumber Daya Manusia 1 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Direktur Keuangan dan Umum 1 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Sekretaris 3 Rp 8,000,000 Rp 24,000,000
Manajer Pemasaran 3 Rp 15,000,000 Rp 45,000,000
Manajer Proses 5 Rp 15,000,000 Rp 75,000,000
Manajer Quality Control 5 Rp 15,000,000 Rp 75,000,000
Manajer Keuangan 3 Rp 15,000,000 Rp 45,000,000
Manajer Personalia dan Umum 3 Rp 15,000,000 Rp 45,000,000
Kepala Seksi 6 Rp 10,000,000 Rp 60,000,000
Karyawan Lulusan S-1 10 Rp 8,500,000 Rp 85,000,000
Karyawan Lulusan D-3 8 Rp 7,000,000 Rp 56,000,000
Karyawan Lulusan SMA/SMK 6 Rp 5,000,000 Rp 30,000,000
Karyawan Keamanan 6 Rp 3,000,000 Rp 18,000,000
Karyawan Kebersihan 4 Rp 2,500,000 Rp 10,000,000
Total 68 Rp 733,000,000
Jumlah Gaji pertahun Rp 8,796,000,000

c. Direct Supervisory and Clerical Labor

Besar biaya direct supervisory and clerical labor adalah 15% dari gaji
karyawan (Kusnarjo, 2010).

N-10
 Biaya Supervisory and Clerical Labor = 15% x Rp 8,796,000,000
= Rp 1,319,400,000
d. Biaya Utilitas
Besar biaya Utilitas adalah 10-20% dari TPC (Timmerhaus,1991 hal 203).
Sehingga ditentukan besarnya biaya utilitas adalah sebesar 10% dari TPC.
Biaya Utilitas = 10% x TPC

e. Biaya Maintenance and Repairs

Besar biaya Maintenance and Repairs adalah 6% dari FCI (Timmerhaus,1991
hal 203).
Biaya Maintenance and Repairs = 6% x FCI
= 6% x Rp 386,438,485,734
= Rp 23,186,309,144

f. Biaya Operating Supplies

Besar biaya Operating Supplies adalah 15% dari biaya Maintenance and
Repairs (Timmerhaus,1991 hal 204).
Biaya Operating Supplies = 15% x ( 6% x FCI )
= 15% x Rp 23,186,309,144
= Rp 3,477,946,372

g. Biaya Laboratory Charges

Besar biaya Laboratory Charges adalah 10-20% dari biaya operasi
(Timmerhaus,1991 hal 204).
Biaya Laboratory Charges = 10% x Rp 8,796,000,000
= Rp 879,600,000

h. Biaya Patent and Royalties

Besar biaya Patent and Royalties adalah 0-6% dari TPC (Timmerhaus, 1991
hal 204). Sehingga ditentukan besarnya biaya Patent and Royalties adalah 0%
dari TPC.
Biaya Patent and Royalties = 0% x TPC

Maka, biaya Direct Manufacturing Cost (DMC)adalah

Tabel N.9 Direct Manufacturing Cost (DMC)
Direct Manufacturing Cost (DMC) Biaya
Biaya Bahan Baku Rp 397,150,000,000

N-11
 Gaji Karyawan Rp 8,796,000,000
Biaya Direct Supervisory and Clerical Labor Rp 1,319,400,000
Tabel N.9 Direct Manufacturing Cost /DMC (Lanjutan)
Biaya Utilitas 10% TPC
Biaya Maintenance and Repairs Rp 23,186,309,144
Biaya Operating Supplies Rp 3,477,946,372
Biaya Laboratory Charges Rp 879,600,000
Biaya Patent and Royalties 0% TPC
Total Rp 434,809,255,516 + 10% TPC

2. Fixed charges/ Fixed Manufacturing Cost (FMC)

a. Depresiasi
Besar biaya depresiasi adalah 10% dari FCI (Timmerhaus,1991 hal 205).
Biaya Depresiasi = 10% x FCI
= 10% x Rp 386,438,485,734
= Rp 38,643,848,573
\
b. Local Taxes
Besar biaya Local Taxes adalah 2-4% dari FCI (Timmerhaus,1991 hal 205).
Sehingga besar local taxes adalah 2% dari FCI.
Biaya Local Taxes = 2% x FCI
= 2% x Rp 386,438,485,734
= Rp 7,728,769,715

c. Insurance
Besar biaya insurance adalah 1% dari FCI (Timmerhaus,1991 hal 205).
Biaya Insurance = 1% x FCI
= 1% x Rp 386,438,485,734
= Rp 3,864,384,857
Maka, biaya Fixed Manufacturing Cost (FMC) adalah
Tabel N.10 Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Fixed Manufacturing Cost (FMC) Biaya
Biaya Depresiasi Rp 38,643,848,573
Biaya Local Taxes Rp 7,728,769,715
Biaya Insurance Rp 3,864,384,857
Total Rp 50,237,003,145

3 Plant Overhead Costs (POC)

N-12
 Besar biaya Plant Overhead Cost (POC) adalah sebesar 50-70% dari total biaya
operating labor, supervision, dan maintenance (Timmerhaus, 1991 hal.206).
Sehingga ditentukkan besarnya biaya plant overhead cost adalah 50%.

Biaya = 50% x (Gaji karyawan + supervision+maintenance and repairs)

= Rp 23,311,196,401

Maka, Total Manufacturing Cost (MC)adalah

Tabel N.11 Total Manufacturing Cost (MC)
Manufacturing Cost (MC) Biaya
Direct Manufacturing Cost (DMC) Rp 434,809,255,516 10% TPC
Fixed Manufacturing Cost (FMC) Rp 50,237,003,145
Plant Overhead Costs (POC) Rp 23,311,196,401
Total Rp 508,357,455,062 10% TPC

N.3.2 General Expenses (GE)

1. Biaya Administrasi
Besar biaya administrasi = 15% x (Gaji karyawan+supervisi+Pemeliharaan)
= Rp 4,995,256,372

2. Biaya Distribusi dan Pemasaran

Besar biaya distribusi dan pemasaran adalah sebesar 2-20% TPC (Timmerhaus,
1991 hal.207). Sehingga ditentukkan besarnya biaya plant overhead costs
adalah 10%.
Biaya distribusi dan pemasaran = 10% x TPC
= 0.1 TPC

3. Biaya Riset dan Pengembangan

Besar biaya distribusi dan pemasaran adalah sebesar 5% TPC (Timmerhaus,
1991 hal.207).
Biaya distribusi dan pemasaran = 5% x TPC
= 0.05 TPC

Maka, Total General Expenses (GE) adalah

N-13
 Tabel N.12 Total General Expenses (GE)
General Expenses (GE) Biaya
Biaya administrasi 4,995,256,372
Biaya distribusi dan pemasaran 0.1 TPC
Biaya riset dan pengembangan 0.05 TPC
Total Rp 4,995,256,372 0.15 TPC

Sehingga, Total Production Cost (TPC) yaitu:

Tabel N.13 Total Production Cost (TPC)

Total Production Cost (TPC) Biaya
Manufacturing Cost (MC) 508,357,455,062 0.1 TPC
General Expenses (GE) 4,995,256,372 0.15 TPC
Total Rp 513,352,711,434 0.25 TPC

TPC = Rp 513,352,711,434 + 0.25 TPC

(1-0,17) TPC = Rp 513,352,711,434
0.75 TPC = Rp 513,352,711,434
TPC = Rp 684,470,281,911

Sehingga, Direct Manufacturing Cost (DMC) yaitu:

Tabel N.14 Direct Manufacturing Cost (DMC)
Direct Manufacturing Cost (DMC) Biaya
Biaya Bahan Baku Rp 397,150,000,000
Biaya operating Labor Rp 8,796,000,000
Direct Supervisory and Clerical Labor Rp 1,319,400,000
Biaya Utilitas Rp 68,447,028,191
Biaya Maintenance and Repairs Rp 23,186,309,144
Biaya Operating Supplies Rp 3,477,946,372
Biaya Laboratory Charges Rp 879,600,000
Biaya Patent and Royalties Rp -
Total Rp 503,256,283,707

Total Manufacturing Cost

Tabel N.15 Total Manufacturing Cost (MC)
Manufacturing Cost (MC) Biaya
Direct Manufacturing Cost (DMC) Rp 503,256,283,707
Fixed Manufacturing Cost (FMC) Rp 50,237,003,145

N-14
 Plant Overhead Cost (POC) Rp 23,311,196,401
Total Rp 576,804,483,253

Total General Expenses (GE)

Tabel E.16 Total General Expenses (GE)
General Expenses (GE) Biaya
Biaya administrasi Rp 4,995,256,372
Biaya distribusi dan pemasaran Rp 68,447,028,191
Biaya riset dan pengembangan Rp 34,223,514,096
Total Rp 107,665,798,658

E.3.3 Analisa Kelayakan (Profitability Analysis)

1. Penjualan Produk (Sales Price)
a. Bioetanol
Kapasitas per tahun = 21,175,000 Kg/tahun
Harga Bioetanol = Rp 13,000.00
Harga penjualan per tahun = Rp 275,275,000,000.00
b. CO2 Liquid
Kapasitas per tahun = 22,500,000 Kg/tahun
Harga CO2 = Rp 25,000.00
Harga penjualan per tahun = Rp 562,500,000,000.00
b. Yeast Mud
Kapasitas per tahun = 3,000,000 Kg/tahun
Harga Yeast Mud = Rp 500.00
Harga penjualan per tahun = Rp 1,500,000,000.00
= Rp 839,275,000,000

2. Keuntungan
Sales Price (S) = Rp 839,275,000,000
Total Production Cost (TPC) = Rp 684,470,281,911
Keuntungan sebelum pajak (Pb) = Rp 154,804,718,089
Pajak (25% dari keuntungan) = Rp 38,701,179,522
Keuntungan setelah pajak (Pa) = Rp 116,103,538,566

E.4 Analisa Ekonomi Metode Linear

a. Percent Profit on Sales (POS)
1. POS sebelum pajak, POSb

N-15
 POSb = Pb (Peter & Timmerhaus, 2003)
x 100 %
S
= Rp 154,804,718,089
x 100 %
Rp 839,275,000,000
= 18.4450529 %

2. POS setelah pajak, POSa

POSa = Pa (Peter & Timmerhaus, 2003)
x 100 %
S
= Rp 116,103,538,566
x 100 %
Rp 839,275,000,000
= 13.8337897 %

b. Return Of Investment (ROI)

1. ROI sebelum pajak, ROIb
ROIb = Pb (Kusnarjo, 2010)
x 100 %
FCI
= Rp 154,804,718,089
x 100 %
Rp 386,438,485,734
= 40.0593429 %
2. ROI setelah pajak, ROIa
ROIa = Pa (Kusnarjo, 2010)
x 100 %
FCI
= Rp 116,103,538,566
x 100 %
Rp 386,438,485,734
= 30.0445072 %

c. Pay Out Time (POT)

1. POT sebelum pajak, POTb
POTb FCI (Peter & Timmerhaus
=
Pb + 0.1 FCI hal.309, 1991)
Rp 386,438,485,734
=
Rp 154,804,718,089 + ( 0.1 x Rp386,438,485,734 )
= 1.9976 tahun

N-16
 2. POT setelah pajak, POTa
POTa = FCI (Peter & Timmerhaus
Pa + 0.1 FCI hal.309, 1991)
Rp 386,438,485,734
=
Rp 116,103,538,566 + ( 0.1 x Rp386,438,485,734 )
= 2.4972 tahun

d. Break Even Point (BEP)

BEP = FC + ( 0.3 SVC )
x 100 %
S - SVC - ( 0.7 VC )

e. Fixed Cost (FC)/ Fixed Manufacturing Cost (FMC)

1. Depresiasi Rp 38,643,848,573
2. Biaya Pajak Lokal Rp 7,728,769,715
3. Asuransi Rp 3,864,384,857
Total Rp 50,237,003,145

f. Regulated Cost (RC)/Semi Variabel Cost (SVC)

1. Upah Pekerja Operasi Rp 8,796,000,000
2. Plant Overhead Cost Rp 23,311,196,401
3. Direct Supervisory Rp 1,319,400,000
4. Laboratorium Rp 879,600,000
5. General Expenses Rp 107,665,798,658
6 Maintenance Rp 23,186,309,144
7. Operating Suplies Rp 3,477,946,372
Total Rp 168,636,250,575
g. Variable Cost (VC)
1. Bahan Baku Rp 397,150,000,000
2. Utilitas Rp 68,447,028,191
Total Rp 465,597,028,191
Sehingga, nilai BEP adalah:
BEP = FC + ( 0.3 SVC ) (Kusnarjo, 2010)
x 100 %
S - VC - ( 0.7 SVC )
= Rp50,237,003,145 + ( Rp 50,590,875,172 )
x 100 %
Rp 373,677,971,809 - ( Rp 118,045,375,402 )
= 39.44 %

N-17
Titik BEP terjadi pada kapasitas produksi= 0.3944 x 21,175 ton/tahun
= 8.35 ton/tahun

h. Shut Down Point (SDP)

SDP = 0,3 SVC (Kusnarjo, 2010)
x 100 %
S- VC-0,7 SVC
= Rp 50,590,875,172
x 100 %
Rp 255,632,596,406
= 19.79 %

E.5 Arus Kas (Cash Flow)

a. Dasar Perhitungan
1. Modal
a. 60% merupakan modal sendiri
b. 40% merupakan modal bank
2. Bunga Pinjaman Bank 9.98% per tahun(bri.co.id)
3. Pengembalian pinjaman 10 tahun sebesar
4. Kapasitas Produksi
Tahun ke - I = 60 %
Tahun ke - II = 80 %
Tahun ke-III dan seterusnya = 100 %
5. Pajak pendapatan = 0.25 (UU No.36 Tahun 2008 Pasal 17 ayat 2a)
6. Umur pabrik diperkirakan 10 tahun dengan depresiasi
7. Masa Konstruksi 2 tahun
Tahun pertama menggunakan 50% modal sendiri dan 50% pinjaman.
Tahun kedua menggunakan sisa modal pinjaman dan modal sendiri
8. Pembayaran modal pinjaman selama konstruksi dilakukan secara diskrit dengan
cara sebagai berikut:
a. Pada awal masa konstruksi (awal tahun ke (-2) dilakukan pembayaran
sebesar 50% dari modal pinjaman untuk keperluan pembelian tanah dan
uang muka.
b. Pada akhir tahun kedua masa konstruksi tahun (-1) dibayarkan sisa modal
pinjaman.
9. Laju inflasi = 3.00% (Sumber: bi.go.id pada Nopember 2019)
10. Bunga Deposito Bank= 5.25%

N-18
b. Investasi
Kebutuhan in:vestasi dipenuhi dengan cara model sendiri dan modal pinjaman
dari Bank, dengan ketentuan sebagai berikut:
Modal sendiri = 60% x FCI
= 60% x Rp 386,438,485,734
= Rp 231,863,091,441

Modal pinjaman = 40% x FCI

= 40% x Rp 386,438,485,734
= Rp 154,575,394,294
Dari data-data tersebut dapat dibuat tabel cash flow seperti yang terlihat pada tabel
F.18 cash flow dan didapatkan:
1. Bagian pertama: menurut tahun pengembangan 2 tahun dan umur operasi
pabrik yang diperkirakan 10 tahun dengan kapasitas produksi Bioetanol 17.400
ton/tahun.
2. Bagian kedua : memuat modal investasi yang terdiri dari kolom-kolom = modal
sendiri, inflasi dan jumlah modal sendiri, modal pinjaman , bunga dan jumlah
pinjaman saat pabrik siap dioperasi.
3. Bagian ketiga: memuat sisa pinjaman, bunga pinjaman, total penjualan, biaya
operasi yang terdiri dari = depresiasi, bunga fixed chargers, variable cost, dan
semi variable
4. Bagian keempat: memuat cash flowyang terdiri dari = laba kotor, pajak, laba
bersih, cash flow, dan net cash flow.

c. Internal Rate of Return (IRR)

Untuk menentukkan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan

pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut cash flow. Untuk menentukkan
Discounted Cash Flow (P) dapat menggunakan persamaan berikut ini:

1
P = x CF
( 1+ i ) n

Dimana:
i = Rate of return
n' = Tahun pada saat cash flow dihitung

Pada saat ratio = 1, yang artinya total dari Discounted Cash Flow sama dengan
Fixed Capital Investment maka nilai i disebut dengan nilai IRR. Nilai IRR
kemudian harus lebih besar dari deposito bunga Bank agar pabrik tersebut
dapat dikatakan layak untuk didirikan.

N-19
 Pada saat ratio = 1, yang artinya total dari Discounted Cash Flow sama dengan
Fixed Capital Investment maka nilai i disebut dengan nilai IRR. Nilai IRR
kemudian harus lebih besar dari deposito bunga Bank agar pabrik tersebut
dapat dikatakan layak untuk didirikan.

Tabel N.17 Cash Flow

Investasi
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) Modal Sendiri
Pengeluaran Inflasi Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
-2 - Rp115,931,545,720 0 Rp 115,931,545,720
-1 - Rp115,931,545,720 Rp 3,477,946,372 Rp 119,409,492,092
0 - Rp0 Rp 7,060,231,134 Rp 7,060,231,134
1 60 - - -
2 80 - - -
3 100 - - -
4 100 - - -
5 100 - - -
6 100 - - -
7 100 - - -
8 100 - - -
9 100 - - -
10 100 - - -

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

Investasi
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) Modal Pinjaman
Pengeluaran bunga Jumlah
(1) (2) (6) (7) (8)
-2 - Rp77,287,697,147 0 Rp 77,287,697,147
-1 - Rp77,287,697,147 Rp 7,713,312,175 Rp 85,001,009,322
0 - 0 Rp 16,196,412,906 Rp 16,196,412,906
1 60 - - -
2 80 - - -
3 100 - - -
4 100 - - -
5 100 - - -
6 100 - - -
7 100 - - -
8 100 - - -
9 100 - - -

N-20
 10 100 - - -

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

Investasi
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) Jumlah Modal sampai Pabrik Beroperasi
Modal Sendiri Modal Pinjaman Total
(1) (2) (9) (10) (11)
-2 - 0 0 0
-1 - 0 0 0
0 - Rp242,401,268,947 Rp 178,485,119,375 420,886,388,321
1 60 - - -
2 80 - - -
3 100 - - -
4 100 - - -
5 100 - - -
6 100 - - -
7 100 - - -
8 100 - - -
9 100 - - -
10 100 - - -

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

Tahun Kapasitas Pengembalian
Sisa Pinjaman Total Penjualan
Ke- Pabrik (%) Pinjaman
(1) (2) (12) (13) (14)
-1 - - - -
-2 - - - -
0 - Rp178,485,119,375 - 0
1 60 Rp160,636,607,437 Rp 17,848,511,937 503,565,000,000
2 80 Rp142,788,095,500 Rp 17,848,511,937 671,420,000,000
3 100 Rp124,939,583,562 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000
4 100 Rp107,091,071,625 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000
5 100 Rp89,242,559,687 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000
6 100 Rp71,394,047,750 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000
7 100 Rp53,545,535,812 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000
8 100 Rp35,697,023,875 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000

N-21
 9 100 Rp17,848,511,937 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000
10 100 0 Rp 17,848,511,937 839,275,000,000

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

Production cost
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) Depressiasi Bunga Fixed Cost

(1) (2) (15) (16) (17)

-1 - - - -
-2 - - - -
0 - - - -
1 60 Rp38,643,848,573 Rp 16,031,533,422 Rp 29,405,969,486
2 80 Rp38,643,848,573 Rp 14,250,251,931 Rp 27,624,687,994
3 100 Rp38,643,848,573 Rp 12,468,970,440 Rp 25,843,406,503
4 100 Rp38,643,848,573 Rp 10,687,688,948 Rp 24,062,125,012
5 100 Rp38,643,848,573 Rp 8,906,407,457 Rp 22,280,843,520
6 100 Rp38,643,848,573 Rp 7,125,125,965 Rp 20,499,562,029
7 100 Rp38,643,848,573 Rp 5,343,844,474 Rp 18,718,280,537
8 100 Rp38,643,848,573 Rp 3,562,562,983 Rp 16,936,999,046
9 100 Rp38,643,848,573 Rp 1,781,281,491 Rp 15,155,717,555
10 100 Rp38,643,848,573 0 Rp 13,374,436,063

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

Production cost
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) Variable Cost Semi Variable Cost Total

(1) (2) (18) (19) (20)

-1 - - - -
-2 - - - -
0 - - - -
1 60 ### Rp 101,181,750,345 Rp 448,589,785,319
2 80 ### Rp 134,909,000,460 Rp 573,655,159,580
3 100 ### Rp 168,636,250,575 Rp 698,720,533,842
4 100 ### Rp 168,636,250,575 Rp 696,939,252,351
5 100 ### Rp 168,636,250,575 Rp 695,157,970,860

N-22
 6 100
7 100
8 100
9 100
10 100
### Rp 168,636,250,575 Rp 693,376,689,368
### Rp 168,636,250,575 Rp 691,595,407,877
### Rp 168,636,250,575 Rp 689,814,126,386
### Rp 168,636,250,575 Rp 688,032,844,894
### Rp 168,636,250,575 Rp 686,251,563,403

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

laba
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) Kotor Pajak Bersih

(1) (2) (21) (22) (23)

-1 - - - -
-2 - - - -
0 - - - -
1 60 Rp54,975,214,681 Rp 11,995,042,936 Rp 42,980,171,745
2 80 Rp97,764,840,420 Rp 20,552,968,084 Rp 77,211,872,336
3 100 ### Rp 29,110,893,232 Rp 111,443,572,926
4 100 Rp142,335,747,649 Rp 29,467,149,530 Rp 112,868,598,119
5 100 Rp144,117,029,140 Rp 29,823,405,828 Rp 114,293,623,312
6 100 Rp145,898,310,632 Rp 30,179,662,126 Rp 115,718,648,505
7 100 Rp147,679,592,123 Rp 30,535,918,425 Rp 117,143,673,698
8 100 Rp149,460,873,614 Rp 30,892,174,723 Rp 118,568,698,892
9 100 Rp151,242,155,106 Rp 31,248,431,021 Rp 119,993,724,085
10 100 Rp153,023,436,597 Rp 31,604,687,319 Rp 121,418,749,278

Tabel N.17 Cash Flow (lanjutan)

Cash Flow
Tahun Kapasitas
Ke- Pabrik (%) gross net

(1) (2) (24) (25)

-1 - - -
-2 - - -
0 - -
1 60 Rp 81,624,020,319 Rp 63,775,508,381
2 80 Rp 115,855,720,909 Rp 98,007,208,972
3 100 Rp 150,087,421,500 Rp132,238,909,562
4 100 Rp 151,512,446,693 Rp133,663,934,755
5 100 Rp 152,937,471,886 Rp135,088,959,948

N-23
 6 100 Rp 154,362,497,079 Rp136,513,985,141
7 100 Rp 155,787,522,272 Rp137,939,010,334
8 100 Rp 157,212,547,465 Rp139,364,035,528
9 100 Rp 158,637,572,658 Rp140,789,060,721
10 100 Rp 160,062,597,851 Rp142,214,085,914

Tabel N.18 Internal Rate of Return (IRR) secara Cash Flow

Discounted Cash Flow
Tahun
Cash Flow
Ke- i= 0.41249023894 i = 0.3

1 Rp81,624,020,319 Rp 57,787,316,378 Rp 62,787,707,937

2 Rp115,855,720,909 Rp
3 Rp150,087,421,500 Rp
4 Rp151,512,446,693 Rp
5 Rp152,937,471,886 Rp
6 Rp154,362,497,079 Rp
7 Rp155,787,522,272 Rp
8 Rp157,212,547,465 Rp
9 Rp158,637,572,658 Rp
10 Rp160,062,597,851 Rp
WCI
Total Rp
58,069,297,662 Rp 68,553,681,011
53,258,377,370 Rp 68,314,711,652
38,063,304,587 Rp 53,048,719,125
27,201,110,229 Rp 41,190,507,735
19,436,992,345 Rp 31,980,237,270
13,887,832,921 Rp 24,827,283,531
9,922,099,152 Rp 19,272,603,497
7,088,216,244 Rp 14,959,458,913
5,063,319,217 Rp 11,610,644,778
Rp 96,609,621,434 Rp 96,609,621,434
386,387,487,540 Rp 493,155,176,884

Pada ratio = 1.000 , maka dapat dikatakan bahwa nilai trial i adalah nilai IRR.
Dari Tabel 20 didapatkan IRR = 0.41249 atau = 41.25 % per tahun

Dimana pada IRR tersebut Fixed Capital Investment sampai pabrik siap beroperasi,
Karena harga IRR yang diperoleh lebih dari bunga deposito bank 5,25% per tahun,
maka dapat disimpulkan bahwa pabrik layak untuk didirikan.

Tabel N.19 Data untuk Membuat Grafik BEP

Keterangan Nilai 10^9
Sales Prices (S) Rp 839,275,000,000 839.2750
Variable Cost (VC) Rp 465,597,028,191 465.5970
Semi Variable Cost (SVC) Rp 168,636,250,575 168.6363
Fixed Cost (FC) Rp 50,237,003,145 50.2370

Tabel N.19 Data untuk Membuat Grafik BEP (lanjutan) dalam

N-24
 Keterangan 0 100
Sales Prices (S) 0 839.2750
Fixed Cost (FC) 50.2370 50.2370
Variable Cost (VC) 50.2370 515.8340
Pengeluaran Total (Ca) 100.8279 684.4703
Tota Cost (TC) 50.5909 634.2333

Grafik Analisa Ekonomi

700
1 x 10^9 Rupiah/Tahun

600
500
FC
400 VC
300 TC
SDP
200 S
100 BEP
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi/Tahun

Gambar N.1 Grafik Break Event Point

Cummulative Cash flow

Rp170,000,000,000.00
Cummulative Cash Flow

Rp155,000,000,000.00
Rp140,000,000,000.00
Rp125,000,000,000.00
Rp110,000,000,000.00
Rp95,000,000,000.00
Rp80,000,000,000.00
0 2 4 6 8 10 12
Umur Pabrik (Tahun)

Gambar N.2 Cummulative Cash Flow

Profit After Tax

Rp150,000,000,000.00
Profit After Tax

Rp100,000,000,000.00
N-25
Rp50,000,000,000.00

Rp-
 Profit After Tax
Rp150,000,000,000.00

Profit After Tax

Rp100,000,000,000.00

Rp50,000,000,000.00

Rp-
0 2 4 6 8 10 12
Umur Pabrik (Tahun)

Gambar N.3 Profit After Tax

Tabel N.20 Hail Uji Kelayakan Ekonomi
No Analisa Kelayakan Nilai Batasan Keterangan
1 ROI 40.06% Min. 9,98% Layak
2 POT 2.5 Maks. 5 tahun Layak
3 BEP 39.44% 30 - 60% Layak
4 SDP 19.79%
5 IRR 41.25% Min. 5,25% Layak

N-26
N-27
4995256371.60964

N-28
 ratio

= Rp 1

rial i adalah nilai IRR.

###

N-29
S = 118,260,500,000 118.2605
SVC = 168,636,250,575 168.63625 50.590875
FC = 50,237,003,145 50.237003 50.237003
VC = Rp 465,597,028,191 465.59703

No S Ca VC FC Ta
0 0 100.827878317927 50.237003 50.237003 50.590875
100 118.2605 684.470281911468 515.83403 50.237003 634.23328

120

100

80

60

40

20

0
0 10

GRAFIK BEP
FC VC TC S
0 50.2370031454726 50.2370031454726 50.590875 0 700
1 x 10^9 Rupiah/Tahun

100 50.2370031454726 515.834031336619 634.23328 118.2605 600

500
400
300
200
100
0
0 10 20
Ka

Tahun ke Cummulative Cash flow

Cummulative Cash flow
Rp170,000,000,000.00
Flow

Rp155,000,000,000.00
 1 Rp 81,624,020,318.51 Cummulative Cash flow
2 Rp 115,855,720,909.04
Rp170,000,000,000.00
3 Rp 150,087,421,499.57

Cummulative Cash Flow

4 Rp 151,512,446,692.66 Rp155,000,000,000.00
5 Rp 152,937,471,885.74 Rp140,000,000,000.00
6 Rp 154,362,497,078.83
Rp125,000,000,000.00
7 Rp 155,787,522,271.92
8 Rp 157,212,547,465.01 Rp110,000,000,000.00
9 Rp 158,637,572,658.09 Rp95,000,000,000.00
10 Rp 160,062,597,851.18
Rp80,000,000,000.00
0 2 4 6 8
Umur Pabrik (Tahun)

%kapasitasProfit After Tax

0 - Profit After Tax
1 Rp 42,980,171,745.07
Rp140,000,000,000.00
2 Rp 77,211,872,335.60
3 Rp 111,443,572,926.13 Rp120,000,000,000.00
4 Rp 112,868,598,119.22 Profit After Tax Rp100,000,000,000.00
5 Rp 114,293,623,312.30 Rp80,000,000,000.00
6 Rp 115,718,648,505.39 Rp60,000,000,000.00
7 Rp 117,143,673,698.48 Rp40,000,000,000.00
8 Rp 118,568,698,891.57 Rp20,000,000,000.00
9 Rp 119,993,724,084.65
Rp-
10 Rp 121,418,749,277.74 0 2 4 6 8
Umur Pabrik (Tahun)
 120

100

80

60 Ca
S
VC
40 FC
Ta
BEP
20 SDP

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kapasitas Produksi/ Tahun

Break Even Point

700
1 x 10^9 Rupiah/Tahun

600
500
FC
400 VC
300 TC
200 S
BEP
100
SDP
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas Produksi/Tahun

e Cash flow
e Cash flow

4 6 8 10 12
abrik (Tahun)

it After Tax

2 4 6 8 10 12
mur Pabrik (Tahun)