NPM : 1906349375
Tugas : Analisis Inferensial 2
1. Perbandingan usia antara pasien Hipotensi, tensi normal dan Hipertensi [Age in years
(age) dengan blood pressure (bp)] untuk menjawab pertanyaan penelitian "apakah
pasien hipertensi lebih tua rata-rata usianya dibandingkan pasien tensi normal dan
hipotensi?"
Tabel 1. Hubungan Usia Pasien dengan Tekanan Darah pada Rumah Sakit X Tahun 2020
Ho = Tidak ada perbedaan rata-rata usia antara pasien dengan hipotensi, tekanan darah normal,
dan hipertensi.
Ha = Terdapat perbedaan rata-rata usia antara pasien dengan hipotensi, tekanan darah normal,
dan hipertensi.
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata usia pasien hipertensi yaitu 64.21 tahun dengan variasi
7.904 dan mean rank 726.23. Pasien dengan tekanan darah normal memiliki rata-rata usia 64.24
tahun dengan variasi 8.898 dan mean rank 727.84. Pasien hipotensi memiliki rata-rata usia 65.91
tahun dengan variasi 9.374 dan mean rank 806.64. Sehingga dapat dikatakan pasien dengan
hipotensi memiliki usia rata-rata lebih tua diikuti pasien dengan tekanan darah normal dan paling
muda yaitu pasien hipertensi. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan P Value sebesar 0.029 < 0.05
sehingga Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan rata-rata usia yang signifikan antara
kelompok pasien hipotensi, tekanan darah normal, dan hipertensi. Uji lebih lanjut menggunakan
uji posthoc menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata usia antara kelompok hipotensi dan
tekanan darah normal dengan P value 0.008 < 0.05.
Tabel 2. Hubungan biaya Perawatan dengan Tekanan Darah pada Rumah Sakit X Tahun
2020
Ho = Tidak ada perbedaan rata-rata biaya pengobatan antara pasien dengan hipotensi, tekanan
darah normal, dan hipertensi.
Ha = Terdapat perbedaan rata-rata biaya pengobatan antara pasien dengan hipotensi, tekanan
darah normal, dan hipertensi.
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata biaya pengobatan pasien hipertensi yaitu 35.4643
dengan variasi 8.20186 dan mean rank 742.29. Rata-rata biaya pengobatan pasien dengan
tekanan darah normal yaitu 35.4153 dengan variasi 8.54615 dan mean rank 739.63. Rata-rata
biaya pengobatan pasien hipertensi yaitu 36.2296 dengan variasi 8.86251 dan mean rank 756.50.
Sehingga dapat dikatakan pasien dengan tekanan darah normal memiliki rata-rata biaya
pengobatan paling rendah sedangkan pasien hipertensi memiliki rata-rata biaya pengobatan
paling tinggi. Uji Kruskal-Wallis menunjukkan P value sebesar 0.942 > 0.05 sehingga Ha ditolak
yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata biaya pengobatan antara
kelompok pasien hipotensi, tekanan darah normal, dan hipertensi.
B. Buatlah laporan analisis bivariat beberapa skenario permasalahan uji perbandingan
proporsi dibawah ini. Angina pektoris adalah salah satu contoh masalah penyakit
jantung yang sering ditemukan pada kelompok pasien yang terdata di database ini.
Masalah analisis bivariat yang butuh dikaji adalah:
Ho = Tidak ada perbedaan proporsi angina pektoris antara perokok dan non perokok
Ha = Terdapat perbedaan proporsi angina pektoris antara perokok dan non perokok
Hasil analisis perilaku merokok dan angina pektoris didapatkan 74.7% orang yang merokok
mengalami angina pektoris dan 64.3% orang yang tidak merokok mengalami angina pektoris.
Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan P value <0.001 (P<0.05) sehingga Ha diterima yang
artinya terdapat perbedaan proporsi kejadian angina pektoris pada perokok dan non perokok.
Berdasarkan tabel, didapatkan estimasi risiko 1.636 sehingga dapat disimpulkan orang yang
merokok lebih berisiko 1.636 kali lebih besar mengalami angina pektoris dibandingkan yang
tidak merokok.
2. Hubungan gaya hidup aktif dengan angina pektoris [Physically active (active)
dengan angina pektoris (angina)] untuk menjawab pertanyaan penelitian "apakah
subyek yang aktif berolahraga lebih sedikit yang mengalami angina pektoris
dibandingkan yang tidak aktif?"
Tabel 4. Hubungan Keaktifan Fisik dengan Kejadian Angina Pektoris
Physically Angina pektoris OR 95% CI P Value
Ya (n(%)) Tidak
active
(n(%))
Ya 379 240 0.620 0.498- <0.001
Tidak 619 243
0.772
Ho = Tidak ada perbedaan proporsi angina pektoris antara subyek yang aktif secara fisik dan
tidak aktif secara fisik
Ha = Terdapat perbedaan proporsi angina pektoris antara subyek yang aktif secara fisik dan tidak
aktif secara fisik
Hasil analisis hubungan antara keaktifan fisik dengan kejadian angina pektoris diperoleh
bahwa 71.8% orang yang tidak aktif secara fisik pernah mengalami angina pektoris sedangkan
61.2% orang yang aktif secara fisik mengalami angina pektoris. Berdasarkan hasil uji chi square
didapatkan P value <0.001 (P<0.05) sehingga Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan
proporsi kejadian angina pektoris pada orang yang aktif secara fisik dan yang tidak aktif secara
fisik. Berdasarkan estimasi risiko didapatkan bahwa orang yang tidak aktif secara fisik berisiko
0.620 kali lebih besar mengalami angina pektoris dibandingkan orang yang aktif secara fisik.