Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rangkuman Ke 7

Tugas Rangkumanke-/Tgl. : 7 / 26 Mei 2021


Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA 4213 / MANAJEMEN KEUANGAN
Kelas : 5-B
Pokjar : Al Khotijah Mojokerto
Dead lineTugas : Hari Ketiga Sebelum mulai Sesi berikutnya
Kirim via email: achmadi.feb@gmail.com
Subyek email : TSke_kelas_Nama_NIM

NamaMahasiswa : ANTON WAHYU

NIM/Kelas : 041287723 / 5B MANAJEMEN

Emailmahasiswa : Antonwahyu126@gmail.com

Nilai

RANGKUMAN MODUL KE- 7

INTERAKSI KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN KEPUTUSAN

PENDANAAN

Kegiatan Belajar 1
Menaksir Biaya Modal

Apakah suatu investasi yang menguntungkan kalau dibiayai dengan 100 persen modal sendiri
akan selalu menguntungkan kalau dibiayai dengan sebagian utang?
Apakah kalau suatu investasi yang tidak menguntungkan kalau dibiayai dengan 100% modal sendiri
juga akan tidak menguntungkan kalau dibiayai dengan sebagian utang?
Seandainya jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah YA maka berarti menguntungkan tidaknya
suatu investasi akan tergantung pada keputusan investasi bukan pada keputusan pendanaan.
Sebaliknya apabila jawabannya adalah MUNGKIN SAJA maka berarti menguntungkan tidaknya
investasi dapat dipengaruhi oleh sumber dananya.
Paling tidak ada 2 cara yang dipergunakan untuk mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan
pendanaan, yakni :
1. Metode yang pertama, yaitu dengan menggunakan biaya modal rata-rata berbobot (weighted
average cost of capital / WACC)
2. Metode adjusted present value , yaitu penggunaan biaya modal rata-rata berbobot mengharuskan
manajer keuangan menaksir biaya modal dari berbagai sumber pendanaan.
Cara menaksir biaya modal tersebut adalah sebagai berikut :
 BIAYA MODAL SENDIRI
Biaya modal sendiri (cost of equity) menunjukkan tingkat keuntungan yang diinginkan oleh
pemilik modal sendiri (ekuitas) sewaktu mereka bersedia menyerahkan dana tersebut ke
perusahaan. Apabila perusahaan tersebut telah menjual sahamnya di bursa maka penaksiran
biaya modal sendiri bisa dilakukan. Apabila tidak, estimasi yang dilakukan hanya mendasarkan
diri atas referensi usaha yang sejenis. Menaksir biaya modal sendiri dengan menggunakan
Capital Asset Pricing Model. CAPM mengatakan bahwa: Ri = Rf + (Rm - Rf)i
Dalam hal ini:
Ri = Tingkat keuntungan yang layak untuk saham i.
Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko.
Rm = Tingkat keuntungan portofolio pasar (indeks pasar).
i = Beta (risiko) saham i.

 BIAYA UTANG (COST OF DEBT)


Biaya utang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena
perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman. Untuk menaksir berapa besarnya
biaya utang tersebut maka konsep present value diterapkan.Satu hal yang perlu diperhatikan
dalam perhitungan cost of debt.
Cost of debt yang relevan bukanlah cost of debt historis (yang sudah dipergunakan oleh
perusahaan) atau average cost of debt tetapi cost of debt yang akan dipergunakan (marginal cost
of debt).
Hal ini disebabkan kalau perusahaan akan melakukan investasi maka biaya hutang yang relevan
adalah dari hutang yang akan dipergunakan bukan dari hutang yang sudah digunakan.
apakah biaya yang timbul dari hutang dagang perlu kita perhitungkan dalam WACC?
Memang benar kalau kita membeli bahan baku secara kredit akan dikenakan harga yang lebih
mahal daripada kalau secara tunai.
Akibatnya adalah bahwa laba operasi yang kita peroleh akan sedikit lebih rendah daripada kalau
membayar secara tunai. Karena yang kita pergunakan dalam perhitungan arus kas yang relevan
adalah NOPAT + depresiasi biaya dari hutang dagang tersebut tidak perlu kita masukkan dalam
perhitungan WACC.
Hal tersebut disebabkan sudah diakomodir dalam penaksiran arus kas masuknya yaitu pada
NOPAT

 BIAYA SAHAM PREFEREN


Saham preference adalah saham yang memberikan jaminan kepada pemiliknya untuk menerima
dividen dalam jumlah tertentu berapa pun laba (rugi) perusahaan.
Oleh karena saham preferen merupakan salah satu bentuk modal sendiri maka perusahaan tidak
berkewajiban melunasi saham tersebut.
Oleh karena itu, biaya saham preferen (diberi notasi kp) adalah:
kp = D
P
Dalam hal ini:
D = dividen uang ditagih setiap tahun
P = harga saham preferen tersebut
saham preferen merupakan modal sendiri sehingga dividen yang dibayarkan tidak dapat dipakai untuk
mengurangi pajak. Oleh karena biaya saham preferen tidak dapat disesuaikan dengan pajak.

 PERBANDINGAN BIAYA MODAL DARI BERBAGAI SUMBER PENDANAAN

Meskipun kita menggunakan uang kita sendiri sebagai modal sendiri, dana tersebut tetap mempunyai
biaya modal hal ini disebabkan modal sendiri mempunyai opportunity costs yang artinya dana tersebut
dapat dipergunakan untuk kegiatan investasi yang lain dan bukan hanya digunakan pada perusahaan
kita.
Bagaimana dengan biaya saham preferen? Risiko yang ditanggung pemilik saham preferen masih lebih
besar dari risiko kreditur tetapi lebih rendah dari pemilik saham biasa.
Oleh karena itu biaya saham preferen seharusnya lebih rendah dari biaya modal sendiri.
Dengan demikian di pasar yang efisien akan terjadi hubungan sebagai berikut : k e> kp> kd.

 CARA MENAKSIR BETA


Misalkan kita memperoleh data tingkat keuntungan selama 12 bulan dari saham i (Ri), Indeks
Pasar (RM), dan bebas risiko (Rf).

Kegiatan Belajar 2
Metode untuk Mengaitkan Keputusan Investasi dengan Keputusan Pendanaan

 PENGGUNAAN BIAYA MODAL RATA-RATA BERBOBOT


Cara ini mendasarkan diri pada pemikiran bahwa kalau suatu investasi akan dibiayai dengan
berbagai sumber dana, sedangkan masing-masing sumber dana mempunyai biaya yang berbeda-
beda maka perlu dihitung ratarata tertimbang dari biaya-biaya modal tersebut.
Biaya modal rata-rata berbobot (weighted average cost of capital/WACC) inilah kemudian
dipergunakan sebagai tingkat keuntungan yang layak dalam perhitungan NPV (atau sebagai cut-
off rate dalam perhitungan IRR).
Apabila dengan menggunakan tingkat bunga tersebut diperoleh NPV yang positif (atau IRR >
WACC) maka investasi tersebut dinilai menguntungkan dan sebaliknya.

 Penghitungan Biaya Modal Rata-rata Berbobot


Misalkan, suatu proyek akan didanai dengan komposisi sebagai berikut :

Sumber Dana Komposisi


Emisi saham baru 40 %
Laba yang ditahan 30 %
Utang 30 %

Biaya laba yang ditahan (yaitu modal sendiri) ditaksir sebesar 15,0%, dan emisi saham baru
diperlukanbiaya emisi 3%, Biaya utang ditaksir sebesar 12% sebelum pajak, Pajak penghasilan sebesar
30%.
Untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang perlu dihitung biaya modal dari masing-masing
sumber pendanaan. Biaya saham baru sebesar (15,0%/0,97) = 15,5%.
Biaya utang setelah pajak adalah sebesar 12% (1 – 0,25) = 9,0% dengan demikian :

Sumber Dana Komposisi Biaya Modal Rata-rata


setelah Pajak Tertimbang
Saham baru 0,40 15,5% 6,20%
Laba yang ditahan 0,30 15,0% 4,50%
Utang 0,30 9,0% 2,70%
Biaya modal rata- 13,40%
rata berbobot
(WACC atauko)

Angka tersebut menunjukkan bahwa apabila proyek tersebut diharapkan akan bisa memberikan IRR >
13,40% maka proyek tersebut dinilai menguntungkan atau kalau NPV proyek tersebut dihitung dengan
discount rate sebesar 13,40% dan diharapkan memberikan angka yang positif maka proyek tersebut
dinilai menguntungkan.
 Kesalahan yang Sering Dibuat dengan Biaya Modal Rata-rata Tertimbang
Apabila Direktur Keuangan sangat ingin melaksanakan proyek tersebut maka mungkin ia
akan melakukan tindakan kreatif sebagai berikut :
Mengapa kita tidak mendanai proyek tersebut dengan 70% utang dan hanya 30% laba
yang ditahan Bukankah dengan menempuh cara tersebut biaya modal rata-rata
tertimbang akan sebesar:
ko= 0,70(9,0%) + 0,30(15,00%) = 10,80%
Oleh karena itu proyek tersebut akan dinilai menguntungkan.
Kesalahan cara yang dilakukan di atas adalah bahwa Direktur Keuangan menggunakan
asumsi bahwa biaya modal sendiri (= ke) konstan meskipun proyek akan dibiayai dengan
proporsi dana yang lebih banyak terdiri dari utang.
Kesalahan lain yaitu kemungkinan digunakannya struktur modal dari perusahaan saat ini
atau dalam contoh kita dari rencana pendanaan proyek.
Padahalyang seharusnya dipergunakan adalah struktur modal yang optimal dengan
demikian mungkin saja proporsi pendanaan yang dipergunakan untuk menghitung biaya
modal rata-rata tertimbang berbeda dengan proporsi pendanaan yang akan dipergunakan
untuk proyek yang dianalisis.
Satu hal juga yang tidak boleh dilupakan adalah biaya modal sendiri proyek tersebut
mungkin saja berbeda dengan biaya modal sendiri dari perusahaan saat ini.
Karena seringkali sulit untuk menaksir struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal
yang meminimumkan biaya modal rata-rata berbobot (WACC) maka kadang-kadang
perusahaan menggunakan pedoman perusahaan-perusahaan yang setara.Idealnya
perusahaan menghitung struktur modal optimalnya yang mungkin berbeda dengan
perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Hanya saja untuk perhitungan tersebut
perusahaan perlu menaksir cost of equity, cost of debt, value of equity dan value of debt.

 PENGGUNAAN ADJUSTED NET PRESENT VALUE


Metode Adjusted Net Present Value (disingkat APV) pertama kali dikemukakan oleh Myers (1974)
yang pemikirannya analog dengan pemikiran yang dipergunakan oleh Modigliani dan Miller.
Metode ini memulai analisis dengan menilai suatu proyek apabila dibiayai seluruhnya dengan modal
sendiri (disebut sebagai Base Case NPV). Kemudian ditaksir dampak dari kebijakan pendanaan bagi
proyek tersebut secara formal dirumuskan sebagai berikut : APV = Base Case NPV + PV
Pedoman (decision rule) analisisnya adalah terima suatu proyek yang diharapkan memberikan APV
positif.
Dengan demikian mungkin saja base case NPV-nya negatif tetapi asalkan PV dampak keputusan
pendanaan nilai positifnya lebih besar dari nilai negatif base case NPV-nya proyek tersebut dapat
diterima karena akan menghasilkan APV yang positif.
Untuk proyek yang mempunyai usia ekonomi terbatas maka diperlukan bagaimana rencana pendanaan
dari tahun ke tahun (Perhatikan bahwa sewaktu digunakan metode biaya modal rata-rata tertimbang,
sebenarnya juga diperlukan penaksiran komposisi pendanaan dari tahun ke tahun. Hanya saja karena
digunakan asumsi struktur modal yang optimal maka komposisi pendanaan tersebut diasumsikan
konstan, yaitu sesuai dengan struktur modal yang optimal, dari tahun ke tahun).

Kegiatan Belajar 3
Penaksiran Arus Kas pada Saat Proyek Dibiayai dengan Utang

 PENAKSIRAN ARUS KAS OPERASI DAN BIAYA MODAL RATA-RATA BERBOBOT


Kesalahan yang sering dijumpai adalah sewaktu menaksir arus kas operasi pada saat akan
dipergunakan biaya modal rata-rata berbobot sebagai cut-off rate dalam perhitungan IRR atau
NPV.
Kesalahan tersebut terjadi sewaktu dipergunakan cara menaksir arus kas operasi atau operating
cash flow (proceed) dengan cara: Operating cash flow atau Proceed = Laba setelah pajak +
penyusutan.
Cara tersebut hanya benar apabila kita mengasumsikan bahwa proyek akan dibiayai dengan
100% modal sendiri dengan kata lain dalam penghitungan laba setelah pajak tidak dikurangi
terlebih dahulu dengan pembayaran bunga.

 PERHITUNGAN GANDA YANG TERJADI


Kalau kita tidak hati-hati dalam menaksir arus kas operasional maka kita akan melakukan
perhitungan ganda sewaktu dipergunakan metode biaya modal rata-rata tertimbang.
Perhitungan ganda tersebut terjadi karena arus kas sudah dikurangkan dengan pembayaran
bunga dan setelah itu masih dipresent valuekan dengan tingkat bunga tersebut.
Penggunaan metode APV mempunyai keuntungan dalam hal tidak akan menimbulkan
kebingungan dalam menaksir proceed.
Satu hal yang perlu diingat kalau kita akan menggunakan WACC atau biaya modal rata-rata
tertimbang sebagai discount rate dalam perhitunganNPV (atau sebagai cut-off rate dalam
perhitungan IRR) bahwa cash flows proyek investasi yang berasal dari (i) cash outflow (outlay)
untuk investasi (ii) net operating cash flow dari hasil operasi dan (iii) terminal cash flow pada
akhir usia proyek tidaklah terpengaruh oleh komposisi sumber pendanaan.
Cash flows tersebut tidak mengalami perubahan baik sewaktu proyek tersebut dibiayai dengan
100 persen modal sendiri ataupun dengan sebagian utang.
Yang mengalami perubahan hanyalah discount ratenya (yang dicerminkan oleh WACC-nya).
Apabila perubahan struktur pendanaan mengakibatkan menurunnya WACC (yang dipergunakan
sebagai discount rate) maka proyek tersebut akan makin menarik karena NPV-nya menjadi lebih
tinggi dan sebaliknya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai