Anda di halaman 1dari 2

DRAF WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR COVID 19 TERHADAP PERKARA PERCERAIAN DI


PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF FIKIH
SUNNAH SAYYID SABIQ
Oleh:
THIA SASMITA
201610020311001
Assamula’ikum Wr. Wb
Semoga Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang meridhoi semua yang akan
kita lakukan dan diberi kesehatan untuk melaksanakan kegiatan dan aktivitas beribadah
kepadaNya, Aamin.

Sebelumnya peneliti mengucapkan ucapan terimakasih atas waktu dan kesediaan


Bapak/Ibu untuk menjadi Narasumber dalam penelitian skripsi ini. Hal yang menarik yang
akan diteliti adalah Analisis Faktor Covid 19 Terhadap Perkara Perceraian Di Pengadilan
Agama Kota Malang Ditinjau Dari Perspektif Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Dalam buku
yang berjudul Covid & Disrupsi karya akademisi, Jurnalis, aktifis dan diaspora memaparkan
bahwa covid 19 banyak menimbulkan akibat yang tidak sederhana bahkan melemahkan 1001
sendi kehidupan. Mulai dari berkurang bahkan hilangnya pendapatan karena semua harus di
rumah, pembeli sepi, dagangan makanan tidak laku, mereka bahkan menjadi rugi. Penyedia
jasa angkutan sepi penumpang, tidak ada orang ke kantor, bekerja dari rumah, tidak ada anak
pergi ke sekolah, belajar di rumah. Kenyataan meski tiada pendapatan mereka harus tetap
makan, keadaan yang tidak normal demikian dapat memicu berbagai konflik, kepanikan,
ketakutan yang berlebih, kebosanan, kekerasan, bahkan akhirnya terjadi perceraian .

Pengadilan Agama Kota Malang salah satunya instansi yang memegang kendali
dalam hal pemisahan keluarga yang memiliki latar belakang tingkat perceraiannya yang
tinggi selama pandemi Covid 19, dan hal ini mengalami kenaikan perceraian pada tahun 2020
sampai bulan September kemarin hingga tembus 5.464 kasus perceraian yang masuk ke
pengadilan agama, yang sebelumnya pada tahun 2019 terdapat 4980 perkara perceraian .

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dan melakukan
penelitian terkait hal tersebut. Untuk memahami secara langsung, maka peneliti akan
mengumpulkan data-data yang salah satunya dihasilkan melalui wawancara. Wawancara kali
ini bersifat non struktur atau wawancara terbuka, yang mana tidak terbatas pertanyaan yang
diberikan peneliti melainkan pertanyaan hanya sebagai acuan untuk mendapatkan data.
Berikut pertanyaan yang peneliti ajukan kepada Narasumber, mohon kepada Bapak/Ibu untuk
memberikan penjelasan terkait permasalahan tersebut :

1. Apakah Covid berpengaruh terhadap perkara perceraian di PA Malang?


2. Sebagaimana diberitakan di malangnews, pengadilan Kota Malang mengalami
kenaikan terkait perceraian, apakah hal ini benar ?
3. Bagaimana beracara selama masa pandemi Covid di PA Malang? Menerapkan
sistem WFH atau tidak?
4. Faktor-Faktor Apa saja yang Menjadikan Penyebab Perceraian Pada Masa Pandemi
Covid 19 Pengadilan Agama Kota Malang? Apakah terdapat faktor-faktor baru
yang muncul?
5. Terkait persoalan utama perceraian yaitu ekonomi apakah ada persoalan perceraian
terkait mata pencarian hilang akibat PHK?
6. Menurut Hakim Pengadilan Agama Kota Malang, selama masa pandemi adanya
printah WFH dan kemudian mengakibatkan kesenjangan antara Suami Istri karena
sering bertemu sehingga mengakibatkan pertengakaran?
7. Dalam pertimbangannya apakah Hakim Pengadilan Agama Kota Malang
menggunakan beberapa landasan hukum fiqih? Sejauh mana pertimbangan tersebut
dijadikan landasan ?
8. Kaidah fiqih apa saja yang sering digunakan hakim PA Malang dalam perti bangan
menyelesaikan Perkara perceraian dan apakah pemikiran kontemporer sayyid sabiq
kerap digunakan?

Demikian pertanyaan yang peneliti ajukan untuk dapat memahami dan


menyelesaikan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Strata 1. Atas kesediaan Bapak/Ibu
sebagai narasumber utama, Peneliti ucapkan terima kasih.

Wassalamualikum Wr.Wb

Malang ........................2021

Peneliti

Thia Sasmita

Anda mungkin juga menyukai