Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jilan Salshabilla Mutaqin

NPM : 1906350042
Kelas : MP-40
Tugas : Analisis Inferensial 2

1. Perbandingan usia antara pasien Hipotensi, tensi normal dan Hipertensi

Uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov
Blood pressure
Statistic Df Sig.
Hipotensi 0.046 249 0.200
Age in years Normal 0.058 1151 0.000
Hipertensi 0.090 81 0.098

Setelah dilakukan uji asumsi normalitas Kolmogorov-Smirnov, data usia pada setiap kategori
tekanan darah memiliki sebaran data sebagai berikut, hipotensi nilai p = 0.200 (p > 0.05 maka
distribusi normal), sedangkan kategori tekanan darah normal nilai p = 0.000 (p < 0.05 maka
distribusi tidak normal), dan hipertensi nilai p = 0.098 (p > 0.05 maka distribusi normal).

Uji homogenitas
Test for Equality of Variances (Levene's)
F df1 df2 p
2.694 2.000 1478.000 0.068

Setelah dilakukan uji homogenitas dengan levene test, didapat nilai p = 0.068 (p > 0.05 maka
varian data antar kelompok homogen).

Uji Kruskal-Wallis
Variabel n Rata-rata usia p (Kruskal-
Wallis)
Hipotensi 249 64.210
Normal 1151 65.908 0.029
Hipertensi 81 64.238
Setelah dilakukan uji Kruskal-Wallis karena terdapat data yang tidak berdistribusi normal (data
usia pada kategori tekanan darah normal), didapat nilai p = 0.029 (p < 0.05  hipotesis nol
ditolak).

Kesimpulannya, ada perbedaan rata-rata usia pada pasien dengan kategori tekanan darah
(hipotensi, normal, dan hipertensi).

Post Hoc Comparisons - bp


95% CI for Mean
Difference
Mean
Lower Upper SE t p bonf
Difference
Hypotension Normal 1.670 0.205 3.134 0.624 2.675 0.023 *
  Hypertension 1.698 -0.982 4.377 1.142 1.486 0.412
Normal Hypertension 0.028 -2.380 2.436 1.026 0.027 1.000
 * p < .05
Note.  P-value and confidence intervals adjusted for comparing a family of 3 estimates
(confidence intervals corrected using the bonferroni method).

Kesimpulan

Setelah dilakukan post hoc test, ada perbedaan signifikan pada rata-rata usia pasien hipotensi
dengan pasien yang tekanan darahnya normal (nilai p = 0.023), dimana rata-rata usia pasien
hipotensi lebih muda (64.210 tahun) dibandingan pasien dengan tekanan darah normal (65.908
tahun).

2. Perbandingan biaya pengobatan antara  pasien Hipotensi, tensi normal dan


Hipertensi
Uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov
Blood pressure
Statistic Df Sig.
Hipotensi 0.181 249 0.000
Treatment Cost Normal 0.182 1151 0.000
Hipertensi 0.175 81 0.000
Setelah dilakukan uji asumsi normalitas Kolmogorov-Smirnov, data biaya pengobtan pada setiap
kategori tekanan darah memiliki sebaran data tidak normal (p < 0.05 maka distribusi data tidak
normal).

Uji homogenitas
Test for Equality of Variances (Levene's)
F df1 df2 p
0.428 2.000 1478.000 0.652

Setelah dilakukan uji homogenitas dengan levene test, didapat nilai p = 0.652 (p > 0.05 maka
varian data antar kelompok homogen).

Uji Kruskal-Wallis
Variabel n Rata-rata usia p (Kruskal-
Wallis)
Hipotensi 249 36.230
Normal 1151 35.464 0.942
Hipertensi 81 35.415

Setelah dilakukan uji Kruskal-Wallis (karena data biaya pengobatan tidak berdistribusi normal,
baik pada kategori hipotensi, tensi normal, maupun hipertensi) didapat nilai p = 0.942 (p > 0.05
 hipotesis nol gagal ditolak).

Kesimpulannya, tidak ada perbedaan biaya pengobatan dengan kategori tekanan darah pasien
(hipotensi, normal, dan hipertensi).

Post Hoc Comparisons - bp


95% CI for Mean
Difference
Mean
Lower Upper SE t p bonf
Difference
Hypotension Normal 0.049 -1.346 1.444 0.595 0.082 1.000
  Hypertension -0.765 -3.318 1.788 1.088 -0.703 1.000
Normal Hypertension -0.814 -3.109 1.480 0.978 -0.833 1.000
Note.  P-value and confidence intervals adjusted for comparing a family of 3 estimates
(confidence intervals corrected using the bonferroni method).
Kesimpulan

Setelah dilakukan post hoc test, tidak ada perbedaan pada tiap kelompok atau kategori tekanan
darah dengan biaya pengobatan pasien (nilai p = 1).

3. Hubungan merokok dengan angina pektoris


Angina Pektoris
Variabel Nilai p OR (IK95%)
Tidak Ya
Tidak 371 (35.7%) 668 (64.3%)
Merokok 0.001 1.636
Ya 112 (25.3%) 330 (74.7%)

Setelah dilakukan uji chi square, didapatkan nilai p = 0.001 (p < 0.05  hipotesis nol ditolak)
artinya ada perbedaan proporsi angina pektoris pada orang yang merokok dengan orang yang
tidak merokok. Dari 1039 orang non-perokok, ada 668 orang atau sekitar 64.3% yang mengalami
angina pektoris. Sementara itu, dari 442 orang perokok, ada 330 orang atau sekitar 74.7% yang
mengalami angina pektoris. Nilai OR = 1.636, artinya orang yang merokok berisiko 1.6 kali
lebih besar untuk mengalami angina pektoris dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

4. Hubungan gaya hidup aktif dengan angina pektoris


Angina Pektoris
Variabel Nilai p OR (IK95%)
Tidak Ya
Tidak 243 (28.2%) 619 (71.8%)
Aktivitas fisik 0.001 0.620
Ya 240 (28.8%) 379 (61.2%)

Setelah dilakukan uji chi square, didapatkan nilai p = 0.001 (p < 0.05  hipotesis nol ditolak)
artinya ada perbedaan proporsi angina pektoris pada orang yang aktif berolahraga dengan orang
yang tidak aktif berolahraga. Dari 862 orang yang tidak aktif berolahraga, ada 619 orang atau
sekitar 71.8% yang mengalami angina pektoris. Sementara itu, dari 619 orang yang aktif
berolahraga, ada 379 orang atau sekitar 61.2% yang mengalami angina pektoris. Nilai OR =
0.620, artinya orang yang aktif berolahraga hanya memiliki risiko sebesar 0.6 kali untuk
mengalami angina pektoris dibandingkan dengan orang yang tidak aktif berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai